Anda di halaman 1dari 3

Tugas kuliah: Kimia Dasar 2, Tahun: 2015, Semester: Semester Pendek 2015

Hal: 1 dari 3

Pemanfaatan Kimia Inti dalam Pertanian


Reza Wardhana 1306443192, Wardatu Auliya 1306365423, Ji Ye Chan 1306399241, Andri
Rahmansyah 1406600956, Dicky Rezky Munazat 1406601675, Rizky Achmad Kurnia
1406556980
Departemen Fisika Fakultas MIPA Universitas Indonesia
Abstrak Kimia inti atau yang sering disebut sebagai kimia nuklir adalah subbidang dari ilmu kimia yang
berkaitan dengan unsur-unsur radioaktif serta peralatan yang dirancang untuk melakukan proses nuklir (reaktor nuklir,
PLTN, dsb). Pemanfaatan dari bidang ini sangat banyak dan beragam mulai dari bidang kedokteran, pertanian, energi,
hingga persenjataan. Di bidang pertanian khususnya telah berkembang berbagai aplikasi dari kimia inti yang banyak
membantu kehidupan manusia seperti genetically modified organism, chemical fertilizer, hingga radiasi tanaman.
Kata kunci kimia inti, radioaktif, pertanian, genetically modified organism, chemical fertilizer, radiasi.

I.

PENDAHULUAN

Salah satu contoh cara pembuatan sebuah tanaman GMO


adalah sebagai berikut:

Pertanian adalah aspek penting dalam kehidupan


manusia, hampir setiap peradaban yang ada di bumi ini
memiliki suatu bentuk dari pertanian. Sejarah mencatat
bahwa setelah manusia hidup menetap dan meninggalkan
kehidupannya yang nomaden, perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan menjadi berkembang pesat.
Bahkan jika kita teliti lebih jauh lagi, banyak dari
peradaban yang maju memiliki basis pertanian yang kuat.
Hal ini merupakan bukti bahwa pertanian memperkaya
kehidupan manusia serta mendorong terjadinya inovasiinovasi baru karena manusia senantiasa mencari cara agar
mereka mendapatkan hasil yang lebih menggunakan
sumber daya sesedikit mungkin.
Saat ini, perkembangan pertanian tidak terlepas dari
kontribusi sains dan ilmu pengetahuan alam. Mulai dari
metode penanaman, peralatan yang digunakan, hingga
memprediksi waktu panen dapat dilakukan dengan cara
yang seefisien mungkin. Permasalahan bidang pertanian
seperti lamanya waktu panen, gen tanaman yang tidak
unggul, hingga hama yang mengganggu kini dapat
diselesaikan dengan ilmu sains yang ada. Salah satu ilmu
sains yang saat ini sedang berkembang dengan pesat
pemanfaatannya dalam bidang pertanian adalah kimia
inti. Beberapa aplikasi kimia inti pada bidang pertanian
yaitu genetically modified organism, chemical fertilizer,
hingga radiasi makanan.
II.

PEMBAHASAN

Genetically Modifed Organism (GMO) adalah suatu


proses yang diterapkan pada suatu spesies organisme
untuk mendapatkan hasil tanaman seperti yang
diinginkan, biasanya berupa bibit unggul. Di bidang
pertanian teknik ini biasa dilakukan di dalam
laboratorium dimana gen unggul pada suatu tanaman
dipindahkan atau ditambahkan ke tanaman yang lain.

Gambar 1. Tanaman tomat tahan serangga


Dari gambar diatas kita dapat melihat
bagaimana proses pembuatan tanaman baru yang
memiliki gen unggul dari tanaman asalnya. Selain
itu, GMO juga dapat menghasilkan tanaman yang
aman bagi penderita alergi tertentu yaitu dengan
menghilangkan sifat tanaman itu yang berbahaya
bagi penderita alergi. Tidak hanya dapat dikonsumsi
secara langsung, GMO juga dapat diambil
manfaatnya secara tidak langsung seperti
pemanfaatan protein dan polimer yang dapat
digunakan pada operasi bedah serta penggantian
jaringan (tissue replacement) pada manusia.
Pemanfaatan lainnya dari kimia inti yang
berperan langsung pada bidang pertanian yaitu
pupuk kimia (chemical fertilizer). Pupuk kimia
adalah pupuk yang nutrisinya didapatkan tidak dari
sumber organik, melainkan diekstrak dari bahan-

Tugas kuliah: Kimia Dasar 2, Tahun: 2015, Semester: Semester Pendek 2015

Hal: 2 dari 3

bahan anorganik dan sintetis. Kelebihan dari pupuk


kimia sangat menguntungkan yaitu:
Nutrisi sudah dalam bentuk dasarnya, tidak
perlu dipecah lagi.
Bisa didapatkan perbandingan nutrisi
seimbang yang dibutuhkan oleh tanaman.
Harganya murah.
Disamping kelebihan-kelebihannya diatas, pupuk
kimia memiliki beberapa kelemahan seperti:
Dibuat dari sumber yang tidak terbarukan.
Meracuni tanah tempat menanam.
Pada jangka panjangnya bisa melepaskan
gas rumah kaca.
Pemanfaatan lainnya dari kimia inti pada bidang
pertanian adalah radiasi radioaktif. Radiasi dilakukan
menggunakan sumber-sumber seperti kobalt-60 gamma,
berkas elektron, dan akselerator x-ray. Mengapa
diperlukan radiasi:
Pencegahan penularan penyakit melalui
tanaman.
Pengawetan.

Pengendalian serangga.
Menunda pertumbuhan dan pematangan buah.
Sterilisasi makanan.

Bentuk-bentuk aplikasi radiasi pada bidang


pertanian yaitu radiasi tanaman, radiasi makanan, serta
pelacak radioaktif (radioactive tracers). Radiasi tanaman
dilakukan dengan menginduksi mutasi pada suatu
tanaman untuk menghasilkan garis keturunan baru seperti
yang diinginkan. Radiasi makanan digunakan untuk
membunuh bakteri, serangga, dan parasit yang dapat
menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan
seperti kolera, salmonella, dan trichinosis. Pelacak
radioaktif digunakan untuk mempelajari proses kimiawi
dan biologis yang berlangsung pada suatu tanaman.
Penggambaran radiasi dan pelacak radioaktif sebagai
berikut sebagai berikut:

Gambar 3. Pelacak radioaktif


Radiasi yang digunakan sebagai penanganan pascapanen terbukti baik bagi lingkungan::

Alternatif dari metil bromida yang dapat


mempertipis lapisan ozon di atmosfir.

Selain itu radiasi dapat membunuh hama tanpa


merusak tanah.

Tanaman yang diradiasi tidak akan menjadi


radioaktif dan rasa serta penampilannya tidak
akan berubah.

Namun radiasi tetap memiliki beberapa kelemahan


yaitu:

Hanya bisa diterapkan pada beberapa jenis


tanaman.

Tidak efektif melawan virus.

Tidak seratus persen mikroba yang diradiasi


akan mati.

Serta mengurangi kandungan beberapa nutrisi


yang terkandung didalam suatu tanaman.

III.

KESIMPULAN

Pemanfaatan kimia inti pada bidang pertanian jelas


memiliki manfaat yang begitu besar, mulai dari fase
penanaman, panen, hingga pasca-panen dapat diberi nilai
tambah menggunakan kimia inti. Namun manfaat yang
dihasilkan tidak terlepas pula dari beberapa kelemahan
sehingga diperlukan pengawasan serta pengendalian
dalam penggunaannya.
REFERENSI

Gambar 2. Proses radiasi makanan

[1]http://learn.genetics.utah.edu/content/science/gmf
oods/;
[2]http://www.nature.com/scitable/topicpage/genetic
ally-modified-organisms-gmos-transgenic-cropsand-732;
[3] http://www.bt.ucsd.edu/gmo.html;
[4] http://etiatalks.com/program/nuclear-technologyin-agriculture/;
[5] https://www.iaea.org/newscenter/focus/foodsecurity-and-agriculture;

Tugas kuliah: Kimia Dasar 2, Tahun: 2015, Semester: Semester Pendek 2015

[6] http://www.todayshomeowner.com/debate-overorganic-chemical-fertilizers/;
[7] http://www.nei.org/Knowledge-Center/OtherNuclear-Energy-Applications/Food-Agriculture;
[8]http://www.ansto.gov.au/NuclearFacts/Benefitsof
NuclearScience/FoodandAgriculture/NuclearScience
forAgriculture/;
[9]http://people.chem.duke.edu/~jds/cruise_chem/nu
clear/agriculture.html;
[10]http://www.epa.gov/radiation/sources/food_irrad
.html;
[11]http://www.fda.gov/Food/ResourcesForYou/Con
sumers/ucm261680.htm;
[12]http://www.srs.fs.usda.gov/aamu/Alysia/Irr0139.
htm;
[13] http://uw-foodirradiation.engr.wisc.edu/Process.html;
[14] http://ccr.ucdavis.edu/irr/how_food_irr.shtml;

Hal: 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai