Anda di halaman 1dari 13

Analisis Peristiwa Kegagalan Pada Leaf

Spring

ANALISIS PERISTIWA KEGAGALAN PADA LEAF SPRING TRUK COLT DIESEL


PENGANGKUT PASIR

1 2
Sepfitrah , Yose Rizal
ABSTRAK
Kendaraan untuk pengakut barang seperti truk, memiliki titik pembebanan cenderung ke
arah bagian tengah hingga kebelakang badannya. Sehingga suspensi bagian belakang truk akan
mengalami defleksi yang lebih besar dibandingkan dengan suspensi pada bagian depan. Sistem
suspensi truk bagian belakang menggunakan pegas daun, yang akan mengalami kondisi terberat
dalam beban tekan secara berulang-ulang, sehingga berpotensi untuk gagal akibat lewat batas lelah
materialnya.
Dalam penelitian ini akan dilakukan investigasi terhadap pegas daun pada truk pengangkut
pasir yang mengalami kegagalan berupa patah. Pegas yang patah dilepaskan dari rangkaian sistem
suspensi truk untuk dipotong pada daerah yang mengalami pecah dan daerah tertentu yang ingin
diamati sebagai spesimen uji.
Material yang paling banyak digunakan untuk bahan leaf spring adalah baja karbon SAE
1065, 1085, 1090 dan baja paduan SAE 5155, 5160, 4063, 9260.
Kegagalan komponen leaf spring pada truk pengangkut pasir ini disebabkan oleh korosi
fatik yang terinisiasi oleh korosi sumuran (pitting). Inisiasi pada pitting terjadi karena pada sumuran
tersebut terjadi sterss concetration sehingga kekuatan tarik bagian komponen tersebut tidak dapat
menahan tegangan tarik dari kondisi kerja.
Kata Kunci : Kegagalan material, Leaf Spring, Colt Diesel, Truk Pengangkut pasir.

ABSTRACT
Vehicle for pengakut goods such as trucks, have tended to point loading up backward
toward the center of the body. The back of the truck so the suspension will experience a greater
deflection than the suspension on the front. Truck rear suspension system uses leaf springs, which
will undergo the toughest conditions in the compressive load over and over again, so the potential
for failure due to material fatigue limit passing.
In this research investigation into the leaf springs on trucks carrying sand in the form of a
broken failure. A broken spring release of a series of truck suspension system to cut the rupture area
and certain areas that want to be observed as a test specimen.
The most widely used material for the materials 'leaf spring' is carbon steel SAE 1065,
1085, 1090 and alloy steel SAE 5155, 5160, 4063, 9260.
Component failure 'leaf spring' in the sand trucks due to corrosion fatigue is initiated by
pitting corrosion (pitting). Initiation of pitting occurs due to pitting occurs 'the stress concetration'
so that the tensile strength of the component parts can not withstand tensile stress of working
conditions.
Keywords : material failure, Leaf Spring, Colt Diesel, Trucks sand.

1. PENDAHULUAN cenderung ke arah bagian tengah hingga


Kendaraan untuk pengakut barang kebelakang badannya. Sehingga suspensi
seperti truk, memiliki titik pembebanan bagian belakang truk akan mengalami

1, Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 151


2, Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian
defleksi yang lebih besar dibandingkan Pegas (spring) adalah suatu elemen
dengan suspensi pada bagian depan. Sistem mesin fleksibel yang dapat menyimpan energi
suspensi truk bagian belakang menggunakan dari beban-beban atau gaya-gaya yang
pegas daun, yang akan mengalami kondisi diberikan dan akan mengembalikan energi
terberat dalam beban tekan secara berulang- yang besarnya sama dengan beban jika beban
ulang, sehingga berpotensi untuk gagal akibat dihilangkan. Gaya yangdihasilkan dapat
lewat batas lelah materialnya. berupa linear push / pull atau radial. Pegas
Pada sebuah peristiwa, pegas daun merupakan elemen penumpu utama dari
sebuah truk colt diesel pengangkut pasir suspensi karena berfungsi untuk menahan
mengalami patah. Hal ini menarik untuk berat dari kendaraan, menjaga ketinggian
diteliti, karena kegagalan pada pegas daun berkendara, dan menyerap kejutan yang
truk sering terjadi. terjadi di jalan.
Dari desain komponen setidaknya dapat Dari bentuk lapisannya terdapat dua
diperkirakan beberapa besaran kuantitatif jenis dari pegas daun yaitu pegas daun
yang berhubungan dengan besar pembebanan tunggal dan pegas daun berlapis. Pegas daun
yang sebenarnya terjadi pada komponen ini, berlapis disusun dan disatukan dengan
dari keseluruhan system pembebanan. Data perantara klem atau mur-baut. Pegas jenis ini
tersebut dapat dicocokkan dengan data-data banyak digunakan pada bagian belakang
mengenai bahan yang digunakan pada kendaraan roda empat, khususnya untuk jenis
komponen ini, apakah material pegas daun truk dan jip.
mampu menahan beban system, atau mungkin
terjadi kesalahan pemilihan material.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini:
- Mempelajari sistem kerja pegas daun pada
kendaraan roda empat dan gaya-gaya yang
bekerja, serta pemilihan bahan untuk pegas
daun tersebut. Gambar 1. Pegas daun
- Mengetahui penyebab utama dan (sumber : rapid-racer.com)
mekanisme kegagalan yang mengakibatkan
patahnya pegas daun pada truk colt diesel Suspensi depan adalah suatu mekanisme
pengangkut pasir. yang ditempatkan pada roda depan kendaraan.
- Memberikan solusi agar pegas daun dapat Sistem yang terdapat di sini terhubung dengan
terhindar dari kegagalan serupa sistem steering, yang mempunyai peran
dikemudian hari. penting dalam mengatur arah kendaraan.
Suspensi adalah suatu mekanisme dari Terdapat berbagai macam model antara lain :
sekumpulan benda kaku yang dipasangkan di model macpherson, double wishbone, trailing
antara body atau rangka dengan roda-roda arm, dan multi link.
yang berfungsi untuk meredam getaran- Suspensi belakang adalah suatu
getaran atau kejutan-kejutan (beban dinamis) mekanisme yang ditempatkan pada roda
yang ditimbulkan oleh keadaan jalan dan juga belakang kendaraan. Segala sistem yang
berfungsi sebagai tumpuan atau penahan berat dipakai pada suspensi depan dapat dipakai
kendaraan (beban statis). Sasis terdiri atas oleh suspensi belakang hanya saja tidak
rangka kendaraan, sistem suspensi, sistem terhubung dengan sistem steering. Model-
kemudi, dan roda atau ban.

Page 152 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisis Peristiwa Kegagalan Pada Leaf
Spring
model tersebut antara lain solid axle, beam
axle, dan 4 bar. 1. Tahap awal terjadinya retakan (crack
inisiation).
Pembebanan Pada Pegas Daun 2. Tahap penjalaran retakan (crack
propagation).
3. Tahap akhir (final fracture).
Kelelahan logam diawali dengan
pembentukan awal retak dan dilanjutkan
dengan penjalaran retakan hingga komponen
mengalami patah. Lokasi awal retak pada
komponen atau logam yang mengalami
Gambar 2. Beban yang bekerja pada
pegas daun pembebanan dinamis atau siklik adalah pada
titik daerah dimana memiliki kekuatan yang
Momen bending maksimum ditengah pegas paling minimum dan atau pada titik daerah
adalah : dimana mengalami tegangan yang paling
M = P x l....................................... (1) maksimum.
Tegangan bending maksimum adalah : 2. METODOLOGI PENELITIAN
P x l (2) Objek Penelitian
...............................
(b x t) 2 /6 Dalam penelitian ini akan dilakukan
Ada persamaan yang dapat diturunkan investigasi terhadap pegas daun pada truk
dari prinsip defleksi batang dengan asumsi yang mengalami kegagalan berupa patah,
batang berkekuatan seragam yang dapat dimana kendaraan ini rutin beroperasi hingga
digunakan untuk pegas ini untuk menentukan enam hari dalam seminggu. Rute jalan yang
tegangan maksimum yang ditahan pegas dilalui bervariasi, mulai dari jalan tanah rata
dengan susunan jamak (n pegas): dan kadang berlubang terutama pada lokasi
pengambilan pasir, hingga jalan raya yang
3Pl rata beraspal, sehingga berat muatan yang
2nbt 2 ............................... (3) diangkut tidak diketahui pasti. Namun dapat
Dimana :
ditaksir berdasarkan daya angkut, berat
= Tegangan
muatan berkisar antara 7 10 ton, untuk satu
maksimum kali angkut.
P = Beban Pegas daun yang mengalami patah
l = Panjang berada pada urutan pertama dari susunan
n = Jumlah pegas b = pegas daun pada truk tersebut, adapun
Lebar dimensi pegas daun terlihat pada gambar di
t = Ketebalan pegas Kelelahan bawah ini.
(Fatigue) adalah salah satu
jenis kegagalan (patah)pada komponen akibat
beban dinamis (pembebanan yang berulang-
ulangatau berubah-ubah) yang palingterjadi
pada pegas daun. Secara umum diperkirakan
50%-90% kegagalan mekanis adalah Gambar 3. Dimensi pegas yang patah
disebabkan oleh kelelahan. Mekanisme patah
lelah adalah terdiri atas :
Tahapan Analisis Kegagalan

1, Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 153


2, Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian
dilakukan pada penampang memanjang
Material
pegas. Pemotongan sampel dilakukan dengan
alat pemotong abrasif yang dilengkapi dengan
Survei pendingin air, pemilihan pemotongan sampel
Lapangan
arah memanjang pegas pada daerah kerusakan
ditunjukan pada (gambar 6) berikut ini;
Pengamatan&
Pengujian Pemotongan
spesimen

Pemeriksaan Pengujian
visual Komposisi Analisa
Fraktografi kimia Tegangan
Pengukuran Kekerasan

Gambar 6. Lokasi pemotongan


Data &
Pembaha
pegas sebagai sampel.
3. DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan yang didapat dengan
Kesimpulan persamaan (1) dapat digunakan sebagai
gambaran umum dari pegas ini. Pada truk ini
Gambar 4. Skema analisis kegagalan berat kosongnya 2500 kg, berat terisi
maksimalnya adalah 11500 kg (menggunakan
Pengamatan Makroskopi
pendekatan sesuai dengan standar pemakaian,
Pengamatan makroskopi dilakukan
beban angkat = 9000 kg). Pada berat
untuk analisis lebih lanjut. Pengambilan foto
maksimalnya, bila semuanya didistribusi
kerusakan dilakukan secara detail terutama
merata pada keempat roda truk maka satu
pada daerah yang mengalami kerusakan.
roda truk akan menahan beban :
Pengamatan makroskop menggunakan
mikroskop foto image, yang dapat 11500 kg x 9,8 m/s 2 28175 N
memperbesar dan memberikan profil yang 4
lebih ditail tampak patahan. Pada berat minimal atau kondisi truk
Mikroskop
dalam keadaan kosong, distribusi beban pada
tiap roda adalah :

