Anda di halaman 1dari 5

RANCANG BANGUN ALAT UJI KONDUKTIVITAS LISTRIK METODE FOUR-POINT

PROBE

Aditya Yuli Indrawan1, Suyitno2, Syamsul Hadi2


1
Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
e-mail addresses: adityayuliindrawan@student.uns.ac.id (Aditya YI.), suyitno@gmail.com (Suyitno)
syamsulh_st@yahoo.com (Syamsul H.)

Keywords: Abstract
Electric conductivity, Four- Electric conductivity as one of the characteristics of a material can be
point probe methode, copper, measured through various methods in accordance with its characteristics as
alumunium, stainless steel. a conductor or non-conductor. For the semiconductor material of the
thermoelectric material, the electrical conductivity measurement requires a
special effort due to its different material natures at low and high
temperatures. The objectives of this research are to conduct the design
process of an electric conductivity testing apparatus with four-point probe
and to test its accuracy through the testing of various test materials,
namely: Stainless Steel, Aluminum, Copper, and Zinc Oxide (ZnO) dopping
Copper (Cu) with the diameter of 13 mm at various temperature levels. The
validation process was done by using conductor material at the temperature
of 290C. The result of the test shows that the values of electric conductivity
of the Stainless Steel, Copper, and Aluminum were 1.26 x 10 6 + 3.5%
Siemens/m, 4.77 x 107 + 3.5% Siemens/m, and 3.37 x 10 7 + 3.5%
Siemens/m respectively. Aluminum had the difference of 8% out of the
reference. Then, the various materials were tested at the temperature
variations of 3 0C, 100 0C, 200 0C, 300 0C, 400 0C, and 500 0C. The result of
the test shows that the higher the temperature of the material testing was,
the lower the value of the electric conductivity was. For the semiconductor
material of ZnO dopping Cu, the testing was done at the temperature
variations of 400 0C and 450 0C, and the value of the electric conductivity
increased from 2.28 x 103 Siemens/m to 4.61 x 103 Siemens/m.

