p F (V , D, l , , , ) ..8-32
di mana V adalah kecepatan rata-rata, t panjang pipa, dan adalah suatu ukuran kekasaran
dinding pipa. Jelas bahwa p, harus merupakan sebuah fungsi dari V, D, dan l. Ketergantungan
dari p, pada sifat fluida dan p diperkirakan karena ketergantungan dari T terhadap parameter-
parameter ini. Meskipun penurunan tekanan untuk aliran pipa laminar tidak tergantung pada
kekasaran pipa, namun ketika membahas aliran turbulen parameter ini menjadi perlu
diikutsertakan.
S
1
pipa. Dalam banyak hal, lapisan ini sangat tipis, D
, di mana S ,adalah ketebalan sublapisan
tersebut. Jika suatu elemen kekasaran pipa menembus cukup jauh ke dalam (atau bahkan
melewati) lapisan ini, maka struktur dan sifat dari sublapisan viskos ini (dan juga p dan
W ) akan
berbeda daripada jika dindingnya mulus. Jadi, untuk aliran turbulen penurunan tekanan dianggap
sebagai fungsi dari kekerasan dinding. Untuk aliran laminar tidak ada lapisan viskos tipisefek
viskos adalah penting di sepanjang pe-nampang pipa. Jadi, elemen-elemen kekasaran yang relatif
kecil memberikan efek-efek yang dapat diabaikan sama sekali pada aliran pipa laminar. Tentu saja,
untuk pipa-pipa dengan "kekasaran" dinding yang besar ( D > 0,1). seperti pada pipa-pipa beraiur,
laju aliran dapat merupakan sebuah fungsi dari "kekasaran". Kita hanya akan membahas pipa-pipa
tipikal dengan diameter tetap dengan kekasaran relatif dalam kisaran 0 < D < 0,05. Analisis untuk
aliran dalam pipa beraiur tidak masuk ke dalam kategori pipa ber-diameter tetap, meskipun hasll-
hasil eksperimental untuk pipa-pipa seperti itu telah tersedia.
Seperti yang telah dilakukan untuk aliran laminar, representasi fungsional dapat disederhanakan
dengan menerapkan asumsi yang memadai bahwa penurunan tekanan seharusnya sebanding
dengan panjang pipa. (Langkah seperti ini tidak termasuk dalam cakupan analisis dimensional. Hal
ini semata-mata asumsi logis yang didukung oleh eksperimen). Satu-satunya cara agar hal ini
menjadi benar adalah jika ketergantungan terhadap t/D dikeluarkan menjadi faktor sebagai
p
(Re, )
1 D
V 2
2
Seperti yang telah dibahas dalam Subbab 8.2.3, kuantitas pD/( C.pV2/2) disebut sebagai faktor
gesekan, /. Jadi, untuk sebuah pipa horizontal:
Untuk aliran berkembang penuh laminar, nilai/secara sederhana dinyatakan sebagai / = 64/Re,
tidak tergantung pada e/D. Untuk aliran turbulen, keter-gantungan fungsional dari faktor gesekan
terhadap bilangan Reynolds dan kekasaran relatif,f= 0(Re, e/D), agak rumit sehingga belum dapat
diperoleh melalui analisis teoretis. Hasil-hasil diperoleh dari banyak eksperimen dan disajikan
biasanya disajikan dalam bentuk rumus pencocokan kurva atau bentuk-bentuk grafik yang
ekivalen.
di mana hL adalah kerugian head antara bagian (1) dan (2). Dengan asumsi pipa berdiameter
konstan (Dl = D2 sehingga V} = V2), horizontal (z{ = z2) dengan aliran berkembang penuh (a, - a,),
persamaan ini menjadi Ap = p}- P2 = yhL, yang dapat dikombinasikan dengan Persamaan 8.33
sehingga menghasilkan:
..8-34
Persamaan 8.34 yang disebut persamaan Darcy-Weisbach berlaku untuk setiap aliran pipa tunak,
tak mampu-mampat dan berkembang penuh baik jika pipa tersebut horizontal atau berada pada
suatu kemiringan. Sementara itu, Persamaan 8.33 hanya berlaku untuk pipa horizontal. Secara
umum, dengan Vt = V2 persamaan energi memberikan:
Tidaklah mudah untuk menentukan ketergantungan fungsional dari faktor gesekan terhadap
bilangan Reynolds dan kekasaran relatif. Kebanyakan dari informasi ini adalah hasil eksperimen-
eksperimen yang dilakukan oleh J. Nikuradse pada tahun 1933 (Ref. 6) dan diperkuat oleh banyak
peneliti lainnya setelah itu. Satu kesulitan terletak pada penentuan kekasaran pipa. Nikuradse
menggunakan pipa yang dikasarkan secara buatan dengan me-nempelkan butiran pasir yang
diketahui ukurannya pada dinding pipa untuk menghasilkan pipa dengan permukaan seperti kertas
amplas. Penurunan tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan laju aliran yang diinginkan
diukur dan data tersebut kemudian dikonversikan menjadi faktor gesekan untuk kondisi bilangan
Reynolds dan kekasaran relatif yang berkaitan. Pengujian tersebut diulang berkali-kali untuk
kisaran Re dan e/D yang lebar untuk menentukan ketergantungan f= </>(Re, e/D).
Pada pipa-pipa yang tersedia secara komersial kekasaran tidak begitu seragam dan terdefmisi
dengan baik seperti pada pipa-pipa dengan kekasaran artifisial yang digunakan Nikuradse. Namun
demikian, sebuah ukuran kekasaran relatif efektif dari pipa-pipa tersebut tetap mungkin didapatkan
dan dengan demikian dapat diperoleh faktor gesekannya. Nilai-nilai kekasaran yang khas untuk
berbagai permukaan pipa diberikan pada Tabel 8.1. Gambar 8.20 menunjukkan ketergantungan
fungsional dari f pada Re dan e/D dan disebut sebagai Diagram Moody, untuk menghormati L.F.
Moody, yang bers-ama-sama dengan C.F. Colebrook, mengkorelasikan data asli dari Nikuradse
dalam suku-suku kekasaran relatif dari material-material pipa yang tersedia secara komersial.
Berbagai peneliti telah mencoba untuk mendapatkan pernyataan analitis untuk f = 0 (Re, e/D).
Perhatikan bahwa diagram Moody mencakup kisaran yang sangat luas dalam parameter-
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng.
MEKANIKA FLUIDA 7
parameter alirah. Daerah nonlaminar mencakup kisaran bilangan Reynolds lebih dari sepuluh
pangkat empat besarnya dari Re = 4 x 103 sampai Re = 108. Jelas, untuk sebuah pipa dan fluida
yang diketahui, nilai-nilai yang khas dari kecepatan rata-rata tidak meliputi kisaran ini. Namun
karena variasi yang besar pada pipa (D), fluida (p dan fj), dan kecepatan (V), kisaran Re yang
sedemikian besarnya diperlukan-untuk mengakomodasi hampir seluruh aplikasi aliran pipa. Dalam
banyak kasus, aliran pipa tertentu yang dibahas terbatas pada daerah yang relatif kecil pada
diagram Moody, dan pernyataan semiempiris yang sederhana dapat dikembangkan untuk kondisi-
kondisi tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang membuat pipa air dari besi cor dengan
diameter antara 2 sampai 12 in., mungkin menggunakan sebuah persamaan sederhana yang
berlaku hanya untuk kondisi-kondisi mereka saja. Sebaliknya diagram Moody, berlaku secara
universal untuk semua aliran pipa yang tunak, berkembang penuh dan tak mampu-mampat.
