net/publication/275958131
CITATIONS READS
0 387
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Zulfansyah Muchtar on 07 May 2015.
The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
DELIGNIFIKASI TANDAN
KOSONG SAWIT DALAM
MEDIA ASAM FORMIAT
ABSTR
AK
PENDAHUL
UAN
Tandan kosong sawit (TKS) merupakan limbah padat
berlignoselulosa yang memiliki kadar selulosa, lignin dan
hemiselulosa. Limbah ini berasal dari pengolahan tandan buah
segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO). Pada tahun
2010, diperkirakan jumlah produksi TKS mencapai 12 juta
ton per tahun [Darianto 2008]. Setiap pengolahan 1 ton TBS
akan menghasilkan limbah padat berupa TKS sebanyak 200-250
kg. Jumlah biomassa yang dikeluarkan cukup besar sehingga jika
tidak dimanfaatkan berpotensi menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan. Selama ini, penanganan limbah TKS
dilakukan dengan cara membakar TKS pada incenerator
sehingga dihasilkan abu yang bisa dijadikan pupuk kalium.
Penanganan dengan cara tersebut selain tidak ekonomis juga
ISBN 978979-8510-
Prosiding : Seminar Nasional Sains &
20-5
Teknologi III
Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 18 19
Oktober 2010
Peran Strategis Sains & Teknologi dalam Mencapai Kemandirian
Bangsa
Prosiding : Seminar Nasional Sains & Teknologi III
Peran Strategis Sains & Teknologi dalam Mencapai PROSIDIN
Kemandirian Bangsa G III
BAHAN DAN
METODE
Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah
tandan kosong sawit (TKS) dari pabrik CPO PTPN V Sei. Galuh.
Sebelum digunakan sebagai bahan baku, TKS dibersihkan
terlebih dahulu dan dirajang dengan panjang seragam 2 cm
kemudian TKS dikeringkan di bawah sinar matahari untuk
mengurangi kadar
airnya. Sebagian kecil TKS dianalisis untuk mengetahui kadar
lignin sebelum delignifikasi. Percobaan dilakukan dalam
erlenmeyer 1000 ml secara batch yang dilengkapi dengan
erlenmeyer 250 ml dan hot plate. Skema percobaan delignifikasi
TKS berdasarkan metode yang dilakukan oleh Villaverde dkk.
[2009], dapat dilihat pada Gambar 1. Tahap-tahap percobaan
meliputi, pemasakan, penyaringan, pencucian padatan,
pengeringan dan analisa lignin dalam pulp. Sedang analisa cairan
hasil pemasakan tidak dilakukan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
KOMPOSISI BAHAN
BAKU
Hasil analisa komposisi kimia tandan kosong sawit berupa
lignin TKS sebesar 15,84% dan sisanya polisakarida. Hasil yang
diperoleh sebanding dengan hasil dari Azman dkk. [2002] untuk
bahan baku sama. Jika dibanding lignin yang
terdapat dalam kayu keras (23-30%) maupun kayu lunak (26-
34%), lignin TKS
relatif lebih rendah sehingga membuktikan TKS mudah untuk
didelignifikasi.
DELIGNIFI
KASI
Delignifikasi biomassa dalam media asam organik telah
dimodelkan oleh beberapa peneliti [Parajo dkk. 1993 dan
Vazquez dkk. 1995], dengan beberapa asumsi dalam mekanisme
yang terjadi dalam proses delignifikasi. Perilaku delignifikasi TKS
yang didapat mendekati model dari Parajo dkk. [1993] dengan
asumsi adanya dua fraksi lignin dalam biomassa, yaitu fraksi
lignin bereaksi cepat, (Lf) dan fraksi lignin bereaksi
lambat, (Ls). Kedua fraksi tersebut mengalami depolimerisasi
dengan kelajuan berbeda menghasilkan lignin terlarut, (Ld).
Sedangkan Vazquez dkk. [1995] mengasumsikan bahwa
mekanisme delignifikasi terjadi dengan reaksi seri orde satu
tanpa membedakan fraksi cepat maupun fraksi lambat.
Secara sederhana mekanisme yang terjadi pada proses
delignifikasi TKS
dalam media asam formiat adalah reaksi paralel orde satu
sebagai berikut:
Lf Ld
............................................................................. (1) Ls
Ld
............................................................................ (2)
....................................................... (3)
denga
n,
PRL = lignin
sisa, % Y =
perolehan pulp, %
LC = kadar lignin setelah
delignifikasi, % LCO = lignin
sebelum delignifikasi, %
Variabel Operasi
Yield Kadar
Run Konsentrasi Asam Wakt Pulp Lignin
Formiat u (% (%
1 (%-
70 (menit
5 63,120 13,480
2 70 10 60,732 13,203
3 70 15 54,504 13,046
4 70 30 49,093 12,652
5 70 45 48,640 12,074
6 70 60 47,612 11,270
7 70 90 44,498 11,147
8 70 120 43,561 10,852
9 70 240 44,438 10,532
10 80 5 53,507 12,593
11 80 10 51,844 12,578
12 80 15 49,305 11,752
13 80 30 44,800 11,071
14 80 45 44,317 10,958
15 80 60 43,924 10,654
16 80 90 42,866 9,396
17 80 120 41,868 9,241
18 80 240 39,117 9,089
19 90 5 49,637 13,129
20 90 10 47,672 12,150
21 90 15 44,861 11,805
22 90 30 43,168 11,137
23 90 45 43,682 11,099
24 90 60 42,654 10,234
25 90 90 41,173 9,455
26 90 120 41,838 9,786
27 90 240 35,611 8,033
SELEKTIFITAS
Adanya penambahan sejumlah kecil katalis H2O2 dalam
asam formiat memberikan pengaruh positif terhadap
delignifikasi. Penambahan hidrogen peroksida dalam asam
formiat akan membentuk asam peroksiformiat sehingga
mempercepat berlangsungnya delignifikasi dan melindungi
selulosa dari hidrolisis asam formiat [Azman dkk 2002 dan Kham
2005]. Hasil percobaan juga menunjukkan bahwa hidrogen
peroksida sebagai katalis menambah kelarutan lignin dalam
cairan pemasak dan mempercepat reaksi yang terjadi sehingga
meningkatkan derajat delignifikasi. Selain itu, H2O2 tidak reaktif
terhadap polisakarida dapat memperbesar selektifitas
delignifikasi.Selektifitas delignifikasi dapat dihitung dari
perbandingan yield pulp terhadap persentase lignin sisa. Pada
Gambar 3. menyajikan selektifitas delignifikasi TKS dalam media asam
formiat terhadap variabel operasi yang digunakan. Peningkatan
konsentrasi asam formiat dari 70% menjadi 90% ternyata tidak
memberikan pengaruh terhadap selektifitas delignifikasi.
Kecenderungan nilai perbandingan yield pulp dan persentase lignin sisa
untuk peningkatan konsentrasi asam formiat hampir sama, yang
ditandai dengan garis linear.
Gambar 3. Selektifitas Delignifikasi Tandan Kosong Sawit dalam
Media Asam
Formiat
KESIMPULAN
Penelitian delignifikasi TKS dalam media asam formiat
memberikan beberapa kesimpulan yaitu, delignifikasi TKS dalam
media asam formiat dengan konsentrasi asam formiat 70, 80 dan
90%-berat serta katalis H2O2 5%-berat dapat terjadi dan
peningkatan konsentrasi asam formiat memperbesar jumlah
lignin yang dapat disisihkan dari TKS. Perilaku delignifikasi TKS
dalam media asam formiat yang diperoleh juga menguatkan
kembali asumsi mekanisme delignifikasi yang diajukan Parajo
dkk. [1993], bahwa lignin bereaksi terdiri dari fraksi lignin cepat
dan lambat berupa reaksi paralel orde satu, dengan tingkat
kesesuaian model pada data percobaan melebihi 95% (R-square
> 95%). Selain itu, peningkatan konsentrasi asam formiat
ternyata tidak memberikan pengaruh terhadap selektifitas
delignifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Azman, N., A. E. Putra, Zulfansyah dan P.S Utama, 2002,
Pembuatan Pulp dari Tandan Kosong Sawit dengan Proses
Milox, Prosiding Skripsi Terbaik Universitas Riau
2002, Lembaga Penelitian Universitas Riau, Pekanbaru.
2. Dapia S., H. Sixta, Borgards A., Harms H., Paraj J.C., 2003, TCF
Bleaching of
Hardwood Pulps Obtained in Organic Acid Media:
Production of Viscose- Grade Pulp, Das Papier, 61: 363-
368.
3. Darianto, J.S., 2008, Limbah Sawit, Bahan Baku Pulp
yang Murah, http://www.SitusHijau.co.id, 21
November 2009.
4. Dewi S. K., 2007, Pembuatan Pulp Tandan Kosong Sawit
Dengan Proses Milox Tahap Tunggal. Laporan Peneltian
[Tidak Dipublikasikan], Sarjana Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Riau.
5. Fadhlah, S., Indra, A., Zulfansyah dan Peratenta, M., 2002,
Delignifikasi Sisa Ketaman Kayu Dalam Media Asam
Asetat, Prosiding Seminar Nasional Pengembangan
Teknologi Proses dan Pemanfaatannya Teknik
Kimia
2002, Medan: A01-102-7.
6. Jahan M. S., Rubaiyat A., Sabina R., 2007, Evaluation of Cooking
Process for
Trema Orientalis Pulping, Pulp and Paper Research
Division, 66: 853-
859.
7. Kham L., Bigot Y. L., Delmas M., Avignon G., 2005,
Delignification of Wheat Straw Using A Mixture of
Carboxylic Acids and Peroxoacids, Industrial Crops
and Products An International Journal, 21: 9-15.
8. Ligero P., Villaverde J. J, Vega A., Bao M., 2008, Pulping
cardoon (Cynara cardunculus) with Peroxiformic Acis
(Milox) in One Single Stage, Bioresource
Technology, 99: 5687-5693.
9. Parajo J.C., Alonso J.L , and Vazquez D., 1993, On The Behavior
of Lignin And
Hemicellulose During Acetosolv Processing, Bioresource
Technology,
46:233-240.
10. Shatalov A. A., Pereira H., 2006, Papermaking Fibers
from Giant Reed (Arundo Donax L.) by Advanced
Ecologically Friendly Pulping and Bleaching
Technologies, Bioresource Technology, 1(1), 45-
61.
11. Thomas R., Singh S. P. dan Subrahmanyam S. V., 2007, A
Study On Oxygen Delignification of Melocanna
Baccifera (Muli Bamboo) Kraft Pulp, Bioresource
Technology, 2(3), 430-441.
12. Vazquez G., Antorrena G. Gonzales J., 1995, Acetosolv
Pulping of Eucalyptus Globulus Wood by Acetic. Part I.
The Efect of Operational Variable on Pulp Yield , Pulp
Lignin Content and Pulp Potential Glucose Content,
Wood Science and Technology, 28:387-402.
13. Villaverde J. J., Ligero P., Vega A., 2009, Formic And Acetic
Acid as Agent for a Cleaner Fractionation of Miscanthus x
gigantus, Journal of Cleaner Production, 18: 395-401.