Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang
membahas tentang Kerajaan Kediri ini.
Makalah yang kami buat ini meliputi : Sejarah Perkembangan Kerajaan Kediri, Letak
Kerajaan, Nama-nama Rajanya, Kehidupan Kerajaan, dan Kemunduran/Kehancuran dari
Kerajaan Kediri ini. Selain itu, disini kami juga melampirkan isi yang singkat sehingga
mudah untuk dipahami.
Kepada Ibu Cucu R yang telah memberikan dorongan untuk menulis makalah ini, kami
ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami buat ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mohon saran
dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Cicurug, Nopember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................


Daftar Isi ........................................................................................................................
BAB I

Pendahuluan ....................................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................
BAB II Pembahasan .....................................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.

Letak Kerajaan Kediri ........................................................................................


Sumber Sejarah Kerajaan Kediri .......................................................................
Nama-nama Raja Kerajaan Kediri .....................................................................
Kehidupan Kerajaan Kediri ...............................................................................
Kemunduran/Kehancuran Kerajaan Kediri ........................................................

BAB III Penutup ............................................................................................................


A. Simpulan ............................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah di SD & SMP, kita pernah belajar tentang kerajaankerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan
Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12,
tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram
kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah
menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota api),
yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya, kami membuat makalah
ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga
pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur ini.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.

4.

5.

Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri?


Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri?
Siapa saja Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri?
Siapakah pendiri Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja yang paling terkenal di Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja terakhir yang memerintah di Kerajaan Kediri?
Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang politik?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang agama?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang ekonomi?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang sosial budaya?
Apa saja hasil budaya dari Kerajaan Kediri?
Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri, masa pemerintahan
Kerajaan Kediri, aspek kehidupan di Kerajaan Kediri, dan masa kehancuran atau
kemunduran Kerajaan Kediri.
2. Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai
materi kelas X tentang Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
LETAK KERAJAAN KEDIRI
Letak Kerajaan Kediri terdapat di Jawa Timur, berada di sebelah selatan sungai
Brantas, Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang.

SUMBER SEJARAH KERAJAAN KEDIRI


1). Prasasti
Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat
desa oleh Raja Jayawarsa.
Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono yang berisi masalah keagamaan,
diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (117-1130 M).
Prasasti Ngantang (1135), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan
hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama-nama hewan
seperti Kebo Waruga dan Tikus Finada.
Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja
Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di
Katang-katang.

2
2). Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita Cina. Berita
cina ini merupakan kumpulan berita dari para pedagang Cina yang melakukan kegiatan
perdagangan di kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu Fan Chi karangan Chu Ju
Kua (1220 M). buku ini banyak mengambil cerita dari buku Ling Wai Tai Ta (1778 M)
karangan Chu Ik Fei. Kedua buku ini menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12
dan ke-13 M.
RAJA-RAJA KERAJAAN KEDIRI
AIRLANGGA
Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah
pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri
Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Sebagai
seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk mengubah Kakawin Arjunawiwaha yang
menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya,
kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua
putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan
sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
a. SAMARAWIJAYA (1042)
Samarawijaya adalah putra Airlangga. Ia merupakan Raja pertama sekaligus pendiri
Kerajaan Kediri, Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti berlangsung berapa lama masa
pemerintahannya. Kemungkinan Raja Samarawijaya memulai pemerintahannya pada saat
pemisahan Kerajaan oleh Airlangga, yaitu sekitar tahun 1042. Tahun itu merupakan tahun
yang sama dengan tahun yang tertulis di Prasasti Pamwatan.
b. JAYASWARA (1104-1115)
Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jayawarsa, yang disebut dalam Prasasti Sirah
Keting (1104), namun belum dipastikan bahwa ia pengganti langsung Samarawijaya atau
bukan. Ia merupakan Raja yang sangat giat memajukan sastra sehingga ia dikenal dengan
gelar Sastra Prabu (Raja Sastra). Pada masanya Kresnayana dikarang Mpuh Triguna.
3
c. BAMESWARA (1115-1135)
Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara yang disebut dalam Prasasti
Pandegelan I (sekitar 1116/ 1117), Prasasti Panumbangan (1120), dan Prasasti Tangkilan
(1130).
d. JAYABHAYA (1135-1157)
Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan Kediri adalah Sri Jayabhaya yang
disebutkan dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Kakawin
Bharatayuddha (1157). Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi kenangan bagi rakyatnya,
karena pada masa pemerintahnnya Kerajaan Kediri berhasil menaklukan Kerajaan Jenggala
dan berhasil mencapai puncak kejayaan Kerajaan Kediri.
e. SARWESWARA (1159-1169)
Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara yang disebutkan dalam Prasasti
Pandegelan II (1159) dan Prasasti Kahyunan (1161).