PENDAHULUAN pengukuran konduktivitas listrik metode probe


Dalam teori pita energi suatu padatan material empat titik lebih banyak digunakan karena metode
dapat dibedakan antara konduktor, isolator dan ini dapat mengukur material konduktor [4-6, 8] dan
semikonduktor. Dari ketiga material tersebut material semikonduktor [9-11]
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian
Konduktor mampu menghantarkan arus listrik tentang pengukuran konduktivitas listrik dengan
dengan baik atau mempunyai nilai konduktivitas metode probe empat titik. Proses pengukuran yang
listrik yang tinggi. Isolator tidak mudah dilakukan adalah menggunakan empat buah jarum
menghantarkan arus listrik. Sedangkan material dengan material platinum diameter 1mm [12, 13]
semikonduktor mempunyai sifat berada diantara atau material baja dengan ujung dilapis Zn [14] yang
konduktor dan isolator [1]. Konduktivitas listrik mempunyai sistem pegas sehingga dapat tertempel
adalah salah satu besaran atau sifat yang dimiliki sempurna pada permukaan sampel yang diujikan.
oleh material. Pengukuran konduktivitas listrik Dua buah jarum dihubungkan dengan power supply
material nonkonduktor bisa dilakukan dengan dan dua buah jarum yang lain pada nano-voltmeter.
metode pengukuran arus dan tegangan listrik. Proses pengukuran konduktivitas listrik material
Sedangkan untuk material konduktor pengukuran konduktor dilakukan pada temperatur ruang [4-6, 8,
dengan metode tersebut lebih sulit dilakukan karena 15]. Sedangkan pada material semikonduktor
akan menyebabkan hubungan arus pendek (short pengujian dilakukan dengan meningkatkan suhu
circuit) [2]. Untuk mengantisipasi masalah tersebut pengujian sampai dengan 200C [8] bahkan
penelitian dilakukan dengan arus yang kecil. semikonduktor jenis oksida pengujian harus
Sampai saat ini pengukuran konduktivitas listrik dilakukan dengan temperatur yang tinggi mencapai
dilakukan antara lain menggunakan metode 450C [10, 16] Hal ini dilakukan karena pada
rangkaian jembatan (jembatan Hartshorn, jembatan temperatur ruang, material semikonduktor itu
Wheatstone, jembatan Kelvi), metode induksi dan merupakan material isolator. Perlu adanya suatu
penabir magnetic [2], metode probe tiga titik [3] dan energi dengan cara perlakuan panas sehingga
metode probe empat titik [4-7]Dari berbagai macam karakteristiknya berubah menjadi konduktor [1].
Selanjutnya, pada penelitian kali ini akan didapatkan nilai resisitivity, dengan mengabaikan
merancang dan membuat sebuah alat uji correction factor dari geometri itu sendiri.
konduktivitas listrik dengan metode probe empat
titik yang dapat menguji material konduktor dan
semikonduktor. Pemanas yang dibuat dapat
digunakan sampai temperatur 500 C. Mesin ini
kemudian divalidasi menggunakan material Stainless
steel, alumunium dan tembaga kemudian nilai
konduktivitas yang didapatkan dibandingkan dengan Gambar 2. Skema pengujian sampel lingkaran
nilai referensi.
Sebelumnya telah diteliti bahwa pengukuran
METODE PENELITIAN resistivity suatu material dengan mtode four-point
Alat uji konduktivitas listrik dirancang dengan probe, tidak dapat dilepaskan dari dari geometri
temperatur maksimal operasi pemanas mencapai faktor sampel yang diukur. Pada pengujian ini
suhu 500C diperlukan element pemanas yang bisa menggunakan sampel lingkaran [17] mempunyai
beroperasi sampai dengan suhu tersebut sehingga formula sebagi berikut:
element pemanas tipe tube menjadi pilihan. Selain
elemen pemanas diperlukan bahan isolasi yang baik. d
Dengan melihat desain mesin uji konduktivitas listrik
yang ada dipasaran, kemudian rancangan pembuatan s
)
furnace secara sederhana dilakukan dengan V
menggunakan aplikasi solidwork 2011. Dari
= C
I
perancangan sederhana didapatkan desain alat uji ............................................. (2)
konduktivitas listrik pada gambar 1.
Desain Alat Uji Dimana C merupakan correction factor, a adalah
panjang (m), d adalah lebar (m), dan s adalah jarak
antar probe. Sifat konduktivitas listrik material
dipengaruhi oleh nilainya resistivity material
tersebut. Nilai dari resistivity berbanding terbalik
dengan konduktivitas listrik nya [10]:

1
= ..

(3)

adalah konduktivitas listrik dengan satuan


Siemen/m, adalah resistivity dari material
semikonduktor dengan satuan m. Semakin besar
nilai resistivity suatu material maka semakin kecil
Gambar 1. Desain alat uji konduktivitas listrik metode four-point nilai konduktivitas listriknya
probe.
Spesimen Uji
Correction factor Probe menggunakan bahan steel dengan
Dari berbagai cara pengukuran menggunakan sistem pegas, jarak antar probe adalah
konduktivitas listrik, metode four-point probe 3.2 mm dengan material sampel stainless steel,
merupakan metode yang paling banyak digunakan. tembaga dan alumunium mempunyai ketebalan 2
Nilai resistivity listrik material diuji dengan mm. untuk material uji semikonduktor menggunakan
menggunakan metode four-point probe gambar 2 material berbasis Zno Dopping Cu dengan suhu
material lingkaran dihitung dengan menggunakan sintering 1300 C dan ketebalan 3 mm. merupakan
persamaan [16]: bahan terbaik dari penelitian yang dilakukan
sebelumnya [16]. Referensi konduktivitas listrik bisa
V dilihat pada tabel 1.
=2 s ........................
I
Tabel 1 Material yang digunakan untuk validasi
(1)
(Siemen/m)
Material
(20C 25C)
adalah resistivity listrik (m), d adalah
Stainless steel 1,33 x 106 [16]
diameter sampel, V adalah beda potensial listrik
Alumunium 3,82 x 107 [16]
(volt) dan I adalah kuat arus (A). Dari persamaan 1
Tembaga 4,93 x 107 [16]
HASIL DAN PEMBAHASAN Temperatur yang semakin meningkat
Alat uji konduktivitas listrik dengan kemampuan menyebabkan getaran atom pada kisi-kisi kristal
menguji material padat pada suhu tinggi mencapai sehingga hambatan terhadap pergerakan elektron
500C telah dibuat. Dan untuk memastikan semakin besar, mobilitas yang lebih rendah,
pengujian dengan benar maka dilakukan pengujian konduktivitas yang lebih rendah [1]. Kondisi yang
dan hasilnya di bandingkan dengan nilai referensi sama juga telah dilakukan pada penelitian
sebagai validasi awal. sebelumnya, dengan menggunakan material stainless
steel 30lL pada temperatur yang semakin meningkat
Validasi Awal terjadi peningkatan nilai resitivity pada material
Pengujian menggunakan material konduktor pada tersebut [8].
temperatur ruang 29C dengan variasi arus dari 0 A
sampai 0,5 A. hasil pengujian dapat dilihat pada
gambar 4 sampai gambar 6.

Gambar 6. Konduktivitas listrik sebagai fungsi dari temperature


operasional
Gambar 3. Hasil uji material stainless steel

Pengujian material semikonduktor ZnO


Dopping Cu

Material semikonduktor ZnO yang didoping Cu


yang diujikan merupakan material semikonduktor
untuk modul termoelektrik berbasis material ZnO
dengan temperatur sintering 1300C [16]. Nilai
konduktivitas listrik material semikonduktor ZnO
yang didoping Cu dapat dilihat pada tabel 2.
Gambar 4. Hasil uji material tembaga Tabel 2. Konduktivitas listrik material ZnO yang di dopping Cu
Temperatur Resistivity Konduktivity
(C) (.m) (siemen/m)
400 3,56 x 10-4 2,80 x 103
450 2,17 x 10-4 4,61 x 103

Dari pengujian didapatkan kenaikan


konduktivitas dari temperature 400C yaitu sebesar
2,80 x 103 Siemens/m ke temperature 450C
sebesar 4,61 x 103 Siemens/m. Penelitian lain
Gambar 5. Hasil uji material alumunium pada material semikonduktor Ag0.8Pb18SbTe20
juga menunjukkan bahwa konduktivitas listrik
Dari hasil pengujian konduktivitas listrik mengalami kenaikan ketika terjadi kenaikan
konduktor didapatkan nilai konduktivitas yang lebih temperatur. Pada temperatur 673 K mempunyai nilai
rendah dari nilai referensi yaitu 1,26 x 106 siemen/m lebih dari dua kali lipat dibandingkan yang dimiliki
untuk stainless steel, 4,77 x 10 7 siemen/m untuk pada temperatur kamar 300 K. Peningkatan
tembaga dan 3,37 x 107 siemen/m untuk alumunium. konduktivitas ini disebabkan karena temperatur yang
Hasil rata-rata tersebut menunjukan bahwa terdapat semakin tinggi menyebabkan celah pita energi yang
perbedaan kurang dari 8% dari nilai referensi. semakin kecil sehingga elektron yang mengalir
Pengaruh kenaikan temperatur terhadap semakin mudah bergerak [18].
konduktivitas listrik material konduktor Pada material konduktor konduktivitas listrik
mengalami penurunan sedangkan pada material
semikonduktor terjadi kenaikan. Pada material
konduktor suhu yang semakin meningkat
menyebabkan getaran atom pada kisi-kisi kristalin 6
masing-masing 1,26 x 10 Siemens/m
yang menjadikan terhambatnya pergerakan elektron. 7
3,5%, 4,77 x 10 Siemens/m 3,5% dan
Hambatan yang semakin besar menyebabkan
turunnya konduktivitas listrik. Berbeda dengan 3,37 x 107 Siemen/m 3,5%.
material semikonduktor yang bersifat isolator pada 3. Nilai konduktivitas listrik material
suhu rendah karena terdapat gap energi yang Semikonduktor ZnO yang didopping Cu, di ambil
menyebabkan elektron tidak dapat mengalir. pada temperature 400C dan 450C adalah 2,82 x
Terjadinya kenaikan temperatur pada material 103 siemens/m dan 4,61 x 103
semikonduktor menjadikan gap energi yang semakin siemens/m.
kecil yang menyebabkan elektron semakin mudah 4. Semakin besar temperatur pengujian pada
bergerak atau terjadi kenaikan konduktivitas listrik material konduktor menghasilkan nilai
[19] konduktivitas listrik yang semakin menurun,
Analisa Uncertainty sedangkan pada material semikonduktor
Analisa uncertainty dilakukan untuk mengalami peningkatan konduktivitas listrik.
memperkirakan bagaimana ketidakpastian dalam
setiap pengukuran alat uji konduktivitas termal yang
dibuat. Uncertainty yang dirumuskan pada ACKNOWLEDGEMENT
persamaan di bawah ini: Penelitian ini disokong oleh Dana Hibah
2 sV Penelitian PUPT (Penelitian Unggulan Perguruan
V 2 s Tinggi) Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2
I I I2
= s+ V + I DAFTAR PUSTAKA
V V V
2 s 2 s 2 s [1] S. Sudaryanto and S. N. Utari, "Mengenal
I I I Sifat Material," Edisi July, Darpulic, vol. 6,
Hasil dari perhitungan uncertainty untuk masing- 2012.
masing sampel uji sebagai berikut: [2] I. Setiawan, K. Abraha, and A. B. S. Utomo,
Tabel 3. Uncertainty pengujian konduktivitas listrik
"Pembuatan Alat Ukur Konduktivitas
Listrik Konduktor Logam Menggunakan
(Siemen/m)
Material
(29C)
Metode Induksi Dan Penabiran Magnetik,"
Universitas Negeri Yogyakarta, vol. 21, pp.
Stainless steel 1,28 x 106 3.5 %
343-349, 2009.
Alumunium 3,37 x 107 3.5 %
[3] S. V. Lozanova and C. S. Roumenin, "A
Tembaga 4,77 x 107 3.5 %
three-point-probe method for measuring
resistivity and the Hall coefficient using
Semua alat uji mempunyai nilai accuracy Hall devices with minimal design
berbeda-beda, termasuk dengan alat uji konduktivitas complexity," Elsevier, vol. 43 pp. 385391,
listrik. Nilai accuracy setiap pengambilan data 2010.
didapatkan dari semua variable yang digunakan [4] N. Bowler and Y. Huang, "Electrical
seperti nano voltmeter untuk mengukur tegangan Conductivity Measurement of Metal Plate
(V), multimeter digital untuk mengukur arus (I), dan Using Broadband Eddy-Current and Four-
penggunaan jangka sorong untuk mengukur dimensi Point Probe," Journal Measurement and
(m). Dari variable tersebut sehingga didapatkan nilai Technologi, vol. 16, pp. 219-2200, 2005.
ketidakpastian dari pengukuran konduktivitas listrik [5] J. R. Bowler and N. Bowler, "Theory of
untuk masing-masing material sebagaimana dapat four-point alternating current potentialdrop
dilihat pada tabel 5. Nilai ketidakpastian pengukuran measurements on conductive plates," vol.
dari konduktivitas listrik dengan menggunakan alat 463, pp. 817-836, 2007.
ini adalah 3, 5%. [6] G. P. Panta and D. P. Subedi, "Electrical
characterization of aluminum (AL) thin film
measured by using four-point probe
KESIMPULAN method," Journal Of Science, Engineering
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan And Technology, vol. 8, pp. 31-36, 2012.
bahwa: [7] S. Z. Tehrani, W. L. Lim, and L. Lee,
1. Alat uji konduktivitas listrik temperature tinggi "Correction Factor Resistivity for Film
dengan metode four-point probe berhasil Measurement," Journal Measurement, vol.
dirancang dan dibuat dengan komponen heater, 45, pp. 219-155, 1 April 2011 2012.
panel, probe, nanovoltmeter dan power supply. [8] L. Saint-Sulpice, M. Larkit, S. A. Chirani,
2. Besarnya nilai konduktivitas listrik material and S. Calloch, "Variation in Electrik
stainless steel, tembaga dan alumunium diukur Resistivity in Metastable Alloys During
dengan alat uji konduktivitas listrik mempunyai Thermomechanical Loading : Effect of
selisih kurang dari 8% dari nilai referensi Temperature, Elasticity, Plasticity and Phase
Transformation," Mechanic of Materials, Different Temperatures," SES Instrument
vol. 71, pp. 1-9, 11 January 2014 2014. Pvt, Ltd, India, vol. 014, 2015.
[9] L. Han, Y. Jiang, S. Li, H. Su, X. Lan, and [15] T. Ying, H. Chi, M. Zheng, Z. Li, and C.
K. Qin, "High Temperature Thermoelectric Uher, "Low-Temperature Electrical
Properties and Energy Transfer Devices of Resistivity and Thermal Conductivity of
Ca3co4Xagxo9 and Ca1Ysmymno3," Binary Magnesium Alloy," Journal Acta
Journal of Alloys and Compounds, vol. 509, Materialia, vol. 80, pp. 288-295, 2014.
pp. 8970-8977, 2011. [16] A. Kurniawan, "Pengembangan
[10] J. W. Fergus, "Oxide Materials for High Semikonduktor Tipe-P Untuk Modul
Temperature Thermoelectric Energy Termoelektrik Berbasis Material ZnO,"
Conversion," Journal of the Europe Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Ceramic Society, vol. 32, pp. 525-540, Maret Surakarta, 2014.
2012. [17] F. M. Smith, "Measurement of Sheet
[11] D. Zhao, M. Zuo, J. Leng, and H. Geng, Resistivities With the Four-Point Probe,"
"Synthesis and Thermoelectric Properties of The Bell Technical Journal, vol. 3, p. 711,
Cosb3/Wo3 Thermoelectric Composites," 1957.
Intermetallics, vol. 40, pp. 71-75, 2013. [18] Z. Min, L. JingFeng, and W. Heng,
[12] S. Yilmaz, O. Turtoglu, and I. Belenli, "Fabrication and Property of High-
"Electrical Conductivity of the Ionic Performance Ag-Pb-Sb-Te System
Conductor Tetragonal Bi 2 O 3 Eu2 O 3 ," Semiconducting Thermoelectric Materials,"
Journal Ceramika, vol. 57, pp. 185-192, Chinese Science Bulletin, vol. 52, pp. 990-
2011. 996, 2007.
[13] S. Yilmaz, "The geometric resistivity [19] J. William H Hayt and J. A. Buck,
correction factor for several geometrical Engineering Electromagnetics EIGHT
samples," Journal Of Semiconductor, vol. EDITION ed. New York: Raghotman
36, pp. 082001-1, 2015. Srinivisan, 2012.
[14] S. E. Services, "User Manual Resistivity of
Semiconductors by Four Probe Method at

Anda mungkin juga menyukai