Lap Aluminium Dan Senyawanya Selesai
Lap Aluminium Dan Senyawanya Selesai
Penyusun :
Kelompok 3 ( Tiga) :
Pinta Rida
Ade Amelia Nasution
Sherlin Oktavia
Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc
2. Miftahul Khair , S.si
3. Eka Yusmaita M.Pd
4. Dra. Andromeda M.Si
Asisten : 1. Rian Setiawan
2. Gusfaria Palendra
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
2014
0
DAFTAR ISI
Daftar Isi....................................................................................................................... 1
ALUMINIUM DAN SENYAWANYA................................................................................... 2
A. TUJUAN PRAKTIKUM............................................................................................. 2
B. WAKTU PELAKSANAAN......................................................................................... 2
C. TEORI DASAR........................................................................................................ 2
D. ALAT DAN BAHAN................................................................................................. 6
E. CARA KERJA.......................................................................................................... 7
1. EKSPERIMEN REAKSI DENGAN ASAM KLORIDA...................................................7
2. Eksperimen reaksi dengan larutan NaOH..........................................................7
3. Eksperimen reaksi dengan oksigen..............................................................................7
4. Membandingkan AlCl2 dan magnesium klorida..............................................................8
5. Eksperiment membandingkan sifat asam-basa AlCl3 dan MgO............................................8
6. Eksperimen membandingkan sifat asam basa ion Al3+ dan Mg2+ terhidrasi..............................9
F. TABEL PENGAMATAN........................................................................................... 10
Table 1 reaksi dengan asam klorida..................................................................................10
Table 2 reaksi dengan larutan natrium hidroksida................................................................10
Table 3 reaksi dengan oksigen........................................................................................ 10
Table 5 Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida......................11
Table 6 Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasi...................................11
G. PEMBAHASAN..................................................................................................... 12
1.Eksperiment reaksi aluminium dengan asam klorida..........................................................12
2. Eksperiment reaksi dengan larutan NaOH......................................................................12
3. Reaksi dengan oksigen.............................................................................................. 13
5. Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida.............................13
6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al dan Mg yang terhidrasi.........................................14
H.Kesimpulan............................................................................................................... 16
LAMPIRAN................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 21
1
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. WAKTU PELAKSANAAN
TEORI DASAR
Imu kimia aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan jari-jari yang
kecil dari ion Al+3, yaitu kerapatan muatan besar.
Kerapatan Muatan
Jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk [Al(H2O)9]3+ yang
biasanya ditulis dengan Al3+(aq). Di dalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa
dan dapat diperoleh kesetimbangan berikut. (Tim
staff praktikum kimia anorganik, 2014)
2
Dalam larutan NaOH yang berlebih,
Aluminium adalah salah satu golongan III A yang merupakan unsure logam yang
berwarna putih perak mengkilat. Aluminium merupakan 10 gram elektropositif dan
diudara aluminium merupakan logam yang tahan karat.
Aluminium diproduksi dalam jumlah yang besar dalam dunia industry hal ini karena
aluminium banyak dimanfaatkan orang. Proses pembuatan aluminium dalam industry
dikenal dengan proses hal yang terdiri dari dua tahapan proses, yaitu tahap pemurnian
berhasil atau krolit yang memanfaatkan sifat atmosfer dari aluminium oksida dan tahap
elektrolisis untuk memeproleh aluminium murni yang kemudian melalui proses lebih
lanjut. Aluminium dibuat dalam bentuk tertentu beberapa kegunaan aluminium yaitu
digunakan dalam konstruksi pesawat dan mobil.
Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa bubuknya berwarna
abu-abu, ia melebur pada 1090C. bila tekanan udara, objek-objek aluminium teroksidasi
pada permukaannya, tetapi lapisan oksidasi-oksidasi ini melindungi objek dari oksidasi
lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih
lambat dalam asam sulfat encer atau garam nitrat encer.
3 Al + 6 H+ 2 Al 3+ 3 H2
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit melarutkan (II) klorida
pada campuran asam pada klorida, pekat juga melarutkan aluminium.
3
Asam nitrat pekat membuat logam menjadi positif dengan hidroksi alkali terbentuk larutan
tetrahidroksi aluminat.
Aluminium adalah logam invalen dalam senyawa-senyawanya ion aluminium (Al 3+)
membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna.
Halida nitrat dan sulfatnya larut dalam air, larutan air, larutan ini memperlihatkan
reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfat dapat dibuat hanya dalam keadaan padat
saja, dalam air terhidrolisis dan membentuk (Al(OH)2).
Dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai, kelarutan senyawa dalam air,
kecil ukuran dan tingginya muatan ion Al3+ ini sukar larut dalam air. Contoh : Al 2Cl3
bahkan AlF3 ynag merupakan gabungan dari Al3+ dan F- yang bervalensi 1. Menunjukan
kelarutan dalam air yang rendah AlCl3, AlBr2 dan AlI2 mempunyai sifat kovalen dan
mudah larut dalam air.(Sugiyarto, 2004)
Karena daya tarik akan elektron dari ion kecil dengan muatan yang tinggi dari Al 3+.
Ikatan OH dalam molekul logam H2O putus. Proton dilepaskan keluar dari lengkung
koordinasi ligan H2O. Sedangkan ion kompleksnya berubah menjadi [Al(H2O)5 OH]2+,
logam aluminium yang dilapisi dengan oksida dapat mencegah pengkaratan pada selang
pH 4,5-8,3
Logam merupakan logam berwarna putih kerapatan dengan kerapatan yang rendah
mempunyai massa jenis 2,7 gram/cm3.
1. Ringan
Tahan korosi dan tidak beracun maka digunakan untuk alat runah tangga seperti:
panic, wajan, dan lain-lain.
4
2. Refleksi, dalam bentuk aluminium fold digunakan sebagai pembungkus makanan,
obat, dan rokok.
3. Daya hantar listrik, dua kali besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel mtiang
listrik.
4. Panduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti duralin
( campuran Al,Cu,Mg) untuk pembuatan badan pesawat
5. Al sebagai reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O2.
Aluminium adalah logam yang sangat melimpah dialam, meskipun demikian, besi
masih bias lebih banyak digunakan dari pada aluminium, karena dapat ongkos
pembuatan aluminium terlalu tinggi, aluminium terdapat sebagai silikat, lempung, batu
serpih, batu tuis, dll. (F. Albert Cotton, 1989)
Pembuatan aluminium dari senyawa-senyawa tersebut diatas memerlukan
ongkos terlalu tinggi . lagi pula, aluminium ynag amsih mengandung besi dan silicon
tidak berguna sama sekali. Untungnya dialam terdapat juga bauksit Al 2O3.H2O.
aluminium yang murni diperoleh dari zat ini dengan cara elektrolida, sebelum
elektrolida dapat dikerjakan. Bijihnya yang masih mengandung silicon dan besi harus
dibersihkan lebih dahulu. Untuk maksud tersebut, dipergunakan sifat amfoter dari
aluminium oksida yang kotor dicampur dengan larutan. Natrium hidroksida panas
sehingga larut berupa ion aluminat + Al(OH)4-(Parham dan Mahdian, 2008)
o Alat
Tabung reaksi
Gelas kimia
Pipa penyalur gas
Pembakar bonsen
o Bahan
Keping aluminium
Serbuk Al
Pita Mg
Asam klorida encer
5
Natrium hidroksida encer
Larutan merkuri(II) klorida
Gas klor
Tabung pengering
CaCl2
Aluminium klorida anhidrat
Magnesium klorida anhidrat
Magnesium oksida
Aluminium oksida
Larutan Al+ 0,1 M
Larutan Mg2+ 0,1 M
D. CARA KERJA
Panaskan
6
2. Eksperimen reaksi dengan larutan NaOH
Panskan
Al foil
Lakukan Pengamatan
7
+ tetes demi tetes air
Periksa reaksi dari Al2O3 dan MgO dengan air periksa pH larutan
6. Eksperimen membandingkan sifat asam basa ion Al3+ dan Mg2+ terhidrasi
Periksa pH
+ NaOH encer 3 ml
Lihatlah pengamatannya
8
E. TABEL PENGAMATAN
9
Dipanaskan Adanya gelembung gas, uap
bening dan tak berwarna
Table 4 Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida
Perlakuan Pengamatan
Aluminium oksida + H2O ada endapan putih, larutan
bening, PH : 8
F. PEMBAHASAN
Dalam eksperimen ini, kita mengetahui lambat atau cepat reaksinya suatu logam terlihat
dari banyak nya gelembung gas yang tampak, dimana pada Al ketika blm dipanaskan tidak
ada gelembung, hal ini menunjukkan bahwa logam Al itu kurang reaktif terhadap HCl,
sedangkan pada pita Mg terlihat banyak gelembung gas, hal ini menunjukkan bahwa pita
Mg lebih reaktif di bandingkan logam Al.
