ANALISA DATA
N
O
1
Tanggal/
Data Fokus
Jam
6
Des DS : Ny. A.
2016
Problem
Etiologi
Nyeri
dilatasi
09.05
saat
WIB
kenceng,
serviks,
ekspulsi fetal
nyeri
terasa
mules
seperti
diremas,
dibagian
perut
menjalar
sampai
punggung,
skala
nyeri
nyeri
6,
muncul
saat
kontrakasi.
DO :
Ny. A. tampak
kesakitan.
Ny. A. terlihat
merintih
kesakitan.
N : 84x/menit
6 Des. DS:
Ansietas
- Ny. A.
2016/
mengatakan takut
09.05
dengan proses
persalinan.
WIB
DO :
- Ny. A. terlihat
-
tegang.
Ny. A. terlihat
gelisah
Ny. A. terlihat
fokus pada rasa
nyeri.
Perubahan
status
kesehatan
(proses
persalinan)
Tt
d
Des. DS :
- Ny. A. merasa
2016 /
haus.
15.10
DO :
Ny. A. terlihat
WIB
Resiko
Kehilangan
kekuranga
cairan aktif
volume
cairan
kurang
mengkonsumsi
cairan.
Ny. A. terlihat
lemah
dan
pucat.
Perdarahan Ny.
A. 200cc
Ny. A. terlihat
berkeringat
banyak
saat
proses
persalinan.
4
Des. DS :
- Ny. A. merasa
2016 /
haus.
15.10
DO :
Ny. A. terlihat
WIB
kurang
mengkonsumsi
cairan.
Ny. A. terlihat
lemah
dan
pucat.
Perdarahan Ny.
A. 200cc
Ny. A. terlihat
berkeringat
banyak
proses
saat
Resiko
Kehilangan
kekuranga
cairan aktif
volume
cairan
persalinan.
C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri persalinan/labour pain berhubungan dengan dilatasi serviks, ekspulsi fetal
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan (proses persalinan).
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, port de entry
D. RENCANA KEPERAWATAN
No
Dx
Dx
1
Keperawatan
Nyeri
Setelah dilakukan
persalinan/labo
tindakan keperawatan
ur
Tujuan
berhubungan
1. Mampu mengontrol
ekspulsi fetal
Tt
Intervensi
Pain Management
1. Lakukan
pengkajian
nyeri
2. Observasi
reaksi
non
verbal
dan
ketidaknyaman
an.
3. Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri.
4. Ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam.
5. Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri.
Ansietas
perubahan
tindakan keperawatan
status
kesehatan
ansietas klien dapat
(
proses
Anxiety reduction
1. Gunakan
pendekatan
yang
persalinan )
menenangkan.
2. Jelaskan semua
prosedur
apa
dan
yang
rasakan selama
prosedur.
3. Temani pasien
untuk
memberikan
ekspresi wajah,
keamanan
mengurangi
tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasan.
di
dan
rasa takut.
4. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksasi
nafas dalam.
Resiko
Setelah dilakukan
kekurangan
tindakan keperawatan
kekurangan volume
cairan klien tidak terjadi
dengan kriteria hasil :
1. Mempertahankan
urine output sesuai
dengan usia dan BB.
2. Vital sign dalam
batas normal (T :
130/80 mmhg, N :
Fluid Management
1. Monitor status
hidrasi
(kelembaban
membran
mukosa,
nadi
adekuat,
tekanan
darah
ortostatik ).
2. Monitor vital
sign.
3. Dorong
masukan oral.
4. Dorong
92x/mnt, R:
20x/mnt).
3. Tidak ada tanda
keluarga untuk
membantu
pasien makan.
dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,
membran mukosa
lembab, tidak ada
rasa haus berlebihan.
4.
tindakan keperawatan
de entry
dan gejala
infeksi sistemik
dan lokal
2. Pertahankan
teknik aseptif
3. Cuci tangan
hasil:
1.
1. Monitor tanda
setiap sebelum
dan sesudah
tindakan
Jumlah
keperawatan
leukosit dalam batas 4. Gunakan baju,
normal
3.
sarung tangan
Status
imun,
gastrointestinal,
genitourinaria dalam
batas normal
sebagai alat
pelindung
5. Ajarkan pasien
dan keluarga
tanda dan gejala
infeksi
6. Kolaborasi terapi
antibiotik
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/jam
No
Implementasi
Respon
Ttd
Dx
Des. 1
Ny.
A.
2016/
mengatakan
nyeri
09.05
saat
WIB
kenceng-
mules
seperti
diremas,
dibagian
perut
menjalar
sampai
punggung,
saat
kontrakasi
O:
Ny. A.
terlihat
merintih
Des 1
2016/
Mengajarkan
kesakitan
N : 84 x/menit
teknik S
:
Ny.
A.
mengatakan
09.30
yang
WIB
sedikit
dirasakan
berkurang,
skala 5
O:
Ny. A.
Des 2
Menjelaskan
nyeri
terlihat
tenang
N : 84x/menit
semua S
:
Ny.
A.
2016/
10.30
di
WIB
prosedur.
rasakan
terlihat
gelisah.
Ny. A.
terlihat
Des 2
berkeringat.
Menemani pasien untuk S
:
Ny.
2016/
10.30
dan
A.
mulai
WIB
sedang berdoa.
Ny. A. terlihat
6
Des 1
Menganjurkan
lebih tenang.
pasien S
:
Ny.
menggunakan mengatakan
A.
2016/
untuk
11.00
WIB
dalam
saat
akan
muncul.
terasa kencang.
O:
Ny. A. terlihat
merintih
kesakitan.
Ny. A. terlihat
menggunakan
teknik
relaksasi
nafas dalam.
6
Des 3
Ny.
A.
2016/
mengatakan
sedikit
15.10
WIB
Ny. A. mengatakan
merasa lemas dan
lelah.
O:
Ny. A.
terlihat
200cc.
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
6
Des 4
2016/
15.35
Ny.
A.
mengatakan bersedia
untuk diperiksa
WIB
O:
Ny. A.
terlihat
tenang.
Tidak
terdapat
tanda-tanda
infeksi
6
Des 3
Ny.
A.
2016/
mengatakan bersedia
15.35
untuk diperiksa VS
WIB
O:
Ny. A.
terlihat
tenang.
TD:
130/80mmHg
N : 84x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 C
6
Des 4
2016/
mengatakan
15.35
melakukan tindakan
bersedia untuk
WIB
6
2016/
diperiksa
O:
Ny. A. terlihat
Des 4
tenang.
Memberikan obat oral S
:
Ny.
amoksisilin 500 mg
mengatakan
A.
akan
Tgl/jam
No Dx Evaluasi
6 Des 2016/ 1
S :
10.30 WIB
Ttd
18.00
minum obat
Ny. A. tampak tenang O :
Ny. A. tampak lemah Ny. A. terlihat
TD : 130/80 mmHg
menuruti nasehat
O:
WIB
Ny. A. terlihat
Ny. A. merasa lebih tenang.
O:
menuruti nasehat
Ny. A. terlihat lebih tenang.
perawat.
Ny. A. terlihat lebih yakin untuk
mengikuti proses persalinan.
A : Masalah teratasi.
P : Rencanakan discharge planning
persalinan
Jelaskan tentang perawatan bayi
setelah melahirkan
6 Des 2016/ 3
17.00 WIB
S:
-
O:
minum.
Masih terpasang infus RL.
Ny. A. terlihat lemas.
Turgor kulit elastis.
Perdarahan 200cc
F. EVALUASI