f. ARYESWARA (1169-1180/1181)
Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara yang disebutkan dalam Prasasti
Meleri (1169) dan Prasasti Angin Tahun (1171).
g. SRI GANDHRA (1181-1182)
Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandhra yang disebutkan dalam Prasasti Jaring
(1181), masa pemerintahannya selama kurang lebih satu tahun.
h. KAMESWARA (1182-1194)
Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Sri Kameswara yang disebutkan dalam Prasasti
Ceker (1182) dan dalam Kakawin Smaradhana. Dalam Kakawin dikisahkan tentang
perkawinan antara Kameswara dengan Putri Jenggala.
i. KERTAJAYA (1194-1222)
Raja kesembilan sekaligus Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya yang disebut
dalam Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), Prasasti Palah (1197), Prasasti
Wates Kulon (1205), dan Kakawin Negarakertagama serta Kakawin Pararaton.

4
Dalam Kakawin dikisahkan tentang perang Ganter saat masa akhir pemerintahan Raja
Kertajaya.
Raja
ini
memiliki
gelar Sri
Maharaja
Sri
Sarweswara
Triwikramawatarananindita Srengga Digjayattunggadewanama.
Dalam tahun 1122 M Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok. Dengan kekalahan Kertajaya itu
berakhir pula kerajaan Kediri.
j. JAYAKATWANG (1292-1293)
Jayakatwang juga merupakan Raja yang berhasil membangun kembali Kerajaan Kediri
setelah berhasil memberontak terhadap Singosari sekaligus membunuh Raja Kertanegara.
Namun, keberhasilannya hanya bertahan setahun akibat serangan menantu Kertanegara dan
pasukan Mongol, sehingga runtuhlah Kerajaan Kediri.
Dari Raja-Raja di atas, dapat diperoleh informasi, bahwa:
Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga, dengan Raja Pertamanya adalah Samarawijaya.

Raja terkenal di Kerajaan Kediri adalah Jayabhaya.

Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya, namun berhasil dibangun kembali oleh
Jayakatwang meskipun hanya bertahan satu tahun saja. Jadi bisa dikatakan juga bahwa raja
terakhir Kerajaan Kediri adalah Jayakatwang.

5
KEHIDUPAN KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang berdiri pada abad XI Masehi dan merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang didirikan oleh Mpu Sindok dari Dinasti
Isyana. Kerajaan ini terletak di wilayah pedalaman Jawa Timur. Kerajaan ini merupakan hasil
dari pembagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi dua yakni Panjalu
dan Jenggala.
Nama Keraajaan Kediri sebelumnya adalah Panjalu.

Adapun kehidupan politik, agama, ekonomi, sosial dan budaya pada masa Kerajaan Kediri
adalah sebagai berikut :
a.

Kehidupan Politik
Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri,
Samarawijaya selalu berrselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan yag berkuasa
di Jenggala. Keduanya merasa berhak atas seluruh takhta Raja Airlangga (Kerajaan Medang
Kamulan) yang meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
Akhirnya perselisihan tersebut menimbulkan perang saudara yang berlangsung hingga tahun
1052. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Samarawijaya dan berhasil menaklukan
Jenggala.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Jayabaya.
Saat itu wilayah kekuasaan Kediri meliputi seluruh bekas wilayah Kerajaan Medang
Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil kembali menaklukan Jenggala

yanga sempat memberontak ingin memisahkan diri dari Kediri. Keberhasilannya tersebut
diberitakan dalam prasasti Hantang yang beraangka tahun 1135.

6
Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya Panjalu
menang. Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah dari Jayabaya
untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang melawan Jenggala.
Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab
Bharatayuda. Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
Bharatayuda memuat kisah perang perbutan takhta Hastinapura antara keluarga Pandhawa
daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala mirip dengan kisah tersebut
sehingga kitab Bharatayuda dianggap sebagai legitimasi (klaim) Jayabaya untuk memperkuat
kekuasaannya atas seluruh wilayah bekas Kerajaan Medang Kamulan.
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja Kediri,
Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa Wisnu.
Selanjutnya ia mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan Kediri.
Pada masa pemerintahan Ketajaya Kerajaan Kediri mulai mengalami kemunduran.
Raja Kertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan mengurangi hak-hak
brahmana. Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang mengungsi ke wilayah Tumapel
yang dkuasai oleh Ken Arok. Melihat kejadian ini Kertajaya memutuskan untuk menyerang
Tumapel. Akan tetapi pertempuran di Desa Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan
Kertajaya terbunuh. Sejak saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya digantikan
oleh Singasari.
b.

