Jurnal Produksi Tape
Jurnal Produksi Tape
com/document/217452801/Jurnal-Produksi-Tape
ABSTRAK
Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dimana terjadi
suatu perombakan bahan bahan yang tidak sederhana. Zat pati yang ada dalam
singkongdanketan diubah menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula dengan
bantuan suatu organisme yang disebut ragi atau khamir. PadaPenelitian kali
inimenggunakan 3 bahan tape yang berbeda,
yaituketanhitam,ketanputihdansingkong. Tujuandaripenelitianiniyaitu
membuat kultur murni dan starter tape,mengetahui cara pembuatan starter,
mengetahui pengaruh lamanya fermentasi, danproduksi tape. Metode yang
digunakanuntukmemperoleh data pada penelitian kali ini yaitu menggunakan
metode organoleptik, Dimanasetiankuisionermencicipi tape dengan parameter
yang digunakanadalah Rasa, Tekstur, Aroma danKenampakan.Kemudian data
yang
telahdiperolehdiolahmenjadigrafikbatangdankemudiandilakukananalisisdenganm
embangdingkan literature. Dalampembuatan tape, ragi (Saccharomyces
cereviceae) mengeluarkanenzim yang
dapatmemecahkarbohidratpadasingkongmenjadigula yang
lebihsederhana.C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118
kJ per mol) Dapat dijabarkan sebagai berikut, Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa)
Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) enzim tersebut.
PENDAHULUAN
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi.Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya.Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
ABSTRAK
Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dimana terjadi suatu
perombakan bahan bahan yang tidak sederhana. Zat pati yang ada dalam
singkong diubah menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula engan bantuan suatu
organisme yang disebut ragi atau khamir. PadaPenelitian kali
inimenggunakan 3 bahan tape yang berbeda,
yaituketanhitam,ketanputihdansingkong. Pada penilitian kali ini
mempunyai beberapa tujuan, yaitu membuat kultur murni dan starter
tape,mengetahui cara pembuatan starter, mengetahui pengaruh lamanya
fermentasi, danproduksi tape. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini
yaitu menggunakan metode organoleptik, Dimanasetiankuisionermencicipi tape
dengan parameter yang digunakanadalah Rasa, Tekstur, Aroma
danKenampakan.Dalampembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkanenzim yang dapatmemecahkarbohidratpadasingkongmenjadigula
yang lebihsederhana.C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang
dilepaskan:118 kJ per mol) Dapat dijabarkan sebagai berikut, Gula (glukosa,
fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP) enzim
tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan :
Alat :
Tabung reaksi, cawan petri, bunsen, korek, gelas ukur, labu ukur,pipet,
mikroskop.
Singkong
Tape Singkong ( Ragi Pasar )
4.5
4
3.5
3 24 Jam
2.5 48 Jam
2 72 Jam
1.5
1
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
2.5
24 Jam
2 48 Jam
1.5 72 Jam
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
Tape Singkong 2 ( Ragi Buatan )
3.5
2.5
24 Jam
2 48 Jam
1.5 72 Jam
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
2.5
24 Jam
2 48 Jam
1.5 72 Jam
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
2.5
24 Jam
2 48 Jam
1.5 72 Jam
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
2.5
24 Jam
2 48 Jam
1.5 72 Jam
0.5
0
Rasa Aroma Kenampakan Tekstur
Pada praktikum acara tape, bahan yang digunakan yaitu singkong dan beras
ketan, pada singkong digunakan singkong putih dan singkong kuning, sedangkan pada
beras ketan digunakan beras ketan putih dan beras ketan hitam. Ragi yang digunakan
dalam pembuatan tape ini adalah ragi hasil dari buatan sendiri dan ragi dari pasar.
Dimana penggunaan ragi tersebut digunakan untuk memebedakan hasil antara ragi
pasar dan ragi buatan. Dan fermentasi tersebut dilakukakan pengamatan selama 24 ,
48, dan 72 jam. Pada pengamatan 24 jam , pada singkong putih dengan menggunakan
ragi buatan belum menghasilkan aroma khas tape dan rasanya masih belum manis.
Hal ini disebabkan karena bakteri yang digunakan dalam pembuatan tape belum
bereaksi dengan baik. Sehingga Saccharomyces cerevisaebelum dapat mengubah
glukosa menjadi alcohol, pada pengamatan 48 jam, aromanya sangat asam, tekstur
masih keras dan warnanya tidak khas tape. Pada pengamtan 72 jam singkong tersebut
berbau asam dan disekitar tape tersebut terdapat hifa. Hal tersebut kemungkinan
singkong yang difermentasi telah terkontaminasi oleh kapang sehingga pada sekitar
tape terdapat hifa.
2 Ketan
Dengan demikian, dari percobaan yang telah dilakukan hari pertama baik
dalam pembuatan tape singkong maupun tape ketan dengan menggunakan ragi pasar
menunjukkan belum mengalami perubahan yaitu masih sama dengan bahan awalnya,
hal ini disebabkan karena bakteri yang digunakan dalam pembuatan tape belum
bereaksi dengan baik. Pada hari ketiga baik pada pembuatan tape ketan maupun
singkong, keduanya telah mengalami perubahan baik dari segi bau, warna, tekstur
maupun rasa. Fermentasi tape ketan maupun tape singkong bereaksi dengan baik pada
hari ketiga. Semakin lama proses fermentasi semakin kuat alkoholnya. Terbukti pada
hari ketiga baik dalam pembuatan tape singkong maupun tape ketan baunya asam dan
beralkohol. Begitu juga pada warna dan rasa, semakin lama proses fermentasi maka
rasanya akan semakin manis dan warnanya semakin kuning pada tape ketan maupun
tape singkong. Tekstur pada hari pertamamasih keras sedangkan pada hari ketiga
mejadi lunak dan berair. Semakin lama proses fermentasi, semakin berubah bau, rasa,
warna dan tekstur tape.
Sedangkan Kegagalan dalam pembuatan tape dengan ragi buatan baik tape
dengan menggunakan beras ketan maupun singkong biasanya dikarenakan enzim
pada ragi Saccharomyces cerevisaetidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
Proses Fermentasi