Patahan pegas 2500 kg x 9,8 m/s 2 6125 N


4

Gambar 5. Mikroskop foto image


untuk pengamatan patahan
Pengamatan Mikroskopi
Pengamatan mikroskopi dilakukan pada
pegasyang mengalami kerusakan, terutama
Gambar 7. Gaya-gaya yang bekerja pada pegas
pada daerah yang mengindikasikan sebagai
penyebab terjadinya kerusakan yaitu daerah Beban dapat berubah arah membentuk
patahan. Pengamatan mikroskopi ini siklus dengan besar yang berubah-ubah. Hal
Page 154 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013
Analisis Peristiwa Kegagalan Pada Leaf
Spring
menarik disini adalah bila ditinjau bagian
mana yang efek perubahan arah beban paling Berdasarkan hasil uji komposisi kimia
terasa pada leaf spring. material pegas daun yang mengalami
Panjang pegas 1,2m , jumlah pegas kegagalan dan dibandingkan dengan
komposisi kimia material pegas daun yang
adalah 25, lebar pegas 0.07 m, dantinggi 1
sering digunakan seperti terlihat pada tabel 1.
pegas adalah 0.01 m. Maka bila harga harga
Material pegas daun yang mengalami patah
diatas dimasukkan dalam persamaan awal
equivalen dengan standar AISI 5160, atau
akan didapat tegangan maksimal dan minimal
standar JIS SUP 9.
yang diterima oleh pegas :
Untuk material baja paduan Si-Mn AISI 5160,
483 x 10 6 N/m
2
3 x 28175N x 1.2 m tegangan ultimat-nya mencapai 1050MPa (
2 x 15 x 0.07m x0.01m2
max 2
107 Kg/mm ) dengan tegangan batas
Perlu diketahui bahwa perhitungan elastikatau tegangan luluhnya 924MPa (
diatas tidaklah akurat benar karena terdapat 2
94,22 Kg/mm ). Kekerasan material ini
banyak penyederhanaan seperti dimensi dari setalah diproses temper pada temperatur 595
pegas daun ini, tetapi dapat digunakan o
C mencapai 32 33 HRC.
sebagai perkiraan awal untuk kriteria
pemilihan bahan terutama dalam endurance Hasil Pengujian Nilai Kekerasan
limit-nya. Hasil uji kekerasan pada material
pegas daun yang patah ini seperti terlihat pada
Aspek Pemilihan Bahan Komponen gambar berikut :
Material yang paling banyak digunakan 31 HRC 37,5
untuk bahan leaf spring adalah baja karbon
SAE 1065, 1085, 1090 dan baja paduan SAE
5155, 5160, 4063, 9260. Berikut ini adalah
tabel hasil Uji Komposisi Kimia:
Tabel 1. Hasil Uji Komposisi kimia pegas
daun 37HRC
Leaf Spring
Unsur (%) Gambar 8. Hasil uji kekerasan pegas daun
1 2
C 0.645 0.564 Nilai kekerasan pada pegas daun tidak
Si 0.295 0.297
sama/ merata pada setiap bagiannya.
Mn 0.774 0.762
Kekerasan pada daerah dekat dengan patah
P 0.002 0.0024
atau tengah pegas lebih rendah dari pada
S 0.0179 0.0183
bagian ujung pegas. Hal ini menunjukkan
Cr 0.771 0.769
tingkat keuletan bagian tengah pegas lebih
Mo 0.0295 0.0302
Ni 0.0154 0.01.71
tinggi dari pada bagian ujung pegas.
Al 0.0084 0.0093 Pengamatan Lingkungan atau Lingkungan
Cu 0.0154 0.0152 komponen
V 0.0051 0.0050 Sebagai pengangkat pasir, truk ini sering
W 0.0026 0.0030 melawati daerah basah yaitu sungai dimana
Fe 95.8 95.7 pasir tersebut diperoleh. Jadi tingkat
kelembapan lingkungan pegas ini suatu saat
dapat tinggi sekali. Pada saat pengamatan

1, Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 155


2, Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian
langsung dijumpai banyaknya lumpur, tanah kenyataan lingkungan komponen tersebut
dan pasir pada bagian pegas ini karena yang cendrung lembab dan sangat mungkin
terciprat dari roda truk ketika melewati tercemar oksidator dari asap buangan dan
daerah-daerah basah. materi- materi yang berasal dari jalanan
dimana truk itu lewat yang ditandai dengan
penampakan sumuran-sumuran kecil dengan
produk korosi didalamnya seperti terlihat
pada gambar 11.

Gambar 9. Kondisi pegas penuh lumpur


Pengamatan Visual Pada komponen

Peristiwa perpatahan ini terjadi pada


Lubang baut
bagian leaf spring pada susunan susunan Korosi pengikat
pertama seperti yang ditunjukan pada gambar
10. Foto komponen yang patah ini adalah
sebagai berikut:

Sumuran

Gambar 10. Komponen pegas daun yang Gambar 11. Korosi sumuran pada permukaan
mengalami patah pegas

Permukaan benda ini(bukan Pada gambar 11, jelas terlihat garis-garis


permukaan patahan ) menunjukan banyak pantai dan pola chevron pada bagian atasnya.
produk korosi yang tertimbun, juga Penampakan ini memberikan beberapa
terbentuknya sumuran-sumuran (pitting) dari keterangan penting dalam analisis kerusakan
peristiwa korosi sumuran. Permukaan yang ini yaitu:
sangat kasar ini juga ditambah adanya
rekahan-rekahan pada bagian sebelah bawah 1. Jenis patahan cenderung getas, sehingga
dari pegas ini, kemungkinan berasal dari retak terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya
yang menjalar mulai dari korosi sumuran pemuluran awal
karena proses penekukan ketika terjadi 2. Gari-garis pantai menunjukan adanya
hentakan pada truk tersebut. peristiwa fatik, bila dilihat dari gambar 14,
Pengamatan PatahanKomponen jelas dilihat awal dari peristiwa fatik ini
pada korosi sumuran yang menjadi
Dari penampakan permukaan komponen
penyebab awal dan perambatan retakan.
(bukan permukaan patahan), dijumpai
banyaknya korosi. Hal ini sesuai dengan

Page 156 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Analisis Peristiwa Kegagalan Pada Leaf
Spring
3. Bila melihat gambar 11, peristiwa fatik ini
terjadi pada beberapa tempat dengan Faktor perlakuan panas material
beberapa awal retakan fatik (multi origin Material pegas daun mengalami perlakuan
cracks) yang memperlemah kekuatan tarik panas celup cepat pada media oli (oil
dari logam ini. quench) dan temper pada temperatur 595
o
4. Permukaan patahan yang kusam (kelabu) C.Proses temper bertujuan untuk
disebabkan produk korosi, jadi penjalaran menghilangkan tegangan sisa akibat proset
retakan hingga patah juga diikuti dengan quenching, sehingga diasumsikan tidak
peristiwa korosi. terdapat tegangan sisa pada material
tersebut. Perlakuan panas tersebut
Tanda chevron menunjukan arah perambatan menghasilkan sifat mekanik material
retakan ketika pegas ini patah pada saat diantaranya :
kekuatan tariknya tidak dapat lagi - Kekerasan : 32 HRC (302 BHN)
mengimbangi tegangan tarik karena sebagian - Kekutan tarik (Su) : 1050 MPa
permukaanya telah patah secara fatik. 2
107 Kg/mm
- Kekuatan luluh (Sy) : 924 MPa 94,22
multi origin > dari 2
korosi sumuran chevron beach mark Kg/mm
- Tegangan sisa : 0 Ksi
- Kekasaran permukaan : 24 in (gambar
2.20)
Batas lelah komponen
Berdasarkan gambar 2.18, dapat diketahui
batas lelah komponen pegas daun adalah
2
sebesar 73 92 Ksi 51, 32 64,68 kg/mm
patah getas
Faktor dimensi pegas
Posisi patahan pegas terjadi pada bagian
Gambar 12. Korosi sumuran sebagai inisiasi tengah pegas daun, merupakan bagian yang
yang membentuk chevron pada patahan. menerima beban terbesar dengan luas
Pemilihan bahan sudah tepat bila penampang terkecil akibat adanya lubang
dikaitkan antara besaran endurance limit untuk baut pengikat pegas. Adapun dimensi
dengan kapasitas truk tersebut. Tetapi perlu pegas daun adalah sebagai berikut :
diingat, harga awal endurance limit akan - Panjang pegas : 1200mm
turun secara drastis apalagi bila sudah - Lebar pegas : 70 mm
terbentuk notch akibat pitting, hingga tidak
- Tinggi 1 leaf : 10 mm
lagi sesuai dengan kapasitas kerja dari truk
- Diameter lubang baut pengikat : 14 mm
tersebut.
- Luas penampang pegas (A) = 10 x 70 =
2
Analisa Tegangan Siklik Pegas Daun 700 mm
Dari hasil pengamatan, faktor-faktor - Luas penampang lubang baut pengikat 10
yang paling berpengaruh terhadap material 2
x 14 = 140 mm
pegas, diantaranya proses perlakuan panas - Luas penampang patahan (Ap) = 700-140
pegas, kekasaran permukaan, unkuran = 560 mm
2
komponen atau dimensi pegas, faktor - Diameter equivalen patahan adalah :
temperatur kerja, dan faktor lingkungan
korosif.

1, Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 157


2, Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian
A d
p
4 ekuivalen
2

560
d 26,7 mm
ekuivalen
0.785
Faktor modifikasi pengaruh ukuran :
Berdasarkan persamaan (10), jika diameter
komponen lebih dari 8mm dan kurang dari
250 mm, maka :
-0,097 -0,097
Csize = 1,189 d = 1,189 (26,7) =
0,86
Faktor modifikasi pengaruh pembebanan
Beban yang bekerja pada pegas adalah
beban lentur atau beban bengkok, faktor Gambar 14. Mekanisme kegagalan komponen
modifikasi untuk pembebanan ini adalah = pegas daun
1.
Faktor modifikasi pengaruh kekasaran Dari data-data yang telah terkumpul dan
permukaan : hasil pengujian laboratorium, dapat diketahui
Karena kekasaran permukaannya = 24 penyebab utama kegalalan adalah terjadinya
in, maka sesuai denganGambar 2.20 korosi setempat/ piting pada pegas daun.
dapat diketahui faktor modifikasi Korosi piting menghasilkan takikan (notch)
kekasaran permukaan sebesar 0,87. pada permukaan pegas. Efek takikan
Batas lelah dengan memperhitungkan mengakibatkan konsentrasi tegangan. Beban
faktor modifikasi; yang berulang serta kondisi korosi yang terus
Dari beberapa faktor modifikasi yang telah berlangsung menyebabkan kelelahan pada
diambil berdasarkan kondisi komponen logam pegas hingga terjadinya patah.
pegas yang mengalami kegagalan maka
didapat batas lelah pegas tersebut : 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Se=Se . Csize . CLoad . Csurf finish= 92 . 0,86 . Dari pembahasan analisis kegagalan ini dapat
1 . 0,87= 68,034Ksi48,02 Kg/mm
2 diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai
Pada kenyataannya berdasarkan berikut.
perhitungan awal beban yang bekerja pada
1. Kegagalan komponen leaf spring pada
pegas mencapai 49,25 Kg/mm 2 . Gaya truk pengangkut pasir ini disebabkan
yang bekerja pada pegas lebih besar dari oleh korosi fatik yang terinisiasi oleh
batas lelah pegas dengan memperhitungkan korosi sumuran (pitting).
beberapa faktor yang mempengaruhi 2. Inisiasi pada pitting terjadi karena pada
kinerja pegas. sumuran tersebut terjadi sterss
Skematik Kegagalan Komponen Pegas concetration sehingga kekuatan tarik
Daun bagian komponen tersebut tidak dapat
Secara skematik mekanisme kegagalan menahan tegangan tarik dari kondisi
dari leaf spring pada truk ini, dapat dilihat kerja.
pada gambar 14 berikut. 3. Korosi pada komponen ini terjadi
karena pengaruh atmosfir lingkungan
yang basah dan banyak polutanya.

Lingkungan korosif Material & Disain JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013
Page 158 komponen

Korosi pitting
Analisis Peristiwa Kegagalan Pada Leaf Spring

Faktor inilah yang menjadi penyebab


utama kegagalan ini.
4. Fatik pada komponen ini terjadi karena
sesuai dengan fungsinya, komponen ini
mengalami pembebanan yang berubah-
ubah arahnya dan beragam besarnya.
Tegangan kerja yang digunakan sebesar
2
49,25 kg/mm lebih besar dari batas
lelah (endurance limit) komponen
dengan memperhitungkan faktor-faktor
yang memepengaruhi batas lelah
2
komponen sebesar 48,02 kg/mm .
DAFTAR PUSTAKA

1. American Society of Metals, Metals


Handbook Vol. 9 Fractography and Atlas
th
of Fractographs, Metals Park, Ohio, 8
Edition.
2. Fine, Moris E, Fatigue Resistance of
Metals, Metalurgical Transaction A,
American Soceiety of Metals, Metals
Park, Ohio, Volume 11A, 1980
3. M Ikhsan, Perancangan Suspenssi
Depan, FTI UI, Jakarta 2008.
4. MSC. Visual Nastran, Desktop Tutorial
Guide for Stress Analisys Microsoft
Corporation, 2004
5. Wulpi, D.J, Understanding How
Components Fail, ASM, USA, 1985
6. Abrianto Akuan, Kelelahan Logam
Unjani Bandung, 2007
7. F.C. Cambell, Elemen of Metallurgy and
Engineering Alloys, Chapter 14, ASM
International, USA, 2008.

1, Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Page 159


2, Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian
Page 160 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai