Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

( KAK )

KEGIATAN:
PERENCANAAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PEKERJAAN
REVIEW MEMORANDOM PROGRAM RPIJM
BIDANG CIPTA KARYA (KAB.KOBAR)

TAHUN ANGGARAN
2014

DINAS PEKERJAAN UMUM


KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Review Memorandom Program RPIJM Bidang
Cipta Karya (Kab.Kobar)

I.

LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah

Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah
daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional
tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana
dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.Pendayagunaan sumber
daya yang optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan
pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penangulangan
kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan program infrastruktur yang
dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara terpadu, melalui
perencanaan program yaitu Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas
dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dam lingkungan.
RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat
digunakan untuk keseluruhan sektor pembangunan permukiman, prasarana, dan sarana
Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta
Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan
bersama untuk pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan
kerjasana antara instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan.
Disamping itu RPIJM Bidang Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang
mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah
pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah.
Disamping itu, RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor,
kelayakan spasial dan lingkungan.Dengan adanya RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan
dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan,
dan peningkatan kualitas pelayanan. Disamping itu,penyusunan RPJM Bidang Cipta Karya
diharapkan mampu mendukung pembangunan permukiman, prasarana, dan sarana PU
yang mempunyai ciri-ciri :

1. memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar


2. memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang
3. memerlukan pemantapan program dan penganggarannya
4. memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran,
danmanfaatsecara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
Dalam mendorong pembangunan permukiman, prasarana dan sarana Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Kotawaringin Barat idealnya perlu disusun RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten yang mencakup program tiap sektor secara keseluruhan. RPIJM Kabupaten
Kotawaringin Barattahap pertama telah disusun Tahun 2013, namun karena pertimbangan
keterbatasan kemampuan pendanaan dan waktu penyusunan serta prioritas mendesak
untuk mendukung pelaksanaan pembangunan Tahun 2014, maka RPIJM Kabupaten
Kotawaringin Barat yang telah disusun hanya untuk mendukung pelaksanaan KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang PU Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Baratpembangunan Tahun
2013,Workshop singkronisasi Program Bidang Cipta Karya RPIJM Tahun 2013dan
perbaikan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun
2013, dengan Penyediaan Inftrastruktur Permukiman menjadi Kewenangan wajib
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.Sehingga lebih mendekatkan antara mengambil
kebijakan dengan Masyarakat pengguna Insftrastruktur Permukiman ,Menghadapi prioritas
kawasan

Untuk itu

dilakukan penyusunan kembali RPIJM yang lebih komprehensif

meliputi seluruh kawasan prioritas di Kabupaten Kotawaringin Barat, untuk semua sektor
Cipta Karya dan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai Tahun 2014 s/d 2018. Sebelum
penyusunan RPIJM Kabupaten Kotawaringin Baratharus dilakukan review terlebih dahulu
terhadap hasil penyusunan RPIJM yang telah disusun berdasarkan kawasan dan Program
Prioritas Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan tersebut.Untuk mendukung
penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat dibentuk satuan
tugas (Satgas Dan Tim Teknis) RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin
Baratyang mengarahkan konsultan dalam penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya
sehingga RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat yang disusun dapat
mencerminkan keterpaduan program dan pembangunan Bidang Cipta Karya secara
konkrit, dengan mengakomodasi kebutuhan pembangunan sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerah, mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Kotawaringin
Barat.
II.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu pemerintah Kabupaten

Kotawaringin Barat dalam penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah


Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat.

Tujuan dari kegiatan ini adalah penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
BidangCipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat yang diwujudkan dalam bentuk buku
yang berisi kemandirian kabupaten dalam penyelenggaraan pembangunan yang layak
huni, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan
masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
III.

SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1. Menyiapkan program pembangunan yang menunjang kemandirian Perkotaan,
layakuntuk dihuni dan mampu mendanai pembangunan kotasendiri.
2. Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakatsecara

berkelanjutan

dan

mendorong

pertumbuhan

ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan


prasarana perkotaan yang memadai;
3. Menerjemahkan atau operasionalisasi dari dokumen legal seperti Properda,
Renstrada dan Renstra Dinas-dinas dalam kerangka tata ruang yang berlaku;
4. Menyusun program investasi infrastruktur Perkota yang akan didanai dengan skema
pendanaan melalui pinjaman, hibah/grant dan dana pendamping (equity);
5. Menyusun

program

reformasi

dasar

perkotaanyaitu

partisipasi

dan

transparansi,pengelolaankeuangan daerah dan reformasi pengadaan barang dan


jasayang mendukung program utama;
6. Menyusun program reformasi yang mendorong peningkatan pelayanan publik yang
lebih baikmelalui kapasitas pengelolaan pemerintahan.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Buku RencanaProgram Investasi Jangka


Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Barat
IV.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Nama pengguna jasa adalah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam hal

ini ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum, Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin
Barat .
V.

SUMBER PENDANAAN
Untuk

pelaksanaan

Kegiatan

Pengembangan

Bidang

Cipta

PekerjaanReviewRencana ProgramInvestasi Jangka Menengah BidangCipta

Karya
Karya

KabupatenKotawaringin Baratberdasarkan DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten


Kotawaringin Barat Tahun Anggaran 2014Rp65.000.000,00 (Enam Puluh Lima Juta
Rupiah)

VI.

LINGKUP,

LOKASI

KEGIATAN,

DATA

DAN

FASILITAS

PENUNJANG

KEGIATAN, ALIH PENGETAHUAN SERTA PENGERTIAN


VI.1. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan ini adalah penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten
Kotawaringin Barat pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis
kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam rangka mewujudkan
perencanaan program infrastruktur yang berkualitas (RPIJM yang berkualitas), sehingga
mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah dalam Bidang Cipta
Karya.
Adapun cakupan RPIJM Bidang Cipta Karya, yaitu :
1. Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya dari
APBD dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun
BidangCipta Karya sebagaimana dimaksud dalam RPJMN maupun MGD 2015 yang
akan datang.
2. Pembangunan daerah BidangCipta Karya terutama di kawasan yang menjadi
prioritasdalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan
daerah.
3. Sistematika RPIJM Bidang Cipta Karyamencakup:
a) Isu dan Kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;
b) Kerangka Logis (Logical Framework) penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya dan
sasaran/keluaran yang perlu dicapai;
c) Rencana pembangunan perkotaan ;
d) Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/anggaran sebagai
ringkasan program);
e) Program Investasi Menengah BidangCipta Karya mencakup:
-

Pembangunan perumahan dan permukiman

Penyehatan lingkungan permukiman :


pengelolaan air limbah
pengelolaan persampahan
penanganan drainase

Penyediaan dan pengelolaan air minum

Penataan bangunan dan lingkungan

4. Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program Investasi dan Aspek Legalitas.


a) Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota
b) Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
c) Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan
Sistematika materi dari bagian ini terdiri dari :
4.1.

Logical Framework Rencana Investasi

4.2.

Prioritas dan Kelayakan Program

4.3.

Program Investasi

4.4.

Kaidah dan rencana pelaksanaan

VI.2. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yang meliputiKota
Pangkalan Bun .
VI.3. DATA DAN FASILITAS
Penyediaan data dan fasilitas adalah:
1. Penyediaan oleh Pemerintah daerahData dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan danharus dipelihara oleh penyedia jasa:
a) Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu yang telah dilakukan
olehinstansi terkait.
b) Staf Pengawas/ Pendamping
Pengguna

Jasa

akan

mengangkat

petugas

yang

bertindak

sebagai

pendamping(counterpart) / Tim Teknis / pemeriksa Akhir pelaksanaanpekerja


jasa konsultansi.
Tim ini akan ditentukan dan diinformasikan kemudian.
c) Fasilitas yang Disediakan
Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia
jasa, yakni; Biaya Pemeliharaan Komputer dan Printer; Kendaraan Roda 2 dan
3; Fasilitas tersebut dialokasikandalam anggaran biaya pekerjaan jasa
konsultan

dalam

alokasi

dana

sewa

selama

pelaksanaan

pekerjaan

berlangsung.

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Barang-barangyang
harusdisediakan oleh penyedia jasa, yakni: Komputer dan Printer, Kendaraan Roda
2dan 3,barang-barang tersebut harus disediakan oleh penyedia

jasa dengan cara

sewa.
VI.4. ALIH PENGETAHUAN
Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang sesuai dengan keluaran yang
diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila sebelumnya dilakukan
pembahasan bersama semua pihak/unsur terkait dalam penanganan kegiatan
memorandum. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose atau diskusi-diskusi oleh
pihak Konsultan dihadapan pihak/unsur terkait. Pembahasan dilakukan sekurangkurangnya 1 (satu) kali. Jadual waktu ekspose/diskusi-diskusi/pembahasan terhadap

produk laporan tersebut ditentukan berdasarkan jadual pelaksanaan penyusunan


rencana yang dibuat oleh pihak konsultan dan disetujui oleh pihak Pengguna Jasa atau
jadual pembahasan ini akan ditentukan kemudian.
VI.5. PENGERTIAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau
disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan dokumen rencana
kerjasama

pembangunan

infrastruktur

(Infrastruktur

Development

Plan)

di

Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.


RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen
politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan
dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Study) untuk rencana pembangunan
infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan
secara profesional (oleh ahlinya), namun tetap menekankan proses partisipasi melalui
dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada
tahap penyusunan rencana pembangunan dan melalui dialog investasi dengan
masyarakat dan dunia usaha maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan
prioritas program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat
sektoral dan terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak
sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Adapun istilah-istilah yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Wilayah adalah Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta unsur terkait
yangbatas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan
atauaspekfungsional.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Kawasan

Strategis

Nasional

adalah

wilayah

yang

penataan

ruangnya

diprioritaskan karenamempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional


terhadap kedaulatan negara, pertahana dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia.
Kawasan

Strategis

Provinsi

adalah

wilayah

yang

penataan

ruangnya

diprioritaskan Provinsi karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup


ekonomi, sosial, dan/atau lingkungan.
Kawasan

Strategis

Kabupaten/Kota

adalah

wilayah

yang

penataan

ruangnyaterhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.


Kawasan Megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih
Kawasanmetropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah
system.

Kawasan Metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah


kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang
dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan
jumlah penduduk secara keseluruhansekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta)
jiwa.
Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial,
dan kegiatan ekonomi.
Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan
fungsional dan hierarki keruangan satuansistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Sektor Strategis adalah sektor yang mempunyai kontribusi nyata terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Sistem Pusat Permukiman adalah Suatu sistem yang memperlihatkan keterkaitan
secara fungsional dan hierarkis pusat-pusat kota dan desa.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik
yang berupakawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal ataulingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan.
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial, dan jasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau secara nasional
dan merupakan pintu-pintu ke luar negeri.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi, sosial, danjasa pemerintahan lebih dari satu Propinsi atau beberapa
Kabupaten dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKN.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial,dan jasapemerintahan satu Kabupaten atau beberapa kecamatan
dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam kategori ini kota
khusus

untuk

pengembangan

sektor-sektor

strategis

(pariwisata,

industri,

perkebunan, tambang) dan pusat yang tumbuh cepat karena perkembangan sektor
strategis dan pembangunan Infrastruktur .
Desa Pusat Pertumbuhan adalah desa yang diarahkan untuk dapat mendorong
perkembangan desa-desa sekitarnyatermasuk desa tertinggal. DesaDPP ini
ditentukan dengan memperhatikan aksesibilitas terhadap melihat prasarana yang
ada serta kemungkinan pengembangannya, Kawasan-kawasan perdesaan, sektor
yang dilayani, ketersediaan prasarna dan sarana pelayanan ekonomi,sosial, dan
jasa pemerintahan termasuk kemungkinan perkembangannya.
Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang
Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program
beserta pembiayaannya.
Skenario adalah bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi
langkah-langkah untukmencapai sasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen perencanaan
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional adalah penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Nasional,yang memuat strategipembangunan Nasional, kebijakan umum, program
Kementerian/Lembaga

dan

lintasKementerian/Lembaga,

kewilayahan

dan

lintaskewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran


perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana
kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah penjabaran
dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan
keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas SatuanKerja Perangkat Daerah, dan
program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif
RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) adalah rencana
penyelenggaraan

pembangunan

prasarana

dan

sarana

(infrastruktur)

Kabupaten/Kota yang disusun sebagai Considated Feasibility Study (CFS) dengan

keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untukmendukung perwujudan


wilayah perkotaan.
Program Tahunan RPIJM adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
jangkawaktu satu tahun dan merupakan bagian dari RPIJM.
RPIJM Bidang PU/Cipta Karya adalah merupakan dokumen teknis bidang
CiptaKarya sebagai Considated Feasibility Study (CFS) yang berisi rencana
penyelenggaraan

pembangunan

infrastruktur

bidang

Cipta

Karya

dengan

pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.


Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum(KSNP

SPAM)

adalah

merupakan

pedoman

untuk

pengaturan,

penyelenggaraan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, baik bagi


pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha, swasta danmasyarakat.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah merupakan satu kesatuan sistem
fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
Sarana

Lingkungan

adalah

fasilitas

penunjang

yang

berfungsi

untuk

penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan, sosial dan budaya.


Utilitas Umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan umum.

VI.6.KEDUDUKAN
Kedudukan RPIJM BidangCipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan
kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan
Infrastruktur (Infrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada
skala Propinsi maupun Kabupaten/Kota. RPIJM pada hakekatnya merupakan
operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD.Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu
pada

RTRW

Nasional,

Propinsi,

Kabupaten/Kota

sedangkan

kebijakan

sektoral/program dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD atau lanjutannya
serta Masterplan sektor yang ada.Masterplan Sektor (RIS) masih dapat dilakukan
assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.

VII.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


VII.1

POLA PIKIR

Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari
formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan mencari
upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi, ataupun
potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa suatu rekayasa.
Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM
bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan perkotaan,
terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan kegiatan
investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah dapat

menjawab tantangan pembangunan, namun masihdalam batas-batas

efisiensi

kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi
saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi penanganannya
berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.
Pendekatan berpikir dalam proses penyusunan RPIJM bidangCipta Karya terutama
dalam hal melakukan analisis permasalahan antara kondisi yang diinginkan dengan
kondisi yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
perkotaan, pada prinsipnya dapat disederhanakan sesuai dengan norma yang berlaku di
dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu dalam bentuk input/output proses.
Dalam hal ini; i) Output adalah situasi ataupun kondisi yang dituju, ii) Input adalah
kondisi saat ini, dan iii) Proses adalah upaya bagaimana mencapai situasi ataupun
kondisi yang dituju tersebut, dengan melihat kekuatan/potensi (Strenght), Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunity), serta Ancaman/Resiko yang harus ditanggung
(Threat). Hal ini secara teknis dikenal dengan analisis SWOT.
VII.2. PENDEKATAN
Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa
hal antara lain:
1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan pembangunan Kabupaten/Kota yang dinamis membutuhkan penyediaan
fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi
masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program investasi yang
partisipatif;
2. Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang dihadapi
Kabupaten/Kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun
persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi bersama;
3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan wilayah,
RUTRW/K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PU/Cipta Karya, Dinas Terkait,
Masterplan Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota, maupun Peraturan
Perundangan yang berlaku;
4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Penentuan prioritas
program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil Studi Kelayakan (FS/DED),
kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan;
5. Credit Worthiness dan Akuntabilitas; Perhitungan kemampuan penyediaan dana
perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian pula kemampuan
pelaksanaan perlu diperhitungkan dari hasil analisis kelembagaannya serta perlu
mempertimbangkan keberlanjutan pembangunan.

VIII.

JANGKA WAKTU DAN MEKANISME PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Kotawaringin Barat yang melibatkan forum stakeholder memerlukan waktu2
bulan atau 60(enam puluh) hari kalender yang meliputi kegiatan persiapan, mobilisasi tim,
proses pengumpulan dokumen terkait, data pendukung, proses penggalian aspirasi
masyarakat, diskusi dengan forum stakeholder, penyusunan laporan dan sosialisasi
dokumen kepada publik.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan senantiasa berkonsultasi dengan Tim Satgas
dan tim Teknis yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Tim Satgas
Provinsi dan Konsultan Pendamping Provinsi. Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang
sesuai dengan keluaran yang diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila
sebelumnya

dilakukan

pembahasan

bersama

semua

pihak/unsur

terkait

dalam

pelaksanaan kegiatan. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose, konsultasi atau


diskusi-diskusi oleh pihak Konsultan dihadapan pihak/unsur terkait.
Mekanisme kerja antara Konsultan penyusun dan Satgas Kabupaten.
IX.

TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan pekerjaan penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten


Kotawaringin Baratdiperlukan Tenaga Ahli yang berkualitas dalam bidangnya sebagai
berikut :
1. Ahli Tata Ruang / Pengembangan Wilayah Kota / Ketua Tim

= 1 orang

2. Ahli Sarana Prasarana Perkotaan / Planologi

= 1 orang

TENAGA PENDUKUNG
1. Surveyor.

=2 orang

2. Operator Acad / Drafter

=1 orang

3. Operator Komputer / Administrasi

= 1 orang

Uraian Tugas Tenaga :


1. Team Leader
Team Leader adalah sarjana Tata Ruang / Pengembangan Wilayah Kota yang
berpengalaman bidang pengembangan perkotaan minimal 5 tahun dan mempunyai
Sertifikat Keahlian.Team Leader bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan perencanaan secara menyeluruh, memantau laporan,
merekomendasi, mengawasi juga mengkoordinir semua aspek kegiatan perencanaan.
2. Ahli Sarana Prasarana Perkotaan
adalah

seorang

sarjana

Teknik

Planologi

pengembangan perkotaan atau wilayah

yang

berpengalaman

di

bidang

selama 3 tahundan mempunyai Sertifikat

Keahlian, dimanatugas Ahli Sarana Prasarana Perkotaan, ahli ini adalah untuk
membantu ketua tim merencanakan pekerjaan penataan lingkungan pada lokasi

perencanaan, pengumpulan, pengolahan data dan analisa data yang berhubungan


dengan perkembangan kota, sekaligus memberikan advice teknik yang dibutuhkan.
3. Operator Komputer
Membantu dalam pengolahan data, dan menyiapkan keperluan administrasi kegiatan
dalam pekerjaan perencanaan teknis yang menunjang lancarnya pelaksanaan
kegiatan perencanaan.
4. Operator Auto Cad
Bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan data fisik lapangan, dan
menuangkannya ke dalam gambar teknis perencanaan secara detail.
5. Surveyor
Bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data lapangan, baik data
sekunder maupun primer.Berkoordinasi dengan perencana dan juru gambar dalam
melaksanakan tugasnya.
X.

KELUARAN

Keluaran atau output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dokumen/buku RENCANA
PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT yang mengacu pada Surat Dirjend Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum No. Pr. 02.03-DC/496 tanggal 19 Desember 2005 perihal
Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya serta buku Panduan Penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya.
XI.

LAPORAN

Proses penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pelaku pembangunan.
Produk Laporan yang perlu dikonsultasikan akan dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, berisikan ruang lingkup pekerjaan, rencana kerja, dan
metodepelaksanaan, sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan 30 hari setelah kontrak.
2. Laporan Antara, berisikan data kondisi eksisting dan hasil analisa kondisi eksisting dan
kemungkinan pengembangannya, sebanyak eksemplar dan diserahkan 70 hari setelah
kontrak.
3. Draft laporan akhir, berisikan konsep RPIJM, sebanyak 5 eksemplar
4. Laporan akhir, berisikan seluruh hasil RPIJM, diserahkan 90 hari setelah kontrak,
sebanyak 15 eksemplar yang telah didiskusikan dengan tim teknis. KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat.
5. Program RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kota Pangkalan Bun, berisi ringkasan
RPIJM diserahkan 90 hari setelah kontrak, sebanyak
didiskusikan dengan tim teknis.

15 eksemplar yang

telah

6. CD Data, dokumentasi dan laporan sebanyak 5 Set

XII.

PEMBAHASAN PRODUK

Agar produk yang dihasilkan konsultan sesuai dengan keinginan/ optimal maka
sebelumnya perlu dilakukan koordinasi dan pembahasan dengan unsur terkait dikawasan
studi. Koordinasi dan pembahasan dilakukan dengan cara rapat koordinasi dan ekspose
oleh konsultan bersama Pengguna Jasa / PPK dan pihak/ unsur terkait. Jadwal rapat
kooordinasi dan ekspose dibuat oleh konsultan dan telah disetujui oleh Pengguna Jasa /
PPK.

XIII.

PROGRAM KERJA

Konsultan harus menyusun program kerja yang menyangkut :


1. Jadwal kegiatan secara terinci
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang diusulkan harus
mendapat persetujuan Pengguna Jasa / PPK.
3. Program kerja harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa/ PPK dan digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan ini.
XIV.

PENUTUP

1. Setelah KAK ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun Program Kerja sebagai
bahandiskusi untuk menghasilkan Program Kerja yang menjadi pegangan
pelaksanaan kegiatanbaik untuk pihak konsultan maupun pihak Satuan Kerja
sebagai bahan pengendalian pelaksanaan.
3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang KAK ini dari panitia,
konsultan agar segera membuat Usulan Administrasi, Usulan Teknis dan Usulan
Biaya, dan disampaikan sesuai dengan persyaratan, jadual dan ketentuanketentuan yang tertuang dalam Dokumen Seleksi Penyedia Jasa Konsultansi ini.
4. Semua usulan teknis yang diajukan oleh Konsultan harus didiskusikan dengan
Pemberi Tugas.
Pangkalan Bun,

Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai