Kak Rpijm PDF
Kak Rpijm PDF
( KAK )
KEGIATAN:
PERENCANAAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN
REVIEW MEMORANDOM PROGRAM RPIJM
BIDANG CIPTA KARYA (KAB.KOBAR)
TAHUN ANGGARAN
2014
I.
LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah
daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional
tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana
dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.Pendayagunaan sumber
daya yang optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan
pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penangulangan
kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan program infrastruktur yang
dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara terpadu, melalui
perencanaan program yaitu Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas
dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dam lingkungan.
RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat
digunakan untuk keseluruhan sektor pembangunan permukiman, prasarana, dan sarana
Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta
Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan
bersama untuk pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan
kerjasana antara instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan.
Disamping itu RPIJM Bidang Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang
mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah
pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah.
Disamping itu, RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor,
kelayakan spasial dan lingkungan.Dengan adanya RPIJM Bidang Cipta Karya diharapkan
dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan,
dan peningkatan kualitas pelayanan. Disamping itu,penyusunan RPJM Bidang Cipta Karya
diharapkan mampu mendukung pembangunan permukiman, prasarana, dan sarana PU
yang mempunyai ciri-ciri :
Untuk itu
meliputi seluruh kawasan prioritas di Kabupaten Kotawaringin Barat, untuk semua sektor
Cipta Karya dan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai Tahun 2014 s/d 2018. Sebelum
penyusunan RPIJM Kabupaten Kotawaringin Baratharus dilakukan review terlebih dahulu
terhadap hasil penyusunan RPIJM yang telah disusun berdasarkan kawasan dan Program
Prioritas Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan tersebut.Untuk mendukung
penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat dibentuk satuan
tugas (Satgas Dan Tim Teknis) RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin
Baratyang mengarahkan konsultan dalam penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya
sehingga RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat yang disusun dapat
mencerminkan keterpaduan program dan pembangunan Bidang Cipta Karya secara
konkrit, dengan mengakomodasi kebutuhan pembangunan sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerah, mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Kotawaringin
Barat.
II.
Tujuan dari kegiatan ini adalah penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
BidangCipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat yang diwujudkan dalam bentuk buku
yang berisi kemandirian kabupaten dalam penyelenggaraan pembangunan yang layak
huni, berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan
masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
III.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1. Menyiapkan program pembangunan yang menunjang kemandirian Perkotaan,
layakuntuk dihuni dan mampu mendanai pembangunan kotasendiri.
2. Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakatsecara
berkelanjutan
dan
mendorong
pertumbuhan
ekonomi,
program
reformasi
dasar
perkotaanyaitu
partisipasi
dan
ini ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum, Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin
Barat .
V.
SUMBER PENDANAAN
Untuk
pelaksanaan
Kegiatan
Pengembangan
Bidang
Cipta
Karya
Karya
VI.
LINGKUP,
LOKASI
KEGIATAN,
DATA
DAN
FASILITAS
PENUNJANG
4.2.
4.3.
Program Investasi
4.4.
Jasa
akan
mengangkat
petugas
yang
bertindak
sebagai
dalam
alokasi
dana
sewa
selama
pelaksanaan
pekerjaan
berlangsung.
sewa.
VI.4. ALIH PENGETAHUAN
Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang sesuai dengan keluaran yang
diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila sebelumnya dilakukan
pembahasan bersama semua pihak/unsur terkait dalam penanganan kegiatan
memorandum. Pembahasan dilakukan dengan cara ekspose atau diskusi-diskusi oleh
pihak Konsultan dihadapan pihak/unsur terkait. Pembahasan dilakukan sekurangkurangnya 1 (satu) kali. Jadual waktu ekspose/diskusi-diskusi/pembahasan terhadap
pembangunan
infrastruktur
(Infrastruktur
Development
Plan)
di
Strategis
Nasional
adalah
wilayah
yang
penataan
ruangnya
Strategis
Provinsi
adalah
wilayah
yang
penataan
ruangnya
Strategis
Kabupaten/Kota
adalah
wilayah
yang
penataan
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kota yang melayani dalam bidang
ekonomi,sosial,dan jasapemerintahan satu Kabupaten atau beberapa kecamatan
dan mempunyai akses yang tinggi dengan PKW, termasuk dalam kategori ini kota
khusus
untuk
pengembangan
sektor-sektor
strategis
(pariwisata,
industri,
perkebunan, tambang) dan pusat yang tumbuh cepat karena perkembangan sektor
strategis dan pembangunan Infrastruktur .
Desa Pusat Pertumbuhan adalah desa yang diarahkan untuk dapat mendorong
perkembangan desa-desa sekitarnyatermasuk desa tertinggal. DesaDPP ini
ditentukan dengan memperhatikan aksesibilitas terhadap melihat prasarana yang
ada serta kemungkinan pengembangannya, Kawasan-kawasan perdesaan, sektor
yang dilayani, ketersediaan prasarna dan sarana pelayanan ekonomi,sosial, dan
jasa pemerintahan termasuk kemungkinan perkembangannya.
Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang
Penataan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program
beserta pembiayaannya.
Skenario adalah bagian dari strategi yang menjabarkan isi strategi menjadi
langkah-langkah untukmencapai sasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen perencanaan
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional adalah penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Nasional,yang memuat strategipembangunan Nasional, kebijakan umum, program
Kementerian/Lembaga
dan
lintasKementerian/Lembaga,
kewilayahan
dan
pembangunan
prasarana
dan
sarana
(infrastruktur)
pembangunan
infrastruktur
bidang
Cipta
Karya
dengan
SPAM)
adalah
merupakan
pedoman
untuk
pengaturan,
Lingkungan
adalah
fasilitas
penunjang
yang
berfungsi
untuk
VI.6.KEDUDUKAN
Kedudukan RPIJM BidangCipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan
kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan
Infrastruktur (Infrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada
skala Propinsi maupun Kabupaten/Kota. RPIJM pada hakekatnya merupakan
operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD.Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu
pada
RTRW
Nasional,
Propinsi,
Kabupaten/Kota
sedangkan
kebijakan
sektoral/program dalam RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD atau lanjutannya
serta Masterplan sektor yang ada.Masterplan Sektor (RIS) masih dapat dilakukan
assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.
VII.
POLA PIKIR
Pola pikir di dalam penyusunan RPIJM pada prinsipnya akan selalu diawali dari
formulasi tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan yang diinginkan dan mencari
upaya bagaimana dapat mencapai tujuan tersebut dengan melihat kondisi, ataupun
potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan maupun tanpa suatu rekayasa.
Lebih jauh, yang perlu ditekankan di dalam cara berpikir dalam penyusunan RPIJM
bagaimana dapat mengenali permasalahan dan tantangan pembangunan perkotaan,
terutama dalam rangka untuk bisa merencanakan dan memprogramkan kegiatan
investasi secara efektif, sehingga diharapkan RPIJM yang disusun adalah dapat
efisiensi
kemampuan penyelenggaraan. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi
saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam waktu mendatang sesuai dengan
tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan dan strategi penanganannya
berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.
Pendekatan berpikir dalam proses penyusunan RPIJM bidangCipta Karya terutama
dalam hal melakukan analisis permasalahan antara kondisi yang diinginkan dengan
kondisi yang ada dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
perkotaan, pada prinsipnya dapat disederhanakan sesuai dengan norma yang berlaku di
dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu dalam bentuk input/output proses.
Dalam hal ini; i) Output adalah situasi ataupun kondisi yang dituju, ii) Input adalah
kondisi saat ini, dan iii) Proses adalah upaya bagaimana mencapai situasi ataupun
kondisi yang dituju tersebut, dengan melihat kekuatan/potensi (Strenght), Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunity), serta Ancaman/Resiko yang harus ditanggung
(Threat). Hal ini secara teknis dikenal dengan analisis SWOT.
VII.2. PENDEKATAN
Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa
hal antara lain:
1. Proses Perencanaan yang Partisipatif: Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan pembangunan Kabupaten/Kota yang dinamis membutuhkan penyediaan
fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi
masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program investasi yang
partisipatif;
2. Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama: Permasalahan yang dihadapi
Kabupaten/Kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun
persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi bersama;
3. Keterpaduan dan Keberlanjutan: Perencanaan Program Investasi Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan wilayah,
RUTRW/K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PU/Cipta Karya, Dinas Terkait,
Masterplan Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota, maupun Peraturan
Perundangan yang berlaku;
4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan: Penentuan prioritas
program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil Studi Kelayakan (FS/DED),
kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan;
5. Credit Worthiness dan Akuntabilitas; Perhitungan kemampuan penyediaan dana
perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian pula kemampuan
pelaksanaan perlu diperhitungkan dari hasil analisis kelembagaannya serta perlu
mempertimbangkan keberlanjutan pembangunan.
VIII.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Kotawaringin Barat yang melibatkan forum stakeholder memerlukan waktu2
bulan atau 60(enam puluh) hari kalender yang meliputi kegiatan persiapan, mobilisasi tim,
proses pengumpulan dokumen terkait, data pendukung, proses penggalian aspirasi
masyarakat, diskusi dengan forum stakeholder, penyusunan laporan dan sosialisasi
dokumen kepada publik.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan senantiasa berkonsultasi dengan Tim Satgas
dan tim Teknis yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Tim Satgas
Provinsi dan Konsultan Pendamping Provinsi. Produk yang dihasilkan oleh konsultan yang
sesuai dengan keluaran yang diinginkan akan menghasilkan produk yang optimal, apabila
sebelumnya
dilakukan
pembahasan
bersama
semua
pihak/unsur
terkait
dalam
TENAGA AHLI
= 1 orang
= 1 orang
TENAGA PENDUKUNG
1. Surveyor.
=2 orang
=1 orang
= 1 orang
seorang
sarjana
Teknik
Planologi
yang
berpengalaman
di
bidang
Keahlian, dimanatugas Ahli Sarana Prasarana Perkotaan, ahli ini adalah untuk
membantu ketua tim merencanakan pekerjaan penataan lingkungan pada lokasi
KELUARAN
Keluaran atau output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dokumen/buku RENCANA
PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT yang mengacu pada Surat Dirjend Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum No. Pr. 02.03-DC/496 tanggal 19 Desember 2005 perihal
Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya serta buku Panduan Penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya.
XI.
LAPORAN
Proses penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pelaku pembangunan.
Produk Laporan yang perlu dikonsultasikan akan dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan, berisikan ruang lingkup pekerjaan, rencana kerja, dan
metodepelaksanaan, sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan 30 hari setelah kontrak.
2. Laporan Antara, berisikan data kondisi eksisting dan hasil analisa kondisi eksisting dan
kemungkinan pengembangannya, sebanyak eksemplar dan diserahkan 70 hari setelah
kontrak.
3. Draft laporan akhir, berisikan konsep RPIJM, sebanyak 5 eksemplar
4. Laporan akhir, berisikan seluruh hasil RPIJM, diserahkan 90 hari setelah kontrak,
sebanyak 15 eksemplar yang telah didiskusikan dengan tim teknis. KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK) Penyusunan Buku Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kotawaringin Barat.
5. Program RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kota Pangkalan Bun, berisi ringkasan
RPIJM diserahkan 90 hari setelah kontrak, sebanyak
didiskusikan dengan tim teknis.
15 eksemplar yang
telah
XII.
PEMBAHASAN PRODUK
Agar produk yang dihasilkan konsultan sesuai dengan keinginan/ optimal maka
sebelumnya perlu dilakukan koordinasi dan pembahasan dengan unsur terkait dikawasan
studi. Koordinasi dan pembahasan dilakukan dengan cara rapat koordinasi dan ekspose
oleh konsultan bersama Pengguna Jasa / PPK dan pihak/ unsur terkait. Jadwal rapat
kooordinasi dan ekspose dibuat oleh konsultan dan telah disetujui oleh Pengguna Jasa /
PPK.
XIII.
PROGRAM KERJA
PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun Program Kerja sebagai
bahandiskusi untuk menghasilkan Program Kerja yang menjadi pegangan
pelaksanaan kegiatanbaik untuk pihak konsultan maupun pihak Satuan Kerja
sebagai bahan pengendalian pelaksanaan.
3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang KAK ini dari panitia,
konsultan agar segera membuat Usulan Administrasi, Usulan Teknis dan Usulan
Biaya, dan disampaikan sesuai dengan persyaratan, jadual dan ketentuanketentuan yang tertuang dalam Dokumen Seleksi Penyedia Jasa Konsultansi ini.
4. Semua usulan teknis yang diajukan oleh Konsultan harus didiskusikan dengan
Pemberi Tugas.
Pangkalan Bun,
Maret 2014