Anda di halaman 1dari 2

HUBUNGAN NARKOBA DENGAN

AIDS/HIV
A. Penggunaan narkoba suntikan
Orang biasanya mengasosiasikan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS
dengan penggunaan narkoba suntikan dan jarum berbagi. Penggunaan
narkoba sutikan mengacu pada ketika obat di suntikan ke dalam jaringan
atau vena dengan jarum. Ketika pengguna narkoba suntikan barbagi
peralatan seperti jarum, jarum suntik, dan perlengkapan injeksi obat, HIV
dapat di tularkan di antara pengguna. Infeksi lain-seperti hepatitis c juga
dapat menyebar dengan cara ini. Hepatitis c dapat menyebabkan penyakit
hati dan kerusakan hati permanen. penyalahgunaan narkoba dengan metode
apapun (bukan hanya injeksi) dapat membuat seorang beresiko tertular HIV.

B. Keracunan obat dan alkohol


Mempengaruhi cara orang membuat keputusan dan dapat menyebabkan
praktek-pratek seksual yang tidak aman, yang menempatkan mereka pada
resiko untuk mendapatkan HIV atau menularkan kepada orang lain.

C. Efek biologis obat-obatan


Menyalahgunakan narkoba dan kecanduan seseorang dapat mempengaruhi
kesehatan secara keseluruhan, membuat mereka lebih rentan terhadap HIV
atau pada orang dengan HIV memperburuk perkembangan HIV
konsekuensinya, terutama di otak. Sebagai contoh, penelitian telah
menunjukan bahwa HIV menyebabkan kerusakan sel-sel saraf di otak dan
kerusakan kognitif yang lebih besar di antara pengguna methamphetamine
dan pelaku orang-orang dengan HIV yang tidak menyalahgunakan narkoba.
Dalam penelitian hewan, metamfetamin telah terbukti meningkatkan jumlah
HIV dalam sel-sel otak. Perawatan penyalahgunaan obat sejak akhir 1980-an,
para peneliti menemukan bahwa jika anda melakukn penyalahgunaan obat
anda dapat mencegah penyebaran HIV. Program perawatan penyalahgunaan
obat-obatan juga mengambil peranan penting dalam mendapatkan informasi
yang baik tentang HIV/AIDS dan penyakit terkait, menyediakan layanan
konseling dan tes, dan menawarkan arahan untuk medis dan pelayanan
sosial.

HIV/AIDS masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di


dunia. Kasus HIV semakin hari bukan semakin kecil justru semakin besar.
Salah satu penyebabnya adalah pemakai jarum suntik narkoba. Lalu apakah
hubungan narkoba dengan HIV?? Sebagian besar pengguna narkoba
mengkonsumsi obat melalui jarum suntik. Pemakaian jarum suntik secara
bergantian antar pengguna meningkatkan kerentanan penularan HIV. HIV
menular melalui cairan darah. Pada saat jaru suntik yang tidak steril dipakai,
maka virus masuk ke dalam pembuluh darah pengguna baru jarum suntik
bekas pake tadi dan akhirnya berkembang biak ke dalam tubuh pengguna
baru.

Pembinaan Bahaya Narkoba Khususnya Jarum


Suntik

Saat ini mengenai bahaya narkoba khususnya melalui jarum suntik selalu di
sisipi dengan informasi bahaya HIV/AIDS. Penyakit yang melemahkan daya
tahan tubuh penderita ini akan membuar individu menjadi rentan terhadap
serangan penyakit lainnya. Tubuh orang yang terinfeksi menjadi media atau
sarang penyakit, bahkan yang ringan sekalipun. Infeksi biasa seperti
influenza pada pasien dengan HIV/AIDS akan menjadi parah karena yang
bersangkutan tidak memiliki proteksi di dalam tubuhnya.
Kembli ke masalah penularan HIV melalui jarum suntik narkoba, pengguna
harus benar-benar di berikan pengawasan ketat oleh pihak lain mengingat
pada saat memakai jarum suntik, biasanya pengguna sudah dalam keadaan
sakau atau kesadarannya melemah sehingga mereka tidak sadar bahwa
sedang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama. Jika di dalam
sebuah komunitas pemakai narkoba di temukan kasus AIDS, maka harus
segera di bina dan di berikan penyuluhan supaya tidak menyular penyakitnya
kepada pengguna lain.

Penyebab HIV Tertinggi Dari Jarum Suntik


Pengguna Narkoba

Berdasarkan penelitian terkini terkait hubungan narkoba dan HIV, data


pengidap HIV yang di sebabkan oleh pemakain jarum suntik sudah jauh lebih
besar di bandingkan dengan data penderita HIV yang di sebabkan oleh
perilaku seks yang tidak man. Bahkan di beberapa negara, kasus HIV yang
terjadi pada para pelaku penyalahgunaan obat ini menduduki prosentase
tertinggi, baru di susui oleh pelaku seks yang tidak aman.

Demikian erat hubungan narkoba dan HIV untuk itu butuh penanganan yang
serius khususnya bagi para pengguna narkoba dan kelompok yang rentan
terhadap terjadinya penyalahgunaan obat. Penanganan dapat secara
langsung kepada yang sudah terkena ataupun pencegahan melalui berbagai
penyuluhan dan edukasi.

Anda mungkin juga menyukai