11
semakin lemah sifat logam semakin sulit bereaksi dengan asam dan mudah bereaksi dengan
basa.
Perlu diketahui bahwa aluminium tidak boleh dicuci dengan soda kue ( natrium
karbonat). Karena hal ini disebabkan larutan yang mampu mengendap adalah Al(OH) 2,
karena larutan ini memberikan konsentrasi OH- yang cukup tinggi sebagai akibat dari
hidrolisis. Sedangkan natrium karbonat merupakan senyawa-senyawa yang bersifat korosi
degan persamaan rekasi:
CO 2- H O HCO
3 (aq) + 2 3(aq) + OH-
Dan juga apabila panci Aluminium dicuci dengan Na2CO3 akan rusak dan bereaksi
dengan Na2CO3 sehingga lapisan Aluminium akan terkikis.
12
5. Membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium oksida
Oksida (Al2O3) dalam air cenderung membentuk asam , meskipun juga bersifat basa ,
karena memiliki sifat amfoter dimana H2O akan memberikan sifat Basa (OH-) sehingga
terbentuk 2Al(OH)3 pada saat pengukuran pH = 8 . Adapun reaksi yang terjadi adalah :
Al2O3 + H2O 2Al (OH)3
Al2O3 dicampur dengan HCl encer menghasilkan endapan putih, warna larutan bening
dan bersifat asam memiliki pH 3 . Reaksi yang terjadi adalah :
Al2O3 (s) + 6HCl(aq)encer 2AlCl3(aq) + 3H2O
Al2O3 yang direaksikan dengan NaOH terdapat pula endapan putih dan memiliki pH 13
Yang diuji dengan kertas indikator universal. Reaksi yang terjadi :
NaOH Na+ + OH-
3+
2Al + 2OH- + 6H2O 2Al (OH)4- + 3H2
2Al (OH)4- + 3H2 + 2Na+ 2Na [Al (OH)4 ] + 3H2
Sedangkan untuk MgO dalam air cenderung membentuk basa karena terdapatnya
endapan putih dari Mg(OH)2 yang cenderung basa kuat , memiliki pH 9
Reaksi yang terjadi :
MgO + H2O Mg(OH)2
Sedangkan untuk MgO dalam HCl encer menghasilkan endapan putih dan larutannya
berwarna putih memiliki pH 6 . Reaksi yang terjadi :
MgO(s) + 2HCl (aq)encer MgCl2(s) + H2O(aq)
Sedangkan MgO dalam NaOH memiliki pH 14 dan sifatnya lebih basa . Dengan
memiliki reaksi :
NaOH Na+ + OH-
Mg + 2OH- + 2H2O Mg(OH)4- + H2
2+
13
Al(OH)3 ynag tadinya mengendap menjadi larut menghasilkan ion aluminat. Hal ini
menunjukkan bahwa aluminium hidroksida bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat asam
Ketika larutan Mg2+ 0,1M tidak melarut dalam NaOH berlebih karena Mg2+(aq) tidak bersifat
amfoter seperti Al3+(aq), sehingga tidak dapat berbalik sifat untuk menyesuaikan dengan
larutannya, karena endapan basa tidak bisa larut dalam basa.
14
H.Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan :
15
LAMPIRAN
2 Baik Al maupun Mg dapat bereaksi dengan HCl membentuk suatu garam dan gas H 2, dan
harga potensial elektrodanya positif (+) sehingga dapat bereaksi. Al lambat bereaksi karena
harga potensial elektroda Mg lebih besar dibandingkan Al.
16
Ketika larutan HgCl2 diteteskan pada kertas Al Foil. Pada Al Foil terbentuk gelembung dan
terkikis, setelah didiamkan kemudian dicuci dengan air, terbentuk gelembung dibawah Al.
Foil. Saat dibiarkan diudara lapisan Al terkelupas semua dan lama-kelamaan hancur seperti
abu.
Persamaanreaksi :
HgCl2(aq) + Al2O3(s) 2 AlCl3 + 3HgO
2Al(s) + 3/2 O2(g) Al2O3(s)
8. Karena HgCl2 dapat melepaskan lapisan oksida dari alumunium, sesuai dengan reaksi no.7 di
atas
9. Terbentuk Al2O3 karena saat Al bereaksi dengan udara membentuk lapisan tipis oksida yaitu
Al2O3 yang melindungi dari oksidasi lebih lanjut. Al 2O3 stabil karena sulit bereaksi dengan
udara yang ada disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam/basa encer dan asam pekat.
10. Aluminium tidak mengalami korosi karena Aluminium dilindungi oleh lapisan Al2O3 yang
tahan terhadap korosi
Sifat Aluminium:
a. Ringan, tahan terhadap korosi udara serta tidak beracun
b. Bersifat reflektif
c. Daya hantar listrik besar
d. Sebagai reduktor
17
2Al (OH)4- + 3H2 + 2Na+ 2Na [Al (OH)4 ] + 3H2
Eksperimen 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+ yang Terhidrasi
18. Asam Bronsted -Lowry terkuat adalah Al3+ karena asam melepaskanIon H+ bila dilarutkan
dalam air, untuk melepaskan AL2+, sedangkan Mg2+ bersifat basa.
19. Ketika larutan Al3+ ditambahkan NaOH 1 ml terbentuk endapan putih, kemudian
ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 6 ml endapan melarut
Reaksi :
Al3+(aq)+ 3NaOH(aq) Al(OH)3(s) + 3 Na+(aq)
[Al(H2O)6]3+ + 3OH- [Al(H2O)3(OH)3](s) + 3H2O(l)
20. [Al(H2O)2]- melarut sedangkan [Al(OH)3(H2O)3] tidak melarut, karena [Al(H2O)2]-
merupakan ion kompleks yang tentunya melarut, sedangkan [Al(OH)3(H2O)3] tidak dapat
mengion sebagai donor akseptor elektron dalam air.
21. Ketika larutan Mg2+0,1M tidak melarut dalam NaOH berlebih karena Mg2+(aq) tidak bersifat
amfoter seperti Al3+(aq), sehingga tidak dapat berbalik sifat untuk menyesuaikan dengan
larutannya, karena endapan basa tidak bisa larut dalam basa.
22. Perbedaannya :
Al bersifat amfoter, sehinngakurang reaktif.
Mg bersifat basa,sehingga lebih reaktif.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
F. Albert Cotton. (1989). Kimia Anorganik Dasar (p. 265). Jakarta: UI-Press.
Parham dan Mahdian, S. (2008). Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Banjarmasin: FKIP
UNLAM.
Tim staff praktikum kimia anorganik. (2014). Modul Praktikum Kimia Anorganik 1.
Padang: Fmipa UNP.
20