Anda di halaman 1dari 140

Madq University Press

' * .
-t:
lrr*li''.,..,r' &,
BAHAN GALIAN
INDUSTRI

Prof. Ir. Sukandarrumidi, MSc.' PhD.

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS


KATA PENGANTAR

Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, antara lain disebutkan:


Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalqh
pokok-pokok kemakmuran ralqtat. Sebab itu harus dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran ralqtat.
Kekayaan alam yang dimaksudkan di atas adalah sumber daya mineral
yang salah satunya adalah Bahan Galian Industri. Secara keseluruhan
Indonesia memiliki Bahan Galian Industri dalam jumlah dan variasi
yang cukup melimpah, tetapi secara setempat-setempat pada umum-
Hak Penerbitan @ 2009 GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS nya sangat terbatas. Oleh sebab itu pemberdayaan Bahan Galian
P.O. Box 14, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Industri yang paling sesuai, diusahakan oleh rakyat, dan dapat diusa-
E-mail : gmupress@ugm.ac.id hakan dengan teknologi sederhana.
Homepage : http://www.gmup.ugm.ac.id
Buku ini disusun dari berbagai pustaka dan hasil penelitian serta
pengalaman lapangan, diramu dan dikemas secara praktis dengan
Cetakan portama Maret 1998
tidak meninggalkan kaidah-kaidah ilmiah. Buku ini terdiri dari sebelas
Cetakan kedua September 20M
Bab dengan urutan Bab I-I[ membahas tentang Pendahuluan; Perusa-
Cetakan ketlga Maret 2009
haan Pertambangan; Teknik Eksplorasi dan Eksploitasi; Bab IV-IX
Dilarang mengulip dan memperbanyak tanpa izin teftulis membahas tentang Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan
dari penerbil, sobarTrrrr atau seluruhnya dalam bentuk apa
batuarl sedimen, Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan
pun, baik cetak, plr<ttoprint, microfilm dan sebagainya.
gunung api, Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan intrusi
1499.10.03.09 plutonik batuan asam dan ultra basa, Bahan Galian Industri yang
Diterbitkan dan dicetak oleh: berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan, Bahan Galian
GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS Industri yang berkaitan dengan proses ubahan hidrothermal dan Bahan
Anggota IKAPI Galian lndustri yang berkaitan dengan batuan malihan, Bab X meng-
081'1171,-C2E uraikan tentang Keselamatan Keq'a yang perlu mendapat perhatian
oleh semua pelaku industri, diakhiri dengan Bab XI yang membahas
lsBN 979420-449-8 tentang Strategi Pengelolaan Sumber Daya Mineral.
Dari uraian singkat tersebut, memberi gambaran bahwa buku ini
vt

tidak hanya dapat dipergunakan oreh mereka yang menaruh minat


tentang Ilmu geologi tetapi juga dapat dirrpnfaaikari
oreh masyarakat
yang ingin memberdayakan Bahan Galian Industri
sebagai komoaitas
ekonomi.
Semoga apa yang diuraikan dalam buku ini bermanfaat.

DAFTAR ISI
Yogyakarta, September I 99g

Penyusun KATA PENGANTAR


DAF-TAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Sumber Daya Mineral ................ I

2. Sumber Daya (Resource) dan Cadangan (Re-


serve) 2
3. Menghitung Cadangan ............... 5

BAB II. PERUSAHAAN PERTAMBANGAN


1. Kuasa Pertambangan (KP) 7
2. Persyaratan dan Prosedur Permohonan KP ........ 8
3. Pengawasan dan Pembinaan Usaha Pertam-
bangan II
4. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) 12
5. Persyaratan dan Prosedur Permohonan SIPD .... l3
6. Proscdur Pennohonan SIPD ......... 14
7. Pengendulian dan Pengawasan Usaha Pertam-
- bangan 15

BAB III. TEKNIK EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI


l. Teknik Eksplorasi 16
2. Kualitas Contoh Batuan 18
3. Tcknik Ekploitasi 26
-1. Peledakan .............. 28
viii 1X

5. Pengolahan Bahan Galian Industri 34 l0.Andesit dan basalt 135


6. Pemasaran 36 I l.Pasir gunung api 140
BAB IV. BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN
DENGAN BATUAN SEDIMEN BAB VI BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN
A. SUBKELOMPOK A DENGAN INTRUSI PLUTONIK BATUAN ASAM
1. Batu gamping DAN ULTRA BASA
38
2. Dolomit 1. Granit dan Granodiorit 148
55
3. Kalsit 57
2. Gabro dan Peridotit ................ 150
4. Marmer 59
3. A1kali Felspar t52
5. Oniks 62
4. Bauksit 152
6. Fosfat 63
5. Mika 1s5

65
6. Asbes 157

67 BAB VII BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN


B. SUBKELOMPOK B DENGAN ENDAPAN RESIDU DAN ENDAPAN
1. Bentonit LETAKAN
72
2. Ball clay dan Bond clay 19
l. Lempung 160
3. Fire clay ........... 82
2. Pasir Kuarsa 170
4. Zeolit 83
3. Intan 178
5. Diatomea ............... 9r
4. Kaolin 185
6. Yodium 93
5. Zirkon 192
7. Mangan 95
6. Korundum r93
8. Feldspar 103
7. Kelompok Kalsedon 195
8. Kuarsa Kristal 198
BAB V BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN 9. Sirtu 201
DENGAN BATUAN GLTNLTNG API
l. Obsidian 109
BAB VIIIBAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT-
2. Perlit ll1 AN DENGAN PROSES UBAHAN HIDROTHER-
3. Pumice 113
MAL
4. Tras 116
1. Barit 203
5. Belerang t22 2. Gipsum 205
6. Trakhit t27 3. Kaolin 206
7. Kayu terkersikan 128
4. Talk 206
8. Opal 130
5. Magnesit ............... 207
9. Kalscdon 132
6. Pirofilit 209
xl

7. Toseki 2tt 8. Pemindahan Kuasa Pertambangan .................... 251.


8. Oker 215 9. Hubungan Kuasa Pertambangan dengan Hak
9. Tawas 217 Tanah 257
BAB IX. BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT.
10. Pemilik Bahan Galian 258
11. Batasan Pertambangan Rakyat 258
AN DENGAN BATUAN MALIHAN
l. Kalsit ...............:......,.,-,....
12. Macam Bahan Galian yang Diusahakan .......... 259
219
2. Marmer
13. Kuasa (Izin) Pertambangan 259
220
3. Batu Sabak
14. Yang Melakukan Penambangan 259
220 15. Bentuk Usaha Pertambangan ............... 259
4. Kuarsit 222 16. Tujuan Adanya Pertambangan Rakyat
5. Grafit 260
223 17. Pungutan Negara Berkaitan dengan Kuasa
6. Mika 224
Pertambangan ............... 260
7. Wolastonit 226
DAFTAR PUSTAKA 262
BAB X. KESELAMATAN KERIA
l. Kecelakaan Akibat Kerja dan Pencegahannya .. 228
2. Statistik Kecelakaan Kerja ......... 230
3. Peraturan Perundangan Dibidang Keselamatan
Kerja ......... 231
4. Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran 232
5. Pesawat/Pembangkit Uap ............ 237
6. Pengamanan Mesin dan Alat Mekanik 239
7. Bahan Berbahaya dan Keselamatan Kerja ......... 241
8. Alat-alat Tangan 24s
9. Aneka Pendekatan Keselamatan lain ................... 247
BAB XI. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA
MINERAL
l. Penggolongan Bahan Galian 25t
2. Usaha Pertambangan Bahan Galian )\)
3. Pengusaha Pertambangan Bahan Galian 253
4. Kuasa Pertambangan ............... 253
-5. Bentuk Kuasa Pertambangan ............... 254
6. Isi Kuasa Pertambangan ............... 255
7. Peranan Gubernur/Kepala Daerah Dati I-pro-
pinsi .......... 255
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

Gambar 1. Bagan alir kegiatan pada kuari andesit 28 Tabel 1. Ukuran dan jumlah agregat pada pengujian keta-
hanan terhadap pelapukan 23
Gambar 2. Bagan alir pengolahan gipsum 70
Tabel2. Susunan gradasi agregat yang diuji dan jumlah bola
Gambar 3. Bagan alir pengolahan butir bentonit 78 baja ........... 24
Gambar 4. Bagan alir pengolahan mineral zeolit ........ 86 Tabel 3. Tujuan dan sistem pengolahan bahan galian industri 35
Gambar 5. Bagan alir pengolahan feldspar 107 Tabel 4. Tatanama batugamping sesuai dengan kadar mag-
nesium 40
Gambar 6. Bagan alir pengolahan tras ..................... t2t
Tabel 5. Susunan kimia kapur tohor yang diperdagangkan di
t24 Amerika Serikat 47
Gambar 8. Bagan alir proses pengolahan bongkah ande- Tabel 6. Species zeolityangumum didapatkan dalam batuan . 84
sit/basalt menjadi ukuran sesuai dengan keperluan 139
TabelT. Persyaratan bijih mangan untuk batere kering 100
Gambar 9. Bagan alir pengolahan batuapung .............. 146 Tabel 8. Standart komposisi kimia Tras tt6
Gambar 10. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa 175 Tabel 9. Sifat fisik breksi pumice, bata merah dan batako ....... t44
Gambar 1 1. Bagan alir proses pengolahan kaolin secara umum r89 Tabel 10. Spesifikasi pasir kuarsa untuk industri gelas/kaca ..... 176
Gambar l2.Bagan alir pengolahan kaolin untuk pengisi 190 Tabel 11. Spesifikasi pasir kuarsa untuk bata tahan api t77
Tabel 12 Spesifi kasi pasir kuarsa untuk pengecoran .................. t78
Tabel 13. Derajat kejernihan intan ........... 183
Tabel 14. Wama dan kejernihan intan t84
Tabel 15. Sifat bahaya kebakaran beberapa bahan yang dipakai
dalam industri 233
Tabel 16. Klasifikasi bahan-bahan yang dapat meledak menu-
rut kecepatan naiknya tekanan 235
BAB I

PBNDAHULUAN

1. SUMBER DAYA MINERAL

Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pemben-


tukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak
terbarukan. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
industri/produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai
bahan galian. Betapa pentingnya kedudukan bahan galian di Indonesia
maka melalui Peraturan Pernerintah No. 27 tahun 1980. Pemerintah
Republik Indonesia membagi bahan galian menjadi 3 golongan yaitu:
o Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian golongan A
terdiri dari: minyak bumi, bitumen cair, lilin bek-u, gas alam, bitumen
padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium radium,
thoriurn bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
o Bahan galian vital disebut pula sebagai bahan galian golongan B.
terdiri dari: besi, mangaan, molibden, khrom, wolfram, vanidium,
titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa,
arsen, antimon, bismut, ytriunt, rhutenium, cerium, dan logam-logam
langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriotit,
fluorspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
. Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai bagan
galian golongan C. Terdiri. dari: nitrat, nitrit, fbsfat, garam batu
(halit), asbes, talk. mika. grafit. magnesit, yarosit. leusit, tawas
(alum), oker, batu pemata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kao-
lin. feldspar, gipsum, bentonit. tanah diatomea. tanah serap (fuLler
2 3

earth'), batu apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, a. Sumber Daya (Resource)
doiomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir, sepan-
jang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun Dikenal dua istilah yaitu Sumber Daya yang diketahui (identified
golongan B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertam- resource') dan Sumber Daya yang belum ditemukan (wtdiscot,ered
bangan. resource). Disamping itu dikenal pula istilah:
Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian o Sumber Daya Tingkat Spekulatif (Speculutive Resource)
golongan C, walaupun beberapa jenis t;rmasuk dalam bahan galian Adalah potensi sumber daya bahan galian yang mungkin dapat
golongan yang lain. Secara geologi bahan galian industri terdapat dalam diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang
ketiga jenis batuan yang ada dialam yaitu terdapat dalam batuan beku, dijadikan dasar perhitungan terutama mengacu pada hasil stucli
batuan sedimen ataupun batuan metamorf, mulai dari yang berumur Pra pustaka dan penelitian lapangan sepintas (rer:ognii.e).
Tersier sampai Kuarter. Bahan bangunan alam tidak lain adalah bahan . Sumber Daya Tingkat Hipotetis (HypotheticaL Resource)
galian industri yang belum diientuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu Adalah potensi sumber daya bahan galian yang mungkin dapat
dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan diproduksi dari suatu daerah prospek bahan galian dimana data yang
jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya. Bahan galian dijadikan dasar adalah tinjauan lapangan secara regional serta hasil
industri sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, analisa laboratorium. Dengan demikian maka sumber daya tingkat
bahkan dapat dikatakan bahwa manusia hidup tidak terlepas dari bahan spekulatif merupakan tingkat perhitungan yang relatif sangat kasar
galian industri. Hampir semua peralatan rumah tangga, bangunan fisik, dibandingkan dengan sumber daya tingkat hiporetis.
obat, kosmetik, alat rulis, barang pecah belah sampai kreasi seni dibuat
langsung atau dari hasil pengolahan bahan galian industri melalui b. Cadangan (Reserve)
rekayasa teknik.
Mengacu pada klasifikasi hasil Koordinasi Teknis Neraca Sumber
Daya Alam Nasional (1991), Cadangan (Resente) dibedakan menjadi:
2. SUMBER DAYA (RESOURCE) DAN CADANGAN o Cadangan Hipotetik (Hypothetir:al Resen,e)
(RESERVE) Adalah cadangan suatu bahan galian yang bersifat deduktif/ dugaan
dari kemungkinan faktor-faktor geologi yang mengontrolnya atau
Di Indonesia cukup banyak terdapat batuan beku, batuan sedimen, dugaan dari hasil penyelidikan arvaVtinjau. Tingkat keyakinan
dan batuan metamorf yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter. Sebagai cadangan sebesar (10-15)7o dari total cadangan yang diduga.
akibat proses geologi yang telah berlangsung jutaan tahun secara kese- o Cadangan Tereka (Probable Reserve)
luruhan menghasilkan macafi) dan jumlah bahan galian industri yang Adalah caclangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan
cukup banyak, namun secara setempat-setempat mempunyai jumlah atas tinjauan lapangan dengan tingkat keyakinan cadangan (20-30)Ea
yang mungkin sangat terbatas. Untuk mengetahui kualitas suatu bahan dari total cadangan yang ada
galian dikenal istilah sumberdaya ( Re source ) dan Cadangan ( Re se n,e ). . Cadangan Terindikasi (lndicated Resente)
Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan
atas penelitian lapangan dan hasil analisa laboratorium dengan
tingkat keyakinan cadangan (50-60)Vo dari total cadangan yang
4
5

terindikasi.
dan perlu dibenefiasi untuk memenuhi permintaan pasar. maka
o Cadangan Terukur (Measured Reserve) jumlah bahan galian yang akan dapat dijual di kurangi oleh faktor
Adalah cadangan suatu bahan galian yang perhitungannya didasarkan benefisiasi. Faktor ini sebagian ditentukan oleh kualitas bahan galian
atas penelitian lapangan secara sistematis dan hasil analisa labora- itu sendiri dan sebagian oleh spesifikasi bahan galian yang akan
torium dengan tingkat keyakinan cadangan (80-85)Vo dari total dijual sesuai dengan permintaan pembeli. Bilamana data pencucian
cadangan yang ada.
dan spesifikasi sudah dapat ditentukan maka akan dapat diperkirakan
Disamping istilah tersebut di atas didalam perhitungan cadang- besarnya cadangan dapat dijual (Saleable Reserve) yang menyatakan
an suatu bahan galian dikenal pula: nilai ekonomis sebenarnya dari endapan bahan galian tersebut.
. Cadangan Ditempat (ln Place/Geologicctl Reserve/Reserve Base)
Adalah jumlah bahan galian yang sebenarnya terdapat di bawah
tanah yang telah dihitung melalui persyaratan ekonomi pertambangan
3. MENGHITUNG CADANGAN
dalam kondisi tertentu. Dalam kegiatan penambangan komersial
cadangan ditempat selanjutnya dievaluasi untuk memperhitungkan Memperhitungkan Sumber Daya atau Cadangan bahan galian
berapa sebenamya jurnlah bahan galian yang dapat dimanfaatkan industri sangat sederhana dibandingkan dengan bahan galian yang lain.
melalui operasi penambangan. Dalam hal ini dikenal istilah Hal ini pada dasamya disebabkan oleh kesederhanaan geometri endapan
Cadangan dapat ditambang. bahan galian tersebut terutama yang telah dideliniasi oleh kegiatan
o Cadangan Dapat Ditambang (Recoverable Resen,e) eksplorasi. Evaluasi Sumber Daya atau Cadangan bahan galian industri
Adalah jumlah cadangan bahan galian yang diharapkan akan dapat dalam lingkup Pengelolaan Sumber Daya (Resource Management)
ditambang dengan menggunakan teknologi pada saat perhitungan. memerlukan tindak tambahan sehubungan dengan ketelitian pelaporan
Cadangan dapat ditambang dalam metode tambang blka (open cut eksplorasi. Penilaian suatu cadangan bahan galian industri dapat
mining) pada umumnya diperhitungkan lebih dari 907o dari cadangan dilakukan dengan beberapa metoda sesuai dengan tingkat eksplorasinya
ditempat, tetapi dalam lingkungan tambang dalam (underground sepefti metode poligon, esopah, penampang melintang atau metode
mining) khususnya yang cukup dalam pada umumnya diperhitungkan geometri lainnya. Dengan metode tersebut atau metode konvensional
faktor perolehan kurang dari 60Vc. Kondisi struktur endapan, metoda lainnya dianggap bahwa ketebalan lapisan bahan galian industri yang
penambangan memegang peranan penting dalam menentukan faktor
bersangkutan dapat diikuti dan diketahui dari singkapan yang ada.
pembatas bagi bahan galian yang mempunyai afti ekonomi. Angka Karena kesederhanaan geometri endapan bahan galian tersebut,
prosentase tersebut sangat mungkin bersifat lokal, diperoleh dari
ditunjang dapat diamati dilapangan biasanya metode konvensional
pengalaman operasi tambang dan hanya berlaku untuk bahan galian
tersebut cukup dapat diterima.
yang bersangkutan.
o Cadangan Dapat Dijual (SaleabLe Reserue)
Apabila bahan galian dari hasil tambang dapat dijual tanpa Catatan:
mengalami benefisiasi/peningkatan mutu seperti pencucian, pemilah- Data planimeter ditetapkan untuk perhitungan cadangan bahan
an dan sebagainya seluruh perolehan tambang tersebut seluruhnya galian dari data permukaan (peta geologi). Asumsinya adalah bahwa
akan dapat dijual. Tetapi apabila hasil tambang tersebut terlalu kotor volurne cadangan diperhitungkan sebagai hasil perkalian antara kelas
dua bidang pembatas yang saling sejajar (yang merupakan manifestasi
6

interval garis kontur). Tubuh bahan galtan dianggap sebagai bukit, yang
terdiri atas bentuk prisma terpancung/bentuk piramid/bentuk kerucut.

Rumusan pri sma terpancung

Y =1l2xHx(A+B)
V = volume (mr) BAB II
H - jarak (selisih) dua bidang pembatas (m)
A = luas biclang kontur bawah (mr) PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
B = luas bidang kontur atas (rnr)
Rumusan piramid/kerucut
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (3) dise-
V=l/3HxA butkan, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
V, H dan A identik keterangan diatas dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Di dalam pasal tersebut tersirat didalam kekaya-
Parameter A, B dan H dapat dihitung dari peta topografi sedang H an alam salah satu di antaranya adalah bahan galian industri. Agar
merupakan beda tinggi (elevasi) dari bidang A ke bidang B, luas bidang semua bahan galian tersebut di atas memberi manfaat sebesar-
A dan B dihitung dengan cara planimeter. besarnya untuk kemakmuran rakyat. Disadari sepenuhnya bahwa
Rumusan perhitungan cara planimeter kegiatan penambangan bahan galian tidak terkecuali juga bahan galian
industri akan mengubah keadaan lingkungan. Oleh karenanya semua
A =(P-Q)x(m/n)2xUu kegiatan yang berkaitan wajib diusahakan secara benar dan memper-
A = luas kontur (m2) hatikan keseimbangan alam yang dilaksanakan dengan sadar dan tidak
P = pembacaan akhir pada planimeter perlu pengawasan. Berkaitan dengan hal tersebut seorang pengusaha
Q- pembacaan awal pada planimeter bahan galian diwajibkan untuk memahami dan melaksanakan konsep-
m = skala peta-peta topografi konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam (Resource Management).
n = skala planimeter (ditetapkan) Untuk mewujudkan hal tersebut telah diatur pengusahaan
Ua = unit area, merupakan konstante pertambangan bahan galian golongan A dan B yang diatur dalam
bentuk Kuasa Pertambangan (KP) sedang untuk bahan galian golong-
an C dalam bentuk Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD).

I. KUASA PERTAMBANGAN (KP)

Dikenal 6 jenis KP yaitu KP Penyelidikan Umum, KP Eksplo-


rasi, KP Eksploitasi, KP Pengolahan dan Pemurnian, KP Pengangkut-
an dan KP Penjualan. Kuasa Pertambangan dapat diberikan kepada:
8
9
o Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Pertambangan
o Perusahaan Negara a. Persyaratan Permohonan KP
o Perusahaan Daerah Persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon dalam. surat
o Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan daerah permohonan KP adalah sebagai berikut:
o Koperasi o Surat permohonan bagi perusahaan harus diajukan di atas kop surat
o Badan atau Perseorangan Swasta yang memenuhi syarat perusahaan pemohon dengan dibubuhi materai tempel dan bagi
o Perusahaan dengan modal bersama antara negara dan atau daerah perorangan diajukan di atas kertas bermaterai dengan ketentuan yang
dengan koperasi dan atau badan/perseorangan swasta yang meme- berlaku.
nuhi syarat-syarat o Peta bagan/wilayah yang dimohon dengan skala 1:50.000 untuk
o Pertambangan Rakyat. Pulau Jawa dan Pulau Bali, atau skala l:250.000 di luar Pulau Jawa
Perlu diketahui bahwa bahan galian golongan A pada hakekat- dan Pulau Bali.
nya hanya dapat diusahakan oleh Instansi Pemerintah yang ditunjuk o Surat Jaminan Bank dari Bank Pemerintah sesuai dengan Keputusan
oleh Menteri Pertambangan dan Energi dan Perusahaan Negara. MPE No. 749/I{PTSIM/Pertamben/1981 dengan ketentuan bahwa
Selain itu dapat pula diusahakan oleh swasta maupun Pertambangan Jaminan Bank tersebut baru dapat dicairkan setelah disetujui atau
Rakyat dengan syarat tertentu seperti telah diatur dalam Undang- ditolaknya permohonan KP yang bersangkutan.
Undang No. I I tahun 1967, pasal 7 dan pasal 8. r Setoran Pajak Terhitung (SPT) tahun terakhir.
o Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
o Pernyataan tenaga ahli, perjanjian kerja tenaga ahli, fotokopi ljazah,
2. PIiRSYARATAN DAN PROSEDUR PBRMOHONAN KP daftar riwayat hidup dan fotokopi Karru Tanda Penduduk (KTp).
o Fotokopi KTP penanda tangan surat permohonan.
Persyaratan dan prosedur permohonan KP oleh perusahaan o Akte Pendirian Perusahaan yang salah satu dari maksud dan
yang berlaku, diajukan kepada Menteri Pertambangan dan Energi
tujuannya menyebutkan berusaha di bidang pertambangan dengan
(MPE). Wewenang Menteri Pertambangan dan Energi tersebut
disertai bukti pendaftaran akte tersebut pada pengadilan Negara
kemudian dilimpahkan kepada Direktur Direktorat Jendral pertam-
setempat bagi CV dan Firma serta tambahan pengesahan dari
bangan Umum (DJPU) dengan mengacu pada Keputusan Menteri
Departemen Kehakiman bagi PT dan Anggaran Dasar yang disahkan
Pertambangan dan Energi (Kepmen MPE No. 2027, WZO\/ME/1985
oleh instansi yang berwenang bagi Koperasi.
tanggal 28 September 1985), sehingga permintaan Kp dan penye-
lesaiannya menjadi wewenang Direktorat Jendral pertambangan
Untuk permohonan KP Eksploitasi di
samping persyaratan
tersebut di atas ditambah lagi dengan:
Umum. Sebagai pelaksanaan keputusan menteri tersebut, oleh Direk- o Laporan Eksplorasi lengkap.
torat Jendral Pertambangan Umum dikeluarkan Keputusan No. o Laporan Studi Kelayakan juga meliputi Rencana Kerja Eksploitasi.
667.W2011040000/1986 tanggal I I November 1986.

b. Prosedur Permohonan KP

Secara umum prosedur permohonan dan proses yang diakui


oleh Direktur Direktorat Jendral Pertambangan Umum atas nama
L2
13

3. PENGAWASAN DAN PBMBINAAN USAHA PERTAM- 4. SURAT IZIN PERTAMBANGAN DAERAH (SIPD)
BANGAN
Pengusahaan pertambangan bahan galian golongan C termasuk
Pengawasan dan pembinaan pengusahaan pertambangan, baik
bahan galian industri hanya dilaksanakan setelah mendapat izin dari
mencakup aspek teknis pertambangan maupun manajerial, secara
yang berwenang.
umum menjadi wewenang dan tanggung jawab Menteri pertambangan
Jenis-jenis SIPD adalah: SiPD Eksplorasi, SIPD Eksploitasi,
dan Energi. Menteri tersebut melaksanakan wewenang eksekutif
S IPD Pengolahan/Pemurn ian, S IPD Penj ualan, S IPD Pengangkutan.
Pemerintah untuk melaksanakan kebijaksanaan di bidang pertambang-
SIPD dapat diberikan kepada:
an sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Direktur
o Perusahaan Daerah
Direktorat Jendral Pertambangan Umum dalam hal ini melaksanakan
wewenang yang dilimpahkan oleh MPE untuk menjalankan
o Koperasi

pengawasan dan pembinaan terhadap pengusahaan pertambangan


o Badan Usaha Milik Negara
umum, kecuali sebagian bahan galian golongan C .yang telah
o Badan Hukum Swasta
dilimpahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat I.
o Perorangan
Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan tersebut terutama
o Perusahaan dengan modalmilik bersama antara Negara/Badan Usaha
melip'rti keselamatan dan kesehatan kerja, pengawasan produksi, Milik Negara (BLIMN) dengan Pemda TK I dan atau Pemda TK II
prinsip konservasi dan pengelolaan lingkungan yang baik. Selama atau Perusahaan Daerah (PD)
berlakunya KP, Direktur Jendral Pertambangan Umum (DJPU) o Perusahaan dengan modal bersama antara BUMN dan atau pemda
berkewajiban mengurusi dan membina pelaksanaan Kp, menjamin TK yIyPD dengan Koperasi, Badan Hukum Swasta atau perorangan.
hak-hak serta di lain pihak menjaga agar kewajibannya dipenuhi
sesuai dengan ketentuan KP, mulai dari tahap penyelidikan umum
sampai tahap operasi produksi termasuk pemasarannya. 5. PERSYARATAN DAN PROSEDUR PERMOHONAN SIPD
Para pemegang KP berkewajiban menyampaikan laporan
berkala setiap triwulan dan laporan tahunan mencakup segala kegiatan Persyaratan dan prosedur permohonan SIPD diajukan kepada
utama yang dilakukan. Pemegang KP juga berkewajiban membayar Gubernur KDH seperti telah diatur oleh Peraturan Daerah (percla)
iuran pertambangan (iuran tetap dan iuran produksi), memberikan Propinsi Daerah Tingkat I.
batas wilayah KP Eksplorasi dan atau Eksploitasi serta membayar
ganti rugi tanah yang dipakai. Di lain pihak para pemegang Kp berhak a. Persyaratan Permohonan SIPD adalah:
atas pelayanan, antara lain dalam benuk bantuan dalam pemecahan
berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti masalah pembebasan . Mengajukan permohonan tertulis kepada Gubemur dengan melam-
lahan, permasalahan lingkungan, gangguan para penambang tanpa izin pirkan l) Rekomendasi dari BupatiAValikotamadya sctempat di mana
dan lain-lain. penambangan akan dilaksanakan. 2) Peta lokasi di mana penam-
bangan akan dilaksanakan.
r Apabila persyaratan tersebut telah dipenuhi, setelah mempertim-
bangkan aspek-aspek tataguna tanah, land reform, hak-hak atas tanah
11

untuk mendapatkan data geologi lebih lanjut dalam usaha untuk


mengetahui jumlah cadangan/ketebalan perlapisan dan kualitas/mutu
bahan galian diperlukan pekerjaan:

BAB III a. Pemboran inti


Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh
TEKNTK EKSPLORASI DAN EKPLOITASI
bahan galian secara vertikal yang berada dibawah permukaan tanah,
disarnping itu mengetahui ketebalannya.
Teknik melerakkan titik rokasi pemboran inti ini agar dida-
1. TEKNIK EKSPLORASI patkan kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta
geologi dan peta topografi. oleh sebab itu apabila didaerah tersebut
Pembagian bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi belum/tidak didapatkan pera topografi dengan skala yang meiradai,
dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk maka perlu dibuat pera topografinya terlebih dahulu.
(1990) adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan tingkat kedaraman pemboran yang diinginkan
o Kelompok I: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan Batuan dan waktu yang tersedia, pemboran inti dapat dilaksanakan dengan:
sedimen. Kelompok ini dibagi menjadi: o Alat bor auger, yang dioperasikan secara manual oleh tenaga
o Sub Kelompok A:
Bahan Galian lndustri yang berkaitan manusia. AIat ini sesuai diterapkan apabila sasaran pemboran
dbrigan batugamping merupakan batuan yang lunak, sedang kemampuan kedalaman
. Sub Kelompok B: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan pemboran sangat dangkal. oleh sebab itu apabila batuan yang akan
batuan sedimen lainnya. dibor cukup tebal/cukup dalam maka perpindahan lokasi pemboran
o Kelompok II: Bahan Galian lndustri yang berkaitan dengan batuan secara sistematis perlu dilakukan. Suatu keuntungan dari metode ini
gunung api. adalah bahwa alat bor auger mudah dilepas dari rangkaiannya
o Kelompok III: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan intrusi sehingga dapat diangkut dengan mudah.
plutonik batuan asam dan ultra basa. o Alat bor inti yang dioperasikan dengan mesin.
. Kelompok IV: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan endapan Alat ini sesuai diterapkan pada batuan yang lunak ataupun pada
residu dan endapan letakan. bagian yang keras. Kemampuan membor alat ini cukup dalam,
o Kelompok V: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan proses sehingga pemindahan lokasi pemboran dapat dilakukan seminimal
ubahan hidrotermal. mungkin apabila dikehendaki pencapaian keseluruhan pemboran
o Kelompok VI: Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan yang sangat dalam. Didalam operasinya, mengerjakan pemboran
metamorf. dengan alat ini memerlukan keahlian khusus, terutama didalam
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka teknik eksplorasi memakai peralatan pemboran inti yang dapat dilepas.
awal yang ditetapkan adalah pemetaan geologi permukaan utamanya Dari kedua alat pemboran inti tersebut apabila dikehendaki
mendasarkan atas singkapan batuan dipermukaan. perolehan inti pemboran dapat mencapai loovo, dan inti pemboran
tersebut siap untuk dilakukan analisa laboratorium. untuk masing-
20 21

0,03 mm, ketebalan ini dapat diketahui dengan membandingkan dan ditimbang lagi = b gram. Harga selisih a - b gram merupakan
warna mineral yang tampak pada mikroskop pada saat nikol bahan yang hilang terbakar.
disilangkan (misalnya mineral homblende) dengan warna mineral
baku seperti yang terlihat pada wama interferensi.
. c. Analisa Difraktometer Sinar X
Apabila telah diperoleh ketebalan yang diinginkan, preparat dipanas-
kan sebentar, kemudian ditutup dengan gelas penutup, biarkan Analisa ini diperlakukan untuk batuan yang sulit ditentukan
sejenak sampaidingin. jenis unsur kimianya dengan petrografi karena mempunyai butir yang
o Beri label sesuai dengan informasi sampel, preparat ini siap untuk sangat halus, antara lain untuk jenis lempung/tanah liat.
dideterminasi.
d. Analisa besar butir
b. Analisa kimia Analisa besar/ukuran butir dilakukan dengan mengikuti prose_
Analisa kimia dinilai relatif rebih rinci dibandingkan dengan dur sebagai berikut:
analisa petrografi. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui komposisi o Ambil sampel secara acak seberat 100 gram.
kimia (senyawa oksida) dalam batuan. pemeriksaan komposisi kimia e Pisahkan ukuran butir dengan cara diayak pada ayakan berjenjang.
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Agar hasilnya baik pergunakan ayakan bermesin dengan waktu
o Contoh batuan digiling hingga mencapai ukuran 100 mesh lalu secukupnya.
dikeringkan pada temperatur l50o c dalam cawan platina, kemudian ' Sampel yang tertampung dalam setiap ayakan dengan mesh tertenfu,
di fitsing dengan NazCO: pada suhu 1.000o C. Tambahkan aquades sel anj utnya diti mban g.

dan HCl, panasi hingga kering. Ulangi perlakuan tersebut sampai o Prosentase analisa ukuran butir dapat ditentukan.
larut lalu disaring untuk penentuan kadar SiO2. Cotatan'. Analisa ukuran butir cocok untuk contoh bahan galian
Filtratnya untuk penentuan kadar trace elemenls dengan mengguna- yang bersifat lepas.
kan AAS (Atomic Absorptbn spectrophcttometer). untuk kadar
Calsium (Ca) dan atau Magnesium (Mg) yang tinggi, clitentukan e. Analisa berat jenis
dengan cara Kompleksiometer. Dengan AAS akan segera dapat dike-
tahui macam-macam unsur dan jumlahnya secara tepat dan cepat. Berat jenis yang diukur pada contoh batuan adalah bulk density.
Perhitungan kandungan air dilakukan sebagai berikut: contoh batuan Hal ini disebabkan batuan merupakan kumpulan mineral yang masing-
ditimbang beratnya. Kemudian dimasukan ke dalam oven pada masing mineral mempunyai berat jenis tersendiri.
temperatur 100 - 105" C maka semua air akan keluar dan menguap. Prinsip pengukuran berat jenis sebagai berikut:
Sampel tersebut kemudian ditimbang lagi. Selisih berat yang o contoh batuan dipa,askan dalam oven pada suhu minimum l00o c
diperoleh merupakan berat kandungan air. supaya semua air yang ada di dalamnya menguap, kemudian
Perhitungan bahan hilang terbakar dilakukan sebagai berikut: contoh didinginkan pada suhu kamar.
dipanaskan pada suhu 105" C dan ditimbang = a gram. Kemudian
o Contoh batuan ditimbang untuk mengetahui beratnya.
dipanaskan lagi pada.futnqce sampai 1.000" C, selima 1,5 - 2 jam, o Volume batuan ditentukan.
o Berat jenis batuan diperoleh dengan membagi berat dengan volume.
25
24

sampai beratnya tetap.


o Hasil pengujian tersebut dinyatakan sebagai bilangan bulat dalam
o Benda uji dan bola baja dimasukan ke dalam mesin LoS ANGELES. prosen.
o Putar mesin dengan kecepatan 30 - 33 rpm sebanyak 500 putaran
o Keausan batuan yang cukup besar akan berpengaruh pada kekuatan
untuk gradasi A, B, C dan D, serta 1000 putaran untuk gradisi E, F perkerasan jalan karena langsung bergesekan dengan roda-roda
dan G (lihat tabel berikut). kendaraan.
o Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin, kemudian
saring dengan saringan no. 12. i. Pengujian kuat tekan bebas
o Butiran yang tertahan diatasnya, dicuci bersih, selanjutnya dikering-
kan dalam oven pada suhu I l0o + 5o C sampai beratnya tetap.
Untuk mencegah kerusakan konstruksi akibat beban (misalnya
o lalu lintas), agregat harus cukup kuat menahan tekanan.
Perhitungan keausan sebagai berikut:
Kuat tekan suatu bahan adalah kemampuan batuan tersebut
dalam menahan beban atau gaya tekan yang dikenakan sehingga
K=a-bxl00Zo batuan tersebut pertama kali mengalami deformasi. Besarnya kuat
b
tekan batuan dipengaruhi oleh tekstur, mineral penyusun, porositas
maupun gesekan dengan bidang penekan. Pada pengujian kuat tekan
dimana: a= berat benda semula (gram)
bebas batuan diperlukan contoh batuan dengan bentuk tertentu yaitu
b- berat benda uji tertahan saringan No. 12 (gram)
dalam bentuk kubus atau silinder. Hal tersebut dimaksudkan agar
K- tingkat keausan
perbedaan kuat tekan yang terjadi pada keduanya tidak berbeda, dan
kalaupun ada perbedaan tersebut sangat kecil sehingga dapat
Tabel 2. Susunan gradasi agregat yang diuji danjumlah bola baja diabaikan.
Rumus kuat tekan bebas (Krynine dan Judd, 1957):
Ukuran Saringan Berat dan gradasi benda uji (gram)
Lewat (mm) Iertahan (mm) A B C D E F c Kuat tekan tpl = IA kg/cm 2
76.2 63.5 2.500
63.5 50.8 2.500 dimana: P = kuat tekan bebas batuan (kg/cm2)
50.8 38, r
5.000 5.000 P = besar gaya yang menekan (kg)
38,1 25,4
25.4 19.05
1.250
l'250 i!.500
5.000 5.000 -5.000 A = luas penampang yang dikenai gaya (.*').
r9,05 17,7 1.250 2.-500 Cara melakukan untuk pengujian kuat tekan bebas batuan:
t2.7 9,51 r.250 2.500 o Contoh dibuat bentuk kubus dengan sisi 7 - l0 cm.
9,5
6,15
r 6,35 2.500 o Kedua sisi yang menempel pada alat tekan dibuat lebih licin.
4,75
4,75 2.36
2.500
. Contoh dipasang pada alat penguji, pembacaan alat menunjukan nol.
5.000
Jumlah bola 12 ll
o Tekanan diberikan secara perlahanJahan sampai contoh batuan mulai
8 6 12 t2 t2
pecah, pembacaan dilakukan pada saat batuan mengalami pecah
Beraf bola (gram) 5.000 4.584 3.330 2.500 5.000 5.000 5.000 awal.
+25 +25 !20 +15 +25 !25 +25
26 21

o Nilai P diketahui demikian pula nilai A, dengan mempergunakan bangan biasanya mengikuti arah bentuk endapan atau urat bijih yang
rumus di atas nilai Kuat tekan (p) dapat dihitung. ditambang. Beberapa contoh penambangan sistem lubang tikus antara
lain terdapat pada tambang phospat didaerah Ciamis (Jawa Barat),
tambang gipsum di daerah Ponorogo (Jawa Timur).
3. TEKNIK EKSPLOITASI Dalam melaksanakan kegiatan tambang terbuka tahapan kerja
yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
Pada umumnya bahan galian industri terdapat didekat permu- o Pengupasan tanah penutup (land clearing) perlu dilakukan apabila di
kaan tetapi juga ada yang terdapat dan terkumpul dibawah permukaan atas endapan bahan galian terdapat tanah penutup (.soil) dan tumbuh-
yang relatif agak dalam. Selain itu bahan galian tersebut ada yang tumbuhan.
keras, ada yang lunak bahkan setengah kompak. Karena teriJesak oleh o Bagian tanah penutup yang subur sesudah dikupas, dipindahkan ke
keperluan bahkan ada bahan'galian yang berada di bawah air. tempat penimbunan yang nantinya dimanfaatkan kembali pada saat
Sehubungan dengan hal tersebut di atas teknik penambangan bahan melakukan reklarnasi.
galian industri berdasarkan atas cara kerjanya teknik penambangan o Secara umum kegiatan penambangan dari suatu kuari meliputi pem-
dapat dilakukan dengan : beraian (pembongkaran, pemuatan, pengangkutan dan penimbunan).
o digali misalnya penambangan batugamping o Cara pemberaian atau pembongkaran bahan galian dari batuan induk-
o disemprot dengan pompa bertekanan tinggi misalnya penambangan nya tergantung dari kekerasan bahannya. Jika lunak pembongkaran
pasir dapat dilakukan dengan alat gali manual (cangkul, ganco, dsb) atau
. disedot dengan pompa hisap misalnya penambangan pasir di laut. alat gali mekanis yang tergolong dalam excavator. Jika agak keras
Disamping itu berdasarkan atas tempat kegiatan penambangan pembongkaran dibantu dengan alat penggaru (ripper). Untuk bahan
dilaksanakan dikenal: galian yang keras atau sangat keras, pembongkaran dilakukan dengan
o Tambang terbuka, semua kegiatan penambangan dilakukan diper- pemboran dan peledakan.
mukaan tanah/bumi. Pada kegiatan penambangan ini khususnya o Kegiatan selanjutnya adalah pendorongan dan pemuatan, pengang-
untuk bahan galian industri disebut sebagai kuari. Berdasarkan atas kutan diakhiri dengan penumpahan/penimbunan pada unit pengo-
produk yang dihasilkan, letak dan bentuknya kuari dibagi menjadi: lahan.
o Kuari tipe sisi bukit (.sirlr hill type), dengan lereng yang ber- Urutan kegiatan tersebut di atas dapat digambarkan sebagai
jenjang. berikut (Gambar 1).
o Kuari tipe lubang galian (pir type/ sun surface ry,pe), yaitu kuari Di Indonesia bahan galian industri tersebar luas dan penam-
yang endapannya terletak di bawah permukaan tanah dan topo- bangannya relatif mudah dilakukan. Oleh sebab itu penambangan ba-
grafinya mendatar sehingga setelah ditambang akan membentuk han galian industri selain dilakukan oleh pengusaha besar juga oleh
cekungan (pil ) berjenjang. masyarakat setempat. Perbedaan kemampuan modal pengusaha me-
o Tambang bawah tanah, dikenal dengan istilah lubang tikus nyebabkan mutu produk bahan yang dihasilkan akan sangat bervariasi.
(gophering), disebut pula sebagai lubang marmot, biasa diterapkan Pada umumnya tambang skala kecil dikerjakan oleh 2 - 5 orang
untuk endapan bahan galian industri atau urat bijih dengan bentuk pekerja bekerjasama dengan pemilik tanah untuk menjual produksinya
dan ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata. Arah penam- kepada pedagang pengumpul.
28 29

kurang dari 5.000 fps (dari beberapa inchi sampai beberapa feet per
detik). Tekanan yang dihasilkan kurang dari 50.000 psi. Untuk
penggunaan ditempat yang mengandung gas atau berdebu bahan
peledak ini harus lulus uji sebagai "permissible explosive" (permined
explosives). Bahan peledak jenis ini biasanya dipergunakan
Pendorongan dan Pemboran ditambang batubara. Bahan peledak lemah yang tidak perlu lulus uji
pemuatan lubang tembak disebut non perntissible explosives. Contoh bahan peledak lain
adalah: black powder, propellant.
I

Y
a. Bahan peledak industri (komersial)
pat.la unit pengolahan
I I
Merupakan bahan peledak kimia yang lazim digunakan untuk
keperluan pertambangan/pembangunan. Bahan peledak yang diguna-
Gambar l. Bagan alir kegiatan pada kuari andesit. kan untuk kepentingan militer tidak termasuk dalam bahan peledak
industri.
Jenis bahan peledak industri antara lain:
4. PELEDAKAN o Black Powder
Terbuat dari campuran arang, belerang dan potasium nitrat 8C + 35 +
Pada pekerjaan tambang, tujuan penggunaan bahan peledak l0 KNO3------+ 3K2SO4 + 2K2CO3 + 6 COz + 5 Nz.
terutama untuk membongkar batuan/bahan galian dari batuan Dibuat dalam 2 bentuk yaitu:
induknya. o bentuk butiran (granulzr) untuk isian sumbu api
Secara garis besarjenis bahan peledak dibedakan menjadi: o bentuk pellet untuk isian lubang tembak
o Bahan peledak mekanis (mechanical explosives) o Dinamit
o Bahan peledak kimia (chemical explosives) Tennasuk jenis bahan peledak kuat dengan bahan dasar Nitro
o Bahan peledak nuklir (nuclectr explosives) Glycerin (NG). Berdasar atasFomposisinya dikenal:
Dari ketiga jenis bahan pr:ledak tersebut di atas yang umum . Straight Dynamite
digunakan sebagai bahan peledak industri ialah jenis bahan peledak Komposisi: NG 20 - 6lVa, NiNOr 59 -237o
kimia yang berdasarkan atas kecepatan reaksinya dibedakan: o Celltine Dynamite
o Bahan peledak kuat, mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi yaitu Konrposisi: campuran NG dan NC (disebut Blasting Gelatine -
5.000 - 24.000 fps (l - 6 mile per detik), tekanan yang dihasilkan BG) sebagai bahan dasar, ditambah NaNOr atau KNO3 sebagai
sangat tinggi yaitu 50.000 - 4.000.000 psi. Sifar reaksinya ialah sumber Oxygen. Gelatine dynamite tahan terhadap air sehingga
detonasi, yaitu penyebaran gelombang kejut (shock wave). Termasuk mampu disimpan hingga 3 tahun.
jenis bahan peledak kuat yaitu semua jenis dinamit antara lain TNT o Ammonia Gelatine Dynamite
(Tri Nitro Toluena), PETN (Penta Ery-Thritol Nitrate). Komposisi: BG sebagai bahan dasar, ditambah ammonium nitrat
o Bahan peledak lemah, mempunyai kecepatan reaksi rendah yaitu
30 3l

(NHaNO:) sebagai sumber Oxygen. b. Sifat gas beracun


Permissible Explosive
Bahan peledak yang meledak dapat rnenghasilkan dua jenis gas
Komposisi: Ammonium Gelatine Dynamite ditambah Sotlium
yang berbeda silatnya yaitu:
Chlorida (NaCl) yang berfungsi sebagai .flame depressarzl untuk
mendapatkan temperatur peledakan rendah, volunre gas seclikit clan
o Sntoke, tidak berbahaya terdiri dari uap atau asap putih
penyalaan sesingkat mungkin sehingga mengurangi kemungkinan
o Funte, cukup berbahaya karena beracun, terdiri dari gas karbon
monoksida (CO) dan Oksida Nitrogen (NO atau NO2), gas rersebut
terjadi ledakan skunder.
berwarna kuning. Funtes dapat terjadi bila peledak;
Blasting Agent
Blasting Agent merupakan bahan kimia yang apabila belum
. Yang diledakkan tidak memiliki keseimbangan Oksigen
dicampur, belum mempunyai daya leclak. Tetapi setelah dicampur
. Telah dalam keadaan rusak karena lama atau penyimpanan tak
benar
dengan perbandingan tertentu akan merupakan bahan peleclak
Bahan peledakjenis ini tennasuk bahan peledak kuat.
o Penyalaan yang tidak sempurna.
Contoh:ANFO (Ammonium Nitrat + Fuel Oil)
o Oleh karena timbul Junrcs yang beracun dan cukup berbahaya
bagi pekerja, maka dalam setiap operasi peledakan baik dipermu-
Reaksi kimia: 3NH1NO3 + 2CH2-+ CO: + 3N2 + 7H2O
kaan atau di bawah tanah, saltrh satu prosedur yang harus diikuti
(94Ea) (47c)
adalah membiarkan tempat yang baru saja diledakan sekurang-
Sifat ANFO: Harganya murah, sangat ni,dah rusak karena air, sesuai
kurangnya satu jam sampai diperkirakan tempat tersebut terbebas
digunakan dibatuan yang kering.
dari furnes.
Kecepatan detonasi sangat dipengaruhi oleh diameter
lubang ternbak. Hasil terbaik apabila lubang tembak
lebih dari 2.-5 inchi (6,3-5 crn). c. Lokasi penyimpanan bahan peledak
Slurry/lVatergel Explosi ves/Emul sion
Beberapa persyaratan lokasi dimaksud:
Jenis ini tidak peka terhadap gesekan api ataupun rangsangan me-
kanis lainnya. Oleh karenanya dinilai sangat aman dalam penggu-
o Harus mudah dicapai, aman terhadap daerah lingkungan dan
memperhatikan j arak keselamatan terhadap situasi sekelil ing
naannya dan tahan air. Terdiri dari campuran AN atau SN (Sodium
Nitrat) dengan combustible fuel sebagai sensitizer dan air (sampai
o Bila dimungkinkan dipilih pada daerah berbukit yang dapat memberi
perlindungan terhadap gedung, jalan raya dan instalasi umum.
207o), ditambah bahan pengikat (gelling agent). pada jenis emulsi
bahan pengikatnya sejenis oli dan lllin (wax). Combustible fuel yang
. Sesuai fungsinya tempat penyimpanan dibedakan:

dipakai:gula cair, serbuk gergaji. belerang, logam Mg atau Al,


o Tempat penyimpanan induk (main storage)
kadang-kadalg TNT o Tempat penyimpanan sementara dilapangan
Contoh bahan peledak jenis ini:
o Tovex (produksi Du Pont - USA) d. Gudang penyimpanan trahan peledak
e Aquagel (produksi Atlas - USA)
o Emulite (produksiNitro Nobel - Swedia) Gudang dimaksud harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
o Gel. Powder (produksi Hercules - USA) Memiliki konstruksi yang cukup kuat, tahan peluru, tahan api dengan
lantai tidak lembab
32 JJ

. Atap terbuat dari bahan yang ringan, pintu dilengkapi dengan kunci . Kep Men Hankam no. Kep/01/ltrVl/1984 tentang pengawasan dan
yang baik pengendalian bahan peledak
o Terdiri dari 2 bangunan/bagian yang telpisah: o Skep Men Hankam no.Skep/l98/MltM984 tentang perincian bahan
. Bangunan pertama khusus untuk menyinlpan bahan peledak peledak
o Bahan kedua khusus untuk ntenyimpan detonator . Skep Men Hankam no.Skep/l99lM/frIll984 tentang penunjukan
o Bahan peledak dan detonator tidak boleh disimpan dalam satu pelabuhan bagi pemasukan, pengeluaran dan pengangkutan antar
bangunan yang disatu tempat pulau bahan peledak
. Dilengkapi dengan penangkal petir dan harus diperiksa setiap 6 o Juklak Kapolri no.Juklak/06 BlXUl979
bulan. r Intruksi Presiden RI.no.9 tahun 1979 tentang peningkatan,
pengawasan dan pengendalian senjata api.
o Dibidang. pertambangan umum, perizinan mengenai bahan peledak
e. Tatacara penyimpanan bahan peledak
ditangani oleh Direktorat Teknik Penambangan
Tatacara penyimpanan harus mengikuti ketentllan sebagai o Untuk menjadi juru ledak diwajibkan memiliki keahlian tentang hal
berikut: tersebut dengan bukti sertifikat.
o Bahan peledak disinrpan dan disusun menurut sistem rak dengan
tumpukan yang serendah-rendahnya, 30 cm di atas lantai g. Pembuatan lubang temtrak
. Tinggi susunan bahan peledak tidak boleh lerbih 1,80 m, dan sirkulasi
udara harus diperhatikan Lubang tembak dibuat pada batuan yang akan diledakan dan;
. Di dalam gudang bahan peledak tidak boleh disirnpan benda lain o Dibuat dengan alat ttor
o Dilarang mentbuka peti bahan peledak pada jarak kurang dari l5 m o Jurnlah lubang tenrbak satu atau lebih tergantung kepentingan
dari gudang bahan peledak r Kedalaman dan lebar lubang tembak menyesuaikan dengan jenis
o Suhu dalam gudang tidak boleh lebih dari 3.5" C.
o Sebelurn diisi dengan bahan peledak tiap lubang tembak harus
dibersihkan dengan konrpresor.
f. Peraturan-peraturan tentang bahan peledak
Agar bahan tidak disalah gunakan oleh orang yang tidak h. Sistem peledakan
bertanggung jawab, Pemerintah telah rnembuat peraturan yang
menyangkut Untuk menghemat waktu dan tenaga untuk menghancurkan
. Pengadaan (pembuatan dan perrbelian) batuan dibuat lebih dari satu lubang tembak. Oleh sebab itu sistem
o Pengangkutan peledakau dapat di lakrrkan dengan;
. Penyimpanan dan penggunaan bahan peledak o Serentak, apabila peledakan dilakukan dengan skala kecil sehingga
Untuk pengamanan bahan peledak, beberapa peraturan yang suara dan getaran yang ditintbulkan tidak membahayakan
berlaku; o Beruntun (deluyed blu.srirtg), apabila peledakan dilakukan dengan
o Kepres no.27 tahun 1982 tentang pengadaan bahan peledak skala nrenengah-besar sehingga apabila dilakukan peledakan tunggal
34 35

suara dan getaran yang dihasilkan diduga sudah berdampik negatip. di pulau Wetar diolah dengan cyclone, classifier, filter dan pengering
Dampak ini akan menjadi lebih besar apabila peledakan dilakukan (dryer).
serentak.
Catatan Tabel 3. Tujuan dan sistem pengolahan bahan galian industri
o Tempat yang akan diledakan agar diberi tanda (biasanya dengan Tujuan Sistcrn Contoh
bendera merah yang dapat dilihat darijarak minimal 500 m) pemurnian dengan alat-alat konsentrasi t'eldspar, zirkon
o Berikan tanda peringatan awal (biasanya dengan bunyi sirine) agar konsentrasi
daerah sekitar diamankan peningkatan kadar alat konsentrasi dan belerang hasil
. Pilih Sistem peledakan sesuai dengan kepentingan dan berdampak suatu unsur proses kimia penyulingan
seminimal mungkin sebagai akibat suara dan getaran yang ditim- peningkatan sifat pembakaran dengan batu kapur bakar
bulkan kimia tungku (CaO)
o Berikan tanda perrngatan a(hir (biasanya seperti pada peringatan Pengolahan
Bahan Galian
awal) apabila lokasi ledakan sudah dinyatakan aman untuk melan- pengaktifan secara zeolit
Industri
jutkan pekerjaan/kegiatan. kimia
o Yakinkan bahwa petugas kegiatan peledakan mempunyai kewenang- peningkatan sifat alaralat konsentrasi kaolin berlapis sifat
an melaksanakan pekerj aan tersebut. fisik - pemecahan viskositas keputihan
- delaminasi tinggi
peningkatan bentuk pemolesan dan marmer
dan penampilan pembentukan batu permata
5. PENGOLAHAN BAHAN GALIAN INDUSTRI

Pengolahan bahan galian industri jauh lebih beraneka ragam b. Peningkatan kadar sesuatu unsur
dibanding dengan bahan logam. Pengolahan bertujuan untuk mening-
katkan mutu dan berbagai nilai seperti tingkat konsentrat, kadar se- Pengolahan belerang dapat dilakukan dengan proses penyu-
suatu unsur kimia, mutu fisik, mutu bentuk dan penampilan. Berbagai lingan (frazer) dalam usaha mendapatkan belerang dengan mutu
cara pengolahan bahan galian industri dapat digambarkan Tabel 3. tinggi.
Uraian beberapa sistem pengolahan adalah sebagai berikut: Pemurnian pasir besi dengan memperhatikan perbedaan berat
jenis dengan mineral yang lain dan sifat kemagnitannya telah
dilakukan pada penambangan pasir besi di Cilacap.
a. Pemurnian dengan konsentrasi
Penambangan intan yang dipisahkan dari mineral lain dilakukan
c. Peningkatan sifat kirnia
dengan konsep konsentrasi berdasarkan atas gaya berat seperti meja
goyang dan alat-alat Jig. Pemurnian feldspar mempergunakan proses Peningkatan sifat kimia yang sudah dilakukan adalah pemba-
gaya berat dan juga floatasi untuk menghasilkan feldspar bermutu karan batu gamping untuk mendapatkan calsium oksida. Peningkatan
tinggi. Pemurnian fosfat dilakukan dengan cara floatasi, sedang barit mutu zeolit dengan pengolahan secara benefisiasi dan kimia temyata
serbuk yang merupakan hasil pengolahan tailing penambangan emas telah berhasil meningkatkan nilai jualnya.
36 3',]

d. Peningkatan sifat fisika Untuk batugamping sebelum siap digunakan melalui jalur pe-
Pengolahan kaolin untuk meningkatkan kehalusan dan kepu- masaran yang relatif panjang. Penggalian batugamping dapat dilaku-
tihan dengan pencampuran (blending) untuk mendapatkan jenis kaolin kan dengan cara sederhana dan semua orang dapat melakukannya.
dengan mutu prima. Hasilnya dapat langsung drjual kepada pihak pabrik pembakaran
kapur. Ditempat ini batugamping mengalarni proses pengolahan yaitu
pembakaran di tungku.
e. Peningkatan bentuk permukaan Contoh lain pada pengusahaan kaolin, penambangan sangat
Cara ini diterapkan khususnya untuk bahan bangunan dan batu sederhana. Kaolin dari tambang diproses melalui tahap pencucian dan
hias. Pengolahan dapat dilakukan dengan pemotongan dan penggo- pengendapan setelah itu dipanggang untuk dikeringkan, kemudian
sokan (polishing). digiling. Produk dari proses pengolahan ini berupa tepung kaolin yang
dapat dipasarkan sebagai filler ke pabrik cat, pabrik keramik dengan
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan pengolahan persyaratan Yang tidak tinggi.
bahan galian dalam usaha untuk meningkatkan mutu merupakan suatu Kaolin juga dapat diproses secara lebih canggih antara lain
rekayasa teknologi yang perlu ditingkatkan. Tiap-tiap bahan galian melalui floatasi, filtering dan bleachirtg untuk menghasilkan produk
memerlukan penanganan usaha dan teknologi yang sesuai. berupa bubuk kaolin berbutir sangat halus, bertekstur seragam, sangat
Pengolahan bahan galian industri harus memenuhi spesifikasi murni, bersih dari kotoran dan mengkilap, memiliki sifat high gloss
untuk keperluan tertentu. Dalam pemakaian dan pasaran berbagai dan brightness dan tidak mudah bereaksi (chemically inert). Bubuk
bahan diperlukan untuk berbagai tujuan dengan spesifikasi yang kaolin berkualitas tinggi ini antara lain diperlukan oleh industri obat-
berlainan. obatan. pabrik kertas berkualitas tinggi (yaitu untuk papercoating),
untuk bahan kosmetik dan lain-lain.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
6. PEMASARAN meningkatkan produk bahan galian industri diperlukan proses pengo-
lahan dengan kecermatan tinggi yang pada akhimya dapat mening-
Dalam usaha penambangan bahan galian industri, pemasaran katkan multiguna dari bahan galian tersebut sehingga pemasaran-
merupakan masalah yang lebih sulit dari pada penambangannya. nyapun menjadi lebih luas. Kecermatan kerja diperlukan dalam semua
Untuk usaha bahan galian yang dapat menjual hasil tambangnya tanpa tahap kegiatan; eksplorasi yang teliti untuk menemukan dan
melalui proses pengolahan, pada umumnya hanya soal angkutan saja membatasi cadangan yang baik, jumlahnya harus cukup, kualitas
yang menjadi kendala dalam pemasaran. Usaha penggalian pasir dan bahan galian harus serasi dan konsisten; kegiatan penambangan
batu yang dapat memasarkan hasil galiannya langsung kepada penjual dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh bahan galian
bahan bangunan, tidak akan kesulitan dalam pemasaran asal lokasi dengan sedikit pengotoran. Agar dapat diperoleh bahan galian yang
usahanya berdekatan letaknya dengan si pembeli. Kelangsungan usaha konsisten komposisinya diperlukan pengolahan yang cermat baik
bahan galian industri sangat ditennrkan oleh lokasi dan biaya angkutan secara fisik maupun kimiawi. Hasil akhir memenuhi persyaratan yang
mengingat produk yang harus dipasarkan selain berat juga besar diinginkan konsumen.
volumenya, sedang harga satuannya relatif rendah.
39

ienis kalsirudit apabila batu gamping tersebut fragmental, kalkarenit


apabila batu gamping tersebut berukuran pasir, dan kalsilutit apabila
batu gamping tersebut berukuran lempung. Tingkat pengotoran/kon-
taminasi oleh mineral asing berkaitan erat dengan ukuran butirnya.
Pada umumnya jenis batu gamping ini dilapangan menunjukkan
BAB IV berlapis. Adanya perlapisan dan struktur sedimen yang lain serta
adanya kontaminasi mineral tefientu yang akan memberi warna dalam
BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BER. beberapa hal memberikan nilai tambah setelah batu gamping tersebut
KAITAN DENGAN BATUAN SEDIMEI{ terkena sentuhan teknologi.
Selain itu mataair mineral dapat pula mengendapkan batu
gamping yang disebut sebagai endapan sinter kapur. Batu gamping
Mengacu pada Tushadi dkk. 1990 kelompok bahan galian ini jenis ini terjadi karena proses kimia di alam, peredaran air panas alam
dibagi menjadi Subkelompok A: Bahan galian industri yang berkaitan maka melarutlah batu gamping di bawah permukaan yang kemudian
dengan batu gamping dan Subkelompok B: Bahan galian industri yang diendapkan kembali dipermukaan bumi.
berkaitan dengan batuan sedimen lainnya. Secara kimia batu gamping terdiri dari atas kalsium karbonat
(CaCOr). Di alam tidak jarang pula dijumpai batu gamping
magnesium. Kadar magnesium yang tinggi mengubah batu gamping
A. SUBKELOMPOK A menjadi batu gamping dolomitan dengan komposisi kimia
CaCOrMgCOr. Hasil penyelidikan hingga kini menyebutkan bahwa
1. Batu gamping kadar Calsium Oksida batu gamping di Jawa umumnya tinggi (CaO >
50Vo). Selain magnesium batu gamping kerapkali tercampur dengan
Dikenal batu gamping non-klastik, merupakan koloni dari lempung, pasir, bahkan jenis mineral lain.
binatang laut antara lain dari Coelenterata, Moluska dan Protozoa, Pada umumnya batu gamping yang padat dan keras mempunyai
Foraminifera dan sebagainya, jenis batu gamping ini sering disebut berat jenis 2. Selain yang pejal (masif) dijumpai pula batu gamping
sebagai batu gamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral yang sarang (porus). Mengenai warna dapat dikatakan bervariasi dari
yang merupakan anggota dari Coelenterata. Batu gamping ini putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah, bahkan hitam.
merupakan pertumbuhan/perkembangan koloni Koral, oleh sebab itu Semuanya disebabkan karena jumlah dan jenis pengotor yang ada.
dilapangan tidak menunjukkan perlapisan yang baik dan belum Warna kemerahan disebabkan oleh mangaan, oksida besi sedang
banyak mengalami pengotoran mineral lain. kehitaman karena zat organik. Batu gamping yang mengalami
Batu garirping klastik, merupakan hasil rombakan jenis batu metamorfose berubah meniadi marmer.
gamping non klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, Di beberapa daerah berbatu gamping yang tebal lapisannya
sedimentasi. Oleh karenanya selama proses tersebut terikut jenis didapatkan gua atau sungai bawah tanah yang terjadinya berkaitan erat
mineral lain yang merupakan pengotor dan memberi warna pada batu dengan kerjanya airtanah. Air hujan yang mengandung COz dari udara
gamping yang bersangkutan. Akibat adanya proses sortasi maka dan COz hasil pembusukan zat organik dipermukaan setelah meresap
secara alamiah akan terbentuk pengelompokan ukuran butir. Dikenal ke dalam tanah dapat melarutkan batu gamping yang dilaluinya
40 41

sepanjang rekahan. Reaksi kimia yang berlangsung adalah: Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan.
Sumatera Utara: Penen antara Kota Tinggi dan Ujung Menah Lapas,
CaCO: +2COz+ H2O-----+ Ca(HCO3)2 + CO2
Bohorok antara'Ianjung Naman dan Selang Pungkur, Prapat sekitar
Ca(HCO:)z larut dalam air sehingga lambat laun terjadilah Danau Toba; Tarutung; Balige.
rongga dalam bentuk gua atau sungai bawah tanah. Sumatera Barat: Padang Tarab, Kab. Agam; Silungkang, Kec.
Seperti dijelaskan dimuka, secara geologi batu gamping Sawahlunto, Kab. Sijunjung, Bancah Lawas dekat Padang Panjang;
mungkin berubah menjadi dolomitan (MgO 2,2Vo - lO,9Vo) ata:u Kolok sebelah barat Sawahlunto Kab. Sijunjung: Karang Putih
dolomit (MgO > l9,9vo) karena pengaruh pelindian (leaching) atau selatan lndarung; Singkarak Kab. Tanah Datar.
peresapan unsur magnesium dari laut kedalam batu gamping tersebut. . Riau:Kec. Kampar Kiri Kab. Kampar
Disamping itu
dolomit juga diendapkan secara tersendiri atau o Sumatera Selatan: Kec. Baturaja, Kab. Kc-rmering Ulu; Ds. Muara
bersamaan dengan batu gamping. Ada hubungan yang erat antara batu Dua; Ds. Pedangan; Lahat.
gamping dan dolomit seperti yang dikemukakan oleh Pettijohn (1949). Jambi: Siulak Deras Mudik, Kab. Kennci; Kotabaru, Kec. Danaur
Krinci; Muara Ponco Kec. Sungai Mahan; Sungai Fenuh.
Tabel 4. Tatanama batu gamping sesuai dengan kadar magnesium (pettijohn, 1949)
Bengkulu: Air Bandung Kiri dan Kanan, Kec. Lebong Utara; Air
Nama batuan Kadar dolomit i7o) Kadar MgO (%) Saleh, Air Nyuruk, Air Panjang, Kec. Lebong Utara, Kab. I{ejang
Batu gamping 0-5 0,1 * r,r Lebong; Muara Air Kasam, Kab. Rejang Lebong; I{ulu Air Palik,
Batu gamping bermagnesium 5-10 t,t - 2,2 Kec. Kerkop Lubuk Durian Kab. Bengkulu Utara.
Batu gamping dolomitan 10-50 2,2 * 10,9 Lampung: Pematang Emas antara I'ar4ung Karang - Ranrai; Wai
Dolomit berkalsium 50-90 to,9 - t9,7
Metro, Kec. Lima, Lampung Utara.
Dolomit 0 - 100 t9.7 - 2t.8
Jawa Barat: P. Tunda, Kab. Serang, Pulau Panjang di teluk Banten;
Catatan: dolomit tidak larut dalam HCl.
Muncang Kab. Rangkasbitung; Buluheum, Kec. Cipanas, Kab.
Lebak; Jagabaya, Kec. Parungpan3ang; Jampang Tengah Kab.
Tempat Diketemukan Sukabumi; Pangkalan Karawang; Tagogapu; Bongas, Palimanan
Cirebon, Taraju, Tasikmalaya; Kec. Sukareja, Tasilcnalaya; Kec.
Penyebaran batu gamping di alam mudah dikenal pada foto
Cibalong Tasilcnalaya; Kec. Cijulang, Kec. Pangandaran, Kec.
udara yang menunjukkan rona yang khas berwarna terang. Dalam
Kalipucang.
beberapa hal kenampakan karst dapat dikenali pada foto udara, pada
peta topografi ataupun dilapangan khususnya pada batu gamping Jawa Tengah: Kab. Cilacap, Nusakambangan, Karangpucung,
Karang-trawang, Darmakradenan; Karangbolong; Kebumen; Suko-
nonklastik.
lilo; Pati; Pamolan; Rembang; Pegunungan Selatan Wonogiri.
Tempat diketemukan dengan berbagai kualitas dan jumlah
Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Wonosari, Pegunungan
cadangan:
o Aceh: meliputi Lam Teungoh, Kec. Pakan Badaeve, Kab. Aceh;
Selatan.
Jawa Timur: Kec. Merakurak, Kab. Tuban; Kec. Kebomas, Gresik;
Krueng Raya, Kab. Aceh Besar; Ujung Pidie, Kab. Pidie; Bahr pahat,
Lhokseumawe, Kab. Aceh Utara; Pantai Barat Aceh, Kec.
lndro, Gresik, Kec. Babat, Kab. Lamongan; Baureno, Kab.
Bojonegoro, Socah Timur, Kab. Bangkalan, Madura, Kec. Labang,
Lhokseumawe, Kab: Aceh Besar; Kec. lndrapuri, Kab. Aceh Besar;
42
43

Kab. Bangkalan Madura.


Mandioli; Masohi di reluk Elpa, p. Seram; Tahuha; p. Saparua, P.
Kalimantan Barat: Kotawaringin, S. Pinoh, S. Melawi; Dayak kecil, Obi, W. Bujanana;P. Manggali Barat.
Kasinhr dan Purukcau serta Jukin, Kp. Wonorejo, Kp. Pendreh, S. o Irian Jaya: Bukit Mlabator; Mlasadin, Remu, S. Warsansan,
Tiung, Gn. angah, Kec. Tewe Tengah, Kec. Gunung Timung; S. Klamono, Skandi, Kab. sorong, Abe pantai, Gn. Mer, Gn. Tanah
Menawing, Bukitsari, Kec. Murung, Kab. Barito Utara.
Hitam dan Gn. Syakisro, Kab. Jayapura; Biak P. Misool;
Kalimantan Timur: Kp. Ujoh Halang, Kec. Long Iram, Kab. Kutai; Teminabuan.
batu Butok, Kab. Pasir; Desa Bebulu Darat (Rintik) Kab. Pasir; Ds.
Lambangka, Kab. Pasir; Gn. Batu, Ds. Sesulu, Kab. Pasir; Teluk
Sulaiman Kab. Berau. Teknik Penambangan
Kalimantan Selatan: Pleihari, Manunggul, S. Satui daerah Peg. Pada umumnya deposit batu gamping clitemukan dalam bentuk
Meratus; S. Jantung Timur Banjarmasin; Pandangbatung, Kandang-
bukit. oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan dengan tambang
gunung; Cantung Kab. Kotabaru.
terbuka dalam bentuk kuari tipe sisi bukit (side hill type). tJntuk
Bali: Prapat Agung, Kab. Buleleng; Sekiti; Nusa Penida, Kab. penambangan skala besar pembongkaran dibantu dengan sistem
Klungkung; Bukit Unggaran Kab. Badung. peledakan beruntun dibantu peralatan berat antara lain escavator dan
Nusa Tenggara Barat: Mangkung Kec. Praya Barat, Kab. Lombok ripper (penggaru), sedang untuk penambangan skala kecil dilakukan
Tengah; Pengembor, Kec. Sengkol, Kab. Lombok Tengah; Kete Kec. dengan alat sederhana antara lain cangkul, ganco dan sekop. Apabila
Praya Barat Kab. Lombok Tengah; Rumbitan, Turuai, Kec. Pujut, batu gampingnya tidak keras, pemberaian dibantu dengan membuat
Kab. Lombok Tengah; Tente, Wera Barat, Sape, Kab. Bima; Mojo sederetan "lubang" tembak yang diisi dengan lempung. Sesudah
Karangjati-Taliwang, Cereweh, Plampang, Kab. Sumbawa. lempung diisikan pada masing-masing lubang lalu dituangkan
Nusa Tenggara: Labuhan Bajo, Kec. Komodo, Kab Manggarai; padanya air. Akibatnya lempung mengembang yang akhirnya dengan
Lewoleba, Kec. Ili Nape, Kec. Omesuri, Kec. Banyusari, Kab. Flores bantuan "linggis" batu gamping mudah dibongkar.
Timur; Butik Hitokolok, Bukit Pedang, Bukit Talibu, Kab. Sikka; Apabila skala penambangannya kecil, sistem yang diterapkan
Atambua, Atapupu, Kab. Belu; Taelias, Eban, Moil Toho, Kab. dalam kegiatan penambangan adalah sistem gophering, mengikuti
Timor Tengah Utara; Ds. Alak, Kec. Kupang Barat, Kab. Kupang. bagian/jalur batu gamping yang relatif mudah dibongkar. Disamping
Sulawesi Utara: Tinombo, Sumalata, Bolaang Mongondao, Wori, P. hal tersebut teknik penambangan juga mempertimbangkan ukur-
Bunaken, P. Siladen, Kec. Belang, Kec. Bolalang, Kec. Lolak, Kec. an/bentuk pembongkaran yang diinginkan. Mempertimbangkan kese-
Dumoga dan Kec. Maelang. lamatan kerja sistem gophering tidak dianjurkan.
Sulawesi Tengah: Tonassa, Kab. Pangkep; Bantimurung Kab. Maros;
Bojong Kab. joneponto; Watan Soppeng Kab. Soppeng; Malusetasi,
Kab. Bamr;Takalar, Kab. Takalar.
P e ng olaha n da n P e manfaatan

Sulawesi Tenggara: Tanjung Ponopono, Gn. Puuwatu, Laimena Cara pengolahan hasil penambangan sangat ditentukan oleh
Anggoro; Pegunungan Marombea (Kab.Kendari); Wawo, Kab. rencana pemanfaatan/penggunaan batu gamping antara Iain untuk:
Kolaka;P. Muna, P. Buton, Kep. Wakatohi, Kep. Timoro. o Fondasi rumatr/pengeras jalan/bangunan fisik lainnya.
Maluku: Daruba; Morotai, Wasite, Fayaul, Halmahera Tengah, P. Apabila disekitar daeratr/ditempat tersebut tidak didapatkan jenis
i 45
44 t
i
I(
I menghasilkan kapur padam (hydrated/slukecl quicklime) dengan
batuan beku,/batuan lain yang lebih keras, maka batu gamping dapat
mengeluarkan panas. Pengkalsinasian batu gamping/dolomit tersebut
climanfaatkan untuk keperluan tersebut. Untuk itu dipilih batu
gamping yang pejal dan tidak berlubang. Bentuk dan ukuran tidak umurnnya dilakukan dalam dapur tegak untuk produksr kecil-kecilan
dan dalam dapur putar (ftiln) untuk produksi besar-besaran. Sesuai
ada standart, tetapi seyogyanya mudah diangkat oleh tenaga manusia. I
dengan bahan bakunya maka kapur yang dihasilkan adalah
Bagaimanapun kerasnya batu gamping akan mudah lapuk dan larut ir

oleh air hujan. Oleh sebab itu batu gamping untuk fondasi rumah 9oo"c
disarankan untuk rumah yang tidak menahan beban berat. Disamping
e Batu gamping: CaCO3 > cao+cor
Batu gamping Kapur tohor kalsium
itu fragmen batu gamping tidak disarankan untuk campuran adonan
semen cor, karena disamping batu gamping mempunyai kekerasan
rendah juga mudah larut dengan air yang bersifat asam.
o Dolomit :CaCO3MgCO, -j4l{T- CaOMgO + CO2
Dolomit Kapur tohor dolomitan
Untuk pengeras jalan tidak disarankan untuk jalan yang menahan
beban berat. Apabila terpaksa dipergunakan untuk dinding saluran Reaksi bolak balik ini telladi pada tekanan 1 atm. Apabila tekanan
atau bendung, dituntut pengerjaan yang sempuma, karena batu lebih besar dari I atm maka gas CO2 yang terbentuk akan bereaksi
gamping mudah larut dalam air yang mengalir. Batu gamping yang dengan CaO dan membentuk kembali CaCOr (hard burnedlover-
dibuat berukuran krakal tidak disarankan untuk pengeras alas burneQ. Untuk menghindari ini suhu harus dinaikkan hingga 1000'
bantalan rel kereta api. Apabila hal ini terpaksa dilakukan karena C- 1200" C dan kapur tohor yang berbentuk harus segera
tidak ada pilihan lain, maka pengontrolan harus lebih sering didinginkan. Kapur tohor tidak dapat disimpan terlalu lama karena
dilakukan. dengan air dan udara (kelembaban) akan menimbulkan panas. Reaksi
Penetral keasaman tanah kimianya sebagai berikut:
Tanah yang terlalu asam misalnya didaerah gambut, tidak sesuai
untuk budidaya pertanian karena tanaman tidak dapat tumbuh dengan CaO + H20;------+ Ca(OH)2 + panas
baik. Dalam usaha untuk menetralkan keasaman tanah, salah satu tohor
Kapur Kapur padam
Kalsium Kalsium
caranya dengan menambah kapur/batu gamping. K4rena batu
gu*pirg mudah larut dalam air dalam usaha penetrblan tanah CaOMgO + H2O ;----) Ca(OH)2 Mg(OH)z + panas
disarankan dipergunakan flagmen batu gamping yang berukuran tohor
Kapur Kapur padam
kerikil-kerakal, bukan berukuran pasir. Hal ini dilakukan dengan dolomitan dolomitan

maksud fragmen batu gamping tersebut dapat tahan lama sebagai Demikian pula CO2 dari udara menyebabkan kapur tohor tidak mumi
bagian dari tanah dan tidak mudah larut dalam air. Batu gamping lagi karena terbentuk kembali Kalsium Karbonat.
yang dimanfaatkan langsung dari hasil penanrbangan dan belum Reaksinya sebagai berikut:
dimatikan/dibakar.
CaO+CO. =CaCO.r
Kapur tohor dan kapur padam
Dari uraian tersebut di atas disimpulkan bahwa mutu kapur to-
Kapur tohor (quick lirne) dlhasilkan dari batu gamping yang hor/padam tergantung pada :
dikalsinasikan, yaitu dipanaskan dalam dapur pada suhu 600" C - . mutu bahan asal/batu gampingnya
900" C. Kapur tohor ini apabila disiram dengan air secukupnya akan . cara memproduksinya.
46
41

Untuk menghasilkan kapur tohor yang memenuhi persyaratan ter- bereaksi dengan CO2 (dari udara) menjadi CaCOr sebelum
tentu diperlukan batu gamping tertentu pula. Unnrk bahan bangunan ter pasang dan CaCOr tidak aktif lagi sedang MgO yang tidak
seyogyanya mengandung MgO cukup rendah dan ini dihasilkan aktifhanya berfungsi sebagai bahan pengisi (ballast).
apabila banr gampingnya berkadar MgCO3 rendah. Apabila kadar Di Indonesia sampai sekarang belum ada standart tentang kapur tohor
MgCO3 cukup tinggi seperti pada batu gamping dolomit maka dan kapur padam. Di bawah ini susunan kimia kapur tohor yemg
kemungkinan terjadi penurunan mutu kapur tohor yang diperoleh jika diperdagangkan di Amerika Serikat sebagai berikut:
bahan tersebut dipakai sebagai bahan bangunan. Adapun keterangan
proses sebagai berikut: Tabel 5. Susunan kimia kapur tohor yang diperdagangkan di Amerika Serikat
o MgO yang terbentuk pada temperatur tinggi lebih sulit diseduh (menurut A.I.M.E dalam lndustrial Minerals and Rocks/Lime th. 1970)
dengan air dibanding dengan yang terbentuk pada suhu rendah. Komposisi Kapur tohor kalsium Kapur tohor dolomitan
o Makin tinggi suhu yang dipakai makin tidak aktif zat tersebut. ( calcium q uickline)
hi g h (doLomitic quickline)
o Pembentukannya tidak dapat dihindari karena pada reaksi CaO 93,28 - 98,00 55,60 - 57,50
penguraian CaCOr dibutuhkan suhu yarg lebih tinggi daripada Mgo 0,30 - 2,50 37,60 - 40,80
untuk menguraikan MgCO:. si02 0,20 - 1,50 0,10- 1,50
Suhu jadi lebih tinggi lagi apabila yang digunakan ialah Fe2Oj 0, l0
- 0,50 0,05 - 0,40
Al2ol 0,r0 - 0,s0 0,05 - 0,50
bongkahan batu gamping yang lebih besar, MgO yang terbentuk
H:O 0, l0 - 0,90 0, l0 - 0,90
pada suhu agak tinggi dapat pula terseduh menjadi Mg(OH)r Cor 0,40 - 1,50 0,40 - 1,50
meskipun lambat.
o Kehadiran MgO bersama CaO dalam bahan bangunan akan Mutu kapur tohor sebagai hasil kalsinasi dibedakan:
menyebabkan kejadian sebagai berikut:
o terbakar lunak (sofi burnecl) dengan sifat:
o CO yang terjadi pada pembakaran normal lebih mudah . kapurnya sarang,
diseduh daripada MgO, akibatnya Ca(OH)z akan lebih cepat
. tidak begitu mengkerut
terbentuk daripada Mg(OH)2 sehingga dalam campuran
tersebut terdapat MgO dan Ca(OH)z atau MgO dengan sedikit
o terbakar terlalu masak (hard burned, overburned)
Mg(OH)z dan banyak Ca(OH)z
o kurang sarang dan kompak
o Pada pengerasan (setting) Ca(OH)z akan lebih dulu mengeras
. cukup mengkerut
Bahan untuk kalsinasi (pembuatan kapur tohor) yang paling baik
[Ca(OH)z + COz = CaCO:r + H2O], sedangkan MgO belum
adalah kayu karena tipis kemungkinan bahwa kapur tohor yang
atau baru akan mengalami penyeduhan, MgO + H2O = dihasilkan terlalu masak. Kayu terbakar dengan temperatur yang
Mg(OH)2 yang disertai penambahan isi.
relatif rendah tetapi dengan nyala yang panjang sehingga bongkah
o Akibatnya dinding yang terbuat dari bahan tersebut akan retak-
batu gamping yang dipanaskan terselimuti seluruhnya nyala tersebut
retak atau ada bagian yang meloncat.
sehingga menimbulkan kondisi yang sangat baik untuk penyaluran
. Apabila penyeduhan dilakukan diudara dan bahan bangunan
panasnya.
itu digunakan setelah CaO dan MgO terseduh semua menjadi
Dalam usaha difersifikasi bahan bakar Balai Penelitian Tambang dan
Ca(OH)z dan Mg(OH)2 maka ada kemungkinan Ca(OH)2
Pengolahan Bahan Galian (1976) telah melakukan penelitian
!
48 49

pembakaran kapur dengan bahan bakar batubara dengan melakukan Ca(OH)z +AlzO: + 5HzO----+ CaOAlzO:6H2O (semen)
modifikasi pada tungku rakyat.
Daya tahan semen tras bertambah bila padanya ditambahkan semen
Di samping unsur pengotor sebagai akibat bawaan batu gamping
Portland sebanyak 10-15% atau kadar kapumya dinaikkan 40-60%.
seperli telah diuraikan di atas, akibat pengkalsinasian, kapur tohor
Semen tras sangat baik dipergunakan ditempat yang lembab/berair
dapat mengandung beberapa unsur pengotor lainnya antara lain inti
dan merupakan bahan murah dalam pembuatan batako.
(core) CaCOt yan1 tidak terbakar dan bahan-bahan yang teg'adi
Bahan penstabilan jalan raya
akibat persenyawaan CaO dengan alumina, silika dan sebagainya.
Pemakaian kapur padam dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya
Seluruh kadar bahan pengotor tersebut dalam kapur tohor berkisar
termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengu-
antara 4-10%.
rangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan
Di Amerika Senkat kapur kalsium (high calcium quicklime)
tersebut. Reaksi yang berlangsung diduga sama dengan pembentukan
umumnya dipergunakan dalam bidang industri dengan standa( CaO
> 90o . Untuk industri tertentu bahan pengotor seperti fosfor (P) semen tras. Pemakaian kapur padam sebesar 1-6o% sesuai dengan
keadaan tanah dan konstruksi jalan yang akan dibuat.
dalam industri karbid, belerang (S) dalam pembuatan baja, warangan
(arsenat) dan Jloor (F) dalam pembuatan serbuk masak (buking Bahan baku pernbuatan semen portland
powder) serta Fe2O3 (Oksida besi) ihlam pembuatan gelas Dalam pembuatan semen batu gamping merupakan bahan baku
utama. Untuk memproduksi satu ton semen diperlukan paling sedikit
merupakan unsur yang tidak diingini.
satu ton batu gamping disamping lempung, pasir kuarsa dan gipsum
Bahan bangunan
serta pasir besi. Pembuatan semen dapat dilak'ukan dengan dua cara
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan
yaitu proses basah dan kering. Sebagai pedoman umlrm pabrik
untuk plester, adukan pasangan bata (mortel), pembuatan semen tras
dengan produksi semen lebih besar dari juta ton per tahun biasanya
1
ataupun semen merah" Di Indonesia kapur yang dipergunakan
dipakai proses kering karena lebih ekonomis sedang proses basah
umunmya adalah kapur kalsium, karena batu gamping di lndonesia
menguntungkan untuk pabrik dengan produksi dibawah I juta ton per
pada umumnya berkadar Magnesium rendah. Di Amerika Serikat
tahun.
kapur kalsium un'rulnrlya dipergunakan dalam industn sedang kapur
Bahr gamping sebagai bahan baku semen diperlukan kurang lebih 75
dolomitan dipergunakan dalam bidang bangunan.
Syarat yang diperlukan sebagai standart adalah (CaO + Ivigo)
- 80% dari bahan baku seluruhnya. Beberapa persyaratan batu gam-
ping yang harus dipenuhi antara lain kadar CaO 50-55o/o; MgO mak-
minimum 95%; (SiO: + Al:O: + Fe2O3) maksimum 5o/,; COz
simum 2% (di negara tertentu sampai 5%); kekentalan (viscositas)
maksimum 3oh dan 70% lolos ayakan 0.85 mm. Kapur padam
luluhan 3200 centipoise (40% H2O); kadar FezOt 2,47o/o dan AlzO:
apabila dicampur dengan tras akan membentuk semacam semen dan
O,95yo. Seperli diketahui semen portland merupakan hasil yang dida-
apabila dicampur dengan serbuk bata akan membentuk semen merah.
pat dengan jalan memadukan CaO, Al:Or, Fe2O3 dan SiO: menjadi
Terjadinya sifat semen dalam campuran dengan kapur dan air oleh
satu campuran.
kedua bahan tersebut karena kandungan oksida alumina dan silika
yang bersifat asam dalam kedua bahan tersebut membentuk perse-
Dari analisis kimia semen portland, proses reaksi antara oksida-
oksida adalah sebagai berikut:
nyawaan sebagai berikut:
CzS : jika temperatur tinggi maka akan terjadi reaksi antara SiOz
Ca(OH): + SiO2 + (n-1) H2O----+ CaO.SiOz nH2O (semen) dan CaO membentuk CzS (dikalsium sulfur)
)() 51

r ,'r .rJ,.l rl.rl),rl r;i\'lr'lrl);rlt scttttta ('3S ritcrrjacii C.S maka CaO Semen portland tipe III (high earb strength portland cement)
1;rr,.,, ,:tl;r lr:rl iis ltrlebrltan dari ),anB diltu{uirkur Merupakan semen portland yang penggunaannya memerlukan
(',,'r . t,clcbiharr Al2C)j sclltua bcrcaksi dengan CaO membentuk kekuatan awal yang tinggi pada permukaan setelah terjadi
CrA (trikalsium aluminat = 3 CaO AlrO:). penyekatan, mengandung trikalsium silikat (CrS) lebih tinggi
C+AF : C4 AF (tetrakalsium alumina i'erit = CaO AI2O3 dibanding tipe I sehingga mengeluarkan panas hidrasi tinggi dan
Fe2O3) rnerupakan hasil reaksi dari FezOr + CaO + AlzOr cepat mengeras.
ntemhetrtuk Ca AF. Semen portland tipe IV (low heat ponland cement)
Jika temperatur makin tinggi, maka terjadi reaksi antara SiO: dan Merupakan semen portland yang pengguniumnya memerlukan
CaO membentuk C2S, dan dapat mengubah CzS meniadi C:S. panas hidrasi rendah mengandung tetrakalsium silikat (Ca AF = 4
Unruk membuat semen dengan kadar CzS tinggi dilakukan pem- CaO AhO:) dan dikalsium silikat (CzS = 2CaO SiO) tinggi
bakaran dua kali, pertama pembakaran bahan mentah dan kedua o Semen portland tipe V (sulfate resisting portland cement)
clinker. Masing-masing mempunyai peran: Merupakan portland semen yang penggunaannya memerlukan
. C:S; pemberi kekuatan paling banyak sepanjang masa terutama tahanan yang tinggi terhadap sulfat, mengandung tetrakalsium
kekuatan awal sampai umur 28 hari alumino fenite (C4 AF) tinggi, trikalsium sulfat (C3A) rendah
. CzS; pemberi kekuatan pada masa terakhir yaknijangka I tahun dibanding tipe I sehingg tahan terhadap zat kimia.
dan selanjutnya, komposisi ini sifat khusus yang disyaratkan tidak Pada umumnya semen di Indonesia mempunyai ketentuan kadar
ada. CaO 250Vo. Menurut Standart Industri Indonesia kadar CaCO: t
o C-rA; menurunkan suhu pembakaran hingga dapat menggunakan 857o;MgO <5Vo dan CaO250Vo .

panas yang lebih sedikit dan memberikan kekuatan awal dengan Unruk menghasilkan I ton semen beberapa pabrik semen di Indo-
waktu I -3 hari nesia memerlukan bahan baku sebagai berikut:
o C+AF; menurunkan suhu pembakaran dan memberikan kekuatan
PT. Semen Padang Batu gamping 1,25 ton
semen dalam jumlah sedikit sekali atau hampir tidak ada.
Lcmpung 0,23 ton
Semerr po(land menurut ASTM dapat dibagi menjadi; Batuan silika (rijang) 0,17 ton
o Semen portland tipel (regular ponland cement) PT. Semen Gresik Batu gamping 1,332ton
Merupakan semen portland biasa yang tidak memerlukan Lempung 0,268 ton
pcrsyaratan khusus dalam pengerjaannya, proses mengeras dan Pasir silika 0.067 ton
PT. Semen Tonasa Batu gamping 7,22 ton
pengembangan kckuatan lainbat, dipergunakan untuk konstruksi
Lempung 0,25 ton
beton umum. Pasir silika 0.09 ton
. Semen p-ortland tipe II (moderate heat of hardening portland
cemcnt) Sebagai bahan tambahan adatah gypsum yang berfungsi untuk
Merupakan semen portland yang penggunaannya memerlukan memperlambat proses pengerasan semen apabila telah dicampur
ketahanan torhadap sulfat, dimana syarat-syarat konstruksi tidak dengan air.
bcginr berat, panas hidrasi sedang yang bersifat mengeras dan Pembuatan karbid
pengembangan kekuatemnya lebih cepat Bahan utama untuk pembuatan karbid ialah kapur tohor (+ 60Vo) dan
').)
53

1..,,1..1 ,1t
,1o",,) l)rsilnrl)ulll rlrr clipcrlukar-r bahan lain seperti antrasit, kabel, obat-obatan dan industri kimia lainnya.
1r.tr.lt'rrrrr t.kr' (clrrlrorr black). Kapur tohor untuk pembuatan karbid Soda abu
nrt'rrrrrul AS lM (l 258 - 52 adalah: Total CaO minimum 92%;MgO Batu gamping dipakai untuk membuat soda abu dengan proses
rrrirksirlum l,l5o/o; SiO2 maksimum2oh1. Fe2O3 tidak lebih dari 0,5%; amonia soda. Untuk memprodusir 1 ton soda diperlukan l-1,25 ton
S maksimum 0,2oh; P maksimum 0$2%; hilang dalam pemijaran batu gamping. Di Amerika batu gamping yang dipakai untuk
pada contoh yang diambil di tungku 4,0oh. Karbid merupakan bahan keperluan ini, disyaratkan mengandung CaCOs 90-99o/o; MgCO3:
utama untuk pengelasan logam. 0,6oh;Fe2(\ + AlzO: + SiOz: O,3oA.
Tambahan dalam proses peleburan dan pemumian baja Bahan penggosok
Batu gamping/dolomit dipakai sebagai imbuh pada tanur tinggi da- Pada umumnya dipakai dolomit (43% MgO3). Dolomit dikalsina-
lam peleburan dan pemumian besi dan logam lainnya. Besi mengan- sikan menjadi MgO dan CaO yang tidak mengandung air,yanglazim
dung silika dan alumina sebagar unsur tambahan dalam proses pele- di sebut Vienna lime merupakan bahan penggosok pada beberapa
buran unsur tersebut bersenyawa dengan bahan pengimbuh berupa macam logam dan mutiara. Penggunaan terutama dipakai sebagai
kerak cairanlslag yang mengapung di atas lelehan besi sehingga bahan penggosok dan pembersih barang/logam yang akan dipemikel
mudah dipisahkan. supaya unsur nikel dapat lebih meresap.
Di samping itu batu gamprng ini diperlukan untuk mengikat gas-gas a Pembuatan logam magnesium dan air laut
seperti SO2, H2S dan HF'. Pcnyebaran panas pada tanur metalurgi a Pembuatan alumina; untuk melakukan desilifikasi pada penyin-
harus baik. Untuk itu drsyaratkan batu gamping mempunyai kadar teraannya.
CaO yang tinggi. Batu gamping/dolomit yang lunak akan hancur Floatasr
sebelum tercapai titik cair logamnya. Persyaratan utama batu Untuk pemumian emas, air raksa, seng, nikel dan timbal, pembersih
gamping untuk keperluan ini; CaO minimum 52o/o; SO2 (maksimum)
bijih uranium.
4'/o; Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3'/r; MgO maksimum 3,5oh; Fe2O5
Pembuatan senyawa alkali
maksimum 0,650/o; sedang untuk dolomit MgO ll-l9o/o; SiO2
Dalam industn alkali jenis batu gampingyang dolomitan merupakan
maksimum 6ah; Al2O3 + Fe:O: + MgO maksimum 57o.
bahan utama. Syarat utama mengandung MgO:60/o
Bahan pemutih (Serbuk CaC-O:)
Sebagai pembasmi hama
Merupakan batu gamping hablur murni yang ditumbuk halus/digerus
Sebagai warangan timbal (PbAsO:) dan warangan kalsium (CaAsO:)
menjadi tepung halus. Bahan bakunya merupakan batu gamping non
atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
klastik yang, berwarna putih atau CaC03 buatan berupa hasil sam-
Bahan pupuk clan insektisida dalam pertanian
pingan pembuatan basic magnesium karbonat dari dolomit. Syarat
Dalam pertanian batu gamping umumnya dipakai dalam bentuk
utama dari bahan pemutih adalah CaCO3 yang hampir mumi (CaCO3,
serbuk apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatif
98%), kehalusan * 325 mesh, plastisitas, daya serap terhadap minyak,
tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium dan
wama putih bersih dan PH > 7,8. Bahan pemutih ini dipakai dalam
magnesium yang berkurang akibat panenan, erosi serta untuk
industri kertas untuk pemutih pulp, pengisi, pelapis (coating) dan
menggemburkan tanah. Kapur padam dipergunakan sebagai desin-
pengkilap yang dipakai dalam industri cat, selebihnya selain unhrk
fektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan
industri kertas dipakai pula dalam pembuatan ban (industri karet)
sebagainya.
kertas sigaret, tinta putih, pasta gigi, mercon/bahan peledak, isolasi
54 55

