Oleh :
Mustika Zeinia Malinda
1102010188
Preseptor:
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An.P
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 15 tahun
Agama
: Islam
Suku/ Bangsa
: Sunda/ Indonesia
Alamat
: Bekasi selatan
Status pernikahan
: Belim menikah
Pekerjaan
:Pelajar
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Auto Anamnesis : Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender pada : Selasa, 3 Januari 2017 pukul 15.00
Rabu , 4 Januari 2017 pukul 10.00
Allo Anamnesis
2017
Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender
Keluhan Utama
Pasien marah marah dan bicara kasar
Keluhan Tambahan
Melempar barang,beraktivitas lamban dan berulang(menyetrika),
merasa kegerahan yang berlebihan dan setiap saat, berdiam diri di
kamar mandi, memutar sabun batangan hingga habis,keramas
berulangkali,mandi
sangat
lama,sulit
berkonsentrasi
menerima
mau makan hingga berat badan pasien menurun. Pasien juga sudah
tidak
memperdulikan(merawat)
diri
lagi
seperti
tidak
pernah
melakukan
keramas,
dan
seringkali
hanya
bengong
sambil
memainkan(memutar) sabun batangan hingga habis dan tidak tidur sama sekali .Saat
ditanyakan kepada pasien,pasien merasakan akan kegerahan jika tidak keramas.Pasien
saat dikamar mandi seringkali menangis sambil mengeluh aku capek.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, orang tua pasien mengatakan pasien
pernah mengucapkan keinginan untuk mati saja karena merasa menyusahkan orang tua
dan tidak berguna. Namun hal tersebut hanya sebatas keinginan,tidak ada perbuatan
yang menjurus kearah perbuatan bunuh diri.
Pasien menyangkal pernah merasa sangat senang berlebihan dan membuat dirinya
membagi-bagikan sejumlah uang kepada orang lain.
Keluhan-keluhan tersebut berlangsung terus-menerus hingga saat ini dan
menimbulkan kekhawatiran keluarga akan kondisi pasien menjadi lebih buruk sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJIK. Keluarga pasien mengatakan
belum pernah mengobati pasien dengan upaya medis.Pasien hanya dibawa ke tokoh
spiritual saja.
Pada bulan juni 2015 (1,5 tahun yang lalu) pasien dipindahkan sekolah oleh orang
tua pasien.Awalnya pasien bersekolah di SMP 4 Cibarusa kemudian pasien pindah ke
SMA PGRI Bintara.Di Bintara pasien tinggal dirumah tante pasien. Menurut ibu
pasien,pasien dipindahkan dikarenakan dirumah pasien sering marah-marah kepada
Ibu,adik pasien dan nenek pasien. Saat marah-marah seringkali pasien mengeluarkan
kata-kata kasar dan menyebut mereka seperti binatang seperti anjing setan dsb
sambal melempar barang yang ada didekat pasien. Pasien marah-marah hanya jika
sedang berada dirumah.Dirumah Tante pasien atau disekolah pasien tidak pernah marah.
Pasien mengatakan penyebab pasien marah karena merasa ibu pasien pilih kasih
dengan adik pasien. Namun terkadang pasien mengatakan merasa marah tanpa alasan
yang jelas. Ketika dikonfirmasi kepada orang tua pasien, orang tua pasien mengatakan
memperlakukan anak nya sama rata.Pasien juga mengatakan ibu tidak pernah memarahi
pasien secara berlebihan dan memperlakukan pasien kasar . Pasien mengatakan tidak
ada bisikan ataupun suruhan orang lain atau kekuatan dari luar yang menyuruh pasien
untuk marah, pasien tidak melihat keluarga pasien berubah bentuk menjadi sosok
hantu ataupunbinatang.Pasien juga tidak memiliki kecurigaan kepada keluarga
ataupun siapapun akan menyakiti dan berbuat jahat pada pasien.
Pada saat yang bersamaan menurut ibu pasien,pasien memperlihatkan prilaku yang
aneh yaitu ketika menyetrika mengabiskan waktu kurang lebih 1 jam dan berulangulang.Ketika dikonfirmasi kepada pasien,pasien mengatakan agar rapi.
Pada bulan Agustus 2015 pasien mulai sering merasakan kegerahan yang
berlebihan.Pasien selalu merasakan gerah dan panas dimanapun pasien berada.Pasien
mengatakan tidak tahan kalau tidak mandi dan berada di dekat air karena merasa sangat
amat gerah. Pasien menjadi sering mandi dan keramas berkali-kali serta lama di dalam
kamar mandi (2-3 jam). Menurut ibu pasien, di kamar mandi pasien melakukan
keramas, dan seringkali hanya bengong sambil memainkan(memutar) sabun batangan
hingga habis.Pasien juga meminta dipotong rambutnya menjadi sangat pendek karena
merasa kegerahan. Menurut ibu pasien,saat dirumah hanya pasien yang merasakan
kegerahan,walaupun suhu sedang dingin ataupun sudah berada di depan kipas angin
masih kegerahan.
Pada bulan Desember 2015(1 tahun yang lalu) pasien mulai merasakan sulit untuk
konsentrasi dan menerima pelajaran. Pasien merasakan jika dipaksa menerima pelajaran
pasien menjadi pusing.Ibu pasien mengatakan pada saat awal pindah sekolah pasien
masih bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya. Kemampuan akademik dari SD hingga
SMP dikatakan cukup baik tidak ada masalah.
Pada bulan juli 2016 pasien berhenti dari sekolah.Kemudian orang tua membawa
pasien kembali tinggal dirumah(Bintara).
2) Gangguan Medik
Pasien memiliki penyakit myopia.Saat ini pasien menggunakan kacamata minus 9.
Pasien mulai menggunakan kacamata sejak TK. 1 bulan yang lalu pasien dibawa oleh
ayah pasien ke rumah sakit persahabatan untuk kontrol mata,hasilnya hanya dikatakan
pasien mengalami mata lelah tidak terdapat peningkatan ukuran kacamata (kaca mata
masih sesuai). Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), demam kejang (-), tumor
kepala (-), trauma kepala (-).
3) Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang seperti
narkotika ataupun alkohol.
seusianya,
pertumbuhan
normal,
tidak
terdapat
gangguan
Pasien mengatakan secara fisik pasien tumbuh seperti layaknya anak seusianya.
Pasien tidak mengalami masalah dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan dan
teman sebayanya.Pasien dikenal sebagai anak yang cukup ceria. Pasien tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.Prestasi di bidang akademik cukup baik karena beberapa kali
pasien mendapat peringkat 10 besar.
4) Masa Pubertas dan Remaja (11-15 tahun)
Pasien adalah orang yang cukup mudah bergaul dan memiliki banyak teman
disekolah ataupun di lingkungan tetangga. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik. Ibu pasien mengatakan sebelum pasien berubah menadi sosok yang sering marahmarah,hubungan pasien dengan ayah,ibu,adik-adik serta nenek pasien dikatakan baik
dan akrab. Pasien sangat jarang mendapat perlakuan kasar dari anggota keluarga lain.
a. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan di sekolah ataupun dilingkungan tetangga tidak
memiliki
b. Riwayat Keagamaan
Pasien mengaku beragama Islam. Pasien tumbuh dalam lingkungan beragama
Islam yang baik, dan banyak memberikan batasan pada pasien. Pasien cukup rutin
melaksanakan shalat 5 waktu,Tetapi semenjak pasien sering marah-marah(sejak 1,5
tahun yang lalu) pasien tidak pernah lagi melakukan kegiatan keagamaan(sholat atau
mengaji)
c. Riwayat Pelanggaran Hukum
7
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien dilahirkan dalam
keluarga sederhana. Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Sedangkan ayah
pasien merupakan karyawan pabrik. Sebelum perubahan prilaku pasien(1,5 tahun),
pasien cukup dekat dengan ayah,ibu,adik-adik dan nenek nya. Pasien sering sekali
bercerita kepada ibunya tentang keluh kesahnya dan kesehariannya kepada ibunya dan
merasa ibunya sangat perhatian kepada pasien.Tetapi sejak 1,5 tahun terakhir pasien
merasa ibu pilih kasih.Pasien merasa ibu hanya sayang kepada adik nya saja dan adik
nya jarang dimarahi.
Pasien mengatakan seringkali kesal dengan adik karena merasa adik sangat berisik
sehingga menggangu pasien.
Pasien memiliki 2 orang adik perempuan. Pasien memiliki jarak usia dengan adik
yang pertama sekitar 5 tahun dan adik kedua 10 tahun. Di lingkungan keluarga tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa.
Sejak dipindahkan sekolah ke Bintara,pasien tinggal dirumah Tante pasien.Disana
pasien tidak pernah marah-marah tetapi mulai berprilaku kegerahan dan sering keramas
dan di kamar mandi lama.Tante pasien tinggal bersama orang anaknya.Tante pasien
memang memiliki suara keras tetapi tidak pernah memarahi atau kasar kepada pasien.
Pasien mengatakan tidak betah tinggal dirumah tante pasien.
.
Perempuan
Laki-laki
Pernikahan
Garis Keturunan
Pasien
III.
STATUS MENTAL
Diambil pada tanggal 31 Desember 2016
Deskripsi Umum
1) Penampilan
Pasien perempuan berusia 15 tahun
usianya, memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 40 kg(terlihat kurus)
mengenakan pakaian berupa baju kaos polos berwarna pink dan celana panjang hitam
polos dengan beralaskan kaki berupa sandal Swallow .Pasien berambut pendek, warna
kulit sawo matang. Kaki dan tangan terlihat banyak bekas digigit jamuk. Gigi pasien
tampak berwarna kekuningan.
10
Pembicaraan
1) Volume
: Rendah
2) Irama
: Teratur
3) Kelancaran
4) Kecepatan
: Sedang
5) Gaya Berbicara
: Tenang
: hipotimia
2)
Afek
: Menyempit
3)
Keserasian
: Serasi
Gangguan Persepsi
A. Halusinasi
1) Auditorik
: Tidak Ada
2) Visual
: Tidak Ada
3) Taktil
:Tidak Ada
4) Olfaktorik
: Tidak Ada.
B. Ilusi
: Tidak Ada
C. Derealisasi
: Tidak ada
11
D. Depersonalisasi
: Tidak Ada
Proses Pikir
1. Proses Pikir
A. Produktivitas
Cukup
Ide.
Pasien
dapat
: Tidak Ada
2) Inkoherensia
: Tidak Ada
3) Flight of ideas
: Tidak Ada
4) Neologisme
: Tidak Ada
5) Terhambat
: Tidak Ada
C. Hendaya Bahasa
: Tidak ada
2. Isi Pikir
A. Preokupasi
: Tidak Ada
B. Waham
: Tidak ada
b. Waham kejaran
: Tidak Ada
c. Waham rujukan
: Tidak Ada
d. Waham Cemburu
:Tidak ada
e. Waham dikendalikan:
a) Thought echo
b) Thought broadcasting
c) Thought withdrawal
d) Thought insertion
e) Thought control
f) Delusion of passivity
g) Delusion of control
h) Delusion of influence
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Ada(pasien
12
:pasien marah-marah
berkata kasar dan melempari barang(agresif),keramas berkalikali karena jika tidak keramas merasa gerah, menyetrika
berkali-kali dan lama(1 jam), memutar-mutar sabun batangan
hingga habis.
E. Fobia
: Tidak Ada
3. Daya ingat :
a.
Segera
Baik
(pasien
dapat
c.
d.
13
5. Perhatian
Daya Nilai
1. Uji daya nilai
: Baik
dompet
di
jalan.
Pasien
menganggap
bahwa
: Cukup
Tilikan
Derajat 4 (Pasien menyadari penyakitnya dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya)
14
Dapat
dipercaya
(Setelah
dilakukan alloanamnesa
terdapat
IV.
STATUS FISIK
1. Keadaan Umum
: Baik, tampak tidak sakit
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Nadi
: 80x/ menit
c. Suhu
: 36,5oC
d. Pernafasan
: 20x/ menit
4. Kulit
: kuning langsat, ikterik(-), sianosis(-),
turgor baik, kelembaban normal.
5. Kepala
: Normocephali, rambut lurus berwarna hitam dan
tidak rontok.
6. Mata
: lingkaran hitam bawah mata,Pupil bulat isokor, refleks
cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung -/+, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/7. Hidung
: Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping
hidung (-), sekret -/-.
8. Telinga
: Normotia, membran timpani intak +/+,nyeri tarik9. Mulut
: Bibir coklat, agak kering, sianosis (-), sariawan (-),
trismus (-), halitosis (-), candidiasis(-).
10. Lidah
: Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-),
tremor (-), deviasi (-)
11. Gigi
: kekuningan
12. Uvula
: Letak di tengah, hiperemis (-)
13. Tonsil
: T1/T1, tidak hiperemis
14. Tenggorokan
: Faring tidak hiperemis
15. Leher
: KGB supra klavikular tidak teraba membesar,
kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal
Thorax
A. Paru
1) Inspeksi
: Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
maupun
suprasternal (-)
: Gerak napas simetris, fremitus vocal dan fremitus
3) Perkusi
taktil simetris.
: Sonor di semua lapangan paru.
15
4) Auskultasi
B. Jantung
1) Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak.
2) Palpasi
: Teraba ictus cordis.
3) Perkusi
: Batas jantung normal.
4) Auskultasi : S1 normal,S2 normal,reguler, murmur (-),gallop(-)
Ekstremitas
1) Atas
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
2) Bawah
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-)
Status Neurologis
1 Tanda rangsang meningeal
: Tidak ada
2 Refleks fisiologis
: (+) normal
3 Refleks patologis
: Tidak ada
V.
merasa ibu pilih kasih.Pasien merasa ibu hanya sayang kepada adik nya saja dan adik
nya jarang dimarahi.
VI.
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Belum
diketemukan
kelainan
organik
yang
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien ini menderita gangguan jiwa.
AKSIS I
Pada pasien didapatkan :
berulangkali),gejala
depresi(pasien
sudah
kehilangan
minat
dan
Keluhan tersebut
pekerjaan(belajar)
VIII.
TATALAKSANA
1. Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien agar selalu semangat
menjalani pengobatan dan mau memanfaatkan dan melakukan hobi yang ia
miliki(menggambar) sebagai media pengalih perhatian agar tidak mudah marahmarah lagi.
b Psikoterapi reedukatif
a. Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi
mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala,
dampak, faktor -faktor penyebab, pengobatan
18
kehidupannya
sehari
hari
agar
mendapat
keluarga
tentang
pentingnya
IX.
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Ad Vitam
Quo ad Functionam
: Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam
: Dubia ad bonam
19