Anda di halaman 1dari 2

Kalimat Efektif

Adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


(1) Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,
(2) Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau
penulis.

Kedua hal tersebut tujuannya untuk menghindari kesalahpahaman


antarmereka yang terlibat dalam komunikasi.

Kalimat efektif mempunyai:


(a) Kesatuan gagasan
(b)Koheren
(c) Variasi
(d)Paralelisme
(e) Kehematan

(Carilah pengertian atau konsep dari hal tersebut!)

a. Kesatuan gagasan

Contoh:
(1) Para nelayan/ mengayuh/ sampannya. ---- ( S + P + O)
Kalimat tersebut jelas kesatuan gagasannya, ada S, P, dan O
(2) Kepada semua siswa diharapkan berkumpul di halaman depan.
(3) Di sekolah-sekolah RSBI mempunyai ruang multi media.
Kalimat no 2 dan 3 tidak jelas unsur subjeknya.

b. Koherensi

Contoh:
(1) Guru saya menjelaskan materi itu secara mendalam.
(2) Saya guru menjelaskan materi itu secara mendalam.
(3) Saya membicarakan suatu masalah.
(4) Saya berbicara tentang suatu masalah.
(5) Saya membicarakan tentang suatu masalah.
Kalimat 1,3, dan 4, koheren karena kalimat 1 letak kata dalam kalimat sesuai
dengan pola kalimat. Kalimat 2 maknanya berbeda dengan kalimat no 1. Kaliamat
3 tanpa menggunakan kata bantu, kalimat no 4 memang harus menggunakan kata
bantu, sebdangkan kalimat no 5 semestinya tidak menggunakan kata bantu tentang.

c. Variasi

Contoh:
(1) Seribu bunga di taman, seribu wangi menebar.
(2) Dengan bunga, ia menyambut kekasihnya.
Kalimat 1 bunga dan wangi menyatakan hal yang berdekatan, sedangkan kalimat 2
variasinya inverse, keterangan (alat) mendahului subjel dan predikat.
d. Kesejajaran

Contoh:
1. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan berbahaya, sebab pencegahan dan cara mengobatinya tidak ada
yang tahu.
Dalam kalimat tersebut di atas yang sederajat/sejajar adalah kata yang tercetak
tebal. Oleh karena itu bentuk kata yang dipakai harus sama, sehingga menjadi
kalimat 2.
2. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan membahayakan, sebab pencegahan dan cara pengobatannya
tidak ada yang tahu.

e. Kehematan

Contoh:
1. Siswa itu pergi setelah ia mendapatkan penjelasan dari gurunya.
2. Ia berangkat hari Senin.
Ia pada kalimat 1, dan hari pada kalimat 2 merupakan pemborosan kata, karena itu
pemakaiannya tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai