Jtptiain GDL Fatkhuri05 5842 1 051111021
Jtptiain GDL Fatkhuri05 5842 1 051111021
SKRIPSI
FATKHURI
051111021
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga
pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun
yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan
daftar pustaka
FATKHURI
NIM: 051111021
iv
MOTTO
!" #
(56 :3) $ %& '$ ( ) &* ) &+
, ) &* - .
/01,
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang
senantiasa telah menganugerahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis
dalam rangka menyelesaikan karya skripsi dengan judul PERNIKAHAN DINI;
PERMASALAHAN, DAMPAK DAN SOLUSINYA DALAM PERSPEKTIF
BMBINGAN KONSELING KELUARGA ISLAMI (Studi Kasus di Desa Kluwih
Kec. Bandar Kab. Batang Tahun 2008 - 2010)". Karya skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
bidang jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam di Fakultas Dakwah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang. Shalawat serta salam semoga selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak perjuangannya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasa bersyukur atas bantuan dan
dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah membantu
terselesaikannya skripsi penulis dengan baik. Oleh karena itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Rektor IAIN Walisongo, yang telah memimpin lembaga tersebut
dengan baik
2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Ibu Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag selaku Dosen pembimbing I dan Bapak
H. Sattar S Ag, M.Pd selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan
membimbing dengan keikhlasan dan kebijaksanaannya meluangkan waktu,
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan-pengarahan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan di lingkungan civitas akademik Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan pelayanan yang
baik serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
viii
5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta pengelola perpustakaan
Fakultas Dakwah yang telah memberikan pelayanan kepustakaan dengan baik.
6. Bapak dan Ibu yang tercinta, kakak dan adikku.
7. Teman-temanku mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, khususnya kepada
mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Terutama ditujukan
kepada teman-temanku di jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum
mencapai kesempurnaan yang ideal dalam arti sebenarnya, namun penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Nasrun Minallah Wafathun Qorieb
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Penulis
ix
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
memberikan banyak hasil yang penting (Amini, 1999: 17). Pernikahan amat
Pergaulan hidup berumah tangga dibina dalam suasana damai, tenteram, dan
rasa kasih sayang antara suami dan istri. Anak keturunan dari hasil pernikahan
1).
2004: 203); "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".
Hamid (1978: 1) merumuskan nikah menurut syara ialah akad (ijb qabl)
antara wali calon istri dan mempelai laki-laki dengan ucapan tertentu dan
tetapi ada pula kesamaannya, karena itu dapat disimpulkan perkawinan ialah
suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara laki-
2
berkeluarga yang diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara
bahwa "perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam
belas) tahun". Ketentuan batas umur ini, seperti disebutkan dalam Kompilasi
keluarga dan rumah tangga perkawinan. Ini sejalan dengan prinsip yang
diletakkan UU Perkawinan, bahwa calon suami isteri harus telah masak jiwa
berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat. Untuk
itu harus dicegah adanya perkawinan antara calon suami istri yang masih di
karena pernikahan usia dini bagi seorang wanita untuk nikah mengakibatkan
menentukan batas umur untuk kawin baik bagi pria maupun wanita
mencapai angka tersebut karena dipandang belum dewasa dan tidak cakap
3
Diteliti secara seksama, ajaran Islam tidak pernah memberikan batasan
yang definitif pada usia berapa seseorang dianggap dewasa. Berdasarkan ilmu
daerah dan zaman yang lain. Di sisi lain, masalah pernikahan merupakan
urusan hubungan antar manusia (mu'malah) yang oleh agama hanya diatur
batas usia minimal dan maksimal untuk menikah dapat dianggap sebagai suatu
kata diberi kesempatan untuk berijtihad pada usia berapa seseorang pantas
Permasalahannya:
c. Pernikahan usia dini sulit mendapat keturunan yang baik dan sehat.
4
e. Dampaknya: ternyata bahwa batas umur yang rendah bagi seorang wanita
untuk kawin, mengakibatkan laju kelahiran lebih tinggi (Data dari KUA
pernikahan usia dini mempunyai kaitan yang erat dengan dakwah. Berbicara
dapat diharapkan, kesalahan persepsi dan pandangan para orang tua, remaja
dan masyarakat dapat diluruskan, karena dakwah itu sendiri adalah mengajak
1980: 52). Sejalan dengan itu, Sanusi (1980: 11) menyatakan, dakwah adalah
memperjuangkan yang ma'ruf atas yang munkar, memenangkan yang hak atas
yang batil. Esensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi),
rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara
5
bertahap menuju perikehidupan yang Islami (Hafidhuddin, 2000: 77). Dakwah
unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh
karena itu Zahrah (1994: 32) menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu diawali
dengan amar ma'ruf dan nahi munkar, maka tidak ada penafsiran logis lain
sempurna, yakni mengesakan pada zat sifat-Nya. Lebih jauh dari itu, pada
6
pernikahan yang sesuai dengan al-Qur'an dan hadits. Dengan adanya dakwah
usia dini harus diantisipasi dan penting upaya penerangan untuk menghindari
pernikahan dan keluarga amal banyak sekali, dari yang kecil-kecil sampai
home".
tangga, pada masa-masa sebelum dan menjelang pernikahan, bisa juga muncul
berumah tangga atau berkeluarga itu tidak baik, tidak seperti diharapkan, tidak
dan kehidupan keluarga, yang kerap kali tidak bisa diatasi sendiri oleh yang
bantuan konseling dari orang lain untuk turut serta mengatasinya. Selain itu.
kenyataan bahwa kehidupan pernikahan dan keluarga itu selalu saja ada
7
Batang menunjukkan perlunya bimbingan Islami mengenai pernikahan dan
Tahun 2008-2010)
1.2.1. Bagamana praktek pernikahan dini di Desa Kluwih Kec. Bandar Kab.
1.2.2. Bagaimana praktek pernikahan dini di Desa Kluwih Kec. Bandar Kab.
Islam?
dakwah
8
1.3.1.2. Untuk mengetahui praktek pernikahan dini di Desa Kluwih
dan Solusinya dalam Perspektif Dakwah (Studi Kasus di Desa Kluwih Kec.
hasil penelitian yang terkait dan ada relevansinya dengan penelitian ini. Hasil-
Nikah (Studi Kasus di BP 4 KUA Kec. Guntur Kab Demak). Fokus penelitian
pasangan remaja pra nikah. Adapun metode yang digunakan yaitu metode
9
menunjukkan bahwa untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera perlu
yang dapat berakibat cukup jauh antara lain terlantarnya anak-anak, putusnya
hubungan antara suami isteri, dan bentuk-bentuk yang lain. Untuk menjaga
agar hal-hal seperti tersebut tidak berkembang dengan subur, maka dengan
maka sangat besar peran dan fungsi BP 4 KUA Kec. Guntur Kab Demak.
dicermati bahwa krisis dalam rumah tangga bukan hanya terjadi dikalangan
orang biasa melainkan juga banyak terjadi pada lapisan atas tidak terkecuali
kalangan publik figur atau selebritis. Dari sini mereka sebetulnya sangat
memerlukan ada pihak yang dapat menengahi yang bersikap netral tanpa ada
unsur vested interest (kepentingan pribadi). Mereka yang dilanda krisis rumah
10
menempuh berbagai cara untuk membangun keluarga sakinah yang dalam hal
masih ada pula yang berakhir dengan perceraian, atau kemelut yang lain
metode diskusi atau tanya jawab; dan metode individual atau perorangan. Dari
Pedurungan meliputi metode ceramah, metode diskusi atau tanya jawab, dan
pasangan suami isteri yang belum, dan sedang kena masalah. Jika dilihat dari
metode dakwah, maka metode yang dikembangkan itu tidak berbeda dengan
11
metode yang dipakai dalam dakwah. Dalam dakwah, ceramah misalnya
adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak diwarnai oleh ciri
Pemikiran Ali Akbar tentang Perawatan Cinta Kasih dalam Keluarga Ditinjau
cinta kasih suami istri harus dipelihara, itulah sebabnya Ali Akbar
perspektif Islam. Ali Akbar menyadari bahwa pendidikan seks bukan jaminan
81).
Islam. Oleh karena itu konsep Ali Akbar tentang merawat cinta kasih suami
12
menyeru kepada umat Islam agar melihat dan berpedoman kepada al-Qur'an
dan hadis.
1.5.Metodologi Penelitian
13
mendefinisikan judul secara konseptual sebagai berikut: yang
dilakukan pada saat kedua calon suami dan istri masih usia
a. Sumber Data Primer yaitu data yang langsung yang segera diperoleh
dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus itu
observasi dan dokumen dari KUA dan dari Desa Kluwih Kec.
b. Data Sekunder yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan oleh
14
1.5.3. Populasi dan Sampel
1.5.3.1. Populasi
1.5.3.2.Sampel
ini adalah field research atau penelitian lapangan. Metode ini penulis
15
gunakan untuk mendapatkan data tentang pernikahan dini di Desa
berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
16
3. Dokumentasi
17
pernikahan dan keluarga islami (pengertian bimbingan dan konseling
dan keluarga islami, azas bimbingan dan konseling pernikahan dan keluarga
Islami.
18
BAB II
antara pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan hukum (UU),
Daradjat (1995: 38), perkawinan adalah suatu aqad atau perikatan untuk
ketenteraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhai Allah SWT.
ialah akad (ijab qabul) antara wali colon isteri dan mempelai laki-laki
memenuhi rukun dan syaratnya. Jika dikatakan: "Anak itu lahir diluar
nikah", artinya bahwa anak tersebut dilahirkan oleh seorang wanita yang
19
tidak berada dalam atau terikat oleh ikatan perkawinan berdasarkan akad
1999: 2).
di antara keduanya.
20
/<C C [
h " , =%" O, "a< A 1" F ]* #
=B" E
"
(5 :/<) p. ..S? i R , "i :
F ]* #
=B" E
" j, k
83 lmn o"
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan berlaku adil, maka (nikahlah) seorang saja
(Q.S.An-Nisa': 3) (Depag RI, 1986: 115).
!" #
(56 :3) $ %& '$ ( ) &* ) &+
, ) &* - .
/01,
pernikahan ialah:
21
V&X W T(3 TU :TU ) s:F W Ot3 r:< 8
^Y_=%&, S/ ka=( [Yv 0v: ":V&( )%& W
) )Yj, IY8 )%&:, 'a=< w ^0B& R# 0& x Y f# )Yj,
.PQy z3 ."/;
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud ra. dia berkata: "Rasulullah saw. bersabda:
"Wahai golongan kaum muda, barangsiapa diantara kamu
telah mampu akan beban nikah, maka hendaklah dia
menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat
memejamkan pandangan mata dan lebih dapat menjaga
kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu (menikah),
maka hendaklah dia (rajin) berpuasa, karena sesungguhnya
puasa itu menjadi penahan nafsu baginya". (HR. Al-Jama'ah)
(Asy Syaukani, 1973: 171).
22
V&( )%& W V&X Z Y Y
V # " :S0 < S=U
- &" : ; M
&
U C m
? ( 3 &" ( 3
# i
1) :S=U #0U ,"9Y=Y=
.(); 8 ~ Y d0= z3) .(5 :i0) (P? 3C N ?;@
#
Artinya: dari Qatadah dari Al Hasan dari Samurah: "Sesungguhnya
Nabi saw. melarang membujang. Selanjutnya Qatadah
membaca (ayat): "Dan sesungguhnya kami telah mengutus
beberapa orang Rasul sebelum kamu dan kami berikan
kepada mereka beberapa istri dan keturunan". (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah) (Asy Syaukani, 1973: 171).
hadis ini dari Hasan dari Sa'ad bin Hisyam dari Aisyah dan ia dari Nabi
"Berhajilah nanti kamu akan kaya. Bepergianlah nanti kamu akan sehat.
Dan menikahlah nanti kamu akan banyak. Sesungguhnya aku akan dapat
lemah.
23
sanadnya terdapat nama-nama Muhammad bin Tsabit, seorang perawi
yang lemah.
produktif anak itu lebih disukai oleh Allah ketimbang wanita cantik
telah memenuhi segala rukun dan syaratnya sehingga keadaan akad itu
a. Beragama Islam
b. Jelas ia laki-laki
c. Tertentu orangnya
24
d. Tidak sedang berihram haji/umrah
thalak raj'iy
g. Tidak dipaksa
b. Jelas ia perempuan
c. Tertentu orangnya
lain
untuk menikahkannya
3. Wali. Syarat-syaratnya:
b. Jelas ia laki-laki.
25
d. Berakal (tidak gila).
g. Tidak dipaksa.
i. Tidak fasiq.
a. Beragama Islam.
b. Jelas ia laki-laki.
f. Tidak fasiq.
g. Tidak pelupa.
diucapkan oleh wali nikah atau wakilnya dalam akad nikah, untuk
26
Syarat-syarat ijab akad nikah ialah:
27
Contoh ijab qabul akad pernikahan
Qabulnya
28
(nikahkan) Fathimah anak perempuan Muhammad yang telah
mewakilkan kepada saya, dengan Ali yang telah mewakilkan
kepada engkau dengan masnikah seribu rupiah secara tunai".
b. Qabul: "Qabiltu Nikahaha lahu bimahri alfi rubiyatin halan".
Dalam bahasa Indonesia: "Saya terima nikahnya (Fathimah
anak perempuan Muhammad) dengan Ali yang telah
mewakilkan kepada saya dengan masnikah seribu rupiah
secara tunai" (Kuzari, 2000: 40).
harus dipenuhi dalam suatu pernikahan. Bila salah satu rukun dari
sah. Bila yang tidak terpenuhi itu adalah salah satu syarat dari syarat
yang terdapat pada rukun itu, maka nikahnya termasuk nikah yang fasid
a. Nikah Mut'ah
disebut juga dengan nikah sementara atau nikah terputus oleh karena
laki-laki yang menikahi wanita itu untuk sehari atau seminggu atau
29
Kata mut'ah berasal dari kata mata'a yang berarti bersenang-senang.
waktu adalah:
hal-hal yang insidentil, yang terjadi pada suatu ketika saja, seperti
perjalanan jauh. Di wilayah Arab, jarak antara satu dan lain tempat
30
b. Nikah Tahlil
telah menceraikan istrinya sampai tiga kali, baik dalam satu masa
atau berbeda masa, si suami tidak boleh lagi kawin dengan bekas
istrinya itu kecuali bila istrinya itu telah menikah dengan laki-laki
lain, kemudian bercerai dan habis pula iddahnya. Hal ini sesuai
31
lebih jauh telah melakukan hubungan kelamin sebagaimana
Suami yang telah menalak istrinya tiga kali itu sering ingin
kembali lagi kepada bekas istrinya itu. Kalau ditunggu cara yang
karena suatu hal yang tidak dapat dihindarkan suami yang kedua itu
32
suami pertama yang merekayasa nikah kedua disebut muhallallah
nikah tahlil nikah dengan akad bersyarat. Nikah tahlil ini tidak
sebenarnya, nikah ini dilarang oleh Nabi dan pelakunya baik laki-
c. Nikah Syighar
syigar (
) berarti kawin-mengawinkan kepada perempuan
33
"kosong dan tidak berpenghuni". Sebagai contoh, kata-kata baladun
lain, nikahkan aku dengan puterimu atau siapapun wanita yang ada
atau siapapun wanita yang ada dalam perwalianku, tanpa ada mas
34
Pengertian nikah syigar dalam hadis di atas tidak jauh
(Rusyd, 1989: 43). Definisi ini sama juga dengan Sayyid Sabiq
130).
35
Seandainya ada seorang laki-laki yang mengatakan kepada
wanita yang lain, juga mempunyai hukum yang sama dengan anak
dan "dini". Kata "nikah" menurut bahasa sama dengan kata kata, zawaj.
36
jam'u (
) . Al-wath'u berasal dari kata wathi'a - yatha'u - wath'an
menjumlahkan. Juga berarti bersikap lunak dan ramah (Suma, 2004: 42)
37
menikahkan, mencampuri, menemani, mempergauli, menyertai dan
yang dilakukan pada saat kedua calon suami dan istri masih usia muda
yaitu pria belum mencapai umur 19 tahun dan wanita belum mencapai
Shihab (2006: 136) kata sakinah terambil dari bahasa Arab yang terdiri
bentuk kata yang terdiri dari ketiga huruf tersebut kesemuanya bermuara
38
diperjuangkan, dan yang pertama lagi utama, adalah menyiapkan kalbu.
rahmat."
Maha Esa maka perlu diatur hak dan kewajiban suami dan istri masing-
akan dapat terwujud, didasari rasa cinta dan kasih sayang (Rofiq, 2000:
181).
39
keduanya adalah juga kebahagiaan bagi yang lain, dan kesusahan bagi
tulus. Mereka berdua bagaikan satu jiwa di dalam dua tubuh. Masing-
suami isteri yang berhasil dan bahagia dan juga dasar dari keluarga yang
terjalin cinta yang lestari, maka antara keduannya itu perlu menerapkan
peranan lain sebagai tugas hidup sehari-hari (Rasyid, 1989: 75). Dengan
itu..
dan rahmat Allah. Tidak ada satupun pasangan suami isteri yang tidak
40
yang menemui kegagalan dalam perkawinan atau rumah tangganya,
karena diterpa oleh ujian dan cobaan yang silih berganti. Padahal adanya
yang penuh cinta kasih dan kemesraan atau tidak. Untuk itu, keduanya
al-Nisa', 4:9:
41
lebih banyak menimbulkan hal-hal yang tidak sejalan dengan misi dan
berdasarkan kasih dan sayang. Tujuan ini tentu akan sulit terwujud,
usia muda.
dan lain hal pernikahan dari mereka yang usianya di bawah 21 tahun
ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita".
42
tahun harus mendapat izin kedua orang tua, di sisi lain pasal 7 (1)
tahun, yang diperlukan izin orang tua, dan jika kurang dari 19 tahun,
perlu izin pengadilan. Ini dikuatkan pasal 15 ayat (2) Kompilasi Hukum
Islam.
itu saja. Mimpi tidak diharapkan lagi datangnya bila usia telah 18
43
datangnya. Karena itu ditetapkanlah bahwa umur dewasa itu pada
pertimbangan kesehatan.
44
2.2 Bimbingan dan Konseling Keluarga Islami
jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi
dari kata kerja to guide yang berarti menunjukkan (Arifin, 1994: 1).
adalah yang Islami, maka ada baiknya kata Islam diberi arti lebih
45
dahulu. Menurut etimologi, Islam berasal dari bahasa Arab, terambil
dari asal kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu
selamat sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh dan
taat. Kata aslama itulah menjadi pokok kata Islam mengandung segala
arti yang terkandung dalam arti pokoknya, sebab itu orang yang
46
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari
hal ini sudah diketahui dari pengertian atau definisinya. Individu yang
47
baik orang perorangan maupun kelompok. Mewujudkan diri sebagai
agar bisa hidup bahagia, bukan saja di dunia, melainkan juga di akhirat.
48
memecahkan masalah yang dihadapinya itu. Bantuan pemecahan
menurut Islam;
pernikahan.
Islam;
49
c. membantu individu memahami cara-cara membina kehidupan
Islam;
jalan:
lingkungannya;
rumah tangga agar tetap baik dan mengembangkannya agar jauh lebih
tangga yang semula pernah terkena problem dan telah teratasi agar
50
b. mengembangkan situasi dan kondisi pernikahan dan rumah tangga
1992: 71-72).
3 [
d U P? <
R S 0 E O, P? <
R %
i O, FG 83
(6q :S01)
51
Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami
dan siksa api neraka. (Q.S. Al-Baqarah, 2:201).
do'a "rabbana atina..." dan bukan aku seorang diri (Aunur Rahim,
2001: 85-86)
1992: 73)
52
-%
<
=> ?;@
#
<
A B #
C D &E
" # ) F G
(6q :I0) P? Q R
3 S? %
8 9:;
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadlkanNya di antaranyan rasa kasih
dan sayang. (Q.S.Ar-Rum,30:21).
pikiran akan bisa dipahami oleh semua pihak, tidak ada hal-hal yang
e
&" 1" %&f ?}V ,
- ) &V C PJ Q R
3 Q,
O,
3
- 0
B .
=(
-
, M
R
"+B]
TG) &> =Q " e
) &V
* ) &V & 9" * =,
_ Nj, 0
(q :
0Q
Artinya: Maka disebabkan rahmat Allahlah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan din dan.
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
53
bermusyawarahlah dengan mereka dalam unison itu
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.
(Q.S. Ali Imran: 159).
(5 :3v)
- %
8 3
0
#
Artinya: ... sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarah antara mereka. (2.5. Asy-Syura, 42 : 38).
dijalankan, bahkan kalau perlu ada pihak ketiga yang dipercaya oleh
54
ikhtiar manusia itu hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan.
?
% "0 " F
# <: , Q=
0
j,
0:
Q "8 0
(q :/<) ?o ?0
%E ) %, ) &V 9:
Artinya: Dan bergaullah dengan mereka (isteri-isteri kamu) secara
patut (ma'ruf). Kemudian bila kamu. tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang ban-yak. (Q.S. An-Nisa, 4:19).
55
menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q. S. Al-Asr,
103 : 1-3).
$
o#
# 0H N K
9" Q :
(q6 :/<) ?1
Q&"} ] P "
&E i
M
!,
Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap
tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi
56
keduanya mengadakan perdamaian yang sebesar-
besarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).
(Q. S. An-Nisa, 4:128).
57
BAB III
Luas tanah Desa Kluwih ialah 1.438,820 ha. Kondisi tanahnya cukup
subur untuk bercocok tanam, beternak, dan termasuk daerah dataran rendah
yang mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan, sehingga cocok
untuk tanaman baik padi maupun lainnya. Irigasi non teknis seluas 170.000
ha. Ada juga yang memakai saluran air (irigasi setengah tekhnis) seluas
92.666 ha, sedangkan tegalan atau perkebunan seluas 287.928 ha, termasuk
di dalamnya sungai, jalan kuburan, saluran dan lain-lain (Data dari buku
58
TABEL I
TABEL DEMOGRAFI
DESA KLUWIH
RW
Umur 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah
Penduduk
Laki - laki 1.342 1.198 979 390 664 906 303 5.782
TABEL II
PENDUDUK DESA KLUWIH
RW
Umur 1 2 3 4 5 6 7 Total
5 < 14 Tahun 362 290 259 172 194 204 182 1.663
14 < 20 Tahun 541 420 370 194 279 339 257 2,400
20 < 30 Tahun 401 312 296 140 216 258 186 1.809
30 < 45 Tahun 540 420 370 194 279 339 257 2.339
59
< 60 Tahun 401 312 296 139 280 337 259 1.809
terdiri dari berbagai macam pekerjaan terinci dalam tabel di bawah ini:
TABEL III
60
dominan dibandingkan dengan tenaga lapangan pekerjaan lainnya. Hal ini
dengan cara menjual beras, pedagang jamu, membuat kue, dan batik
adalah Rp. 12.500,00 untuk sehari bekerja selama 7-8 jam. Adapun
ibu rumah tangga akan tetapi juga melakukan pekerjaan diluar rumah,
dan ada juga yang melakukan pekerjaan sampai pergi keluar desa.
61
b. Ditinjau dari Aspek Agama
mayoritas beragama Islam. Hal itu dapat dilihat pada catatan buku
TABEL IV
No Agama Jumlah
1 Islam 11.486
2 Katholik 4
3 Kristen Protestan 17
4 Budha -
5 Hindu -
Data Dari buku Monografi Desa Kluwih
TABEL V
62
4 Wihara -
5 Pura -
Jumlah 50
Data Dari buku Monografi Desa Kluwih
TABEL VI
63
digunakan sebagai acuan lebih meningkatkan taraf pendidikan
budaya yang sangat kental. Hal ini yang membedakan antara kondisi
kebiasaan nenek moyang kita. Di desa ini kita saling tepo selero
6-2011).
64
tetap menjaga persatuan dan persaudaraan melalui kegiatan-kegiatan
bersama-sama.
budaya juga.
65
c. Perkumpulan remaja yang ada disetiap RT/RW, dan kelurahan.
remaja.
musyawarah.
remaja.
66
1) Upacara perkawinan. Sebelum di adakan upacara perkawinan
67
3) Upacara Kelahiran Anak (Babaran atau Brokohan) Upacara ini
68
antara lain: 1 Syura, 10 Syura untuk menghormati Hasan dan
69
nilai-nilai keagamaan (Hasil Wawancara dengan Bapak Suprat,
12-6-2011).
Kecamatan Bandar
Pada tiga tahun terakhir (tahun 2007 - 2010) bahwa di Desa Kluwih
Sedangkan yang bercerai pada tiga tahun terakhir dari pernikahan dini
berjumlah 12 keluarga.
Karyo (perceraian dari pernikahan antara pria belum cukup umur dengan
"Bayangkan saja mas, suami saya buruh bangunan, tiga bulan kerja,
sebulan nganggur. Kalau sudah nganggur, tidak berusaha cari kerjaan
lain, sedangkan saya dan anak perlu makan. Saya udah malu dengan
tetangga, hutang di warung udah malu ditagih terus-terusan. Coba mas
bayangkan siapa yang kuat ngalami kekurangan duit. Ini tidak sekali
dua kali. Kayaknya bisa seumur hidup. Suami saya malas bisanya
cuma ngomel, tapi ega bisa cari duit kayak suami-suami orang lain.
Paling-paling keluyuran pulang malam, anal istri sengsara ega
bertanggung jawab".
Demikian pula ketidak mampuan bapak Karyo memberi uang jajan pada
anak-anak me njadi dorong kuat bagi ibu Karyo untuk memilih bercerai.
70
Penuturan Bapak dan Ibu Sudarno (pernikahan antara pria cukup
umur dengan wanita belum cukup umur) (wawancara pada tgl 5-6-2011):
untuk menafkahi keluarga. Namun pekerjaan yang sulit dan persaingan yang
belum cukup umur dengan wanita yang cukup umur) (wawancara pada tgl
5-6-2011):
"Mertua saya sering ikut campur, ngatur inilah, ngatur itulah. Kalau
datang ke rumah, bisa hanya menghina, rumah dikatakan kotor,
kurang bersih. Emang mertua saya cerewet. Sebagai istri ya saya
ngadu pada suami tentang orang tuanya yang selalu ikut campur, tapi
suami tersinggung dan marah, tidak menerima aduan saya. Ikut
campur bukan hanya masalah rumah, sampai uang dapur saya
dianggap boros ega bisa nyimpan, kurang telaten. Yang lebih
menyakitkan sering ngadu pada tetangga sebelah. Ya suami lebih cinta
pada orang tuanya, saya sudah menasehati tapi suami ega nerima ya
lebih baik cerai".
71
Penuturan Ibu Nuryanto mengisyaratkan bahwa pertengakaran dalam
rumah tangga yang berakhir dengan perceraian adalah dipicu oleh masalah
pria belum cukup umur dengan wanita yang sama-sama belum cukup umur)
"Suami saya sering bohong dan yang saya tidak tahan, selingkuh
dengan janda. Ya kalau dibilang selingkuhannya biasa-biasa tidak
cantik, lebih tua dari saya dan ini saya buktikan dengan mata kepala
saya sendiri melihat suami sering boncengan dan datang kerumah
janda itu. Untung saja ada tetangga saya yang ngasih tahu, akhirnya
ketangkap basah dan sekarang sudah menjadi suami istri".
penyebab perceraiannya adalah karena faktor mertua ikut campur dan suami
selingkuh.
pria belum cukup umur dengan wanita yang sama-sama belum cukup umur)
"Saya tidak menyangka sifat suami tidak sama dengan sifat orang
tuanya. Suami saya kalu melihat ada di rumah yang tidak enak,
langsung marah, saya udah jawab, suami makin marah. Akhirnya saya
coba pisah ranjang dan terakhir saya pulang ke rumah orang tua. Tapi
suami saya pintar merayu orang tua saya sehingga saya selalu
disalahkan. Pertengkaran hampir tiap hari, dan suami sering mukul
kepala saya, sampai akhirnya saya ditendang dan dicekik, kalu tidak
ada tetangga mungkin saya udah mati. Dan saya laporkan pada polisi,
ya selanjutnya saya urus perceraian".
72
agama. Adapun rumah tangga yang masih utuh dari pernikahan dini
tangga yang sudah matang dan dewasa. Sebabnya harmonis adalah karena
demikian pula mereka mengakui sering menghadiri pengajian dan saat itu
mencurahkan masalah yang membelit rumah tangga pada kiyai dan para
Kec. Bandar Kab. Batang yaitu (pernikahan antara pria belum cukup umur
dengan wanita yang cukup umur, pernikahan antara pria cukup umur dengan
wanita belum cukup umur, pernikahan antara pria belum cukup umur
Penuturan Ibu dan Bapak Karyo (pernikahan antara pria belum cukup
umur dengan wanita belum cukup umur) (wawancara pada tgl 4-6-2011).
Kami berumah tangga baru saja berjalan satu tahun setengah, dan ini
anak saya perempuan, yah sangat nakal maklum selalu dimanja oleh
bapaknya. Karena dari awal pacaran, bapaknya pengen sekali punya
anak perempuan. Al-hamdulillah dikaruniai apa yang diharapkan. Ya
kalu dipikir-pikir nikah di umur saya waktu itu baru 15 tahun dan
suami saya saat itu baru berumur 16 tahun memang terlalu terburu-
buru, tapi gimana lagi namanya hidup di kampung jadi omongan.
Memang terasa kita belum siap menghadapi masalah kesulitan-
kesulitan yang namanya rumah tangga.
Penuturan Bapak dan Ibu Sudarno (pernikahan antara pria cukup umur
Ya saya menikah pada umur 15 dan bapak ketika itu umur 20. ya,
masih seneng main dan sebetulnya belum siap menikah, tapi ya jodoh
73
ya seperti ini. kadang-kadang masih ingin bebas seperti kawan-kawan
lainnya. Tapi sekarang sudah terikat perkawinan ya ega enaklah kalau
dilihat masyarakat masih seneng main-main. Kadang-kadang ada
perasaan ingin seperti sebelum menikah ya ada kebebasan, ega terikat
dan tidak banyak aturan. Tapi sekarang kami juga ditegur orang tua
kalu masih seperti kanak-kanak.
bermain hilang begitu saja. Hal itu semua disebabkan masa kecil yang belum
habis dan terlewati namun tanpa sadar sudah memasuki kehidupan yang
penuh tantangan.
belum cukup umur dengan wanita yang cukup umur) (wawancara pada tgl 5-
6-2011)
Mungkin juga yah rasa malu dengan omongan tetangga yang sering
menanyakan kapan menikah, padahal waktu itu saya baru berumur 18,
tua istri, ya namanya di kampung pacaran terlalu lama akan mendapat
cemooh. Biasa lah kalu di kampung ya umur seperti kami ini sudah
tidak aneh, malah orang tua juga menjodohkan. Padahal kita belum
puas dengan masa remaja dan bermain. Sudah menjadi tradisi atau
adat menikah pada umur seperti kami ini. Tapi ya kalu istri saya ini
sudah cukup umur kira-kira waktu itu sudah berumur 18 tahun.
adalah untuk menghindari rasa malu dan cemoohan dari tetangga. Di sini juga
tampak ada unsur keterpaksaan karena lingkungan dan tradisi yang sudah
mendarah daging. Omongan tetangga inilah yang menggiring muda mudi usia
74
Sebagaimana diutarakan Ibu dan Bapak Wariman (pernikahan antara
pria belum cukup umur dengan wanita yang sama-sama belum cukup umur)
Kadang ya ada bahagia dan ada juga menderitanya, terutama pada saat
kekurangan ekonomi, omongan tetangga. Juga kami punya watak
sama keras kadang ya terjadi keributan. Kalu dipikir-pikir mungkin
karena kami belum siap dan belum matang ya yang terasa lebih
banyak menderitanya dari bahagianya. Sering ribut, cekcok masalah
sepele, ya juga mudah terhasut omongan tetangga. Ini salah satu pihak
kadang tidak bisa mengendalikan emosi dan mudah percaya tanpa
diselediki lebih dahulu.
belum matang maka sangat sulit menyikapi persoalan secara arif dan
bijaksana. Latar belakang kehidupan dua manusia yang berbeda tidak mudah
belum cukup umur dengan wanita yang sama-sama belum cukup umur)
Ya, kalau sakit itu kan biasa apalagi namanya juga bayi. Balita itu
memang mudah terserang penyakit. Makanan kotor saja bisa sakit,
pakaian kotor pun bisa kulitnya merah-merah. Tapi ya memang anak
saya sering sakit. Kami juga tidak tahu apa ada pengaruh dari
perkawinan umur kami. Tapi rasanya umur ega ada pengaruh,
mungkin karena bayi.
75
Wawancara dengan Ibu dan Bapak Arifin (pernikahan antara pria
belum cukup umur dengan wanita yang sama-sama belum cukup umur)
dengan para pasangan suami istri yang telah melangsungkan pernikahan dini
dampak.
3.3.1. Preventif
kepada para pria dan wanita yang belum pernah menikah, beberapa
orang janda yang gagal dalam membina rumah tangga dan pria wanita
Pembinaan dan nasihat kepada kaum pria dan wanita yang masih
sendirian dan ada juga beberapa orang janda. Untuk para janda ini
umumnya mereka yang gagal dalam membina rumah tangga
(Hasil Wawancara dengan Bapak Bambang Subroto Kepala KUA
76
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, wawancara dilakukan tgl.
13-6-2011).
6-2011) menyatakan:
Ya, saya melihat ada tetangga dan kawan dekat saya yang tidak
bahagia dalam mengayuh bahtera rumah tangga. Setiap hari sering
cekcok tengkar mulut. Saya melihat sendiri dan mendengar
mereka ribut karena satu sama lain mengabaikan kewajiban
masing-masing. Mereka saling menuntut hak. Dari sini saya
merasa perlu tahu bagaimana sih berumah tangga yang islami itu.
Saya kira penerangan dari KUA, Kiayi dan para sesepuh sangat
bermanfaat, sehingga kami tahu tentang cara membangun rumah
tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Saya kira semua
orang bertujuan yang sama.
77
Lebih lanjut Kepala KUA Kecamatan Bandar Kabupaten Batang
mengatakan:
78
kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan hanya di
berkeluarga.
bukan sekedar pakaian penutup badan, tetapi juga simbol dari suatu
makna. Demikian juga pangan bukan sekedar kenyang atau standar gizi,
tetapi ada "selera" non gizi yang menjadi konsepnya. Demikian seterusnya
79
sosiologis psikologis, kehadiran anak dalam keluarga juga dipandang
perempuan pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami
bukan sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi
jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan kebahagiaan.
80
tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah
bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah
manusia modern.
3.3.2. Kuratif
81
sebuah keluarga. Perkawinan ditujukan untuk selama hidup dan
sendiri, maka dapat diutus seorang hakam dari pihak suami dan seorang
hakam dari pihak isteri. Kasus krisis rumah tangga yang memuncak ini
82
Syiqaq mengandung arti pertengkaran, kata ini biasanya
antara suami istri yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh keduanya.
Syiqaq ini timbul bila suami atau istri atau keduanya tidak melaksanakan
kewajiban yang mesti dipikulnya. Bila terjadi konflik keluarga seperti ini,
kunjung reda. Ada pula yang disebabkan hanya satu pihak, pihak suami
Suasana rumah tangga demikian tentu menekan istri, dan sampai batas
tertentu beban tekanan itu tidak kuat lagi ditanggung pihak istri. Atau
sebaliknya, penyebab syiqaq justru datang dari pihak istri yang nusyuz
83
tempat tidur, tidak berhasil lagi dipukul sebagai pengajaran tidak berhasil
2011).
Fungsi atau tugas kedua hakam ini adalah menyelidiki dan mencari
kasus syiqaq ini bersifat ba'in, artinya suami istri tersebut hanya dapat
kembali melalui akad nikah yang baru (Hasil Wawancara dengan Bapak
persengketaan di antara dua belah pihak suami dan istri. Apabila karena
dicoba lagi dengan menunjuk hakam lainnya, Dalam hal ini, di Indonesia
84
untuk mendamaikan suami-istri yang bersengketa, atau dalam hal-hal
12-6-2011).
85
BAB IV
perasaan tidak puas dengan kehidupan yang sedang dijalani. Ada perasaan
penyesalan karena masa-masa bermain hilang begitu saja. Hal itu semua
disebabkan masa kecil yang belum habis dan terlewati namun tanpa sadar
ketidak mampuan suami memberi uang jajan pada anak-anak menjadi dorong
dan persaingan yang ketat membuat mereka tidak berdaya hidup dalam
kelayakan.
Selain itu, penyebab perceraian adalah dipicu oleh masuknya campur tangan
86
Motivasi menikah dini adalah untuk menghindari rasa malu dan
cemoohan dari tetangga. Di sini juga tampak ada unsur keterpaksaan karena
lingkungan dan tradisi yang sudah mendarah daging. Omongan tetangga inilah
yang menggiring muda mudi usia dini melakukan percepatan menikah tanpa
Adapun rumah tangga yang masih utuh dari pernikahan dini, mereka
hidup harmonis seperti layaknya rumah tangga yang sudah matang dan
mengakui sering menghadiri pengajian dan saat itu mendapat nasihat dari
membelit rumah tangga pada kiyai dan para sesepuh untuk dicarikan jalan
keluar pemecahannya.
belum matang maka sangat sulit menyikapi persoalan secara arif dan
bijaksana. Latar belakang kehidupan dua manusia yang berbeda tidak mudah
Dari sini menjadi isyarat bagi seorang da'i untuk menyikapi dan
kebutuhan mad'u dan apakah relevan dengan sejumlah masalah yang dihadapi
87
vertikal antara manusia dengan Tuhan, namun masalah yang menyangkut
dini yang membelit desa Kluwih menjadi tantangan sekaligus masalah yang
harus dipecahkan.
dampak pernikahan dini. Bagi yang sudah terlanjur menikah maka seorang
da'i memiliki peran untuk menerangkan tentang hak dan kewajiban suami istri
Permasalahannya:
penderitaan.
b. Pernikahan usia dini sulit mendapat keturunan yang baik dan sehat.
88
c. Pernikahan mempunyai hubungan dengan masalah kependudukan.
Dampaknya: ternyata bahwa batas umur yang rendah bagi seorang wanita
pentingnya lembaga ini, maka ada sejumlah aturan dan tindakan untuk
mengokohkan rumah tangga yang dibentuk itu. Sebagian dari tindakan itu
wajib diusahakan sejak pra pernikahan, sebagian lagi ada yang mesti
dijaga sejak selesainya akad nikah guna memudahkan jalan bagi suami
isteri untuk membina rumah tangga, sedangkan tindakan lain yang mesti
pernikahan bukanlah persoalan yang enteng, dan tidak semua orang dapat
89
mental, belum tentu bisa membina dan mendirikan rumah tangga secara
sempurna, apalagi orang muda yang belum dewasa (Rofiq, 1997: 76)..
pihak yang akan menikah. Artinya, suatu pernikahan tetap menjadi sah
suami isteri itu merupakan kemudahan yang diberikan oleh agama, karena
ada segi-segi positif lain yang ingin dituju. Akan tetapi, karena persoalan
modal untuk membina rumah tangga, namun cinta yang baik bukan hanya
sekadar cinta emosi, tetapi cinta yang diikuti oleh rasa tanggung jawab
diri yang lain sehingga pasangan hidupnya dipandang sebagai bagian dari
dirinya sendiri. Hal itu hanya bisa terwujud dalam diri orang yang
90
Persoalan lain yang sangat perlu diperhatikan ialah kehidupan
rumah tangga setelah akad nikah. Rasanya cukup sulit untuk mewujudkan
suatu kehidupan rumah tangga yang baik tanpa dibarengi oleh kedewasaan
terabaikan bila tidak didasari oleh kesadaran yang tinggi. Betapa sulitnya
suami isteri. Lebih jauh lagi, dapat dibayangkan betapa sulitnya kehidupan
suami isteri yang belum dewasa itu bila rumah tangga mereka digoncang
dalam rumah tangga sering dikalahkan oleh emosi yang tidak terkontrol.
emosi serta yang tidak mempunyai pandangan jauh kedepan. Pendek kata,
91
Dari definisi pernikahan menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor
Akad nikah adalah wujud nyata perikatan antara seorang pria yang
depan dua orang saksi paling sedikit dengan menggunakan sigat ijab dan
qabul, ijab diucapkan pihak wanita yang dalam pelaksanaannya oleh wali
dan qabul diucapkan pihak pria. Dengan demikian menurut mazhab Syafi'i
seperti telah disebutkan unsur nikah ada lima yaitu: (1) Calon mempelai
lelaki, (2) Calon mempelai perempuan, (3) Wali (4) Dua orang saksi dan
(5) ijab qabul. Dengan yang disebutkan dalam Pasal 14 Kompilasi, unsur
nikah juga sama ada lima seperti itu (Ramulyo, 1999: 28).
juga dalam akad nikah pihak yang melakukan akadnya sebagai unsur
Jadi anak yang belum dapat membedakan yang baik dan buruk atau orang
yang menderita sakit ingatan, tidak sah melakukan akad nikah sendiri.
92
Anak yang sudah tamyiz (mampu membedakan yang baik dan buruk)
apabila hendak melakukan akad nikah wajib dengan izin walinya. Adapun
angka yang tegas kapan mereka dipandang sudah dewasa sehingga cakap
itu kemaslahatan agar tujuan pernikahan tercapai dijamin dalam figur wali
bahwa "pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur
(enam belas) tahun". Ketentuan batas umur ini, seperti disebutkan dalam
93
telah masak jiwa raganya, agar dapat mewujudkan tujuan pernikahan
secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang
baik dan sehat. Untuk itu harus dicegah adanya pernikahan antara calon
yaitu sekitar tahun 2008. Menurut penyelidikan para ahli di Indonesia ada
kurang lebih 35.000 orang ibu-ibu tiap tahun yang meninggal di waktu
melahirkan anak dan tak kurang pula 600.000 anak-anak yang meninggal
dunia akibat kurang terpeliharanya kaum ibu dan anak tadi, dan sebagian
sekarang angka kematian itu masih tetap tinggi (Dahlan, 2009: 81)
jika sang ibu meninggal dunia. Sedang ibu bercita-cita untuk keluarganya,
bahagia rukun dan damai, tiba-tiba sang isteri meninggalkan semuanya itu
81).
lemah atau meninggal dan tak jarang pula sang ibu muda itu yang menjadi
korban. Gadis yang masih muda penuh cita-cita untuk hari depan, belum
94
orang tua, diserahi mengurus rumah tangga, bahkan lebih berat lagi,
dengan segala anggota tubuh yang masih muda, dengan alat kandungan
badannya. Maka tidak heran jika karena itu banyak terjadi kekecewaan.
untuk bersiap-siap, sudah dibebani dengan beban lain yang maha berat
muslimin dan muslimat sehat kuat, sempurna lahir batin cakap dan
yang kuat sehat dan sempurna lahir batinnya tidak akan diperdapat jika ia
dilahirkan dari ibu-ibu lemah. Hanya dari ibu-ibu kuat dan sehat akan lahir
rakyat yang sehat kuat pula (T Yanggo dan Anshari, 1996: 80).
95
2. Membahayakan pertumbuhan tubuh yang belum cukup matang untuk
3. Tak kurang pula bahayanya bagi anak-anak yang lahir dari kandungan
kendatipun tidak termasuk ke dalam rukun dan syarat nikah. Bila diteliti
daerah dan zaman yang lain, yang sangat berpengaruh terhadap cepat atau
antar manusia (mu'amalah) yang oleh agama hanya diatur dalam bentuk
dalam arti kata diberi kesempatan untuk berijtihad pada usia berapa
A'isyah ketika ia baru berusia enam tahun, dan dalam umur sembilan
tahun telah digaulinya. Hal ini diakui sendiri oleh A'isyah umm al-
96
Pv
)%8#
Iv
%"B( nYiR (
8 iYQ nYiR
8 O -;Y_F V&( )
%& )V& V&X Z Y Y
V # -
)V& Ot3
:
<F zi
o '
<F
8 O )
%&
&E
# ( Y (
(3 z3)
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami dari Muhmamad bin Yusuf
dari Sufyan dari Hisyam dari bapaknya dari A'isyah ra,
bahwa Nabi s.a.w. telah menikahinya ketika ia berusia enam
tahun, dan Rasulullah telah menggaulinya ketika dia berusia
sembilan tahun dan saya berumah tangga dengannya selama
sembilan tahun. (HR. Bukhari) (al-Bukhry, III, 1410
H/1990 M: 264).
serupa khithab al-talab yang mesti diikuti atau pun khithab al-tark supaya
ditinggalkan. Karena itu, pernyataan usia yang ada dalam hadis di atas tidak
Batas usia untuk menikah bagi kaum pria juga tidak ada ketentuannya.
seperti hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Mas'ud. Kendati pun, al-syabab, jamak dari syabb, berarti pemuda yang
97
jawab dan dibebani kewajiban-kewajiban tertentu. Maka, setiap orang yang
akan berumah tangga diminta kemampuannya secara utuh (Rofiq, 1997: 78)..
kewajiban yang diberikan syarak (Yanggo dan Hafiz Anshari H.Z. (ed), 1996:
81).
melahirkan kewajiban atas dirinya dan hak untuk orang lain). Oleh ulama
bertindak adalah akal. Apabila akal seseorang masih kurang, maka ia belum
maka kecakapan bertindak ada yang bersifat terbatas (ahliyah al-ada' al-
nuqshan) dan ada pula yang bersifat sempurna (ahliyah al-ada' al-kamilah).
98
Kalau keterangan dan pembagian ini dihubungkan dengan pernikahan, maka
?i
3
-
C =<
G
" j,
C ".&8 N =R =%" "&=8
( :/<)
-
#
- %
":,
,
Artinya: Dan ujilah anak-anak yatim itu olehmu sampai mereka cukup
umur untuk kawin. Kemudian, jika menurut penilaianmu
mereka telah cerdas maka serahkanlah harta bendanya
kepada mereka (QS. al-Nisa': 6).
mereka dapat dipercaya. Orang yang telah dapat dipercaya secara sempurna
berarti telah dapat diberi tanggungjawab secara penuh, atau dengan kata lain,
untuk menikah, yakni sampai bermimpi. Pada umur ini, katanya, seseorang
hatinya untuk nikah. Pada umur ini kepadanya telah dibebankan hukum-
Karena itu maka rusyd adalah kepantasan seseorang dalam ber-tasharruf serta
Menurut ulama Syafi'iyah, rusyd-nya anak kecil ialah apabila telah tampak
99
kebaikan tindakannya dalam soal beragama dan harta benda (Yanggo dan
"mimpi" dan "rusyd". Akan tetapi umur mimpi dan rusyd kadang-kadang tidak
sama dan sukar ditentukan. Seseorang yang telah bermimpi adakalanya belum
rusyd dalam tindakannya. Hal ini dapat dibuktikan dalam perbuatan sehari-
hari. Karena itu, kedewasaan pada dasarnya dapat ditentukan dengan umur
lain:
100
b. Abu Hanifah berpendapat bahwa kedewasaan itu datangnya mulai usia
Karena itu ditetapkanlah bahwa umur dewasa itu pada usia 18 tahun
101
sampai 30 tahun bagi laki-laki. Tinjauan ini juga berdasarkan atas
84).
f. Para ahli Ilmu Jiwa Agama menilai bahwa kematangan beragama pada
kondisi Indonesia sekarang, usia yang tepat bagi seseorang untuk nikah ialah
Mengapa demikian? Sebab, sebelum usia tersebut calon suami isteri perlu
mempersiapkan diri sebaik mungkin, sehingga pada usia itu seseorang telah
untuk setiap wilayah di dunia ini. Setiap wilayah dapat saja menentukan usia
kedewasaan untuk menikah sesuai dengan masa dan kondisi yang ada.
Ternyata bahwa batas umur yang rendah bagi seorang wanita untuk kawin,
undang-undang ini menentukan batas umur untuk kawin baik bagi pria
102
Masalah penentuan umur dalam UU Pernikahan maupun dalam
pemikiran fiqh yang lalu. Namun demikian, apabila dilacak referensi syar'inya
mempunyai landasan kuat. Misalnya isyarat Allah dalam surat al-Nisa', 4:9:
menimbulkan hal-hal yang tidak sejalan dengan misi dan tujuan pernikahan,
sayang. Tujuan ini tentu akan sulit terwujud, apabila masing-masing mempelai
belum masak jiwa dan raganya. Kematangan dan integritas pribadi yang stabil
103
. Secara metodologis, langkah penentuan usia kawin didasarkan
tidak bersifat kaku. Artinya, apabila karena sesuatu dan lain hal pernikahan
tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita undang-undang tetap memberi
jalan keluar. Pasal 7 ayat (2) menegaskan: "Dalam hal penyimpangan terhadap
ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat
lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita".
yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat izin
kedua orang tua, di sisi lain pasal 7 (1) menyebutkan pernikahan hanya
diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun, dan
pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun. Bedanya, 12 jika
kurang dari 21 tahun, yang diperlukan izin orang tua, dan jika kurang dari 19
tahun, perlu izin pengadilan. Ini dikuatkan pasal 15 ayat (2) Kompilasi Hukum
Islam.
104
Negara Laki-Laki Perempuan
Aljazair 21 18
Bangladesh 21 18
Mesir 18 16
Indonesia 19 16
Irak 18 18
Jordania 16 15
Libanon 18 17
Libya 18 16
Malaysia 18 16
Maroko 18 15
Yaman Utara 15 15
Pakistan 18 16
Somalia 18 18
Yaman Selatan 18 16
Suriah 18 17
Tunisia 19 17
Turki 17 15
Sumber (Rofik, 2009: 79)
pertimbangannya sendiri.
dan kebutuhan masyarakat, sejalan dengan tujuan hukum Islam itu sendiri.
tampaknya lebih ditonjolkan pada aspek yang pertama, yaitu fisik. Hal ini
105
dapat dilihat misalnya dalam pembebanan hukum (taklif) bagi seseorang, yang
menstruasi (haid) bagi perempuan. Dari segi umur, kematangan ini, masing-
batas usia 15 tahun sebagai awal masa kedewasaan bagi anak laki-laki. Karena
biasanya pada usia tersebut anak laki-laki telah mengeluarkan air mani melalui
106
Dalam kitab Kasyifah al-Saja dijelaskan: "Tanda-tanda dewasanya
(baligh) seseorang itu ada tiga, yaitu sempurnanya umur 15 tahun bagi pria
dan wanita, bermimpi (keluar mani) bagi laki-laki dan perempuan pada usia
sembilan tahun, dan haid (menstruasi) bagi wanita usia 9 (sembilan) tahun",
Ini dapat dikaitkan juga dengan perintah Rasulullah SAW. kepada kaum
muslimin agar mendidik anaknya menjalankan shalat pada saat berusia tujuh
tahun, dan memukulnya pada usia sepuluh tahun, apabila si anak enggan
menjalankan shalat.
Adanya konsesi bagi calon mempelai yang kurang dan sembilan belas
tahun, atau enam belas tahun bagi wanita, boleh jadi didasarkan kepada nash
hadis di atas. Kendatipun kebolehan tersebut harus dilampiri izin dari pejabat
Islam yang memang bersifat ijtihadi, diperlukan waktu dan usaha terus-
tanpa ada unsur pemaksaan. Oleh karena itulah, pentingnya sosiologi hukum
oleh Rasulullah pada saat menikah dengan 'Aisyah, juga perlu dipahami
seiring dengan tuntutan situasi dan kondisi waktu itu. Ini penting, karena
tuntutan kemaslahatan yang ada waktu itu dibanding dengan sekarang, jelas
107
4.2 Analisis Bimbingan dan Konseling Islam terhadap Praktek Pernikahan
memerlukan partisipasi semua pihak, yang dalam hal ini harus dicarikan
praktek pernikahan dini adalah para konselor. Karena para konselor dapat
dini. Demikian pula para konselor dapat membantu individu yang sedang kena
dialami klien.
pernikahan dan hidup berumah tangga selaras dengan ketentuan dan petunjuk-
108
Tujuan bimbingan dan konseling Islam itu alah membantu individu
Individu yang dimaksudkan di sini adalah orang yang dibimbing atau diberi
berbudaya.
berbagai faktor, individu bisa juga terpaksa menghadapi masalah dan kerap
Bantuan pemecahan masalah ini merupakan salah satu fungsi bimbingan juga,
adalah untuk:
109
1. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang
menurut Islam;
pernikahan.
Islam;
Islam;
110
3. Membantu individu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
jalan:
lingkungannya;
rumah tangga agar tetap baik dan mengembangkannya agar jauh lebih
tangga yang semula pernah terkena problem dan telah teratasi agar
1992: 71-72).
harus meliputi penerangan tentang (1) hak dan kewajiban suami istri; (2)
111
pemahaman tentang seks; (3) memperhatikan menu makanan; (4) secara
yang menjadi dasar dari pembicaraan ini ialah firman Allah SWT dalam
(5 :/<) e
%
. &" > K
$ },R K
$ =U K
,
Artinya: Sebab itu maka wanita yang shalehah, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan
suaminya". (Q.S. An-Nisa: 34)
112
Jelaslah bahwa wanita yang salehah senantiasa mentaati kebijakan
dan keputusan yang diambil oleh suaminya, bertaqwa kepada Allah SWT
diri dan kehormatan serta harta benda suaminya bila suaminya tidak ada di
rumah.
berbelanja, memasak, mendidik dan mengajari ilmu dan akhlak yang baik
2004: 29).
kasih sayang, pendidikan dan tuntunan dari suami, pakaian dan makanan
113
Seorang suami dalam rumah tangga Islami mempunyai kewajiban
seorang suami tetap bertahan untuk tidak membuka rahasia isteri atau
keluarganya kepada orang lain yang tidak bertanggung jawab atau tidak
isterinya dengan cara yang pantas dan memberinya makanan serta pakaian
berbuat dan bertindak yang adil dan selalu berusaha guna mewujudkan
isteri dan keluarganya, seperti: sikap hormat dan taat serta patuh dari isteri
psikisnya; mendapatkan pemeliharaan isteri atas harta dan nama baik serta
114
tekanan hidup jika selagi tidak mempunyai sesuatu (harta). Di samping itu
perlu pula diingatkan oleh setiap isteri bahwa suaminya berhak atas harta
bendanya dan tidak boleh diberikannya kepada orang lain tanpa seizin
Di dalam Islam kewajiban timbal balik antara suami dan isteri pun
barangkali telah merupakan hal yang tidak dapat diabaikan oleh mereka
oleh setiap suami dan isteri serta mereka selalu meningkatkan usaha agar
1978: 33).
115
Bermacam-macam nilai dan ukuran manusia tentang perasaan
bahagia itu sendiri. Ada sementara orang menilai dan memandangnya dari
segi material yang dimiliki, ada pula dari segi-segi rohaniah, serta banyak
pula yang memandangnya dari segi-segi keduanya secara utuh dan bulat.
diri suami dan isteri yang menjadi pendukung dan penegak sebuah rumah
kedewasaan diri dalam setiap aspeknya, kesehatan badan dan batin, serta
Libido adalah naluri seksual yang ada pada setiap manusia. Mula-
cinta terhadap daya tarik kita untuk orang lain. Hasrat itu akan tersalurkan
kerja sama yang sebaik-baiknya antara suami dan isteri yang saling
116
mencintai. Ternyata dalam pengalaman hidup sangat banyak keluhan yang
keluarga terasa ada yang mengganjal atau ada sesuatu yang kurang dan
mungkin akan membuahkan akibat yang kurang baik dan yang tidak
berkembang dengan subur dan teguh, maka menurut penulis bahwa ilmu
117
menjernihkan otaknya dan memperbarui keaktifannya, sehingga ia dapat
Kehidupan rumah tangga merupakan salah satu tempat yang paling cocok
bernaung, tempat beristirahat dan tidur. Karena itu, seorang istri harus
kegaduhan dan keramaian ketika sang suami sedang istirahat dan tidur.
setelah ia pulang dari tempat kerjanya dalam keadaan lelah dan lapar,
118
yang lezat yang beraneka ragam macamnya dan cara penyajiannya dan
perkawinan dalam Islam ialah asas lestari, yang dengan asas ini
seminggu atau sebulan saja dan lain sebagainya. Kawin Mut'ah, yaitu
kawin untuk jangka waktu tertentu dilarang oleh Islam. Dalam Islam
memang juga ada cerai, tetapi pintu cerai dibuka sempit sekali oleh Islam
yang halal, tetapi paling dibenci oleh Allah (Hamid, 1978: 99).
119
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" (Bab I Pasal 1). Rumusan
Tetapi tentu saja, supaya rumah tangga bahagia dan kekal, maka
harus dilandasi cinta. Salah satu di antara perwujudan cinta tersebut yaitu
apa yang menjadi kewajiban, baik oleh suami maupun oleh istri. Tanpa
dipenuhinya hak, dan tanpa dihiraukannya kewajiban, maka cinta itu tidak
akan bersemi dan membuahkan hasil. Mustahil rumah tangga bisa bahagia
kewajiban maka pertanda rumah tangga suami istri yang seperti ini
tetapi neraka dunia yang menyedihkan, yang pada gilirannya tentulah akan
adalah dua hal yang mempunyai hubungan timbal balik antara yang satu
dengan yang lain. Apa yang menjadi kewajiban suami merupakan hak
120
istri, dan sebaliknya apa yang menjadi kewajiban istri merupakan hak
suami. Karena itu kalau suami melalaikan kewajibannya, berarti istri tidak
apa yang menjadi haknya. Karena itu pula, kebahagiaan suami tergantung
dari istri, dan kebahagiaan istri tergantung dari suami. Keduanya tidak saja
orang bisa merasa tidak bahagia. Keluarga dibentuk untuk memadukan rasa
kasih dan sayang di antara dua makhluk berlainan jenis, yang berlanjut untuk
menyebarkan rasa kasih dan sayang keibuan dan keayahan terhadap seluruh
keinginan manusia untuk hidup lebih bahagia dan lebih sejahtera (Kuzari,
1995: 36).
kerap kali hilang kandas tak berbekas, yang menonjol justru derita dan nestapa
121
sampai ke perceraian dan keruntuhan kehidupan rumah tangga yang
kehidupan berumah tangga. Dengan kata lain, ada banyak faktor yang
dan kehidupan keluarga, yang kerap kali tidak bisa diatasi sendiri oleh yang
bantuan konseling dari orang lain untuk turut serta mengatasinya. Selain itu,
kenyataan bahwa kehidupan pernikahan dan keluarga itu selalu saja ada
Islami. Karena tujuan bimbingan dan konseling keluarga Islami di bidang ini
adalah untuk:
122
2. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang berkaitan
tangga agar tetap baik dan mengembangkannya agar jauh lebih baik
orang tua, remaja dan masyarakat dapat diluruskan, karena dakwah itu sendiri
datang (Umary, 1980: 52). Sejalan dengan itu, Sanusi (1980: 11) menyatakan,
memperjuangkan yang ma'ruf atas yang munkar, memenangkan yang hak atas
yang batil. Esensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi),
rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama
123
Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu proses
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara
unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh
karena itu Zahrah (1994: 32) menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu diawali
dengan amar ma'ruf dan nahi munkar, maka tidak ada penafsiran logis lain
sempurna, yakni mengesakan pada zat sifat-Nya. Lebih jauh dari itu, pada
124
Urgensi dakwah dengan konsep pernikahan yaitu dakwah dapat
pernikahan yang sesuai dengan al-Qur'an dan hadits. Dengan adanya dakwah
125
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
usia dini sulit mendapat keturunan yang baik dan sehat. Dampaknya yaitu
partisipasi semua pihak, yang dalam hal ini harus dicarikan upaya
126
mengurang secara kuantitatif. Salah satu pihak yang kompeten mengatasi
praktek pernikahan dini adalah para konselor. Karena para konselor dapat
di akhirat
B. Saran-Saran
penelitian lebih lanjut bagi para peneliti lainnya merupakan suatu keharusan.
Karena itu hendaknya peluang dan kesempatan diberi lebih luas lagi bagi para
peneliti lainnya.
127
C. Penutup
Tiada puja dan puji yang patut dipersembahkan kecuali kepada Allah
Swt yang dengan karunia dan rahmatnya telah mendorong penulis hingga
dapat merampungkan tulisan yang sederhana ini. Dalam hubungan ini sangat
materinya jauh dari kata sempurna. Namun demikian tiada gading yang tak
retak dan tiada usaha besar akan berhasil tanpa diawali dari yang kecil. Tiada
mencipta yang tak sempurna jauh lebih baik dari pada kemandulan yang
128
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmad, Abu dan Ahmad Rohani, 1991, Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
Jakarta: Rineka Cipta
Ali, Maulana Muhammad, 1990, The Religion of Islam, USA: The Ahmadiyya
Anjuman Ishaat Islam Lahore.
Al-Rahwi, 1315 H, Syarh al-Manar wa Khawasyih min 'Ilm al-Ushul, Mesir: Dar
al-Sa'adah,
Audah, Abdul Qadir, 1964, Al-Tasyri al-Jina'i al-Islamiy, Juz I, Kairo: Dar al-
Urubah.
129
Basyir, Ahmad Azhar, 2004, Hukum Pernikahan Islam, Yogyakarta: UII Press,
Bukhry, Imam, 1410 H/1990 M, Sahh al-Bukhar, Juz. III, Beirut: Dr al-Fikr.
Dahlan, Aisjah. 2009, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama
dalam Rumah Tangga, Jakarta: Jamunu
Daradjat, Zakiah, 1995, Ilmu Fiqh, jilid 2, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta,.
Faqh, Aunur Rahim, 2001, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII Press
Gunarsa, Ny.Singgih D., 1986, Psikologi Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Hasjmy, A., 1994, Dustur Dakwah Menurut Al-Quran, Jakarta: Bulan bintang
130
Muhammad Asy Syaukani, 1973, Nail alAutar, Beirut: Daar al-Qutub al-Arabia,
Juz IV
Munsyi, Abdul Kadir, 1981, Metode Diskusi Dalam Dawah, Surabaya: al-Ikhlas
Prayitno dan Erman Anti, 1999, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Renika Cipta
Rais, Amien. 1999. Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta, Bandung: Mizan
Ramayulis. 1990. Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, Jakarta: Kalam Mulia.
Ramulyo, Moh. Idris, 2002, Hukum Perkawinan Islam, Suatu Analisis dari
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta:
Bumi Aksara,
Ridha, Muhammad Rasyid, 1325 H, Tafsir al-Manar, Juz IV, Mesir: al-Manar.
Saekan dan Erniati Effendi, 1977, Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam di
Indonesia, Surabaya: Arkola,
131
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),
Jakarta : Rineka Cipta
Suhendi, Hendi dan Ramdani Wahyu. 2001. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga,
Bandung: Pustaka Setia.
Suma, Muhammad Amin, 2004, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada,
Syaukani, Imam. tth, Nail alAutar, Juz IV, Beirut: Daar al-Qutub al-Arabia.
Syuaib ibn Ali ibn Sinan ibn Bahr, tth, Sunan an-Nasai, Juz VI, Mesir:
Tijariyah Kubra.
Yaqub, Hamzah, 1973, Publisistik Islam Seni dan Teknik Dawah, Bandung: CV.
Diponegoro
Yanggo, Huzaimah T dan Hafiz Anshari H.Z. (ed), 1996, Problematika Hukum
Islam Kontemporer, Buku Kedua, Jakarta: PT Pustaka Firdaus,
Yanggo, Huzaimah T dan Hafiz Anshari H.Z. (ed), 1996. Problematika Hukum
Islam Kontemporer, Buku Kedua, Jakarta: PT Pustaka Firdaus.
132
DATA DAN WAWANCARA
Wawancara Bapak dan Ibu Sudarno (pernikahan antara pria cukup umur dengan
wanita dini)
Wawancara dengan Bapak dan Ibu Nuryanto (pernikahan antara pria dini dengan
wanita yang cukup umur)
Wawancara dengan Ibu dan Bapak Arifin (pernikahan antara pria dini dengan
wanita dini)
Wawancara dengan Ibu dan Bapak Karyo (pernikahan antara pria dini dengan
wanita dini) tgl 4-6-2011.
Wawancara dengan Ibu dan Bapak Romadhon (pernikahan antara pria dini dengan
wanita dini)
Wawancara dengan Ibu dan Bapak Wariman (pernikahan antara pria dini dengan
wanita dini)
133
Wawancara dengan Ibu Ika (Selaku peserta Suscatin)
134
PANDUAN WAWANCARA
Kami berumah baru saja berjalan satu tahun setengah, dan ini anak
saya perempuan, yah sangat nakal maklum selalu dimanja oleh bapaknya.
Karena dari awal pacaran, bapaknya pengen sekali punya anak perempuan.
umur saya waktu itu baru 15 tahun dan suami saya saat itu baru berumur 16
tahun memang untuk saya pribadi terlalu terburu-buru, tapi gimana lagi
namanya hidup di kampung jadi omongan. Memang terasa kita belum siap
Ya saya menikah pada umur 15 dan bapak ketika itu umur 20. ya,
masih seneng main dan sebetulnya belum siap menikah, tapi ya jodoh ya
seperti sebelum menikah ya ada kebebasan, ega terikat dan tidak banyak
aturan. Tapi sekarang kami juga ditegur orang tua kalu masih seperti kanak-
kanak.
135
3. Apa yang melatbelakangi ibu dan bapak menikah dalam usia yang sangat
muda?
Mungkin juga yah rasa malu dengan omongan tetangga yang sering
menanyakan kapan menikah, padahal waktu itu saya baru berumur 18, tua
Biasa lah kalu di kampung ya umur seperti kami ini sudah tidak aneh, malah
orang tua juga menjodohkan. Padahal kita belum puas dengan masa remaja
dan bermain. Sudah menjadi tradisi atau adat menikah pada umur seperti kami
ini. Tapi ya kalu istri saya ini sudah cukup umur kira-kira waktu itu sudah
berumur 18 tahun
Kadang ya ada bahagia dan ada juga menderitanya, terutama pada saat
kekurangan ekonomi, omongan tetangga. Juga kami punya watak sama keras
siap dan belum matang ya yang terasa lebih banyak menderitanya dari
omongan tetangga. Ini salah satu pihak kadang tidak bisa mengendalikan
Ya, kalau sakit itu kan biasa apalagi namanya juga bayi. Balita itu
memang mudah terserang penyakit. Makanan kotor saja bisa sakit, pakaian
kotor pun bisa kulitnya merah-merah. Tapi ya memang anak saya sering sakit.
136
Kami juga tidak tahu apa ada pengaruh dari perkawinan umur kami. Tapi
kependudukan?
137
PEDOMAN WAWANCARA
mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai
umur 16 (enam belas) tahun". Ketentuan batas umur ini, seperti disebutkan
prinsip yang diletakkan UU Perkawinan, bahwa calon suami isteri harus telah
masak jiwa raganya, agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik
tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.
Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan antara calon suami isteri yang
meninggal dan tak jarang pula sang ibu muda itu yang menjadi korban. Gadis
yang masih muda penuh cita-cita untuk hari depan, belum pada waktunya
138
dibebani kewajiban-kewajiban berat, dilepas dari asuhan orang tua, diserahi
mengurus rumah tangga, bahkan lebih berat lagi, dengan segala anggota tubuh
yang masih muda, dengan alat kandungan yang belum cukup matang, ia harus
memelihara manusia baru dalam badannya. Maka tidak heran jika karena itu
dahulu untuk bersiap-siap, sudah dibebani dengan beban lain yang maha berat.
bahwa pernikahan usia dini bagi seorang wanita untuk nikah, mengakibatkan
laju kelahiran lebih tinggi. Berhubung dengan itu, maka undang-undang ini
menentukan batas umur untuk kawin baik bagi pria maupun wanita
mencapai angka tersebut karena dipandang belum dewasa dan tidak cakap
bertindak.
139
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KUA DESA KLUWIH KEC.
para pria dan wanita yang belum pernah menikah dan beberapa orang janda
yang gagal dalam membina rumah tangga. Pembinaan kursus calon pengantin
(suscatin) memiliki peserta yaitu kaum pria dan wanita yang masih sendirian
dan ada juga beberapa orang janda. Untuk para janda ini umumnya mereka
pendidikan adalah:
140
e. Pembentukan kepribadian.
f. Akhlak mulia.
pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama Islam secara benar dan baik. Oleh
dasarnya adalah faktor yang tidak dapat dihindari dalam kursus calon
belum dapat menghasilkan keluarga yang sesuai dengan harapan umat Islam
diperbaiki.
adalah (1) hak dan kewajiban suami istri; (2) pemahaman tentang seks; (3)
141
a. Pendidikan agama dalam keluarga. Program ini dilakukan oleh orang tua
142
g. Sanitasi lingkungan; program ini dilaksanakan dengan cara memberikan
keluar.
143
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fatkhuri
Pendidikan :
144