Persamaan berikut dari Colebrook berlaku untuk seluruh kisaran non laminar dalam diagram Mood
Pada kenyataannya, diagram Moody adalah sebuah representasi grafis dari persamaan ini, yang
merupakan sebuah pencocokan empiris dari data penurunan tekanan aliran pipa. Persamaan 8.35
disebut rumus Colebrook. Kesulitan dalam penggunaannya adalah bahwa rumus ini berbentuk
implisit dalam ketergantungannya terhadap f. Artinya, untuk suatu kondisi yang diberikan (Re dan
e/D), tidaklah mungkin mencari penyelesaian untuk / tanpa melakukan suatu metode iteratif.
Dengan penggunaan komputer dan kalkulator modern, perhitungan seperti itu tidaklah sulit.
Sangatlah mungkin untuk memperoleh sebuah persamaan yang cukup mendekati persamaan
Colebrook/relasi diagram Moody, namun tidak membutuhkan suatu cara iteratif.) Hal yang
memerlukan kehati-hatian dalam menentukan penggunaan diagram Moody atau rumus Colebrook
yang ekivalen. Karena berbagai ketidakakuratan inheren yang terlibat (ketidakpastian pada
kekasaran relatif, ketidakpastian pada data eksperimen yang digunakan untuk menghasilkan
diagram Moody, dan lain-lain.), penggunaan akurasi sampai beberapa desimal dalam masalah
aliran pipa biasanya tidak dijustifikasi. Pada umumnya, akurasi 10% adalah yang diperkirakan
paling baik.
Contoh
Udara pada kondisi standar mengalir melalui pipa saluran (drawn tubing) berdiameter 4,0 mm
dengan kecepatan rata-rata V = 50 m/s. Untuk kondisi seperti itu biasanya aliran akan turbulen.
Namun demikian, jika dilakukan tindakan untuk menghilangkan gangguan pada aliran (sisi masuk
pada pipa sangat mulus, udara bebas dari debu, pipa tidak bergetar, dan lain-lain.), masih
dimungkinkan untuk mempertahankan suatu aliran laminar, (a) Tentukan penurunan tekanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng.
MEKANIKA FLUIDA 8
sepanjang jarak 0,1 m pada pipa jika alirannya laminar, (b) Ulangi perhitungan jika alirannya
turbulen.
PENYELESAIAN
Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, kerapatan dan viskositas udara adalah p = 1,23
kg/m2 dan = 1,79 x 10~5 N.s/m2. Jadi bilangan Reynoldsnya adalah:
(a) Jika alirannya laminar, maka f = 64/Re = 64/13.700 = 0,00467 dan penurunan tekanan
sepanjang jarak horizontal 0,1 m pada pipa akan menjadi:
(b) Jika alirannya turbulen, maka f= 0 (Re, e/D), di mana dari Tabel 8.1, = 0,0015 mm
sehingga e/D = 0,0015 mm/4,0 mm = 0,000375. Dari diagram Moody dengan Re = 1,37 x 10 4 dan
/D = 0,000375 kita peroleh/= 0,028. Jadi dalam hal ini, penurunan tekanan akan kira-kira
Suatu penghematan yang cukup besar dalam upaya mendorong fluida mengalir melalui pipa dapat
diwujudkan (hanya sebesar 0,179 kPa di-bandingkan sebesar 1076 kPa) jika aliran dapat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng.
MEKANIKA FLUIDA 9
dipertahankan sebagai aliran laminar pada bilangan Reynolds ini. Secara umum hal ini sangat sulit
dilakukan, meskipun aliran laminar dalam pipa dapat dipertahankan sampai Re = 100 000. dalam
suatu kondisi yang sangat khusus.
Suatu metode alternatif untuk menentukan faktor gesekan untuk aliran turbulen adalah dengan
menggunakan rumus Colebrook, Persamaan 8.35. Jadi,
V/ V V/
Suatu prosedur iteratif untuk mendapatkan nilai/dapat dilakukan sebagai berikut. Kita asumsikan
sebuah nilai dari f (misalnya f= 0,02), dan mensubstitusikannya ke dalam ruas kanan Persamaan 1
dan kemudian menghitung sebuah nilai/yang baru (dalam hal ini f= 0,0307). Karena kedua nilai
tersebut tidak sama, maka nilai yang diasumsikan bukan solusinya. Jadi kita coba lagi. Kali ini kita
asumsikan/= 0,0307 (nilai terakhir yang dihitung) dan menghitung nilai yang baru sebagai / =
0,0289. Kembali lagi ini bukan solusinya. Dua iterasi berikutnya menunjukkan bahwa nilai yang
diasumsikan dan dihitung mengarah pada solusi f = 0,0291, yang bersesuaian (dalam akurasi
pembacaan grafik) dengan metode diagram Moody sebesar f= 0,028.
Berbagai rumus-rumus empiris lainnya dapat ditemukan di literature, untuk bagian-bagian dari
diagram Moody. Misalnya, sebuah persamaan yang sering dipakai, dan biasanya disebut sebagai
rumus Blasius, untuk aliran turbulen pada pipa mulus ( /D = 0) dengan Re < 105 adalah ,.
0,316
Penurunan tekanan sebesar 1,076 kPa sepanjang jarak 0,1 m pada pipa berkaitan dengan
perubahaan tekanan mutlak [dengan ineng-asumsikan p = 101 kPa (abs) pada x = 0, sebesar kira-
kira 1,076/101 = 0,0107, atau sekitar 1 %. Jadi, asumsi aliran tak mampu-mampat yang dijadikan
dasar perhitungan di atas (dan seluruh rumus pada bab ini) cukup masuk akal. Namun demikian,
jika panjang pipa adalah 2 m,penurunan tekanan akan sebesar 21,5 kPa, kira-kira 20 % dari
tekanan semula. Dalam hal ini, kerapatan sepanjang pipa tidak dapat dianggap mendekati
konstan, dan suatu analisis aliran mampu-mampat diperlukan.
V2
hL K L
2 g .8-36
Contoh Soal:
Udara pada kondisi standar akan mengalir melalui sebuah bagian uji [antara bagian (5) dan (6)]
sebuah terowongan angin rangkaian tertutup seperti ditunjukkan dalam Gambar C8.6 dengan
kecepatan 200 ft/s. Aliran di-gerakkan oleh sebuah fan yang pada dasarnya meningkatkan tekanan
statik sebesar
p1 p9 yang diperlukan untuk mengatasi kerugian head yang dialami oleh fluida
Dengan cara yang sama, dengan menuliskan persamaan energi melintasi fan, dari (9) ke (1), kita
memperoleh
di mana hp adalah kenaikan head aktual yang diberikan oleh fan kepada udara. Kembali lagi
karena z9 = z1 dan V9 = V1, bila dikombinasikan dengan Persamaan 1 ini menjadi:
di mana, karena aliran diasumsikan tak mampu-mampat, V ~ V5A5/A. Nilai-nilai dari A dan
kecepatan-kecepatan yang berkaitan di seluruh terowongan diberikan dalam label C8.6.
Kita juga memperlakukan bagian yang membesar dari ujung akhir seksi uji (6) sampai awal nossel
(4) sebagai difuser kerucut dengan koefisien kerugian KLdif = 0,6. Nilai ini lebih besar daripada
sebuah difuser yang dirancang dengan baik (contohnya lihat Gambar 8.29). Karena difuser
terowongan angin ini terpotong oleh empat buah pojok belokan dan fan, tidaklah mungkin
mendapatkan nilai KLdif yang lebih kecil lagi untuk situasi ini. Jadi,
Koefisien kerugian untuk nossel kerucut antara bagian (4) dan (5) dan saringan penyearah aliran
(flow straightening screens) diasumsikan masing-masing sebesar KL = 0,2 dan KL = 4,0 (Ref. 13).
Kita abaikan kerugian head di bagian seksi uji yang relatif pendek.
Jadi, kerugian head total adalah: