Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

ETIKA PROFESI
Peranan Ahli Gizi
Sebagai Pelaksana Penyelenggaraan Makanan
Dan Produksi Makanan

Disusun Oleh:
Ahmad Saipul Bahri
Amelia Rahmah
Annida Syahlina
Eka Nurhidayati
Firda Nabila
Irsya Aulia
Nana Chairunnisa
Noor Khalwati Afdhaliya
Nurul Hikmah
Rabiatul Adawiyah
Vivi Indria Wulandari
Wahdatul Halimah Aulia
Yulianti Nur Wulan Sari
Noor Minawati

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
NOVEMBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN

Profesi gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang
berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.
Ahli gizi dan Ahli madya gizi, sebagi pekerjaan profesional, harus memiliki persyaratan
seperti berikut :
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
b. Melalui jenjang pendidikan, yang menyiapkan tenaga profesional.
c. Keberadaanya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
d. Mempunyai kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah. Mempunyai
peran dan fungsi yang jelas
e. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
f. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
g. Memiliki etika ahli gizi
h. Memiliki standar praktik
i. Memilik standar pendidikan yang mendasarinya, dan mengembangkan profesi sesuai
dengan pelayanan.
j. Memiliki standar keberlanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi.

Ahli Gizi memiliki peran dalam bidangnya sehingga tercipta tingkah laku yang diharapkan
dan dimiliki oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya di masyarakat/organisasi, dalam hal ini
dalam kegiatan penyelenggaraan makanan dan produksi makanan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Gizi memiliki
9 peran Ahli Gizi (dasar pendidikan S-1 Gizi)
6 peran Ahli Madya Gizi (dasar pendidikan D-3 Gizi)
Salah satu peran ahli gizi adalah Pengelola sistem penyelenggaraan makanan institusi/masal yang
memiliki fungsi sebagai berikut :

Merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan penyelenggaraan makanan


institusi/massal
Mengkaji data dan mencirikan masalah SPMI/M
Memberi masukan kepada mitra kerja tentang masalah SPMI/M
Merencanakan pelaksanaan SPMI/M
Mengawasi pelaksanaan SPMI/M
BAB II
ISI

