Instrumen 1162050
Instrumen 1162050
TEORI INSTRUMENTASI
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
TAHUN 2016
BAB 1
ALAT GELAS
2.Tabung dengan
menggunakan
Pengencer
metode Sahli.
- BATANG
Haemometer SATNDART:
Guna : Untuk Untuk
tempat membandingkan
digunakan pengencer
haemometer:
adalah Gram
Untuk tempat
% (gr%) atau
mengencerkan
gram/100 ml
darah dan asam
darah ( gr/dl).
pada penetapan
- Skala
kadar Hb cara
terendah yang Sahli.
terbaca : 2 g%.
- Skala Satuan yang
BAB 2
MIKROSKOP
Pengertian: alat bantu dalam melihat suatu benda dalam ukuran kecil
Jenis mikroskop:
- Monokuler
- Binokuler
- Mikroskop binokuler
- Mikroskop sederhana
- Mkkroskop electron
Komponen pendukung:
Rangka, Meja preparat, Tombol fokus, Dudukan meja objektif,
Dudukan kondensor, Kolom pengamatan, Sumber cahaya
Berikut adalah tabel yang menunjukan jarak antara spesimen dengan
lensa objektif jika fokus telah didapatkan
( mikron meter )
Uap air diudara yang bercampur dengan akar jamur akan mengakibatkan
timbulnya asam.
Jamur pertama merusak bagian pelapis lensa yang berfungsi memantulkan
cahaya dan kemudianbaru merusak bagian lensa.
- Cairan imersi: Cairan imersi yang digunakan terutama pada imersi
jenis minyak dapat merusak pelapis dan bagian lensa bila tidak
dibersihkan.
BAB 3
SPEKTROFOTOMETER
A. Pengertian
- Spektrofotometer UV-Vis
D. Penggunaan Spektrofotometer
2. Tunggu 15 Menit
3. Masukkan Blangko dan Atur Transmiten pada 100 % dan Absorbansi pada
nilai 0.
Fungsi masing-masing:
1. Sumber sinar: sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis)
(biasanya lampu wolfram).
CATATAN
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer,
bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka
sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan
sebagian lagi dipancarkan (It). Dari monokromator tadi cahaya / energi
radiasi diteruskan dan diserap oleh suatu larutan yang akan diperiksa di
dalam kuvet. Kemudian jumlah cahaya yang diserap oleh larutan
akan menghasilkan signal elektrik pada detektor, yang mana signal
elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap oleh larutan tersebut.
Besarnya signal elektrik yang dialirkan ke pencatat dapat dilihat sebagai
angka.
F. Faktor Kesalahan
- Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan
dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
- Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau
kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
G. Keunggulan
H. Prosedur Kalibrasi
A. Kalibrasi Panjang gelombang
B. Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam
sulfat (larutan A)
Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam
sulfat (larutan B)
buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan
hasilnya dengan data acuan (+ 2%
BAB 4
HEMATOLOGY ANALYZER
1. Pengertian
8. Tekan bagian atas dari tempat sampel yang berwarna ungu untuk
membuka dan meletakkan sampel dalam adaptor
6. Histogram/kalkulasi
- Carry over, homogenisasi, volume kurang. Untuk alat jenis open tube
maka, penyebabnya salah saat pada memasukkan sampel pada jarum
sampling alat, misal jarum tidak masuk penuh ujungnya pada darah
atau darah terlalu sedikit dalam tabung atau botol lebar sehingga saat
dimasukkan jarum tidak terendam seluruhnya. Untuk jenis close tube
kesalahan hampir sama juga, yaitu tidak memenuhi volume minimum
yang diminta oleh alat. Untuk tipe close tube menggunakan cara
predilute, perlu dikocok dahulu saat pengenceran darah dengan diluent.
- Alat atau reagen rusak. Alat dapat saja rusak bila suhu yang tidak
sesuai (warning : temperature ambient abnormal) dan kondisi meja
yang tidak baik.
A. Spektrofotometri
Pada prinsip ini detektor yang digunakan berupa nosel sampel yang
diletakan didepan aperture dengan posisi garis lurus dengan pusatnya.
Metode ini berguna untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan
perhitungan.
F. Teknologi VCS ( Volume,Conducvity and laser light scatetring )
BAB 5
FOTOMETER
A. Pengertian
Fotometer ialah alat untuk menangkap kekuatan cahaya atau interaksi
cahaya yang ditransmisikan atau pengukuran berdasarkan cahaya dengan sumber
radiasi elektromagnetik. Nama lain dari fotometer yang dipraktikumkan ialah
Hospitex Diagnostic artinya instrument yang biasa digunakan pada rumah sakit
yang menggunakan sample klinis misalnya serum darah. Komponen-komponen
fotometer hampir sama dengan spektrofotometer meliputi sumber cahaya atau
sumber radiasi yaitu lampu halogen, kemudian filter, tempat sample atau kuvet,
detector ialah silicon, dan sample klinis yaitu serum darah.
B. Prinsip Dasar
Prinsip kerja fotometer yaitu sampel yang telah diinkubasi kemudian
disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh sinar
cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa peristaltik menuju
ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus dimasukkan dalam inkubator. Hal
ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.
C. Bagian-Bagian dan Fungsinya
1. Selang aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2. Pompa peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3. Kuvet untuk tempat meletakkan sample.
4. Inkubator untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar
hasilnya sempurna.
5. Waste (pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis
oleh fotometer.
6. Selang peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic
dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.
D. Jenis-Jenis Fotometer
Absorption, Fotometer, Flame-fotometer, Fluorometer, Nefelometer
Atomik spectrometer
Perawatan dan Penyimpanan
- Setiapsesudahdigunakandibilasdenganaquabidessertadihindaridaripelaruty
angbersifatkorosif.
- Lampuhalogendimatikansetiapsetelahdigunakan.
- Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen ,alkohol dan
air atau menggunakan sodium hipoklorit.
Lanjutan Perawatan dan Penyimpanan
- Perawatan alat dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen.
- Tujuannya adalah agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi
efektivitas kerja alat.
- Alat disimpan ditempat yang bersih ,tidak boleh terkena cahaya matahari
langsung dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang
mengeluarkan gelombang magnetik seperti TV,radio dan handphone.
Kalibrasi
BAB 6
A.Pengertian
Suatu teknik biokimia yang terutamadigunakan dalam bidang imunologi
untukmendeteksi kehadiran antibodi atau antigen dalamsuatu sampel. ELISA telah
digunakan sebagai alat diagnostikdalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan
jugaberbagai bidang industri.
Teknik kualitatif
adalah Berdasarkan bahwa tiapantibodi berikatan pada antigen yang spesifik.
Teknik kuantitatif
Berdasarkan jumlah ikatanantigen-antibodi yang ditentukan dengan nilaiabsorbansi.
Teknik ini menggabungkan spesifitasantibody dengan kepekaan uji enzymatisdengan
spektrofotometer biasa atau antigendilekatkan pada enzyme yang mudah ditera
Jenis ELISA:
Direct ELISA
Biasanya digunakan dengan kompetisi dan InhibisiELISA. Digunakan untuk
deteksi antigen.
Indirect ELISA
Antigen terikat pada plate. Digunakan untukdeteksi antibody.
Sandwich ELISA
Antibodi terikat pada Plate. Digunakan untukdeteksi antigen.
Capture ELISA
Antihuman antibodi terikat pada Plate.Digunakan untuk deteksi antibody.
Cara Kerja Sandwitch
1. Disiapkan permukaan untuk mengikatkan antibodi penangkap
2. Semua non spesifik
3. binding sites pada permukaan diblokir
4. Sampel berisi antigen dimasukkan dalam plate
5. Plate dicuci untuk membuang kelebihan antigen yang tidak terikat
6. Antibodi primer ditambahkan, supaya berikatan secara spesifikdengan
antigen
7. Antibodi sekunder yang berikatan dengan enzim dimasukkan, yang
akanberikatan dengan antibodi primer
8. Platedicuci, sehingga konjugat antibodi-enzimyang tidak terikat dapat
dibuang
9. Ditambahkan reagen yang dapat diubah olehenzim menjadi sinyal
berwarna/berfluoresensi/ elektrokimia
10. Diukur absorbansinya untuk menetukankehadiran dan kuantitas dari
antigen
Beberapa bahan yang digunakandalam teknik ELISA, yaitu :
1. Bahan padat yang dipakai dalam ELISA termasuk selulosa,
dextranberangkai silang, poliacrilamide, polistiren dan polipropilen.
Bentuknyadapat berupa butiran, lempeng atau tabung.
2. Antigen dapat dilekatkan secara adsorpsi pasif atau diikat secara kovalendengan
sianoben-bromida.
3. Enzim dipilih yang aktivitasnya tinggi misalnya fosfatse alkalis
danperoksidase. Bahan pengabung yang sering dipakai adalah
glutaraldehide
PerawatanELISA
1.Perawatan Harian:
-Matikan alat setelah selesai digunakan
-Bersihkan tray dari kotoran. atau debu denganmenggunakan spondadu atau dengan tissu
2. Perawatan 6 bulan :-Lakukan kalibrasi pada alat secara keseluruhanseperti : Lampu,proses
pembacaannya.
Tips untuk mendapatkan hasil ELISA yang akurat dan konsisten
1. Pipet yang digunakan adalah pipet yang sudah terkalibrasi.2. Karena analisa
elisa adalah analisa yang sensitif terhadapperubahan suhu, suhu harus diatur di
kisaran 2025 derajatcelcius. Hindari melakukan analisa dibawah ventilasi
atauterkena sinar matahari langsung
3.Tambahkan standar ke plate hanya dari konsentrasiyang paling rendah dan konsentrasi
yang palingtinggi
4.Untuk mempertahankan stabilitas, selalu dinginkan plate di plastik bagian tertutup
yang mengandung dessicant.
5. Hangatkan test kita selama 23 jam.
6.Pindahkanseluruh komponen dari box selama masa ini.Sample harus dicampur
dengan baik sebelum diencerkan.
7. Jangan biarkan plate dikeringkan setelah pencucian sampaipenambahan
reagen.8. Gunakan alat ukur untuk reagen dengan alat yang bersih dansteril.
Encerkan hanya sample yang akan digunakan.
9. Sangat penting untuk menggunakan hanya air destilasi atau air deionisasi
10. Plate harus dibaca sesegera mungkin setelah larutanterakhir.
KEUNTUNGAN
Keuntungan dalam penggunaanELISA ini yaitu tekhnikpengerjaan yang relatif
sederhana,ekonomis, dan memiliki sensitivitasyang cukup tinggi
KERUGIAN
Kerugian dalam penggunaan ujiELISA ini yaitu kemungkinanterjadi nya hasil false
positif karena adanya reaksi silangantara antigen yang satu denganyang lain
APLIKASI
ELISA dapat mengevaluasi kehadiran antigen danantibody dalam suatu sampel
karena merupakanmetode yang sangat berguna untuk mendeterminasikonsentrasi
antibody dalam serum. Metode ini jugabisa di aplikasikan dalam industri makanan
untukmendeteksi allergen potensial dlam makanan seperti
susu, walnut, almon, dan telur.
BAB 7
KROMATOGRAFI DAN MIKROPIPIET
1. Kromatografi
Pengertian Kromatografi
Tehnik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasar pada
perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada
fase diam dibawah pengaruh fase gerak.
Kromatografi Kertas
Kromatografi Kolom
Kromatografi Gas
A. Kromatografi kertas
3. Kertas digantungkan pada wadah yang berisi pelarut dan terjenuhkan oleh
uap pelarut.
4. Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama
halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.
B. Kromatografi Kolom
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan campuran senyawa menjadi
senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang digunakan.
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memisahkan senyawa senyawa
yang sifatnya hidrofobik seperti lipida lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas.
KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam
pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.
D. Kromatografi Gas
Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi
komponen- komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang
melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
2. Setelah itu, suntikan dengan volume sama tiap larutan ke dalam tempat
penyuntikan zat.
3. Gambar garis kalibrasi dari kromatogram, dengan berat zat pada sumbu
horizontal, dan tinggi puncak kurva atau luas daerah puncak kurva pada
sumbu vertical.
5. Dari kromatogram yang diperoleh dengan kondisi yang sama seperti cara
memperoleh garis kalibrasi, ukur luas daerah puncak kurva atau tinggi
puncak kurva.
6. Hitung jumlah zat menggunakan garis kalibrasi. Dalam cara kerja ini,
semua harus dikerjakan dengan kondisi yang betul-betul tetap.
2. Setelah sampel menjadi uap, akan dibawa oleh aliran gas pembawa
menuju kolom.
B. Mikropipet
PENGERTIAN MIKROPIPET
JENIS-JENIS MIKROPIPET
Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium,
seperti misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada
kepala pipet.
Macam-macam mikropipet
Keterangan:
- P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul.
- P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 200 ul.
- P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 1000 ul.
Bagian Bagian Mikropipet
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan
maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan
alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
A. Mengecek secara rutin kondisi pipet dan memeriksa apakah ada bagian
yang rusak, retak, atau ada komponen yang hilang.
B. Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan
alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
C. Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan
(dengan autoclave atau menyinaran UV).
Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan segera periksa
kondisi pipet ke manufacturer atau agen penjualnya
KEMUNGKINAN
No GANGGUAN PENANGGULANGAN
PENYEBAB
BAB 8
Blood Gas Analyzer
1. Penusukan tepat pada arteri ditandai dengan darah yang keluar berwarna
segar dan memancar.
Prinsip
Gas sampel yang diambil melalui probe akan masuk ke setiap sampel sel
secara bergiliran dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pemencaran system infra red dimana akan menghasilkan perbedaan
panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal analog
Cara Kerja
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
2. Hasilnya cepat
3. Akurat
B. Kekurangan :
1. Mahal
Terdapat beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur kadar kimia
darah dalam sebuah alat POCT.Diantaranya :
1. Amperometric detection
2. Reflectance
1. Amperometric Detection
Ketika darah diteteskan pada test strip akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang
ada dalam darah (sampel) dengan reagen yang ada dalam strip.
Reaksi ini akan menimbulkan arus listrik yang besarnya setara dengan konsentrasi
bahan kimia yang ada dalam darah sampel.
Merupakan penutup dan pendukung dari bahan-bahan yang berada didalam strip.
2. Working Elektroda
Merupakan elektroda penghantar arus yang dihasilkan oleh reaksi antara sampel
dan alat.
2. Reflectance
Kalibrasi POCT
Kelebihan POCT
5. Hemat waku.
Kekurangan POCT
2. Akurasi dan presisi masih belum sebaik dari hasil alat laboratorium lain
semisal :Cobas,Hitachi
B. ELEKTROFORESIS
Elektroforesis adalah suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada
pergerakan molekul-molekul protein bermuatan di dalam medan listrik (titik
isoelektrik). Menurut STENESH dalam TITRAWANI (1996) teknik elektroforesis
dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu : elektroforesis larutan (moving boundary
electrophoresis) dan elektroforesis daerah (zone electrophoresis).
Cara kerja terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Ekstraksi enzim
Setelah sample dibersihkan ditempatkan di dalam mortar dan diberi
larutan pengekstrak sebanyak + 200 (tergantung dari banyak, sedikitnya
sampel atau besar kecilnya sampel). Kemudian sampel digerus hingga
halus. Penggerusan dilakukan pada kondisi dingin (+4C) dan dilakukan di
dalam meja pendingin, agar suhu tetap konstan. Hasil gerusan tersebut
dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf dan kemudian dilakukan
sentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama 20 menit. Supernatan yang
didapat dipisahkan dari endapan, yang selanjutnya dimasukkan ke dalam
tabung Eppendorf dan disimpan dalam lemari pendingin (Freezer) dengan
suhu sekitar -70C.
2. Pembuatan gel pati
Pembuatan gel pati biasanya bermacammacam. Ada yang berasal
dari pati kentang, dan lain sebagainya. Setelah ditentukan banyaknya pati,
maka diberikan larutan buffer morfolin sitrat dengan pH 6.1 sebanyak 350
ml di dalam labu erlenmeyer 1000 ml. Campuran tersebut kemudian
dipanaskan dalam penangas air dengan suhu + 80 C, selama 25 menit.
Panaskan lagi dengan magnetic bar dan diaduk dengan menggunakan
magnetic strirer selama 5 menit hingga mengental membentuk gel yang
bening. Setelah gel mendidih, dilakukan pengisapan gelembung udara
dengan cara diisap dengan "water jet pump" dan setelahdingin, gel
dituangkan ke dalam cetakan gel yang berukuran 20 x 16 x 1 cm3 hingga
rata dan biarkan mengeras pada suhu kamar lebih kurang 60menit.
3. Penempatan sampel
Gel dilepaskan dari cetakan gel dengan cara mengiris keliling tepi
gel dengan menggunakan pisau. Bagian ujung gel diiris kira 2 cm dari
salah satu tepinya yaitu dari arah kotada yang dipakai sebagai penyimpan
ekstra enzim. Ekstrak enzim yang akan diuji dikeluarkan dari freezer dan
biarkan sebentar hingga mencair. Pengambilan ekstrak enzim dilakukan
dengan cara mencelupkan kertas saring berukuran 6x15 mm ke ekstrak
enzim. Potongan kertas saring yang telah berisi ekstrak enzim diletakkan
dengan posisi tegak lurus ke celah irisan gel. Jarak antara celah 1-1.5 mm.
Sebagai indikator adanya pergerakkan maka pada celah irisan gel tersebut
diberikan sedikit biru brom fenol.
4. Proses elektroforesis
Gel yang telah siap kemudian diletakkan secara horizontal di atas
kotak elektroforesis yang telah berisi larutan penyangga elektroda.
Proses ini dilakukan di dalam lemari pendingin dengan suhu 4 C.
Kedua sisi gel diberi spons yang telah dibasahi dengan larutan
penyangga elektroda sebagai jembatan antar larutan penyangga
elektroda dengan gel. Setelah itu gel ditutup dengan plastik dan di atas
gel tersebut diberi gel yang dingin. Proses elektroforesis dijalankan
dengan memberi daya listrik pada gel. Pemberian daya listrik
disesuaikan dengan sampel yang akan digunakan, misalnya sebesar 50
- 70 A, 50-60 A atau 45-55 A selama kurang lebih 3 jam. Setelah
terlihat bahwa biru brom fenol mencapai titik yang berjarak + 3 cm
dari ujung gel, maka proses elektroforesis dihentikan. Bagian gel yang
tidak terpakai dipotong
sedangkan potongan gel yang menjadi tempat migrasi enzim diiris
tipis secara horizontal dengan menggunakan gergaji yang berkawat
tipis. Gel diiris menjadi beberapa lembar gel yang kemudian setiap
lembar diletakkan dalam wadah plastik, untuk selanjutnya diwarnai
sesuai enzim yang akan dianalisis.
