Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS UJIAN

Oleh :
Mustika Zeinia Malinda
1102010188

Preseptor:

dr. Adhi Wibowo Nurhidayat , Sp.KJ (K),MPH

KEPANITERAAN KLINIK STASE KEDOKTERAN JIWA


RS JIWA ISLAM KLENDER
PERIODE 5 DESEMBER 2016 7 JANUARI 2017
STATUS PSIKIATRI

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An.P

Jenis kelamin

: Perempuan

Usia

: 15 tahun

Tempat/ tanggal lahir

: Jakarta, 13 februari 2001

Agama

: Islam

Suku/ Bangsa

: Sunda/ Indonesia

Alamat

: Bekasi selatan

Status pernikahan

: Belim menikah

Pekerjaan

:Pelajar

Pendidikan Terakhir : SMP


Tanggal masuk RSJIK : 28 Desember 2016
Riwayat perawatan
a. Rawat inap

: 28 Desember 2016(saat ini)di Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender (RSJ Islam Klender)

II.

RIWAYAT PSIKIATRI
Auto Anamnesis : Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender pada : Selasa, 3 Januari 2017 pukul 15.00
Rabu , 4 Januari 2017 pukul 10.00
Allo Anamnesis

: Via telpon dengan Ayah dan Ibu pasien 4 Januari

2017
Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender

Keluhan Utama
Pasien marah marah dan bicara kasar

sejak 1,5 tahun sebelum

masuk rumah sakit.

Keluhan Tambahan
Melempar barang,beraktivitas lamban dan berulang(menyetrika),
merasa kegerahan yang berlebihan dan setiap saat, berdiam diri di
kamar mandi, memutar sabun batangan hingga habis,keramas
berulangkali,mandi

sangat

lama,sulit

berkonsentrasi

menerima

pelajaran, kehilangan minat untuk melakukan aktifitas ataupun hobi


,tidak nafsu makan, berat badan turun,merasa sangat lelah,keinginan
bunuh diri,tidak peduli dengan perawatan diri. Tidak tidur saat malam
hari.

Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien datang diantar oleh orang tua pasien dengan keluhan
pasien sering marah-marah dan berkata kasar sejak 1,5 tahun yang
lalu(juni 2015).Pasien mengalami marah-marah dengan Ibu,adik,dan
nenek pasien.
Sejak pasien berhenti dari sekolah(Juli 2016), menurut ibu
pasien prilaku pasien semakin mengkhawatirkan. Dirumah pasien
menjadi semakin sering marah-marah dan menyebut kata-kata
binatang kepada ibu,adik,dan nenek pasien. Saat marah pasien
melemparkan benda-benda kearah ibu pasien. Penyebab kemarahan
terkadang tanpa adanya alasan yang jelas. Saat pasien berhenti
sekolah pasien kehilangan minat untuk beraktifitas dan melakukan
hobi nya yaitu menggambar dan berenang. Dirumah pasien hanya
tidur-tiduran atau berdiam diri dikamar mandi. Pasien menjadi tidak

mau makan hingga berat badan pasien menurun. Pasien juga sudah
tidak

memperdulikan(merawat)

diri

lagi

seperti

tidak

pernah

merapikan diri, bersisir dan tidak merasakan jika sedang digigit


nyamuk hingga menyebabkan banyaknya bekas gigitan nyamuk di
bagian tangan dan kaki pasien.Pasien juga mulai menarik diri dari
teman-temannya dan lingkungan serta lebih banyak diam.Pasien
berbicara hanya ketika sedang marah saja dengan mengucapkan
kata-kata kasar.
Sejak bulan Bulan Oktober 2016 pasien semakin merasa kegerahan dan berprilaku
aneh. Pasien bertambah sering keramas dan berdiam diri di dalam kamar mandi hingga
2 hari 2 malam tidak mau keluar dari kamar mandi.Menurut ibu pasien, di kamar mandi
pasien

melakukan

keramas,

dan

seringkali

hanya

bengong

sambil

memainkan(memutar) sabun batangan hingga habis dan tidak tidur sama sekali .Saat
ditanyakan kepada pasien,pasien merasakan akan kegerahan jika tidak keramas.Pasien
saat dikamar mandi seringkali menangis sambil mengeluh aku capek.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, orang tua pasien mengatakan pasien
pernah mengucapkan keinginan untuk mati saja karena merasa menyusahkan orang tua
dan tidak berguna. Namun hal tersebut hanya sebatas keinginan,tidak ada perbuatan
yang menjurus kearah perbuatan bunuh diri.
Pasien menyangkal pernah merasa sangat senang berlebihan dan membuat dirinya
membagi-bagikan sejumlah uang kepada orang lain.
Keluhan-keluhan tersebut berlangsung terus-menerus hingga saat ini dan
menimbulkan kekhawatiran keluarga akan kondisi pasien menjadi lebih buruk sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJIK. Keluarga pasien mengatakan
belum pernah mengobati pasien dengan upaya medis.Pasien hanya dibawa ke tokoh
spiritual saja.

Riwayat Gangguan Sebelumnya


1) Gangguan Psikiatri

Pada bulan juni 2015 (1,5 tahun yang lalu) pasien dipindahkan sekolah oleh orang
tua pasien.Awalnya pasien bersekolah di SMP 4 Cibarusa kemudian pasien pindah ke
SMA PGRI Bintara.Di Bintara pasien tinggal dirumah tante pasien. Menurut ibu
pasien,pasien dipindahkan dikarenakan dirumah pasien sering marah-marah kepada
Ibu,adik pasien dan nenek pasien. Saat marah-marah seringkali pasien mengeluarkan
kata-kata kasar dan menyebut mereka seperti binatang seperti anjing setan dsb
sambal melempar barang yang ada didekat pasien. Pasien marah-marah hanya jika
sedang berada dirumah.Dirumah Tante pasien atau disekolah pasien tidak pernah marah.
Pasien mengatakan penyebab pasien marah karena merasa ibu pasien pilih kasih
dengan adik pasien. Namun terkadang pasien mengatakan merasa marah tanpa alasan
yang jelas. Ketika dikonfirmasi kepada orang tua pasien, orang tua pasien mengatakan
memperlakukan anak nya sama rata.Pasien juga mengatakan ibu tidak pernah memarahi
pasien secara berlebihan dan memperlakukan pasien kasar . Pasien mengatakan tidak
ada bisikan ataupun suruhan orang lain atau kekuatan dari luar yang menyuruh pasien
untuk marah, pasien tidak melihat keluarga pasien berubah bentuk menjadi sosok
hantu ataupunbinatang.Pasien juga tidak memiliki kecurigaan kepada keluarga
ataupun siapapun akan menyakiti dan berbuat jahat pada pasien.
Pada saat yang bersamaan menurut ibu pasien,pasien memperlihatkan prilaku yang
aneh yaitu ketika menyetrika mengabiskan waktu kurang lebih 1 jam dan berulangulang.Ketika dikonfirmasi kepada pasien,pasien mengatakan agar rapi.
Pada bulan Agustus 2015 pasien mulai sering merasakan kegerahan yang
berlebihan.Pasien selalu merasakan gerah dan panas dimanapun pasien berada.Pasien
mengatakan tidak tahan kalau tidak mandi dan berada di dekat air karena merasa sangat
amat gerah. Pasien menjadi sering mandi dan keramas berkali-kali serta lama di dalam
kamar mandi (2-3 jam). Menurut ibu pasien, di kamar mandi pasien melakukan
keramas, dan seringkali hanya bengong sambil memainkan(memutar) sabun batangan
hingga habis.Pasien juga meminta dipotong rambutnya menjadi sangat pendek karena
merasa kegerahan. Menurut ibu pasien,saat dirumah hanya pasien yang merasakan
kegerahan,walaupun suhu sedang dingin ataupun sudah berada di depan kipas angin
masih kegerahan.
Pada bulan Desember 2015(1 tahun yang lalu) pasien mulai merasakan sulit untuk
konsentrasi dan menerima pelajaran. Pasien merasakan jika dipaksa menerima pelajaran

pasien menjadi pusing.Ibu pasien mengatakan pada saat awal pindah sekolah pasien
masih bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya. Kemampuan akademik dari SD hingga
SMP dikatakan cukup baik tidak ada masalah.
Pada bulan juli 2016 pasien berhenti dari sekolah.Kemudian orang tua membawa
pasien kembali tinggal dirumah(Bintara).
2) Gangguan Medik
Pasien memiliki penyakit myopia.Saat ini pasien menggunakan kacamata minus 9.
Pasien mulai menggunakan kacamata sejak TK. 1 bulan yang lalu pasien dibawa oleh
ayah pasien ke rumah sakit persahabatan untuk kontrol mata,hasilnya hanya dikatakan
pasien mengalami mata lelah tidak terdapat peningkatan ukuran kacamata (kaca mata
masih sesuai). Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), demam kejang (-), tumor
kepala (-), trauma kepala (-).
3) Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang seperti
narkotika ataupun alkohol.

Riwayat Kehidupan Pribadi Sebelum Sakit


1) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien lahir secara spontan
normal, cukup bulan, dan ditolong oleh bidan. Pasien tidak terdapat cacat fisik bawaan.
2) Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, mendapat ASI selama 1 tahun. Pasien tidak
mengalami kesulitan makan dan gangguan pola tidur. Pasien tumbuh normal seperti
anak

seusianya,

pertumbuhan

normal,

tidak

terdapat

gangguan

pertumbuhan dan perkembangan awal. Pasien dapat bersosialisasi bersama


saudara saudaranya atau dengan teman temannya.
3) Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Pasien mengatakan secara fisik pasien tumbuh seperti layaknya anak seusianya.
Pasien tidak mengalami masalah dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan dan
teman sebayanya.Pasien dikenal sebagai anak yang cukup ceria. Pasien tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.Prestasi di bidang akademik cukup baik karena beberapa kali
pasien mendapat peringkat 10 besar.
4) Masa Pubertas dan Remaja (11-15 tahun)
Pasien adalah orang yang cukup mudah bergaul dan memiliki banyak teman
disekolah ataupun di lingkungan tetangga. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik. Ibu pasien mengatakan sebelum pasien berubah menadi sosok yang sering marahmarah,hubungan pasien dengan ayah,ibu,adik-adik serta nenek pasien dikatakan baik
dan akrab. Pasien sangat jarang mendapat perlakuan kasar dari anggota keluarga lain.
a. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan di sekolah ataupun dilingkungan tetangga tidak

memiliki

masalah dengan teman-teman.Di sekolah baru pasien teman-teman menerima pasien


dengan baik .Pasien merasakan penyebab pasien marah kepada ibu karena pasien
merasa ibu pasien pilih kasih.Pasien merasa jika adik pasien lebih jarang dimarahi
disbanding pasien. Pasien mengatakan seringkali kesal dengan adik karena merasa adik
sangat berisik sehingga menggangu pasien. Di sekolah sebelum pasien menjadi sosok
yang marah-marah,pasien adalah sosok yang terbuka dan mudah bergaul. Pasien
mengatakan tidak ada masalah dengan teman-teman disekolah dan lingkungan tetangga.

b. Riwayat Keagamaan
Pasien mengaku beragama Islam. Pasien tumbuh dalam lingkungan beragama
Islam yang baik, dan banyak memberikan batasan pada pasien. Pasien cukup rutin
melaksanakan shalat 5 waktu,Tetapi semenjak pasien sering marah-marah(sejak 1,5
tahun yang lalu) pasien tidak pernah lagi melakukan kegiatan keagamaan(sholat atau
mengaji)
c. Riwayat Pelanggaran Hukum
7

