Anda di halaman 1dari 3

POLA PERENCANAAN USAHATANI TERPADU

PENGERTIAN
Usahatani terpadu iaiah suatu kegiatan di bidang pertanian yang dircncanakan scsuai dengan
kcndisi wilayah dan keluarga tani yang bersangkutan, dengan mengupayakan adanya hubungan
yang saling menunjang, dari beberapa komoditi yang diusahakan, sehingga dapat dicapai hasil
usaha tani yang optimal.
MENYUSUN RENCANA USAHATANI
Dalam penyusunan rencana usahatani ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain :
1. Membuat inventarisasi data usahatani

Dalam menyusun kegiatan usaha tani diperlukan pengumpulan informasi mengenai faktor
produksi, yaitu kemampuan tenaga kerja keluarga tani, Iahan yang dimiliki dan modal yang
tersedia. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan kegiatan usaha tani dengan kemampuan tenaga
kerja yang dimiliki kaluarga tani yang bersangkutan.

Anggota keluarga tani yang dimaksud adalah istri dan anak-anaknya termasuk orang Iain
yang tinggal ditempat kaluarganya dan dibiayai.
Dalam rnenyusun kemampuan karja dipakai satuan hari orang kerja atau HOK, artinya
satu HOK sama dengan satu orang yang bekerja selama 7 jam.

Data lahan yang dimiliki, selain dari lahan pertanian untuk bercocok tanam termasuk juga
kolam untuk memelihara ikan. Luas lahan diukur dalam satuan yang biasa dipakai petani
baik hektar atau borongan. Untuk kolam diukur dalam meter persegi (m2) selanjutnya
dilihat pula keadaan lahan dan luasnya.

Data modal usaha tani yang dimiliki harus disesuaikan dengan kondisi rata-rata patani
saat ini, maka modal yang umumnya dimiliki oleh keluarga tani hanya berupa Iahan,
beberapa komoditi buah-buahan, tanaman perkebunan, ternak serta bangunan atau
pelatan pertanian misalnya kandang ternak, perahu, cangkul dan lalnnya.

Data tanaman yang dimiliki adalah tanaman yang berumur panjang seperti rambutan,
jeruk dan tanaman perkebunan seperti kelapa, cengkeh.

Data ternak yang dimiliki, adalah khususnya jumlah ternak betina harus diketahui supaya
perkembangan usaha peternakan pada periode usahatani yang direncanakan dapat
diperhitungkan. Dapat dilakukan juga untuk ternak unggas.

Selain itu pula dilakukan inventarisasi bangunan dan peralaman pertanian. Perlengkapan
dengan modal ini memberi informasi mengenai tingkat intensitas usahatani, seperti

intensitasnya rendah kalau lahan tidak diolah, intensitasnya sedang kalau dipakai cangkul
dan intensitasnya tinggi kalau Iahan diolah dengan bajak atau traktor.
2. Memilih jenis usaha dan menyusun jadwal pelaksanaan serta penggunaan tenaga kerja

Menentukan pilihan jenis usaha atau komoditi apa yang akan diusahakan.

Menentukan tingkat intensitas dan volume usaha.

Menyusun jadwal pelaksanaan usaha tani dan penggunaan tenaga kerja.

Dalam memilih jenis usaha atau komoditi yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan
keinginan, kebutuhan serta kemampuan petani dan keluarganya mengarah kepada usaha tani
terpadu. jenis usaha yang dipilih harus sesuai dengan luas dan kondisi lahan yang tersedia,
kondisi pasar di wilayah dan mempertimbangkan kesuburan tanah dapat dipertahankan.
Volume usaha dan intensitasnya tidak hanya tergantung pada usahatani keluarga seperti dalam
jumlah tenaga, luas lahan, jumlah temak, modal yang dimiliki, tetapi juga ketrampilan petani dan
kondisi luar iklim dan pasar.
Selanjutnya dalam penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan pertanian serta perkiraan pemakaian
tenaga kerja keluarga tani adalah langkah terakhir dalam prosas perencanaan usahatani.
Penyusunan jadwal kegiatan usahatani tahap pertama, yang diperhatikan adalah bagaimana
memilih waktu yang paling cocok, disamping itu pula diantara jenis-jenis komoditi yang
musiman, tidak tergantung musim, diusahakan sepanjang tahun misalnya usaha peternakan dan
tanaman perkebunan
3. Menyusun keperluan sarana produksi

Sarana produksi yang tersedia, sebaiknya diperhatikan tepat waktu, jenis dan jumlah yang tepat
adalah satu syarat yang panting dalam keberhasilan usahatani. Dalam penggunaannya perlu
dibuatkan tabel daftar pencatatannya, seperti jenis usaha, banyak pemakaian, kapan digunakan
dan lain sebagainya. Hal ini tentunya disesuaikan dengan usaha apa, dan sesuai dengan
kebutuhan petani.
4. Menyusun ikhtisar hasil yang akan didapatkan dan nilai serta penggunaannya.

Dalam penggunaan hasil usaha tani ada 3 manfaat hasil yaitu;

Memenuhi kebutuhan subsistem keluarga tani, artinya hasil yang digunakan sendiri untuk
dikonsumsi sendiri sebagai makanan keluarga.

Mengurangi biaya produksi, yang mana hasil yang digunakan sebagai sarana produksi
bagi komoditi lainnya dalam usahatani.

Merupakan pendapatan bagi keluarga tani, apabila hasilnya dapat dijual.

Dalam menyusun ikhtisar hasil usaha tani, keluarga tani merencanakan usahatani dengan
memperhitungkan kebutuhan yang suatu saat dapat diubah atau disesuaikan dengan kondisi yang
ada.
5. Perkiraan Pendapatan.

Dalam memperkirakan pendapatan usahatani yang penting adalah mengenai nilai hasil
seluruhnya, biaya sarana produksi dan biaya penggunaan bangunan dan peralatan pertanian.
Sumber Pustaka : Sanderm R. T. dan E Mugnidin.1989 Usaharani Terpadu. Suatu pedoman
merencanakan dan mengelolanya Kerjasama Teknis Pengembangan Wilayah (TAD) Sub Proyek
Penyuluhan Pertanian. Samarinda Kaltim.

Anda mungkin juga menyukai