5. Visualisasi sistem enzim
Visualisasi sistem dilakukan dengan pewarna biokimia. Dengan
komposisi yang telah ditentukan sebelumnya
6. Observasi gel
7. Metode analisis
Dalam hal ini cara menganalisa hasil pita dari elektroforesis
tersebut sangat tergantung dari topik apa yang akan diteliti. Hasil
visualisasi enzin berupa bintik atau noda yang disebut pola pita
(bandmorp).
KEGUNAAN
- Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan,
mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.
Secara khusus :
- Untuk pengamatan taksonomi, sistematik dan genetik
- Untuk mengidentifikasi spesien hewan maupun tumbuhan (bio-
sistematik).
- Untuk melihat phylogenetic reconstruction (rekonstruksi secara
Filogenik) dari suatu jenis hewan atau tumbuhan.
BAB 10
REFRAKTOMETER
A. Pengertian
B. Prinsip Kerja
D. Cara Penggunaan
E. Cara Pembersihan
1. Refraktometer Abbe
Minyak: wax
Prosedur kalibrasi:
- Lensa refraktometer dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan kapas
yang telah dibasahi dengan xylol.
- Suhu pembacaan (suhu tidak boleh berada lebih kecil/besar 20C dari
suhu pembanding). Suhu disesuaikan /dikondisikan 200C.
2. Hand refraktometer
Cara Penggunaan:
1. Refraktometer dibersihkan terlebih dahulu dengan tisu ke arah
bawah
5. Jika garis batas biru tidak tepat pada skala 00Brix, putar skrup
pengatur skala hingga garis batas biru tetpat pada skala 00Brix
BAB 11
OVEN INKUBATOR
AUTOCLAVE DAN WATERBATH
A. AUTOCLAVE
Sebuah perangkat sterilisasi yang menggunakan uap bertekanan tinggi
dalam ruang tertutup untuk mendekontaminasi atau mensterilkan peralatan. Alat
pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan
uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
Alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121.
Prinsip AUTOCLAVE :
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave lama kelamaan
akan mendidih.
Setelah udara dalam autoclave diganti dengan uap air, katup udara / uap
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi
dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Macam-macam autoklaf :
gravity displacement
steam-flush pressure-pulse
Bagian-bagian autoklaf :
Cara Kerja :
Masukkan air dalam autoclave sampai batas yang sudah ditentukan.
Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dr bibir autoklaf.
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121C.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada
preissure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
1. Bagian bawah autoklaf harus berisi air bebas mineral sampai setinggi
penyangga
Kalibrasi :
Digunakan untuk menguji apakah fungsi alat, suhu, waktu dan tekanannya
sudah benar.
c. Hidupkan autoklaf
d. Setelah selesai, baca indikator tape dengan melihat perubahan warna yang
terjadi pada garis-garis diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik,
garis-garis diagonal berubah berwarna dari putih menjadi coklat kehitaman.
c. Hidupkan autoklaf
d. Setelah selesai, ambil Bacillus stearothermophilus dan tanam pada agar darah
(blood agar) dan inkubasi pada suhu 40-60 derajat celcius selama 24-48 jam
INKUBATOR
Bagian-bagian inkubator :
1. Pintu inkubator
2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan
3. Rak inkubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yamg akan
diinkubator
Tipe-tipe Inkubator :
Berdasarkan kegunaannya secara khusus
1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk
aerasi biakan.
2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu
ambient.
Macam macam inkubator :
CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan
kaya karbondioksida.
Automatic temperature change incubator: inkubator yang
dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga
tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang
umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator
sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Kalibrasi :
1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum mulai bekerja
2. Penyimpangan suhu yang melebihi 2C, pengatur suhu perlu disetel
kembali
Pemeliharaan :
Bersihkan bagian dalam dan rak dengan disinfektan tiap bulan
OVEN
Merupakan alat penghantar panas yang menggunakan udara sebagai
penghantar panas dengan proses radiasi, konveksi.