Bahan keramik
. Penjemihan air
Dalam industri keramik, batu gamping dip*ai sebagai imbuh untuk Dalam penjernihan pelunakan air untuk ind,lsrri, kapur dipergunakan
menurunkan suhu leleh benda-benda keramik. Tujuannya untuk bersama-sama dengan soda abu dalarm proses yang dinamakan proses
mempengaruhi pemuaian panas masa sesudah dibakar, sehingga kapur soda. Kapur menghilangkan bikarbonat sebagai penyebab
sesuai dengan pemuaian glasir. Dengan demikian glasir tidak retak kekerasan sementara pada air. Air kotor yang banyak mengandung
atau lepas. Pemakaian banr gamping untuk benda keramik + l}Vc. bakteri akan bersih selama 24-48 jam apabila dibubuhi kapur yang
Batu gamping ini juga dapat diganti dengan kuarsa. cukup banyak, dernikian pula air yang keruh akan menjadi jemih.
Glasir
Air yang mengandung CO2 dinetralkan oleh kapur untuk meng_
Batu gamping dipakai dalam jumlah sedikit dalam pembuatan glasir.
hindari dari karat pada pipa yang menyalurkan kekonsumerr. Kapur
dolomitan dipakai untuk rnenghilangkan silika dari eir paclrr ketel-
Susunan glasir terdiri dari frit 9l,47at kaolin 8,67o. Fnt dibuat dari
keteluap. Dengan mempergunakan kapur dalam penjernrhan air juga
campuran meni timbal 44,3Vo, asam borat l2,l7o; kaolin 9,3Vc ktarsa
26,0Vo dan kapur 8,37o. Baiu gamprng yang dipergunakan disya-
diendapkan besi, mangaan, senyawa florida. Kapur juga dipergu-
nakan untuk membersihkan sampah buangan pabrik.
ratkan: CaCOr minimum 977o, FezO", maksimum 0,3olo SiOz 2,007c
dan SOr 0,17o.
Industri kaca 2. Dolomit
Dalam pembuatan kaca diperlukan + 507o pasir silika dan bahan lain
Kebanyakan dolomit didapatkan bersama-sama dengan batu
seperti soda (NaCO3), kapur dan lain-lain. Kapur dapat berasal dari
gamping. Dolomit umumnya terjadi karena proses pclindihan
batu gamping atau dolomit. Persyaratan batu gamping menurut
(leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut kedaram batu
standar Perancis mempunyai kadar SiO2 0,96Va, Fe2O3, O,04Vo, AlzOt
gamping. Proses ini disebut dengan proses dolomitisasi yaitu proses
0,147o, MgO 0,l5%o, CaO 55,87o. Untuk dolomit dengan standar
penggantian Ca oleh unsur Mg. Berdasarkan atas jumlah mine-
Perancis adalah SiO2 0,l5Vo, FetOt 0,037o, AlzOt 0,05Vo, MgO
rallunsur dolomit (Mg CO3) maka dibedakan
20,807a dan CaO 3l,8Vo.
Bata silika
CaCO: = l00Vo dikenal sebagai batu gamping
CaCO,+>107o Mg CO3 dikenal sebagai batu gamping
Untuk pembuatan bata silika, kapur diperlukan dengan persyaratan
CaCO: minimum 9O7o; MgO maksimum 4,57o; FezO3 + Al2O3 dolomitan
maksimum l,5olo, SiO2 + yang tak larut maksimum 37o; COZ CaCO.+> 45Vo MgCOr dikenal sebagai dolomit
maksimum 57o. Berkaitan dengan hal tersebut di atas karena surnber rrragnesium
Bahan tahan api berasal dari air laut sedang bahr gamping menjadi dolomit karena
Dikenal dengan nama "dead burned dolomite" umumnya dipakai proses pelindihan maka kcbanyakan secara stnrr.iqr',rl-is dolomit
sebagai pelapisan (linind tanur peleburan baja. Bahan dibuat dari didapatkan dibagian bawah dari satu scri batu gampirrg. Di samping
dolomit dengan komposisi MgCOr 357a, SiOz maksimum 1,07o itu dolomit dapat diendapkan tersendiri sebagai evaporir. I)olonrir
Fe2Or maksimum l,SVo, AlzO3 maksimum 1,5 sisanya sebagai sendiri masif, butiran halus hingga kastrr. hqru,arna lbn-ahu putih,
CaCOr. Bahan ini dibakar sedemikian rupa sehingga hasil yang kebiruan, kunin. :lenrarr iristal berbentuk hexagouul. I)olornrt ticlak
diperoleh adalah tidak aktif lagi (secara kimia). larut dalam HCl, kadaug dijurrrpai bersama halir dln gipsunr.
56 57

Lihat uraian pada batu gamping pada pembahasan penggosok


Kekerasannya antara 3,5 - 4 dengan Berat Jenis 2,8 - 2'9'
o Pertanian
Sebagai pupuk sumber unsur Mg dan pengatur PH tanah
Tempat Diketeruukat, o Industri kimia
Telah dir:raikan di atas dolomit didapatkan berasosiasi dengan Sebagai bahan baku untuk membuat/mendapatkan logam mag-
batu gamping. Tempat diketemukan antara lain nesium.
o Daerah Istimewa Aceh: daerah Kungkr Aceh Tenggara
o Sumatera Utara: Pengoloan Tapanuli Selatan 3. Kalsit
o Sumatera Barat: Kp. Manggis, Lubuksikaping
o Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis mineral
Jawa'Iengah: Pamotan
ini terjadi karena penghabluran kembali larutan batu gamping akibat
o Jawa Timur: Tamperan' Kab. Pacitan, Gtr' Ngaten, Gn' Ngimbang
Kab' pengaruh air tanah/hujan. Endapan kalsit diketemukan berupa
Tuban, Sekapuk, iab. Gresik' Sedayu, Kab' Tuban' Gn' Klakak
Lamongan pengisian rongga, tekanan dan kekar, sehingga jumlahnya tidak
Gresik. Socah Bangkalan, G' Lengis Kab. Gresik, Pacitan
Mer dan Tanah banyak karena sifatnya setempat-setempat. Mempertimbangkan cara
. Timor Timur: Abe Pantai sekitar Gn" sejahiro' Gn'
terbentuknya dan sifat batu gamping klastik maupun batu gamping
Hitam.
non klastik, kemungkinan dijumpai endapan kalsit sangat besar
didaerah batu gamping non klastik. Kemungkinan akan menjadi
Teknik Penambangan bertambah besar tentang keberadaan endapan kalsit apabila batu
gamping non klastik mengalami proses perlipatan/tektonik sehingga
SePeni Penambangan baltt gamPing
terbentuk rekahan dimana endapan kalsit berada. Oleh sebab itu pada
umumnya didapatkannya kalsit berkelompok mungkin dapat luas
Pengolahan dan Pemanfoatan nYa ataupun sempit penyebarannya.
Selain karena proses penghabluran kembali, kalsit juga dapat
. Bahanbangunan
terbentuk karena proses metamorfose kontak atau regional pada batu
gamprng
Penggrrnaannya tidak jauh berbeda dengan batu
gamping yang diterobos oleh batuan beku. Kalsit dapat pula terbentuk
. Sebagai kapurtohor
akibat proses hidrothermal temperatur rendah dan berasosiasi dengan
Apabila
Proses kalsinasi dilakukan seperti pada batu gamping.
senyawa sulfida. Mineral kalsit dengan rumus kimia CaCO:
sesudah proses kalsinasi didapatkan kapur tohor dolomitan
dipergunakan sebagai skala kekerasan Mohs berderajad 3, dengan
(CaOMgO) maka bahan ini cukup baik untuk campuran adukan
(lihat uraian berat jenis 2,71, sistem kristal heksagonal, mempunyai warna berva-
purungun bata (mortel) tetapi tidak baik untuk plaster
riasi, yang murni tidak berwarna (colorless), putih, coklat, kuning atau
pada batu gamPing)
kehijauan. Warna tersebut akibat kontaminasi mineral lain misalnya
. Bahan tahan aPi (reliaktori)
oksida besi (coklat-kemerahan), mangaan (coklat kehitaman).
pada batu
Pada tungku pemanas atau nrngku pencair (lihat uraian
gamping pada pembahasan bahan tahan api)'
o Penggosok
58 59

Tempat Diketemukan Kristal kalsit yang tidak berwarna dipergunakan untuk prisma
polarisasi pada mikroskop
Kalsit pada umumnya dijumpai berasosiasi dengan batu o Keperluan industri
gamping khususnya pada batu gamping non-klastik. Kalsit yang
a Sebagai bahan pemutih dan pengisi ffiller), cat, gelas, plastik, karet
bernilai ekonomis didapatkan antara lain di:
dan penetral asam, industri farmasi, pengecoran logam.
o Daerah Istimewa Yogyakarta: Samigaluh Kab. Kulon Progo,
Keperluan industri kertas
Semanu, Ponjong dan Tepus Kab. Gunung Kidul.
Dengan bergesemya teknik pembuatan kerlas dari asam ke netral atau
Jawa Timur: Klepu, Beji, Ledok Gelem, Poko Kec. Pringkuku;
"alkalin" maka kedudukan kaolin yang selama ini dipakai sebagai
Talem, Gn. Tumpuk, Kepil, Kab. Pacitan, Trenggalek, Tanen, Bukit
bahan pelapis tergeser oleh kalsit. Dengan cara ini kerlas yang
Gubik, Kalidawe, Denok, Panggung, Wuni, Tulungrejo, Kab.
dihasilkan mempunyai daya serap tinta yang lebih baik dan tidak
Tulungagung; Bantur Selatan, Wonogoro, Gedongan, Sumberman-
memantulkirn cahaya.
jing wetan, Sendangbiru, Tambakrejo, Bowotrate, Kab. Malang.
a Nusa Tenggara Barat: Desa Sari Kec. Sape, Kab. Bima.
o Pertanian
Serbuk kalsit dapat dipergunakan sebagai fertilizer/pupuk sebagai
a Sulawesi Selatan: Bojong Kab. Jenoponto.
penetral tanah asam.

Teknik Penambangan
4. Marmer
Seperti telah diuraikan di atas kalsit terdapat berkelompok
Disebut pula sebagai marble, batu pualam, hasil proses
berasosiasi dengan batu gamping. Oleh sebab itu kalsit ditambang
metamorfose kontak atau regional dari jenis batu gamping. Oleh sebab
dengan mempergunakan peralatan sederhana antara lain gancu,
itu jenis dari marmer sangat tergantung dari jenis batuan asal. Warna
linggis. Demikian sederhananya dan tidak memerlukan keahlian
asli marmer adalah putih, tetapi terdapat warna pengotor yang justru
khusus sehingga dapat dilaksanakan oleh masyarakat/pertambangan
membuat marmer menjadi menarik. Mineral pengotor antara lain
rakyat. Kalsit dapat pula dikumpulkan dari hasil sampingan grafit memberi warna hitam-coklat, pyrit, ilmenit memberi warna
penambangan batu gamping.
coklat-kemerahan. Kadang-kadang didapatkan juga dalam jurnlah
sedikit mineral lain yaitu dolomit, kuarsa, mika, khlorit, plagioklas,
P e ng olahan dan P emanfaatanny a epidote, diopsid, piroksen, tremolit, wolastonite, visuvianite, forste-
rite, olivin, talk, brucit, serpentin dan periklas. Disamping itu tingkat
Kalsit yang dikumpulkan dari tempat penambangan dipisah- metamorfose dari tingkat rendah hingga tinggi berawal dari zeolite
pisahkan (sortasi) berdasarkan atas warnanya. Kemudian dibersihkan
facies hingga granulite facies dan ini tampak pada sayatan petrografi.
dari kemungkinan masih terikutnya batu gamping. Proses selanjutnya
Berdasarkan atas kegunaannya marmer dibagi menjadi 2 jenis yaitu
dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel, marmer ordinario untuk bangunan dan marmer statuario untuk seni
kemudian dikeringkan dan digerus sehingga menjadi serbuk yang pahat. Marmer apabila digergaji dan dipoles menunjukkan gambaran
halus. Serbuk ini dimanfaatkan sesuai dengan kepentingan baik yang bervariasi dan dikenal dengan istilah tekstur. Berdasarkan atas
melewati kalsinasi atau tidak dikalsinasi.
teksturnya marmer diklasifikasi sebagai berikut:
o Keperluan optik

t,
60 61

a Statuary rnarble tekstur lembut, putih bersih sudah berubah menjadi meta sedimen. Gradasi metamorfose yang
a Architectural marble wruna, tekstur, mutu dan kekuatan bagus
demikian tidak akan didapatkan pada marmer yang terjadi sebagai
Ornamental marble
akibat proses metamorfose regional. Tempat didapatkannya marmer
O warna indah dan bervariasi
adalah:
a Onix marble : mangandung dolomit/arorganit, transparan
a Cipdin marble mengandung mika dan talk
r Sumatera: Daerah P. Nias dan Tapanuli
a Ruin marble tekstur halus dan seginya tak teratur
o Jawa Barat: Daerah Palimanan di G. Kudo, G. Kromong (marmer
biru)
a Breccia marble tekstur kasar dan persegi
a Shell marble terdapat fosil.
o Jawa Tengah : Daerah Banjamegara di G. Kebunrh, Bernal, Bukit
Jiwo, G. Djokotua Bayat Klaten
Berdasarkan daya aus dan kekuatan tekan marmer dibedakan:
Jawa Timur: Daerah Panggul, Tulungagufg, Campurdarat

Kelas Daya aus (mm/menit)


Di daerah ini pernah berdiri: PT. Industri Marmer Indonesia.
Kuat tekan (kg/cm2)
Tulungagung
I < 0.100 r500 - 2000 a Sulawesi: Daerah sekitar Tonasa
2 0.100 - 0.130 r200 - 1400
0.130 - 0.1 60
a Timor: Daerah sekitar Kupang
3 990 - I 100
4 < 0.160 300 - 800
a Irian Jaya

Keindahan marmer sangat ditentukan oleh tekstur, arah Teknik Penambangan


pemotongan terhadap pola tekstur, bentuk penggunaan dan teknik
polesan (polishing). Disamping itu retakan rambut sering terjadi pada Tujuan utama penambangan marmer adalah memperoleh block
marmer yang sudah dipoles dan ini akan menurunkan kualitas marmer sebesar-besarnya. cara penambangan dapat dilakukan dengan
marmer. Untuk mengetahui adanya retakan rambut pada permukaan alat sederhana atau dengan gergaji yang diawali dengan pembuatan
marmer ditetesi dengan cairan berwarna. Apabila terdapat retakan lubang. Metode penambangan dengan sistem kuari berjenjang akan
rambut, cairan berwarna akan merembes lewat pori-pori yang halus. mencegah kerusakan.
Marmer tidak tahan terhadap asam/air hujan. Oleh sebab itu
bahan yang terbuat dari marmer seyogyanya terhindar dari sinar Pe ngolahan dan Pemanfaatan
matahari atau air hujan agar polesan tahan lama.
o Bahan bangunan
o Setelah block marmer diperoleh kemudian digergaji dengan bentuk
Tempat Diketemukan yang diinginkan dan dipoles dalam bentuk tegel, baik untuk dinding
Marmer terbentuk sebagai akibat metamorfose regional ataupun ataupun lantai.
metamorfose kontak. Pada metamorfose kontak tingkat metamor- o Industrirumah tangga
fosenya bertahap makin rendah apabila menjauhi instrusi batuan beku. Sesuai dengan jenis marmer dapat dibentuk patung, hiasan ataupun
Oleh karenanya sering masih terlihat struktur asli dari batu meja. Pecahan dari marrner dimanfaatkan untuk tegel campuran
gampingnya. Kenampakan demikian yang menunjukkan batu gamping semen.
62 63

5. Oniks 6. Fosfat
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO-r terdiri dari Endapan fosfat di Indonesia terdapat dibeberapa gua di
mineral kalsit yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang Indonesia dalam berbagai bentuk dari butiran, bongkahan sampai
bervariasi. Umumnya berwarna putih kekuningan dan agak bening bongkahan besar. Endapan fosfat guano dengan komposisi kalsium
sehingga tembus pandang. Oniks terjadi pada rongga atau tekanan fosfat terdapat sebagai endapan permukaan, endapan gua dan endapan
batu gamping yang berasal dari larutan kalsium karbonat baik yang bawah permukaan. Secara garis besar proses pembentukan ketiga jenis
terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena fosfat guano ini adalah sama yaitu merupakan hasil reaksi antara batu
proses metamorfose maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti gamping dengan kotoran burung dan kelelawar yang mengandung
marmer, oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu asam fosfat karena pengaruh air hujan atau air tanah.
disarankanjangan sampai terkena air hujan. Endapan fosfat permukaan umumnya terdapat dilapisan teratas
batu gamping klastik, endapan fosfat bawah permukaan terdapat
dalam rongga pada tubuh batu gamping terumbu sedang endapan
Tempat Diketemukan
fosfat gua terdapat di dasar gua batu gamping dan berasal dari kotoran
Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya antara lain kelelawar dan burung. Batuan fosfat merupakan batuan yang
o Jawa Barat : Ciniru, Kab. Kuningan mengandung apatit. Dikenal 4 jenis apatit yang sering didapatkan
o Jawa Tengah: Daerah Wirosari dalam fosfat yaitu:
. Jawa Timur : Desa Jari, Kec. Bubulan, Kab. Bojonegoro; P. Bawean Apatit :Ca5(POa)3$Ce)
Kec. Sangkapura, Kab. Gresik; Petiken, Kab. Mojo- Hydroxyapatit :Cas(PO+)rOH
kerto Oxyapatit : Caro(PO+)r(COr)
Carbonate apatit : Caro(PO+)o(CO.,XHzO)
Endapan fosfat di alam berwarna abu-abu, kebiruan, hitam,
Teknik Penambangan jingga hingga putih kotor. Penggolongan fosfat didasarkan atas kadar
Seperti penambangan marmer PzO-s. Fosfat yang terdapat di Jawa rata-rata berkadar PzOs 30-40Vo.

P e n g o lahan dan P e manfadt an ny a Tempat Diketemukan

Oniks digergaji/digerenda sesuai dengan peruntukannya. Kare- Di Indonesia penyebaran batu gamping sangat luas, demikian
na sifatnya yang tembus pandang dan berwarna putih kekuningan juga dijumpainya endapan fosfat berhubungan erat dengan keberadaan
oniks dimanfaafkan sebagai: batu gamping. Tempat-tempat diketemukan endapan fosfat antara lain:
o Untuk hiasan/omamen o Daerah Istimewa Aceh: Gua Sigeum di Desa Monikeum, Kec.
Dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk/gantung atau bentukan Lhoknga Kab. Aceh Besar: Gua Truh Desa Monikeum Kec.
dekorasi lainnya. Lhoknga, Kab. Aceh Besar; Gua Tujuh Desa Kulee Kec. Batee, Kab.
Aceh Besar; Gua Gle Teumiga Kp. Krueng Tunong, Kec. Lamno
Jaya Kab. Aceh Barat.

i
64
65

Sumatera Utara: Gua Telpus, gua air dekat Kp. Namada daerah Lau o kian Jaya; P. Ajawidi barat laut Salpiori, Ajam Aru dekat Kp.
Buluh Kab. Tanah Karo. Soroan.
Jawa Barat: Gn. Jambu Kec. Leuwiliang Kab. Bogor; Jampang
tengah Kab. Sukabumi; Nyalindung Kab. Sukabumi; Gn. Cibentik
Cileungsi Bogor, Cibunut, Cileungsi Bogor; Dewa Sawarna Kab. Teknik Penambangan
Lebak; Desa Cihideung Kab. Lebak; Desa Bayah Kab. Lebak; Kp. Penambangan fosfat pada umumnya dilakukan dengan cara
Paliamanan Cirebon; Desa Bojongmanik Kab. Lebak; Cigugur Kab. sederhana. Halini terpaksa dilakukan karena cadangan endafan fosfat
Ciamis; Desa Babakan Kec. Parigi Ciamis; Desa Batukoras Cijulang, relatif sedikit. Untuk cadangan endapan fosfat yang cut<up besar,
Ciamis; Desa Cikalong Pangandaran; Padaherang Kab. Ciamis; penambangan dilakukan semi mekanis seperti C.v. tri
Dharma di
Tunggiling Kalipucang, Ciamis. Jawa Barat; c.v. Fackindo di Jawa Timur dan c.v. Masyarakat
dan
Jawa Tengah: Margasari Kab. Tegal; Pemalang Pekalongan; Jekenan PT. Tri Ubaya Paksi di Jawa Timur.
Semarang; Kendal; Keling; Sukolilo Kab. Pati; Branti Kayem
Grobogan Pati; Karangrayung Grobogan; Sawangan, Ajibarang;
P e n g olahan dan P e manfaatan
Salaman Kab. Magelang; Ajibarang Kab. Banyumas; Wuryantoro
Kab. Wonogiri; Baturetno Kab. Wonogiri; Pracimantoro Kab. Pengolahan fosfat cukup sederhana. Dari hasil penambangan
Wonogiri; Jatilawang Kab. Kroya; Gua Banteng Gombong; fosfat yang tercampur tanah dicuci, kemudian diplcah sampai
Karangbolong , Turian Kebumen Ponjong Gn. Kidul; Semanu Gn. berdiameter 3 cm, dikeringkan dengan sinar matahari, selanjutnya
Kidul. digiling dan diayak sampai berupa tepung berukuran g0 mesh.
Jawa Timur: Semanding Tuban; Palong (timur Tuban) Kab. Tuban; Pemanfaatannya:
Blitar Selatan Kab. Blitar; Babat Ka. Lamongan Kab. Gresik; Gn. r Pertanian
Malang Panceng Gresik; Paciran Kab. Lamongan; Kemantren Dipergunakan sebagai pupuk baik pupuk buatan (TSp dan DSp)
Prupuk Kab. Gresik; Sedayu Kab. Gresik; Karawang, Bangkalan maupun pupuk alam untuk tanah yang asam.
Madura; Komundung, Pamekasan Madura, Sumenep Madura. r Industri
Kalimantan Timur: Bukit Kapur dekat Kp. Ujoh Kab. Kutai; Gua Dimanfaatkan dalam industri untuk pembuatan detergen, asam
fosfat
Bukit Kapur di Kp. Sanggulan Kec. Sebulu Kab. Kutai; Gua G. dan industri kimia lainnya.
Perigi Kec. Long Ikis Kab. Pasir; Gua Batu Desa Sesulu Kab. Pasir.
Kalimantan Selatan: Telaga Langsat (sebelah timur Kandengan) Kab.
Hulu Sungai Selatan; Padang Batung; Gn. Batuhapu;Gn. Talikur. 7. Rijang
Timor Timur: Kp. Daemena, Desa Abo Kec. Quelicau Kab. Baucau; Rijang (sio2) terbentuk dari proses repracernent terhadap
batu
Kp. Laleia, Kec. Vemasse Kab. Manatuto. gamping oleh silika organik atau anorganik. Rijang
berbutir .ungu,
Sulawesi Tenggara: Gua Laboranda, Lawela P. Buton; Gua Laompo, halus (crypto crystalline) umumnya berwarna kemerah-merahan
Gua Masiri, Gua Lokulepa dan Gua Reno, P. Buton; Gua Bahari Ds. (merah hati), kadang-kadang berwarna kehijauan
atau kehitaman, nilai
Wapulaka, Kec. Sampolawa, P.Buton; Gua Lalole, Gua kekerasan 7.
Kagundigundi, Gua Pagalompa, Kec. Bantauga, P. Siompu.
I
66 67

Tempat Diketemul<an Sri Giri Sejati Wonogiri sebuah anak perusahaan binaan dari
Perusahaan Negara Pusri Palembang yang mendidik, melatih dan
Kebanyakan rijang didapatkan di sungai sebagai endapan membina para calon pengrajin batu mulia.
aluvial. Dengan demikian baik bentuk, ukuran warnanya sangat
bervariasi. Tempat dijumpainya rijang antara lain:
o Daerah Istimewa Aceh: Sungai Tutut, Meulaboh, Aceh Barat; 8. Gipsum
Blangkejeren Aceh Tenggara; Gipsum dengan rumus CaSO+2HzO mempunyai kekerasan 2
Jawa Barat: Cigelang Kab. Sukabumi; Waluran Kab' Sukabumi, dan dipakai sebagai salah satu standart kekerasan Mohs. Dilapangan
Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi; gips didapatkan dalam bentuk lembaran pipih, kristalin, serabut
Jawa Tengah: Tirtomojo, Kab' Wonogiri; Kismantoro dan didaerah batu gamping, batu gamping dan fumarole. Konsep utama
Pracimantoro Kab. Wonogiri; terbentuknya gips adalah terdapatnya Ca*2 dan SOa-2, yang tersebut
o Jawa Timur: Sungai Cepoko, Sungai Winong, Sungai Kedung Semar terakhir dapat berasal dari belerang (S) atau pirit (FS2). Adanya
Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo; Sungai Ngrendeng Kec' Tulakan, kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan
Kab. Pacitan;Badegan Kab' Ponorogo, Arjosari Kab' Pacitan' (misal pada batulempung) akan menghasilkan gipsum yang berlembar
o Kalimantan Barat: Sungai Kapuas; pipih. Adanya fumarol dari daerah batuan yang bersifat karbonatan
o Kalimantan Selatan: Kp. Simpang Empat; Martapura, Kab' Banjar; akan menghasilkan gips kristal. Demikian pula adanya pirit (FeSr.
r Sulawesi Selatan: S. Tandiwoto, Lengkuna, Bakumponbini; Tondo; Disamping itu gipsum berbentuk akibat hidrothermal yang berdekatan
o NusaTenggaraTimur: Wowonato. dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal seperti
didapatkan di daerah Ponorogo. Secara teoritis gipsum mempunyai
komposisi CaO 37,6Vo, SOt 46Vo dan HzO 20,9Vo. Dipasaran dikenal:
Teknik Penambangan o Gelas maria = selenit; lembaran gips dengan ukuran cukup besar dan
Rijang kebanyakan didapatkan sebagai endapan aluvial, 9:'g* tembus pandang
demikian pinambangan dilalcukan dengan cara sederhana. Karena r Gips serat atau dikenal pula sebagai gips sutra
jumlahnya sedikit kebanyakan pencarian dilakukan oleh rakyat' o Alabaster;jenis gips yang berutir halus
r Batu gips; berbutir halus sekali dan kompak
Gipsum sering didapatkan bersama dengan halit dan anhydrit
P e ng olahan dan P emanfaatannY a
(Gips: CaSO+ 2HzO; Anhydrit CaSO+).
Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata. oleh
sebab itu kebanyakan dibentuk sebagai hiasan (ornament). Pengolahan
Tempat Diketemukan
di awali dengan rencana penggunaannya. Oleh sebab itu dengan
gerenda dan gergaji bongakahan ruang dibentuk sesuai dengan Seperti diuraikan di atas gips didapatkan dalam berbagai bentuk
feinginan, kemudian dipoles hingga mengkilap. Dengan berbagai kristal. Tempat didapatkannya gips antara lain:
desain polesan rijang siap untuk dipasarkan. Membentuk batu o Daerah Istimewa Aceh: Pante Raya, Kec. Trenggading, Kab. Aceh
setengah permata untuk perhiasan dilakukan dengan
jiwa seni. Di Utara didapatkan berwarna bening, berupa bongkah dengan ukuran
daerul Wonogiri terdapat Unit Bina Industri Batu Mulia (UBIBAM)
il
68 69

sampai 30 cm. Dalam jumlah yang relatif sangat sedikit gips dalam bentuk kristar di-
. Jawa Barat: Jati, Cibareng, Teluk Jambe Kab. Karawang; Cidadap campur bersama dengan bahan baku semen portland untuk bersama-
Tasikmalaya; Subang dan Sumedang; sama dipanaskan/dicampur dalam kiln. Tujuan menambah.gips ke
o Jawa Tengah: Jatingaleh, Semarang dan Gaplok Kab. Blora; dalam semen, agar semen tidak cepat membeku apabila diaduk
Mojosari, Sedan, Tanjung Sulang, Ngandang Kab. Rembang; dengan air.
. Jawa Timur: Bukul, Kec. Slahung, Kab. Ponorogo dijumpai inengisi o Bahan plester
rekah-rekah pada andesit; Bojonegoro, Kalianget, Madura. Anhydrit dalam bentuk serbuk diaduk dengan cairan perekat dan siap
o Kalimantan Timur: Sedadap, P. Nunukan, P. Sebatik Kab. Bulungan; dipergunakan untuk plester dinding
Sungai Belayan, Kab. Kutai. o Bahan pembuat cetakan
o Nusa Tenggara Barat: Ds. Kuta, Pujut Lombok Tengah, Serbuk anhydrit ditambah air secukupnya. Bahan campuran ini siap
o Nusa Tenggara Timur: Teun, Boutena, Lamaknen; Managa, untuk dipakai sebagai bahan pembuat cetakan
Lamakera, Kukuwerang Kec. Solor Timur (dijumpai berupa lensa- r Kedokteran
lensa pada batuan dasit terubah), Serbuk anhydrit direkayasa untuk spalk.
o Sulawesi Tengah: Polipobom Kab. Donggala, e Bahan pembuat kapur tulis
o Sulawesi Selatan: Cangkareng, Kab. Soppeng (diperkirakan Serbuk anhydrit dicampur dengan air. Adonan ini siap untuk dicetak
terbentuk akibat proses penguapan air laut pada zaman Miosen- menjadi kapur tulis.
Pliosen);Laballe, Kec. Ajangale Kab. Bone (berbentuk urat-urat pada o Alat optik dalam mikroskop polarisasi
batu lempung). Gips yang pipih untuk keping gips. Dengan adanya keping gips yang
merupakan asesori pada ntikrosk,,n ,",roOufi maka identifikasi suatu
mineral dapat lebili rtr:rta.
Teknik Penambangan o Industri kimia
Teknik penambangan dilakukan dengan sistem kuari dengan Sebagai bahan utanta pcrnbtilrt .r\arrr \ull:tl
peralatan sederhana ataupun dengan sistem gophering apabila bentuk o Industri makanalr
deposit sebagai retas-retas atau mengisi bongkahan. Dicampur dalanr be.tuk arrlrrrlrit dengan bahan pembuat tahu.
Dengan campuran anhydrit dan kedelai yang sudah dibuat sebagai
bahan dasar perusahaan kecil dalam bentuk bubur tahu. Tahu menjidi
P e n g olahan d an p manfaatanny a
e
r latif keras dan awet.
Gips yang diperoleh dari tempat penambangan dibersihkan dari Di alam gipsurn merupakan mineral hidroskalsium sulfat
kotoran kemudian dicuci dengan air lalu dikeringkan. Apabila diingin- (caSoa2H2o). Sifat fisik rrineral antara lain: berwarna putih, kuning,
kan akan dibuat tepung gips, harus dirubah dahulu gips (CaSOa zHzO) abu-abu, merah jingga atau hitam, bila tidak murni; lunak, pe.jal
menjadi anhydrit (CaSO+) dengan cara dimasukan dalam tungku kekerasan antara l,-5 - 2, b.d.: 2,35 dan mempunyai kilap sutera.
pemanas. Keluarkan gips yang masih dalam bentuk kristal dari oven. Kelarutan dalam air adalth 2,1 grll pada suhu 40" C;1,g grll pada 0o
Gips yang telah berubah menjadi anhydrit siap untuk dibuat serbuk. C dan 1,9 grll parla suhu 70o - 90o C. Kelarutan bertambah dengan
o Bahan tanrbahan semen portland penambahan HCI atau HNOr. Pada umumnya gipsum mempunyai
komposisi CaO:32,67o; SOr; 46,52o dan H2O: 2O.9To.
i

70 I 7l

bahan proses tersebut tidak perlu dilakukan seluruhnya, tergantung


pada kualitas dan jenis gipsum yang dibutuhkan.
Dalam penggunaannya gipsum dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
o Gipsum yang belum dikalsinasi, dimanfaatkan untuk:
o Industri semen portland dengan persyaratan
o SOs minimum 357o
o CaO minimum 2/3 berat SO3
o Garam Na dan Mg maksimum 0,17o
Peremukan II & Pengayakan
. Hilang pUar maksimum 97o

----------------1
o Ukuran partikel 95Vo (-14 mesh)
. Industri pertanian sebagai conditioner tanah yang mengandung
Produk gipsum alkali dan sebagai pupuk terutama pada tanaman kacang tanah.
untuk semen
o Industri kertas, cat dan insektisida sebagaifiller.
o Gipsum yang telah mengalami proses kalsinasi antara lain untuk:
e sektor konstruksi : papan dinding (wallboard) dan partisi
a bidang kedokteran : cetakan gigi, spalk
a industri pasta gigi dengan persyaratan:
Gipsum untuk filler
dan pertanian
o CaSO+ llzH2O : >93Vo
o Waktu pengerasan : 5 - 20 menit
o Ukuran partikel : - 100 mesh (> 957o)
- 30 mesh (I00Vo)
industri keramik/sanitair, untuk cetakan dengan persyaratan
(menurut ASTM)
o CaSO+ ll2Hzo > 807o
o Waktu pengerasan 20 - 40 menit
o Kuat tekan > 1800 psi
o Ukuran partikel - 100 mesh (> 90Vo)
Gambar 2.Bagan alir pengolahan gipsum - 30 mesh (IN%o)
o industri bahan tahan api, sumber pembuatan asam sulfat,
Pengolahan gipsum dimaksudkan untuk menghilangkan mineral ammonium sulfat, untuk kapur tulis, lumpur pemboran.
pengotor yang terkandung didalamnya serta untuk mendapatkan Selain diproduksi oleh alam, gipsum dihasilkan juga dengan
spesifikasi yang diperlukan industri pemakai. Pada dasarnya garis memproses air laut dan airkawah yang banyak mengandung sulfat
besar, pengolahan gipsum terdiri dari 3 tahap yaitu; preparasi (penge- dengan menambahkan unsur Kalsium padanya. Sebagai produk sam-
cilan ukuran, pengayakan dan lain-lain) kalsinasi dan formulasi. Tam- pingan pembuatan asam fosfat, asam sulfat dan asam nitrat. Produk ini
72
73

disebut gipsum sintetis. batuan tersebut. Pembentukan lempung karena pelapukan sebagai
Sebagian besar dari gipsum (98Vo) dipakai oleh industri semen'
akibat reaksi ion-ion H* yang terdapat dalarn air tanah dengan
Sisanya dimanfaatkan untuk industri keramik dll' mineral-mineral silikat. H* umumnya berasal dari asam karbon yang
terbentuk sebagai akibat pembusukan oleh bakteri terhadap zat-zat
organik yang terdapat dalam tanzfi. Menurut Keller (1957) ion
B. SUBKELOMPOK B Hidrogen ini dapat pula berasal dari:
a asam-asam organik
Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan sedirnen a akar halus tumbuhan
lainnya. Yang termasuk dalam jenis ini adalah: a berasal dari air itu sendiri
Menurut Wollast (1961) pada proses pelapukan:
1. Bentonit o bila laju aliran lebih cepat dibanding dengan pelarutan yang
terjadi maka akan terbentuk gibsit
Bentonit adalah jenis lempung yang 807o lebih terdiri dari
mineral monmorilonite (Na. Ca)0.:: (Al.Mg)rz Si+ Oro (OH)z n H:O'
o bila laju aliran makin rendah dibanding dengan pelarutan yang
tejadi maka akan terbentuk kaolinit
bersifat lunak (kekerasan I pada skala Mohs, berat jenis antara l,J -
2,7, mudah pecah, terasa berlernak. mempunyai sifat mengembang
o bila laju aliran hampir terhenti, suatu reaksi yang lambat akan
apabila kena air. Menurut Knight, 1896 nama lain dari bentonit adalah
terjadi antara kation dengan AI(OH)3 dan silika membentuk
monmorilonit.
Soap Clay, Taylorit, Bleaching clay, Fullers earth. Konfolensit,
Proses hidrothermal
Saponit, Smegmatit. Sifat bentonit antara lain:
. Berkilap lilin umumnya lunak, plastis dan sarang Pada alterasi hidrothermal yang sangat lemah. rnineral-mineral yang

o Berwarna pucat dengan kenampakan putih, hijau ntuda. i;el.riru kaya akan magnesium seperti hornblende dan biotit cenderung
membentuk klorit. Pada alterasi lemah, kehadiran unsur-unsur logam
merah muda dalam keadaan segar dan menjadi krem bila lapuk yang
alkali dan alkali tanah, kecuali kalium, mineral mika, fero magnesium
kemudian berubah menjadi kuning, merah coklat serta hitam.
dan feldspar plagioklas umumnya akan r-nembentuk monmorilonit.
o Bila diraba terasa licin seperti sabun dan kadang-kadang pada
Terjadinya monmorilonit terutama disebabkan oleh adanya mag-
permukaannya dijumpai cermin sesar.
nesium. Kehadiran kalium baik yang berasal dari feldspar ataupun
. Bila dimasukan kedalam air akan menghisap air sedikit atau banyak.
mika primer yang terbentuk karena alterasi hidrothermal sering
o Bila kena hujan singkapan bentonit berubah menjadi bubur dan bila
ditemukan zonl-zorra yang terbentuk lingkaran dengan susunan dari
kering akan menirnbulkan rekahan yang nyata.
dalam keluar adalah:
Terbentuknya bentonit disebabkan oleh:
o . yang terdalarn serisit
Proses pelapukan
o kemudian kaolinit
Faktor utama yang menyebabkan terbentuknya mineral lempung
adalah komposisi batuan, komposisi kimia air dan daya lalu air
r disusul monmorilonit dan terakhir klorit
Bentonit di Ponza Italia terbennrk oleh alterasi dari abu gunungapi.
tersebut pada batuan. Yang tersebut terakhir ini dipengaruhi oleh
Proses transformasi./detri vikasi
iklim inacam batuan dan relief serta tumbuhan yang berada di atas
Proses transformasi/detrivikasi dari abu gunungapi yang sempuma
;
74
75

akan terjadi apabila debu gunungapi tersebut diendapkan dalam


Miosen.
cekungan danau atau laut. Gelas alam(natural glass) yang dikandung
Sumatera Utara: Daerah Pangkalan Brandan, terdapat dalam Formasi
abu gunung api lambat laun akan mengalami detrivikasi seperti pada
Seureula yang terinterkalasi oleh batupasir dan lumpur, jenisnya Ca-
endapan piroklastik di Laut Tengah dekat G. Vesuvius dan Sisilia.
Monmorilonit dijumpai pula pada endapan resen disekitar kepulauan
Mg bentonit dapat dipakai untuk lumpur pemboran setelah
diaktifkan.
Azores yang bersifat vulkanis dan diduga tidak ada sangkut pautnya
Riau: Daerah Kab. Inderagiri Hulu terdapat mineral monmorilonit,
sama sekali dengan endapan-endapan yang dibawa dari daratan.
kuarsa, kaolinit dan mika; sekitar desa Petai, Nia, Lembu, Lipat kain
. Proses pengendapan kimia t
Kab. Singingi; Paranap Kec. Paranap; sekitar desa Rombatan Kec.
Menurut Millot (1970) monmorilonit dapat terbentuk tidak saja dari
Rengat tediri dari mineral monmorilonit dan kuarsa; Sungai Tanang
tufa tetapi merupakan endapan sedimen dalam suasana basa (alkali)
dan Sungai Adar Kec. Siberida; kampung Krupe Berangin Kec.
yang sangat silikaan. Mineral-mineral yang terbentuk secara sedi-
Inderagiri terdiri dari mineral monmorilonit, kuarsa dani kaolin;
mentasi dan tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit, sepeolit
Kampung Kinali, Bukit Pedusunan, Desa Pelapakan, Kec. Kuanten
dan monmorilonit, terbentuk dalam cekungan sedimen yang bersifat
Mudik; sekitar Basuaoh Kec. Kuantan Hulu Kab. Inderagiri; sekitar
basa dimana karbonat, silika pipih, fosfat laut dan sebagainya
Rawagedong, Kec. Longgam Kab. Kampar.
terbentuk. Perlu ditekankan disini bahwa pada lingkungan ini banyak
Sumatera Selatan: Kebon Agung Kab. Tanjungenim terdapat Ca-Mg
mengandung larutan silika yang dalam beberapa hal dapat mengen-
bentonit dalam Formasi Palembang yang berumur Pliosen; Bantaian,
dap sebagai flint, kristobalit (dan monmorilonit) atau bersenyawa
Ujan, G. Megang terdapat Ca bentonit dalam Formasi palembang
dengan alumunium dan magnesium.
yang berumur Pliosen; Tebing Tahisapi Muaraenim terdapat Ca-Mg
Seperti diuraikan di atas bentonit didefinisikan sebagai lempung
bentonit dalam Formasi Palembang yang berumur Miosen;
halus yang mengandung 80Va monmorilonit. Lempung tersebut
Belimbing Prabumulih terdapat Ca-bentonit dalam Formasi
sebenarnya lebih tepat disebut lempung monmorilonit tetapi didunia
Palembang Tengah; Bangko Tanjungenim terdapat Na-bentonit;
perdagangan tetap lebih senang menyebut bentonit.
Merapi, Lahat; Silangit Musi Rawas terdapat Ca-Mg bentonit
Di alam dikenal 2 jenis bentonit yaitu:
berasosiasi dengan kaolin.
o Natrium bentonit (Na bentonit) ( = Wyoming bentonit) Bengkulu: Tabah Pananjung Kab. Bengkulu Utara; Talangbaru
Jenis ini mengembang kurang lebih 8 kali bila dicelupkan dalam air
Muaraaman; Tanjung Agung, Kerlop
o Kalsium-Magnesiumbentonit
Jawa Barat: Jasinga Kab. Bogor; Nanggung Kab. Bogor; Bojong
Jenis ini mengembang 1,5 kali bila dicelupkan alam air. Jenis Ca-Mg
Manik, Kab. Lebak; Cilayang makam Jepang Kab. Lebak;
bentonit secara teknik dapat dijadikan Na-bentonit.
Leuwidamar Kab. Lebak; Pangkalan, Sukanagara Kab. Cianjur; G.
Walang, Warung Bitung, Kab. Cianjur; Lengkong Kab. Sukabumi;
Tempat Diketemukan Kawalu Kab. Tasikmalaya; Manonjaya Kab. Tasikmalaya;
Karangnunggal Kab. Tasikmalaya; Tomo Kab. Sumedang; Situraja
Di Indonesia bentonit terdapat cukup banyak antara lain
Kab. Sumedang; Desa Kamal, Tanjung Kerta Kab. Sumeda4g;
o Daerah Istimewa Aceh: Daerah Tupin, Reusip, Belangkaring Hasian, Tanjungkerta, Kab. Sumedang; Desa Wanasari, Kec.
Lokseumawe terdapat pada Formasi Julu Rayeu yang berumur
Buahdua, Kab. Sumedang; Subang. Kab. Subang.
76 77

. Jawa Tengah: Sumberlawang Kab. Sragen; Tangen Kab. Sragen; katkan mutu bentonit antara lain dengan proses pengaktifan.
Sangiran Kab. Sragen; Gundih Kab. Grobogan; Jatingaleh Kab. o Proses pengaktifan
Semarang; Bandung Klan Wonosegoro Kab. Boyolali; G. Candi, Seperti diketahui di alam dikenal Na-bentonit dan Ca-Mg bentonit.
Bangsri, Simo Kec. Karanggede Kab. Boyolali; Bandungan, Kec. Proses pengaktifan dilak-ukan khusus untukjenis bentonit yang tidak
Wonosegoro Kab. Boyolali; Klego Kec. Karanggede Kab. Boyolali; mengembang yaitu Ca-Mg bentonit jenis ini di bagi 2 macam yaitu
Klari, Kec. Klari Kab. Boyolali; Lemah Jaya Kec. Moeden Kab. yang aktif dan tidak aktif.
Banjamegara; Kendel, Boyolali. Pengaktifan bertujuan untuk melarutkan unsur pengganggu
. Daerah Istimewa Yogyakarta: Patuk, Sepat, Gembyong Kab. Gunung seperti: Ca, Al, Mg, Fe, Na, K, dll. Dengan memakai media pengaktif
Kidul, Gayamharjo, Kab. Sleman. HzSO+ (5Vo) danHCl (57o) pada suhu 100oC dalam selang waktu 2-4
o Jawa Timur: Jahurpang, Sokokidul, Pule, Kori, Dongko; Jajai, Kab. jam. Hasil proses ini bentonit dipakai untuk menjernihkan minyak
Trenggalek Tanjungagung, G. Ujong Kab. Tranggalek; Petung, kelapa.
Klumpit; Jeblogan; Nagapoh, Jatipokoh, Kasasi, Kab. Ponorogo; o Proses pengubahan ion
Slahung, Ngipung, Kab. Ponorogo; Ngampak, Mraen, Baso Lor, Kation yang bervalensi tinggi atau yang berukuran kecil pada
Kab. Ponorogo; Jatipahak, Kasri, Kab. Ponorogo; Tanggunggunung umumnya akan menggantikan kation yang bervalensi rendah atau
Kab. Tulungagung; Punung, Donorojo Kab. Pacitan; Saren Kab. yang berukuran besar. Atas dasar ini maka kation H* jauh lebih kuat
Pacitan; Nganut Kec. Bandar Kab. Pacitan; Banyuurip, Ngandong, menggantikann kation K* seperti terlihat sebagai berikut:
Sonde, Betos, Sumberlawang Kab. Ngawi; Pandangan Kab.
H* > Mg*'> ca*z > Li*l > Na*l> K*l
Lamongan; Kampung Jabon, Kutugan, Pletes dan Boncikal Kec.
Bantur Kab. Malang; Sitiarjo, Sumberagung Kec. Sumbermanjing Kation Ca*2 pada bentonit dapat pula didesak oleh Na*r apabila
Kab. Malang; konsentrasi Na*r cukup tinggi.
o Timor Timur: Desa Mulia-Que licai, Desa Venilale Kab. Bobonaro Pengubahan kation ini dilakukan dengan menghilangkan atau
. Sulawesi Utara: Kec. Modayang, Kab. Boloangmangandow. mengeluarkan dari sistem produk samping yang terjadi seperti terlihat
pada reaksi berikut:

Teknik Penambangan Ca bentonit + NazCO: -----+ Na bentonit + CaCO:

Bentonit merupakan bahan galian yang lunak, oleh sebab itu Produk CaCOr yang terbentuk selalu dikeluarkan dari sistem.
teknik penambangan dengan sistem kuari dan dapat mempergunakan Oleh karenanya reaksi akan berlangsung kekanan.
peralatan sederhana. Adapun pemanfaatan bentonit adalah sebagai berikut:
o Na-bentonit
. Dimanfaatkan sebagai lumpur pemboran minyak bumi/gas/panas
Pengolahan dan Pemanfaatan bumi
Bentonit dari hasil tambang yang masih berupa bongkahan di- o Sebagai bleaching powder mtnyak sawit, industri kimia, farmasi
angkut kepabrik untuk diolah melalui tahapan; penghancuran, pema- o Sebagai pencampur semen, insektisida, sabun
r&Son; penggilingan dan pengayakan. Proses selanjutnya disesuaikan o Karena pengembangannya besar (8 x) dimanfaatkan untuk pe-
dengan penggunaannya. Pengolahan lanjut bertujuan untuk mening- nyumbat kebocoran bendungan.
I
78 79

Ca-Mg bentonit
Bongkahan bentonit dari tambang I

I o Bahan pembuat Na-bentonit dengan proses pengaktipan dengan


asam
;l
i,
o Industri penyaringan lilin, minyak kelapa, industri baja yaitu
sebagai perekat pasir cetak dalam proses pengecoran baja
ri
Preparasi ukuran butir i:
o Industri kimia sebagai katalisator, zat pemutih, zat penyerap,
pengisi, lateks, tinta cetak.

