Laporan Pendahuluan Endometritis
Laporan Pendahuluan Endometritis
ENDOMETRITIS
I. PENGERTIAN
Endometritis adalah peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu
lapisan sebelah dalam pada dinding rahim, yang terjadi akibat infeksi. Terdapat
berbagai tipe endometritis, yaitu endometritis post partum (radang dinding rahim
sesudah melahirkan), endometritis sinsitial (peradangan dinding rahim akibat
tumor jinak disertai sel sintitial dan trofoblas yang banyak), serta endometritis
tuberkulosa (peradangan pada dinding rahim endometrium dan tuba fallopi,
biasanya akibat Mycobacterium tuberculosis.
II. PENYEBAB
IV. PATOGENESIS
Gambaran klinik tergantung dari jenis dan virulensi kuman, daya tahan
penderita, dan derajat trauma pada jalan lahir.Kadang-kadang lochea tertahan oleh
darah, sisa-sisa plasenta, dan selaput ketuban. Kedaan ini dinamakan lokiometra
dan dapat menyebabkan kenaikan suhu yang segera hilang setelah rintangan
diatasi. Uterus pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan, dan
lembek. Pada endometritis yang tidak meluas penderita pada hari-hari pertama
merasa kurang sehat dan perut nyeri.Mulai hari ke 3 suhu meningkat, nadi
menjadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu normal kembali. Lochea
pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau. Tetapi hali ini
tidak boleh menimbul kan anggapan bahwa terjadi infeksi berat, tetapi infeksi
berat kadang-kadang disertai lochea yang sedikit dan tidak berbau.
http://askepasbid.blogspot.com/2009/07/endometritis.html
V. MACAM-MACAM
a. EndometritisAkut
Endometritis akut adalah radang pada endometrium yang terjadi
Secaraakut..
Tandagejala
- Demam
Pada.endometritis.post.abortus.kadang-kadang.keluar
flour.yang.purulent
- Lochia.lama.berdarah.malahan.terjadi.metrorrhagi .
Kalau radang tidak menjalar ke parametrium atau perimetrium
tidak
ada nyeri.
Penyebab
- Infeksi.gonorhoe,infeksi.abortus
dan partus
- Memasukkan.IUD
Patofisiologi
Pada postbortum dan postpartum sering terdapat luka luka pada
serviks Uteri, luka dinding uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan
Porte dentre bagi kuman-kuman pathogen. Selain itu, alat-alat yang
Digunakan pada abortus dan partus tidak steril dapat membawa kuman ke
dalam.uterus.
Terapi
Uterotonika
Istirahat.posisi.fowler
Pemberian.antibiotik
Endometritis senilis perlu dikuret untuk mengesampingkan corpus
carcinoma,dan dapat diberikan terapi estrogen.
bEndometritis.Kronik
Pengertian
Endometritis kronik adalah radang pada endometrium yang terjadi secara
kronik
Tanda.dan.gejala
.Flour.albus.yang.keluar.dari.ostium./.leukorea
Kelainan.haid.seperti.metrorrhagi.dan.menorrhagi.
Penyebab
Tuberculosis
Tertinggalnya.sisa-sisa.abortus.dan.partus
Adanya.corpus.alineum.di.kavum.uteri
Polip.uterus.dengan.infeksi
.Tumor.ganas.uterus
Patofisiologi
Pada abortus inkompletus dengan sisa-sisa tertinggal dalam uterus
terdapat desidua dan villi korialis di tengah-tengah radang menahun.Pada
partus dengan sisa plasenta masih tertinggal dalam uterus, terdapat
peradangan dan organisasi dari jaringan tersebut disertai dengan gumpalan
darah.dan.terbentuklah.polip.plasenta.
Terapi
Kuretase untuk DD dengan karsinoma corpus uteri, polip atau mioma
submukosa.
Sumber:
Bagian Obstetri dan Genekologi, 1981. Genekologi. Bandung: fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
Bobak, 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC
Doengoes, Marilyn. E. 2001. Rencana Keperawatan. Jakarta. EGC
VI. DIAGNOSIS
Endometritis dapat terjadi secara klinis dan subklinis. Diagnosis
endometritis dapat didasarkan pada riwayat kesehatan, pemeriksaan rektal,
pemeriksaan vaginal dan biopsi. Keluhan kasus endometritis biasanya beberapa
kali dikawinkan tetapi tidak bunting, siklus birahi diperpanjang kecuali pada
endometritis yang sangat ringan. Pemeriksaan vaginal dapat dilakukan dengan
menggunakan vaginoskop dengan melihat adanya lendir, lubang leher rahim
(serviks) agak terbuka dan kemerahan di daerah vagina dan leher rahim. Pada
palpasi per rektal akan teraba dinding rahim agak kaku dan di dalam rahim ada
cairan tetapi tidak dirasakan sebagai fluktuasi (tergantung derajat infeksi)
LANDASAN ASKEB
Proses menejemen kebidanan menurut varney terdiri dari 7 langkah yang harus di
laksanakan secara berurutan dan secara periodic perlu berulang-ulang sesuai dengan
permasalahan pada mioma uteri. Penerapan 7 langkah varney yang memberikan asuhan
kebidanan pada klien dengan endometritis.
I. PENGUMPULAN DATA
1. Data Subyektif
1.1 Biodata
Identifikasi biodata ibu dan suami, meliputi: Nama, Umur, Suku/ Bangsa,
Agama, Pendidikan, Pekerjaan , Alamat Rumah, Telp. Rumah, No HP,
Alamat tempat kerja, Golongan Darah.endometritis dapat terjadi pada wanita
yang ada pada usia yang reproduktif dan msih mengalami menstuasi
b. Pola aktivitas
Data ini dikaji untuk mengetahui aktivitas ibu. Pada pasien endometritis
terbatas untuk melakukan aktivitas, hal ini dipengaruhi akibat adanya
nyeri yang dirasakan pasien.
d. Dukungan Keluarga
Data ini perlu dikaji bagaimana dukungan keluarga dalam memotivasi dan
memberikan dorongan psikis pada pasien untuk menghadapi dan
menjalani pemeriksaan/ pengobatan lebih lanjut.
f. Prilaku Spiritual
Data ini dikaji untuk mengetahui bagaimana penerimaan ibu terhadap
suatu keadaan berhubungan dengan spiritual (berdoa)
1.6 Pengetahuan
Data ini dikaji untuk mengetahui seberapa pengetahuan ibu tentang kesehatan
terutama yang terkait dengan keluhan yang dialami.
2. Data Obyetif
2.1 Keadaan Umum
a. Keadaan Umum
Pasien dengan endometriti keadaan umumnya tampak sehat akan tetapi
keadaanya akan bertambah buruk seiring dengan bertambah parahnya
penyakit dan tingkat nyeri yang dialami dan dikeluhkan.
b. Keadaan Emosi
Tergantung dari tingkat penerimaan pasien dan tingkat dukungan dari
keluarga
Diagnosa Aktual
Diagnose ditegakan berdasarkan keluhan yang disampaikan dan hasil
pemeriksaan sehingga dapat dilakukan penatalaksanaannya. Diagnose yang dapat
ditegakkan antara lain : Ibu umur tahun dengan tanda gejala prolaps uteri.
Diagnosa ditegakkan langsung apabila dari hasil melakukan kolaborasi dengan
dokter.
Masalah Aktual
Masalah aktual
- Dukungan emosional
- Informasi untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut
- Sarana dan prasarana untuk penanganan dan pengobatan
Masalah potensial :
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
Untuk melaksanakan perumusan perencanaan yang telah dibuat magacu
pada diagnosa, masalah dan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi klien saat
diberikan asuhan. Pelaksaaan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya.
VII. EVALUASI
Untuk mengetahui hasil dari asuhan yang telah diberikan kepada klien
yang mengacu pada pemecahan masalah dan perbaiki kondisi ibu evaluasi
disesuaikan dengan pelaksanaan yang dilaksanakan,juga untuk mengethui
efekyifitas dari asuhan yang telah diberikan sehingga dapat ditingkatkan bila tidak
membuahkan hasil yang maksimal dan guna membantu mengatasi permasalahan
kesehatan dari pasien.