1. Etika Ahli Gizi Dalam Merencanakan, Mengorganisasi Dan Mengarahkan Kegiatan


Penyelenggaraan Makanan Institusi/Massal
A. Sikap Ahli Gizi :
1) Seorang ahli gizi harus dapat meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan serta
berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat dalam
penyelenggaraan makanan institusi/massal
2) Dalam merencanakan organisasi, ahli gizi harus menjalankan profesinya menurut
standar profesi yang telah ditetapkan, bersikap jujur, tulus serta adil
3) Menjalankan profesinya berdasarkan prinsip keilmuan, informasi terkini dan dalam
menginterpretasikan informasi hendaknya objektif.
4) Mampu bekerja sama dengan pihak lain.
B. Sikap Ahli Gizi terhadap atasan dan atau bawahan dalam perusahaan penyelenggarakan
makanan institusi/massal :
1) Atasan Sebagai panutan pengarah dan pembimbing bawahannya serta bertanggung
jawab atas perilaku kinerja dan unjuk kerja bawahannya dalam penyelenggaraan
makanan
2) Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya
dalam arah dan dibawah tanggung jawab atasannya.
3) Saling menerima, menghargai dan membina kerja sama dalam suasana
keterbukaan didasari ketulusan dan itikad baik.
C. Sikap Ahli Gizi terhadap sesama profesi ahli gizi :
1) Saling menghargai mendorong semangat dan membina kerja sama dalam tugas
dan tanggung jawab masing masing dalam penyelenggaraan makanan.
2) Mengembangkan integritas keterbukaaan dan kelimpahruahan dalam hubungan
yang harmonis sebagai warga perusahaan dalam penyelenggaraan makanan.
D. Integritas dalam Penyelenggaraan Makanan :
1) Melakukan pekerjaan dengan jujur, tekun dan bertanggung jawab.
2) Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang di haruskan oleh ketentuan
perundang undangan dan profesi ahli gizi
3) Tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun atau terlibat dalam tindakan
memalukan profesi internal audit ataupun perusahaan.
E. Objektifitas dalam penyelenggaraan makanan
1) Tidak berpartisipasi pada kegiatan atau hubungan apapun yang dapat mengganggu
atau dianggap mengganggu profesionalitas penilaian.
2) Tidak menerima apapun yang dapat mengganggu atau dianggap mengganggu
profesionalitas penilaian.
3) Mengungkapkan semua fakta material yang dapat diketahui.
F. Confidentiality (Kerahasiaan) dalam penyelenggaraan Makanan :
1) Berhati hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh
dalam bertugas.
2) Tidak menggunakan informasi dalam keuntungan pribadi atau dengan cara apapun
yang bertentangan dengan ketentuan perundang undangan atau merugikan tujuan
yang sah dan etis dari perusahaan
G. Kompetensi ahli gizi dalam penyelenggaraan makanan :
1) Memberikan layanan sepanjang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang diperlukan
2) Melakukan audit sesuai dengan standar praktik profesional internal audit
3) Terus menerus meningkatkan kemampuan dan efektifitas serta kualitas audit
H. Cara Berpakaian Ahli Gizi :
1) Hendaklah berpakaian yang pantas (sesuai dengan tempatnya), bersih dan rapi,
serta baik dipandang.
2) Jika memakai topi, hendaknya di buka ketika hendak memasuki ruangan, atau saat
memberi hormat.
3) Hendaknya jangan menggunakan pakaian yang terlalu sempit atau longgar.
Kantong celana jangan diisi sampai gembung.
4) Dan lain sebagainya
I. Etika Ahli Gizi terhadap klien dalam penyelenggaraan makan institusi
1) Ahli Gizi dapat menjaga komunikasi dengan baik sepanjang waktu dan senantiasa
berusaha memelihara dan meningkatkan status gizi klien dalam lingkup institusi
pelayanan gizi.
2) Bersikap Ramah, murah senyum dan dapat mengendalikan emosinya selama
bertugas menghadapi beraneka permintaan klien.
3) Senantiasa menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat yang dilayaninya baik pada
saat klien masih atau sudah tidak dalam pelayanannya.
4) Memberikan pelayanan gizi prima, cepat, akurat dan sesuai standar yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan .

2. Etika Ahli Gizi Dalam Mengkaji data dan mencirikan masalah SPMI/M
a. Ahli gizi harus mengetahui dan memahami dengan baik proses penyelenggaraan
makanan massal dan institusi.
b. Dalam mengkaji data harus teliti, benar dan tepat. Kesalahan dalam penyelenggaraan
makanan dapat diminimalisir sedemikian rupa oleh ahli gizi yang bertugas dalam
mengkaji dan mencirikan data.
3. Etika Ahli Gizi Dalam Memberi masukan kepada mitra kerja tentang SPMI/M
a. Dalam melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat,
ahli gizi harus bersikap secara optimal, senantiasa bekerjasama dan menghargai berbagai
disiplin ilmu sebagai mitra kerja di masyarakat dalam pelaksanaan penyelenggaraan
makan massal.
b. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan makan massal, ahli gizi dapat Memelihara
hubungan persahabatan yang harmonis dengan semua organisasi atau disiplin
ilmu/profesional yang terkait dalam upaya meningkatkan status gizi, kesehatan,
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
c. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaru kepada sesama profesi dan
mitra kerja
d. Berbicara dengan sopan dan tidak bernada tinggi saat melakukan kerjasama dalam
kegiatan penyelenggaraan makan sehingga tercipta suasana yang hangat secara
mutualisme.
e. Melakukan interaksi secara baik, jelas dan sesuai aturan kepada mitra kerja terkait
penyelenggaraan makan massal atau institusi.
f. Berpakaian rapi, sopan dan sesuai dengan profesi.
g. Menatap lawan bicara dengan hormat sehingga kerjasama dapat berjalan dan terlaksana.
4. Etika Ahli Gizi Dalam Merencanakan pelaksanaan SPMI/M
a. Harus mempunyai kemampuan merencanakan standar resep, standar porsi dan standar
bumbu.
b. Ahli gizi harus mampu membuat perencanaan pelaksanaan MSPM/I dengan benar dan
sistematis
5. Etika Ahli Gizi dalam Mengawasi pelaksanaan SPMI/M
a. Ahli Gizi sebagai pengawas dalam pelaksanaan SPMI/M harus memiliki karakter yang
tegas tapi harus tetap sopan
b. Melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara benar sesuai dengan standar institusi
yang berlaku.

6. Etika Penerimaan Bahan Makanan


1) Dalam kegiatan Penerimaan bahan makanan diperlukan tenaga yang bertugas menerima
bahan makanan dengan syarat harus mempunyai tanggung jawab, mampu mengambil
keputusan yang tepat dan teliti, mempunyai pengalaman memilih dan menilai spesifikasi
bahan makanan yang diguanakna dalam penyelenggaraan bahan makanan
2) memiliki pengetahuan bahan makanan yang luas, tidak mudah berkompromi dengan
penjual/rekanan
3) dapat bersifat adil, dapat menjaga rahasia klasifikasi jenis jenis rekanan, bijaksana,
jujur, selalu ramah terhadap penjual atau rekanan
4) tidak mengharapkan segala macam bentuk imbalan atau hadiah atas jasanya, taat dan
tepat janji yang diberikan kepada penjual.
5) Melakukan penerimaan makanan secara benar, yaitu sesuai dengan fraktur/ bon
pemesananan yang telah dipesan, mengecek kuantitas bahan makanna denagan
menimbng bahan makanan, apabila ada yang tidak sesuai harus dilaporkan dengan jujur.
6) Berpakaian sesuai standar dan ketetapan yang ditentukan oleh institusi penyelenggara
sehingga mutu atau kualitas tertinggi dapat tercapai.
7) Melakukan komunikasi atau interaksi tidak berlebihan, berbicara sesuai dengan tuntutan
pekerjaan saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ahli Gizi memiliki peran dalam penyelenggaraan makanan institusi/ massal sebagai
Perencana, Pengorganisasi Dan Pengarah Kegiatan Penyelenggaraan Makanan
Institusi/Massal, Mengkaji data dan mencirikan masalah SPMI/M, Memberi masukan kepada
mitra kerja tentang SPMI/M, Merencanakan pelaksanaan SPMI/M, Mengawasi pelaksanaan
SPMI/M dan Penerimaan Bahan Makanan. Dalam melaksanakan perannya tersebut, ahli gizi
harus bekerja sesuai dengan peraturan dan memiliki etika yang baik sesuai dengan profesi dan
kedudukannya, sehingga kegiatan penyelenggaraan makanaan institusi dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan memberikan kepuasan maksimal bagi konsumen.

B. Komentar kelompok 3
Komentar kelompok tentang peranan ahli gizi sebagai pelaksana penyelenggaraan
makanan dan produksi makanan :
Menurut kami peranan ahli gizi sebagai pelaksana penyelenggaraan makanan dan produksi
makanan dan produksi sangatlah penting, karena ahli gizi memiliki kompetensi yang dapat
berperan sebagai perencana, pengorganisasi dan pengarah dalam kegiatan penyelenggaraan
makanan istitusi serta mengawasi pelaksanaannya dari perencanaan sampai dengan distribusi
sehingga pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan makananan dapat berjalan dengan baik dan
dapat mencapai kepuasan bagi konsumen.

Anda mungkin juga menyukai