Untuk lumpur pemboran menurut American Petroleum Institute


Pengayakan 100 mm
(API) spesifikasi No. 13 B Na-bentonit dipersyaratkan sebagai beri-
+10mm kut:
o Analisa saringan basah US Sieve No. 200 : Sisa maksimum 47o
o Kandungan air saat pengiriman :Maksimum 107o
Pengeringan 1,5 jam
dengan burner
Pengayakan (5 mm) o Pada contoh basah seberat 225 grambentonit dalam 350liter air:
o pembacaan Fann VC meter : pada 600 rpm minimum 30
o yield point 100 lbs/sqft : 3 kali kekentalan plastis
r penyaringan :Maksimum 13,5 cc
Pengeringan I jam o Pada suspensi 22,5 ppgkekentalan terbukti:Minimum 15 Cp
dengan burner
r Wetyield :Minimum 94,02bbUton
Persyaratan Na-bentonit sebagai Viscosifier:
o Analisa saringan kering US Sieve No. 200 : Maksimum 27o
. Pengembangan : l0 - 12 kali volume
kering
o Tidakmengandungbahan-bahan : Magnetik dan radioaktif
+ 200 mesh - 200 mesh

2. Ball clay dan Bond clay


Ball clay adalah jenis lempung yang tersusun dari mineral
PRODUK AKHIR
kaolinit = AlzSizOs(OH)a /anS bentuk kristalnya tidak sempurna (40-
60Vo), ilit (18-337o), kuarsa (7-22Vo) dan mineral lain yang
+ 200 mesh - 200 mesh mengandung karbon (l- %o). Apabila sifat-sifat fisik ball clay tersebut
lebih rendah dari standart maka lempung tersebut disebut bond clay.
Ball clay dan bond clay umumnya bersifat sangat plastis karena
terdiri dari partikel sangat halus, mempunyai daya ikat dan daya alir
Gambar 3. Bagan alir pengolahan butir bentonit
yang sangat baik. Ball clay dan bond clay terbentuk sebagai akibat
80 81

sedimentasi dalam lingkungan lakustrin atau delta, berasosiasi dengan Lamongan.


endapan pasir, lanau dan lignit/batubara. Oleh sebab itu didapatkan Kalimantan Barat: Sebawi Kab. Sambas, Pangkalan batu Kab.
setempat-setempat baik dalam bentuk lensa atau nodul dan berwarna Ketapang; Motrando Kab. Sambas; Mandor dan Salamantan Kab.
gelap. Pengujian terhadap bahan galian di lapangan dapat dilakukan Sambas; Ds. Balai, Karangan Kec. Sekayam, Kab. Sanggau;
yaitu dengan menambahkan air sedikit, kemudian di'plintir'l dengan a Kalimantan Tengah: Tanjungkalap; G. Mas sebelah barat S. Kahayan
tangan sehingga bentuknya seperti silinder. Bentukan tersebut kemu- a Kalimantan Selatan: Bitahan, Rantau Kab. Tapin, Tatakan, Rantau,
dian dibengkokan perlahan-lahan sehingga terbentuk melengkung. Kab. Tapin; Sembelimbingan dan Stagen Kab. Tanah Laut; Stagen
Apabila pada bagian lengkungan terjadi retakan-retakan terbuka lebar Selatan Kotabaru, Kab. Kotabaru;
maka menunjukkan mutu bahan galian tersebut relatif kurang plastis Sulawesi Utara: Podo Kab. Minahasa, Unan Kalo. Minahasa.
sehingga dikatakan jelek. Apabila dengan perlakuan yang sama tidak
terjadi retakan-retakan maka bahan galian tersebut mempunyai sifat
plastisitas tinggi sehingga katakan baik. Teknik Penambangan
Ball clay dan bond clay merupakan bahan galian yang lunak
Tempat Diketemukan dapat dijumpai dekat permukaan atau agak dalam dari permukaan.
Apabila terdapat didekat permukaan cara penambangan dilakukan
o Sumatera Barat: Ombilin, terdiri dari mineral disordered kaolinit, ilit, dengan sistem kuari, dan apabila jauh dari permukaan sistem penam-
kuarsa dan feldspar, cocok untuk keramik Low Refractory, Salido: S. bangan dengan gophering atau membuat sumuran dapat dilakukan.
Beningin Sinjung, Sawahlunto Kab. Sawahlunto; Peralatan yang dipergunakan cukup sederhana walaupun demikian
o Sumatera Selatan:Tambang Mahmud, P. Bangka P. Belitung; apabila dikehendaki dapat dilakukan dengan alat mekanis.
o Riau: AirSemenal, P. Karimun Besar; S. Jodoh Balui Darai, P.
Bentam, Tj. Tili, S. Terusan, Gesek dan G. Bintan P. Bintan;
P e ngolahan dan P emanfaatan
o Jawa Barat: Cicarucung, Cisaat Kab. Sukabumi, Ciadeg Kab. Bogor,
G. Guruh dan Cipicung, Cisaat Sukabumi, Bojongmanik, Kab. Komposisi utama dari ball clay dan bond olay adalah kaolinit =
Sukabumi; Al+Si+Oro (OH)s yang bersifat liat dan tahan panas dan menghisap
o Jawa Tengah: Cangkring, Sambiroto, Pamotan Kab. Rembang, Sedan cairan. Pemanfaatan antara lain:
Kab. Rembang, Blora, Kedung Jati, Jatijajar, Gombong Kab. o Untuk bahan industri keramik dan bata tahan api
Kebumen, Ruwakan Kab. Kebumen, Jatingaleh Kab. Semarang; . Campuran makanan ternak (pelet)
o Jawa Timur: Tengger Kulon, Bancar, Tuban; Kp. Trikil - Krajan, Ds. . Sebagai bahan r,ulkanisir dalam industri karet
Gondosari, Kec. Punung, Kab. Pacitan; Kp. Jatigunung, Ds. Ball clay dan bond clay yang berasal dari daerah penambangan
Jatigunung Kec. Tulakan, Kab. Pacitan; Kp. Kedungdowo, Ds. tercampur dengan mineral/bahan organik pengotor. Oleh karenanya
Wonogondo, Kec. Wonogondo/Kebonatung Kab. Pacitan; Kp. terlebih dahulu bahan galian ini dibersihkan dari kotoran dengan hand
Donorojo, Ds. Donorojo Kec. Punung Kab. Pacitan; Kp. Nglebo, Ds. sorting terutama mineral yang berwarna (pada umumnya Oksida besi).
Wonokerto Kec. Karangan Kab. Trenggalek: Sekitar Wates, Kec. Kemudian dilanjutkan dengan proses floatation untuk memisahkan
Wat6s, Kab. Blitar; Ds. Tunggu, Nyengir Kec. Mantup Kab. dari butiran yang lebih kasar atau dari pengotor zat organik, sesudah
82 83

terlebih dahulu dilakukan proses grinding. Dalam proses floatation Teknik Penambangan
diperlukan air dalam jumlah banyak dan ini dapat dilakukan dengan Fire clay merupakan bahan galian yang lunak. Oleh sebab itu
sistem pengendapan dan sirkulasi. penambangan dilakukan dengan sistem kuari dengan alat sederhana.
Sistem penambangan gophering tidak dianjurkan, tetapi apabila
3. Fire clay karena kondisi geologi terpaksa harus dilaksanakan dengan teknik
penambangan yang aman.
Merupakan bahan galian yang terdiri dari mineral kaolinit yang
bentuk kristalnya tidak sempurna (melorit = disordered kaolinit), ilite,
kuarsa dan mineral lempung lainnya, bersifat plastis, dilapangan tidak P e ng olahan dan P e manfoatan
menunjukan perlapisan. Jenis lempung ini tahan terhadap suhu tinggi Fire clay dari hasil penambangan dibersihkan dari kotoran
(lebih dari 1600" C) tanpa terjadi pembentukan masa gelas. Secara terutama dari kontaminan pengganggu yang umumnya merupakan
megaskopis sulit membedakan antara fire clay dan ball clay. Hal ini oksida besi yang berwarna coklat. Kemudian dilakukan proses
dapat diketahui dengan metoda AAS dimana kaolinit merupakan pemisahan ukuran butir dengan cara diaduk dengan air lalu
komposisi utama. Berbeda dengan ball clay dan bond clay, fire clay diendapkan pada bak pengendapan. Endapan yang berada dibagian
terbentuk akibat proses sortasi dan sedimentasi yang telah lanjut atas diambil dan siap dimanfaatkan untuk pembuatan bata tahan api.
sehingga didalamnya tidak memperlihatkan adanya perlapisan,
diendapkan pada lingkungan lakustrin ataupun delta yang umurrrnya
mengandung batubara. 4. Zeolit
a
Tnolit merupakan senyawa alumino silikat hidrat terhidrasi dari
Tempat Diketemulean logam alkali dan alkali tanah (terutama Ca dan Na), dengan rumus
umur Lm Alx Sig O2nH2O (L = logam). Sifat umum dari zeolit adalah
o Sumatera Selatan: Air Batu Kab. Ogan Komering Hulu merupakan merupakan kristal yang agak lunak, berat jenis 2-2,4, warna putih
endapan sekunder bersama-sama dengan kaolin, G. Meraksa, Kab. coklat atau kebiru-biruan. Kristalnya berwujud dalam struktur tiga
Ogan Komering Hulu. dimensi yang tak terbatas dan mempunyai rongga-rongga yang
o Jawa Barat: Cicarucug Kab. Bogor; Parungpanjang Kab. Bogor; berhubungan dengan yang lain membentuk saluran kesegala arah
Kebunbeura, Kab. Bogor. dengan ukuran saluran tergantung dari garis tengah logam alkali atau
o Kalimantan Selatan: Binuang Kab. Tapin (terdapat dalam sedimen alkali tanah yang terdapat pada strukturnya. Dialam saluran tersebut
Paleogen, berasosiasi dengan batubara. akan terisi oleh air yang disebut sebagai air kristal. Air kristal ini
o Kalimantan Timur: Sigihan Kab. Kutai (terdapat dalam batuan mudah dilepas dengan melakukan pemanasan, mudah melakukan
sedimen Miosen dan berasosiasi dengan lapisan batubara); Merandai pertukaran ion-ion dari logam alkali atau alkali tanah dengan ion-ion
Kab. Kutai (terdapat dalam batuan sedimen Pliosen, berasosiasi elemen lain. Cara dan lingkungan terbentuknya zeolit sangat berva-
dengan batubara); Tg. Pude Kab. Kutai. riasi. William (1992) didalam bukunya Natural Zeolities, zeolit dike-
o Sulawesi: Daerah Mengempan; Tondongkura. lompokkan menjadi 3 yaitu:
c T,eolit yang terbentuk pada temperatur yang tinggi, dimana pada
84 85

masing-masing temperatur tertentu akan terbentuk jenis zeolit Pembentukan zeolit secara alamiah sangat menarik sehingga
tertentu pula. Yang termasuk dalam group ini adalah akibat dari memunculkan pemikiran tentang pembuatan zeolit dengan proses
proses magmatik primer, proses metamorfose kontak, proses yang sama. Pada kenyataannya sedimentasi zeolit berlangsung secara
metamorfose hidrothermal, proses penurunan dan pengangkatan berkesinambungan terutama yang terbentuk pada dasar lautan. Dari
lingkungan pembentukannya dengan disertai metamorfose regional. penelitian oceanografi diketahui bahwa zeolit spesies phillipsit meru-
o Tnolit yang berbentuk didekat permukaan lingkungan sedimentasinya pakan mineral yang paling banyak didapatkan dialam.
dengan perubahan proses kimia merupakan faktor utama. Yang Perihal zeolit buatan, peneliti mencoba meniru proses hidrother-
termasuk group ini adalah sebagai akibat pengaruh pergerakan air mal pada mineral zeolit yang terjadi dialam. T.eolit buatan direkayasa
tanah, pelapukan ataupun karena sifat alkalin pada saline lake dari gel alumino silikat jenis gel tersebut dibuat dari larutan-rarutan
deposits. natrium aluminat, natrium silikat dan natrium hidroksida.
o Z,eolit yang terbentuk pada suhu rendah pada lingkungan pengen- Struktur gel terbentuk karena polimerisasi anion-anion aluminat
dapan laut dan silikat. Kelihatannya komposisi dan struktur gel hidrat ini diten
o Tnolit yang terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya craters tukan oleh ukuran dan struktur dari hasil proses polimerisasi.
dilingkungan dasar laut yang menghasilkan fast hidrothermal Perbedaan dan komposisi kimia dan distribusi berat morekul dari
zeolitization dari gelas vulkanik. larutan silikat asal akan menyebabkan perbedaan struktur zeorit yang
Proses-proses tersebut di atas akan berakibat bervariasinya luas terjadi. Selama kristalisasi gel ion natrium, senyawa aluminat dan
penyebaran zeolit yang terbentuk disamping bervariasinya ion-ion silikat mengalami penyusunan ulang sehingga terjadi struktur kristal.
elemen alkali dan alkali tanah yang diikat dan mengakibatkan terben- Sampai saat ini kurang lebih 30 macam zeolit telah berhasil dibuat
tuknya spesies zeolit. Oleh Breck (vide Riyanto, l99l) dilaporkan dalam keadaan murni, dengan mengubah variabel seperti temperatur
telah ditemukan puluhan spesies zeolit, tetapi dari sekian banyak, kristalisasi dan komposisi awal dari gel. Gel yang bersifat seperri
hanya 9 jenis yang sering terdapat dalam mineral seperti tersebut pada zeolit dapat diperoleh pula apabila abu tangkai padi ..merang,'
tabel di bawah ini. direndam dalam air.

Tabel 6. Spesies Zeolityang umum didapatkan dalam batuan I Tempat Diketemukan


I
Zeolit Tahun penemuan Komposisi Unit Sel Mempertimbangkan kegunaan zeolit yang cukup bervariasi,
Kiabasit 772 Ca2[(AlO2)a (SiOr3] I pencarian endapan zeolit terus dilaksanakan. Tempat-tempat yang
18 H2O
Analsim 784 Na 16 [(AlO2)16 (SiO2)32] l6 H2O sudah diketahui keberadaannya antara lain:
Leumontit 801 Ca+ (Aln Si23 O72) 24 H2O o Jawa Barat: Desa Naggung, Bogor; Bayah Kab. Lebak (elah
Phillipsit 824 (K,Na)r9 [(Al02)rg (SiO2)22] H2O diusahakan oleh PT. Prodmin dan PT. Bamas); Geger Bitung Kab.
Heulandit 785 Caa Al3 Si16 O48 l6 H2O
Sukabumi (elah diusahakan oleh PT. Windu Rejo, pT. Mineral Aleh
Mordenit 864 Na6 [(AlO2)3 (SiOr4o] 24H2O
Klinoptilotit Indo dan PT. Gram); Limusnunggal Kab. Sukabumi; Cisaru, Cisolok
890 Na6 [(,4102)6 (Sio2)jo] 24 H2O
Erionit 890 (Ca Mg K2 Na)a.5 [(AlOz)e (SiO2)27] 27 H2O Kab. Sukabumi; Cikembar Kab. Sukabumi; Cikalong Kab.
Ferrierit .918 (K,Na)2 (Ca Mg)z [(A16 Si$ Or2)] l8 H2O Tasikmalaya; Leuwidamar Kab. Lebak; Cikidang Kab. Sukabumi
o Jawa Tengah: Wadaslintang Kab. Wonosobo
I

I
il
87
86

a Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Kab. Kulon Progo


a Jawa Timur: Slahung, Ngendut Kab. Ponorogo; Sekitar Kalitengah
Umpan Zeolit (minimal 307o klinoptiolit
atau6OVo zeolitberukuran 15 cm Kab. Blitar; Sekitar Tambarejo Kec. Sumbermanjing Kab. Malang;
G. Cagak Ketro, Wonosidi Kab. Pacitan
Nusa Tenggara Timur; Kec. Nangapada, Kab. Ende.

Mesin pemecah batu/dengan Palu


Teknik Penambangan
ukuran 3 cm
Kebanyakan zeolit yang mempunyai nilai ekonomi, terletak
I

didekat permukaan. Oleh karenanya, penambangan dilakukan dengan


i

I
sistem kuari baik dengan mempergunakan alat mekanik, semi
rl mekanik ataupun peralatan sederhana.
alias atas
Pembuangan
I P e ngolahan dan P emanfaatan

I
Pengolahan zeolit sangat tergantung dari tujuan pemanfa-
atannya.Pengolahan zeolit bertujuan untuk meningkatkan nilai
aliran bawah aliran bawah
tambah. Pada prinsipnya pengolahan dilakukan dengan 2 tahap yaitu
tahap preparasi dan tahap aktipasi.
Fraksi-fraksi ukuran zeolit o Tahap preparasi:
Dengan mempertimbang zeolit mempunyai tingkat kekerasan yang
,l rendah maka preparasi dengan menggunakan mesin giling (mill)
yang mampu memproduksi sampai ukuran lebih kecil dari 100 mesh
dan mengkombinasi-kan dengan sistem siklun untuk dapat
il mengelompokan hasilnya menjadi fraksi-fraksi. Umpan untuk mesin
Pereaksi kimia giling ini dapat berupa hasil pemecahan secara manual yang
NaOH dan H2SOa berukuran 3 cm ataupun dapat dilakukan dengan mesin pemecah.
il
Ketidak mampuan siklun dalam memisahkan menjadi fraksi,
menyebabkan masih diperlukan proses pengayakan. Apabila tahap ini
sudah selesai untuk keperluan khusus masih memerlukan pengolahan
aktipasi.
r Proses aktipasi
Pengolahan air Pengolahan
Proses ini dilakukan dengan pemanasan dan atau dengan pereaksi
perikanan
It zat ymtg dipergunakan sebagai pereaksi adalah NaOH dan HzSO+.
Gambar 4. Bagan alir pengolahan mineral zeolit
7
89
88

kapur per hektar memberikan hasil 2,33 ton biji jagung kering
Bagan alir pengolahan mineral zeolit secara skematis ditunjukkan
dibanding tanpa perlakuan yaitu 0,95 ton. Pemberian zeolit 6 ton per
Gambar 4.
hektar tanpa kapur menghasilkan 2,30 ton brji jagung. Pengaruh
Pemanfaatan zeolit cukup bervariasi :
residu, sisa pemberian kalsit dan zeolit ke dalam tanah masih tampak
Bahan bangunan fisik
pada periode tanam ketiga bahkan periode selanjutnya.
T.eolit yang dibentuk sebagai blok/balok dengan ukuran tertentu
Bidang perikanan
(tanpa diawali dengan pengolahan lanjut) dapat dipergunakan'sebagai
Zeolit dalam bentuk serbuk (sebelurn aktipasi) dipnkai sebagai
dinding rumah. Pekerjaan tambahan dalam bentuk pemolesan akan penyerap/pengontrol amonium yang biasa dikeluarkan oleh ikan atau
memperjelas struktur dan tekstur sedimen sehingga lebih menarik.
akibat pembusukan sisa makanan. Apabila hal ini tidak dikontrol
Berhubung zeolit mempunyai tingkat kekerasan rendah, maka mudah jurnlah amonium yang terkumpul akan meracuni ikan tersebut.
lapuk dan mudah tererosi oleh air hujan. Oleh karenanya pemakaian
Dengan penambahan zeolit, pada luasan ruang yang sama jumlah
zeolit sebagai dinding rumah harus dihindarkan langsung dari sinar
ikan yang dapat dipelihara dapat lebih banyak.
mataharilair hujan. Untuk bangunan air penggunaan zeolit tidak
Bidang peternakan
disarankan, disamping bersifat porous juga tidak tahan terhadap
Di bidang peternakan, zeolit dimanfaatkan sebagai bahan penambah
arus/aliran air.
makanan temak seperti unggas, babi, domba, sapi dan binatang
Bidang pertanian
pemamah biak lainnya. Tnolit akan menambah cepat pertumbuhan
Pemanfaatan tepung zeolit (sebelum aktipasi) dari jenis klinoptilolit
dan menambah berat badan ternak yang bersangkutan. Sebuah
pada tanah pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
penelitian menunjukan penambahan 57o klinoptilolit terhadap
tanaman. Hal ini sebagai akibat kemampuan zeolit terhadap kapasitas
makanan babi menambah berat antara 25 - 29Vo dibanding dengan
penyimpan (adsorpsi) dan penyimpanan (retensi) ammonium dan
makanan normal.
kalium. Dengan adanya penambahan zeolit pada tanah maka proses
Bidang lingkungan
nitrifikasi dapat lebih ditingkatkan. Percobaan pemberian zeolit dan
Dalam bidang lingkungan zeolit dapat dimanfaatkan untuk:
kapur serta dengan pemupukan N,P dan K telah dicoba pada tanah
podsolik merah kuning. Hasilnya dapat meningkatkan hasil tanaman
. sebagai bahan penghilang bau
kedelai dan iagung.
. sebagai penangkap ion Ca*2 (dalam air)
Pemberian kapur dan zeolit berpengaruh nyata terhadap sifat kimia
o sebagai penyerap gas N2, 02 dan CO2
setelah melalui pengaktipan pemanasan dapat dimanfaatkan untuk
tanah seperti peningkatan kalsium (Ca), kalium (K) pH tanah dan
pengolahan limbah radioaktif 1Sr8s;, dipergunakan sebagai bahan
penurunan alumunium (Al), sehingga berpengaruh nyata terhadap
penukar untuk menangkap/mengisolasi Iogam besi dan mangaan
peningkatan hasil tanaman kedelai dan jagung, tetapi tidak
berpengaruh nyata pada kapasitas tukar kation (KTK), nitrogen dan
yang terdapat dalam air, karena keberadaan logam besi dan
mangaan dalam air sangat merugikan penggunaannya baik untuk
fosfor yang tersedia. Terjadi interaksi yang nyata antara pemberian
keperluan rumah tangga/industri.
kapur dan zeolit terhadap berat biji kedelai dan jagung.
sesudah diaktipasi dengan NaOH zeolit dapat dimanfaatkan untuk
Sebagai pegangan pemberian kombinasi kapur dan zeolit K2'ZA
(artinya 2 ton kalsit + 6 ton zeolit) per hektar memberikan hasil menyerap logam berat seperti Pb,Cu dan Mn, juga dapat untuk
tertinggi yaitu i.450 ton biji kering kedelai per hektar dibanding menyerap NH4, NOl dan COD, dengan demikian cukup bagus
tanpa perlakuan K0Z0 yaitu 0,256 ton per hektar. Pemberian 2 ton
90 9t

untuk pengolahan air buangan. Jika diaktipkan dengan NaOH dan o Fe2O3= 20,00 gram
HzSO+ dapat dipergunakan untuk pengolahan air sungai guna o CaO = 16,50 gram
mendapatkan air bersih. . MgO = 3,30 gram
o Bidang industri o Na2O = 11,40 gram
o Sebelum diaktipasi dengan NaOH atau HzSO+, zeolit dapat o K2O = 28,40 gram
dipergunakan untuk bahan penjernih minyak kelapa sawit. o TIOZ = 2,40 gram
Penambahan belat 3Eo (berat/volume) menunjukkan kejernihan o P2O5 = 0,10 gram
dengan transmitan sebesar 5IVo sedangkarbon aktip787o
o Znolit (sebelum aktipasi dengan NaOFI/H2SOa) dapat dipakai
5. Diatomea
menyerap zat warna yang terdapat dalam minyak hati ikan hiu.
Hasil yang diperoleh menunjukkan, peningkatan nilai transmitan Disebut pula sebagai tanah diatomea (diatomeus earth) atau
untuk minyak adalah sebesar 2lVo dan kandungan vitamin A pada kloseguhr. Diatomea sebenarnya adalah sejenis ganggang, bersifat
minyak tersebut menurun sebsar 9,7 7o plankton, dimana jaringan batangnya terdiri dari SiOz. Koloni diato-
o Ze,olit (sebelum diaktipasi) dapat dipergunakan sebagai bahan mea akan berkembang baik apabila ditempat itu terdapat batuan
pengisi dan memberi sifat yang lebih baik dari pada dengan piroklasik/yang cukup banyak mengandung SiOz. Diatomea mem-
memakai lempung atau kaolin punyai berat jenis rendah (+ 0,45) oleh sebab itu agar diatomea yang
o Tnolit dapat dipergunakan untuk memperoleh normal parafin dari mati dapat membentuk endapan maka pengaruh arus air harus kecil.
berbagai timbunan umpan hidrokarbon, juga metan dari gas hasil Sifat diatomea yang lain adalah berat jenis rendah (0,45), daya
perusahaan bahan organik seperti sampah dan tinja serap air 25-45Vo, warna putih-coklat tergantung kontaminasinya,
o Penyerapan dan pemisahan air, karbon dioksida dan belerang dari kemampuan daya hantar listrik atau panas rendah, dilapangan membe-
gas alam, penyerapan nitrogen dari udara dalam produksi gas rikan kenampakan seperti lembaran tipis dan mudah dipisahkan.
oksigen dan pengerirtgan gas freon
o Masih dalam penelitian lanjut, pengembangan penelitian energi Tempat Diketemukan
matahari, penggunaan panel-panel zeolit juga memberikan
prospek yang baik terutama yang mempunyai panas serapan o Sumatera Utara: P. Samosir, Tapanuli (dengan kandungan SiO2:
rendah seperti mordenit. 84,0-92,57o, Al2O3: 5,7-t3,8%o, CaO: 0,2-0,6Vo; KzO: 0,7-l,2Vo;
Na2O: 0,4-0,8Vo: HzO: I,|Vo; FezO3: I,03Vo); Balige, Siborong-
Dalap perdagangan zeolit diproduksi dalam 2 jenis yaitu dalam borong
bentuk tepung yang berukuran 50-70 mesh dan 150 mesh, serta bentuk o Jawa Barat: Cicurug, Bogor; Darma, Kuningan (dengan kandungan
fragmen dengan ukuran butir L,2,3,4, dan 5 mm. Kedua jenis tersebut
SilOZ: 45,70-85,23%o, AlzO:: 34,20-4,86Vo, Fe2O3: 6,?-0-L,4?o, TiO:
telah dikemas dengan ukuran 1,2y2,5,10 dan 15 kg.
1,20-0,21Vo, P2O5: 0,07'0,0LVo, HzO: 12,t8-4,86Vo, bahan organik:
Adapun komposisi setiap kilogram zeolit adalah sebagai
6,67-11,30Vo); Cianjur Selatan; Cineam, Tasikmalaya; Nanggung,
berikut: Bogor; Kec. Pagelaran, Cianjur.
o SiO = 694,80 gram o Jawa Tengah: Mendawa, Kec. Bumiayu; Brebes; Desa Pingit,
o Al2O3 = 126,70 gram
I
92 93

yang rnenghasilkan panas.


Temanggung; Sangiran, Solo; Sumberlawang, Solo; Wadaslintang,
Wonosobo; Wonosegoro, Boyolali. Bahan penyannglfiher
. Daerah Istimewa Yogyakarta: Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta
Adanya SiO2 yang tak larut dalam air atau minyak, diatomea
(dalam bentuk tuf kaca yang dapat sebagai pengganti diatomea dimanfaatkan sebagai penyaring airlminyak kelapa.
den gan komposisi SiO z: 5 5,20Vo; NazO : 1,7 37o ; AlzO: : 1 6,80Vo ; KzO :
Bahan pemutih
l,ljVo ; Fe2O3 : 3,307o ; CaO : 4,5 5Vo; H2O: 5,27 7a ; MgO : l,38%o). Dicampur dengan bahan perekat, diatomea dimanfaatkan sebagai
. Jawa Timur: Kabuh, Jombang (dengan komposisi: SiOz: 35,0-52,07o;
bahan pemutih pada industri keftas, cat tembok ataupun plamerlfiller.
AlzO:: 11,0-19,07o; Fe2Or: 4,0-6,OTa); Karangasem, Kriyan, Bahan keramik
Mojokerto Diatomea sebagai salah satu sumber silika sebagai pencampur bahan
keramik disamping itu dimanfaatkan juga sebagai isolator pada
industri elektronik, katal isator dalam laboratorium kimia.
Teknik Penambangan Bahan penggosok logam
Diatomea merupakan bahan galian yang lunak. pada umumnya Kandungan SiOz yang tinggi, menyebabkan diatomea dapat
didapatkan dekat permukaan. OIeh karenanya sistem penambangan dipergunakan sebagai bahan penggosok logarn.
dilaksanakan dengan sistem kuari, mempergunakan peralatan seder-
hana. 6. Yodium
Yodium (iod.ine) merupakan unsur halogen yang terberat dan
P e n g o lahan dan P e manfaatan aktip didapatkan pada tumbuhan laut dan mata airlsumber air garam
Diatomea yang diperoleh dari penambangan dilakukan sortasi (brine). Yodium sebagai bahan galian berasosiasi dengan cekungan
khususnya dipisahkan dari batuan yang lain dan dari bahan organik. minyak bumi dan gas bumi ataupun ada pada mata air garam. Yodium
Sesudahnya lalu digiling dan dihisap untuk mendapatkan ukuran butir terdapat bersama dengan bromium. Secara garis besar terjadinya
yang halus atau diayak dengan ukuran yang dikehendaki. Sesudah yodium diawali sewaktu bitumenal batuan berubah menjadi minyak
pengolahan dilakukan, baru dapat dimanfaatkan sesuai dengan bumi, maka larutan yodium dan bromium kedalam air yang menyertai
kepentingannya antara lain: minyak.
o Bahan bangunan
Diatomea dicampur dengan bahan perekat, kemudian dicetak tekan Tempat Diketemukan
dapat dimanfaatkan sebagai bata ringan ataupun wallboard. Bata
cetak tekan dengan diberi pori-pori dapat dimanfaatkan sebagai o Sumatera: A. Conong, Langsa Aceh; Kesambah, Rejang; Gemura,
dinding peredam. Ngabang;
r Bahan isolator/peredam panas r Jawa Barat: Tegalwaru, Karawang (per 1000 gram air 71 mgr);
Karena sifatnya yang ringan, tidak terbakar, maka diatomea dengan Ciraos. Karawang, Cibarusa Bekasi (3,4 mgr); Pondok Gedeh, Bogor
bahan perekat tertentu dapat dicetak sesuai dengan bentuk dan (17,0 mgr); Palimanan, Cirebon (31,0 mgr);
ukuran. Salah satu penggunaannya untuk isolator pipa gas/cairan o Jawa Tengah: Penasinan, Pemalang (13,0 mgr); Sogonerto, Weleri
I
94 95

Kendal; Selokaton, Kendal (57,0 mgr); Gebangan, Selokaton, Kendal 7. Mangan


(68,0 mgr);
Mangan di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1854
o Jawa Tengah: Kroya, Banyumas (23,0 mgr); Bledug, Purwodadi; didaerah Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat, tetapi pengusa-
a Jawa Timur: Desa Citro, Lamongan (33,0 mgr); Karanganyar, haannya baru dimulai menjelang akhir abad yang lalu. Meskipun
Sidoarjo (117,0 mgr); Pulungan Sidoarjo (131,0 mgr); Bulu G. tempat penemuan pertama di Karangnunggal tetapi endapan yang
Kendeng (140,0 mgr); Kedung Wat, G. Kendeng (147,0 mgr); diusahakan terlebih dahulu adalah yang terdapat di Kliripan, Kulon
Genukwatu G. Kendeng (103,0 mgr); Minid, Tuban; Watudakon, Progo, Yogyakarta.
Mojokerta (112,0 - 182,0 mgr). Endapan bijih mangan dapat terbentuk dengan berbagai cara
Di Jawa Timur ada 3 antiklin yang potensial mengandung garam yaitu karena proses hidrothermal yang dijumpai dalam bentuk vein,
beryodium yaitu antiklin utara melalui Lidah-Guyangan-Kedung- metamorfik, sedimenter ataupun residu. Endapan mangan sedimenter
waru; antiklin tengah yang melalui Watudakon-Sekalputih dan merupakan endapan bijih Mn yang banyak dijumpai dan mempunyai
antiklin selatan. Mata air Puion yang juga mengandung yodium nilai eltonomis. "Manganese oolites" dan "manganese shales" terben-
diduga berhubungan dengan keadaan tersebut. tuk di lingkungan laut. Pirolusit yang merupakan salah satu anggota
o Kalimantan Barat: Sepauk, Sintang (74,0 mgr) kelompok senyawa Mn, dapat pula terbentuk karena proses pelapukan
bijih sejenis yang kemudian membentuk endapan residu. Dikenal 4
jenis mineral bijih yang mengandung Mn yaitu:
Teknik Penambangan
r Pirolusit: BMnO2, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-
Yodium yang mempunyai nilai ekonomis diperoleh dengan 6), berwama abu-abu kehitaman. Dibawah mikroskop bijih pirolusit
pengeboran. Yodium saat ini hanya diusahakan oleh pabrik yodium mudah dibedakan dengan mineral mangan lainnya, dan wamanya
dan eter PT. Kimia Farma Watudakon, Mojokerto yang merupakan yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus, belahan sejajar
kelanjutan dari usaha sejak jaman Belanda. Hasil pemboran di dengan bidang kistal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai
Watudakon yang dilaksanakan oleh PT. Kimia Farma tahun 1989 kumpulan kristal yang relatif kasar, pirolusit juga terdapat sebagai
mendapatkan yodium 120 mgll. kristal berbentuk jarum yang halus.
o Hollandite(Ramsdellit)
Pe ngolahan dan P emanfaatan. Rumus kimianya Ba2 (MnO2)s = BazMnsOr6 berkilap logam (brilliant
mettalic), terdapat bersama-sama dengan pirolusit dalam massa
o Bidang industri kimia kristalin berbutir kasar. Di bawah mikroskop bijih kedua jenis logam
Sebagai bahan obat-obatan: emulsi fotografi, film, kertas dan sebagai tersebut menunjukkan warna yang sama yaitu putih kekuningan,
reagen perbedaannya pirolusit lebih cemerlang dibanding hollandite.
o Bidang industri pangan Disamping itu hollandite relatif lebih lunak dibanding pirolusit.
Untuk yodisasi garam dapur sebagai pencegah penyakit gondok o Kriptomelan
Pemisahan yodium dari air didasarkan atas perbedaan berat Rumus kimia &MnaOr6 = K2 (MnO)s. Di bawah mikroskop bijih
jenis atau perbedaan suhu penguapan. mineral ini terdapat dalam bermacam-macam bentuk antara lain
sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum
91
96

berasosiasi dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit); t-Ilis


berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsentris
Ayer (proses hidrothermal berupa urat kecil Polianite daiam batuan
berselang-seling dengan lapisan yang berbeda warna, struktur bunga
diabas); S. Lumut, Singingi Riau (proses hidrothermal, bijih Mn
es dan massa berbentuk.
o berupa sedimen dalam breksi); Belang Beo (proses hidrothermal
Psilomelan
ditemukan Mangan Oksida sebagai bongkah.
Rumus kimia (Ba HzO)z Mn5O1s. Merupakan massa masif keras
a Sumatera Selatan: S. Saelan, P. Bangka (kadar MnO2 :21,5oh).
berwarna hitam. Dibawah mikroskop bijih psilomelan sulit dibedakan
a Bengkulu: Gebang Ilir, Tambang Sawah (kadar MnO2 = 44,050 ),
dari kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya hampir sama.
proses hidrothermal, berasosiasi dengan Au, mineral berupa rhodonit,
Sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana psilomelan lebih
rhodokhrosit, psilomelan, pirolusit, bustanit dan inesit).
lemah dibanding kriptomelan.
Lampung: G. Pesawaran'Ratai (G. Waja Kedondong, G. Kasih); G.
Mangan di Jawa umumnya terdapat sebagai kantong dan lensa
Waja kadar = 60"/o, Kedondong Mn:2-7oh, G. Kasih Mn (a5-50%).
dalam batu gamping yang terletak didalam atau di atas batuan
volkanik seperti tufa, breksi. Bijih mangan didapatkan sebagai Jawa Barat: Cikotok Kab. Pandeglang (MnO : 9-32%), berasosiasi
pirolusit, psilomelan dan wad (massa seperti tanah). Karena dengan Au terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait);
kenampakan atau bentuknya didaerah penambangan Mn di Kliripan Cibadong Kab. Sukabumi (kadar MnOz : 32-60% terdapat dalam
orang mempunyai istilah setempat yaitu "meling" untuk pirolusit yang tufa dan breksi): daerah Karangnunggal Kab. Tasikmalaya (kadar
tercampur kalsit menunjukan permukaan yang mengkilat dan "paku" MnO2 : 45-90o/o, terdapat sekitar 13 lokasi mineralisasi); Cigembor
yang menunjukan seperti serat, secara mineralogi umumnya pirolusit Salopa Kab. Tasikmalaya (kadar Mn 54,680/o; MnO2 : 83,34 terdapat
tetapi dapat pula psilomelan. Mineral ikutan yang sering ditemukan berupa bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); Cikatomas Kab.
adalah barit. Pada saat ini Mangan yang ditambang terbatas pada bijih Tasikmalaya (kadar Mn : 50-52,43o , MnO : 66-910A, Mangan
berkadar MnOz diatas 757o. Asosiasi pirolusit adalah psilomelan, berupa bongkah-bongkah terdapat pirolusit).
kadang-kadang rhodonit dan rodhokhrosit. Jawa Tengah: Karangbolong, Kab. Banyumas (kadar MnOz : 60%,
terdapat sebagai pirolusit dan psilomelan berupa gumpalan oolitik
dalam batu gamping); Ngargoretno, Salaman, Kab. Magelang (kadar
Tempat Diketemuknn MnOz : 80oh, sebagai pirolusit berbentuk lensa); Bapangsari,
e Aceh: Karang Igeuh (indikasi berupa rodhonit, proses hidrothermal). Purworej o Kab. Purworej o, Cengkerep Semanggung, Purworej o.
Lhok Kruet, Calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa Daerah Istimewa Yogyakarla: Kliripan dan Samigaluh Kab. Kulon
pirolusit berasosiasi dengan bijih besi); Kapi, tenggara Blankejeran Progo (Kliripan kadar Mn : 25Yo; Samigaluh MnO2: 57,75o/o
(psilomelan didaerah patahan/hidrothermal). terdapat dalam bentuk pirolusit dan psilomelan); daerah Gedacl,
o Sumatera Utara: Pantai timur (kadar Mn3O4 = 7,9Va dalam bog iron, Batuwamo, Eromoko Kab. Wonogiri (Gedad, kadar Mn : 58,5yo,
berupa konversi dari besi rawa dengan kadar Mn3O4 = 13,5-20,lVo); MnO2 : 92,10o/o, Baturetno kadar MnO2 : 82,74o/o, kadar Mn total
23 k{n sebelah timur laut Natal (berupa bongkah oksida mangan 52,28o/o, Eromoko kadar MnO - 78,31o/o, kadar Mn total 49,48oh
berukuran sampai 50 cm, tampak berlapis dan terbentuk karena terdapat sebagai lensa diantara batu gamping dan Farmasi Andesit
replagement batuan chert radiolaria); Tua); daerah G. Kidul (kadar MnO2 : 27,19o/o, kadar Mn total :
o Sumatera Barat: Mangani (proses hidrothermal dalam urat breksi 23,5oA, terdapat di Kepuh, Ngepek, Ngejring, Ngagli( Kutuan dan
98 99

Selonjono Timur. thermal,/berupa urat-urat halus bersama mineral/kuarsa.


Jawa Timur: Pacitan dan Ponorogo (Nambakan kadar Mnz = 3,0Vo, Kalimantan Selatan: B. Besi, daerah Pengaron, Martapura (kadar
Tambah kadar Mn = 4,5Vo berupa pirolusit sebagai lensa diantara MnOz =70- 40Vo, proses hidrothermal dan sedimen); S. Tawao Kab.
batu gamping dengan batuan volkanik/tufa; Ngrandu kadar Mn = B irayon g (proses hidrothermal kontak berupa bon gkah-bon gkah).
5,0Va; Sempor kadar Mn = 6,6Vo; G. Gede kadar Mn = Nusa Tenggara Barat: Teluk Maja, Kab. Sumbawa berupa bongkah
60,55%o;Dawng kadar }l4.n=58,26Vo; Klumpit, kadar Mn = 58,55Vo; mangenit; Pada Kab. Binoa terdapat bersama limonit.
Banyumuntah kadar Mn = 53,517o; Bukul kadar Mn = 49,O4Vo; G. Nusa Tenggara Tirmrr: Kab. Manggarai, Flores; P. Roti (kadar
Kembar kadar Mn = 60,55Vo; Cikuli, kadar Mn = 57,6-57,97o; Goro Mn3Oa = 69,l%o berupa bongkah bijih besi dan konkresi bijih Mn);
kadar Mn = 57,82Vo); Blimbing, Pupung. Kab. Ponorogo (kadar Mn Sebelah timur Kupang Timor; Ole Manenak, Kupang Timor terdapat
= 59,52 dalam bentuk pirolusit); Panggul. Kab. Trenggalek (sebagai sebagai lensa kecil pada batulempung, Trias; Tanini, Kupang Timor
psilomelan berupa lensa diantara batu gamping dan batuan (ditemukan pada sungai sebelah timur Bukit Tanini); sebelah selatan
vulkanik/tufa); G. Kuncung, G.'Tumpak telor, Serut Kab. Trenggalek Kupang Timor; Ikan Foti; Amarasi, Kupang Timor (kadar MnO2 =
(sebagai piroksit dan psilomelan berupa lensa dalam batu gamping 85,l5%o berupa bongkah pirolusit dan nodul hasil endapan laut
dan batuan volkanik, di G. Kuncung kadar Mn = 56,667o; Serut kadar dalam); Niuk Baun Amarasi kadar MnOz = 85Vo terdapat sebagai
Mn = 39,007o; Tumpak Gumaewang kadar Mn = 60.317o; Gelang lensa; Moil Tobe (sebagai lapisan antara tanah liat dan serpih
kadar mn 47 .19; G. Prongos kadar Mn = 59,787o; Belih Gondangan pasiran); Busleo sebelah timur Niki-niki berupa konkresi pada
kadar Mn = 59,95Vo; Gelang kadar Mn = 47,19; Belik kadar Mn = komplek Babonaro; antara desa Ponu dan Kaubeleh sebelah barat
54,8l%o; Irmpung kadar Mn = 30,67%oi Danah kadar Mn = 46,76Vo; Atapupu berupa konkresi pada komplek Babonaro; Oe Ekam, Oe
Kompal, Ampelgading kadar Mn = 35,68Vo; Daerah Blitar (G. Jimbe, Baki Babuin Kalbanu Kab. Timor Tengah.
kadar Mn - 6,4-5,l%o; G. Puncak Asem kadar Mn = 5,6Vo; G. Timor Timur: Kab. Viquequel (berupa pirolusit dan manganit
Cemenung kadar Mn = 4,7Va Kec. Wlingi kadar Mn = 6-6,75Vo berkadar tinggi terdapat di Batukerbau Vemase, Buibau dan Seisal);
semuanya sebagai piroksit dan psilomelan; Sukorejo dan Tenggong Venilale (hasil endapan laut dalam berasosiasi dengan fosfat marin);
Kab. Tulung Agung (Sukorejo kadar Mn = 4l,42%o sebagai pirolusit Selatan Airu Condor.
dan psilomelan berupa lensa-lensa tipis diantara batu gamping dan Sulawesi Utara: Tanjung Tarowitan Minahasa (berupa butiran
batuan vulkanik/tufa; Tenggong (kadar Mn = 34,24Vo); G. Rajak dan mangan terserak ditanah, kadar Mn = 32,42Vo); Molosipat berbentuk
Kalirejo Kab. Malang (kadar MnOz = 5}90%o;berupa Mangan dalam psilomelan.
bentuk lensa); Puger Kab. Jember (Bedug I dan" tr kadar Mn = 2,l%a Sulawesi Tengah: Tawangko, Tona (sebagai psilomelan dalam
sebagai pirolusit dan psilomelan dalam bentuk lensa diantara batu bongkah kuarsa).
gamping dan batuan vulkanik/tufa; Karangbale kadar Mn = 31,8- Sulawesi Selatan: Wonomulyo, Polewali; Liburung, Bone; Ternate,
56,7Vo; G. Maroondon Sekunir kadar Mn = l3,8%o; G. Sadeng kadar Riaja terdapat dalam batu gamping dan batulanau.
Mn = 18,87o). a Sulawesi Tenggara: S. Rumu, Wapowaru berupa bongkah.
Kalimantan Barat: Lumar, Kab. Sambas (kadar Mn = 14,94-56,42Vo a Maluku: Kec. Laloda dan Galela (terdapat di daerah Supu, Pasawani,
terdapat berupa sedimen dan urat dalam tufa terhadap rhodonit, A. Pacao, A. Keretalamo; A. Salu, A. Doitia, A. Pitan sebagai
rhodokhrosit). pirolusit dan psilomelan sebagai bongkah disungai; P. Batanta berupa
o Kalimantan Timur: G. Bambu, Muara Ancolong (proses hidro-
il
100 101

psilomelan dan pirolusit terdapat pada batas urat porfir dan kuarsa; o Grade A untuk militer sekurang-kurangnya blih mengandung kadar
Kp. Waturen, Tg. Fatufat, P. Buru (berupa fragmen pirolusit berupa oksrgen yang setara dengan 85% MnOz
lapisan tipis dalam batu gamping); P. Doi, P. Dongasuli (kadar MnO2 . Grade A komersial mengandung sekurang-kurangnya 75oh MnO2,
: 35-75,86o/o berupa pirolusit dan psilomelan sebagai lapisan tipis timbal maksimum 0,5%o, besi maksimum 3,07r, logam berat selain Fe
pada batas tufa); Waigeo, mangan ditemukan bersama kobalt dan Pb total 0,57o, bahan yang tak larut total 10%o, Mn total
merupakan lapisan penutup pada nikel. maksimum 48o,PH antara 4-7
o Grade B komersial mengandung kadar Oksigen sekurang-kurangnya
setara dengan 68% MnO2.
Teknik Penambangan
Penambangan Mangan ditentukan oleh letak deposit yang
Catatan tentang batere kering
bersangkutan. Apabila depositnya terletak di dekat permukaan, teknik
penambangan dengan sistem tambang permukaan/terbuka lebih sesuai Batere kering atau istilah tekniknya sel Leclanche ferdin dari
ditrapkan. Apabila depositnya terdapat jauh dipermukaan maka, bagian luar berupa selubung seng berfungsi sebagai wadah yang diisi
pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan sistem gophering lebih dengan pasta elektrolit yaitu suatu campuran yang terdapat mangan
sesuai seperti yang telah dilakukan di daerah Kliripan Kecamatan dioksida, cairan amonium khlorida, seng khlorida dan serbuk grafit.
Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Pada bagian tengah terdapat sebuah batang karbon yang berfungsi
sebagai penghubung arus listrik antata anoda (selubung seng) dan
katoda (pasta elektrolit). Energi listrik timbul bila kedua elektroda
Pengolahan dan Pemanfaatan
berada dalam keadaan berhubungan dengan larutan berair. Pada waktu
. Brjih Mangan (Mn) 95% dimanfaatkan untuk industri baja. Kegunaan pelepasan listrik gas hidrogen terlepas dari elektrolit, terbentuk pada
lain adalah untuk industri kimia, batere kering, korek api, gelas, cat, katoda. Bila gas hidrogen tersebut tidak segera dihilangkan, maka
bahan celup, pupuk dan lainJain. akan segera menyelaputi elektroda karbon dan mempolanisir batere.
. Khusus Mangan untuk pembuatan batere kenng persyaratan yang Akibatnya luas permukaan efektif elektroda menjadi berkurang dan
harus dipenuhi adalah seperti diuraikan pada Tabel 7 (Industrial tenaga batere turun. Dalam hal ini mangan dioksida dalam batere
Minerals, Juli 1985). kering berfungsi sebagai depolarisator. Oksigen yang terdapat dalam
Di Amerika dikenal 3 jenis bijih Mangan grade batere yakni: Grade mangan dioksida bereaksi dengan hidrogen membentuk air dan
A (milrter), grade A (komersial) dan grade B (komersial) dengan demikian hubungan antara elektroda dengan larutan berair
tetap dipertahankan.
Tabel 7. Persyaratan bijih mangan untuk batcre kering Agar memenuhi fungsinya sebagai depolarisator, mangan diok-
MnO2 - 85%
sida yang digunakan harus memiliki sifat tertentu yang menonjol.
Kadar oksigen sebagai | 75
Penyelidikan yang dilakukan oleh Electrochemical Society di ll-S'A.
Mn total I 48 - 58%
menunjukkan bahwa sifat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
Kelembaban I l-SU
Fe antara lain struktur kristal, luas permukaan, penyebaran ukuran pori,
Besi sebagai | 0,2 - 3%
Silikon sebagai SiO2 | 0,5 - 5% bentuk dan ukuran partikel, penghantaran listrik, keadaan permukaan,
Pengotor logam lain | 0,1 - 0,2% komposisi kimia, macam pengotor dan cacat dalan-r struktur. Sifat fisik
il
t02 103

yang penring ialah bijih harus mempunyai strukrur kristal yang


buruk MnSO+ dibuat dari rodokrosit (MnCOr) atau dari mangan dioksida.
(struktur gamma) dan harus keras tetapi sarang. untuk kJperluan
Mangan karbonat akan lebih baik karena mudah larut dalam asam
pembuatan batere kering mangan dioksida yang digunakan
dapat sulfat. Pemakaian bijih mangan -dioksida baru ekonomis bila kadar
mangan dioksida alam (biji), mangan dioksida buatan ituo .urnpurun
MnOz lebih dari l5%o.Bijlh dipanggang dan direduksi menjadi MnO
dari keduanya. Dialam terdapat rebih dari 20 minerar *urgo, agar dapat larut dalam asam sulfat.
dioksida. Diantara minerar tersebut hanya beberapa mineral yang
cocok untuk batere kering antara lain:
o Mangan dioksida yang diaktifkan secara kimia = Chemical Mangan
o Kelompok kriptomelan, hollandit (a-Mno2). Ada dioksida Diokside = CMD. Merupakan jenis mangan hidrar buatan yang
diperoleh dengan penguraian thermal senyawa mangan selain oksida,
kriptomelan yang dapat dipakai untuk bahan batere kering yang
misal mangan nitrat. untuk menghasilkan oksida padat yang halus.
menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan dengan daya tahan yang
. Mangan hidrat buatan diperoleh dari permanganat, bersifat sangat
lama.
reaktif.
Pirolusit (F-MnOz), pada umumnya merupakan depolarisator batere
Mangan dioksida buatan kebanyakan digunakan dalam batere
yang buruk. Beberapa pirolusit memberikan daya guna dengan
daya kering terutama dari jenis batere manganis alkali, premium atau heavy
tahan lama boleh jadi karena adanya sisa magnit (o_MnOOHl
duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk batere Lechlanche
Ramsdelit, sebagai ubahan dari groutif (o-MnOOH), bukan biasa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan
depolisator yang baik. mungkin komposisinya selalu mendekati ke jepit dan waktu tegangan.
mangan dioksida yang stoichiometric.
Nsutit (y-Mno2), bersifat non stoichiometric dan sarang memberikan
daya guna yang baik. 8. Feldspar
Birnessit (6-MnO2), salah satu mineral yang paling banyak Feldspar merupakan kelompok mineral/mineral dengan kom-
ditemukan dalam bintil mangan dasar samodra. Bahan ini posisi alumunium silikat, potasium (kalium), sodium. (natrium)
memberikan daya guna yang baik untuk batere biasa dan relatif kadang-kadang Kalsium. Feldspar terjadi selama proses'kristalisasi
memberikan daya guna yang unggul dalam pemakaian heaw dut,n. magma baik melalui proses pneumatolytic ataupun proses hidro-
Todoraktif [(Mr*t, Zn,Mf ,Ba, Sr, Ca, K, Cu, pb)r Mn*a16O3] adalah thermal dalam urat pegmatik tetapi jarang terjadi karena proses
mangan umum. Terdapat sebagai endapan mangan didarat juga kristalisasi larutan magma pada suhu rendah. Feldspar merupakan
merupakan salah satu mineral utama dalam bintil mangan dasur iout. mineral pembentuk batuan beku terutama pada batuan beku dalam
Mineral sekunder dibentuk melalui atau oleh aksi air meteor yang Qtlutonicroc,t) yang bersifat umum tetapi terdapat pula pada batu4n
dingin, penggantian batu garnping. sebagian terbentuk oleh pela- erupsi ataupun metamorf. Pada batuan granit, feldspar berasosiasi
pukan dan ploses hidrothermal. dengan kuarsa, mika, khlorit, beril dan rutil sedang pada batuan
Mangan dioksida buatan adalah mangan dioksida yang diha- pegmatit feldspar berasosiasi dengan kuarsa, mika dan topas. Mineral
silkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri baiere kering feldspar yang paling umum adalah ortoklas (K Al Si3 Os), mikroklin
dikenal 3 jenis mangan dioksida buatan yairu: (K Al Si3 Os) dan plagioklas feldsparseris (yang terdapat seri Albite,
' Mangan dioksida elektronik = Electrolitic Mangan Diokside EMD. Oligoklas, Andesin, Labrodorit, Bytownite, Anortit dengan rumus
=
Jenis ini dibuat dengan elektrolisa larutan mangan sulfat. Larutan kimia Na Al Si3 08 Ca Alz Siz Os
Pada dasarnya feldspar mempunyai jaringan struktur tiga
T

104 105

dimensi yang disebut tektosilikat dan mempunyai 4 atom oksigen Sungai Alas, Kab. Muara Enim (pada batuan lipanit); S. Semendo
yang membentuk silikat (SiO4) tetrahedral. mempunyai wama cerah. Fajar bulan Kab. Muara Enim (pada batuan pegmatit); S. Payung,
Silikat ini dapat mengalami perubahan oleh unsur alumunium yang Palembang (dyke dalam batuan granit).
membentuk alumunium silikat. Sifat fisik feldspar antara lain ber- Lampung: Wai Pubian (cukup baik untuk bahan baku keramik); Wai
warna putih, keabuan, hijau muda dan kuning kotor, nilai kekerasan Gua (terdapat dalam batuan granit); Wai Sulan (didapatkan pada
6,0-6,5 (dan dipakai sebagai skala kekerasan Mohs), berat jenis 2,4- batuan granit pegmatit dan granit aplit).
2,8 dengan titik lebur 1.100-1500" C. Feldspar yang dapat ditambang a Jawa Barat: Cikembar, Kab. Sukabumi (pada batuan tufit)
dan bemilai ekonomis adalah jenis: a Jawa Tengah: Kebutuh duwur, Kebutuh jurang, Banjarnegara
. natrium (sodium) feldspar:Na Al Si: Oa (sebagai komponen pada batuan metasedimen.
. kalium (potas) feldspar : K Al Sir Os Jawa Timur: Desa Pojok, G. Slemer, Kab. Trenggalek (pelapukan
o kalsium feldspar : Ca Alz Si: Oa tufa dasit pada Formasi Andesit Tua; SiOz > llVc, FeOr < 27o); G.
Feldspar sering juga didapatkan dalam bentuk endapan yang Banjiran, G. Sapu dan G. Jabung Sliwer Trenggalek (sedimentasi dari
terjadi karena proses diagenesa dari endapan piroklastik halus yang tufa dasit dalam Formasi Andesit Tua, SiOz > 707c, AlzO: > l07c;
bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan lakustrin FezOr > 17o); Wonotirlo, Pasiraman Kab. Blitar; Ngeni, Kab. Blitar
yang umufirnyaberada dalam cekungan Tersrer. (pelapukan dari tufa riolit pada Formasi Wuni yang berumur Miosen,
cukup baik untuk bahan keramik halus); Kalitengah Kab. Blitar
(pelapukan tufa riolit, pada Formasi Wuni yang berumur Miosen),
Tempat Diketemukun
Wonosari, Pagergunung Kab. Malang (pelapukan tufa riolit);
Daerah Isimewa Aceh: Rampelan dan Ampokolak, Kec. Rikitgaik, Banjarsari; Gampingan Kab. Malang (pelapukan tufa riolit); Pantai
Kab.Aceh Tenggara (terdapat pada batuan leukogranit, dapat dipakai Utara Bondowoso Kab. Bondowoso (pelapukan tufa rioli0;
sebagai bahan keramik halus), Kendawi, Kec. Blangkejeran, Kab. Wonosidi, Ketro, Pacitan (baik untuk keramik).
Aceh Tenggara (dalam batuan pegmatik yang menerobos sekis, jenis Kalimantan Barat: G. Buduk, Kab. Sanggau (baik untuk keramik,
mineralnya mikroklin berasosiasi dengan kuarsa dan mika, cukup merupakan retas pegmatik pada granit); Balai Karangan Kec.
baik untuk glasir dan keramik halus), Tutong Sawah (sebagai retas Sekayam, Kab. Sanggau (pelapukan dari tufa dasitik); Pandan
aplit dan batuan granit yang berumur Pra Tersier). ' Sembuat Kutayan Hulu, Kab. Sanggau (berupa urat berwarna putih
Sumatera Utara: Pantai timur (Pangkalansusu, Tg. Balai); Sungai kehijauan pada batuan granit)
Biang; Danau Toba, Tonggiring, Tapanuli Utara (didapatkan pada a Nusa Tenggara Timur: Kab. Ende, Kolowan (pada nrbuh granit)
batuan liparit); Sibolga, Tarutung, Balige, Tapanuli Utara (pada a Sulawesi Utara: Kec. Tapa Kab. Bolaangmangandow (dyke pada
batuan granit) batuan asam)
Riau: Kec. Sibarida, Kab. Indera Giri Hulu; Pasir Panganrayan Kab. Sulawesi Tengah: Dende Kab. Donggala (pelapukan granit meru-
Inderagiri Hulu (pada batuan granit). pakan granit, endapan pantai); Benawi, Kec. Labezm Tombo, Kab.
Sumatera Barat: Sulit Air (pada batuan Syenit/Granit); Lundar, panti Donggala (pelapukan granit merupakan endapan pantai); Sibualang
(pada batuan granit). Kab. Donggala (pelapukan granit, endapan pantai); Budi Mukti Kab.
Sumatera Selatan: Gunungbatu, Palembang (pada batuan tuf trachit); Donggala (endapan pantai) Tambu (endapan pasir pantai terdapat
t
106
t07

pasir k-uarsa dan feldspar pelapukan granit)


o Sulawesi Selatan; Timur laut Kab. Maros (mineral/orthoklas pada
retas trachit)
. Irian Jaya: pantai barat P. Tamagoei (merupakan dyke aplit) Jaw crusher

Teknik Penambangan
Penambangan bahan galian feldspar dapat dilakukan secara
tambang terbuka dalam bentuk kuari dengan sistem teras (bench
system) atau tambang dalam. Feldspar yang diperoleh dilak-ukan
pemilihan/penyortiran (hand sorting) untuk selanjutnya diolah sesuai
fG**" jI
_____T__________

-
keperluan.
solar
-l
t-----------
asetat-l
Pe ngolahan dan P emanfaatan
amine
t1,il:xl,
i
Pengolahan feldspar dimaksudkan untuk menghilangkan/me- Penghilangan besi (pemisahan besi/larutan besi
nurunkan kadar mineral pengotor seperti besi, biotit, turmalin, garnet, MagnetiVpelarut H:SOr)

mika/muscovit dan kuarsa. Pengolahan dapat dilakukan secara seder-


hana dengan penggilingan, pencucian, dan pengayakan. Penggilingan
Dibuang
dapat dilakukan denlan pan mill atau pebble mill. Cara lain dalam
pengolahan feldspar rnodel floatasi brjih (froth floatation) yaitu proses
pemilahan partikel halus dan partikel kasar dengan memanfaatkan
hidroflor-l
asam l=oot^'[_}--- Pasir kuarsa
sifat fisik dan kimia antara batas fase padat (mineral), fase air (media)
dan gas, sehingga diperoleh mineral berharga yang disebut konsentrat
asetat
amine
pineoil J I tpH, z,s - ll I

(yang dalam hal ini berupa buih/busa). Proses pengolahan ini


dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengapungkan mineral I_o"ro,;;*,---l
=-
pipihimika terlebih dahulu dan kotoran besinya dihilangkan dengan t _l
pemisah magnetis (magnetic separator) atau dengan pelarut H2SO4.
Proses ini dapat memisahkan secara selnpurna antara feldspar dengan
i .--."*
kuarsa, mika-dan oksida besi. Keberhasilan dari proses ini ditentukan
oleh penentuan segmen kimia yang sesuai untuk dipergunakan dalam
..-",*- I
f----r- Y
pengolahan tersebut. Bagan alir pengolahan feldspar secara floatasi
Produk feldspar mumi
buih adalah pada Gambar 5.
Mutu feldspar ditentukan oleh oksida kimia seperti K2O dan
NazO. Kalau kandungan oksida tersebut relatif tinggi (>67o), bahan Gambar 5. Bagan alir pengolahan feldspar
il
108

tersebut digolongkan jenis feldspar. Selain itu ditentukan pula oleh


oksida pengotor yang terdapat dalam bahan baku feldspar seperti
FezOr dan TiOz.
Feldspar digunakan dalam berbagai industri seperti industri
keramik, gelas dan kaca lembaran.
o Industri keramik BAB V
Spesifikasi feldspar untuk keramik (Str. No. 1145, 1984)
I
RAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAIT.
Oksidasi Jenis industri AN DENGAN BATUAN GUNUNG API
Porselen 7o SaniterTo Gerabah halus padat 7o {
I
K2O + Na2O 6 - t5 6 - 15 6 - t5
i
Fe2Oj 0,5 0,7 0,8 I. OBSIDIAN
Ti02 ol 0,7 i
t
CaO 0,5 0.5 t,0 I
I Merupakan "ienis batuan beku luar, hasil pembekuan magma
i yang kaya silika. Pembekuan terjadi demikian cepat sefiingga mineral
i
o Industri gelas pembentuknya tidak sempat mengkristal dengan baik dan kedudukan
Spesifikasi feldspar untuk industri gelas: kristalnya tidak beraturan. Obsidian kebanyakan bdrwarna putih
SiOz$o) 68,00 - 69,99 keabu-abuan hingga hitam, kadang-kadang ada garis merah kecoklat-
Al2O3 (Vo) >ll an dan hitam. Dijumpai pula obsidian yang berwarna kehijauan, ungu
KzOzNaz(Vo) >il ataupun warna perak. jenis ini dikenal dengan obsidian pelangi.
FezOt (Vo) 0,t -0,2 Obsidian dengan silika sebagai komposisi utama mempunyai kekeras-
Ukuran butir + 16 mesh (maksimum) nol an lebih dari 6 menurut skala Mohs, berat jenis 3-3,5, rnempunyai sifat
+ 20 mesh (maksimum) l7o pecahan konkoidal. Menurut reaksi Bowen, mineral silika akan mele-
- (maksimum) :25Vo
100 mesh
bur pada temperatur 700" - 800' C.
Spesifikasi feldspar untuk industri gelas "amber" (berwarna coklat)
Kalium feldspar (7o) :99,5 (-20 mesh)
FezOt (7o) :0,05 (maksimum) Tempat Diketemukan
KzO (7o) :> 10
Kebanyakan obsidian didapatkan sebagai batuan beku luar pada
AlzOt (7o) :>18 jalur gunung api di [ndonesia yang berumur relatif rnuda (Pleistosen -
Silika bebas (7o) : 6 (maksimum)
Kuarter). Ter-npat diketemukannya obsidian antara lain:
CaO (7o) :2 (maksimum) o Jarnbi: G. Cianturrg, S. Purgut dan S. Penuh (pada batuan lava
Spesifikasi feldspar untuk industri kaca lembaran
andesit)
Al2O3(7o):>18 o Jawa Barat: Nagreg Kab. Bandung (berupa sisipan dan bongkah pada
FeOt(Vo) : < 0,8
batuan tras); G. Cian-ris Kab. Gamt (terdapat selang-seling dengan
KzO(7o) :>10
I
110 1il

perlit diatas andesit); Ciasmara Kab. Bogor; Leuwiliang, G. Kiara- ( H alfe de Is te ne n) batu kelas [V.
beres, kurang lebih 6 km sebelah barat G. Salak (merupakan lava dan o Bahan perlit rekayasalartificial perLit
kurang lebih panjang 2 km dan aliran lava yang merupakan susunan Perlit anificial dapat direkayasa dengan bahan baku dari obsidian
balok berwarna abu-abu dengan steroida); Terogog, Priangan (sing- (Sukandamrmidi, 1983). Dari penelitian dengan bahan baku obsidran
kapan 100 - 150 m panjang, tebal 1-5 m); Anyer, G. Barengkong dari Nagreg sesudah dipanaskan dengan oven selama 90 menit pada
sebelah selatan/barat Barengkok, Banten. temperatur 1000" - 1 100' C terjadi perubahan sebagai berikut:
o Lampung: Pulau Krakatau, Pulau Panjang, Wai Seputih (meiupakan I
semula warna hitam berubah meniadi putih keabuan
singkapan bulat sepanjang I km). i volume berkembang menjadi 5 kali lipat
o Kalimantan: dekat Sampit r berat jenis yang semula 3,35 menjadi 0,6
r Sulawesi Utara: Tataaran, Tomohon Kab. Minahasa o selama terjadinya perubahan warna, keluar air dari massa batuan,
o Irian Barat: P. Namotote dan batuan menjadi berpori dan lengket antara fragmen yang satu
dengan yang lain
Teknik Penambangan Dengan demikian maka artificial perlit beratnya menjadi sangat
kurang dengan kekuatan yang tinggi. Oleh sebab itu perlit hasil
Dilakukan dengan sistem kuari dengan peralatan sederhana. rekayasa dari obsidian, dapat digunakan untuk bahan beton ringan
Karena obsidian merupakan tubuh batuan yang keras, pada tahap awal ataupun dinding peredam dan isolasi panas.
penambangan untuk memperoleh blok-blok yang cukup besar dimulai
proses peledakan.
2. PERLIT
Pengolahan dan Pemanfaatan
Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tiba-tiba
o Obsidian mempunyai wama indah dan keras, disamping itu mudah dengan tekanan yang tinggi dalam suasana basah. Komposisi utama
dibentuk. Pada jaman Prasejarah, manusia purba memanfaatkan adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh steroida-
obsidian untuk senjatalkapak atau "titikan" penimbul api. steroida kecil, ringan. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehi-
o Bangunan taman. Perlit ini bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu
Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat antara 950-1050' C, akan mencapai perkembangan isi yang tetap dan
dimanfaatkan sebagai fondasi bangunan. Obsidian tidak porous, hal maksimum. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggu-
ini mengakibatkan daya rekat semen menjadi berkurang. Obsidian naannya sebagai bahan baku pembuatan bahan bangunan ringan.
apabila dipecah mempunyai sifat konkoidal dengan pinggiran yang Menurut hasil penelitian perlit yang baik mengandung SiOz707o, air
tajam. Oleh karenanya dalam pengerjaannya harus hati-hati. 2-5Vo,Na dan K sebanyak 5-8Vo berat. Dengan susunan ini perlit akan
o Bahan batu mulia mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah demikian pula suhu
Karena sifatnya yang kompak, beberapa jenis berwarna terang dan pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya
transparan obsidian dapat dibentuk menjadi batu mulia. Menurut akan berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan
klasifikasi Kinge, obsidian termasuk batu mulia tanggung mengakibatkan desintegrasi. Berat jenis perlit sebelum diolah/dipanas-
kan antara l,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi 0,11-0,15.
112 l13

Tempat Diketemukan dan dasit sebagai erupsi celah pada Plio-Plistosen)


Jawa Barat: Ciasmara Kab. Bogor (nilai ekspansi l27Vo terdapat
Seperti halnya obsidian, perlit didapatkan disekitar gunung api
sebagai fragmen dalam breksi lahar dan aliran lava gelas volkanik);
yang berumur relatif muda. Tempat diketemukan antara lain:
o Sumatera Utara: Pansur Napitu, Kec. Silindung Kab. Tapanuli Utara G. Kiamis Kec. Samarang Kab. Garut (nilai ekspansi ll9%o terdapat
berselang-seling dengan obsidian diatas breksi); Santrijaya Kec.
(prosentase nilai ekspansi I 58,3Vo terdapat sebagai bongkah-bongkah
Karangnunggal Kab. Tasikmalaya (terdapat sebagai aliran gelas
dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian)
o volkanik dalam tufa dasit-andesit dan sebagai fragmen dalam breksi.
Sumatera Barat: Bukit Rasam, Kec. Lubuk Sikaping Kab. pasaman
Nusa Tenggara Barat: Dorodonggamasa Kec. Sape Kab. Bima (nilai
(prosentase nilai ekspansi maksimum 5l,5l7o HzO 0,03' ',r, minimum
ekspansi 300Vo, sebagai gang dalam andesit).
50,007o HzO 2,837o terdapat sebagai bongkah dalam tufa); Bukit
Sulawesi Utara: Tataaran Kec. Tomohon Kab. Minahasa (nilai eks-
Sipinang Kec. Sepuluh Koto, Singkarak Kab. Solok.(prosentase nilai
pansi 1767o terdapat sebagai sisipan dalam aliran lava gelas volkanik
ekspansi 947o terdapat sebagai bongkah dalam tufa dan berasosiasi
dengan obsidian); Bukit Batu Kambing, Kab. Solok (nilai ekspansi
riolitik
maksimum 63,15%o H2O 0,057o, minimum 8,50Vo H2O l,12%o
terdapat dalam Formasi Andesit) Teknik Penambangan
o Jambi: S. Tutung Kec. Air Hangat, Kab. Kerinci; G. Gantung S.
Dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Karena perlit
Purgut dan S. Penuh (nilai ekspansi l00Vo terdapat dalam satuan
merupakarf bahan galian lunak penambangan dilakukan dengan alat
batuan lava andesit)
sederhana.
o Bengkulu: Bukit Naning, Kotadonok, Bengkulu (terdapat dalam
benmk bongkah dialiran sungai terdiri breksi vulkanik)
e Sumatera Selatan: Gunung Batu dan Uladanau, Kec. Pulau Beringin, Pengolahan dan Pemanfaatan
Kab. Ogan Komering Ulu (nilai ekspansi maksimum 75Vo sebagai Perlit disamping didapatkan dialam, dapat pula direkaya-
fragmen dalam breksi tufa); sa/dibuat dari obsidian derrgan pemanasan
o Lampung: Mutar Alam Kec. Sumberjaya Kab. Lampung Utara (nilai Bahan bangunan
ekspansi 16,21-269Ea, berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit dalarn Perlit dimanfaatkan sebagai "very light aggregate" untuk beton atau
graben Gedongsurian); Gedong Surian, Kec. Surnberjaya Kab. bata cetak yang sangat ringan. Disamping itu perlit dapat pula
Lampung Utara (berasosiasi dengan tufa riolit dan dasit dalam graben meninggikan daya isolasi terhadap panas dan suara/peredam, tetapi
Gedongsuriiur); Suwoh Kec. Belalau Kab. Lampung Utara (nilai mempunyai daya tekan rendah.
ekspansi maksimum 68,757o, berasosiasi dengan dasit, tufa breksi, Dalam bentuk ukuran pasir dipergunakan untuk penyaring air.
sebagai hasil erupsi Plio-Pleistosen pada sesar Semangko/Graben
Suwoh); G. Asahan, desa Pumawiwitan Kec. Sumberjaya Kab.
Lampung Utzra (nilai ekspansi 100-200Vo); Antatai (berwama hitam 3. PUMICE/BATU APUNG
perlitik kompak); Penaga/tepi pantai berwarna hitam keabuan perlitik
kompak); G. Muhul Kec. Belalau Kab. Lampung Utara (nilai ' Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan
ekspansi maksimum 329To,berasosiasi dengan tufa breksi, lava riolit bersentuhan dengan udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam
114 115

dengan gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan permukaan); Cicurug Kab. Sukabumi (kandungan SiOz = 63,20Vo,
untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-tiba. Pumice umum- AlzOr - 12,5Vo berupa fragmen pada batuan tufa); Cikatomas,
nya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat letusan Cicurug, G. Kiaraberes Bogor.
gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Pumice o Daerah Istimewa Yogyakarta: Kulon Progo pada Formasi Andesit
umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas Tua.
atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula dibuat o Nusa Tenggara Barat: Lendangnangka, Jurit, Rempung, Pringgesela
dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pema- (tebal singkapan2-5 m sebaran 1000 Ha): Masbagik Utara Kec. Mas-
nasan yang dilakukan pada obsidian dari Krakatau, suhu yang bagik Kab. Lombok Timur (ebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha);
dipe^rlukan untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata Kopang, Mantang Kec. Batukilang Kab. Lombok Barat (telah diman-
880oC. Berat jenis obsidian yang semula 236 turun menjadi 0,416 faatkan untuk batako sebaran 3000 Ha); Narimaga Kec. Rembiga
sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung didalam air. Kab. Lombok Barat (tebal singkapan}-4 m, telah diusahakan rakyat).
Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwama putih o Maluku: Rum, Gato, Tidore (kandungan SiO2 - 35,92-67,89Vo; Al2O3
abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler dengan ukuran = 6,4- 16,98%o).
lubang, yang bervariasi ukurannya baik berhubungan satu sama lain o Nusa Tenggara Timur: Tanah Beak, Kec. Baturliang Kab. Lombok
atau tidak struktur skorious dengan lubang yang terorientasi. Kadang- Tengah (dimanfaatkan sebagai campuran bgton ringan dan filter).
kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit/kalsit. Batuan ini tahan
terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu higroskopis (meng-
Teknik Penambangan
isap air). Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatan-
tekan antara 3O-2Okglcm2. Komposisi utama mineral silikat amorf. Batu apung sebagai bahan galian tersingkap dekat permukaan,
dan relatif tidak keras. Oleh sebab itu penambangan dilakukan dengan
tambang terbuka/tambang permukaan dengan peralatan sederhana.
Tempat Diketemukan
Pemisahan terhadap pengotor dilakukan dengan cara manual. Apabila
Keterdapatan batu apung di Indonesia selalu berkaitan dengan dikehendaki ukuran butir tertentu proses pemecahan (grinding) dan
rangkaian gunung api Kuarter sampai Tersier muda. Tempat dimana pengayakan dapat dilakukan.
batu apung didapatkan antara lain:
o Jambi: Salambuku, Lubukgaung, Kec. Bangko, Kab. Sarko (meru- Pengolahan dan Pemanfaatan
pakan piroklastik halus yang berasal dari satuan batuan gunung api
atau tufa dengan komponen batu apung diameter 0,5-15 cm terdapat o Sebagai bahan bangunan
dalam Fonrlasi Kasai). Sebagai bahan tahan api, dinding penyekat ruangan dalam bentuk
o Lampung: sekitar kepulauan Krakatau terutama di P. Panjang lembaran sifatnya yang hidraulis baik untuk teknik bangunan basah.
(sebagai hasil letusan G. Krakatau yang memuntahkan batu apung). Disamping itu berfungsi pula sebagai bahan isolasi panas dan suara
. Jawa Barat: Kawah Danu, Banten, sepanjang pantai laut sebelah barat atau untuk isolasi kamar/peredam atau almari es
(diduga hasil kegiatan G. Krakatau); Nagreg, Kab. Bandung (berupa r Industri
fragmen dalam batuan tufa); Mancak, Pabuaran, Kab. Serang (mutu Sebagai bahan penyaring setelah diproses dengan ukuran butir ter-
baik untuk agregat beton, berupa fragmen pada batuan tufa dan aliran tentu disamping untuk abrasive khususnya bahan poles untuk logam.
116 fi1

4. TRAS Tempat Diketemukan


Penyebaran tras di Indonesia mengikuti jalur rangkaian gunung
Tras disebut pula sebagai pozolan, merupakan bahan galian api Tersier dan Kuarter antara lain:
yang cukup banyak mengandung silika amorf yang dapat larut diair o Daerah Istimewa Aceh: Ujung Batu dan Krueng Raya, Kab. Aceh
atau dalam larutan asam. Nama pozolan diambil dari suatu desa
Besar (pelapukan tufa breksi dengan komponen dasit dan andesit);
Puzzuoli de Napel, Italia dimana bahan tersebut diketemukan. Tras
Gronggong Kab. Aceh Pidie (berupa tufa pasiran, berbutir kasar-
(alam) pada umumnya terbentuk dari batuan volkanik yang banyak
kasar halus telalr mengalami pelapukan); Takengon, Kec. Takengon,
mengandung feldspar dan silika, antara lain breksi andesit, granit,
Kab. Aceh Tengah (berupa tufa-pasiran berbutir kasar mengandung
rhyolit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses komponen batu apung yang telah lapuk)
pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan
o Sumatera Utara: Sarulla, Kab. Tapanuli Utara (berasal dari hasil
senyawa silika amorf. Makin lanjut tingkat pelapukannya makin baik
pelapukan tufa riolit berbatu apung)
mutu dari tras. (Santoso, 1994) menyelidiki tras yang ditemukan di
Sumatera Barat: Muara Laboh Kab. Solok; Padang Panjang Kab.
Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh unsur kimia
Tanah Datar, Matur dan Gadut Kab. Agam (dapat dipergunakan
sebagai berikut: SiOz, AlzO:, CaO, FezO:, MgO, Na2O, KzO, MnO,
sebagai bata cetak atau tanah mantap dengan penstabil kapur atau se-
TiO2, P2O5, HzO. Dari unsur tersebut yang menjadi perhatian adalah
men, kuat tekan = 4,6-19, kuat lentur = 1,9-9,3 kg/cm2; Bonjol Kab.
unsur SiO2, Al2O3, dan CaO. Standart unsur kimia untuk tras yang
Pasarnan (telah digunakan sebagai bahan bata cetak dan bangunan)
akan diusahakan adalah sebagai berikut (BKPMD vide Santoso,
Jambi: P. Pandan dan Batuputih, Kec. Danau Kerinci Kab. Kerinci
1994).
(terdapat sebagai hasil pelapukan batuan gunung api yang
Tabel 8. Standart komposisi kimia tras.
mengandung fragmen batu apung); Lolo Kecil Kec. Gunugraya Kab.
Kerinci (merupakan pelapukan batuan gunung api yang mengandung
Unsur I Kisaran 7o berat
fragmen batuapung); Kampai, Bukit limon, Selai Pulau tengah dan
sio: | 40.76-s6.20 Batu putih (merupakan hasil pelapukan batuan gunung api yang
At2or | 11.35-27.55
mengandung fragmen batu apung)
Fe2O1 | 7.35-13.15
H2O Bengkulu: Jambu keling, Kotadonok (pelapukan breksi tufa berbatu
| 3.35-10.70
CaO I 0.82-t0.27 apung) Tanjung panai Kec. Padang Ulaktanding; Lubuk Tanjung
Mgo | 1.96- 8,05 Kec. Kerkap; Kapahiang, dekat perbatasan dengan Propinsi Sumatera
Barat (pelapukan batuan vulkanik muda)
Sebagai bahan bangunan tras mempunyai sifat-sifat yang khas. Lampung: Mutaralam Kec. Sumberjaya Kab. Lampung Utara (baik
Sifat tras yang terpenting apabila dicampur dengan kapur padam untuk bahan pernbuatan batako dan plester, merupakan hasil
(kapur tohor) dan air akan mempunyai sifat seperti semen. Sifat ini pelapukan batuan volkanik berumur Kuartar);
disebabkan oksida silika (SiOz) yang amorf dan oksida alumina Jawa Barat: Ciomas Kab. Serang (sebagai tufa batu apung hasil
(Al2O3) di dalam tras yang menjadi bersifat asam. Kedua macam kegiatan G. Danan); Batu recg dan Bongkor, Kec. Lembang Kab.
oksida yang bersifat.asam tersebut bersenyawa dengan kapur tohor Bandung (berasosiasi dengan pelapukan bahan yang berasal dari G.
dan air yang akhirnya mempunyai sifat seperti semen. Tangkuban Prahu dan bercampur dengan obsidian dan batuapung);
il
I

118 119

Cicurug Kab. Sukabumi (merupakan hasil pelapukan bahan yang


I

l 0,286Vo; MgO = 0,l4Vc; MnO = 0,3687o, SO3 = l,59Vo); Kendel


l

berasal dari G. Salak. Lapisan atas bercampur dengan batu apung); I Kec. Kemusu Kab. Boyolali (kandungan SiOr = 4j,36Vo, AlzO: +
Fe2Oj = 35,867o; CaO = ll,867a; MgO = 0,22To, kadar air rata-rata
I

Sulukuning Kab. Purwakarta (kandungan SiO2 = 42,7-48,5Vo; Al2Or


j

= ll,5-lJ,ZVa; Fe2O3 = l3,l-l9,2%o; CaO = 1,9-4,6Vo; MgO = 1,2- 3,37a); Jatinom Kec. Jatinom, Klaten (dapat sebagai bata cetak
;l
6,07o; NazO = 0,6-l ,5Vo; KzO = 0,1-0,6Vo; H2O = 6,2-9,77o; HD = dengan beban, kandungan SiO2 - 53,0Vo; Al2O3 + FeOj = 33,4Vo,
12,3-19,2Va, berat jenis = 2,43); Nagreg, Kab. Bandung (erdapat CaO = 8,587o: MgO - 0,447o, kadar air rata-rata = 3,8Vo); Towel,
dalam batuan tufa andesit, dapat dipergunakan sebagai batuan Kab. Tegal; (baik untuk batako); Rahtawu, Kab. Jepara (baik untuk
campuran semen poftland pttzzolan); Cimeong, Sukaresmi Kec. Maja batako); Badungan Kab. Magelang (baik untuk batako); Samigaluh,
Kab. Majalengka (merupakan pelapukan nrf dan breksi andesit); Kulon Progo, DIY (baik untuk batako); Wonogiri Kab. Wonogiri;
Sukamelang Kec. Kadipaten Kab. Majalengka (kandungan SiO2 = Rembang Kab. Probolinggo.
46,60Vo, AlzO: + Fe2O3 = 38,227o, CaO = 5,08Vo, MgO = l,24Vo, Jawa Timur: Batu, Malang (kandungan SiO2 - 54,72Vo; AlzOr +
kadar air rata-rata 1,07o, dapat digunakan sebagai tanah mantap tanpa FezO.r - 25,17Va; CaO = 2,37o); Kec. Pujon Kab. Malang (kandungan
tekan); Sukaraja, Maruyung dan Cikancung Kab. Bandung; Cikalong SiO2 = 57,ZVo, Al2Or + FeOr - 30,48Va; CaO = j,OBVo, kadar air rata-
wetan Kab. Bandung; Nyalindung, Padalarang, Kab. Bandung; rata4,l7o; Sumberbrantas Kec. Batu, Kab. Malang (kandungan SiO2
Batujajar Kec. Cililing Kab. Bandung; Bobos dan Loji Kec. Sumber, = 59,56, AlzO: + FezO: = 30,48Va, CaO = 6,287o, MgO = l,SVa,
Kab. Cirebon (kandungan SiO2 = 68,747o, Fe2O3 + Al2O3 = 23,26Vo; kadar air = 2,3Vo); Punten, Kec. Batu, Malang (kandungan SiO2 -
CaO = 1,707o, MgO - 0,547o, kadar air =2,387o); Gekbrong Kec. 58,287o, Al2O3 + FezOr = 26,587o, CaO = 7,84Vo, MgO = l,27Vo,
Warungkondang, Kab. Cianjur (kandungan SiO2 - 457o, Al2O3 = kadar air = 2,37o); Turan Kab. Malang, Jari, Kec. Bubukan, Kab.
ZOVo krat tekan 5 2- I 00 kg/cm2 Bojonegoro (kandungan SiO2 - 5O,3-58,48Vo, Al2O,1 * Fe2O3 =
Jawa Tengah: Kalirejo, Kec. Ungaran Kab. Semarang (dapat 26,46-4,68Vo, MgO = 0,35Vo, kadar air = 3,51-'7,067o), G. Kelud
digunakan untuk batako tanpa beban, kuat tekan =29,0, kuat lentur = (kandungan SiO, = 39,637a, Al2Oj = 24,147o, CaO = l,9lVo, MnO
=
10,5 kg/cm2) Pudak Payung, Kec. Ungaran Kab. Semarang (kuat 0,747o, FeOj = 1,SlVo); Pacet, Kec. Pacet, Mojokerto (kandungan
tekan = 83,2 kuat lentur = 25,5 k{cm2, dapat digunakan untuk batako SiO2 = 56,127o, Al2Or + Fe2O3 = 29,887o, CaO = lO,44Vo, MgO =
tanpa beban); Lajan, Kec. Sumowono (dapat digunakan sebagai tanah 0,607o, kadar air = 0,97o); Made, Kec. Pacet Kab. Mojokerlo
mantap tanpa beban, kandungan SiO2 = 5':.,82Vo; A12O: + Fe2O3 = (kandungan SiO2 - 57,18Vo, AlzOr + Fe2O3 - 24,10Vo; CaO =
28,407o; CaO = 6,10%o, MgO = 1,627a, kadar air rata-rata = l,5%o); ll,08Vo; MgO = 1 1 ,lL%o, kadar air = 3 ,67o dapat dipergunakan untuk
Bandungan, Kec. Ambarawa (dapat digunakan sebagai tanah mantap bata cetak dengan beban dan bersifat puzolianik); Singgahan, Pulung
tanpa beban, kandungan SiO2 - 50,57o, AlzO: + Fe2O3 = 34,78?o; Kab, Ponorogo; Puger Kab. Trenggalek (baik unruk batako); Pana-
CaO = 7,92Vo; MgO = 1,837o, kadar air rata-rata= 1,087o); Kragilan rukan, Situbondo; Pandak, Parseh, Tegalampel, Bondowoso (baik
Kec. Mojosongo Kab. Boyolali (dapat digunakan sebagai bata cetak untuk batako dan plester).
dengan beban, kandungan SiO2 = 44,44Va; AlzO: + Fe2O3 = 35,24Vo; Bali; Bajar Males dan Batujulung Kec. Kura, Kab. Bandung; Marga,
CaO = 7,547o; MgO = 0,42Va, kadar air 4,1Vo); Kaligesing Kab. Kab. Tabanan; Bringkit Kab. Badung; Samplangan, Gua Gajah,
Purworejo (merupakan pelapukan breksi rulkanik bersifat lunak, Bunitan, Kab. Gianyar; Bukitjambul Kab. Klungkung;Banjar Wanyu
kandungan SiO2 = 507o; AlzOt = 20Vo); G. Muria Kab. Pati Kec. Marga. Tabanan.
(kandungan SiO2 - 50,l3%o; AlzOr + Fe2Oj = 38,93Vo; CaO = Nusa Tenggara Barat: Tanah Beak Kab. Lombok barat (dapat
t20 121

dimanfaatkan untuk batako, kuat tarik = 2,9-7,7 kglcm2, kuat tekan =


Bahan baku dari tambang
20,7-35,07okf,cm2
Nusa Tenggara Timur: Waipora Kec. Bola Kab. Sikka (merupakan
hasil pelapukan batuan tufa, baik untuk batako); Maumere Kab.
Sikka (pelapukan batuan tufa); Waulupang Kab. Flores Timur
(pelapukan batuan tufa); Lewoleba, P. Lembata (pelapukan. batuan
tufa, sudah dimanfaatkan); Rainimi dan Atambuna Kab. Kupang.
Sulawesi Utara: Pineleng Kec. Pineleng Kab. Tondano (kandungan
SiO2 - 57,96 - 64,607o; Al2O3 + Fe2Oj = 19,22-27,36Vo; CaO = 0,33 - Pengayakan
9,36Vo; MgO = 0,53-l,64Vo; kadar air = 0,8-5,8Vo, pelapukan batuan
tufa kaca); Matani, Kec. Tomohon (kandungan SiO2 = 65,28 -
72,18Vo; Al2O3+Fe2Ot = 14,76-25,387o; SOr = 0,9-0,827oi MgO =
0,16-1,59Vo, kadar air = 0,7-3,lVo, dapat sebagai bahan batako) Siap dicampur dengan kapur tohor
o Sulawesi Selatan; Bukit Lakapala, Kec. Malusetasi, Kab. Bamr;
Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa. Gambar 6. Bagan alir pengolahan tras.

Teknik Penambangan (tanpa bakar). Mesin cetak manual/tidak otomatis antara lain:
Landcrete (Afrika Selatan), Cinva Ram (Amerika) yang semi oto-
Bahan galian tras relatif lunak dan terdapat dekat permukaan.
matik mesin buatan Italia dengan merk Rosacometta. Buatan Indo-
Oleh sebab itu penambangan terbuka dapat dilakukan dengan pera-
nesia, termasuk jenis tidak otomatis yang dapat mencetak dengan
latan sederhana.
ukuran 10 x 20 x 40 cm, tidak berlubang. Pengolahan selanjutnya
setelah dicetak dipindahkan ke dalam rak (tidak ditumpuk) berada
Pengolahan dan Pemanfaatan diruang terbuka, beratap dan teduh sehingga udara dapat bebas
Pozolan sendiri tidak mempunyai sifat mengikat dan mengeras
masuk kedalam. Tiap hari disiram dengan air selama 1 minggu.
Setelah didiamkan selama 3 minggu batako menjadi keras dapat
tetapi apabila bahan ini ada dalam keadaan butir halus dan kemudian
dicampur dengan kapur padarr dan air secukupnya maka akan j* dipakai. Proses ini dapat dipercepat dengan sistem curing.
mempunyai sifat hidraulis didalam beberapa waktu. Oleh sebab itu
Batako yang dipakai untuk konstruksi bangunan disyaratkan
mempunyai kuat tekan minimum 25 kglcmz.
pengolahan awal tras dilakukan seperti pada Gambar 6.
Semen ral<yat
Penggunaan tras antara [ain:
. Komposisi kimia dari tras sesudah ditambah kapur tohor menye-
Untuk luluh, plesteran, lantai. Untuk keperluan tersebut campuran
rupai komposisi kimia dari semen portland. Walaupun demikian
tras: kapur padam = 5 : l, dan air secukupnya. Ditambah dengan
proses pengerasannya cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut
semen portland akan memberikan hasil yang lebih baik.
perlu penelitian lanjutan khusus pencarian zat additif yang mampu
o Batako
mempercepat proses pengerasan.
Dengan perbandingan tersebut di atas, tras dapat dicetak untuk batako
122
I
t23
i

5. BELERANG Iempung tufaan)


Jawa Barat: G. Papandayan (tipe sublimasi, kadar S = 9O-95Vo); G.
j'
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai 1l Kraha (tipe sublimasi, kadar S = 25-60Vo): G. Galunggung (ipe
senyawa sulfida dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfida I endapan lumpur), G. Putri (tipe endapan lumpur, telah digunakan
didapatkan dalam bentuk galena-PbS, chalkopirit-CuFeSz dan Pirit- untuk industri kimia dan pupuk); G. Ciremai, G. Tangkuban Prahu;
FeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses hidrothermal, kecuali yang G. Wayang. G. Matang, Kawah Saat, Kawah Mas.
tersebut terakhir dapat pula terjadi karena proses sedimenasi dalam Jawa Tengah: G. Dieng (tipe danau kawah dan endapan lumpur,
kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk kadar S =32Vo): G. Telaga Terus
kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan Jawa Timur: G. Arjuna, G. Welirang, K. Ijen (tipe sublimasi, kadar S
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai =20-807o); G.Ijen
akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dari Sulawesi Utara: G. Soputan, Kawah Masem (tipe sublimasi, kadar S
dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan = 46-567o) Ronasui, Tomboan (tipe sublimasi kadar S = 70Vo): G.
rangkaian gunung api aktif. Dengan demikian belerang alam dapat Ambang (tipe sublimasi kadar S =70Va); G. Ambang (tipe sublimasi,
dikelompokkan menjadi tipe sublimasi dan tipe lumpur. Belerang kadar S = 83-997o); G. Mahawu (tipe danau kawah dan endapan
berrvarna kuning, kekerasan 1,5-2,5, berat jenis: 2,05' blla dibakar lumpur, kadar S =70Vo
berwarna biru, menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak' Maluku: Wuslah, P. Damar (tipe sublimasi dan endapan lumpur
kadar S = 55-79Vo).

Tempat Diketemukan
Teknik Penambangan
Seperti telah diuraikan di atas, endapan belerang berkaitan
dengan gunung api yang masih. aktif. Tempat diketemukan endapan Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara
belerang antara lain: tambang terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan
. Daerah Istimewa Aceh: G. Lamo Mete, P. We, Kab. Aceh besar alat-alat sederhana atau dapat pula dengan tambang semprot. Apabila
(merupakan endapan fumarola, kadar S = 30Vo); Meluak Gayolestan, jumlah endapan belerang sedikit maka penambangannya dapat
Kec. Blangkejeraen, Kab. Aceh Tenggara (merupakan endapan dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan antara lain:
solfatara): G. Seulawah, Kab' Aceh Barat (kadar S = 45-50%); cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga
Bumiteulong, Kab. Aceh Tengah manusia
o Sumatera Utara: G. Sorik Merapi, Kab. Taput (enis danau kawah Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup
kadarS =20-93Vo) yang cukup tebal, cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara
o Sumatara Barat: LembangJaya Kab. Solok Frasch Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air
o Jambi: Sungai Tutung, Air Hangat, Kec. Air Hangat Kab' Kerinci panas (suhu 335' F) kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa
(erdapat sekitar mata air panas, umulrmya menempel pada batuan kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan. Tahap
lempung tufaan); G. Kunyit, Kec. Gunungraya Kab. Kerinci (terdapat berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
disekitar mata air panas pada umumnya menempel pada batuan
t
,l
124 125

Pengolahan Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan


dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang di dalam wajan
Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan besi atau aluminium yang berdiameter 80-100 cm di atas tungku
hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat sederhana yang terbuat dari tanah liat/andesit. pemanasan dilakukan
langsung dimasukkan ke dalam autoklaf. Dalam autcklaf dimasukkan/ dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah
ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan me- belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang
masukkan uap air panas dengan tekanan 3 atmosler selama 30-60 me- terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung bambu
nit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur sebagai alat cetakannya. Secara skematis digambarkan pada Gambar
yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. 7.
Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemu-
dian dicetak.
Pemanfaatan
Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakukan
secara floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf. Belerang banyak digunakan dalam industri kimia yaitu untuk
Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan pembuatan asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan untuk pembuatan
memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. pupuk, penghalusan minyak bahan-bahan kimia berat dan keperluan
Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan lain untuk metalurgi.
dan penghabluran dengan menggunakan pelarut karbon disulfida, Di samping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri
dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya. karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban,
di.laring pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi, in-
Kapasilas lfi) kg
dustri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, CS2, bahan anti se-
4r**----1 5
ranggaltikus, bahan pengawet kayu, obat-obatan dan lain-lain. Bebe-
rapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
. Untuk industri gula
dihltncurkan
dipana*kan
M il-ffi Kadar S:99,3%o, As : 0,05% (maksimum), bitumen :0,03o/o,H2O
:0,01o/o, Abu : 0,03yo, Sisa bakar : 0.7% dan CS2 :0,08%
. Untuk industri pupuk
Catatan: Kadar S : 99,88% (minimum), H2O : O,lgyo, Abu : 0,03, Sisa
Uap belerang I. Bongkah 3. Belerang 5. Cetakan tabung bakar: 0,20oA, acid sebagai H2SO4 :0,07o/o, NaCl:41,87 ppm, Fe
berbahaya apabila belerang dari dipanaskan yang diisi bele : 36,10 ppm
terhirup manusia, tambang 4. Serbuk rang hasil . Untuk industri kimia pokok (kecuali pupuk)
usahakan cerobong 2. Butir belerang belerang murni pervrnasan Kadar S : 99,8o/o, bitumen : 130 ppm, H2O : 1,52%o, Abu :
asap dan masker ukuran I cm 6. Belerang murni 0,009oA, Fe2O3 : 0,0008%
dalam bentuk . Lain-lain
silinder Industri korek api kadar S :98%o, industri karet yang tidak termasuk
Gambar 7. Skema pengolahan belerang.
126 127

golongan manapun diperlukan ukuran butir = 300 mesh hasil sublimasi uap solfatara dengan kadar belerang (S) sekitar 70-
. Industri ban (luar dan dalam) 99,9Vo.