Pasien tidak pernah melanggar hukum


d. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami masalah seksual dan tidak pernah mengalami
pelecehan seksual. Sikap terhadap lawan jenis baik.
e. Riwayat perkembangan motorik dan kognitif
Dalam perkembangan fisik pasien sesuai dengan usianya dan dalam perkembangan
kognitif normal. Pasien tidak pernah tinggal kelas. Tetapi sejak 1,5 tahun terakhir
pasien mengatakan sulit menerima pelajaran di sekolah dan sulit berkonsentrasi.
f. Masalah emosi dan fisik
Pasien bersifat emosional dan suka marah-marah kepada ibu dan adik(pertama)
dan nenek pasien sejak 1,5 tahun terakhir. Pasien marah dengan ataupun tanpa alasan
yang jelas.Tetapi dengan anggota keluarga yang lain,teman ataupun tetangga pasien
tidak pernah marah. Sebelum pasien menjadi sering marah-marah,pasien adalah pribadi
yang mudah bergaul dan ceria.Namun sekarang pasien berubah menjadi sosok yang
pendiam dan tertutup.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien dilahirkan dalam
keluarga sederhana. Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Sedangkan ayah
pasien merupakan karyawan pabrik. Sebelum perubahan prilaku pasien(1,5 tahun),
pasien cukup dekat dengan ayah,ibu,adik-adik dan nenek nya. Pasien sering sekali
bercerita kepada ibunya tentang keluh kesahnya dan kesehariannya kepada ibunya dan
merasa ibunya sangat perhatian kepada pasien.Tetapi sejak 1,5 tahun terakhir pasien
merasa ibu pilih kasih.Pasien merasa ibu hanya sayang kepada adik nya saja dan adik
nya jarang dimarahi.
Pasien mengatakan seringkali kesal dengan adik karena merasa adik sangat berisik
sehingga menggangu pasien.

Pasien memiliki 2 orang adik perempuan. Pasien memiliki jarak usia dengan adik
yang pertama sekitar 5 tahun dan adik kedua 10 tahun. Di lingkungan keluarga tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa.
Sejak dipindahkan sekolah ke Bintara,pasien tinggal dirumah Tante pasien.Disana
pasien tidak pernah marah-marah tetapi mulai berprilaku kegerahan dan sering keramas
dan di kamar mandi lama.Tante pasien tinggal bersama orang anaknya.Tante pasien
memang memiliki suara keras tetapi tidak pernah memarahi atau kasar kepada pasien.
Pasien mengatakan tidak betah tinggal dirumah tante pasien.
.

Gambar 1. Genogram Keluarga An.A(tgl 31 desember 2016)

Perempuan

Laki-laki

Pernikahan

Garis Keturunan

Pasien

III.

STATUS MENTAL
Diambil pada tanggal 31 Desember 2016

Deskripsi Umum
1) Penampilan
Pasien perempuan berusia 15 tahun

dengan tampilan sesuai dengan sesuai

usianya, memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 40 kg(terlihat kurus)
mengenakan pakaian berupa baju kaos polos berwarna pink dan celana panjang hitam
polos dengan beralaskan kaki berupa sandal Swallow .Pasien berambut pendek, warna
kulit sawo matang. Kaki dan tangan terlihat banyak bekas digigit jamuk. Gigi pasien
tampak berwarna kekuningan.

2) Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Sebelum wawancara, pasien tampak sedang berbaring di kamar nya. Selama
wawancara berlangsung, pasien tampak tenang dengan posisi duduk di kasur, mata
seringkali melihat ke arah sekitar (kontak mata dengan pemeriksa hanya sesekali)

10

3) Sikap Terhadap Pemeriksa


Pasien cukup kooperatif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dan tidak ada
kecurigaan ketika di wawancara. Pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang
diajukan. Pasien bersikap tenang dan berperilaku sopan.

Pembicaraan
1) Volume

: Rendah

2) Irama

: Teratur

3) Kelancaran

: Lancar, artikulasi dan intonasi jelas

4) Kecepatan

: Sedang

5) Gaya Berbicara

: Tenang

6) Gangguan Berbicara : Tidak ada afasia, disartria, maupun ekolalia

Mood dan Afek


1)

Suasana Perasaan / Mood

: hipotimia

2)

Afek

: Menyempit

3)

Keserasian

: Serasi

Gangguan Persepsi
A. Halusinasi
1) Auditorik

: Tidak Ada

2) Visual

: Tidak Ada

3) Taktil

:Tidak Ada

4) Olfaktorik

: Tidak Ada.

B. Ilusi

: Tidak Ada

C. Derealisasi

: Tidak ada
11

D. Depersonalisasi

: Tidak Ada

Proses Pikir
1. Proses Pikir
A. Produktivitas

Cukup

Ide.

Pasien

dapat

menjawab semua pertanyaan pemeriksaan


B. Kontinuitas
1) Asosiasi longgar

: Tidak Ada

2) Inkoherensia

: Tidak Ada

3) Flight of ideas

: Tidak Ada

4) Neologisme

: Tidak Ada

5) Terhambat

: Tidak Ada

C. Hendaya Bahasa

: Tidak ada

2. Isi Pikir
A. Preokupasi

: Tidak Ada

B. Waham

Waham Bizzare : Tidak Ada


Waham Paranoid
a. Waham kebesaran

: Tidak ada

b. Waham kejaran

: Tidak Ada

c. Waham rujukan
: Tidak Ada
d. Waham Cemburu
:Tidak ada
e. Waham dikendalikan:
a) Thought echo
b) Thought broadcasting
c) Thought withdrawal
d) Thought insertion
e) Thought control
f) Delusion of passivity
g) Delusion of control
h) Delusion of influence

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada

C. Gagasan bunuh diri dan membunuh

Ada(pasien

merasa tidak berguna dan menyusahkan orang tua)

12

D. Obsesi dan kompulsi

:pasien marah-marah

berkata kasar dan melempari barang(agresif),keramas berkalikali karena jika tidak keramas merasa gerah, menyetrika
berkali-kali dan lama(1 jam), memutar-mutar sabun batangan
hingga habis.
E. Fobia

: Tidak Ada

Sensorium dan Kognitif


1. Kesadaran : Kompos mentis
2. Orientasi
a. Waktu Baik (pasien dapat menyebutkan waktu, hari, tanggal,
bulan dan tahun pada saat pemeriksaan)
b. Tempat Baik (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini
sedang berada di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta di
Indonesia)
c. Orang Baik (pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai oleh
dokter muda dan mengenali beberapa pasien lainnya)

3. Daya ingat :
a.

Segera

Baik

(pasien

dapat

mengingat tiga benda yang pemeriksa ajukan yaitu TV, meja


dan kursi)
b.

Jangka pendek Baik (pasien dapat


mengingat makanan yang dimakan saat sarapan)

c.

Jangka menengah Baik (pasien


ingat berhenti sekolah sejak 1 tahun yang lalu)

d.

Jangka panjang Baik (pasien dapat


mengingat teman saat SD dan tanggal saat pasien lahir)

4. Konsentrasi : Baik (Pasien dapat menghitung secara tepat 1007,73-7).

13

5. Perhatian

: Baik (Pasien dapat menyebutkan dari belakang

huruf yang terdapat pada kata DUNIA)


6. Kemampuan Visuospasial : Baik (Pasien dapat menggambar segi 5
yang berhimpitan )
7. Pikiran abstrak

: Baik (Pasien dapat menyebutkan

persamaan dan perbedaan jeruk dan bola)


8. Pengetahuan umum dan intelegensi : Baik (Pasien mengetahui
nama presiden RI saat ini)

Daya Nilai
1. Uji daya nilai

: Baik

Pasien dapat menilai baik sebuah situasi imajiner yang akan


dilakukannya dan dampak perbuatan yang dilakukannya saat
menemukan

dompet

di

jalan.

Pasien

menganggap

bahwa

perbuatan mengambil dompet tersebut tidak baik.Jika menemukan


dompet pasien akan mengembalikan nya,
2. Daya nilai sosial

: Cukup

Pasien merupakan pribadi yang pemalu dan tertutup.Pasien dalam


keseharian hanya tidur-tiduran dikamar,bila keluar kamar hanya
untuk makan.Saat ditanyakan ke pasien,Pasien mengatakan hal
tersebut dikarenakan malu dan tidak mudah bersosialisasi

RTA ( Reality Test Ability )


RTA Tidak Terganggu

Tilikan
Derajat 4 (Pasien menyadari penyakitnya dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya)

Taraf Dapat Dipercaya

14

Dapat

dipercaya

(Setelah

dilakukan alloanamnesa

terdapat

persamaan antara keterangan yang diberikan pasien saat ditemui


beberapa kali(konsisten).

IV.

STATUS FISIK
1. Keadaan Umum
: Baik, tampak tidak sakit
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Nadi
: 80x/ menit
c. Suhu
: 36,5oC
d. Pernafasan
: 20x/ menit
4. Kulit
: kuning langsat, ikterik(-), sianosis(-),
turgor baik, kelembaban normal.
5. Kepala
: Normocephali, rambut lurus berwarna hitam dan
tidak rontok.
6. Mata
: lingkaran hitam bawah mata,Pupil bulat isokor, refleks
cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung -/+, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/7. Hidung
: Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping
hidung (-), sekret -/-.
8. Telinga
: Normotia, membran timpani intak +/+,nyeri tarik9. Mulut
: Bibir coklat, agak kering, sianosis (-), sariawan (-),
trismus (-), halitosis (-), candidiasis(-).
10. Lidah
: Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-),
tremor (-), deviasi (-)
11. Gigi
: kekuningan
12. Uvula
: Letak di tengah, hiperemis (-)
13. Tonsil
: T1/T1, tidak hiperemis
14. Tenggorokan
: Faring tidak hiperemis
15. Leher
: KGB supra klavikular tidak teraba membesar,
kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal
Thorax
A. Paru
1) Inspeksi
: Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
maupun

dinamis, sikatriks (-), pulsasi abnormal (-),

gerak napas simetris, irama teratur, retraksi


2) Palpasi

suprasternal (-)
: Gerak napas simetris, fremitus vocal dan fremitus

3) Perkusi

taktil simetris.
: Sonor di semua lapangan paru.
15

4) Auskultasi

: Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

B. Jantung
1) Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak.
2) Palpasi
: Teraba ictus cordis.
3) Perkusi
: Batas jantung normal.
4) Auskultasi : S1 normal,S2 normal,reguler, murmur (-),gallop(-)
Ekstremitas
1) Atas
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
2) Bawah
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-)
Status Neurologis
1 Tanda rangsang meningeal
: Tidak ada
2 Refleks fisiologis
: (+) normal
3 Refleks patologis
: Tidak ada

V.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Berdasarkan anamnesis didapatkan anak-anak berusia 15 tahun, agama islam,


suku sunda, pendidikan terkahir SMP,pelajar(berhenti sekolah kelas 2 SMP). Pasien
dengan keluhan pasien sering marah-marah dan berkata kasar sejak
1,5 tahun yang lalu(juni 2015). Pada saat yang bersamaan menurut ibu
pasien,pasien memperlihatkan prilaku menyetrika mengabiskan waktu kurang lebih 1
jam dan berulang-ulang. Pada bulan Agustus 2015 pasien semakin merasa kegerahan
dan berprilaku aneh. Pasien bertambah sering keramas dan berdiam diri di dalam kamar
mandi hingga 2 hari 2 malam tidak mau keluar dari kamar mandi.Menurut ibu pasien, di
kamar mandi pasien melakukan keramas, dan seringkali hanya bengong sambil
memainkan(memutar) sabun batangan hingga habis dan tidak tidur sama sekali ,pasien
merasakan akan kegerahan jika tidak keramas.Pasien saat dikamar mandi seringkali
menangis sambil mengeluh aku capek.
Pada bulan Desember 2015(1 tahun yang lalu) pasien mulai merasakan sulit
untuk konsentrasi dan menerima pelajaran.Juli 2016 Saat pasien berhenti sekolah pasien
kehilangan minat untuk beraktifitas dan melakukan hobi nya yaitu menggambar dan
berenang. Dirumah pasien hanya tidur-tiduran atau berdiam diri dikamar mandi. Pasien
menjadi tidak mau makan hingga berat badan pasien menurun. Pasien juga sudah tidak
memperdulikan(merawat) diri lagi seperti tidak pernah merapikan diri, bersisir dan tidak
merasakan jika sedang digigit nyamuk hingga menyebabkan banyaknya bekas gigitan
nyamuk di bagian tangan dan kaki pasien.Pasien juga mulai menarik diri dari temantemannya dan lingkungan serta lebih banyak diam.Pasien berbicara hanya ketika sedang
marah saja dengan mengucapkan kata-kata kasar. Dua minggu sebelum masuk rumah
sakit, orang tua pasien mengatakan pasien pernah mengucapkan keinginan untuk mati
saja.
Sebelum perubahan prilaku pasien(1,5 tahun), pasien cukup dekat dengan
ayah,ibu,adik-adik dan nenek nya. Pasien sering sekali bercerita kepada ibunya tentang
keluh kesahnya dan kesehariannya kepada ibunya .Tetapi sejak 1,5 tahun terakhir pasien
16

merasa ibu pilih kasih.Pasien merasa ibu hanya sayang kepada adik nya saja dan adik
nya jarang dimarahi.

Dari pemeriksaan status mental didapatkan, Mood hipotimia, Afek menyempit,


Agresifitas(verbal dan motorik),gagasan bunuh diri,obsesi dan kompulsi tilikan derajat
4.

VI.

DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik

Belum

diketemukan

kelainan

organik

yang

menyebabkan penyakit(perlu observasi)


2. Psikologik dan perilaku : Mood hipotimia, Afek menyempit, Agresifitas(verbal
dan motorik), ,obsesi dan kompulsi, gagasan bunuh diri
3. Sosial budaya dan lingkungan lain : Pasien merasa mengalami salah paham
atau kecemburuan dengan ibunya dan adik nya.

VII.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien ini menderita gangguan jiwa.
AKSIS I
Pada pasien didapatkan :

Gejala gejala agresif(pasien marah-marah dan berkata kasar


sambil melempar barang),obsesi kompulsi(mandi berkali-kali karena apabila tidak
mandi akan mengalami kegerahan,menyetrika berkali-kali dan lama,memutar
sabun

berulangkali),gejala

depresi(pasien

sudah

kehilangan

minat

dan

kegembiraan,pasien merasa lelah dan tidur-tiduran saja,pasien merasa sulit


berkonsentrasi sehingga berhenti sekolah,pasien ingin bunuh diri karena merasa
tidak berguna dan merepotkan orang tua,pasien tidak tidur dan tidak mau makan.)
17

Keluhan tersebut

mengganggu aspek kehidupan sosial,merawat diri,dan

pekerjaan(belajar)

Adanya stress yaitu masalah keluarga

Tidak ada penyebab kelainan organik(butuh observasi) dan


penggunaan napza.

Mood hipotimia, Afek menyempit, Agresifitas(verbal dan


motorik), obsesi dan kompulsi, gagasan bunuh diri.
AKSIS II
Belum dapat ditentukan adanya gangguan kepribadian karena usia pasien
belum 18 tahun.Tidak tanda retardasi mental.
AKSIS III
Pada Aksis III terdapat masalah penyakit Miopia H52.00
AKSIS IV
Familly Support
AKSIS V
GAF saat ini

: 50-41 gejala berat, disabilitas berat

GAF 1 tahun sebelumnya: 60-51 beberapa gejala sedang(moderate) dan


disabilitas sedang

VIII.

TATALAKSANA

1. Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien agar selalu semangat
menjalani pengobatan dan mau memanfaatkan dan melakukan hobi yang ia
miliki(menggambar) sebagai media pengalih perhatian agar tidak mudah marahmarah lagi.
b Psikoterapi reedukatif
a. Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi
mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala,
dampak, faktor -faktor penyebab, pengobatan
18

ii. Memotivasi pasien agar lebih dapat mengingat Allah


di

kehidupannya

sehari

hari

agar

mendapat

ketenangan dan mengingatkan prilaku marah-marah


kepada orang tua adalah perbuatan yang tidak baik.
b. Terhadap Keluarga Pasien
i. Melibatkan keluarga dalam pemulihan, agar tetap
memberi dukungan dan kasih sayang kepada pasien
dan menciptakan suasana ketenangan di rumah.
ii. Me-reedukasi

keluarga

tentang

pentingnya

mengawasi untuk mengkonsumsi obat yang diberi


dan kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit
guna perbaikan kualitas hidup pasien.
2. Farmakoterapi :
Trisiklik(Amitriptiline) 25 mg 2x1

IX.

PROGNOSIS
Quo ad Vitam

: Ad Vitam

Quo ad Functionam

: Dubia ad bonam

Quo ad Sanationam

: Dubia ad bonam

19

Anda mungkin juga menyukai