Kehidupan Agama
Masyarakat Kediri memiliki kehidupan agama yang sangat religius. Mereka menganut
ajaran agama Hindu Syiwa. Hal ini terlihat dari berbagai peninggalan arkeolog yang
ditemukan di wilayah Kediri yakni berupa arca-arca di candi Gurah dan Candi Tondowongso.
Arca-arca tersebut menunjukkan latar belakang agama Hindu Syiwa. Para penganut agama
Hindu Syiwa menyembah Dewa Syiwa, karena merekaa mempercayai bahwa Dewa Syiwa
dapat menjelma menjadi Syiwa Maha Dewa (Maheswara), Dewa Maha Guru, dan Makala.
Salah satu pemujaan yang dilakukan pendeta adalah dengan mengucapkan mantra yang
disebut Mantra Catur Dasa Syiwa atau empat belas wujud Syiwa.

7
c.

Kehidupan Ekonomi
Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan. Sebagai
kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar Sungai Brantas.
Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya komoditas utama perdagangan.
Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain

beras, barang-barang yang diperdagangkan di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana,
rempah-rempah, dan pinang.
Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia. Mereka
memperkenalkan rempah-rempah diperdagangan dunia. Mereka membawa rempah-rempah
ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya
rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia, Luat Merah. Komoditas ini kemudian
diangkut oleh kapal-kapal Venesia menuju Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah
Maluku mulai dikenal dalam lalu lintas perdagangan dunia.
d.

Kehidupan Sosial Budaya


Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri sudah
teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kedri dibedakan
menjadi tiga golongan sebagai berikut :

1.

Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan
raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.

2.

Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para
pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani (daerah).

3.

Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai


kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang pesat.
Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh Mpu Sedah dan
Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan Gatotkacasrayaa.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab Smaradhahana yang ditulis
oleh Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu Tanakung.
Pada masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis
kitab Sumansantaka dan Mpu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.

8
e. Hasil Budaya
adapun hasil budaya dari Kerajaan Kediri antara lain :
1. Candi Penataran

Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud,
di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter dpl. Dari prasasti yang tersimpan di bagian
candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar
tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana,
Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415

2. Candi Gurah

Candi Gurah terletak di kecamatan di Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1957 pernah
ditemukan sebuah candi yang jaraknya kurang lebih 2 km dari Situs Tondowongso yang
dinamakan Candi Gurah namun karena kurangnya dana kemudian candi tersebut dikubur
kembali

3. Candi Tondowongso

Situs Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun
2007 di Dusun Tondowongso, Kediri, Jawa Timur.
9
Situs seluas lebih dari satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk
periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks
Percandian Batujaya), meskipun Prof.Soekmono pernah menemukan satu arca dari lokasi
yang sama pada tahun 1957. Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca
oleh sejumlah perajin batu bata setempat.
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai
peninggalan masa Kerajaan Kediri awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik
dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur. Selama ini Kerajaan Kediri dikenal dari sejumlah
karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil
pahatan.

4. Arca Buddha Vajrasattva

Arca Buddha Vajrasattva ini berasal dari zaman Kerajaan Kediri (abad X/XI). Dan
sekarang merupakan Koleksi Museum fr Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman

5. Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat
dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, atau 1116
Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi dari Kabupaten Trenggalek sendiri
tepatnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.

10

6. Prasasti Galunggung

Prasasti Galunggung memiliki tinggi sekitar 160 cm, lebar atas 80 cm, lebar bawah 75 cm.
Prasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung. Di sekeliling prasasti Galunggung banyak
terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno. Tulisan itu berjajar rapi. Total ada 20 baris yang
masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain prasasti beberapa huruf sudah hilang lantaran
rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah
lingkaran tersebut ada gambar persegi panjang dengan beberapa logo. Tertulis pula angka
1123 C di salah satu sisi prasasti.

7. Prasasti Jaring

Prasasti Jaring yang bertanggal 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan


permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja
sebelumnya yang belum terwujud.vDalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama
hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri, misalnya
Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.

11
8. Candi Tuban

Pada tahun 1967, ketika gelombang tragedi 1965 melanda Tulungagung. Aksi
Ikonoklastik, yaitu aksi menghancurkan ikon ikon kebudayaan dan benda yang dianggap
berhala terjadi. Candi Mirigambar luput dari pengrusakan karena adanya petinggi desa yang
melarang merusak candi ini dan kawasan candi yang dianggap angker.
Massa pun beralih ke Candi Tuban, dinamakan demikian karena candi ini terletak di
Dukuh Tuban, Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Candi ini
terletak sekitar 500 meter dari Candi Mirigambar. Candi Tuban sendiri hanya tersisa kaki
candinya. Setelah dirusak, candi ini dipendam dan kini diatas candi telah berdiri kandang
kambing, ayam dan bebek.

