Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis dan Morfologi Kulit

Posted 06.14 by PhysioFina's World

Anamnesis
Hal yang penting ditanyakan adalah riwayat penyakit, penggunaan obat-obat untuk
penyakit yang dideritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang lain, penyakit-penyakit yang diderita sekarang maupun pada masa lampau, dan
kebiasaan tertentu.
Inspeksi
Lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas, dan efloresensi yang khusus.
Bila terdapat kemerahan pada kulit ada tiga kemungkinan adalah eritema, purpura, dan
telangiektasis. Cara membedakannya yakni ditekan dengan jari dan digeser. Pada eritema warna
kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali setelah jari dilepaskan karena terjadi
vasodilatasi kapiler. Sebaliknya pada purpura tidak menghilang sebab terjadi perdarahan di kulit,
demikian pula telangiektasis akibat kapiler yang menetap.
Palpasi
Perhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, ada tidaknya indurasi, fluktuasi,
dan pembesaran kelenjar regional maupun generalisata.
Diagnosis
Diagnosis sementara dan diagnosis banding. Bila perlu dapat dikonsultasikan ke bagian
lain
MORFOLOGI KULIT
Efloresensi kulit dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebut
dapat merupakan akibat biasa dalam perjalanan proses patologik. Kadang-kadang perubahan ini
dapat dipengaruhi keadaan luar, misalnya trauma garukan, dan pengobatan yang diberikan
sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. Dalam hal ini gambaran klinis morfologi penyakit
menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Demi kepentingan diagnosis penting sekali untuk
mencari kelainan yang pertama (efloresensi primer) yang biasanya khas untuk penyakit tersebut.

Menurut PRAKEN (1966) yang disebut efloresensi (ruam) primer adalah macula, papul,
plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustule dan kista. Sedangkan efloresensi sekunder
adalah skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks.
Untuk mempelajari macam-macam kelainan kulit lebih sistematis sebaiknya dibuat
pembagian menurut SIEMENS (1958) yang membaginya sebagai berikut :
-

Setinggi permukaan kulit adalah macula

Bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit adalah eritema, telangiektasis

Di atas permukaan kulit adalah urtika, vesikel, bula, kista, pustule, abses, papul, nodus,
tumor, vegetasi

Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja adalah sikatriks (hipertrofi dan
hipotrofi), cekung, hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang melekat di atas kulit
(deposit), skuama, krusta, sel-sel asing dan hasil metaboliknya, kotoran
Defenisi Berbagai Efloresensi Kulit/kelainan Kulit Dan Istilah-Istilah Yang Berhubungan
Dengan Kelainan Tersebut

Macula adalah kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Contoh
adalah melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis

Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang
reversible

Urtika adalah edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan

Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari cm garis
tengah dan mempunyai dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik

Pustule adalah vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel
disebut vesikel hipopion

Bula adalah vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hemoragik, bula
purulen, dan bula hipopion

Kista adalah ruangan berdinding berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan
akibat peradangan, walaupun dapat meradang. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan
tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista
terdiri atas serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk, dan rambut

Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis atau
subkutis

Papul adalah penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip,berukuran diameter lebih kecil
dari cm, berisikan zat padat. Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom,
putih, atau seperti kulit di sekitarnya. Letak papul dapat epidermal atau kutan

Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, jika
diameternya lebih kecil dari 1 cm disebut nodulus

Plak adalah peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat
(biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang melebar

Tumor adalah istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan

Infiltrate adalah tumor terdiri atas kumpulan sel radang

Vegetasi adalah pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu. Vegetasi
dapat dibawah permukaan kulit

Sikatriks adalah terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tdk normal, permukaan kulit licindan
tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung dan dapat hipertrofik yang
secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi
patologik, pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid (sikatriks yang pertumbuhan
selnya mengikuti pertumbuhan tumor), dan ada kecenderungan terus membesar

Anetoderma adalah bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada pada bagian
kulit yang lain, dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari-jari seakan-akan
berlubang. Bagian yang jaringan elastiknya atrofi disebut anetoderma

Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum
basal

Ekskoriasi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai stratum
papilare

Ulkus adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi

Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai
taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas. Dapat dibedakan
misalnya pitirasiformis (halus), psoriasiformis(berlapis-lapis), iktiosiformis (seperti ikan),
kutikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa (lembaran-lembaran), dan keratotik (terdiri atas
zat tanduk)

Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik.
Maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah
kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan kehitaman berasal dari
darah

Likenifikasi adalah penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas

Guma adalahinfiltrak sirkumskrip, menahun, destruktif, biasanya melunak

Eksentama adalah kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak
berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam

Fagedenikum adalah proses yang menjurus ke dalam dan meluas

Terebrans adalah proses yang menjurus ke dalam

Monomof adalah kelainan pada kulit yang satu ketika terdii atas hanyan satu macam ruam kulit

Polimorf adalah kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-maca
eflolesensi

Telangiektasis adalah pelebaran kapiler yang menetap pada kulit

Roseola adalah eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia

Eksantema skariatiniformis adalah erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata,
berbentuk eritema numular

Eksantema morbiliformis adalah erupsi yang berbentukk eritema yang lentikular

Galopans adalah proses yang sangat cepat meluas


Berbagai istilah ukuran, susunan kelainan/bentuk serta penyebaran dan lokalisasi dijelaskan sbb.

I.

Ukuran
-

Miliar : sebesar kepala jarum pentul

Lentikular : sebesar biji jagung

Nummular : sebesar uang logam 100 rupiah

Plakat : lebih besar dari numular

II.

Susunan Kelainan/Bentuk
-

Liniar : seperti garis lurus

Sirsinar/anular : seperti lingkaran

Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung menyambung

Arsinar : berbentuk bulan sabit

Korimbiformis : susuan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya


Bentuk lesi

Teratur : misalnya bulat, lonjong, dsb

Tidak teratur

III.

Penyebaran dan Lokalisasi


-

Sirkumskrip : berbatas tegas

Difus : tidak berbatas tegas

Generalisata : tersebar pada sebagian besar bagian tubuh

Regional : mengenai daerah tertent badan

Universalis : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90 100%)

Solitary : hanya satu lesi

Herpetiformis : vesikel bekelompok seperti pada herpes zooster

Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu

Diskret : terpisah satu dengan yang lain

Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang
ditinggalkan

Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel wana yang lebih gelap ditengahnya

Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama

Bilateral : mengenai kedua belah badan

Unilateral : mengenai sebelah badan

Anda mungkin juga menyukai