Konsep Dasar Eksplorasi
Konsep Dasar Eksplorasi
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekonomis, dan tepat sasaran, maka
diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasa
reksplorasi sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.
Prinsip-prinsip (konsep) dasar eksplorasi tersebut antara lain :
a. Target eksplorasi
*) Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan
*) Pencarian model-model geologi yang sesuai
b. Pemodelan eksplorasi
*) Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi,
*) Menentukan model geologi loka berdasarkan keadaan lapangan, dan mendiskripsikan
petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan, serta
*) Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk geologi yang diperoleh.
Gambar :
1. Grid density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka grid
density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat.
2. Persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada
batubara ;syarat jarak untuk klasifikasi terukur (measured) 400 m antar titik observasi.
Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuh istrategi pengelolaan suatu
proyek / pekerjaan eksplorasi, antara lain :
1. Memperkecil resiko kerugian,
2. Memungkinkan penghentian kegiatan sebelum meningkat pada tahapan selanjutnya
jika dinilai hasil yang diperoleh tidak menguntungkan
3. Setiap tahapan dapat melokalisir (menambah/mengurangi) daerah target sehingga
probabilitas memperoleh keuntungan lebih besar, dan
4. Memungkinkan penganggaran biaya eksplorasi per setiap tahapan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan.
Ilmu terus berkembang, semakin kedepan manusia modern terus mempelajari suatu ilmu secara
detail. Awalnya eksplorasi pada suatu pertambangan dilakukan oleh para geologis atau biasa
disebut geologis eksplorasi. Tapi sekarang sudah ada ilmu (fokus) untuk mempelajarinya yakni
eksplorasi tambang atau tambang eksplorasi. Di Indonesia sendiri pun jurusan kuliah ini masih
sedikit. Kebanyakan universitas yang memiliki teknik pertambangan hanya fokus pada eksploitasi
pertambangan.
Ilmu eksplorasi tambang ini tak lepas dari ilmu geologi, karna boleh ane bilang kalau dalam
mempelajari eksplorasi tambang, ente bakal belajar ilmu geologinya >50%. Jadi kalau ente gak
mengusai ilmu geologi dasar, geologi struktur, petrologi, mineralogi, genesa mineral, prinsip
stratigrafi, geomorfologi, ane yakin ente bakal kececeran seperti duit receh men!
Ekplorasi tambang adalah tahap awal pencarian endapan mineral. Kan sia-sia jika ente keluarin
duit banyak buat nambang, tapi dapat emas (misalkan) cuma 1 gram! Ente harus tahu cut of gradenya, metoda penambangannya, daerah sebarannya, dan le lom men!
Skemanya gini men!
Konsep Eksplorasi
Sebagai suatu industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat
sumberdaya, serta mengandung resiko yang tinggi, maka industri
pertambangan menjadi hal yang sangat unik dan membutuhkan usaha
yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu yang positif dan
menguntungkan. Banyaknya disiplin ilmu dan teknologi yang terlibat di
dalam industri ini mulai dari geologi, eksplorasi, pertambangan, metalurgi,
mekanik dan elektrik, lingkungan, ekonomi, hukum, manajemen,
Dasar-Dasar Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi dalam dunia pertambangan adalah suatu aktivitas untuk memperoleh
informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan
sumberdaya terukur dari bahan galian disuatu wilayah.
Konsep eksplorasi : Jika seseorang mencari sesuatu mau tidak mau secara sadar atau
tidak tentu harus mempunyai bayangan dulu, apa yang akan dicarikan, dimana dia akan
mencarinya dan bagaimana dan pakai alat apa dia akan mencarinya. Menurut Thomas
Kuhn, 1962 dalam bukunya The Structure of Scintific Revolution mengatakan bahwa
jika seseorang akan mecari sesuatu sadar atau tidak dia harus sudah mempunyai suatu
model dari benda yang dicarinya itu, serta model dimana benda tersebut akan
didapatkan. Dengan demikian pula untuk melakukan eksplorasi yaitu pencaharian suatu
cebakan mineral seorang explorator sudah harus mempunyai bayangan apa yang akan
dicarinya itu, di daerah mana akan dicarinya dan metode apa serta sistem yang efektif
bagaimana yang harus digunakan, dengan kata lain seorang eksplorator harus
mempunyai konsep. Maka konsep eksplorasi adalah terdiri dari model dari yang dicari,
model dari daerah yang dicari dan berdasarkan model ini ia akan menggunakan sistem
pencaharian.
Metoda eksplorasi adalah cara yang secara fisik menentukan langsung ataupun tidak
langsung keberadaan adanya suatu gejala geologi yang dapat berupa tubuh suatu
endapan mineral ataupun satu atau lebih petunjuk geologi. Metoda eksplorasi
berkembang pesat dengan munculnya teknologi baru dalam bidang metoda eksplorasi
geologi atas data yang dihasilkan dari berbagai aktivitas, sehingga pemikiran kreatif
diperlukan.
Strategi (eksplorasi) adalah ilmu perencanaan dan pengarahan kegiatan eksplorasi
berskala besar untuk mendapatkan darah yang sangat favorable akan terdapatnya
cebakan mineral atau akumulasi hidrokarbon sebelum pencarian yang sesungguhnya.
Tujuan dari strategi menurut Griffitts (1967) adalah bagaimana mengarahkan semua
usaha untuk mencapai sasaran eksplorasi yang dilaksanakan dengan perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian semua unsur dalam suatu sistem penyerangan
(attack).
Namun tujuan penting dalam strategi adalah dari segi ekonomi, yaitu :
1.
Effisiensi, mencapai sasaran dengan biaya dan waktu seminimal mungkin, ini
menyangkut biaya dengan efektivitas dari metoda yang digunakan.
2.
Efektivitas, penggunaan metoda atau teknologi secara efektif. Untuk setiap jenis
cebakan atau akumulasi migas, digunakan petunjuk geologi yang berlainan, dan
demikian juga untuk setiap jenis petunjuk geologi memerlukan metoda eksplorasi
tersendiri. Hal ini adalah untuk mengoptimalkan biaya dalam hubungan efektivitas
metoda yang digunakan untuk menentukan ada-tidak adanya gejala atau petunjuk yang
dipakai dasar sebagai proses seleksi digunakan.
3.
Manfaat biaya dari penggunaan metoda eksplorasi, suatu gejala geologi yang
menjadi petunjuk dapat saja dieksplorasi dengan suatu metoda tertentu secara akurat,
tetapi biayanya sangat mahal. Mungkin saja dipilih metoda yang kuran akurat tetapi
cukup baik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini terutama juga tergantung dari
besarnya nilai objektif yang diharapkan. Misalnya dalam eksplorasi migas, penggunaan
seismik yang mahal sering digunakan pada tahap awal dari suatu program eksplorasi,
tetapi dalam eksplorasi batubara yang menggunakan petunjuk geologi yang sama, survai
seismik jarang dilakukan, kecuali jika hasilnya akan sangat menguntungkan, misalnya
menghindari masalah-masalah dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya
operaso yang jauh lebih mahal lagi.
4.
Memperkecil risiko, strategi eksplorasi ditujukan untuk memperkecil risiko untuk
menderita kerugian besar. Untuk ini strategi ini harus memberikan kesempatan untuk
mengambil keputusan-keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau tidak atau
mengambil alternatif-alternatif lainnya sebelum suatu kerugian besar terjadi.
Penyusunan Strategi Eksplorasi :
1. Penciutan daerah sebagai langkah strategi eksplorasi. Prinsip penciutan daerah
adalah :
Penciutan dimulai dari daerah yang luas yang telah dipilih mempunyai peluang
untuk diketemukan cebakan yang dicari.
Metoda harus efektif dapat mendeteksi petunjuk geologi yang telah ditentukan
untuk digunakan pada tahap.
Apakah model geologi yang dipakai sudah sesuai dengan keadaan geologi di
lapangan ?
Apakah ditemukan daerah lebih terperinci dengan probabilitas yang lebih tinggi
untuk diketemukan objektif eksplorasi ini ?