Anda di halaman 1dari 19

A.

Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan IgM Dengue

B. Tujuan Pemeriksaan : Untuk


mendeteksi antibodi jenis IgM yang
disebabkan virus Dengue

C. Prinsip Pemeriksaan : Antigen


spesifik yang menempel pada permukaan
well mikrotiter akan mengikat antibodi IgM
Dengue yang ada dalam sampel dan
membentuk kompleks antigen-antibodi.
Setelah diinkubasi,komponen yang tidak
membentuk kompleks antigen-antibodi
akan hilang ketika proses pencucian
pertama. Selanjutnya konjugat (anti-IgM
yang terkonjugasi dengan enzim
peroksidase) ditambahkan dan akan
terbentuk kompleks imun antara konjugat
dengan IgM. Kelebihan konjugat akan hilang
setelah proses pencucian kedua. Kemudian
ditambahkan SUBSTRAT (TMB) sehingga
larutan berwarna biru. larutan akan
berubah menjadi kuning setelah
penambahan larutan STOP. Intensitas warna
dibaca pada absorban 450 nm. Intensitas
warna sebading dengan kadar IgM dalam
sampel.

D. Alat : - ELISA Reader


- ELISA Washer
- Inkubator
- Mikropipet multichannel 100-1000 l
- Mikrotiter well
- White tip
- Blue tip
- Chamber
- Kertas alumunium
- Strip mikrotiter
E. Bahan : - Kontrol negatif (NC)
- Kontrol positif (PC)
- Dilluent (DIL)
- Konjugat (CON)
- Larutan pencuci (WS)
- Substrat (SUB)
- Larutan penghenti (STOP)
- Aquadest

F. Persiapan Reagen : 1. Pembuatan Larutan Pencuci


1 bagian WS + 20 bagian aquadest.
1ml wash + 20 ml aquadest.
2. Sampel diencerkan menggunakan DIL
(1+ 100).
10 l serum + 1000 l DIL

G. Prosedur Kerja :
Reagen dan spesimen harus disesuaikan
dengan suhu kamar sebelum digunakan
Well (L)
A1 B1-C1 D1-E1 F1-H1
Langkah
Samp
1 Blank Kontrol Kontrol
e
o Negatif Positif
l
NC - 100 l - -
PC - - 100 l -
100
- - -
Sampel l
Mikrotiter ditutup dengan strip perekat
Inkubasi pada suhu 37C selama 60 menit
Cuci sebanyak 3 kali
Wash 300 l 300 l 300 l 300 l
Langkah
2
Kon - 100 l 100 l 100 l
Mikrotiter ditutup dengan strip perekat
Inkubasi pada suhu 37C selama 30 menit
Cuci sebanyak 3 kali
Wash 300 l 300 l 300 l 300 l
Langkah
3
Sub 100 l 100 l 100 l 100 l
Inkubasi pada suhu 17-25C selama 15
menit
Stop 100 l 100 l 100 l 100 l

H. Syarat Validasi : 1. Blanko 0,100


2. MNC 0,300
3. PC A450 COV
4. COV = MNC+0,35

I. Hasil : Metode Cut Of

Blanko -0,149
NC1 0,094
NC2 0,106
MNC 0,100
PC1 0,829
PC2 0,828
MPC 0,829
Cov 0,450
Sp 1 0,275
Sp 2 0,276 Metode
Sp 3 0,281 Absorans
Blanko - 0,148
NC1 - 0,056
NC2 - 0,051
MNC 0,053
PC1 0,689
PC2 0,679
MPC 1,064
Sp 1 0,130
Sp 2 0,128
Sp 3 0,130
J. Perhitungan : Abs Cov + 10% = Positif
Abs < Cov 10% = Negatif
Abs sebanding dengan nilai COV = Grey
zone
a. Metode Cut of
10% dari 0,450 = 0,045
Cov + 10% => 0,450 + 0,045 = 0,495.
Positif 0,495
Cov 10% => 0,450 0,045 = 0,405.
Negatif <0,405
Grey zone => 0,405 0,495

b. Metode absorbans
10% dari 0,403= 0,040
Cov + 10% => 0,403 + 0,040 = 0,47.
Positif 0,470
Cov 10% => 0,403 0,040 = 0,363.
Negatif < 0,363
Grey zone => 0,363 0,470

K. Pembahasan : 1. Pada kedua


metode, baik cut of maupun absorban
pada nilai blanko (cov: -0,149 dan abs: -
0,148) dinyatakan memenuhi syarat
validasi yaitu < 0,100.
2. Pada kedua metode, didapatkan nilai
MNC (cov: 0,100 dan abs: 0,053)
dinyatakan memenuhi syarat validasi
yaitu < 0,300.
3. Cov pada metode absorban (0,053 +
0,35 = 0,403) dan Cov pada metode cut
of adalah 0,450.
4. Pada metode absorban PC1 dan PC2
memenuhi syarat validasi yaitu >0,403.
Sedangkan pada metode cut of, PC1
dan PC2 juga memenuhi syarat yaitu
>0,450.
5. Sampel 1, 2, 3 pada metode cut of
<0,405 sehingga dinyatakan negative.
Sedangkan sampel 1,2,3 pada metode
absorbans <0,363 sehingga dinyatakan
negatifs.

L. Kesimpulan : Berdasarkan hasil


pemeriksaan IgM, sampel dinyatakan tidak
mengandung antibody IgM atau negatif.
M. Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan IgG Dengue

N. Tujuan Pemeriksaan : Untuk


mendeteksi antibodi jenis IgG yang
disebabkan virus Dengue

O. Prinsip Pemeriksaan : Mendeteksi


antibodi IgG Dengue secara tidak langsung
menggunakan Antigen Dengue spesifik
(DEN Ag) yang sudah dilekatkan pada well.
Jika pada spesimen terdapat antibodi IgG
dengue (DEN-IgG-Ab), maka akan terikat
pada antigen yang tidak. Setelah di
inkubasi, spesimen yang tidak terikat akan
dihilangkan dengan proses pencucian.
Penambahan konjugat atau anti human IgG
akan membentuk kompleks imun. Kelebihan
konjugat akan hilang setelah proses
pencucian. Penambahan substrat atau TMB
akan merubah warna biru menjadi warna
kuning. Intensitas warna yang terbentuk
sebanding dengan konsentrasi antibodi IgG
Dengue. Hasil didapatakan dari
perbandingan nilai cut of dalam satuan
U/mL.

P. Alat : - ELISA Reader


- ELISA Washer
- Inkubator
- Mikropipet multichannel 100-1000 l
- Mikrotiter well
- White tip
- Blue tip
- Chamber
- Kertas alumunium
- Strip mikrotiter

Q. Bahan : - Kontrol negatif (NC)


- Kontrol positif (PC)
- Dilluent (DIL)
- Konjugat (CON)
- Larutan pencuci (WS)
- Substrat (SUB)
- Larutan penghenti (STOP)
- Aquadest

R. Persiapan Reagen : 1. Pembuatan Larutan Pencuci


1 bagian WS + 20 bagian aquadest.
1ml wash + 20 ml aquadest.
2. Sampel diencerkan menggunakan DIL
(1+ 100).
10 l serum + 1000 l DIL

S. Prosedur Kerja :
Reagen dan spesimen harus disesuaikan
dengan suhu kamar sebelum digunakan
Well (L)
A1 B1-C1 D1-E1 F1-H1
Langkah
Samp
1 Blank Kontrol Kontrol
e
o Negatif Positif
l
NC - 100 l - -
PC - - 100 l -
100
- - -
Sampel l
Mikrotiter ditutup dengan strip perekat
Inkubasi pada suhu 37C selama 60 menit
Cuci sebanyak 3 kali
Wash 300 l 300 l 300 l 300 l
Langkah
2
Kon - 100 l 100 l 100 l
Mikrotiter ditutup dengan strip perekat
Inkubasi pada suhu 37C selama 30 menit
Cuci sebanyak 3 kali
Wash 300 l 300 l 300 l 300 l
Langkah
3
Sub 100 l 100 l 100 l 100 l
Inkubasi pada suhu 17-25C selama 15
menit
Stop 100 l 100 l 100 l 100 l

T. Syarat Validasi : 1. Blanko 0,100


2. MNC 0,300
3. PC A450 COV
4. COV = MNC+0,35

U. Hasil : Metode Cut Of

Blanko -0,189
NC1 0,032
NC2 0,073
MNC 0,053
PC1 0,597
PC2 0,602
MPC 0,599
COV 0,402
Sp 1 1,026
Sp 2 0,957 Metode
Sp 3 0,945 Absorans
Blanko - 0,190
NC1 - 0,159
NC2 - 0,113
MNC 0,136
PC1 0,409
PC2 0,414
MPC 0,412
Sp 1 0,836
Sp 2 0,776
V. Sp 3 0,746 Perhitungan : Abs Cov + 10% =
Positif
Abs < Cov 10% = Negatif
Abs sebanding dengan nilai COV = Grey
zone
c. Metode Cut of
10% dari 0,402 = 0,040
Cov + 10% => 0,402 + 0,040 = 0,442.
Positif 0,442
Cov 10% => 0,402 0,040 = 0,362.
Negatif < 0,410
Grey zone => 0,362 0,442
d. Metode absorbans
10% dari 0,486 = 0,049
Cov + 10% => 0,486 + 0,049 = 0,535.
Positif 0,535
Cov 10% => 0,486 0,049 = 0,437.
Negatif < 0,437
Grey zone => 0,437 0,535

W. Pembahasan : 1. Pada kedua


metode, baik cut of maupun absorban
pada nilai blanko (cov: -0,189 dan abs: -
0,190) dinyatakan memenuhi syarat
validasi yaitu < 0,100.
2. Pada kedua metode, didapatkan nilai
MNC (cov: 0,053 dan abs: 0,136)
dinyatakan memenuhi syarat validasi
yaitu 0,300.
3. COV pada metode absorban (0,053 +
0,35 = 0,403) dan COV pada metode
cut of adalah 0,402.
4. Pada metode cut of, PC1 (0,597) dan
PC2 (0,602) memenuhi syarat yaitu >
0,402. Tetapi pada hasil print out
metode cut of didapatkan tanda invalid,
maka tetap tidak dapat digunakan Pada
metode absorban PC1 (0,409) dan PC2
(0,414) tidak memenuhi syarat validasi
yaitu > 0,486. Data kedua metode tidak
dapat digunakan
5. Sampel 1, 2, 3 pada metode cut of
0,402 sehingga dinyatakan positif.
Sedangkan sampel 1,2,3 pada metode
absorbans 0,486 sehingga dinyatakan
negatif.
6. Jika salah satu dari data ada yang
invalid maka data tidak dapat
dikeluarkan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :
a. Pemipetan yang tidak tepat
b. Prosedur pengerjaan salah
c. Kualitas reagensia menurun
d. Alat tidak di kalibrasi

X. Kesimpulan : Berdasarkan
pemeriksaan IgM yang telah dilakukan,
hasil tidak dapat dikeluarkan.
A. Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan HBsAg

B. Tujuan Pemeriksaan : Untuk


mendeteksi antigen HBs dalam sampel

C. Prinsip pemeriksaan : Mendeteksi ag


HBs dengan ab monoklonal HBsAg yang
dilekatkan di mikrowell akan membentuk
kompleks imun. Penambahan konjugat (Ab
poliklonal anti-HBs-enzim peroxidase) akan
berikatan dengan kompleks imun. Konjugat
yang tidak terikat akan terlepas saat
pencucian. Penambahan substrat dan stop
solution akan merubah warna biru menjadi
warna kuning. Intensitas warna yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi
antigen dalam sampel. Absorbans dibaca
dengan humareader. Hasil didapat dari
perbandingan nilai cut of dalam satuan
unit U/mL.

D. Alat : - ELISA Microplate Reader


- Mikrowell
- Mikropipet 50 l
- Mikropipet multi channel
- Blue tip
- Yellow tip
- Wadah
- Strip perekat
- Alumunium foil
- Inkubator

E. Bahan : - Kontrol negatif


- Kontrol positif
- Larutan bufer
- Konjugat HRP
- Larutan pencuci
- Substrat A dan B
- Stop solution
- Serum

F. Persiapan Reagen : - Pembuatan Substrat :


Dicampurkan dengan perbandingan 1
:1
- Pembuatan larutan pencuci
Dengan perbandingan 1 : 20
8 kali x 300 l x 8 well
= 19.200 l -> 20.000 l -> 20 mL
1 : 20 -> 1 mL wash + 19 mL
aquadest

G. Prosedur kerja :

Reagen dan spesimen harus berada di suhu


kamar sebelum digunakan
B1-
A1 E1-F1 G1-H1
Langka D1
h1 Blank
NC PC Sampel
o
NC - 50 l - -
PC - - 50 l -
Sampel - - - 50 l
Konjugat - 50 l 50 l 50 l
Tutup strip mikrowell dengan strip perekat
Inkubasi selama 80 menit dengan
suhu 370C
Wash 300
300 l 300 l 300 l
(8x) l
Langka
h2
100
Substrat 100 l 100 l 100 l
l
Inkubasi selama 30 menit pada suhu
18-250C
100
Stop 100 l 100 l 100 l
l
Nol ELISA plate mikrotiter pembaca
(HumaReader) menggunakan substrat
kosong di A1 baik
Mengukur absorbansi pada 450 nm
sesegera mungkin dalam waktu 30
menit setelah mengakhiri reaksi,
menggunakan panjang gelombang
referensi 630-690 nm (jika ada)
H. Validasi : 1. A1 < 0.100
MNC = N1 + N2 + N3 : 3
2. MNC < 0.100 MPC = P1 + P2 : 2
3. MPC 0.600 COV = MNC + 0.025
4. MPC MNC 0.500

I. Interpretasi Hasil : Hasil < COV = Negatif


Hasil > COV = Positif

J. Hasil : Metode Cut Of

Blanko -0,091
NC1 0,020
NC2 0,022
NC3 0,008
MNC 0,017
PC1 1,185
PC2 1,139
MPC 1,162
Cut Of 0,041
Sampel 1 1,358
Sampel 2 1,425
Metode Absorbans

Blanko - 0,095
NC1 - 0,079
NC2 - 0,079
NC3 - 0,084
MNC 0.081
PC1 1,089
PC2 1,040
MPC 1.064
Sampel 1 1,263
Sampel 2 1,326
11. Pembahasan : 1. Pada
kedua metode, baik cut of maupun
absorban pada nilai blanko (cov: 0,091
dan abs: 0,095) dinyatakan memenuhi
syarat validasi yaitu < 0,1
2. Pada kedua metode, didapatkan nilai

MNC (cov: 0,017 dan abs: 0,081)

dinyatakan memenuhi syarat validasi

yaitu < 0,100


3. Pada kedua metode, didapatkan nilai MPC

(cov: 1,162 dan abs: 1,064) dinyatakan

memenuhi syarat validasi yaitu 0.600


4. Nilai MPC-MNC pada metode cut of yaitu

1,091 dan metode absorban 0,983

dinyatakan memenuhi syarat karena

0.500
5. Nilai COV pada metode cut of yaitu

0,041, maka pada sampel 1 (1,358) dan

sampel 2 (1,425) dinyatakan positif

karena melebihi nilai cut of


6. Nilai COV pada metode absorban dihitung

dengan rumus MNC + 0,025 dan

didapatkan hasil yaitu 0,106, maka pada

sampel 1 (1,263) dan sampel 2 (1,326)


dinyatakan positif karena melebihi nilai

cut of.

12. Kesimpulan : Berdasarkan hasil


pemeriksaan HBsAg sampel dinyatakan
mengandung antigen HBs atau positif
HBsAg.
A. Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan Anti HIV 1 / 2

B. Tujuan Pemeriksaan : Untuk mendeteksi antibodi HIV 1/2 dalam


sampel

C. Prinsip Pemeriksaan : Berdasarkan


prinsip kerja imunokromatografi, untuk
mendeteksi antibodi HIV -1 dan HIV -2
secara bersamaan pada serum atau plasma
pasien. Konjugat berisi antigen gp 41, gp
120, p 24, dan gp 36 akan membawa
antibodi ke region test yang berisi antibody
anti gp 41, gp 120, p 24, dang p 36 secara
kromatografi. Garis merah yang terbentuk
merupakan reaksi antara antigen, antibodi
dan konjugat.

D. Isi Kit : - Test Card HIV 1&2


Antibody
- Sample Dillution Bufer
- Petunjuk penggunaan
- Pengering/ silica gel
- Pipet kecil

E. Persiapan Sampel : - Serum,


plasma dan darah haruslah diambil dari
Venipuncture dibawah standar teknisi
laboratoium. Plasma harus disentrifugasi
terlebih dahulu.
- Hasil terbaik bila sampel dianalisa segera
setelah diambil. Sampel haruslah
dibekukan (-20C atau lebih) jika test
akan dilakukan lebih dari 3 hari setelah
pengambilan.

F. Prosedur Kerja : 1. Sebelum


digunakan, sampel dan kit berada di
suhu ruang.
2. Buka kit dan keluarkan kartu dan bufer,
letakkan pada permukaan datar.
3. Untuk spesimen serum / plasma:
teteskan 1 tetes serum / plasma (+/-25
ul) kelubang sampel (S), kemudian
teteskan 1 tetes bufer (+/- 40 ul) dan
jalankan timer.
4. Untuk spesimen darah: teteskan 2 tetes
darah (+/- 50 ul) kedalam lubang sampel
(S), kemudian teteskan 2 tetes bufer (+/-
80 ul) dan jalankan timer.
5. Bacalah hasil antara 5-30 menit setelah
diteteskan bufer.

G. Interpretasi Hasil :

H.

H. Hasil :

I. Pembahasan : 1. Pada ketiga


sampel didapatkan hasil negative karena
hanya muncul satu garis pada garis
kontrol, dan hal tersebut menunjukkan
bahwa reaktivitas kit masih baik.
2. Garis kontrol berada diatas garis T1 dan
T2 sehingga menghindari kompleks
antibody HIV pada sampel dengan
konjugat berikatan dengan antibody
universal pada kontrol dan dapat
berikatan dengan antibody yang spesifik.

J. Kesimpulan : Berdasarkan
pemeriksaan HIV menggunakan metode
imunokromatografi didapatkan ketiga
sampel negatif terhadap HIV 1 maupun HIV
2.

Anda mungkin juga menyukai