Menurut Pak Suyoto, jika warga mau kembali menggalinya, maka kira kira setengah
sampai satu meter dari dalam tanah, pondasi Candi Tuban bisa tersingkap dan relatif masih
utuh. Pengrusakan atas Candi Tuban juga didasari legenda bahwa Candi Tuban
menggambarkan tokoh laki laki Aryo Damar, dalam legenda Angling Dharma dan jika sang
laki laki dihancurkan, maka dapat dianggap sebagai kemenangan.
9. Prasasti Panumbangan

Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja Bameswara mengeluarkan prasasti Panumbangan


tentang permohonan penduduk desa Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis di atas
daun lontar ditulis ulang di atas batu. Prasasti tersebut berisi penetapan desa Panumbangan
sebagai sima swatantra oleh raja sebelumnya yang dimakamkan di Gajapada. Raja
sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.

12
10. Prasasti Talan

Prasasti Talan/ Munggut terletak di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar. Prasasti ini berangka
tahun 1058 Saka (1136 Masehi). Cap prasasti ini adalah berbentuk Garudhamukalancana
pada bagian atas prasasti dalam bentuk badan manusia dengan kepala burung garuda serta

bersayap. Isi prasasti ini berkenaan dengan anugerah sima kepada Desa Talan yang masuk
wilayah Panumbangan memperlihatkan prasasti diatas daun lontar dengan cap kerajaan
Garudamukha yang telah mereka terima dari Bhatara Guru pada tahun 961 Saka (27 Januari
1040 Masehi) dan menetapkan Desa Talan sewilayahnya sebagai sima yang bebas dari
kewajiban iuran pajak sehingga mereka memohon agar prasasti tersebut dipindahkan diatas
batu dengan cap kerajaan Narasingha.
Raja Jayabhaya mengabulkan permintaan warga Talan karena kesetiaan yang amat sangat
terhadap raja dan menambah anugerah berupa berbagai macam hak istimewa.

13
KEMUNDURAN/KEHANCURAN KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam
Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan kaum
Brahmana, perselisihan ini terjadi karena Raja Kertajaya memerintahkan kaum Brahmana
untuk menyembah dia sebagai raja, namun para kaum Brahmana menolak dan kemudian
meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita
memerdekakan Tumapel yang merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara Kediri dan
Tumapel terjadi dekat Desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan
Kertajaya. Dengan demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri, yang sejak saat itu kemudian
menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah dibawah
kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati
Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sstrajaya. Pada tahun 1271
Sastrajaya digantikan putranaya, yaitu Jayakatwang.
Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara, karena
dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil
membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali kerajaan Kediri, namun hanya
bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol
dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.

14
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, kami dapat menyimpulkan
beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di
Nusantara. Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan Mataram
Kuno menjadi dua bagian.
Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia. Kerajaan Kediri
mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi Kerajaan Mataram
Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.
SARAN
Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah Kerajaan
Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama di Jawa Tengah.
Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan Medang Kamulan
menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok membentuk Dinasti Baru yaitu Isyana.
Menurut Ir. Soekarno beliau berkata JASMERAH Jangan Lupakan Sejarah, maka
kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan mengenai
sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi
sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa
patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting memiliki
jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/PurnaSenda/kerajaan-kediri-15219260?related=1
http://kumsej.blogspot.com/2012/11/dinasti-kediri_18.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:iLha9ZnvvHsJ:macheda.blog.uns.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/kerajaan_panjalu_ciamis
http://taniacaroline.wordpress.com/2010/08/18/kerajaan-medang-kamulan/
http://tatkalam.blogspot.com
http://ilhamblogindonesia.blogspot.com/2013/08/10-benda-benda-dan-bangunanpeningalan.html#ixzz3Jec3BzxC
http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga
http://sejarahn.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://okkybrawid.blogspot.com/
http://ainuttijar.blogspot.com/2010/12/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-indonesia.html
http://ainuttijar.blogspot.com/2010/12/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-indonesia.html
http://www.google.co.id/image
http://www.materisma.com/2014/08/sejarah-kerajaan-kediri-kehidupan.html?m=1
http://juragansejarah.blogspot.in/2012/05/sejarah-kerajaan-kediri.html?m=1
http://pendidikan4sejarah.blogspot.in/2011/01/kerajaan-kediri.html?m=1
https://prezi.com/ojv9wlodr9sp/sejarah-kerajaan-kediri/
https://indriblb.wordpress.com/2013/06/26/raja-raja-di-kerajaan-kediri/comment-page-1/
http://www.eastjava.com/tourism/kediri/ina/history.html
http://sejarahn.blogspot.in/2012/05/normal-0-false--false-false-in-x-none-x.html?m=1
http://jaluherlambang.blogspot.in/2012/11/makalah-kerajaan-kediri.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai