Kesalahan Bahasa Dalam Surat Resmi
Kesalahan Bahasa Dalam Surat Resmi
Oleh
Drs. I Wayan Subaker, M.Hum.
1. Pendahuluan
Dalam pergaulan antarmasyarakat, kita tidak bisa lepas dari saling memberikan informasi atau saling
berkomunikasi. Infomasi itu dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan-pertanyaan, laporan, permintaan,
dan lain-lain. Informasi itu dapat disampaikan kepada pihak lain dengan lisan atau tertulis.
Informasi dapat disampaikan dengan lisan, jika pemberi informasi itu berhadap-hadapan atau
bersemuka dengan penerima informasi. Menyampaikan informasi lewat telepon, radio, dan televisi dapat
digolongkan ke dalam penyampaian informasi secara lisan, sedangkan menyampaikan informasi kepada
orang lain dengan menggunakan surat digolongkan ke dalam penyampaian informasi secara tertulis.
Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan sarana
komunikasi lisan karena surat merupakan bukti hitam di atas putih. Di samping itu, kelebihan lainnya
adalah pembaca dapat membacanya berulang-ulang apabila pembaca belum paham dengan isi surat itu
dan biaya yang diperlukan relatif murah bila dibandingkan dengan biaya yang diperlukan dengan
mempergunakan sarana komunikasi yang lain, seperti telepon atau telegraf.
Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai duta atau wakil
penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu, sangat tepat jika dikatakan orang
bahwa isi surat merupakan gambaran mentalitas pengirimnya.
Sehubungan dengan hal di atas, bahasa yang digunakan dalam menulis surat hendaknya
dipertimbangkan sebaik mungkin dengan memperhatikan kaidah kaidah yang berlaku
2. Format Surat
Format surat merupakan salah satu aspek yang ikut juga menentukan baik atau kurang baiknya surat.
Yang dimaksud dengan format surat adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat. Dalam kegiatan
surat-menyurat sehari-hari, kita melihat adanya berbagai bacam format surat yang digunakan oleh
organisasi atau instansi. Hal ini menunjukkan bahwa dewasa ini belum ada pedoman yang baku. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini dikemukakan beberapa format surat yang dianggap memadai dalam
menulis surat resmi.
Format surat resmi pada instansi-instansi di Indonesia ada tiga macam variasi, yaitu
(1) Format resmi Indonesia variasi I (setengah lurus).
Tanggal
Lampiran :
Hal
Yth. ...................
.......................... Alamat
...........................
Salam pembuka,
.......................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Pembuka
...................................................................................................................
.......................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Isi Surat
....................................................................................................................
........................................................................................................
Paragraf
....................................................................................................................
Penutup
...................................................................................................................
Salam penutup,
Nama Jabatan
Tanda tangan
Nama jelas
Tembusan:
......................................
......................................
Inisial
Format setengah lurus
Tanggal
Lampiran :
Hal
Yth. ...................
..........................
Alamat
...........................
Salam pembuka,
.......................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Pembuka
...................................................................................................................
.......................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Isi Surat
....................................................................................................................
........................................................................................................
Paragraf
....................................................................................................................
Penutup
....................................................................................................................
Salam penutup,
Nama Jabatan
Tanda tangan
Nama jelas
Tembusan
......................................
......................................
Inisial
Format setengah lurus (format yang lazim digunakan oleh Pusat Bahasa)
FORMAT SURAT RESMI INDONESIA VARIASI III
( Format surat resmi Indonesia Baru)
Kepala Surat
Nomor
Lampiran :
Hal
Yth. ...................
Tanggal
..........................
Alamat
...........................
Salam pembuka,
...................................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Pembuka
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Paragraf
...................................................................................................................
Isi Surat
....................................................................................................................
Paragraf
....................................................................................................................
Penutup
....................................................................................................................
Salam penutup,
Nama Jabatan
Tanda tangan
Nama jelas
Tembusan:
......................................
......................................
Inisial
Format lurus
Sebaiknya, kepala surat disusun dan dicetak dalam bentuk yang menarik. Dalam kepala surat tercantum
nama kantor, alamat, nomor telepon (apabila ada), nomor kotak pos (apabila ada); nama kantor cabang,
nama bankir, bidang usaha, dan lambang instansi yang bersangkutan. Beberapa kesalahan bahasa dalam
kepala surat terlihat dalam contoh berikut.
Misalnya:
Bentuk Salah
(1) P.T. ASRI JAYA
Jln. Tanah Datar 5 Ciledug Tangerang Jawa Barat
PO. Box 519/K.B.Y. Telp. 5.864.238
Kesalahan pertama dalam kepala surat di atas adalah penulisan P.T., yang menggunakan tanda titik.
Singkatan itu merupakan singkatan nama badan atau organisasi yang terdiri atas huruf awal kata . Oleh
karena itu, singkatan itu ditulis PT tidak diikuti tanda titik. Kesalahan berikutnya adalah penulisan Jln.,
yang mestinya dituliskan lengkap Jalan. Pembatas unsur-unsur alamat haruslah tanda koma, bukan
tanda hubung seperti di atas. Yang benar adalah Jalan Tanah Datar 5, Ciledug, Tangerang, Jawa
Barat.PO Box merupakan kata asing yang berpadanan dengan bahasa IndonesiaKotak Pos. KBY juga
harus ditulis tanpa titik. Kata Telepon. harus ditulis lengkap, bukan Telp. Dengan nomor telepon tanpa
diberi tanda titik atau spasi, seperti 5.864.238 atau 5 864 238 karena bukan suatu jumlah, tetapi yang
benar adalah 5864238. Kepala surat di atas disarankan dicetak sebagai berikut.
Misalnya:
Bentuk Salah
1. Nomor: 456 / MKDU / 87.Kesalahan penulisan nomor surat itu adalah penyingkatan angka dengan penggunaan tanda koma di atas
87 dan pencantuman titik dan tanda hubung setelah angka tahun. Kesalahan lain yang tampak dalam
nomor surat itu adalah tanda garis miring yang didahului dan diikuti spasi. Menurut aturan yang berlaku,
tanda garis mirng tidak didahului dan diikuti spasi. Perhatikan perbaikan yang disarankan.
Seharusnya (Bentuk Baku)
(1a) Nomor: 456/MKDU/1987
5. Kesalahan Penulisan Lampiran
Bagian lampiran tidak selamanya harus dicantumkan apabila misalnya, surat itu tidak melampirkan
sesuatu. Jika bersama surat itu ada sesuatu yang dilampirkan, apa yang dilampirkan itu hendaknya
dituliskan dengan lengkap. Akan tetapi, jika surat tersebut tidak melampirkan barang yang lain, seperti
brosur, fotokopi, atau buku, kata lampiran tidak perlu dicantumkan dalam surat.
Miasalnya:
Bentuk Salah
(1) Nomor
: 221/U/1987
Lampiran : - ,, Perihal
: Rapat Penilaian
Seperti tampak di atas, kata lampiran dicantumkan tanpa memiliki fungsi yang jelas karena memang
surat itu tidak melampirkan sesuatu. Pencantuman tanda hubung, tanda petik,atau mungkin angka nol
(o) terasa sangat dipaksakan karena secara sekedar mengisi kekosongan tanpa tujuan yang jelas. Karena
tanpa sesuatu yang dilampirkan, kata lampiran tidak harus dicantumkan, seperti perbaikan berikut.
Bentuk Baku
(1a) Nomor
Perihal
: 221/U/1987
: Rapat Penilaian
2) Alamat pada lembar surat ditulis di sebelah kiri di antara perihal dan salam pembuka dengan tidak
diikuti tanda baca apa pun.
(3) Kata sapaan seperti Bapak, Ibu, Saudara, dan Tuan tidak perlu ditulis di depan gelar, pangkat, dan
jabatan. Kata sapaan digunakan jika diikuti langsung oleh nama orang yang dituju.
Bentuk Salah
(1) Kepada Yth.
Bapak Direktur CV Kencana
Jln. Wonosobo No, 40
SURABAYA
(2) Kepada Yth.
Bapak Kepala Kantor Wilatah Ditjen Binaguna
Propinsi Jawa Barat
Jln. Taman Sari No. 32
BANDUNG
BANDUNG
(5)Yth. Ibu Ir. Sulistiani
Staf Bagian Perencanaan
Direktorat Jalan Raya
Depertemen Pekerjaan Umum
Jalan Sutisna 15
Jakarta
Kesalahan pada (1) adalah penggunaan kata kepada dan Bapak. Selain itu, kata jalan hendaknya ditulis
lengkap, tidak disingkat Jln. Nama kotaSurabaya tidak perlu ditulis dengan kapital seluruhnya, tetapi
awalnya saja yang kapital, yaitu Surabaya.
Kesalahan pada (2) sama seperti pada (1). Garis bawah dan segala tanda baca pada nama
kota Bandung merupakan tanda yang tidak akan menambah informasi.
Kesalahan pada (3) sama seperti (1). Gelar akademik Drs. Tidak perlu didahului kata Bapak. Kesalahan
(4) adalah pengunaan kata kepada dan pemakaian kata sapaan Bapak yang berimpit dengan
pangkat, kolonel.
Kesalahan pada (5) adalah penggunaan kata Ibu dan gelar akademik Ir.Yang berimpit. Perhatikan
perbaikannya.
Seharusnya (Bentuk Baku)
(1a)
Bentuk Baku
(1a) Dengan hormat,
Yang perlu juga dingatkan di sini ialah agar kita tidak menyingkatkan kata sapaan dengan hormat, itu
menjadi DH. Atau Dh., dan sebagainya. Kita ingin menghomati orang dengan kata sapaan itu, tetapi
dengan menyingkatkannya kita seolah-olah menarik kembali penghormatan kita itu karena penyingkatan
seperti itu rasanya kurang sopan, kurang adab.
10. Kesalahan Penulisan Paragraf Pembuka
Kalimat-kalimat yang lazim dipakai oleh penulis surat sebagai paragraf pembuka sangat bervariasi.
Marilah kita amati satu per satu.
Bentuk Salah
1.
Isi atau pokok surat sesungguhnya memuat sesuatu yang diberitahukan, dilaporkan, ditanyakan, diminta,
dan lain-lain. Untuk menghindari salah tafsir dan demi efisiensi, isi surat hendaknya singkat dan jelas.
Hindari penulisan kalimat yang bertele-tele.
Ada yang menanyakan, kata anda dalam surat ditulis dengan A kapital (Anda) atau dengan huruf kecil
(anda)? Pusat Bahasa telah mengambil keputusan bahwa kata anda yang dipakai dalam surat untuk
menyapa orang yang menerima surat sebaiknya dituliskan dengan A kapital, Jadi,Anda, walaupun
kata anda itu sejajar dengan kata engkau (dalam makna yang lebih halus, hormat).
Pertimbangan mengunakan huruf kapital pada kata anda adalah jika kita menyapa seseorang yang lebih
rendah kedudukannya dengan kita atau orang yang setara derajatnya dengan kita digunakan
kata Saudara,(dengan S kapital), maka kurang pada tempatnya bila kita menyapa orang yang lebih tinggi
kedudukannya daripada kita dengan kata anda (huruf a pertama huruf kecil). Oleh karena itu,
diputuskan menuliskan kata itu dengan A kapital, yaitu Anda.
Perhatikan perbaikannya sebagai berikut.
Seharusnya (Bentuk baku)
(1a) Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan perhatian Bapak/ Ibu/ Saudara.
(2a) Atas bantuan dan perhatian Bapak, kami mengucapkan banyak terima kasih.
(3a) Demikian surat ini , atas perhatian Bapak/ Ibu, kami sampaikan terima kasih.
12. Kesalahan Penulisan Salam Penutup
Salam penutup yang sering dipakai sebagai berikut.
Bentuk Tidak Baku
Bentuk Baku
(2) Wasalam
(2a) Wasalam,
Kesalahan pada (1) dan (2) adalah tidak menggunakan tanda baca koma, yang seharusnya menggunakan
tanda baca koma (,).
13 Kesalahan Penulisan Tembusan
Penulisan kata Tembusan: (dengan tidak digarisbawahi) cukup efektif bila dibandingkan dengan
ditulis Tembusan: yang digarisbawahi atauTembusan disampaikan kepada: Selain itu, dalam rincian
tembusan orang mencantumkan sebagai laporan, sebagai undangan, untuk diketahui, harap
dilaksanakan, dan arsip. Semua tambahan itu tidak diperlukan karena tanpa embel-embel tersebut, yang
ditembusi surat serta merta mengetahui apa yang harus dikerjakannya. Rincian terakhir dalam
tembusan, arsip juga tidak perlu karena setiap surat dinas sudah lazim memiliki arsip.
Mari kita bandingkan bentuk salah dan bentuk benar berikut.
Bentuk salah
Tembusan: disampaikan kepada:
1.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman. 1989. Berbahasa Baik dan Berbahasa dengan Baik. Bandung : Angkasa.
Arifin, E Zaenal. 1993. 1001 Kesalahan Berbahasa Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia. Jakarta :
Akademika Presindo.
Badudu, J.S. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri 1. Bandung: Pustaka Prima.
Badudu, J.S. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri 2. Bandung: Pustaka Prima.
Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar I. Jakarta : Gramedia.
Badudu, J.S. 1986. Inilah bahasa Indonesia Yang benar II. Jakarta: Gramedia.
Badudu, J.S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: Gramedia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980 Pedoman Umum pembentukan Istilah. Jakarta: Balai
Pustaka.
Lampiran
Contoh Kesalahan yang Lain:
1. Kesalahan Penulisan Kepala Surat
Bentuk Salah
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Saraswati Tabanan
FAKULTAS PENDIDIKAAN BAHASA DAN SENI
JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
(Terakreditasi BAN PTS 004/2002)
Jl. Pahlawan No. 2 Tabanan Telp. 811267 Po. Box 104 82113
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Saraswati Tabanan
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
SSENAT MAHASISWA
Jl. Pahlawan No. 2 Tabanan Telp. 811267 PO. Box 104 82113
Bentuk Baku
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Saraswati Tabanan
: 05/SMF/2006
Lamp.
:-
Perihal
: Undangan
Pada contoh di atas terdapat kesalahan penulisan Lamp. Jika memang dalam surat itu tidak ada yang
dilampirkan, maka Lamp. (lampiran) tidak usah dicantumkan.
Bentuk Baku
Nomor
: 05/SMF/2006
Perihal
: Undangan
Perihal merupakan bagian surat yang memuat inti persoalan yang akan disampaikan dalam surat itu .
Oleh karena itu pada bagian ini ditulis pokok atau inti persoalan.
Bentuk Baku
Perihal
di Tempat
Yth. Drs. I Nyoman Suaka, M.Si.
di Tempat
Yth. Drs. I Wayan Subaker, M.Hum.
di Tempat
Bentuk Baku
NIP 130519977