Anda di halaman 1dari 2

Resume Kepada Para Pemuda dan Secara Khusus Kepada Para Mahasiswa

Buku Risalah Pergerakan

Imam Syahid Hasan Al-Banna

Karakter yang harus melekat pada diri seorang pemuda: iman, ikhlas, semangat, dan amal.

Iman =) kesatuan (eratkan ukhuwah)=) kemenangan

Tujuan yang ingin dicapai serta sarana yang digunakan:

a. Seorang yang muslim dalam pola piker dan akidahnya, moralitas dan perasaannya,
serta amal dan perilakunya (pembentukkan individu)
b. Terbangunnya rumah tangga yang islami dalam pola piker dan akidahnya, moralitas
dan perasaan, serta amal dan perilakunya
c. Bangsa yang muslim: dakwah yang sampai hingga pelosok, ajaran yang sampai,
fikrah yang mudah dipahami dari kota hingga ke pelosok desa
d. Pemerintahan islam (menolak pemerintahan yang tidak berasaskan Islam)
e. Setiap muslim yang bergabung bersama kami, tidak ada lagi yang namanya
pembagian teritori
f. Kami mengingkan agar panji Islam kembali berkibar memenuhi jagad raya
g. Mendeklarasikan dakwah kami kepada seluruh alam

Dari sini, terlihat bahwa dakwah Ikhwanul Muslimin sangat komprehensif, dimulai dari
lingkup terkecil dari individu hingga lingkup terbesar untuk mewujudkan pemerintahan yang
terintegrasi atas dasar Islam. Bagi mereka yang tidak mempercayai bahkan enggan untuk
berpartisipasi dalam mewujudkannya, maka sesungguhnya di dalam hatinya terdapat sifat
wahn.

Dalam Islam, kita tidak boleh mementingkan factor kesukuan ketimbang factor iman, sebab
hakikat iman seseorang tercermin dari pengungkapan cinta dan bencinya.

Bekal yang perlu kita persiapkan diantaranya, keimanan yang tidak mungkin goyah, amal
yang berkelanjutan, serta isiqah (kepercayaan) kepada Allah yang tidak akan melemah, dan
jiwa-jiwa yang merindukan pertemuan dengan Allah dalam keadaan syahid di jalan-Nya.
Semua itu merupakan landasan dan hakikat dari politik internal dan eskternal kita, sehingga
kita senantiasa bertumpu pada Islam.

Orang-orang mengira bahwa jamaah Ilkwanul Muslimin merupakan jamaah Darwis, yang
hanya melaksanakan ajaran Islam sebagai sebuah ritual ibadah saja. Padahal tidak, sejak dulu
penganutnya selalu meyakini bahwa islam lebih dari itu, islam mengatur perihal ibadah,
negara dan kewarganegeraan, akhlak dan materi, budaya dan undang-undang, serta toleransi
dan kekuatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa agama Islam merupakan agama yang
paripurna. Dengan pemahaman seperti ini, mereka berupaya menyeimbangkan semuanya,
baik urusan keduniaan maupun urusan akhirat. Sehingga anggapan yang mengatakan bahwa
Jamaah Ikhwanul Muslimin merupakan jamaah yang apatis terhadap masalah kenegaraan dan
nasionalisme, adalah salah besar. Mereka justru menjadi orang-orang paling tulus, berada di
garda terdepan dalam urusan memperjuangkan negeri mereka. Perbedaan paling kentara
antara penganut nasionalisme murni dan penganut nasionalisme Islam ialah, nasionalisme
Islam tidak hanya memikirkan negara mereka saja, melainkan juga untuk seluruh bumi Islam,
untuk seluruh negeri muslimin dengan berlandaskan akidah Islamiyah.

Anda mungkin juga menyukai