Anda di halaman 1dari 21

JURNAL BELAJAR KE 4

PROTISTA

Biodata

Nama : Dyanita Neswari Setyawan

NIM : 150341600375

OFF : B

Tanggal Pertemuan : 9 dan 10 Februari 2016

Topik : 1.Mengidentifikasi jenis protozoa yang hidup secara bebas


(pada biakan air genangan sawah yang ditambahkan
dengan beras ) dan yang hidup parasit pada usus
belalang dan kecoa
2. Mempelajari sarcodina secara spesifik.

A. Konsep yang dipelajari

Menutup
botol
Memasukk
dengan
an 5 butir
Memasukk plastik
Mengambil beras ke
an air yang telah
air dalam
tersebut diberi
genangan botol yang
kedalam lubang dan
di sawah berisi air
botol menyimpa
biakan
nnya
tersebut
selama 7
hari
Pertemuan ke- 7
Cara pembuatan biakan air genangan sawah yang ditambahakan beras
Prosedur pembuatan preparat pada kecoa dan belalang

Membius kecoa atau belalang dengan menggunakan cairan


kloroform.Cairan kloroform diteteskan pada kapas lalu kapas tersebut
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi kecoa atau belalang yang akan
diamati.

Apabila kecoa atau belalang sudah tidak bergerak, kecoa atau belalang
diambil menggunakan penjepit dan diletakkan di papan bedah.

Untuk membedah perut kecoa atau belalang haruslah hati hati agar
ususnya tidak rusak, cara membedah kecoa dengan cara menggunting
bagian pinggirnya terlebih dahulu lalu baru bagian atas perut digunting
horizontal.

Kemudian usus kecoa atau belalang diambil dan diletakkan di kaca arloji,
usus kecoa yang berwana hitam kemudian dibersihkan dari isi isi perut
yang lain, kemudian usus tersebut diberi cairan ringer hingga usus kecoa
atau belalang tergenang cairan diseluruh bagiannya, ringer berfungsi untuk
menjaga usus kecoa atau belalang tetap segar.

Usus tersebut kemudian dihancurkan hingga hancur dan air atau sarinya
nya diambil menggunakan pipet, dan diteteskan pada kaca benda kemudian
ditutup menggunakan kaca penutup.

Preparat kemudian diamati pada mikoskop


Mengambil biakan
Meneteskan 1
air genangan
Meletakkan hingga 2 tetes
sawah yang
beberapa helai biakan air
ditambahkan
kapas (3-5 helai ) genangan sawah
beras
diatas kaca benda yang ditambahkan
menggunakan
beras
pipet

Menutup kaca
Preparat biakan air
benda tersebut
genangan sawah
menggunakan
siap diamati
kaca penutup

Cara membuat preparat biakan air genangan sawah yang ditambahkan beras

Pertemuan ke- 8

Penggolongan Protozoa berdasarkan alat geraknya

Protozoa

Flagellata Ciliophora Sarcodina Sporozoa


Klasifikasi Sarcodina berdasarkan Pseudopodianya
S a rc o d in a

Kelas Ordo
Actinopoidea Heliozoida

Ordo Amoeba

Kelas
Ordo Radiolaria
Rhizipoidea
Ordo
Foraminifera

Yang dibahas pada pertemuan ke 7

Ciri Umum

Klasifikasi

Cara
mencerna
Kelas makanan
Rhizopoidea
Habitat

Cara
Reproduksi

Sarcodina
Peranan

Ciri Umum

Kelas
Actinopoide Habitat
a

Cara
Reproduksi
B. Bukti Belajar sebagai Hasil Exsplorasi
Pertemuan ke 7
Kegiatan pertemuan kelima adalah praktikum dengan menggunakan biakan
air genangan sawah, air kolam , kecoa hidup, belalang yang dibawa oleh
mahasiswa
a. Biakan Air Kolam
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dengan bahan utama
biakan air kolam adalah :
Alat
1. Mikroskop
2. Kaca benda Bahan
3. Kaca penutup 1. Air kolam permukaan,tengah dan dasar
4. Kain lap yang masing masing ditambah jerami
5. Pipet 2. Air kolam permukaan,tengah dan dasar
yang masing masing ditambah seledri
Cara membuat biakan air kolam 3. Air kolam permukaan, tengah dan dasar
4. dasar,
1. Mengambil air kolam di bagian Kapastengah dan permukaan
2. Meletakkan air kolam dari ketiga Tisu
5. bagian tersebut ke dalam 9 wadah
yang berbeda.
3. Pada 3 wadah air kolam bagian permukaan, tengah, dan dasar yang
pertama diberi jerami yang telah dipotong potong dan direbus,
pada 3 wadah air kolam bagian permukaan, tengah, dan dasar yang
pertama diberi potongan daun selendri dan 3 wadah air kolam
bagian permukaan, tengah dan dasar yang terakhir tidak
ditambahkan apapun.
4. Menutup ke sembilan wadah tersebut dengan plastik yang telah
diberi lubang dan mengikatnya dengan karet dan menyimpannya di
tempat gelap.
Langkah langkah yang dilakukan untuk membuat preparat dengan
bahan biakan air kolam adalah sebagai berikut.
(1) Mengambil 3 hingga 5 helai kapas dan meletakkannya pada kaca
benda
(2) Mengambil air biakan yang akan diamati menggunakan pipet.
Pengambilan air dilakukan dibagian permukaan wadah.
(3) Meneteskan 1 s.d 2 tetes air biakan tersebut pada kaca benda yang
telah diberi kapas pada langkah 1.
(4) Menutup kaca benda tersebut menggunakan kaca penutup,
preparat siap diamati.
Hasil pengamatan yang diperoleh kelompok saya (kelompok 5)
Pada pengamatan kali ini hanya ditemukan Vahlkampfia limax
yang ditemukan pada air kolam permukaan yang ditambahkan
dengan jerami.

Sumber : Dokumentasi kelompok 5 Sumber


Dengan perbesaran 40 x10 www.bajinjen.files.wordpress.com
o Deskripsi Vahlkampfia limax
Genus Vahlkampfia telah direklasifikasi berdasarkan analisis
SSUrDNA urutan (Brown & De Jonckheere dalam Anonim, 1999).
Kelompok ini hidup di air tawar dan laut, yang sebelumnya
didiagnosis sebagai limax amuba dari keluarga Vahlkampfiiid
keluarga yang tidak berubah menjadi flagelata. Sejumlah besar
spesies telah dijelaskan dan termasuk ke dalam genus ini, tapi
sebagai pada tahun 1983 telah ada penelitian yang menunjukkan
bahwa ada kesamaan morfologi antara amoeba dan vahlkampfia
sehingga keduanya sulit dibedakan. Analisis biokimia atau genetik
seperti analisis SSUrDNA jelas diperlukan untuk menetapkan batas
dan hubungan di antara genus Vahlkampfia dan Amoeba, sehingga
kini ada pembeda diantara keduanya (Anonim,2000).
Hasil yang didapatkan oleh kelompok lain diantaranya
(1) Monostyla lunaris
Ditemukan oleh kelompok 2 pada biakan air kolam bagian
dasar yang dicampur dengan jerami

Sumber : Dokumentasi Sumber :


b. Biakan air genangan sawah yang ditambahkan beras
kelompok www.glerl.noaa.gov
2 biakan air genangan sawah
Cara membuat yang ditambahkan
Perbesaran 10 x 10
beras
(1) Mengambil air genangan sawah dibagian dasar dengan
mengikutkan serpihan serpihan daun atau batang (jika ada)
dan memasukkan nya ke dalam botol.
(2) Memasukkan 3 s.d 5 butir beras kedalam botol tersebut.
(3) Menutup botol tersebut menggunakan plastik yang diberi
lubang dan menyimpannya selama 7 hari.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dengan bahan
utama biakan air kolam adalah
Alat
1. Mikroskop
2. Kaca benda Bahan
3. Kaca penutup 1. Genangan air sawah
4. Kain lap 2. Kapas
5. Pipet 3. Beras
Cara membuat preparat dari biakan air genangan sawah sama
dengan cara membuat preparat dari biakan air kolam yang telah
dijelaskan diatas.
Pada biakan air genangan sawah yang ditambahkan beras
kelompok saya (kelompok 5) tidak menemukan satupun protozoa,
namun dari kelompok lain ada beberapa yang menemukan
protozoa, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) Amoeba guttula

Sumber : Kelompok 2
Perbesaran 10 x 10

(2) Arcella vulgaris


Sumber : Dokumentasi
kelompok 2
Perbesaran 10 x 10
c. Kecoa dan belalang hidup
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dengan bahan
utama kecoa dan belalang hidup adalah :
Alat
1. Mikroskop
Bahan
2. Set alat bedah
3. Lup 1. Kecoa yang masih hidup
4. Kaca benda 2. Belalang hidup
5. Kaca penutup 3. Kapas
6. Pipet
7. Papan bedah
8. Kaca arloji
Untuk mengamati kecoa (Blattodea) dan belalang haruslah membuat
preparat terlebih dahulu agar dapat diamati menggunakan mikroskop, ada
beberapa langkah untuk membuat preparat yaitu sebagai berikut.
1. Membius kecoa dengan menggunakan cairan kloroform, dengan cara
cairan kloroform diteteskan pada kapas lalu kapas tersebut
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi kecoa yang akan diamati.
2. Apabila kecoa telah sudah tidak bergerak, kecoa diambil
menggunakan penjepit dan diletakkan di papan bedah.
3. Untuk membedah perut kecoa haruslah hati hati agar ususnya tidak
rusak, cara membedah kecoa dengan cara menggunting bagian
pinggirnya terlebih dahulu seperti ilustrasi pada gambar.

1 2

Gambar ilustrasi perut


kecoa
= bagian kecoa yang dipotong

4. Kemudian usus kecoa diambil dan diletakkan di kaca arloji, usus


kecoa yang berwana hitam kemudian dibersihkan dari isi isi perut
yang lain, kemudian usus tersebut diberi cairan linger hingga usus
kecoa tergenang cairan diseluruh bagiannya, linger berfungsi untuk
menjaga usus kecoa tetap segar.
5. Usus tersebut kemudian dihancurkan hingga hancur dan air atau
sarinya nya diambil menggunakan pipet , dan diteteskan pada kaca
benda kemudian ditutup menggunakan kaca penutup
6. Preparat kemudian diamati pada mikoskop.
7. Keenam langkah diatas juga dilakukan untuk membuat preparat
menggunakan bahan utama kecoa.
Kelompok kami menemukan satu jenis protozoa namun bukan dari
filum Sarcodina melainkan dari Ciliata yang kami temukan memiliki
nama spesies Holopyra nigricans yang ditemukan pada perbesaran 40
x 10 dan bergerak secara rotasi.

Sumber : Dokumentasi kelompok 5


Dengan perbesaran 40 x10

Kelompok lain menemukan beberapa jenis protozoa diantaranya


adalah sebagai berikut.

Tilina magna
Sumber : Dokumentasi
kelompok 2 ditemukan pada
perbesaran 40 x10
Pertemuan ke 8
Sarcodina merupakan organisme yang melayang maupun menjalar, walaupun
pada beberapa anggota ada yang sesil. Lapisan periplast yang tipis membentuk
pseudopodia dan gerakan amuboid pada spesies yang telanjang. Mungkin
terdapat daya penggerak dalam pembentukan pseudopodia tertentu. Beberapa
Sarcodina juga mengalami perkembangan sebagai flagellata dalam siklus
hidupnya. Fase flagellata terjadi selama gamet,ditemukan pada Foraminifera.
Pada beberapa kasus, fase flagellata hanya terlihat sebagai fase aktif kedua
pada siklus hidup yang dimorfik.
Kelas Actinopodea
Kelas Actinopodea merupakan kelas yang anggota nya berupa organisme
sesil dan melayang terbesar, walaupun terdapat fase flagelata pada
beberapa genus. Actinopodea memiliki satu ordo yaitu Heliozoida.
Heliozoida memiliki susunan axopodia yang melingkar jarang terdapat
anastomose dan terdapat globular atau granular. Karakteristiknya adalah
aliran granular sepanjang axopodia.Di bagian dalam dan periplast tidak
dipisahkan oleh central capsule. Sebagian besar heliozoida memiliki tipe
berenang berbentuk bola, kecuali pada sedikit spesies dari Acanthocytis,
Camptonema, dan genus lainnya, pada air bersih.
Rhizopoda
o Ciri Umum
Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa. Rhizopoda memiliki organel organel berupa
membran sel, inti , vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Membran sel
berfungsi untuk melindungi protoplasma. Sitoplasma pada rhizopoda
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan
lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane
plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma,
umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola
kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.
Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
Vakuola Kontraktil berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan,vakuola
kntraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari
tekanan osmosis disekitarnya.Vakuola makanan berfungsi sebagai alat
pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui
rongga berdenyut.

o Klasifikasi

(1) Ordo Amoeba

Alat geraknya adalah kaki semu


gerakannya disebut gerakan ameboid.
Reproduksinya dengan cara pembelahan
biner. Contohnya adalah Entamoeba
histolytica (hidup di usus halus manusia;
penyebab disentri), Entamoeba Gingivalis
(hidup di mulut dan gigi manusia). Struktur tubuh amoeba melalui
Mikroskop.
Sumber : www.belajarbiologi.com

(2) Ordo Radiolaria

Rangka terbuat dari bahan silika. Contohnya adalah litochampe,


trochodiscus, dan podocyrtis. Radiolaria, bersifat uniseluler seperti
amoeba hanya saja pada radiolaria dilengkapi dengan eksoskeleton
yang rumit disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung.Pada
umumnya testa berbentuk bulat simetris yang lebarnya dapat mencapai
beberapa milimeter. Testa berpori yang digunakan untuk menjulurkan
pseudopodia guna mencari
makan. Sitoplasma Radiolaria
mengandung banyak vakuola yang
membantu untuk tetap
mengapung di perairan. Radiolaria
berkembangbiak secara aseksual dengan
pembelahan inti yang diikuti
Sumber :
www.oceanlink.isla pemisahan sitoplasma dan
nd.net/SIA/index.ht sebagian testa. Radiolaria yang
ml
mati cangkangnya tenggelam dan mengendap membentuk lapisan
tanah radiolaria di dasar laut dalam.

(3) Ordo Foraminifera

Memiliki rangka tubuh dari


zat kapur ( kalsium karbonat). Contohnya
adalah Allogromia (hidup di
air tawar) dan Globigerina
(hidup di laut). Foraminifera,
meliputi lebih dari 30.000
jenis yang telah diketahui,
sebagian diantaranya merupakan fosil. Foraminifera menyerupai
amoeba yang hidup di laut tetapi mempunyai cangkang pelindung
yang disebut testa. Ukurannya rata-rata hanya 0,05 cm namun ada
yang mencapai 8 cm. Foraminifera bergerak dengan pseudopodia kecil
yang muncul pada bagian testa yang terbuka yang disebut apertur.
Pada testa yang berpori, pseudopodia menjulur melalui pori-pori ini.
Foraminifera berkembang biak secara seksual dan aseksual. Seluruh
sitoplasma digunakan untuk membentuk sel anak sehingga sel induk
mati setelah berkembang biak. Foraminifera yang ada yang hidup di
dasar laut dan ada yang mengapung di permukaan laut menyusun
plankton.
Makanan utamanya adalah bakteri dan diatom. Jika mati, cangkang
testanya tenggelam dan berkumpul membentuk tanah globigerina
(diambil dari nama Globigerinidae, yaitu salah satu familia dari
Foraminifera yang paling melimpah). Piramida di Mesir dibuat dari
tanah Foraminifera yang dilapisi dengan granit. Para ahli geologi juga
mempelajari endapan cangkang Foraminifera sebagai petunjuk lokasi
Sumber : ditemukannya cadangan minyak bumi.
www.allaboutgeo.w
ordpress.com/2013
o Cara mencerna makanan
/12/04/foraminifera Rhizopoda bersifat heterotrof dan memangsa Protozoa lain, Ciliata,
-plankton/
bakteri, maupun alga uniseluler. Rhizopoda mendekati sumber makanan
dengan menjulurkan kaki semu. Kaki semu akan mengelilingi sumber
makanan hingga permukaan membran yang mengelilingi makanan
tersebut bertemu. Dengan demikian, terbentuklah rongga makanan di
dalam tubuh Rhizopoda. Rongga makanan tersebut disebut vakuola
makanan.

Vakuola makanan akan mencerna makanan di dalamnya sambil


beredar di sitoplasma. Sari makanan hasil pencernaan akan masuk ke
sitoplasma secara difusi, sedangkan sisa-sisa makanan yang tidak
tercerna dan berbentuk padat tetap berada di dalam vakuola. Vakuola
yang berisi sisa-sisa makanan padat tersebut bergerak ke tepi sel.
Sesampainya di tepi sel, membran vakuola akan pecah sehingga sisa
makanan padat dapat dikeluarkan dari tubuh. Sementara makanan yang
berbentuk cair akan diatur oleh vakuola kontraktil, yaitu dengan cara
berdenyut (mengembang dan mengempis) untuk memompa cairan ke
luar dan sel.
o Habitat

Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada pula yang
hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Rhizopoda yang
hidup parasit dapat menyebabkan penyakit. Rhizopoda yang hidup
bebas di alam dapat ditemukan di air laut, air tawar, tanah yang basah,
atau tempat yang berair dan lembap.

o Reproduksi
Rhizopoda bereproduksi secara aseksual melalui berbagai
mekanisme pembelahan sel yang mengarah ke pembelahan mitosis.
Namun, tahap-tahap mitosis tidak tampak dengan jelas. Contohnya,
pada proses pembelahan sel terbentuk benang-benang spindel, tetapi
membran inti tidak pernah menghilang selama proses pembelahan.
Pembelahan sel diawali dengan pembelahan inti, selanjutnya membran
plasma semakin melekuk ke arah dalam hingga terbentuk dua sel
anakan.
o Peranan
Rhizopoda memiliki dampak negatif dan positif bagi makhluk hidup
lainnya, diantaranya sebagai berikut.
a. Entamoeba histolytica, hidup parasit di usus manusia dan
menyebabkan penyakit disentri. Organisme ini menyebar melalui
makanan, air minum, dan peralatan makan yang terkontaminasi
protozoa tersebut dalam bentuk kista maupun dalam bentuk sel
aktif.
b. Arcella sp, hidup di air tawar. Cangkang Arcella tersusun dari zat
kitin atau fosfoprotein. Cangkang tubuh bagian atas berbentuk
kubah, sedangkan bagian bawah berbentuk cekung dengan
lubang-lubang sebagai tempat keluarnya pseudopodia.
c. Foraminifera sp, memiliki cangkang dari bahan organik dan
kalsium karbonat yang keras. Foraminifera hidup di tumpukan
pasir atau melekat pada plankton, ganggang, dan batuan.
Pseudopodia berupa untaian sitoplasma yang berfungsi untuk
berenang, menangkap mangsa, dan membentuk cangkang. Sekitar
90% Foraminifera telah menjadi fosil, cangkangnya merupakan
komponen sedimen lautan. Fosil Foraminifera digunakan sebagai
marker (penanda) umur batuan sedimen dan petunjuk dalam
pencarian sumber minyak bumi.

d. Radiolaria sp, hidup di laut, cangkang serupa gelas, dengan


bentuk yang berbeda-beda pada setiap spesies. Radiolaria yang
sudah mati akan mengendap di dasar perairan menjadi lumpur
radiolaria. Lumpur radiolaria dimanfaatkan sebagai bahan alat
penggosok dan bahan.

Daftar Rujukan

Anonim.2000. Vahlkampfia. (Online) ,( http://www.bms.ed.ac.uk


/research/others/smaciver/vahlkampfia.htm), diakses 14 Februari 2016

Anonim.2014. Struktur Tubuh Amoeba proteus.(Online) ,(


http://belajarbiologi. com/2014/06/sruktur-tubuh-amoeba-
proteus.html), diakses 10 Februari 2016

Anonim. Phylum Radiolaria. (Online) ,(http://oceanlink.island.net/


biodiversity/radiolaria/radiolaria.html), diakses 13 Februari 2016

Stutervant, Rochelle.2009. Class Monogononta-Order Ploima Family Lecanidae.


(Online) ,(http://www.glerl.noaa.gov/seagrant/GLWL/ Zooplankton/
Rotifers/Pages/Lecanidae.html), diakses 14 Februari 2016

C. Relevansi
Tabel hasil relevansi sebelum dan sesudah mengikuti pertemuan ke 5 dan ke 6

Sebelum mengikuti pertemuan ke 7 dan Sesedah mengikuti pertemuan ke 7


dan ke 8
ke 8
Tidak mengetahui bahwa didalam usus Mengetahui bahwa didalam usus belalang
belalang juga terdapat protozoa. juga terdapat protozoa yang berperan dalam
membantu proses pencernaan
Amoeba merupakan nama salah satu spesies Amoeba merupakan salah satu ordo yang
yang termasuk dalam rhizopoda. termasuk dalam kelas rhizopoda
Rhizopoda merupakan filum Rhizopoda merupakan salah satu kelas dari
sarcodina. Sarcodina dibagi menjadi 2 kelas
yaitu rhizopoda dan actinopoidea

Beras yang dimasukkan ke dalam biakan air Beras yang dimasukkan ke dalam biakan air
genangan sawah lama kelamaan akan genangan sawah teruarai bukan karena air
menjadi bagian - bagian kecil karena yang masuk ke dalam biji beras, namun
masuknya air ke dalam biji sehingga biji karena biji yang diuraikan oleh bakteri lalu
akan pecah menjadi bagian bagian kecil, protozoa yang ada dalam biakan tersebut
bagian kecil tersebut kemudian akan akan memakan bakteri yang tumbuh dan
dimakan oleh protozoa yang ada dalam menguraiakan biji beras tersebut.
biakan tersebut.
Rhizopoda mengalami reproduksi seksual Reproduksi seksual rhizopoda belum
dengan cara konjugasi seperti pada bakteri. diketahui

D. Identifikasi masalah dan penyelasaiannya


1. Apa perbedaan rhizopoda yang hidup di air tawar dan di air laut ?
Penyelesaian :
Perbedaan antara keduanya terletak pada vakuola kontraktil yang
menjadi organel pada pengontrol metabolisme di dalam tubuh rhizopoda,
pada rhizopoda yang hidup di air laut vakuola kontraktilnya berdetak
lebih cepat karena vakuola ini memompa air laut ke dalam tubuh
rhizopoda untuk menyeimbangkan konsentrasi cairan di dalam tubuh
rhizopoda dengan konsentrasi air laut, jika tidak diseimbangkan maka sel
rhizopoda dapat pecah, sedangkan pada rhizopoda yang hidup di air
tawar vakuola kontraktil nya berdetak lebih pelan daripada rhizopoda
yang ada dia air laut karena tidak terlalu bekerja keras dalam
menyesuaikan konsentrasi didalam dan diluar sel rhizopoda.
2. Bagaimana cara pertahanan diri pada rhizopoda ?
Penyelesaian :
Pertahanan diri rhizopoda pada umumnya menggunakan trikosis, trikosis
merupakan rongga atau benang panjang yang dapat digunakan untuk
melilit predator, selain itu pada membran plasma juga terdapat lapisan
ektoplasma yang berfungsi melindungi tubuh rhizopoda dari ancaman di
luar sel.
3. Apa fungsi ektoplasma dan endoplasma ?
Penyelesaian :
Ektoplasma berfungsi untuk melindungi dan berada diluar sel, sedangkan
endoplasma merupakan tempat melekatnya organel organel pada
rhizopoda.
4. Kapan kaki semu milik rhizopoda dapat berubah bentuk ?
Penyelesaian :
Kaki semu dapat berubah bentuk ketika rhizopoda bergerak, bergerak ini
dengan tujuan mencari makanan ataupun menghindari predator.
5. Mengapa Entamoeba sp. pada gigi yang memakan sisa sisa makanan
yang menempel pada gigi malah dianggap parasit ?
Penyelesaian :
Sebenarnya yang dimakan oleh Entamoeba sp. pada gigi bukanlah sisa
makanan namun bakteri yang ditimbulkan karena adanya sisa makanan
tersebut, apabila Entamoeba sp. berapa pada gigi maka lama kelamaan
bakteri yang timbul karna sisa makanan tersebut akan habis dimakan dan
Entamoeba sp. akan memakan bakteri bakteri baik yang ada di dalam
mulut ataupun didalam tubuh sehingga mengganggu metabolisme tubuh.
6. Bagaimana cara menggunakan ordo Foraminifera untuk mendeteksi
adanya umur tanah dan kandungan minyak bumi dalam suatu wilayah?
Penyelesaian :
Untuk memperkirakan umur tanah dapat dilakukan dengan menghitung
waktu paruh karena cangkangnya mengandung unsur C yang dapat
dihitung waktu paruhnya guna mengetahui umur suatu batuan, selain itu
cangkang foraminifera juga mengandung hialin yang merupakan suatu
indikator minyak bumi.
7. Bagaimana cara rhizopoda yang bercangkang menjulurkan
pseupodianya ?
Penyelesaian :
Bentuk cangkang pada beberapa ordo rhizopoda tidaklah sepenuhnya
tertutup rapat masih ada celah atau lubang yang dapat digunakan untuk
menjulurkan pseupodianya, penjuluran tersebut mirip seperti siput.
8. Bagaimana proses perkembangan foraminifera dari kecil hingga
dewasa ?
Penyelesaian :
Siklus Perkembangan Foraminifera
Dimulai dari sebuah mikrosfer muda dengan sebuah initi (nucleus) dalam
protoplasma.Inti ini membelah diri terus menerus selama dewasa
membentuk nuclei-nuclei (inti).Jika binatang ini cukup dewasa, maka
inti-inti ini akan meninggalkan cangkang dan keluar sambil membawa
sebagian protoplasma.Kemudian inti-inti dengan protoplasma ini setelah
berenagn sejenak akan memebentuk cangkang baru dengan proloculum
yang besar dan cangkang yang relative kecil. Semula inti yang hanya
sebuah, kemudian muncul inti-inti kecil di dalam satu inti. Inti-inti kecil
ini disebut nucleidi, akan semakin banyak jumlahnya selama
binatang menjadi dewasa. Akhirnya inti pecah dan nucleidi-
nucleidi keluar melalui aperture sambil membawa
sebagian protoplasma dan meninggalkan cangkang yang lama. Nucleus
dengan protoplasma ini kemudian membentuk flagel untuk
pergerakannnya,disebut gamet jantan. Gamet-gamet ini bergerak
leluasa, kemudian gamet yang berlawanan membentuk
konjugasi (zygote). Zygote ini kemudian membentuk cangkang
baru yang tipe mikrosfer dan siklus berikutnya akan terulang
kembali.Dengan demikian, bentuk-bentuk mikrosfer ini terbentuk
secara sexual, sedangkan bentuk-bentuk megalosfer terbentuk secara
asexual.Dari hasil penyelidikan membuktikan bahwa percampuran secara
asexual lebih banyak terjadi daripada secara sexual.
9. Mengapa pada saat pembiakan rhizopoda ditambahkan beras pada air
biakan ?
Penyelesaian :
Karena beras digunakan untuk nutrisi bakteri bakteri pengurai yang
menjadi makanan rhizopoda, sebenarnya bisa menggunakan selain beras,
namun nutrisi yang paling cocok untuk biakan tersebut adalah beras.
10. Apa dasar pembagaian pada ordo ordo dari kelas rhizopoda ?
Penyelesaian :
Yang menjadi dasar pemnggolongan tersebut adalah ciri umum, cara
hidup dan bentuk tubuh.

E. Elemen yang menarik


(1) Untuk dapat mengambil air kolam UKM yang akan digunakan sebagai
biakan, kami harus rela hujan hujanan, dan berboncengang 3 dalam 1
sepeda motor.
(2) Saat akan mengambil air genangan yang berada di dalam kolam kecil yang
sudah tak terpakai dan terisi air saat hujan saya memenggangi badan salah
satu teman saya hingga dia akan terjebur ke dalam kolam kecil.
(3) Saat praktikum saya melihat protozoa dari jenis Monostyla rinali pada
biakan air genangan sawah yang diamati kelompok 2, yang terlihat lucu
saat bergerak.
(4) Saat kelompok penyaji akan mengakhiri presentasi nya, tiba tiba seorang
teman saya maju dan menunjukkan video cara menangkap makanan
Amoeba sp.
F. Refleksi
a) Umum
Secara umum saya menikmati pertemuan ke 7 (praktikum ) maupun
pertemuan ke 8 hanya saja saya kurang puas dengankedua pertemuan tersebut
karena di pertemuan ke 7 kelompok saya tidak berhasil menemukan target
yang dicari yaitu Amoeba sp. ,saya merasa kecewa karena saya tak dapat
menemukan Amoeba sp. pada biakan saya. Hanya saja saya sedikit terhibur
karena saya sempat melihat Amoeba sp yang ditemukan oleh kelompok lain
(kelompok 2 ) hanya saja saya tak bisa mengamati secara langsung
pergerakan yang dilakukan oleh Amoeba sp karena harus bergantian dengan
teman yang lain yang juga ingin melihatnya. Pada pertemuan ke 8 saya juga
kurang puas dengan materi yang disajikan oleh penyaji karena seharusnya
penyaji menampilkan materi yang lebih spesifik namun pada presentasi
kemarin tidak dijelaskan secara spesifik, selain itu tidak ada video tentang
rhizopoda yang disajikan oleh penyaji membuat saya sulit untuk
membayangkan bagaimana bentuk dan cara hidup rhizopoda.
b) Khusus
Secara khusus pada pertemuan ke 5 saya menjadi lebih sabar untuk
mengotak- atik mikroskop untuk menemukan protozoa pada preparat biakan
maupun preparat kecoa, apalagi pada biakan air kolam kelompok saya hanya
ditemukan 1 jenis protozoa yaitu Paramecium caudatum. Hal tersebut diduga
disebabkan oleh beberapa hal seperti keadaan air yang kurang bagus karena
air tersebut diambil saat hujan turun, kurang nya lubang udara pada biakan,
pembersihan kaca benda yang kurang bersih saat hendak digunakan pada
membuat preparat biakan air kolam yang lain dan kurang terampilnya
anggota kelompok saya dalam menggunakan mikroskop. Namun saya merasa
senang karena kelompok saya berhasil menemukan dan melihat pergerakan
mikroorganisme yang ada pada usus kecoa meskipun kelompok saya tidak
berhasil mengidentifikasi semua mikroorganisme yang kami temukan padaa
usus kecoa. Dalam membuat preparat dari usus kecoa kelompok saya juga
mendapatkan beberapa kesulitan seperti tidak tau bagaimana cara mematikan
kecoa sehingga kami langsung menancapkan pisau bedah ke kepala kecoa
dan ternyata kecoa tersebut masih hidup sehingga menyusahkan kami dalam
membedahnya. Selain itu karena kami tidak membersihkan sisa isi isi perut
kecoa yang menempel pada usus kecoa menyebabkan kami mengalami
sedikit kesulitan dalam menemukan mikroorganisme yang adaa pada usus
kecoa.

Anda mungkin juga menyukai