Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI

KISTA OVARIUM PADA NY N UMUR 50 TAHUN P0A1


DI RSI PKU MUHAMMADIYAH SINGKIL

Tanggal pasien datang / jam : 08 Maret 2021 / 08.00 WIB


Tanggal pengkajian / jam : 08 Maret 2021/ 08.00 WIB
Tempat : Ruang VK RSI PKU Muhammadiyah Singkil

S: - Ibu mengatakan bernama Ny. N usia 50 tahun


- Ibu mengatakan pernah keguguran dan infertile selama 5 tahun
- Ibu mengatakan jika terasa sakit/nyeri saat haid

O: Ku : baik
Kesadaran : composmentis
TTV TD : 120/80 MmHg N : 88x/m
SPO2 : 98% Rr : 20x/m
S : 36,8 ℃
Px. fisik :
1. Kepala : Mesocpehal, tidak ada massa dan tidak ada nyeri tekan
2. Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasmagravidarum
3. Mata : Tidak ikterik, conjunctiva merah muda, sklera putih
4. Hidung : Simetris, tidak oedem, dan tidak ada nyeri tekan, tidak
ada polip
5. Mulut : Bersih, bibir merah dan lembab, tidak ada caries gigi,
dan tidak ada stomatitis dan tidak ada gusi berdarah.
6. Telinga : Simetris, tidak ada serumen
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan
pembengkakan vena jugularis
8. Payudara : Simetris, putting susu menonjol, adanya
hiperpigmentasi aerola, tidak oedem
9. Abdomen : Perut membesar teraba benjolan
10. Genitalia : Tidak ada varises, tidak oedem
11. Anus : Tidak ada hemoroid, tidak benjolan, dan tidak ada nyeri
tekan
12. Ekstremitas atas & bawah : Gerakan aktif, tidak oedem, tidak ada
varises
Px. Dalam : PPV : tidak ada
Px. Penunjang : Hb : 14,5 gr%
Al : 9.100 At : 130.000
USG : kista ovarium ukuran 6x8 cm (25-12-20)
A : Ny. N usia 50 tahun P0A1 dengan kista ovarium
Diagnosa Potensial : Kanker dan kista terpelintir/pecah yang dapat
menyebabkan nyeri hebat
Diagnosa Masalah : Ibu mengatakan terasa nyeri/sakit saat haid
Diagnosa kebutuhan : Pemsangan infus, perawatan post op
Antisipasi Tindakan Segera : Kolaborasi dg dokter SPOG untuk melakukan
operasi histerektomi
P : 08.05 WIB
1. Melakukan pemeriksaan fisik, kebidanan, ttv dan memberitahukan hasil
pemeriksaan
Evaluasi : TD : 120/80 Mmhg SPO2 : 98%
N : 88 x/m S : 36,8 ºC
Rr : 20 x/m
08.10 WIB
2. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang keadaannya serta
penyakitnya (Penjelasan keadaan pasien saat ini kepada pasien akan
membantu pasien untuk mengetahui / mengenali kondisinya serta dapat
mengurangi kecemasan)
Evaluasi : ibu dan keluarga telah mengetahui jelas tentang penyakitnya
08.13 WIB
3. Melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga untuk setiap
tindakan yang akan dilakukan (Persetujuan/Informed consent sangat
penting untuk membantu melancarkan tindakan medis, mengurangi efek
samping dan komplikasi yang mungkin terjadi, mempercepat pemulihan
dan penyembuhan penyakit, meningkatkan mutu pelayanan serta
melindungi tenaga kesehatan dari kemungkinan tuntutan hukum.)
Evaluasi : informed concent telah dilakukan
08.15 WIB
4. Memberikan pengetahuan kepada ibu dan keluarga mengenai factor
penyebab terjadinya kista ovarium yaitu menstruasi di usia dini yaitu usia
11 tahu atau lebih muda < 12 tahun, gaya hidup yang tidak sehat seperti
terpapar dengan asap rokok, mengkonsumsi alkohol dan makanan yang
siap saji/jung food seperti bakso, mie instant dll sebagiannya. (Ibu dan
keluarga mengerti serta bersedia untuk menghindari hal-hal yang memicu
terjadinya kista ovarium)
Evaluasi : ibu sudah mengetahui factor penyebab kista ovarium
08.16 WIB
5. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu kolaborasi
dengan dokter untuk tindakan terapi dan operasi untuk kesembuhan
penyakitnya (Agar ibu dan keluarga mengerti dan mau bekerja sama
dengan petugas serta dapat mengambil keputusan terhadap tindakan yang
akan dilakukan)
Evaluasi : ibu bersedia dilakukan tindakan operasi dan terapi untuk
kesembuhan penyakitnya
08.18 WIB
6. Mengobservasi KU pasien dan Tanda-tanda Vital sesuai permintaan dokter
atau 4 jam sekali bila ditemukan salah satu tanda vital yang tidak normal
atau 5-15 menit bila ditemukan tanda vital tidak stabil atau beresiko
mengalami perubahan fisiologi secara cepat pada klien post operasi
(Tanda-tanda vital merupakan salah satu indikator untuk menilai kondisi
pasien dan untuk menentukan prosedur tindakan yang akan dilakukan)
Evaluasi : KU : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 MmHg N : 82 x/m
Rr : 20 x/m S : 36,8 ºC
08.25 WIB
7. Memasang infuse RL (Infuse RL dapat mengembalikan cairan tubuh yang
hilang atau keluar )
Evaluasi : infus telah dipasang
08.32 WIB
8. Melakukan sceren atau pencukuran rambut pubis ( Untuk membersihkan/
mempermudah dalam menjalankan proses operasi serta mencegah
terjadinya infeksi eksternal)
Evaluasi : screen telah dilakukan
08.36 WIB
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan puasa yaitu tidak makan dan minum
kecuali air putih sampai operasi akan dilakukan (Untuk mengistirahatkan
alat-alat pencernaan dalam tubuh, khususnya lambung dan usus untuk
memudahkan dilakukannya tindakan operasi)
Evaluasi : ibu bersedia untuk berpuasa
08.37 WIB
10. Memotivasi agar ibu yakin akan kesembuhannya dan menganjurkan pasien
dan keluarga untuk senantiasa berdoa dan beristigfar demi kelancaran
proses pengobatan dan operasi yang akan dijalani pasien (Berdoa dapat
membantu pasien lebih sabar dan tegar dengan keadaannya yang dapat
membantu proses tindakan yang akan dilakukan, rencana operasi)
Evaluasi : ibu sudah berdoa untuk kesembuhan dan kelancaran operasinya
10.05 WIB
11. Mengantarkan ibu ke ruang IBS
Evaluasi : ibu sudah di ruang IBS
17.20 WIB
12. Menjemput ibu di ruang IBS
Evaluasi : ibu sudah dijemput di ruang IBS
DATA PERKEMBANGAN 1

Tanggal : 18 Maret 2021


Jam : 18.00 WIB
Hari ke 0
S: -Ibu mengatakan bahwa luka bekas operasinya terasa nyeri
-Ibu mengatakan belum bisa kentut
O: KU : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 Mmhg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7 ° C
A: Ny. N usia 50 tahun P0A1 dengan perawatan post operasi hari ke-0
P: 18.00 WIB
1. Mengobservasi KU dan TTV ibu serta memberitahu hasil pemeriksaannya
kepada ibu/keluarga
Evaluasi : Ku : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 MmHg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7ºC
18.17 WIB
2. Mengedukasi keluarga untuk berada di dekat ibu/ tidak meninggalkan ibu
saat ibu masih berada dibawah pengaruh obat bius untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan seperti ibu terjatuh dari bed yang dapat
menyebabkan struk, perdarahan internal, memar atau pun kerusakan otak
akibat benturan.
Evaluasi : keluarga ibu bersedia untuk menemani ibu sampai ibu sadar.
18.20 WIB
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum (dianjurkan untuk minum air
hangat terlebih dahulu) walaupun belum kentut
Evaluasi : ibu bersedia makan dan minum
18.21 WIB
4. Melatih ibu mobilisasi untuk mempercepat pemulihan ibu dan agar
otot/sendi ibu tidak kaku yaitu berlatih untuk bangun dari bed secara
perlahan
Evaluasi : ibu sudah berlatih mobilisasi bangun dari bed
18.25 WIB
5. Memberi edukasi ibu tentang rasa nyeri bahwa ibu akan merasa nyeri saat
obat bius sudah habis namun ibu tidak perlu khawatir karena ibu akan
diberi obat anti nyeri untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu.
Evaluasi : ibu sudah tidak merasa cemas tentang rasa nyeri yang akan
dirasakan ibu.
18.30 WIB
6. Melakukan washen/ memandikan pasien untuk memberi kenyamanan pada
ibu sekaligus menjaga kebersihan ibu dengan menggunakan wash lap dan
air hangat.
Evaluasi : washen telah dilakukan
18.32 WIB
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik/anti nyeri
yaitu memberikan injeksi ceftriaxone 10 mg diberikan IV per bolus
Evaluasi : injeksi telah diberikan

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 19 Maret 2021


Jam 08.00 WIB
Hari ke-1
S: - Ibu mengatakan masih belum bisa kentut dan perutnya terasa kembung
- Ibu mengatakan belum bisa duduk
- Ibu mengatakan sulit untuk membersihkan aera genetalnya karena ada
kateter
O: KU : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 Mmhg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7 ° C
A: Ny. N usia 50 tahun P0A1 dengan perawatan post operasi hari ke-1
P: 08.00 WIB
1. Mengobservasi KU dan TTV ibu serta memberitahu hasil pemeriksaannya
kepada ibu/keluarga
Evaluasi : Ku : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 MmHg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7ºC
08.10 WIB
2. Mengobservasi kentut ibu, apabila ibu masih belum bisa kentut mungkin
ibu kurang mobilisasi dan itu sebabnya perut ibu terasa kembung
Evaluasi : ibu belum bisa kentut
08.12 WIB
3. Melatih ibu mobilisasi untuk belajar duduk
Evaluasi : ibu sudah bisa duduk
08.13 WIB
4. Melakukan vulva hygiene untuk menjaga kebersihan alat genetal ibu
karena ibu sulit untuk membersihkan sendiri. Melakukan vulva hygiene
dengan cara membersihkan dari pangkat uretra sampai ujung urine bag
Evaluasi : vulva hygiene telah dilakukan.
08.18 WIB
5. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan makan
makanan yang mengandung banyak protein untuk mempercepat
kesembuhan luka bekas operasi
Evaluasi : Ibu bersedia untuk makan makanan bergizi dan tinggi protein
08.20 WIB
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik/anti nyeri
yaitu memberikan injeksi ceftriaxone 10 mg diberikan IV per bolus
Evaluasi : injeksi telah diberikan
DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 20 Maret 2021


Jam : 08.00 WIB
Hari ke-1
S: - Ibu mengatakan sudah bisa kentut dan perutnya sudah tidak terasa
kembung
- Ibu mengatakan sudah bisa duduk
O: KU : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 Mmhg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7 ° C
A: Ny. N usia 50 tahun P0A1 dengan perawatan post operasi hari ke-2
P: 08.05 WIB
1. Mengobservasi KU dan TTV ibu serta memberitahu hasil pemeriksaannya
kepada ibu/keluarga
Evaluasi : Ku : baik SPO2 : 98%
TD : 120/80 MmHg Rr : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,7ºC
08.10 WIB
2. Mengobservasi kentut ibu, apabila ibu masih belum bisa kentut mungkin
ibu kurang mobilisasi.
Evaluasi : ibu sudah kentut pagi hari pukul 06.00 WIB
08.11 WIB
3. Melatih ibu untuk melakukan mobilisasi agar ibu dapat berjalan,
memberitahu ibu bila ibu sudah dapat berjalan dan keadaan ibu sudah
lebih baik ibu diperbolehkan untuk pulang
Evaluasi : Ibu sudah bisa berjalan secara perlahan
08.12 WIB
4. Melepas kateter (melakukan aff DC) karena ibu sudah bisa berdiri dan
berjalan sendiri, menganjurkan ibu untuk BAK di kamar mandi di
dampingi oleh keluarga
Evaluasi : kateter telah dilepas
08.15 WIB
5. Melakukan medikasi dengan membersihkan luka bekas operasi dengan
larutan NaCl dan mengganti perban/kassa dengan yang baru
Evaluasi : medikasi telah dilakukan
08.17 WIB
6. Melepas infus (melakukan aff infus)
Evaluasi : infus telah dilepas
08.20 WIB
7. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi, memberitahu
bahwa tidak ada pantangan makanan apapun kecuali apabila ibu memiliki
alergi, anjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung protein
seperti ikan dan putih telur yaitu sehari 6 butir (2 butir pada pagi hari, 2
butir pada siang hari, dan 2 butir pada malam hari) untuk mempercepat
sembuhnya luka operasi
Evaluasi : ibu brsedia untuk makan makanan bergizi dan mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein untuk mempercepat kesembuhannya
08.25 WIB
8. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kista ovarium yaitu jika mengalami
degenerasi keganasan akan menjadi kanker, selain itu bisa mengalami torsi
sehingga dapat menimbulkan nyeri akut serta dapat menyebabkan
perdarahan, infeksi, bahkan kematian.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya kista ovarium
08.30 WIB
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol setiap 1 minggu sekali agar
lukanya bisa cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi
Evaluasi : ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang/kontrol

Anda mungkin juga menyukai