Kadar S =99,997o,ukuran butir = 325 mesh, Abu = 0,0lVo, moisture o Tipe lumpur, terdapat didekat danau kawah dengan kadar S = 40-
60Vo
= O,\lVo, HzSOr matter -- 0,04Vo, CSz insolubl e = 0,04Va
Mata air panas yang sering muncul di sekitar gunung api, juga o Tipe kerak, terdapat disekitar kawah dengan kadar S =20-50Vo.
mengandung belerang, dimanfaatkan untuk penyembuhan sakit kulit
(sebagai desinfektan)
6. TRAKHIT
Catatan:
Endapan belerang berkaitan erat dengan kegiatan gunung api' Merupakan batuan beku luar, kristalnya relatif kecil mempunyai
Endapan tersebut dapat merupakan endapan sedimen, kerak belerang komposisi mineral seperti granit tetapi tanpa mineral kuarsa, utama-
atau endapan hidrothermal-meiasomatik. Beberapa pendapat tentang nya adalah mineral feldspar jenis ortoklas. Wamanya tidak seterang
asal mula belerang antara lain diuraikan sebagai berikut: granit, yaitu berwarna kuning muda hingga abu-abu, berat jenis 2,1-
o Bischof menjelaskan belerang berasal dari HzS yang merupakan hasil 2,3 kekuatan tekan 500-900 kglcm'. Mineral feldsparnya sangat do-
reduksi CaSO+ oleh karbon dan methan minan sehingga apabila mengalami pelapukan feldspar tersebut akan
berubah menjadi kaolin. Batuan ini terdapat sebagai retas, aliran
CaSO+ +2C- + CaS + 2COz permukaan bongkah, debu ataupun breksi gunung api.
CaSO+ + CH+-+ CaS + COz + 2HzO
CaS + COz + HzO------+ CaCO: + HzS
Oz--) 25 + zHzO Tempat Diketemukan
2HzS +

Terbentuknya H2S menjadi belerang (S) dapat dengan 2 cara yaitu


o Bengkulu: Rejang Lebong (terdapat dalam batuan andesit terubah,
oksidasi oleh air tanah dan reaksi antara H2S dengan CaSO+ kadar KzO - 9,26Vo)
o Sumatera Selatan: Gunung Batu sebelah timur Palembang (terdapat
2HzS + Oz-a 2HzO + 2A(O2 dari air tanah) dalam batuan ortoklas porfir, kadar KzO = 9,36Vo)
3HzS + CaSO+-. --r 45 + Ca (OH)z + 2HzO o Lampung: G. Siamang dan G. Galih Wijaya (erdapat dalam batuan
o Belerang berasal dari dome. Dalam hal ini belerang dibentuk oleh ortoklas porfir, kadar KzO = 7,20Vo)
bakteri de sulpho vibrio desulfuricans. Sulfat oleh bakteri diubah o Jawa Tengah: G. Muria (terdapat dalam batuan leusit-basanit, kadar
menjadi sulfit, kemudian sulfit diubah lagi menjadi belerang. KzO =5,56-7,95Vo); Karangkobar (terdapat dalam batuan
Belerang tipe ini terdapat antara lain di Gulf-Coast, Amerika' pegmatoidal kadar K2O =8,72Vo)
e Kadang-kadang belerang didapatkan pada gipsum' Diterangkan o Jawa Timur: G. Ringgit (terdapat dalam banran leusit, teprit, basanit,
bahwa belerang pada gipsum diendapkan langsung dat', polysuffit leusit basalt, trakhit andesit dan trakhit basalt, kadar K2O = 5,45-
(suatu solut yang mengandung sangat banyak belerang)' 8,837o)
o Di Indonesia cara terjadinya belerang erat sekali hubungannya o Sulawesi Selatan: Balloci Kab. Pangkep; S. Gentungan 15 km selatan
dengan kegiatan gunung api. cebakan belerang didapatkan sebagai Ujung Pandang (terdapat dalam batuan trakhit, alkali syenit porfir
128 129

dan nefelin-syenit, kadar K2O : 8,67-9,110/o); Pangkajene (terdapat Tempat Diketemukan


dalam batuan leusit basalt kadar K2O :8,00%)
Beberapa tempat diketemukannya siliciJiecl ytoocl selalu berka-
itan dengan batuan piroklastik/bersifat siiikaan. Tempat tersebul
Teknik Penambangan antara lain:
Untuk batuan yang masih keras, cara penambangan seperti cara Sumatera Selatan: Seleman, Kec. Tanjung Agung Kab. Muara Enim
menambang obsidian. Untuk batuan yang telah mengalami pelapukan (terdapat sebagai endapan rombakan disungai, telah diusahakan oleh
penambangan dilakukan dengan peralatan sederhana. penduduk setempat); Sukacinta dan Senabing, Kec. Merapi Kab.
Lahat (terdapat sebagai endapan sungai, telah diusahakan oleh
penduduk setempat)
Pengolahan dan Pemanfaatan Jawa Barat: Mekarsari Kec. Sajira Kab. Lebak (terdapat sebagai
Untuk keperluan offIamen, pengolahan dilakukan dengan cara endapan rombakan disungai, telah diusahakan oleh penduduk
digergaji/dibentuk dan dipoles sesuai dengan ukuran. Kandungan orto setempat)
klas yang dominan menyebabkan batuan ini tidak tahan abrasi' Jawa Tengah: daerah Sangiran, Solo; S. Basoka, Wonogiri (terdapat
Kandungan K2O yang relatif cukup tinggi, trakhit yang dibuat dalam sebagai endapan rombakan disungai); Samigaluh, Kulon Progo
bentuk serbuk dapat dipergunakan untuk pupuk- Kandungan mineral Jawa Timur: Mrayan dan Badegan Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo
ortoklas yang cukup tinggi dapat dipergunakan untuk bahan keramik' (terdapat sebagai endapan rombakan disungai.
Selain tempat-tempat tersebut di atas penemuan ditempat yang
baru sangat dimungkinkan.
7. KAYU TERKERSIKKAN (SILICIFIED WOOD)
Teknik Penambangan
Kayu terkersikkan merupakan hasil proses permineralisasi oleh
mineral silika (disebut pula sebagai proses silifikasi) pada tumbuhan Silicified wood pada umumnya tampak dipermukaan karena
Jaringan batang tumbuhan yang sebagian besar terdiri dari unsur batuan penutupnya tererosi, sesudahnya ada yang terangkut oleh aliran
C.H.O.N.S.P oleh bakteri anaerobic dimakan sehingga akan mening- air hujan dan diendapkan disepanjang sungai. Oleh karenanya teknik
galkan pori-pori dengan pola seperti jaringan semula. Pori-pori ini penambangan yang diterapkan sangat sederhana. mempergunakan
kemudian diisi oleh larutan silika yang berasal dari batuan sekeli- alat-alat sederhana pula. Ketelitian yang diinginkan adalah pelaksana
lingnya. Oleh sebab itu kayu terkersikkan berkaitan erat dengan penambangan dapat membedakan dan mengidentifikasi silicffied waa,:,,
batuan piroklastik/yang bersifat silikaan baik yang berumur Kuarter dengan jenis bahan galian yang lain.
atau lebih tua. Bentuk dan ukuran dari silicified wood sesuai dengan
bentuk dan ukuran batang tumbuhan semula demikian pula pola Pengolahan dan Pemanfaatan
jaringannya. Ukurannyapun sangat bervariasi. Silicified wood yang
berwarna gelap mempunyai umur relatif lebih tua dibandingkan Silicified wood yang berasal dari daerah tambang dibersihkan
dengan yang berwama agakterang, sangat resisten dari kotorannya dengan cara menyemprotkan air. Kemudian dibentuk
sesuai dengan keinginan. Bentukan ini pada umumnya dimanfaatkan
130 131

untuk ornamen dinding rumah ataupun hiasan taman. Silicified wood Scaning Electron Microscop dengan perbesaran 50.000 kali. Opal
tahan terhadap air hujan dan cuaca, sehingga dapat dipasang/diletakan dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu opal biasa termasuk kalsedon,
dimana saja. Silicified woocl yang berserat halus, dapat diasah dan opal mulia dan opal matrik.
dibentuk menjadr perhiasan/untuk mata cincin. Silicified wood yang . Opal biasa ialah silika amorf yang sarang hingga dapat melekat di
sudah dibentuk digolongkan kedalam batu mulia tanggung lidah misal fosil kayu yang terkersikkan dimana struktur serat-
(haffedelstenen) jenis batu kelas IV (menurut Kinge). seratnya masih terlihat jelas (lihat pembahasan tentang silicified
woo$.
. Opal mulia, bervariasi dan dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan atas
8. OPAL warnanya, yaitu:
. Opal hitam, merupakan wafila dasar gelap misal biru, hijau, me-
Opal dengan rumus kimia SiO: n H2O terbentuk sebagai akibat rah, abu-abu dan hitam. Opal hitam yang warna dasarnya betul-
pengerasan dari agar-agar silika (silica gel) yang berasal dari batuan betul hitam sangat jarang dan harganya mahal. Satu-satunya
piroklasik. Larutan silika tersebut, karena pengaruh air tanah selan- negara penghasil opal hitam terbesar adalah Australia, Daerah
jutnya terendapkan dalam pori-pori, rongga atau rekahan batuan yang Banten, Jawa Barat sering didapatkan jenis opal, yang terbanyak
bersifat kedap air. Opal yang mempunyai rumus kimia SiOz n HzO jenis opal mawar (Rose Opal)
dimana harga n berkisar dari I sampai 26, termasuk batu mulia . Opal susu atau opal putih yaitu opal yang mempunyai wama dasar
tanggung (Halfedelstenen) kelas IV dengan nilai kekerasan 4 s.d. 7. putih seperti susu atau putih keabu-abuan.
Opal jenis batu mulia ini mengandung air kristal sejumlah 6 sampai . Opal api yang mempunyai warna dasar tembus cahaya (bening)
lO7o, mempunyai struktur amorf indeks bias tunggal 1,44-l,46,berat atau mengkilap dengan warna oranye atau kemerah-merahan.
jenis 1,98-2,20. Berat jenis ini tergantung dari jenis opal yang Opal jenis ini jarang atau sama sekali tidak memperlihatkan
bersangkutan, mungkin ada hubungannya dengan jumlah kandungan permainan warna.
air kristal didalamnya. Misal opal hitam dan opal susu mempunyai . Opal air mempunyai warna dasar bening dan tembus cahaya,
berat jenis 2,10 sedangkan opal api berat jenisnya 2,00. Opal mem-
mem-perlihatkan permainan warna pelangi. Opal jenis ini mudah
punyai warna bervariasi oleh karenanya dalam dunia perdagangan menjadi suram atau pucat karena terlalu sarang.
disebut sebagai akik Kalimaya, Biduri Sisik, Biduri Ratna Kencana, . Opal matrik terdiri dari limonit pejal berwarna coklat yang mengan-
Biduri Dahana Sutra, Akik Raja dan Akik Widodari.
dung urat-urat kecil atau bintik-bintik opal mulia. Opal mulia didalam
Permainan warna pada opal disebabkan oleh lapisan-lapisan
masa dasar limonit ini tidak mungkin untuk diasah secara terpisah
tipis (film) yang berbeda indek biasnya. Film-film ini diduga meru- karena terlalu kecil, sehingga dibentuk dan diasah berikut matriknya.
pakan pengisian (sekunder) didalam retakan-retakan yang terjadi
Opal matrik kurang berharga biasanya hanya untuk koleksi.
karena tarikan agar-agar silika selama pengendapan dan pengeringan.
Anggapan lain adanya kristal-kristal kalsit yang kecil dan udara yang
mengisi kristal atau retakan-retakan tersebut. Pendapat terakhir Tempat Diketemukan
mengatakan bahwa air kristal dan molekul SiOz tersusun seperti o Jawa Barat: Mekarsari, Kec. Sajira, Kab. Lebak (terdapat mengisi
ayakan yang terbentuk karena proses polimerisasi di dalam agar-agar
rongga dan celah pada batu lempung tufaan dari Formasi Genteng.
silika tersebut dan ini telah dibuktikan dengan kenampakan pada
132 t33

Wama opal putih, kelabu, coklat kemerahan bening sampai hitam, memungkinkan diberi macam-macam warna didalamnya. Warna yang
mernperlihatkan permainan wama telah diusahakan penduduk utama dari kalsedon adalah hijau (dikenal sebagai krisopras) tetapi ada
seten-rpat); Candi, Cokel, Cilayang, Kec. Maja, Kab. Lebak (terdapat juga yang berwarna merah (Karnelian), coklat (Sordion), menunjukan
mengisi rongga dan celah pada batu lempung tufaan, Formasi perlapisan yang konsentris (Agat), perlapisan sejajar (Oniks), oniks
Centeng. wama bening sampai putih, memperlihatkan perniainan merah (Sardonik)
warna pelangi); Mede, Pandak Kab. Lebak (terdapat mengisi rongga Catatan'. Di dalam perdagangan batu mulia pengertian oniks
dan celah pada batu lempung tufaan dari Formasi Genteng, warna lebih ditekankan pada kenampakan struktur yang berlapis sejajar.
putih, kelabu, coklat kemerahan sampai hitam, menunjukkan Oleh sebab itu dikenal batu oniks dengan komposisi karbonat dengan
permainan warna pelangi). kenampakan fisik transparan dan oniks dengan komposisi silika
o Daerah Istimewa Yogyakarta: Desa Sawangan, Kec. Panggang dengan kenampakan fisik yang juga tembus pandang.
Gunung Kidul
r Irian Jaya: Teluk Cilinta, P. Misool, Kab. Sorong (terdapat dalam
Tempat Diketemukan
facies lempung-gampingan berumur Kapur)
Kalsedon di Indonesia ditemukan mengikuti jalur penyebaran
gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Teknik Penambangan
Tenggara Timur hingga Sulawesi. Tempat-tempat tersebut yang telah
Penambangan bahan galian opal kebanyakan dilaksanakan oleh diusahakan oleh rakyat adalah:
rakyat dengan metode dan peralatan yang sederhana. e Jawa Barat: Jampang tengah, Sirnasari, Kab. Sukabumi (terdapat
sebagai endapan rombakan pada aliran S. Cijambe, warna kalsedon
putih, kekuningan, kelabu ukuran 5-25 cm, sudah diusahakan
Pengolahan dan Pemanfaatan
penduduk); Jampang tengah Cikanyere, Kab. Sukabumi (mengisi
Opal yang berasal dari penambangan digergaji dan digerenda rekahan pada breksi volkanik, kadang-kadang membentuk bong-
sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk dimanfaatkan sebagai kahan pada aliran S. Ciseuruh), telah diusahakan oleh penduduk
ornamen/hiasan antara lain mata cincin, kristal lampu gantung setempat); Jampang tengah, Ciseuruh, Kab. Sukabumi (berupa
bongkah pada endapan S. Ciseuruh, wama putih, ukuran 5-15 cm);
Jampang tengah, Malingping, Kab. Sukabumi (berupa endapan
9. KALSEDON rombakan dan bongkah yang tersebar tak merata, warna putih,
kelabu, merah, telah diusahakan oleh penduduk); Jampang tengah,
Kalsedon merupakan salah sat.r variasi mineral silika yang Puncak manggu (berupa bongkahan lepas, tersebar tak merata pada
terbentuk oleh pengendapan beftahap sehihgga memberikan kenam- tanah pelapukan breksi vulkanik. warna putih kekuningan, ukuran 5-
pakan berlapis dari larutan silika koloid tidak jenuh didalam rongga 20 cm, telah diusahakan); Jampang tengah, Cipetai Kab. Sukabumi
atau celah-celah batuan perangkap. Silika koloid (agar-agar silika) (terdapat sebagai bongkah dalam endapan aluvial dialiran S. Cipetai,
tersebut berasal dari mineral lernpung atau batuan piroklastik yang warna putih sampai merah daging ukuran 2-5 cm, telah diusahakan);
mengalami proses diafenese khususnya karena pengaruh air tanah. Waluran Kab. Sukabumi (berupa bongkah pada tebing teras dan
Berbeda dengan opal, kalsedon berlubang-lubang lembut sehingga aliran S. Cihanjuang, warna putih susu, ukuran 10-25 cm, telah
134 135

diusahakan); Cijambe, Kab. Sukabumi (bongkahan pada endapan dan kalsedon warna putih, kuning, kemerahan).
aluvial aliran S. Cikarang, warna putih kelabu, ukuran 5-30 cm, telah o Maluku: Daerah Kasikuta, di Hulu S. Kasikuta (terdapat pada
diusahakan); Cigelang Kab. Sukabumr (bongkahan pada aliran S. Formasi Bacaan, merupakan urat-urat pada batuan andesit yang
Cipanarikan, warna putih, coklat sampai tnerah daging, telah diusa- berumur Tersier bawah).
hakan); Pasir Sandi, Kec. Sajira Kab. Lebak (berupa bongkah/pengisi
rongga-rongga dalam batuan tuf putih, bening tebal l-2 cm, telah
Teknik Penambangan
diusahakan); Ciiambi Kab. Sukabumi (sebagai jasper berbentuk
bongkah-bongkah pada aliran S. Cikarang, warna merah, telah diusa- Dilakukan dengan sistem penambangan rakyat, dengan pera-
hakan); Jampang tengah, Cipetai Kab. Sukabumi (ber-upa bongkah latan sederhana. Pada umumnya dilakukan sebagai pekerjaan
pada aliran S. Cipetai, walna merah diameter l-3 cm telah diusa- sambilan.
hakan); Bungbulang, Kab. Garut (merupakan krisopras nrengisi urat
dalam batuan vulkanik, telah digali penduduk).
Pengolahan dan Pemanfaatan
Jawa Tengah: Daerah Rah Tawu Kec. Batuwarr.ro, Kab. Wonogiri
(sebagai pengisian pada batuan dasit dengart struktur gigi, sistem Kalsedon yang berasal dari penambangan, dipotong dengan
kristal hexagonal tak sempurna); Daerah sekitar K. Tirtomoyo Kab. gergaji batu, sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Tahap
Wonogiri (sebagai pengisian rongga-rongga dalam lava basalt de- berikutnya dipoles. Kalsedon dimanfaatkan sebagai batu mulia atau-
ngan ukuran l-20 cm, wzuna kelabu-putih kecoklatan, mikrokristalin pun untuk hiasan/ornamen.
dan transclusent.
Jawa Timur: Kec. Badegan Kec. Cepoko, Kec.: Mrayan dan Kec.
Kalikedung semar, Desa Badegan Kab. Ponorogo (terdapat sebagai 10. ANDESIT DAN BASALT
kalsedon, krisopras dan agat Formasi Andesit Tua, pada batuan
basalt, dasit dan breksi sebagai pengisi rongga dan rekahan): Kec. Merupakan jenis batuan beku luar, merupakan hasil pembekuan
Tulakan, Kec. Bandar, Desa Jatisari dan Jajar, Kalingagik, K. magma yang bersifat intermedier sampai basa dipermukaan bumi.
Klandang, G. Gunggeng, K. Watupatok, K. Kopo, Desa Bandar, Kab. Jenis batuan ini bertekstur porfiritik afanitik, komposisi mineral utama
Pacitan (terdapat pada Formasi Andesit Tua, pada lava basalt sebagai jenis plagioklas, mineral mefik adalah piroksen dan amfibol sedang
pengisi rekahar/rongga); Kab. Ponorogo Kec. Ngrayan, Badegan, mineral tambahan adalah apatit dan zirkon. Jenis batuan ini berwarna
Kec. Badegan, Cepoko dan Mrayan (di Cepoko jasper sebagai gelap umumnya abu-abu sampai hitam, tahan terhadap air hujan, berat
endapan aluvial ukuran bongkah 1-50 cm, coklat merah hati, di jenis 2,3-2,7, kuat tekan 600-2400 kglcm2. Dijumpai sebagai retas,
Mrayan, jasper sebagai endapan aluvial ukuran 5-25 cm, coklat sill, lakolit, aliran permukaan atau sebagai fragmen dan lahar gunung
merah hati, di Badegan jasper sebagai endapan aluvial membulat api ataupun fragmen breksi
ukuran 3-15 cm, warna coklat - kemerahan); Kec. Tulakan dan
Arjosari Kab. Pacitan (terdapat sebagai bongkah ukuran 20-50 cm Tempat Diketemukan
warna merah-merah hati).
Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Tengah, Kec. Pamunjak dan Terdapat disepanjang jalur gunung api baik yang masih aktif
Lereng timur G. Mereje dan daerah Awang (terdapat sebagai Agat, ataupun yang sudah mati. Penyebaran terdapat di:
136 131

Daerah Istimewa Aceh: Daerah Rikit Gaib, Kab. Aceh Tenggara; Sukorame Kab. Mojokerto.
Krueng Raya Kab. Aceh Besar; Pantai Calang, Kab. Aceh Barat; Kalimantan Selatan: Jimban, Tambang, Ulang, Pleihan Kab. Tanah
Lhokruet, Kab. Aceh Selatan;Pantai Lamno, Kab. Aceh Barat. Laut, Ujung Batu, P. Laut Kab. Kotabaru.
a Sumatera Utara: Daerah Aik Puli, Kab. Tapanuli Utara. Nusa Tenggara Timur: Lekebai, Kec. Paga Kab. Sikka; Ae Baru dan
a Sumatera Barat: Kota Baru dan S. Sirah Paninan Kab. Pesisir Selatan. Kelisamba, Kab Flores.
a Jambi: S. Tutung Kec. Air Hangat Kab. Kerinci; Pulau Pandah Kec. a Sulawesi Utara: Lilang Kab. Minahasa; Noongan dan Mokupa.
Danau Kerinci; Rantau Keloyang Kab. Muarabungo; Maliki dan a Sulawesi Selatan: Bilibili Kec. Botonompo Kab. Gowa, Lena Kec.
Baru Kab. Sarko; P. Sangkar Kab. Kerinci; Bukit Baru, Kec. Pelepat, Parangloe.
Kab. Bungalebo Tebo. Maluku: G. Mede, Kab. Halmahera Utara; Takome, Tugato, Ternate;
o Bengkulu: G. Kandis dan G. Beringin Kab. Bengkulu Utara. Bobo, Dukiri; Sandora;Tidore, Kab. Maluku Tengah; Babang dan G.
a Lampung: Langkapura, Tanjungkarang; Kedatuan Bandar Lampung; Sayoding, P. Bacaan; Pantai Itawlaka, P. Saparua, Hitu Barat, p.
G. Merbabu; G. Lubukitik; G. Batuserampuk. Ambon;G. Lana, Lei Timur.
Jawa Barat: Ujung berung, Kab. Bandung; Lagadar Kab. Bandung; o Irian Jaya: Rumba, Bukit, Cendrawasih Kab. Sorong.
G. Bojong, Cililin Kab. Bandung; G. Koromong Kab. Bandung;
Jelekong Kab. Bandung; Kebon Tunggul Kab. Bandung; Selakaso
Teknik Penambangan
Kab. Bandung; Kec. Pacet, Kab. Bandung; Majalaya Kab. Bandung;
Cicalengka Kab. Bandung; G. Sagu Kab. Bandung; Karangtanjung, Batuan andesit dan basalt merupakan batuan yang cukup keras
Kab.Bandung; G. Karang, Kab. Bandung; G. Cengkik Kab' dan masif. Apabila penambangan dilakukan oleh rakyat, karena
Karawang; G. Cipaga Kab. Karawang; Rajamandala, Kab. Bandung: keterbatasan modal dilakukan dengan peralatan sederhana dengan
G. Sindanglengis, Kec. Plered, Kab. Purwakarta; Ciarok Kab. Garut; produksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan produksi bongkah
G. Sugih, Anyer Kab. Serang; G. Gede; Parung panjang Bogor; yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat, penambangan
Ciomas, Parung panjang, Kab. Bogor. dengan dilakukan sistem peledakan, diawali dengan pembuatan
Jawa Tengah: Selogiri Bendokerep Kab. Wonogiri; G. Mergi Kab. lubang tembak sangat dianjurkan. walaupun demikian persyaratan
Semarang; Beringin, Suruh Kab. Salatiga; Kandangan, Bawean, keamanan harus tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel,
Slawi Kec. Balapulang Kab. Tegal; Kec. Belik Kab. Pemalang. buldoser atau scraper pada pelaksanaan penambangan dianjurkan
Daerah Istimewa Yogyakarta: G. Merapi; G. Gajah; G. Ijo, Kulon sedang pengangkutan bongkah dari tempat penambangan ke ternpat
Progo. pengumpulan dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila dikehendaki
Jawa Timur: G. Gajah Mungkur Kab. Pasuruan; Ketapang-Lawang bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang menghasilkarr
Kab. Malang, Prigen Kab. Pasuruan; Lumang, Kab. Pasuruan; bentukan balok dapat dilakukan.
Polaman Lawang Kab. Malang; Gamang, Gading, Paiton, Bogo,
Kab. Probolinggo; Pasir putih Besuki Kab. Panarukan; G. Kapuran; Pengolahan dan Pemanfaatan
Sumbersuko Padaan; G. Pandan Saradan Kab. Madiun; Pacet Wetan,
Kambengan, Barakan, Pelak, Ngemplak, Kesiman, Tengah Wiyu, Bentuk bongkah dengan ukuran yang masih dapat diangkat oleh
Slawe,.Briti, dan Padi Kab. Mojokerto; Bantal, Belik, Sumberejo dan manusia, andesit dan basalt dimanfaatkan untuk fondasi rumah.
Apabila akan dibentuk menjadi batu candi (benrukan empat persegi
Il
138 139

panjangikubus dengan ukuran tertentu) atau dibentuk menjadi batu


tempel dengan ukuran tertentu, penggergajian sistem basah pada balok
Ban berjalan
hasil penambangan dapat dilakukan. Andesit dan basalt apabila di-
manfaatkan sebagai batu tempel/hiasan pada tembok luar/pengganti
tegel, dan ditempatkan di luar (yang tidak terlindung dari hujan dan
panas matahari) tidak ada masalah karena kedua jenis batuan tersebut Pengayakan (pengayak getar)
cukup resisten.
Bentukan balok andesit dan basalt apabila telah disentuh oleh
Tempat penimbunan (stock pile)
seniman patung dengan rekayasa seni dapat dlbentuk menjadi - lolos saringan (2,5 inci)
patung/relief yang tentu saja akan meningkatkan nilaijual' - tak lolos saringan (2,5 - 4 inci)
Untuk keperluan lainnya, bongkah hasil peledakan yang
ukurannya belum sesuai dengan ukuran konsumen dapat dipecah lagi
dengan palu atau alat mekanis (breakerlcrusher) untuk disesuaikarl
Pengumpan peremukan kedua (1 -2inci)
ukurannya. Batu yang sudah sesuai ukurannya dimuat dengan alat
mleat (wheel loader) dan diangkut dengan truck ungkit ke konsumen.
Secara umum, kegiatan peremukan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu
peremukan, pengayakan dan pengangkutan. Bagan alir proses
peremukan seperti berikut (Gambar 8)'
Hasil dari pengolahan ini berupa batu pecah yang terdiri dari
berbagai ukuran, misal l0 mru, > 10 - S 20 trtrtt' > 20 - ! 30 mtrt,
Lolos saringan 314 inci
-<
> 30 - S 50 mm dan sebagainya'
Sebagian besar batu pecah tersebut dipergunakan untuk pemba-
ngunan rumah (concrete beton) ataupun untuk alas jalan.
Untuk batu pecah kebanyakan dipergunakan spesifikasi ukuran
Split (peremuk "Barmac")
butir sebagai berikut: untuk batu pecah berdasarkan ukuran yang
dihasilkan terdiri dari
o abu dengan ukuran < 10 mm Pengayakan
. split dengan ukuran (1 x 1 cm, I xZ cm,2 x3 cm,3 x 5 cm) - lolos saringan (- 3/8 inci)
- tak lolos saringan (ll2inci)
o screening {engan ukuran 2 x l0 cm
Abu yang dihasilkan tidak tercampur bahan organik. Seperti
halnya pasir andesit/pasir basalt yang bersih (tidak tercampur bahan
organik) baik digunakan untuk bahan adukan beton. Ukuran split
umumnya digunakan untuk campuran beton dan aspal. Sedang ukuran
yang lebih besar digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi. Gambar 8. Bagan alir proses pengoiahan bongkah andesit/basalt menjadi ukuran
sesuai dengan keperluan.
I
t40 141

IT. PASIR GUNUNG API o menyediakan tempat meresapnya air sungai/air hujan, sehingga ikut
berperan dalam melakukan konservasi air tanah.
Pasir gunung api merupakan bahan lepas berukuran pasir yang Berkaitan dengan kualitas pasir gunung, sangat ditentukan oleh
dihasilkan pada saat gunung api meletus. Komposisi mineralogi pasir pola aliran dan pengangkutan sedimen. Tempat-tempat dimana terjadi
gunung api tidak jauh berbeda dengan komposisi batuar/magma asal' turbulensi, pencucian pasir akan terjadi, sehingga ditempat tersebut
Pada saat gunung api meletus material yang dilontarkan ukurannya kualitas pasir dianggap baik. Demikian juga ukuran butir pasir, sangat
sangat bervariasi mulai dari bongkah sampai pasir. Pada umumnya ditentukan oleh kecepatan aliran. Walaupun demikian sesuai dengan
suatu letusan yang mendadak sangat kuat akan membentuk suatu konsep transportasi sedimen makin jauh dari sumber sedimen ukuran
kaldera yang sangat luas, misalnya G. Bromo di Jawa Timur, G. butir makin halus/seragam.
Galunggung di Jawa Barat, G. Agung di Bali. Dengan demikian pasir
yang dimuntahkan mempunyai penyebaran yang sangat luas. Apabila
letusannya tidak kuat sehingga tidak rnampu menghamburkan material Tempat Diketemukan
yang terbawa dari dalam perut bumi, maka pembentukan kepundan Pasir gunung api merupakan produk vulkanisme, dengan
akan terjadi dan penumpukan pasir akan terjadi disekitar kepundan. demikian pasir gunung api didapatkan disekitar gunung api baik yang
Pasir tersebut bersifat relatif masih lepas, dan pada saat turun hujan di aktivitasnya terjadi pada jaman Tersier maupun Kuarter. Beberapa
puncak, tumpuk4n pasir akan longsor dan bersama dengan air hujan tempat yang telah diusahakan oleh masyarakat antara lain:
nkan mengalir melalui sungai yang berhulu disekitar puncak gunung o Jawa Barat: S. Cikunir, G. Galunggung, Kab. Tasikmalaya, Cicurug
api. Aliran ini mempunyai kekentalan yang cukup tinggi sehingga Leles Kab. Garut; Desa Cipeundeug, Kab. Subang; Komplek Legok,
mampu "mengapungkan" dan menghanyutkan benda/material yang Kec. Ciawigebang, Kab. Kuningan; Desa trbak Mekar, Kab.
dilalui oleh air sungai bahkan mampu meluap sampai dilembah Cirebon.
sungai. Aliran demikian dikenal sebagai aliran lahar dingin, seperti . Jawa Tengah: G. Merapi; G. Muria, Kudus.
yang terjadi di G. Merapi, Jawa Tengah pada tahun 1995 dan o Jawa Timur: G. Bromo.
sesudahnya. Untuk rnenghindarkan kerusakan lebih lanjut dibagian Di samping itu terdapat pula endapan pasir pantai seperti
hilir sungai akibat luapan "banjir pasir" maka dibuat checkdam. didaerah Riau.
Chekdam ini dibangun secara berturutan, sehingga pada satu sungai
sangat dimungkinkan dibangun beberapa btah chekdarz. Sebagai
contoh untuk mengendalikan sungai Boyong yang berhulu di lereng Teknik Penambangan
puncak G. Merapi, Jawa Tengah yang mengalir melalui daerah antara Teknik penambangan pasir gunung api disesuaikan dengan jenis
Turgo dan Kaliurang, kearah selatan (Daerah Istimewa Yogyakarta) endapan, produksi yang diinginkan dan rencana pemanfaatannya.
paling sedikit telah dibangun 5 buah chekdam dengan nama BOD 1 - Oleh sebab itu teknik penambangan yang akan diuraikan menunjuk
BOD 5. Fungsi lain dari bangunan ini: pada pekerjaan per kasus sebagai berikut:
o menghambat dan menampung aliran pasir o Endapan gunung api Kuarter/Resen
o menyediakan tempat sedimentasi pasir sehingga erosi vertikal tebing Pada jenis endapan ini, tanah penutup belum terbentuk. Endapan di
sungai dapat dicegah,. pendalaman sungai dapat dihindarkan dapatkan sepanjang alur sungai. Keadaan endapan yang masih lepas,
. mencegah terjadinya banjir lahar dingin teknik penambangan permukaan dengan alat sederhana antara lain
r
142 143

dengan sekop dengan pemilihan endapan secara selektif. Hasil yang sebagai bahan bangunan. Cara penambangan seperti ini telah dila-
diperoleh diangkut dengan truck untuk dipasarkan. Dengan cara kukan didaerah pantai Riau.
penambangan seperti ini junrlah produksi sangat terbatas. Apabila Pemanfaatan utama pasir gunung api untuk bahan konstruksi
diinginkan produksi dalam jurnlah banyak, penggalian dengan bangunan. Persyaratan utama apabila akan dimanfaatkan sebagai
showel dan backhoe dapat dilakukan. Pemilahan besar butir (untuk bahan konstruksi, pasir tersebut harus bersih, bebas dari lempung dan
memisahkan ukuran pasir dan ukuran kerikil dapat dilakukan secara zat organik yang dianggap sebagai pengotor.
semi mekanis dengan memakai saringan pasir). Hasil yang sudah
dipisahkan kemudian dinaikan ke truck ungkit dengan showel, untuk
selanjutnya dikirim ketempat penimbunan diluar alur sungai. 12. BREKSI PUMICE
Ditempat ini truck pengangkut siap untuk mengirim ke konsumen.
Cara penambangan seperti ini telah dilakukan di S. Boyong G. Breksi pumice merupakan batuan piroklastik berbutir kasar.
Merapi dan S. Cikunir, G. Galunggung. Fragmen breksinya merupakan pumice dengan bentuk dan ukuran
Endapan pasir gunung api yang telah membentuk Formasi sangat bervariasi, berwarna putih - abu-abu, matrik terdiri dari andesit,
Tipe endapan seperti ini telah tertutup oleh tanah penutup/soil. batu lempung dengan semen silika amorf. Dengan contoh breksi
Pekerjaan awal dilakukan dengan land clearinglpembersihan tanah pumice yang diambil dari Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa
penutup. Endapan pasir jenis ini pada umumnya sudah agak keras, Yogyakarta didapatkan data sebagai berikut; berdasarkan atas analisa
tercampur dengan lempung. Untuk mendapatkan pasir yang bebas petrografi breksi pumice mengandung pumice sebagai fragmen 80-
dengan lempung/kotoran organik sistem penambangan dengan cara 907o, andesit sebagai matrik 2-47o, lempung sebagai matrik 2-8Vo.
pompa tekan/semprot tekanan tinggi dan pencucian sangat Sedang sebagai semen adalah silika amorf. Sifat fisik breksi pumice:
dianjurkan. Untuk menghemat penggunaan air pemakaian air dengan berat jenis = 1,28, daya serap - 43%o,kuat tekan = 68,81 kg/cm2, titik
sistem sirkulasi dapat dilakukan. Hasilnya pasir yang bersih bebas lebur = 1.100oC, Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan
dari lempung dan bahan organik. Model ini telah dilakukan pada Indonesia (PUBD termasuk kwalitas 8.1.
penambangan pasir didaerah desa Lebak Mekar, Kab. Cirebon.
Apabila air tidak tersedia, cara penambangan rakyat dengan peralatan
Tempat Diketemukan
sederhana dapat dilakukan. Cara ini telah dilakukan pada penam-
bangan pasir di lereng G. Muria Kab. Kudus. Breksi pumice terjadi karena aktivitas vulkanisme/merupakan
Endapan Pasir Pantai batuan piroklastik. Dengan demikian keberadaannya disepanjang jalur
Endapan ini merupakan pengendapan lanjutan dari pasir yang ada vulkanik di Indonesia. Rekayasa breksi pumice untuk bahan bangunan
disekitar muara sungai/dilepas pantai. Untuk menambang pasir yang bernilai ekonomi cukup tinggi baru saja dilaksanakan (pada tahun
demikian dipergunakan pompa isap berkekuatan tinggi dan hasil 1970-an), dengan demikian belum dikenal masyarakat. Tempat yang
pemompaan langsung ditampung ditongkang dan siap diangkut dan sudah diketahui potensinya adalah pada Formasi Semilir yang tersebar
dipasarkan. Untuk menghindarkan terjadinya longsoran bawah laut, luas di daerah Pegunungan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta
perlu ditentukan jarak pemompaan terhadap garis pantai. Pasir yang (komposisi SiO2 - 6l,98Vo; Al2O3 = 15,84Vo; FezOr = 2,07Vo; FeO =
diperoleh dengan cara ini mengandung garam NaCl dan zat organik 3,147o; CaO = 4,867o; MgO = 1,847o: Na2O = 2,02Vo; MnO = 0,l3%o;
cukup banyak, sehingga jenis ini tidak sesuai untuk dimanfaatkan TiO2 = 0,757a; P2O5 = O,ll%o; H2O = 2,O57c. i
t44 145

Teknik Penambangan dan 4 x


kuat tekan batako. Walaupun demikian disarankan breksi
pumice dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang tidak menahan
Endapan breksi pumice tersingkap dipermukaan. Oleh sebab itu
beban.
teknik penambangan dilaksanakan dengan tambang terbuka
mempergunakan alat-alat sederhana. Breksi pumice mudah lapuk
Lebih ringan dibandingkan dengan bata merah dan batako. Oleh
karenanya sangat sesuai untuk bangunan bertingkat.
menghasilkan tanah yang warnanya gelap. Oleh karenanya pada saat
akan mulai ditambang lapisan tanah ini harus dikupas terlebih dahulu.
Menyerap panas dengan porositas tinggi, apabila dipakai sebagai
dinding akan mudah menyerap kelembaban udara sehingga menye-
Untuk mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi, breksi pumice pada
jukkan ruangan pada siang hari.
awalnya ditambang dalam bentuk balok.
Daya hantar panas rendah, sehingga menghangatkan ruangan pada
malam hari.
Pengolahan dan Pemanfaatan o Mempunyai pori-pori cukup Uunyut sehingga dapat berfungsi seba-
Balok breksi pumice (disebut pula sebagai breksi batu apung), gai peredam suara, sangat sesuai untuk dinding gedung pertemuan.
diproses ditempat pemotongan batu dengan gergaji khusus. Pemo- o Mempunyai tekstur alami yang cukup menarik, sehingga tidak
tongan dengan ukuran tertentu dapat dilakuken dengan sistem basah memerlukan plesteran.
ataupun sistem kering. Sistem basah lebih disukai karena membuat o Komposisi breksi pumice mempunyai tingkat resistensi yang
gergaji lebih awet disamping proses pemotongan menjadi lebih cepat. berbeda. Oleh sebab itu disarankan sebagai bahan bangunan dipasang
Breksi pumice yang sudah dipotong siap untuk dimanfaatkan sebagai ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung dan air
bahan bangunan konstruksi yang tidak menahan bahan. hujan. Disamping itu tidak disarankan untuk dimanfaatkan sebagai
Breksi pumice dengan ukuran 5 cm x l0 cm x 22 cm bila lantai. Penggunaan breksi pumice untuk bangunan candi Boko,
dibandingkan dengan bata merah dan batako dengan dasar sifat diselatan candi Prambanan telah membuktikan hal tersebut di atas.
fisiknya adalah sebagai berikut (Tabel 9). Disamping breksi pumice dimanfaatkan untuk bahan bangunan
Dengan demikian breksi pumice mempunyai kelebihan sifat konstruksi sebagai pengganti bata merah, juga dapat dibentuk menjadi
fisik dibandingkan dengan bata merah dan batako. berbagai ornamen. Hal ini diutamakan karena teksturnya yang sangat
Beberapa hal yang perlu dicermati dalam pemakaian breksi artistik.
pumice sebagai bahan bangunan konstruksi antara lain: Dalam hal batu apung yang merupakan pecahan dari breksi
o Mempunyai kuat tekan tinggi, hampir 2 x kuat tekan bata merah pumice akan dimanfaatkan untuk bata beton ringan tahapan pengo-
lahan dilakukan sebagai berikut:
Tabel 9. Sifat fisik brEksi pumice, bata merah dan batako. Batu apung dari tempat penambangan terlebih dahulu dipisah-
kan dari bahan pengotor (antara lainkayu/zat organik, tanah dan lain-
Sifat fisik Breksi pumice Bata merah Batako
lain), kemudian dicuci dengan air untuk mendapatkan batuapung yang
Berat jenis (grlcm3) 1,28 1,7 5 ))a bersih, dengan cara disemprot dengan air bersih. Air yang sudah
Daya serap/porositas (7o) 43 40 38 dipergunakan bercampur dengan lempung dialirkan di bak pengen-
Kuat tekan (kg/cm2) 66,81 36,12 17,85 dapan, yang nantinya dipergunakan untuk menyemprOt lagi. Batu
Berat rata-rata (kg) 1,43 1,93 2,45 apung yang sudah bersih dikeringkan. i
146 147

Batu apung tersebut kemudian diayak, fraksi yang mempunyai Hasil pengujian sifat fisik: Kadar air rata-rata; 27,03Vo, Kadar
ukuran lebih besar dari20 mm dilakukan penghancuran, sedang fraksi lumpur; 3,02Vo, Penyerapan ur 50,64Vo, berat jenis; 0,99, bobot
yang berukuran +5 - 20 mm dimasukkan ke dalam mesin pengaduk (grllt), gembur; 805,60, padat; 87 2,53
(mixer). Hasil ujian batu apung sebagai bahan baku beton ringan untuk berat
Ke dalam mesin pengaduk tersebut kemudian ditambahkan air semen: batu apung; 7:6, l'.7,1:8, cukup baik dimana ukuran butir
dan semen dengan proporsi campuran tertentu. Dalam hal ini perlu +5 - 20 mm dengan kuat tekan 3l - 57 kglcm2.
diperiksa homogenitas bahan campuran.
Setelah adukan cukup memadahi/memenuhi syarat, maka
adukan dicetak dengan mesin cetak. Cetakan batu apung tersebut
kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Adapun bagan alir pengolahan batu apung untuk bata beton
ringan adalah sebagai berikut (Gambar 9).

Penghancuran Pengayakan
(Crushing) (Screening)

Pencetakan

Produk Akhir Siap Dipasang

Gambar 9. Bagan alir pengolahan batu apung.

Catatan: Hasil percobaan terhadap batu apung dari P. Lombok


diperoleh:
o Analisa kimia: SiO2 - 52,30-65,607o, Fe2O3 = 4,53-8,77Vo, Tio2 -
0,52-1,26Vo, Al2O3 = 15,75-l9,l9%a, CaO = 2,89-9,51Vo, MgO =
1,30-3,54Vo.
119

ilmenit, pirit, zirkon, allanit, turmalin kadang-kadang didapatkan


muskovit, hornblende, piroksen dan garnet. Granit mempunyai
kekuatan tekan 1000 - 2.500 kg/cm2, dengan berat jenis 2,6-2,j.. Diorit
,mempunyai komposisi mineral mendekati granit dengan ukuran butir
yang relatif lebih kecil. Transisi antara granit dan diorit disebut
BAB VI sebagai granodiorit mempunyai warna yang relatif lebih gelap,
kekuatan tekan 1000-2.500 kg/cm2, derga, berat jenis 2,6-2,9.
BAHAN GALIAN INDUSTRT YANG BE,RKAIT.
AN DENGAN INTRUST PLUTONIK BATUAN Tempat Diketemukan
ASAM DAN ULTRA BASA Batuan granit dan granodiorit di lndonesia pada umumnya ber-
umur Mesozoikum. Beberapa tempat yang telah diketahui kebera-
daannya antara lain:
Bahan galian yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Granit o Daerah Istimewa Aceh: Samadua Kab. Aceh Selatan (pinggir jalan
dan Granodiarit; Gabro dan Peridotit; Alkali feldspar; Mika; Bauksit raya Meulaboh-Tapaktuan, batuan berwama abu-abu keputihan,
dan Asbes. berbutir sedang sampai kasar, kompak); Kungke Kec. Blangkejeren,
Kab. Aceh Tenggara (batuan berwarna abu-abu keputihan, lapuk
lanjut, banyak rekahan).
1. GRANIT DAN GRANODIORIT o Sumatera Utara: Sibolga, Tapanuli Tengah; Kotanopan Tapanuli
Selatan; P. Berhala; Tarutung Tapanuli Utara; parapat Kab.
Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma bersifat asam, Sirnalungun (granit/diorit sebagai intrusi yang bersifat masif).
terbentuk jauh di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan o Sumatera Barat: Alahan Panjang Kab. Solok; Air Bangis Kab.
dalam. Terbentuknya kira-kira 3-4 km dibawah permukaan bumi, Pasaman Riau; G. Krjang P. Bintan, Kec. Rombak; Kec. Kampar.'
bahkan sampai pada jarak 15-50 km di dalam bumi. Bentuk inrrusi o Jambi: Desa S. Manau Kec. S. Manau Kab. Sarko (enis granodiorit,
dapat berupa batholit, lakolit maupun phacolit. Karena membekunya
wama abu-abu kecoklatan); Kec. Palepat dan Rantau pandan Kab.
jauh didalam kulit bumi, bentuk dan ukuran mineral pembentuknya
Bungolebu (wama abu-abu kemerahan).
besar-besar dan mudah dibedakan antara mineral satu dengan lainnya.
o Riau: Kec. Tandun, Kab. Kampar (wama abu-abu berbintik hitam
Kenampakan demikian dikenal dengan istilah holokristalin, porfiritik.
dan pink); Kec. Kritan Kab. Indragiri Hulu (warna abu-abu sampai
Warna batuannya bermacam-macam tergantung dari jenis mineral
pink); Kec. Siberida; G. Bintan besar P. Bintan.
penyusunnya antara lain merah, coklat, abu-abu atau kombinasi
diantaranya. Khusus untuk granodiorit memperlihatkan ukuran butir
r Bengkulu: Air Manna, Kec. Manna Utara (terdapat berupa bongkah-
' bongkah lepas didaerah aliran sungai dengan diameter 2,5 m, warna
kristal yang relatif kecil dibandingkan dengan granit.
kelabu muda, kemerahan).
Granit mempunyai komposisi utama kuarsa, potash feldspar
(khususnya ortoklas dan microklin), plagioklas (terurarna albite-
o Kalimantan Barat: Daerah G. Raya, Burik, Banil, pandang, Beng-
kayang; DaerzLll Kab. Sanggau.
oligoklas), biotit dan mika, mineral penyeftanya antara lain magnetit,
Il

150 l5l

kadang-kadang dijumpai pula korundum, ampibol, garnet dan biotit.


Kalimantan Selatan: Daerah Bt. Raya, Kec. Sungai Pinang Kab.
Gabro mempunyai berat jenis 2,9-3,3 dengan kekuatan tekan antara
Banjar (enis diorit piroksen dan granodiorit, warna abu-abu
2.000 - 3.500 kg/cm2.
kehitaman).
Peridotit merupakan batuan intrusi tekstur granular dengan
Sulawesi Selatan: Daerah Boloci, Kab. Pangkep (terdapat
xenomorphic olivin dan piroksen, kadang-kadang didapatkan kromit,
granodiorit, granit dan trakhit); Daerah Bantimurung Kab. Maros
(berupa terobosan batuan granodiorit, sebagian telah mengalami
struktur masif. Peridotit mempunyai berat jenis 2,9-3.00 dengan
kekuatan tekan 2.000 - 3.300 kg/crn2
ubahan).

Tempat Diketemukan
Teknik Penambangan
Teknik penambangan granitlgranodiorit dilakukan seperti pada
o Maluku: Desa Fayaul, Kec. Wasile, Halmahera Tengah; Wusia, Hal-
mahera Timur.
penambangan andesit. Mempbrtimbangan warna dan tekstur gra-
nit/granodiorit lebih indah dibandingkan dengan andesit, penambang-
o Irian Jaya: Daerah Ijar, P. Roan, S. Sentani.
an dalam bentuk balok untuk selanjutnya dipotong/digerenda dengan
o Sulawesi Tenggara: Komplek Pulau PadamranglP. Lambusina.

ukuran tertentu kemudian dipoles sangat dianjurkan. Sisa hasil


o Nusa Tenggara Timur/Timor Timur: Daerah Manufahi, Kab.
pemotongan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teraso. Manufahi; Daerah Hilimahu, Laclo, Manatuto.
o Kalimantan Tengah: Daerah Tengkiling sebelah barat Palangkaraya.

Pengolahan dan Pemanfaatan


Teknik Penambangan
Lembaran granit/granodiorit yang sudah dipoles dapat diper-
gunakan sebagai lantai atau ornamen dinding. Batuan ini apabila Gabro dan peridotit bentuk tubuh batuan dan sifat fisiknya tidak
terkena sinar matahari dan air hujan relatif lebih resisten dibandingkan
jauh berbeda dengan granit dan granodiorit. Oleh sebab itu teknik
dengan marmer. Disamping itu granit/granodiorit dimanfaatkan juga penambangan yang ditrapkan pada granit dapat pula diperlakukan
pada gabro dan peridotit.
sebagai meja dan sebagainya. Sisa potongan granit/granodiorit dicetak
bersama semen putih untuk membuat teraso.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan dan pemanfaatan gabro dan peridotit serupa dengan
2. GABRO DAN PERIDOTIT
pengolahan dan pemanfaatan granit. Karena gabro dan peridotit
Gabro dan Peridotit terbentuk dari proses pembekuan magma mempunyai warna yang relatif lebih gelap dibandingkan dengan
ultrabasa, berwarna gelap bervariasi antara hijau, hitam hingga hitam
granit, apabila akan dipergunakan untuk lantai atau ornamen dinding,
legam atau kombinasi diantaranya. seyogyanya dipasang ditempat yang relatif terang agar menimbulkan
kesan estetika tinggi.
Gabro merupakan batuan intrusi dalam, tekstur granular
hypidiomorphic, uliuran butir sedang, komposisi mineral utama adalah
plagioklas jenis labradorit - anorthit> 50Vo, apatit, sulfid, titanit, rutil,
t52 153

3. ALKALIFELDSPAR sebagai hasil proses alterasi hidrothermal dari nepelin atau feldspar.
Bauksit di Indonesia terdapat di P. Bintan, P. Bangka dan Kali-
Mineral ini terbentuk dari proses kristalisasi pada fase mantan Barat. Jenis mineralnya adalah gibsit - AlzOr 3HzO, dengan
pembekuan magma yang bersifat asam dengan kadar SiOz tinggi unsur kadar utama alumina, kuarsa, silika aktif, TiO: dan Fe2O.1.
alkalinya (K dan Na) sehingga merupakan mineral utama pembentuk Bijih bauksit laterit terjadi didaerah tropis dan subtropis serta
batuan dengan komposisi kimia K Al2SiO8 - Na Alz SiO3 yang membentuk perbukitan landai, yang memungkinkan terjadinya pela-
berwarna terang dengan kekerasan 6. Dijumpainya mineral jenis ini pukan yang cukup kuat. Bauksit dapat terbentuk dari batuan yang
berkaitan erat dengan daerah pembentukan granit pegmatit. Umumnya mempunyai kadar aluminium relatif tinggi, kadar Fe rendah dan
mineral ini didapatkan dalam bentuk urat/vein atau tersebar sebagai sedikit kadar kuarsa (SiO2) bebas. Batuan yang memenuhi persyaratan
komponen utama dalam tubuh batuan granit pegmatit. itu antara lain nepelin syenit dan sejenisnya yang berasal dari batuan
beku, batuan lempung/serpih. Batuan diatas akan mengalami proses
laterisasi yaitu proses yang terjadi karena pertukaran suhu secara terus
Tempat Diketemukan menerus sehingga batuan mangalami pelapukan. Pada musim hujan
Periksa pembahasan Feldspar. air memasuki rekahan-rekahan dan menghanyutkan unsur yang mudah
larut, sementara unsur yang sukar larut/tidak larut tertinggal dalam
batuan induk. Setelah unsur-unsur yang mudah larut seperti Na dan K,
Teknik Penambangan Mg dan Ca, dihanyutkan oleh air, residu yang tertinggal (disebut
Periksa pembahasan Feldspar. laterit) menjadi kaya akan hidroksida alumina Al(OH)3 yang kemudian
oleh proses dehidrasi akan mengeras rr-renjadi bauksit.

Pengolahan dan Pemanfaatan


Tempat Diketemukan
Periksa pembahasan Feldspar.
Di Indonesia bauksit diketemukan di P. Bintan dan sekitarnya,
P. Bangka dan Kalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan
4. BAUKSIT bauksit di P. Bintan satu-satunya yang terdapat di Indonesia. Beberapa
tempat antara lain:
Bauksit merupakan kelornpok mineral aluminium hidroksida o Sumatera Utara: Kota Pinang (kandungan Al2Oj = l-5,05-58,107o).
seperti gibsirAl2Or3HzO; boehmit-AlzOrHzO; diaspor Al20jHzO. . Riau: P. Bulan, P. Bintan (kandungan SiO2 - 4,97c,FezOt= lO,2o/o,
Mempunyai warna putih atap kekuningan dalarn keadaan murni, TiO, = -0,8ok, Al2O3 = 51,4c/o); P. Lobang (Riau Kepulauan); P.
nrerah atau coklat apabila terkontaminasi oleh besi oksida atau Kijang (kandungan, SiO, = 2,5o/c. FetOt = 2,5o/c, TiO2 - 0,257o.
bitumen. Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan l-3), relatif ringan Al20l = 61,5c/c, H:O - 337c) mempakan akhir pelapukan lateritik
dengan berat jenis 2,3-2,1; mudah patah tidak larut dalam air dan tidak setempat.
terbakar. Bahan galianini terjadi dari proses pelapukan (laterisasi) o Kalinrantan Barat.
batuan induk erat kaitannya de ngan persebaran granit. Boehmit
didapatkan juga dalam rekaharr pacla hatuan nepelin syenit pegmatit
154 l5-5

Teknik Penambangan Endapan benda padat, sebelum dikumpulkan ketempat penimbunan


terlebih dahulu diusahakan mengambil larutan-larutan AIzO: dan
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka caustic soda yang masih terdapat bersama benda padat tersebut.
diawali dengan land clearing. Setelah pohon dan semak dipindahkan Terhadap larutan AlzO-l bening dilanjutkan dengan proses presipitasi
dengan bulldozer, dengan alat yang sama diadakan pengupasan tanah Al:Or dan dengan menambahkan seed yang terdiri dari hidrat Al2O3
penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang halus, proses presipitasi dipercepat dan membangun partikel-
yang sekaligus memuat buih tersebut ke dalam dump truck untuk partikel Al2Oj 1,ang lebih besar akan tetapi tidak mudah peczrh.
diangkut ke instalasi pencucian. Endapan hidrat Al:O: yang terjadi, selanjutnya diseleksi, hidrat AlzOr
yang berukuran besar diambil sebagai produksi, sedangkan hidrat
Pengolahan dan Pemanfaatan Al2O3 yang masih halus dikembalikan kedalam proses presipitasi
sebagai seed.
Bijih bauksit dari tambang dilakukan pencucian. Proses pen- r Hidrat Al2Oj yang berukuran besar, selanjutnya dikalsinasi (dipang-
cucian bijih bauksit dimaksudkan untuk menaikan kualitasnya dengan gang) sedemikian rupa untuk mengeluarkan kadar air dan molekul air
cara mencuci dan memisahkan (desliming) bijih bauksit tersebut dari yang terikat dalam partikel AlzOr.
unsur lain yang tak diinginkan seperti kuarsa, lempung dan pengotor o Alumina hasil dari kalsinasi adalah hasil akhir dari pabrik alumina,
lainnya. Partikel yang halus ini dapat terbebaskan dari yang kasar yang siap untuk dikapalkan ke pabrik peleburan untuk dileburkan
antara lain dengan pancaran air (water jer) yang kemudian dibebaskan menjadi logam aluminium.
melalui penyaringan (screening). Disamping itu sekaligus melakukan Adapun kegunaan dari bauksit adalah bahan utama pembuatan
proses pemecahan (size reduction) dari butiran-butiran yang beru- logam aluminium dan bahan dasar industri kimia dan refractory.
kuran lebih dari 3 inch dengan jaw crusher. Untuk pengolahan lebih
lanjut dilakukan dengan proses Bayer dengan prinsip kerja sebagai
berikut: 5. MIKA
o Bauksit mengandung berbagai mineral dengan kadar bervariasi, bila
kandungan AlzO: dominan baru dinamakan bauksit. Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada
o Dilakukan proses penggilingan sampai ukuran < 35 mesh (4,4n tahap akhir dari proses pembekuan magma yang kekentalannya rendah
mm). dan bersifat asam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif
o Proses melarutkan Al2Oj )ang terdapat pada bauksit dengan larutan lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna bervariasi. Muscovit
soda api pada konsentrasi dan suhu tertentu dengan menggunakan - KAl2 (AlSi3) Or0 (OH)2 berwarna putih, kuning kadang-kadang
uap sebagai media penghantar panas dalam tabung baja yang tahan coklat, bersifat fleksible dan elastis didapatkan pada batuan beku yang
terhadap tekanan yang ditimbulkan uap. kaya silika dan alumina (pegmatit dan granit) juga dalam batuan
o Proses untuk memisahkan larutan AlzOr dari benda-benda padat yang metamorf tingkat rendah-menengah-tinggi antara lain greenschist dan
tidak larut dan disiliccrtion product, endapan dari persenyawaan yang ampibolit-facies. Plogopit - K(Mg, Fe)3 (AlSir) Or0 (F,OH)2, trans-
terbentuk antara silika reaktif dengan Na2O dan AlzOT. paran, fleksible dan elastis, berwarna coklat muda atau kekuningan
o Penyaringan larutan Alzor dari koloid-koloid dan benda padat terdapat pada batuan metamorf tingkat menengah - tinggi yang kaya
lainnya sehingga diperoleh larutan Al2Or )ang bening.
l-56 151

magnesiLrm (antara lain kristalin dolontit, peridotit yang lapuk dan Pengolahan dan Pemanfaatan
serpentinit) dan pegmatit. Biotit - K(Mg.Fe)3 (AlFe) Sir Oro (OH),
F)2, berwarna hitam hingga hijau gelap. fleksible. elastis dijumpai Dengan rlernpertimbangkan mika rnenrpunyai berat jenis
pada batuan pegmatit, lamprophyre, kadang-kadang pada lava atau rendah dan bertrentuk lentbaran pernisahan terhadap mineral lain
batuan metamorf.
dilakukan dengan cara floatasi. Karena mika rnerupakan pengantar
listrik yang lernah. rnaka nrika dimanfaatkan pada industri rnesin dan
industri listrik.
Tempat Diketemukan

Daerah Istimewa Aceh: Kec. Ampakolak Kab. Aceh Tenggara


(didapatkan pada granit pegmatit ukuran mineral l-5 ,cm tersebar 6. ASBES
tidak merata); Kp. Alue Rambut Kec. Blang Pidie Kab. Aceh Selatan
(pada batuan malihan, komposisi AlzOr = 18,677o, FezOj = 0,53Va, Asbes adalah nama perdagangan dari ntineral tertentu yang
SiOr = J2,6c/o, K2O = 2,70o/c, Na2O = 0.65Va, CaO = 1,05, MgO = dapat dipisahkan menjadi serabut-serabut dan tidak dapat dibakar.
0.457c.
Mineral ini demikian panjang dan halus sehingga dapat dipintal.
Sumatera Utara: Pangaribuan Kab. Tapanuli Utara; Dolok Emas,
Asbes teriadi karena proses metamorfose (proses serpentinisasr)
batuan yang bersifat basa atau ultra basa. Berdasarkan komposisi dan
Kec. Sumbul, Kab. Dairi (sudah diusahakan)
sifatnya, asbes dibagi rneniadi 2 kelompok yuitu:
Kalimantan Barat: G. Buduk Kab. Sanggau (terdapat muskovit dan
plogopit pada granit pegrnatit dan alkali granit).
r Asbes serpentin
Jenis ini dapat dipintal, yang terr.nasuk golongan ini antara lain
Kalimantan Tengah: S. Lenro, Barito; G. Mas. Kehayan Hulu; Kuala
rnineral krisotil - 3Mg 2SiOr 2HrO; serabutnya lernas dan halus
Kuayan; Kuala Kurun (warna putih kekuningan, abu-abu kehitaman, I

seperti sutera. wanra putih, panjang serabut antara 4-_5 inch, sangat
keras diterobos urat-urat kuarsa).
1

kuat, satu ton bahan ini dapat dipintal sampai 10.000 meter, bila
Sulawesi Tengah: Fatoba Kab. Banggai; Mamulusan Kab. Lumri;
dipanaskan dapat bertahan hingga 2160'C. li
Biromatu Tutontowi, Sibodo Kab. Donggala; P. Peling (merupakan
pegmatit dalam batuan malihan).
o Asbes amfibol

Irian Jaya: P. Roau disernenanjung Wan Demen dan teluk Oemork


Jenis ini
sukar dipintal, yang terrnasuk golongan ini antara lain
(terdapat pada batuan malihan berukuran kasar, berlembar-lembar).
mineral antofilit - (Fe, Mg) SiOj, terdapat sebagai gumpalan serabut
pendek dan gelas, panjang serabut 4-.5 inch. bila dipanaskan dapat
beftahan hingga 2160' C. Antofilit selain didapat dialam, dapat pula
Teknik Penambangan dibuat dengan mentanaskan ntagnesium metasilikat yang jauh lebih
Apabila terdapat dekat permukaan, penambangan dilakukan tinggi dari pada titik lelehnya dan kemudian dengan cepat
didinginkan.
dengan sistem tambang terbuka dengan peralatan sederhana. Sistent
penambangan dengan menrbuat sumLlran diikuti dengan sistem
gophering dapat pula dilakukan apabila endapan cukup dalam dan Tempat Diketemukan
tidak teratur.
o Jawa Tengah: Karangsarnburrg. Krrh. Kcbrrnrcrr (termasuk jenis
158 159

antofilit dan sisanya golongan serpenttn). asbes semen dipergunakan untuk rnengalirkan berbagai macam air,
larutan bahan kimia, sebagai pelindung kabel listrik, telepon dan
Halmahera: Di Weda (P. Seram) termasuk jenis krisotil; Wusia,
sebagainya.
Halmahera timur (terdapat didalam masif serpentin atau peridotit
yang mengikuti rekahan).
Sulawesi Tenggara: Komplek P. Padamarang/P. Lambasina (terdapat
dalam batuan ultrabasa peridotit dan serpentinit yang berumur Pra
Tersier.
Nusa Tenggara Timur: Atapupu Kab. Belu (didapatkan pada celah di
tubuh batuan ultra basa, umumnya sudah lapuk dan berserat panjang).
Irian Jaya: Sepanjang S. Sentani dekat Jayapura (merupakan urat-ural
yang tak beraturan dalam batuan serpentinit).

Teknik Penambangan
Asbes digali dengan tambang terbuka mempergunakan pera-
latan sederhana. Apabila didapatkan agak dalam, dilakukan dengan
membuat sumuran dan diikuti dengan sistem gophering. l

Pengolahan dan Pemanfaatan


Asbes dari hasil penggalian diadakan pemilahan dengan tangan. I

Serabut yang disebut mutu no. 1 adalah yang panjangnya > 314 inch,
l

ir

sedang yang panjangnya3lS - 314 inch disebut mutu no. 2.


Bahan galian yang harus digiling, kernudian disaring berrahap
dengan cara penyedotan dengan udara dan akhirnya disisir dan
dipintal. Di dalam pemanfaatan asbes dibagi rnenjadi 2 kelompok:
. Yang dapat dipintal
Terutama dari jenis krisotil, dipergunakan sebagian besar untuk
lapisan pada rem mobil. Selain itu dipergunakan untuk bahan
pelindung terhadap api, listrik dan bahan kimia.
. Yang sukar dipintal
Dimanfaatkan untuk petnbuatan panil asbes (lazirn disebut eternit).
Eternit dibuat dari semen porlland dan serabut asbes golongan no' 2.
Banyaknya asbc:' Ltntuk pettlbuatatr eternit biasanya l0-15%. Pipa
l6l

sitatnya yang liat apabila terkena air. Tanah liat merupakan hasil
desiutegrasi, pelapukan kirnia, terutama pengaruh HzO dan CO:
dibantu oleh mikroolganisnte terhadap batuan induk. Hasilnya
nrerupakan bagian yang halus c'lan tidak larut dalanr air. Selanjutnya
rnaterial inr diangkut oleh air sebagai suspensi dan akhirnya
BAts VII rlengendap berlapis-lapis. Selama proses pen-gendapal/pengangkutan
sarlgat dintungkinkan dikotori oleh mineral yang berukuran halus
RAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA. antara lain kuarsa, besi oksida dan bahan organis.
ITAN DENGAN ENDAPAN RESIDU DAN Sifat yang penting dari lempung adalah plastisitasnya (keliatan-
nya). Sifat ini dapat diperoleh bila ada air, dan karena sifatnya ini,
ENDAPAN LtrTAKAN lempung dapat dicetak.
Derajat keliatannya tergantung dari :
o Susunan dan kehalusan dari butiran mineral
Yang termasuk dalam kelornpok ini adalah: lempung, kaolin, r Banyaknya air yang ada didalamnya
pasir kuarsa, zirkon, kalsedon, korundur.n, intan, kuarsa kristal, pasir . Banyaknya garam lain yang terlarut dalam air
kerakal. . Jumlah bahan organis yang ada.
Makin banyak bagian-bagian kecil yang aktif (berukuran
kurang dari 0,01 rnm) nrakin tinggi sifat keliatannya. Sifat yang lain
I. LBMPUNG ialah bila tanah liat dipanaskan atau dibakar. hingga sebagian atau
sernua air yang dikandungnya menguap, maka sifat keliatannya
Lempr-rng scbetulnya t'nerupakan istilah ukuritrl butir yang lcbih menjadi kurang atau saltla sekali hilang terus dan akan menjadi keras
kecil dari lr1256 mm (menurut ukuran Wcntworth). Apabila butir-butir walaupun diberi air lagi. Sifat ini yang menguntungkan dari tanah liat
tersebut sudah kompak kemudiitn discbut batu lempung. Didalarr untuk dipakai sebagai bahan bangunan. Untuk membuang air
pembicaraan masyarakat yang dirnaksud lenlptrrlg sitlna l)t'llgerti:.rtlnya semuanyii, didalam praktek tanah liat dibakar pada suhu 450-750"C.
dengan batu lempung. Lernpung dikelornpokan rnen.iadi 2 bagiln Untuk nrembuang gas COz dari batuan karbonat dan gas SOr dan gips
besar yaitu: rnisalnya rnaka suhu pembakaran ditingkatkan lagi antara 950- 1250"C,
o Lempung residu untuk beberapa jam. Pada suhu tersebut FeO dapat berubah menjadi
Merupakan sc.jenis lernpung yang terbetlluk karerla proscs pelaprrkan Fe2Oj, karenanya warnanyapun akan lebih merah pula, dan kekuatan
(alterasi) batuan bcku dan dijLrrnpai disekitar brtttran induknya. Mutu nrekanis dari bahan akan meniadi lebih tinggi. Perbaikan sifat yang
lerrpung ini pada umurntiya lebih baik dihrandingkan dengan lem- terakhir irrr, disebabkan bahwa antara suhu-suhu tadi ada beberapa
pung sedirnen. Komposisi lempung residu didorrinasi oleh trincral rnineral akan rne leleh, dan setelah dingin akan membeku kernbali dan
ilit, umumnya dipergr.rnakan untuk bahan penlbttatan kerarnik rrengikat nrineral-mineral lainnya, sehingga massa bahan akan
struktur antara lain bata, genting dan gcrabah. menjadi lebih kompak dan keras.
o Lempung sedimen Warna dari hasil produksi disanrping tergantung dari pemba-
Sering disebut sebagai tanah lirtt. Pcnyebutan ini didasarkan atas

{
162 163

karan, juga tergantung darr perbandingan banyak antara FezOr dan lebih besar dari 60Vc, wamanya putih. Bata yang dibuat dari napal
(CaO + Al:Or). Makin banyak FezOr, makin merah dan sebaliknya wamanya tetap putih, biasanya strukturnya berlubang-lubang karena
akan makin pucat warnanya. Bila tanah liat mengandung banyak gas COl yang menguap. Bata ini tidak disukai oleh pengusaha
bahan organis, hasilnya setelah dibakar akan memberikan struktur disamping karena warnanya putih juga relatif lebih rapuh.
berlubang/berpori karena banyak gas terutama COz yang keluar.
o Loas
Bahan organis ini berasal dari tumbuhan atau binatang. Semua pengo- Tanahliat kurus yang mengandung cukup banyak pasir kuarsa.
lahan bahan galian yang melalui proses pemanasan atau pembakaran Banyak dipakai untuk menrbuat bahan bangunan konstruksi.
yang mengubah sifat keliatan meniadi tetap keras disebut proses Hasilnya setelah dibakar susutnya sedikit dan harapan untuk retak
juga tidak banyak
keramik.
Berdasarkan atas sifat fisiknya tanah liat dikelompokkan o Tanah serpih = shales
menjadi: Tanah liat jenis ini sudah mengeras, sifat keliatannya sudah rendah
o Tanah liat gemuk: dan tidak akan lebih liat walaupun diberi air. Tidak disenangi karena
Sebagian besar tersusun oleh hidro alumunium silikat. Sifatnya liat pengerjaannya relatif sulit.
sekali dan kompak dalam keadaan basah' Pada waktu kering o Batu tulis = slate
mengkerut dan dapat pecah, karenanya sukar diolah. Batu tulis merupakan hasil metamorfose dari shale. Kenampakannya
o Tanah liat kurus: sangat keras dan berlembar-lembar. Karena pengerjannya yang sulit,
Mengandung pasir kuarsa disamping hidro alumunium silikat. Tanah bahan ini tidak untuk membuat bata, tetapi dapat dimanfaatkan
ini sifat keliatannya kurang dibandingkan dengan tanah liat gemuk, sebagai batu tempel.
karenanya agak lebih mudah dikerjakan. Tanah liat jenis ini yang
o Tanah liat tahan api
umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan bahan bangunan' Sering disebut sebagai ball clay. Cukup baik untuk membuar bara
Antara kedua golongan tersebut dapat dilakukan pencampuran tahan api antara lain bata kaolinit (ririk leleh = 1785o C, bata bauksit
sehingga diperoleh tanah liat yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil (tirik leleh 1732-1850" C) dipakai dalam ranur/dapur ketel. Bata ini
yang baik dari hasil pencampuran tersebut diperlukan latihan dan tidak bereaksi dengan bahan dari abu sebagai sisa bahan bakar.
pengalaman.
Di masyarakat sering terdengar beberapa variasi tanah liat Tempat Diketemukan
dengan pemanfaatannya, meskipun masing-masing istilah tersebut
dengan mengacu pada proses geologi sudah berbeda dan kehilangan
o Daerah Istimewa Aceh: Daerah Air Eumpeking (cukup baik untuk
sifat liatnya. Variasi tersebut: bahan baku semen kandungan SiO2 - 57,62Vo, Al2O3 = 20,517o,
o Tanah liat putih bersih Fe2Oj = 1,307a, berupa serpih); Kab. Aceh Pidie Kec. Delima Daerah
Kungkung (terdapat sebagai endapan rawa, berwarna putih abu-abu,
Jenis ini disebut Pula dengan nama kaolin. Karena harganYa Yang
relatif lebih mahal. bahan ini jarang dimanfaatkan untuk membuat plastis); Kab. Aceh Timur, daerah Kuala Simpang (terdapat berse-
lingan dengan pasir kuarsa dan seryih); Kab. Aceh Tengah, daerah
bahan bangunan konstruksi'
. Glurnpong dekat Takengon (merupakan endapan aluvial); Kab. Aceh
Napal = marl = mergel
Tenggara, daerah Kutacane; Kab. Aceh Barat, daerah Tutut
Jenis ini mengandung mineral karbonat (terutama Kalsium Karbonat)
(merupakan endapan aluvial): Kab. Aceh Utara, Kec. Muara dua,
164 165

daerah Muara Dua (merupakan endapan aluvial); Kab. Aceh Timur, Kab. Serang daerah Cicalengpong (facies sedimen); Kab. Lebak
daerah Kec. Tamiang Hulu (berupa serpih yang berselingan dengan daerah Gabus Rangkasbitung (facies sedimen); Kab. Sukabumi
batu lumpur dan batu pasir pada Formasi Bampo). daerah Cibadak (pelapukan batuan gunung api tak teruraikan).
Sumatera Utara: Daerah Bohorok, 80 km barat daya Medan Jawa Tengah: Kab. Kebumen Kec. Karangbolong (facies sedimen);
(kandungan Fe2O3 = 4-67o). Nusa-kambangan (facies sedimen); Kab. Grobogan, Kec. Desa
Riau: S. Cenako, Belilas, Seberida, Indragiri Hulu (baik untuk bata Gundik (endapan aluvial); Daerah Mayong Kab. Kudus (endapan
merah pejal); Bengkalis Kec. Mandau (kandungan SiO2 - 65,60Vo, aluvial); Kab. Rembang, Kec. Sedan, desa Sumberejo, Galanter
Al2O3 = 22,037o, Fe2O3 = l,lVo). (endapan aluvial); Kab. Kudus, desa Jekulo (endapan aluvial),
Sumatera Barat: Muara, Sawah Lunto, Sijunjung (baik untuk bahan kandungan SiO2 - 34Vo, FezOt = 5,47o, CaO = 13,5Vo, AlzO: =
semen); Taratak, Sawah Lunto, Kab. Sawah Lunto, Sijunjung (baik 7l,5%o, MgO = 4,80Vo); Kab. Klaten daerah Bayat (komposisi SiO2
=
untuk bahan semen); S. Limau Manis dan S. Padangbes Indarung 447o, CaO = lVo, FezOr = 2,27o, Al2O3 = 29Vo); Kab. Cilacap,
Kab. Padang Pariaman (baik untuk bahan semen). Kec./Desa Singganangga (endapan aluvial); Kab. Kudus Kec.
Jawa Barat: Kab. Bandung, Kec. Soreang, desa Sayati (baik untuk Jatiroto, desa Katen (endapan aluvial); Kab. Cilacap, Kec./Desa
bata merah) Kab. Bandung, desa Cisaman (baik untuk bata merah); Kesugihan (endapan aluvial), SiO, = 53,96Vo, Fe2Oj = 7,7lVo, AlzOt
Kab. Bandung Kec. Majalaya daerah Cikancung (baik untuk bata = 19,07Vo); Kab. Semarang/daerah sekitar Semarang (facies
merah); Kab. Bandung, Kec. Pacet, desa Pamoyaman (hasil sedrmen); Nanggulan (endapan gunung api Kwarter); Daerah patuk,
pelapukan batuan gunung api tak teruraikan); Kab. Bandung Kec. G. Kidul (endapan gunung api Kuarter); Daerah Semanu, Wonosari
Soreang, daerah Banjaran (hasil pelapukan batuan gunung api tak (endapan gunung api Kuarter); Desa Semin, Gunung Kidul (endapan
teruraikan); Kab. Bandung Kec. Cililin daerah Citalam (merupakan gunung api Kuarter); desa Tawang Kec. Ponjong (endapan gunung
hasil pelapukan batuan gunung api tak teruraikan); Kab. Bandung api Kuaner); Desa Pasirombo, Kec. Rongkop, Kab. Gunung Kidul
Kec. Batujajar desa Cilemer (endapan aluviurn); Kab. Sumedang, (endapan
-qunluls api Kuarrer); Kab. Pekalongan, Kec. Tepus, desa
Kec. Darmaraja (hasil pelapukan gunung api tak teruraikan); Kab. Duwet (endapan aluvial); Kab. Pekalongan, Kec. Bojong; desa
Cianjur Kec. Karangtengah desa Maleber (hasil pelapukan batuan Jornblang. Suntur (rombakan batuan gunung api Kuarter); Kab.
gunung api tak teruraikan); Kab. Cianjur Kec. Sukaratu desa Bojong Pe,urlarrg Kc'c. Bantarbolang, Kec. Magawanagata, desa pakembaran
picung (facies sedimen baik untuk genteng); Kab. Cianlur Kec. (ronrbakan batuan gunung api Kuarter); Kab. pekalongan Kec.
Cibeber desa Cibadak dan Cihaur (hasil pelapukan tuf Kwarter); Kab. Wonopringgo, desa Rowokembo (rombakan gunung api Kua(er);
Cianjur Kec. Mande, desa Jamali (pelapukan batuan gunung api tak Kab. Purbalingga, Kec. Karangrejo, desa Sragen (rombakan gunung
teruraikan); Kab. Subang, daerah Parung (facies sedimen); Kab. api Kuarte$; Kab. Temanggung Kec. Keloran, desa Keloran,
Subang daerah G. Sembung (facies sedirnen); Kab. Subang daerah Kalimanggis (facies sedimen); Kab. Kendal Kec. Sukorejo desa
Pringkasap (facies sedimen); Kab. Subang daerah Bo.jongkendang Cepiring, Patebon dan Gemuh (rombakan batuan gunung api
(facies sedimen); Kab. Subang daerah Cipeundeug (tacies sedimen); Kuarter); Kab. Bantul, daerah Bawuran (rombakan batuan gunung
Daerah Purwakarta (facies sedimen); Daerah Karawang (endapan api Kuarter).
aluvial); Kab. Tangerang. daerah Gorowong, Parung paniang Jawa Timur: Kab. Pacitan, Kec. Tulakan, desa Bungur, Tulakan,
(endapan aluvial); Kab. Serang daerah Tanjung (endapan aluvial) Ngumbul dan Bayu (terdapat dalam Formasi Jaten); Kab. ponorogo,
sekitar Sumoroto, Mojododol, Balong, dan Arjawinangun (endapan
166 161

aluvial, sebagai bahan baku keramik berat); Kab. Tulungagung Kec. sedimen; SiO2 = 59,6-69,26Va, AluO: = 16,25-23,38Vo, FezOt = 0,92'
Gedangan desa Sumberingin wetan Kalidawir; Kab. Kertosono, Kec. 1,297o); Kab. Kotabaru, daerah Stagen (facies sedimen); Kab.
Mojosari, desa Brangkal (endapan aluvial); Kab. Gresik dan sekitar Kotabaru, daerah Sambelumbingan (facies sedimen); Kab. Hulu-
Gresik (sebagai bahan baku PT. Semen Gresik); Surabaya, Driyorejo sungai Selatan, daerah Telaga Langsat (facies sedimen, hasil X RD;
(endapan aluvial); Kab. Malang, Kec. Singosari, Kec. Sidodadi dan disordered kaolinit, kuarsa, lempung); Desa Paringin Kab. Hulu-
Kec. Tawang, desa Songsong sepanjang aliran Kalimas, Kali Pakel sungai Selatan, Gedung Tengah, Kec. Tabuh, Kab. Banjar (endapan
(endapan aluvial, bahan genteng pres); Kab. Bangkalan Madura, desa aluvial).
Socah, Labang dan Tragah (endapan aluvial); Kab. Pasuruan Kec. Kalimantan Barat: Desa Sago, Benawah Kec. Tayan Hilir Kab.
Kembang Singgit, desa Nguro (endapan aluvial); Kab. Malang, Kec. Sangau;
Sumbermanjing wetan, desa Tunggumangir dan Sumberagung Bali: Kab. Tabanan, Kec. Prajekan, desa Prajekan (pelapukan batuan
(endapan aluvial); Kab. Ngawi, desa Bangunrejo (facies sedimen); gunung api Kuarter); Kab. Gianyar, Kec. Gianyar, desa Seronggo
Kab. Nganjuk Desa Nguben, Dioso (facies sedimen, SiO2 - 47,177o, (pelapukan batuan gunung api Kuarter);
Fe2O3 = 0,16Vo, Al2O3 = 24,29Vo, KzOr = 0,807o, PzOs = O,ll%o,HzO Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Timur, Kec. Pringgabaya
= 34,78Vo, CaO = 3,96Vo, MgO = 1,407c, Na2O = 0,137o, TiO2 = (pelapukan batuan gunung api Kuarter; SiO2 = 49,85Vo, AI2O3 =
0,227o, Fe2O = 0,15Vo); Desa Gampingan Kec. Tirtoyudo; Kab. 19,587a, CaO = 4,277o, MgO = 1,6lVo, K2O = 0,88Vo, Na2O = 1,46Vo,
Malang (dalam Formasi Jaten, mengandung sisipan dan lensa TiO2 = O,80Vo, H2O = 7,01, oleh penduduk telah dibuat genteng);
batubara penyebaran tipis); Purboyo, Kalijening, Rejosari dan Astino Kab. Lombok Barat Kec. Pringgarata, desa Jabondare (pelapukan
Kec. Bantur Kab. Malang (kandungan AlzOr = 34,22Vo, SiO2 = batuan gunung api Kuarter; SiO2 = 41,'707o, Al2Oj = 23,687o, Fe2O3 =
41,507o dari hasil analisa sinar X termasuk jenis kaolinit-holoysit 14,50Vo, CaO = l,20%a, MgO - 0,34o/a, Na2O = 5,99o/c, digunakan
dapat dipergunakan sebagai bahan keramik dan refractori); Kab. sebagai bahan genteng); Kab. Bima daerah Rabba (pelapukan batuan
Boionegoro Kec. Solio, desa Kedungsumber, Pujeng Dodol (facies gunung api; SiOz = 50,96Vo, Al2Oj = 21,50Vo, Fe2Oj = 8,88o/o, CaO =
sedimen SiO2 - 34,22-53,860/o, Fe203 = 0,84-1 ,777o, AlzOt = 16,09- 2,217o, MgO = l,l1Vo); Tente Kab. Bima (kandungan SiO2 =
22,937o, CaO = 4,95-20,87o, MgO = 1,42-2,10Va, NazO = 0,22- 51,52Va, Al2O3 = 20,417o, Fe2O3 = 8,147o, CaO = 2,407o, MgO -
0,65Vo, K2O = 0,40-0,45Vo, PzOs = 0,06-0,08Vo, H2O = 17,44- l,l57a, bahan baku genteng) Desa Kandai, Kec. Dompu, Kab.
20,42Vo); Kab. Jombang, Perak (hasil residu dari endapan aluvial Dompu (kandungan SiOz -- 48,70Vo, Fe2O3 = 7,84Vo, Al2Oj = 23,4Vo,
rulkanik); Kab. Bondowoso, Kec. Waringin, desa Banyuputih (facies Na2O = 2,807o, K2O = l,52Vo, CaO = 27a, MgO = 0,577o, H2O =
sedimen, warna putih kelabu untuk bahan keramik); Bawean, sekitar 6,l0Va) Desa Bawi, Kec. Dompu, Kab. Dompu (kandungan SiO2 -
Kec. Tambak (lempung limonitan = 97Vo, kalsit = 2Va, kuarsa = 74,887o, Al2Oj = 14,31Vo, Fe2Or - 0,447o, CaO = 0,807o, MgO =
0,5Va,fragmen bafuan =0,57o, baik untuk genteng). 1,307a, Na2O = 0,26Vo, SO: - 0,477o); Kab. Bima daerah Tangga
Kalimantan Selatan: Kab. Hulu sungai Selatan, Kec. Padang Batung, (pelapukan batuan gunung api, SiO2 = 52,42Vo, AlzOr - 20,2Vo,
Kp. Jelatang (lempung residu, bahan baku semen = SiOz = 59,36Vo, Fe2O3 = 8,29Vo, CaO = 1,73, MgO = l,l5o/o); Kab. Sumbawa daerah
TiO2 = 0,84Vo, Al2Oj = 18,29Vo, PzOs= O,05Vo, SOr - 0,167o, MgO = Taliwang (pelapukan batuan gunung api, SiO2 = J4,35Va, AlzOr =
l,NVa, Na2O = 0,l5%o, K2O = 0,49Vo, HzO - 3,89Vo); Kab. Tapin, l2,llVo, Fe2Oi = 2,51Vo, CaO = 0,06Va, MgO = 2,107o, baik untuk
Kec. Binuang, Kp. Binuang (facies sedimen, hasil X RD; kaolinit, bahan baku semen); Kab. Lombok Tengah, Kec. Sengkol, desa
ilit, kuarsa, feldspar); Kab. Tanah Laut, Kec./Desa Kintap (facies Pengembur (facies sedimen), SiOr = 26,62-60,127c, AlzOr = 7,74-
168 r69

23,357c, Fezor = 4,75-13,33Vo, CaO = l,7l-24,89Vo,MgO = l,l0- Pengolahan dan Pemanfaatan


2,10Vo); Kab. Lombok Tengah Kec. Praya Barat, desa Mangkung
-
(facies sedimen, SiO2 19,52-53,687c, Al:Or = 8,91-23,7jo/c, Fe2O., Di tempat penambangan tanah liat diadakan pemilihan,
antara
= 5,39-13,37a, CaO = 2,13-26,97o, MgO = 0,10-5,i6Vc, baik untuk yang baik dan yang kurang baik sesuai dengan rencana pemanfaatan.
bahan semen); Kab. Lontbok Barat, Kec. Gerung, desa Gerung Yang dianggap baik dapat langsung diolah dan yang kurang baik
(pelapukan andesit, SiO2 -
- 74,88Vo, AlzOr l4,3l%o,FezOt - 0,447a, dapat dicampur hingga sesuai. Kotoran yang ada harus dibuang baik
CaO = 0,80o/o, MgO - 1,03o/c, Na2O = O,Z6Vo, K2O = 3Zc, SOr = itu mineral asing (misal nodul oksida besi; ataupun sisa tumbuh-
0,977o). an/bahan organik. Bahan ini kemudian ditambah air dicarnpur/di-
o Nusa Tenggara Timur: Kab. Manggapai, Kec. Borong, clesa Teng- lumatkan sehingga tampak plastis dan merata, ditimbun berbentuk
kulese dan desa Meler (pelapukan batuan gunung api tua, ubahan dari kerucut. Dalam bentuk yang demikian air yang berlebih akan
tufa dasit); rnengalir. Bahan ini siap dicetak dan selanjutnya dikeringkan diudara
o Sulawesi Utara: Daerah Bolaang Mangondow (pelapukan batuan bebas beberapa jarn, sebelumnya dimasukan kedalam dapur pem-
volkanik)- bakaran untuk menghernat kayu bakar. Di negara yang sudah maju
o Sulawesi Tenggara: Kab. Kendari, daerah Palangon (facies sedimen pengolahan tanah liat mulai dari menggali sampai menjadi barang
mollasa); Kab. Kendari daerah Ranoinceto (facies sedimen mollasa); yang siap pakai dilakukan keseluruhannya secara otomatik.
Kab. Kendari daerah Ponggaluku (facies sedimen mollasa). Tanah liat dirnanfaatkan untuk membuat bata merah, genteng
o Sulawesi Selatan: Kab. Pangkep, daerah Tonassa (pelapukan batuan atallpur.l keramik. Persyaratan utama untuk genteng dan keramik
gunung api dan metasedimen, telah ditambang oleh pT. Senren adalah tingkat pengkerutan harus sedikit mungkin, tidak mengandung
Tonassa); Kab. Bulukumba, daerah Tanah Kungkung (hasil pela- bahan organik yang rnenyebabkan genteng/keramik berpori. Dalam
pukan batuan gunung api); Kab. Sopeng Daerah Watansoppeng (hasil pernbuatan bata merah masyarakat mencampur tanah liat dengan
pelapukan gunung api). sekanr padi derrgarr tujuan bata merah rnenjadi relatif ringan tetapi
kuat tekannya rnenjadi berkuran-q. Darlam hal tanah liat akan diman-
faatkan untuk bahan baku semen pofililnd harus memenuhi persya-
Teknik Penambangan riltan tertentu (Boque, 1974)
Pada umumnya daerah dirnana didapatkan tanah liat merupakan
daerah yang subur. Penambangan tanah liat diawali dengan pengu- Pcrscntase (7o)
pasan tanah penutup baik dilakukan dengan peralatan sederhana Scrnen SiOr Alror FclO1 CaO Mgo SO, Loss Insol
ataupun dengan peralatan berat misalnya bulldozer. proses seranjutnya
Tipc I 2 I .l (r.0 L.1 63.2 2,9 1.8 1.3 0.2
yaitu penambangan terbuka dengan bentukan undak-undak. Kegiaran 'f ipc II 11 I JT 4,-l (r-l.l 2.5 I .'7 0.8 0.1
ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun shovel/back- Tipc Ill 20.+ -5.9 3. r 64.3 2.0 2.3 t.2 0.2
hoe, yang selanjutnya siap untuk clipindahkan ketempat penirnbunan. 'l'ipc IV 2.t..r 4.-l 4. r 62.2 1.8 1.9 0.9 0.2
Dalam hal penambangan dilakukan secara besar-besaran rnisalnya
'l-ipc V l-5.0 3..1 2.8 (r.1. I 1.9 1.6 0.9 n.d

sebagai bahan baku semen, perlu dilakukan teknik penambangan dan


Putih 2-s.-s -5.9 0.6 6-s.0 l.t 0.1 n.d n.d

pengangkutan dengan persyaratan ketat agar tidak mengganggu


Pozzolart 26.0 6.9 3.6 52.i 4.2 1.8 4.8 94

Ii ngkungan.
t70 t7t

2. PASIR KUARSA o CaO:0,01-0,267o


o MgO :0,01-0,267c
Pengertian pasir kuarsa (pada umumnya dijumpai berwarna o KzO :0,01-17 .007o
putih) berbeda pengertiannya dengan pasir putih, Pasir kuarsa terdapat
Dalam perhitungan cadangan endapan pasir kuarsa dapat
sebagai endapan sedirnen. berasal dari rombakan batuan yang
dilakukan dengan cara perkalian antara luas penyebaran dengan
mengandung silikon dioksida (kuarsa - SiO2) seperti granit, riolit,
ketebalan rata-rata, sedang ketebalan rata-rata dapat diketahui dengan
granodiorit. Endapan pasir kuarsa te{adi setelah melalui proses
cara pemboran tangan, sumur uji atau parit uji. Disamping itu untuk
transportasi, softasi dan sedimentasi. Oleh sebab itu endapan pasir
menentukan kualitas endapan dilakukan pengambilan contoh endapan
kuarsa dialam tidak pernah didapatkan dalam keadaan murni. Butir untuk keperluan analisa laboratorium baik analisa kimia maupun
kuarsa dialam umumnya terdapat tercampur dengan lempung, feldspar
mikroskopik.
(K,Na,Ca,Al,Silikatt, magnetit (FeiO+), ilmenit (FeO, TiO2), limonit
[FeO (OH)n H2O], pirit (FeSj), mika (gabungan mineral), biotit [K
(Mg,Fe)r (AlSiO] Orn) (OH):1, hornblende [Ca: Na (Mg Fe2;* (Al, Fe3, Tempat Diketemukan
Ti)3 Si8 O2r (O.OH)21, zirkon (Zr SiO+). dan bahan organik dari o Daerah Istimewa Aceh: Kab. Aceh Barat, pantai Lhokruet, Kec.
tumbuhan dan sebagainya. Proses transportasi oleh air menyebabkan Lhokkuret sebelah barat laut Calang (termasuk Formasi Ligan
butiran pasir rnenjadi bertambah halus dan relatif menjadi lebih murni. berumur Oligasen, tebal lapisan 3 m); Kab. Aceh Barat Kec. Calang
Material pengotor tersebut pada umumnya memberi warna pada pasir pantai Calang (terdapat sebagai endapan pantai dan aluvial),
kuarsa, sehingga dari warna yang ditunjukan dapat diperkirakan pelapukan granit dan batupasir kuarsa, wama putih kecoklattrn); Kab.
derajat kemurniannya. Pada umumnya pasir kuarsa diendapkan dalam Aceh Selatan pantai sekitar Tapak Tuan (sebagai endapan aluvial dan
penyebaran melebar, dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari
pantai, wama putih abu-abu); Kab. Aceh Tenggara, daerah Lawe
fraksi halus (0,06 mm) sampai dengan fraksi ukuran kasar (2 mm). sebelah tenggara Kutacane (terdapat sebagai batu pasir kuarsa , wama
Secara individu sifat fisik mineral kuarsa antara lain: putih kuning); Kab. Aceh Besar pantai Lhoknga 18 km dari Banda
. Berwarna putih bening tetapi kadang-kadang berwama lain tergan- Aceh (terdapat pasir kuarsa, warrra putih kotor, endapan pantai); Batu
tung pada oksida pengotomya, misal kuning mengandung Fe-Oksida, peletak, Rampelan Kec. Gaib, Aceh Tenggara).
wama merah mengandung Cu-Oksida o Sumatera Utara: Kab. Simalungun, Panahatan. Tanjung Dolok
r Kekerasan '. J (skala Mohs), bentuk kristal hexagonal (terdapat batupasir kuarsa bercampur konglomerat ).
o Berat jenis :2,65 o Sumatera Barat: Kab. Tanah Datar, Samaso (terrlasuk Forrnari
o Titik lebur : l7l5o C Ombilin); Kab. Sawahlunto, Sijunjung, Pelangke Sawahlunto
o Konduktivitas : l2- 100' C (termasuk Formasi Ombilin); Kab. Pasisir Selatan, Tarusan; Kab.
Secara umum pasir kuarsa Indonesia mempunyai komposisi Solok, Singkarak, Kab. Lima puluh Kota, Kota Baru.
o Sio: 55.30-99,87Vc o Sumatera Selatan: P. Bangka Tanjung Pengusuk (endapan aluvial;
o Fe:Or 0,01-9,14vc SiO2 - 98,377o, AlzOr = 0,l6Vo, FeOr - 0,147c); P. Bangka, Matras
r Tio: 0,01-0,4evc (Tanjung layang Batu (endapan aluvial, SiO2 - 97,56o/c, Al:Or =
o AlzOr 0.01-19,(NVc 0,68Vo, Fe2O1 = 0,20Vo); P. Bangka Pasir Padi (endapan aluvial, SiO2
112 173

98,53a/c, Al2Oj -
0,07Vo); P. Bangka Taboali; Malang; Nusabarung, Kab. Jembcr (endapan pantai, Resen);
= =
0,6BVo, Fe2O3
*
Biliton, Taryung Bunga (endapan aluvial, SiO2 93,957o, FezOr - Lamongan Kab. Lamongan; Bangkalan Madura (endapan aluvial,
0,547a, Al:Or - 0,717o,); P. Belitung, Tanjung Empang Jebut SiO2 - 807o, AlzO: - lVo, Fe2Or - lVc); Pantai Utara Madura
(endapan aluvial): Ambunten. Sumenep. Madura (endapan pantai.
-
(endapan aluvial, SiO2 97,30Vo, Al2Oj = 0,587a, Fe2Oj = 0,707c) P.
SiO2 - 807c, Al:Or - LVo, Fe2O3 - 37c); Blego, Bangkalan Madura
-
Belitung, Kp. Baru (endapan aluvial, SiO2 87,05Vo, Al2Oq = 0,70o/c,
(pelapukan batu pasir kuarsa berumur Miosen, SiO2 - 907o, A12O3 =
-
Fe2Or 0,077o, P. Belitung Tanjung Batu, Penyu (endapan.aluvial,
SiO2 = 92,10Va, Al2O3 = 2,9lVa, Fe2Oj = 0,26Vo). 47o, Fe2C)1 = lo/o).

Jambi: Kab. Sarko, Sekanjing (sebagai pasir kuarsa, SiO2 = 88o/o),


Kalimantan Barat: Kab. Sambas; Daerah Mandor. sebelah timur
Batang Tembesi Kab. Sarko. Menpawah; Kab. Ketapang, Padangduabelas (SiO2 = 95,63Vo,FezOt
a Bengkulu = Krui, SiO2 = 72,60Vo,Fe2O1= 4q"1. = 0,20%. Al:Or - l,B77c, TiO, = 0,18); Desa Wuko, Entugau dan
a Rrau: P. Kundur Kab. Riau Kepulauan (merupakan tailing tambang Senrentai Kec. Muko Kab. Sanggau (facies sedimen, berwama putih,
timah); P. Karimun Kab. Riau Kepulauan (merupakan tailing tam- butir halus); Desa Bodok, Lapo, Kec. Sanggau Kapuas, Kab.
bang, timah); P. Singkep Kab. Riau Kepulauan (sebagai batu pasir Sanggau (facies sedinren. berwarna putih, butir halus), Desa Sanjan
pantai). Pandan Sembuat Kec. Tayan Kab. Sanggau (facies sedimen,
berwarna putih, butir halus).
Jawa Barat: Kab. Karawang, Cibitung, Jatiwangi (merupakan
endapan alur); Kab. Sukabumi, Kec. Cibadak, G. Walat (sebagai batu
Kalirnantan Selatan: Kab. Banjar, Liang Anggang, Jln. Banjarmasin-
pasir kuarsa berumur Miosen atas, warna putih; SiO2 = 84,84Vo, Pleihari (endapan pantai. SiO2 = 96,037o, FezO.r = 2,40Va, TiO2 -
Al2O3 = 1,477a, Fe2Oj = 0,607o), Kab. Lebak, Pasung Malingping
0,13o/c, CaO = 0,59ch. MgO -
0,02Vo, Al2O3 = 07o); Kab. Tanah
(merupakan batupasir kuarsa, dekat aliran S. Ciliman). Laut, Bantahan. S. Parnpau (endapan aluvial) berasal dari batu pasir
kursa Tersier, SiO: = 9J-99c/o. FelO1 = 0,1-0,27a, Cr2Oj = g,1qo,
Jawa Tengah: Kab. Rembang Kec. Sedan, G. Klumit, G. Gempol
Al2O.q = 0,2-0,1ch, TiOl = 0.0-5-0,3%', NazO = lVo, KzO = O,OZVo,
daerah Sambiroto (termasuk Formasi Ngrayong, putih, abu-abu,
kuning, coklat, mudah lepas, SiO2 = 967a); Kab. Rc.mbang, Krogan, -
MgO 0,0lVc. CaO = 0.017c): Kab. Tapin, Binuang (lapisan
K. Nyamplong (endapan pantai, SiO, = 69,97-82."75c/c, Al.rOt = l,9l- batupasir kuarsa beruntur Paleogen, SiO, = 94,47o, Al2O3 = 7,79Vo,
3,907o); Banjamegara, Sigugur, Karangkobar; Rembang, Pamotan Fe:O.r - 3,34cI', CaO = 0.30Vo, MgO = 0.267o, TiO2 - O,33Vo);
(endapan pasir pantai); Luk Ulo, Kedu, Banyumas; Baturetno Kab. Padang Batung Kandangan (sisipan tipis pada endapan lempung).
Wonogiri (bercampur dengan rnineral sanidin warna coklat, SiO2 = Sulawesi Selatan: Kab. Maros, Canrha (enclapan kuarsa, putih-
657c, ,\lzOt - 187a, KzO = 1'l7o); Beji Kab. Klaten; Pantai Utara, kunirrg-abu-abu, SiOl = 90(h. FelO1 = 27c).
Rembang-Jepara (endapan pantai, SiO2 = 69,31Vo, AlzOr - 3,897o, Irian Jaya: Konda dan Sangkalun-9. Teninabuan (endapan aluvial),
Fe2O3 = 3,89Vo); Ngandang Kab. Rembang, SiO2 = 97Vo, Al2Oj = Wamena (masa kontpak berbutir halus, putih, SiOr = 99Vc);
1,207o, Fe2Oj = 0,3Vo). Hotekang Abe Pantai (SiOr = 66.40ch. Al:Or - 9,43c/c. Fe:O.r =
5,89Vo).
Jawa Timur: Kab. Tuban (endapan pantai, SiO2 - 97,0-98,7Vo, CaO =
0,02-0,047o, MgO = 0,01-0,087c); Ngadon, Bumen, Tambakboyo, Kalirnantan Tirnur: Kuiu-o Kab. Pasir: Langiran Kab. Kutai, S. Nihin,
Tasikharyo (endapan pantai, SiO2 - 90,73-96,83Vo, FezOr = 0,66- Kec. Barang Tongbak Kutai; Pantai tintur Sarnarinda.
0,76Va, CaO = 0,21-3,240/o, TiO2 = 0,24-O,497o); Ampelgading Kab.
174
i,
lr l'7 5
ilil
Teknik Penamtrangan
Pasir kuarsa dari tambang
Penambangan pasir kuarsa dilakukan secara tambang terbuka
berbentuk jenjang. Tahapan kegiatan meliputi: pengupasan lapisan
penutup, pembongkaran pemuatan dan pengangkutan, dengan uraian
sebagai berikut: Pencucian dengan air untuk menghilang- lempung dan ma-
r Pengupasan lapisan penutup kan lempung yang dikandungnya dengan terial pengotor
menggunakan siklon/classifi er/washer
Bermaksud memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa
ketempat yang tidak mengganggu kegiatan penambangan. Tanah ini
nantinya untuk reklamasi. Peralatan yang digunakan antara lain
cangkul, sekop dan Iain-lain atau peralatan mekanis seperti scrapper, Scrubbing (pencucian) dengan kekentalan tinggi:
shovel dan lain-lain. Pemilihan alat ini tergantung pada kondisi 60-'7l%o Padatan

lapangan dan skala produksi yang diinginkan


Pembongkaran
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melepaskan endapan pasir kuarsa Sisa lempung/
dari batuan induknya. Pada umumnya endapan pasir kuarsa meru- senyawa besi
pakan endapan lepas/lunak yang mudah dibongkar. Oleh sebab itu
dapat digunakan peralatan tradisional seperti cangkul, sekop atau alat
mekanis sepefti bulldozer, wheel loader, backhoe atau power shovel Pemisahan magnetis
bila diinginkan produksi banyak. (magnetic separator)
Pemuatan dan pengangkutan
Material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut ke unit pengolah-
arlpenampungan (stock pile). Pemlatan dapat menggunakan alat
muat wheel loader, back hoe atau dredging. Pengangkutan dapat
menggunakan alat angkut truck ungkit, gerobak lori, pikuliin dan
lain-lain.
Pasir kuarsa murni dengan
Spesifikasi tertentu
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pada dasarnya pengolahan/pencucian pasir kuarsa dimaksudkan Gambar 10. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa.
untuk menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar SiO2 atau
memisahkan/mengubah ukuran butir untuk memperoleh spesifikasi Adapun pemanfaatan pasir kuarsa antara lain:
yang diinginkan. Tingkat pengolahan pasir kuarsa ditentukan oleh Industri keramik, sebagai bahan baku pembuatan tegel, mosaik dan
jenis penggunaannya. Bagan alir pengolahan pasir kuarsa adalah enamel
sebagai Gambar 10. Industri cat sebagai bahan pengisi (filler)
176 177

o Industri karet sebagai bahan pengeras


oksida seperti:
o Industri gerenda sebagai bahan ampelas o AlzO: dan BzO: untuk menambah ketahanan terhadap proses
o Industri
logam sebagai bahan penghilang karat kimia
e Industri
penjemih air sebagai bahan penyari ng (filter) o Oksida krom, kobalt, besi atau nikel sebagai bahan pewarna
r Pembuatan fero silikon dan silikon karbid dengan persyaralan:
sio2 o Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dan pelem-
(minimum) 98vo,besi oksida (maksimum) o,3vo dinbebas
dari pirit butan gelas yang dicairkan.
(FeS).
Jenis produk dari industri gelas/kaca antara lain:
o Industri semen portland . Kaca lembaran, digunakan dibidang konstruksi bangunan
Pasir kuarsa merupakan bahan baku penolong untuk pembuatan o Gelas kemasan, untuk pengemasan produk pada industri makanan
semen portland yaitu sebagai pengontrol kandungan sltit<a (didalam
minuman dan farmasi
semen untuk keperluan umum kadar sekitar 21,3Vo SiO2;.
Untuk I o Gelas keperluan rumah tangga, piring, cangkir, gelas
ton semen diperlukan 66,5 kg pasir kuarsa.
o Industri gelaslkaca
r Gelas untuk keperluan teknik, ilmu pengetahuan dan industri
gelas optik, gelas laboratorium, kaca penghantar listrik, gelas
Dalam industri gelasrkaca pasir kuarsa dipergunakan sebagai
bahan isolator listrik, kaca laminasi, fiber glass dll.
baku utama. untuk memperoreh produk gltur.-n u"u yang difnginkan,
dalam proses pembuarannya kadang-kadang ditamuat'kan
o lndustri bata tahan api
lrciau- Dalam industri ini, pasir kuarsa merupakan bahan utama, persya-
Tabel 10. Spesifikasi pasir kuarsa untuk industri gelas/kaca. ratannya seperti Tabel I I berikut.

Spesifikasi dan Jenis produk Tabel 11. Spesifikasi pasir kuarsa untuk bata tahan api.
Analisis Kaca lembaran Celas kemasan dan Gelas optik Analisis Spesifikasi
(E") rumah tangga (%) (vo) Komposisi kimia
Komposisi kimia si02 95Vo (min)
si02 99,00 (min) Al201 17o (min)
98,50 (min) 99,80 (min)
Fe2Oj 0,-50 (maks)
Na2Oj 0,307o (maks)
0,03* (maks) 0,10 (maks)
AI203 Kzo 0,307o (maks)
0,10 (maks) 0,30 (maks) 0,02 (maks)
CaO + MgO Ti02 0,307o (maks)
0,50 (mrrks) 0,20 (maks) 0,10 (maks)
C12Oj
Distribusi ukuran butir
0,50 (maks) 0,0006 (maks) 0,0002 (maks Kasar 3,35-0,50 mm
Distribusi ukuran butir
Sedang 0,50-0,18 mm
(+20-200 mesh)
Halus < 0,18 mm
25 mesh I (maks) 0,5 (maks) Bentuk butiran agak bersudut
36 mesh 5 (maks) 1,5 (maks)
* 120 mesh 5 (maks) S5 (mats)
Hilang pijar pada 1000. C 0,5 (maks) 0,-5 (maks) 95 (maks)
o lndustri pengecoran
Kelembaban 5 (maks) 5 (mask) 0,5 (maks) Dalam industri ini pasir kuarsa terutama digunakan sebagai pasir
tuntuk menghasilkan gelas
kenrasan yang tak berwarna. cetak. Spesifikasi pasir kuarsa yang disyaratkan sebagai berikut
(Tabel l2).
178 179

Tabel 12. Spesifikasi pasir kuarsa untuk pengecoran membiaskan dan memantulkan sinar. Sinar yang berbeda akan
Analisis
dibiaskan dan dipantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks
Spesifikasi
bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias
Komposisi kimia
2,407, sedangkan indeks bias terhadap sinar ungu atau lembayung
si02 90Vo (nin)
Na2O + K2O 2Vo (maks) 2,465. Dispersi antara sinar merah dan ungu tercatat 0,058 ( = 2,465-
Fe203 1,57o (maks) 2,407) dan antara sinar merah dan biru 0,048. Karena harga dispersi
Distribusi ukuran butir yang sangat tinggi itu maka intan kelihatan gemerlapan.
Kasar (-30 + 70 mesh) 35Vo Tiap-tiap batu mulia (termasuk intan) dicari dan dihitung berat
Sedang (70 mesh) 3jVo jenisnya. Sesudah mengetahui nilai kerasnya, beratnya dapat dihitung
Halus (-70 + 200 mesh) 35Vo
Bentuk butiran
dalam karat dari batu mulia itu. Karat untuk batu mulia (termasuk
sub-angular
intan) adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram (l
karat = 0,20 gram). Satuan ini dipakai diseluruh dunia, oleh karenanya
disebut karat metrik. Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan
3. INTAN berat intan itu satu gram, melainkan dikatakan lima karat intan. Agar
tidak salah pengertian, harap diketahui bahwa timbangan karat yang
Intan merupakan satu-satunya batu permata yang mempunyai
dipakai untuk batu mulia tidak sama dengan satuan karat yang dipakai
formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk
untuk emas. Misalnya emas dinamakan 24 karat adalah jenis emas
bersamaan dengan pembekuan batuan ultrabasa misal peridotit dan
murni ( = 100?a Au). Emas disebut 18 karat mengandung 18124 x
kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada
1007o = 75Vo emas murni. Intan Indonesia terkenal karena intan yang
kedalaman 60 mil (kurang lebih 95 km) atau lebih dalam dibawah
paling keras dan paling berat dibandingkan dengan intan dari negara
permukaan bumi dan pada temperatur 1 500 - 2.000' C. Intan
lain, mungkin dalam hal ini disebabkan intan Indonesia mempunyai
mempunyai hablur dengan sistem kubus, umumnya berwarna bening
bentuk kristal kembar. Di Indonesia intan sering terdapat sebagai
tetapi kadang-kadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau
endapan aluvial bersama dengan kuarsa, korundum dan sirkon. Di
kuning, berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah
Indonesia terdapat di Martapura (Kalimantan Selatan) dalam batuan
atom 1.54o A, kekerasan l0 skala Mohs atau 8000-8500 knop. Sejauh yang disebut Breksi Pemali dan didaerah Landak, Sekayan, Sanggau
ini tidak diketahui asal dan arti kata intan yang dalam bahasa Inggris (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kecamatan Permata Intan).
disebut diamond. Kata diamond yang diturunkan dari bahasa Belanda
Ditempat ini terdapat kampung yang bernama kampung Sungai Gula
diamant sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak tempat pemukim penambang intan tradisional. Kebanyakan intan dari
terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi-kisi hablur mempunyai
Kalimantan mempunyai warna. Warna yang digemari adalah Air Laut
empat arah keleinahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang yang berwarna putih, agak kebiruan seperti air laut, yang berwarna
kerirs maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau lebih biru disebut Air Hujan harganya sangat mahal. Warna kuning
bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron. Sifat ini sangat merupakan intan yang paling murah. Kesemuanya ditemukan pada
penting bagi pengrajin intan (lapidan) dalam membagi intan berbutir
endapan aluvial di sungai purba. Jenis endapan intan yang lain ialah
besar menjadi butir-butir yang lebih kecil serta dalam membuat endapan pipa breksi yang disebut endapan kimberlit, misalnya yang
bentuk dan mengasahnya. Sifat lain yang penting adalah dalam dijumpai di Kimberly (Afrika) dan Australia Barat. Endapan kimberlit
180
l8l
ini mempunyai ciri bahwa mineral olivin yang berasosiasi telah o Kalimantan Selatan: Kab. Martapura, Simpang Empat (antara
mengalami proses serpentinisasi. Intan yang diketemukan di kampung Mataram dan Sungkai, pinggir Jl. Raya Banjarmasin -
Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti dengan
Kandangan (terdapat dalam endapan kerikil pada daerah dataran
166,72 karat diketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965. Intan ini
banjir, telah diusahakan oleh masyarakat.
digosok di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka o Kalimantan Timur: Sekatak bunyi (berupa indikasi pada endapan
berukuran 29,75 karat pada tanggal l8 Agustus 1969. Pada tahun itu
aluvial), Kab. Kutai, Kec. Longiran, S. Babi; Kab. Kutai sekitar Kp.
juga ditemukan intan Galuh Bulan berukuran 27,5 karat, sedang pada
Tiongohan cabang sungai sebelah kanan.
27 November 1967 ditemukan intan Galuh Badu berukuran 26,50
karat di Kec. Bati-Bati, Kab. Tanah Laut dan pada tahun 1987 akhir
ditemukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning. Teknik Penambangan
Walaupun penelitian tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang
Intan dicari dengan cara membuat galian lubang didalam tanah
tidak pernah menemukan batuan asal intan. Meskipun semula yang mungkin mengandung intan. Ada dua macam lubang yaitu
Koolhoven, 1936 menduga asalnya dari Breksi Pemali, tetapi hingga
lubang surut dan lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara
saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh semua orang. Intan
satu sampai satu setengah meter sedang lubang dalam dapat mencapai
ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen (dahulu
sepuluh meter atau lebih. Untuk menghancurkan tanahnya pada
disebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan
mulanya hanya digali dengan tenaga manusia, tetapi saat sekarang
dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan
sudah ada yang mempergunakan pompa semprot seperti dilakukan
demikian jelas intan setidaknya berumur Pra-Manunggul. Hingga kini
didaerah penambangan rakyat didaerah Sungai Gula, Kec. Permata
intan digali dari endapan sungai yang berumur Pleistosen hingga
Intan. Pemisahan tanah dengan intan dilakukan dengan dulang ( -
sekarang yang terd.iri dari ukuran kerakal sampai lanau.
lingganan) yang terbuat dari kayu. Tempat mendulang batu dan tanah
dinamakan pendulangan. Pendulangan yang ada disekitar Martapura
Tempat Diketemukan ialah di Cempaka, Banyu Ireng, Ampar Tikar, Pendarapan dan
Banjarbaru. Disekitar proyek Riam Kanan terdapat pendulangan
Intan yang diketemukan di Indonesia baik untuk permata. Mandikapau, Awang Bangkal, Tiwingan, Rantau Bu-iur dan Rantau
Tempat penemuan antara lein di daerah:
Alayung. Dimasa mendatang dimungkinkan melakukan penambangan
o Riau: S. Siabu, Kamper, Bangkinang (berupa indikasi pada endapan intan dengan cara mekanik sedang pekerjaan mendulang memerlukan
aluvial).
pengalaman bertahun-tahun.
o Kalimantan Barat: Muara Mengkiang (sebagai rombakan pada
endapan aluvial); Ngabang (sebagai rombakan pada endapan aluvial).
o Kalimantan Tengah: Kampung Sungi Gula, Kec. Permata Intan Pengolahan dan Pemanfaatan
Barito Utara (merupakan endapan intan letakan pada aluvial); Intan diasah dengan bentuk asahan fasit, misal berlian, markis,
Purukcau, Murungraya; Sei Pinang (semuanya merupakan endapan
pendelop dan briolet. Di antara bentuk tersebur bentuk fasit berlian
intan letakan pada aluvial); Pujon, cabang S. Bohot (berupa indikasi
yang paling umlrm, sehingga intan yang demikian disebut pula dengan
pada komplek batuan ultrabasa yang dikelilingi oleh batupasir dan
nama berlian. Sering terjadi pedagang intan berlian membuat istilah
serpih yang mengandung batu bara.
intan dan berlian. Menurut mereka yang disebut intan adalah yang
182 183

tidak gemerlapan atau nampak suram, walaupun kedua permata dapat diubah menjadi kuning atau coklat dengan pemanasan yang
tersebut sama-sama diasah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat diatur.
tersebut sebetulnya tidak benar. Bentuk asahan berlian bermacam- Intan termasuk batu permata yang jarang dan sukar didapat,
macam antara lain berlian Swiss (sederhana), berlian gunting, berlian sehingga dibuat sintetis dan imitasinya. Di antara intan-intan dan
raja (standar), berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar. imitasinya yang terkenal dan banyak beredar di toko permata adalah:
Intan yang berukuran kecil biasanya diasah dengan bentuk asahan o fabulit (strontium fifanat), titanium (rutil)
berlian sederhana yang hanya mempunyai fasit meja, fasit mahkota r linobat (litium niobat), nilam putih, spinel putih, sirkon
dan fasit paviliun. Intan berukuran besar diasah dengan bentuk asahan o sirkonia (sirkon kubus), diamonair
berlian standar atau berlian lain yang mempunyai fasit meja, bintang, o YAG (yttrium alumunium garnet)
mahkota, sabuk atas, sabuk bawah, paviliun dan kulet. Dalam o YIG (yttrium ion gamet), GGG (godolinium gallium garne0
mengasah intan dengan bentuk asahan fasit, pengaturan sudut fasit . djevalit (sirkonia Amerika Serikat)
sangat penting. Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan r paionit (sirkonia Rusia).
paviliun merupakan kunci gemerlapannya bagi intan yang bersang- Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman.
kutan. Perbandingan panjang, lebar dan tinggijuga merupakan faktor Harga atau nilai sebuah intan ditentukan 4 faktor utama (biasa disebut
yang harus diperhatikan. Apabila salah satu dari tiga faktor tersebut 4 C yaitu berut(carat); warna (colour); kejernihan/kebersihan (clarity)
dilupakan, maka intan tersebut kurang gemerlapan. Lebih-lebih dan bentuk asahan (cut).Intan dengan berat 0.5-2.0 karat sangat ideal
apabila ketiga faktor tersebut dilupakan, maka sebuah berlian akan karena mudah dijual, dipakai tidak terlalu mencolok. Intan berwarna
nampak suram seperti sebuah potongan/pecahan gelas. meskipun dari warna buatan tetap lebih berharga dan lebih mahal dari
Terdapat dua jenis intan yang ada dialam yaitu intan bening pada intan yang bening. Kejernihan sebuah intan diartikan bahwa
yang disebut intan mulia atau intan permata dan intan hitam yang intan tersebut tidak mengandung atau mempunyai cacat termasuk
disebut intan industri. Intan industri dipergunakan sebagai alat pengotoran seperti gelembung atau mineral lain. Berdasarkan derajat
pemotong, dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji, mata pahat kejernihan ini, intan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut
bor, pemotong kaca, dan bubuk penggosok, pengasah dan pemoles. (Tabel l3).
Jenis intan ini banyak dihasilkan oleh negara di Amerika Latin misal; Pengotoran atau cacat yang dimaksudkan di atas hanya dapat
Brasil, Boliva, Argentina, Uruguay dan negara Afrika Selatan dan dilihat oleh ahli permata/intan khususnya menggunakan alat laborato-
Afrika Barat. Ada pula yang disebut intan Matara, yang sebenarnya
mineral zirkon yang berwarna bening es, atau dengan kata lain intan Tabel 13. Derajat kejernihan intan.
imitasi. Walaupun sangat jarang, intan bening yang berwarna sering Simbol Kelas Keterangan
pula didapatkan misalnya berwarna kekuningan, kebiruan, kehijauan, IF 1 mutu tinggi, tak ada cacatlpengotoran
kemerahan dan kadang dijumpai dalam keadaan warna tua. Karena VVS 2 sedikit sekali mengandung cacatlpengotoran
intan yang berwarna menjadi sangat indah, tetapi jarang sehingga VS 3 sedikit mengandung cacatlpengotoran
harga menjadi mahal. Ini dilakukan dalam reaktor atom dengan jalan SI 4 pengotoran/cacat sekali
PI 5 pengotoran/cacat nyata
neutronisasi atau penembakan dengan partikel atau elemen yang mem-
P2 6 pengotoran/cacat besar
punyai atom_berukuran sama. Misal warna hijau dengan menggunakan
P3 7 mutu rendah, pcngotoran/cacat besar sekali
partikel radroaktif dari ikatan radium. Warna yang telah dihasilkan ini
185
r84

kaporit (CaOClz), 1 ons garam dapur (NaCl) dan 16 ons air.


rium. Mungkin intan kelas 6 atau 7 dapat diuji dengan menggunakan
peralatan sederhana misalnya mikroskop birokuler. Di samping Yang sangat perlu diperhatikan ialah jangan sekali-sekali mele-
klasifikasi tersebut di atas, ada pula klasifikasi berdasarkan kejernihan paskan intan dari ikatannya, karena dapat menyebabkan intan tersebut
yang digabungkan dengan warna serta dinyatakan dengan huruf dan menjadi cacat. Apabila hal ini harus dikerjakan, serahkan kepada ahli
angka seperti Tabel l4 berikut. permata. Apabila saat ini intan banyak dipakai sebagai perhiasan
untuk keindahan dan status sosial, pada jaman dahulu intan dianggap
Tabel.l4. Warna dan kejernihan intan. barang bertuah.

AA = putih biru bersih


A = putih kebiru-biruan jernih
AB - putih sangat sedikit sekali mengan- 4. KAOLIN
dung pengotoran
3 sangat sedikit mengandung pe- Nama kaolin berasal dari kauling bahasa Cina yang berarti
ngotoran
pegunungan tinggi. Ditempat ini penambangan kaolin telah dilakukan
BC = putih keperak-perakan 3 sedikit pengotoran
sejak beberapa abad yang lalu. Kaolin merupakan masa batuan yang
C - perak bunga tanjung bagian atas 4 sedikit pengotoran 2
D = perak bunga tanjung kabur 5 sedikit pengotoran 3 tersusun dari mineral lempung dengan kandungan besi yang renddh.
E = bunga tanjung muda 6 berbi ntik-bintik Kaolin mempunyai komposisi hidros aluminium silikat (Al2O3 2SiO2
F = bunga tanjung 7 sangat berbintik-bintik zHzO) dengan disertai beberapa material penyerta. Mineral yang
termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit dan
Apabila dalam suatu sertifikat yang menyertai sebuah permata haloisit dengan kaolinit sebagai mineral utama. Proses pembentukan
menyebutkan: kaolin adalah karena pelapukan dan proses hidrothermal alterasi pada
:
AB I -2 berarti intan yang bersangkutan putih jernih dan jernih batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral
F-6 : berarti intan yang bersangkutan berwarna bunga tanjung potasium aluminium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.
dan berbintik-bintik Dapat pula terbentuk sebagai pelapukan batuan metamorf khususnya
AA3 : berarti intan tersebut berwarna putih biru dan sangat sedikit gneis, sedang kaolin sekunder merupakan hasil transportasi kaolin
mengandung pengotoran. primer. Proses pelapukan sebagai berikut:
Walaupun intan merupak;rn benda terkeras yang tidak mungkin
2Kal SirOa +ZHzO + COz----, AlzOr2SiOz ZHzO + 4SiO2 + KzCO:
tergores oleh benda-benda lain, namun memerlukan perawatan pula.
feldspar kaolin
Pemakaian yang terus menerlls menyebabkan intan akan kehilangan
gemerlapannya. Hal ini disebabkan oleh kotoran yang melekat pada Proses pelapukan tersebut terjadi pada permukaan atau sangat
permukaan fasit dan menghalangi sinar yang menembus, dibiaskan dekat dengan permukaan, pada umumnya terjadi pada batuan beku.
serta dipantulkan. Endapan kaolin yang terjadi karena proses hidrothermal terdapat pada
Dalam hal ini perawatan dilakukan dengan mencuci dan mem- rekahan-rekahan, patahan atau daerah dengan permiabilitas tinggi. Di
bersihkan. Alat-alat yang diperlukan antara lain: Indonesia endapan kaolin yang potensial nrerupakan endapan residual
. sikat halus (misal sikat bulu mata) dari hasil pelapukan batuan beku asam/granit. Kaolin umum berwarna
o larutan yang terdiri dari 20 ons natrium bicarbonat (NaHCOj), I ons putih, kekerasan 2-2,5, berat jenis 2,60-2,63, indeks bias 1,56, titik
186 187

lebur 1850o C, plastis, daya hantar panas dan listrik yang rendah, PH endapan aluvial); daerah Aer Rajah, P. Belitung (seperti kaolin
bervariasi. Kaolin yang diambil dari Pangkal Pinang, Bangka (2 daerah Pangkalalang); Kab. Lahat, daerah Tanjungsari (terdapat
tempat yaitu di Batu Belubang dan Air Mesu menunjukan kandungan dalam batuan sedimen Neogen, dapat dipergunakan untuk industri
SiO2 - 64,28-52,347a, Al2O3 = 24,00-31,80Vo, Fe2O1 = 1,35-1,707o, keramik, kandungan FeO = 0,407o); daerah Aer Saga, P' Belitung
Tio2 - 0,003-0,002va. (endapan kaolin residu, mengandung kuarsa dapat dipergunakan
untuk industri keramik halus, cat, kertas dan kosmetik); Kab'
Tempat Diketemukan Belitung Kec. Tanjung pandang, desa Badau (endapan residual,
kandungan SiO2 = 66,10.85,86Vq Al2Or = 7,99'22,77a, K2O = 0,10-
Daerah Istimewa Aceh: Kab. Aceh Tenggara, daerah Blangkejeren 2,9OVo, Na2O = 0,001-0,317o, MgO = 0,01-0,19Vo, CaO = 0,011-
(kaolin berwama putih, plastis, mengandung pasir kuarsa dan pirit); O,63Vo, TiO2 = 0,094-0,59Va, Cr2Or = 0,002-60 ppm, hilang prjar =
Kab. Aceh Barat daerah Krueng, Seunagan (terdapat dalam Formasi O,O94Vo, brightness = 65,7-887o, hasil X-RD = kuarsa, halosit,
Tutut yang berumur Kwarter, warna putih abu-abu, plastis ortoklas, baik untuk filler pada industri kertas, cat, kosmetik, zat
mengandung pasir kuarsa dan sisipan tipis lignit); Kab. Aceh pembawa dan keramik halus); Kab. Belitung, daerah Air Seru Kec.
Tenggara, Kec. Kuta Panjang Kp. Akul (telah digunakan sebagai Tanjung Pandan (merupakan endapan residu, banyak mengandung
bahan keramik, analisa X-RD adalah kaolin, kuarsa dan mika, kuarsa, dapat dipergunakan untuk industri keramik berat, keramik
terdapat dalam Formasi Rampong yang berumur Oligosen Atas - halus, keftas, cat dan kosmetik); daerah Bintahan, Rantau (berasal
Miosen Bawah). dari batuan beku asam, sebagai bahan bata tahan api, kandungan SiO2
Sumatera Utara: Kab. Tapanuli lJtara, daerah Perbukitan dan Rawa = 56,6-86,56Va), AlzOt + TiOz = 15,43-39,547o,FezOt = 0,24-4,83Vo,
Aek Rao didataran Sarulla (merupakan hasil proses hidrothermal, CaO = 0,01-0,65Vo, MgO = 0,02-2,O47o, PzOs - 0,02-0,03Vo, SO: -
berasosiasi dengan batuan andesit). 0,23-0,947o, KzO + Na2O = 0,35'2,25Va).
Sumatera Selatan: daerah G. Muda, Belinyu, P. Bangka (berasal dari Kalimantan: Kab. Banjar, daerah Liang Anggang (merupakan
granit lapuk berumur Trias, merupakan kaolin letakan/aluvial, dapat endapan aluvial, analisa X-RD; kuarsa, holoysit-kaolinit,mika); Kab.
dipergunakan untuk bahan baku industri keramik halus, industri cat Martapura daerah Utamik (hasil pelapukan tufa asam dan batuan
dan kertas); daerah Muntok, Jebus Sungai Liat, P. Bangka (sifat beku, hasil X-RD: disordered kaolin, kuarsa, lempung)
seperli kaolin G. Muda, Belinyu); daerah Merawang, P. Bangka (sifat Jawa: Banjarnegara, Wonogiri, desa Jetak Kec. Semin, Gunung
seperti kaolin G. Muda, Belinyu); daerah Air Seru, Pangkal Pinang, Kidul, Trenggalek.
P. Bangka (berasal granit lapuk berumur Trias, kemudian diendapkan Bali: Kab. Tabanan, Kec. Baturiti, desa Bangli (merupakan pela-
sebagai kaolin letakan disekitar pantai/aliran sungai, dapat diper- pukan tufa batuapung, wama putih abu-abu).
gunakan sebagai bahan industri keramik halus, keramik kasar setelah Nusa Tenggara Barat: Kab. Lombok Timur, Kec. Kmak, desa Batu
mengalami proses pencucian); daerah Cerucuk, P. Belitung (berasal nampar (pelapukan andesit, komposisi SiO2 - 51,347o, Al2O3 =
dari batuan granit berumur Trias yang mengalami pecampuran secara 28,767o, Fe2O3 = 1,037a, CaO = 1,20Vo, MgO - 0,92Vo, Na2O =
intensif (endapan kaolin residu, dapat dipergunakan sebagai bahan 0,897o,K2O = l,60Vo,TiO2 - 0,84Vo, H2O = 4,20Vo); Kab. Bima Kec'
industri keramik haius, keramik kasar); daerah Pangkalan Baru, P. Sape, desa Sari (pelapukan andesit, dapat digunakan unhrk bahan
Belitung (seperti kaolin Carucuk) daerah Pangkalalang, Tanjung- baku keramik kasar. analisa kimia; SiOz - 57,61Vo, Al2Oj = 24,87Vo,
pandan P. Belitung (pemanfaatan seperti kaolin Carucuk, merupakan
il
188 189
I
ilri
Fe2Or = 2,8lVc, CaO = MgO = 0,40Va, Na2O = 0,68Vo" K2O =
1,20Vc,
TiOr -
0,167c, 0,577o); Kab. Lombok Tengah, Kec. Pujur, desa ii
Lentak (pelapukan batuan gunung api, wama putih abu-abu,
bercampur pirit).
o Sulawesi Tengah: Palawa Kab. Donggala (pelapukan ruf kaca, Talang dengan sekat
berumur Kwarter). (sluice box)
o Maluku: Ngai Modomera, Tabobo, Halmahera Tengah.

Teknik Penambangan
Penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
o Tambang terbuka (open pit) Tangki pengurnpul ------->
o Tambang semprot (hydraulicking)
Tangki pengendapan
(setting tank)
o Tambang dalam (underground mining).
Dua cara yang pertama lebih banyak diterapkan dibanding cara
yang ketiga. Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup
dilakukan dengan alat sederhana atau dengan alat mekanis (bulldoser,
scrapper dll). Endapan kaolinnya dapat digali dengan menggunakan I Pcnyaringan l---- I-
|
pr* kr**_l
--'--
_-.......- I

excavator antara lain: backhoe ataupun shovel, kemudian dimuat t


kedalam truck dan diangkut kepabrik pengolahan. Pada cara tambang t I

semprot setelah pengupasan tanah penutup lalu disemprot dengan


menggunakan pompa air beftekanan tinggi. Hasil penyemprotan -___l-
I Penserinonn l
berbentuk lumpur yaitu campuran kaolin dengan air. Kemudian +
lumpur tersebut dipompakan ketempat pengolahan dengan pipa-pipa.
I Kaolin murni I

I
Pengolahan dan Pemanfaatan i
Pada dasarnya pengolahan kaolin ditujukan untuk membuang l-=.rc.r,,fi]
mineraukontaminan seperti pasir kuarsa, oksida besi, oksicla titaniurn,
mika dll. Selain itu bertujuan untuk mendapatkan bLrtir-butir- halus,
tingkat keputihan/kecerahan tinggi, kadar air tertentu, pH tertentu dan
-_-T--- +
Tepung kaolin
sifat-sifat lainnya. Pada dasarnya proses pengolahan yang dilakukan
sangat tergantung pada jumlah jenis mineral pengotor dan spesifikasi
penggunaan. Proses pengolahan dapat dilakukan sebagai berikut
(Jambar I l, Bagan alir prcscs pengolaan
(Gambar I I dan Gambar l2). kaolin secara umum.
190 l9l

Kaolin dari tambang Kaolin sebagai bahan baku industri mempunyai kegunaan yang
bervariasi:
r Industri keftas
Drum pencuci (washing drunt)
Kaolin digunakan sebagai bahan pengisi (filler material) dan sebagar
bahan pelapis (coating nruterial)
Pengayak Eetar (vibrating screen) Industri keramik dan porselin
Kaolin digunakan sebagai bahan body melalui proses biscuit,
maupun untuk bahan glasir
lndustri karet
Kaolin digunakan sebagai bahan wlkanisir dalam industri karet
Bahan tahan api
Kaolin sebagai bahan utama pembuatan bata tahan api
Bagian dari industri cat, kaolin digunakan
o Sebagai bahan extender produksi cat
o Sebagai bahan substitusi yang mewamai cat
o Untuk membuat cat berwarna cemerlang
Penyaring tekan (filter press) Dalam industri plastik, kaolin digunakan untuk
o Membuat permukaan plastik menjadi rata
Pengeringan I (rotary/belt dryer)
o Membuat plastik resisten terhadap serangan zat-zatLjmia
Barang-barang industri lain yang memerlukan kaolin antara lain:
o
Penepungan Qtul ve rize r)
@ o
o
Tinta putih
Lemperekat
Insektisida/obat pembunuh serangga
Pengeringan ll Qtressure hot air)
@---T-_ o
o
Rooting gramales
Obat-obatan
o Semen

-l--
t-ltb--_-l
-_T_ r
r
Pupuk
Bahan pemutih

F..r*-r;l . Kosmetika (alat atau obat kecantikan)


-__l_ o Pasta gigi
o Tekstil
Kaolin untuk bahan palapis (coating) ruotin ,n,rt p.ngirGt-rl-'l
I uut un
Tiap penggunaan kaolin memerlukan spesifikasi yang tersendiri
misal:
Gambar 12. Bagan alir pengolahan kaolin untuk pengisi . Sebagaiy'//er (pengisi) persyaratan antara lain:
192 193

. derajat keputihan (brightness): 79-83,5Vo Tempat Diketemukan


. sisa lolos saringan :0,3-0,5Vo
.PH : 4,5-J,0 Di Indonesia endapan zirkon belum banyak diketahui kebera-
. kandungan air :maksimum l7o daannya. Didaerah S. Seputih (Lampung) didapatkan bersama dengan
Sebagai pelapis persyaratannya antara lain:
pasir kuarsa dan kasiterit, jumlah cadangan diperkirakan sebanyak
o 21.350 ton. Didaerah lain keberadaannya masih terus diteliti.
derajat keputihan (brightness): > 83Vo
o ukuran butir : < 2 mikron:71-80Vo
> 3 mikron: 3-87o Teknik Penambangan
o bentuk partikel : Jlat shape Di Indonesia zirkon didapatkan sebagai endapan aluvial.
Penarnbangan dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun
dengan peralatan berat. Karena berbentuk pasir dapat pula dilakukan
5. ZIRKON
penambangan dengan cara diisap, selanjutnya diangkut ketempat
penampungan.
Disebut pula dengan nama jargoon atau batu yakut mempunyai
komposisi kimia ZrSiOa, kekerasan 7,5 dengan berat jenis 3,9-4,8,
berwarna merah tua, kuning, hijau merupakan mineral tambahan pada Pengolahan dan Pemanfaatan
batuan beku dalam yang kaya akan sodium seperti granit, syenit <Jan
Mempertimbangkan perbedaan berat jenis antara zirkon (berat
pegmatit. Disamping itu didapatkan pula pada batuan metamorf yang
berasal dari batuan tersebut di atas. Dijumpai pula pada endapan .jenis 3,9-4,8), kasiterit (berat jenis 6,8-7,1) dan kuarsa (2,65), maka
pemisahan ketiga mineral tersebut dapat dilakukan atas perbedaan
aluvial dalam bentuk ukuran butir yang kecil bersama dengan pasir
berat jenis.
kuarsa dan kasiterit. Sebagian dari jenis zirkon tidak tembus cahaya
Dengan mempertimbangkan zirkon mempunyai titik lebur yang
dan disebut sebagai zirkon "biasa" dan tidak clipergunakan sebagai
perhiasan, yang berwarna bening dinamakan zirkon mulia atau cukup tinggi yaitu 2430' C, maka zirkon dimanfaatkan untuk
Hyacinth. Batuan zirkon berganti-ganti warna jika dipanaskan misal konstruksi reaktor nuklir ataupun refraktori tinggi, ataupun untuk
zirkon yang berwarna kuning (disebut sebagai Hyacinth) bila alloys. Zirkon oksida dimanfaatkan untuk pelapis atau glasur.
dipanaskan menjadi biru, apabila pemanasannya berlanjut akan Disamping itu apabila dijumpai dalam bentuk butiran yang dapat
diasah, dipergunakan sebagai perhiasan/batu mulia. Di luar Indonesia
menjadi kehijauan. Batu zirkon jika difasit menjadi ..inran Matura,',
zirkon banyak di Ceylon, India, Brazil, Amerika, Kanada, Thailand.
nama ini diambil dari daerah Matura di Ceylon dan sulit dibecrakan
dengan intan asli. salah satu jenis mineral zirkon yang dikenar sebagai
metamict zirkon dijumpai dalam bentuk mineral ekanite yang banyak
mengandung thorium dijumpai bersama dengan pasir di Ceylon. Jenis
6. KORUNDUM
mineral ini dikenal sebagai "low zirkon" berwarna hijau.
Korundum dengan runtus kimia AI:Or, ntempunyai kekerasan 9
(clipergunakan sebagai standafi skala Mohs). berat jenis 3,95-4,10,
sistem kristal rhonrbohedral, pecahan konkoitLtl. Warnanya bervariasi
!
194 195

antara lain biru, merah, abu-abu, coklat dan putih. Korundum ter- 7. KELOMPOK KALSEDON
bentuk dari segregasi batuan yang bebas silika yang terdapat pada
batuan nefelin syenit, syenit ataupun pegmatit. Didapatkan pula pada Kelompok kalsedon merupakan nrineral yang terjadi oleh
batuan metamorf tingkat tinggi yang miskin silika tetapi kaya alumi- larutan magma yang mengisi rekahan (cavim* fillinfl dan urat-urat
nium antara lain marmer, mika sekis, granulit, eklogit dn radingenit. (vein). Variasi mineralnya terdiri dari kalsedon, opal, jasper (jaspis)
Dijumpai pula dalam aluvial ataupun pada pasir laut/pantai. dan agat (periksa pula pembahasan kalsedon). Karena kejadiannya
langsung dari pembekuan larutan magma, maka dapat disebut pula
Tempat Diketemukan sebagai kalsedon primer. Jenis kalsedon disebut pula dengan nama
batu Mirah atau rabijn atalr ruby berasal dari kata Latin rubber yang
Sampai saat ini di Indonesia belum dijumpai endapan korundum artinya merah. Apabila padanya dipancarkan cahaya ultraviolet akan
yang potensial. Tempat yang'sudah diketahui keberadaannya antara bercahaya pijar. Jika dipanaskan sampai 1000 "C, wama merah darah
lain: berubah menjadi merah muda dan setelah dingin lalu menjadi merah
o Kalimantan Tengah: S. Busang, Kp. Jujang, Kab. Barito, Kab. Barito seperti semula. Warna merah ini terbentuk karena pengotor dari
Hulu (cukup baik untuk permata, jenis rubi dan safir terdapat dalam larutan besi oksida, Jasper disebut juga sebagai batu hati ayam terlihat
endapan sungai, bentuk membundar tanggung sampai baik); S. keruh oleh unsur-unsur asing sehingga kepadatan dan warnanya
Tuhup (baik untuk permata, sebagai endapan placer didaerah bervariasi, merah, kuning, coklat, warna merah pengaruh dari unsur
pendulangan intan) besi oksida, kuning oleh besi hydroksida, dan coklat/merah tua oleh
o Kalimantan Selatan: Simpang Empat, Martapura Kab. Banjar mangan dioksida. Opal disebut pula batu Kalimaya atau biduri
(terdapat pada endapan sungai didaerah pendulangan intan). Kluwung, berwarna putih, abu-abu, ungu putih seperti awan, kadang-
kadang terdapat bintik-bintik warna emas, didalamnya sering
Teknik Penambangan didapatkan "air magma". Air ini apabila kena sinar menampakan
warna seperti pelangi (kluwung).
Pada umumnya korundum didapatkan berasosiasi dengan intan. Agat disebut pula sebagai agaat atau achate, warnanya ber-
Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan seperti penambangan variasi dari merah, sampai putih susu, dari biru sampai hitam pekat.
intan. Warna-warna tersebut dapat berkombinasi sehingga memberi warna
yang indah. Warna tersebut sebenarnya adalah unsur pengo-
Pengolahan dan Pemanfaatan tor/kontaminan.
Dari uraian tersebut jenis-jenis kalsedon primer lebih dicirikan
Korundum yang tidak berwarna dipergunakan sebagai bahan pada ekspresi warna, sedang komposisi dan kekerasannya relatif sama,
abrasive, yang mempunyai warna indah dan ukurannya besar dapat kesemuanya mempunyai komposisi kimia SiO2. Kalsedon primer
dibentuk dan dipoles menjadi batu permata. terdapat didaerah batuan vulkanik, dapat pula terombak dan
diendapkan sepanjang sungai dalam bentuk bongkah. Hal yang
terakhir ini sering dijumpai dilapangan, sehingga pengambilannya
relatif mudah.
r96 t9l
Tempat Diketemukan (berupa kalsedon. krisopras dan a-eat pada andesit tua, terdapat pada
Kelompok kalsedon tersebut di bawah ini cukup baik untuk basalt, dasit, dan breksi sebagai pen-qisi rongga dan rekahan); Kab.
batu permata dan batu hias. Tempat didapatkan adalah sebagai Pacitan, Kec. Tr.rlakan. Kec. Bandar desa Jatisari dan Jajar,
berikut: Kalingagik, K. Klandang, G. Gunggeng. K. Watupatok, K- Kopo,
Jawa Barat: Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Sirnasari (enis desa Bandar (didapatkan pada Formasi Andesit Tua, pada lava basalt
kalsedon dan agat, wama putih, kuning, kelabu, sebagai endapan seba-eai pengisi rekahan); Kab. Trenggalek Kec. Tugu, G. Pandan
(sebagar pengisi rekahan, pada lava basalt dari Formasi Andesit Tua);
rombakan pada aliran S. Cijambe); Kab. Sukabumi, Jampang
Tengah, Ciseureuh (berupa bongkahan pada endapan aluvial pada S. Kab. Ponorogo, Kec. Ngrayan Badegan Kec. Badegan, Cepoko dan
Ciseureuh, warna putih); Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Mrayen (sebagai jasper pada endapan aluvial warna coklat-merah);
Cikanyere (mengisi rekahan pada breksi rulkanik pada aliran S. Kab. Pacitan, Kec. Tulakan. Kec. Arjosari (sebagai bongkah warna
Ciseureuh); Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Malingping (berupa merah - merah hati).
endapan rombakan, bongkahan, warna putih, kelabu, merah, coklat); o Nusa Tenggara Barat: Kah. Lornbok Tensah Kec. Pamunjak. Kec.
Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Puncak Mangu (bongkahan lepas, Pujut dan Lereng Timur G. Mereje diln daerah Awang (dalarl Lrentuk
pada tanah pelapukan breksi vulkanik, warna putih kekuningan); agat dan kalsedcln wama putih. kuning kenreralran).
Kab. Sukabumi, Jampang Tengah, Ciperai (endapan rombakan dan o Maluku: Kasiruta. dihulu sungai Kasimta (terdapat pada Forntasi
bongkahan dalam endapan aluvial didaerah aliran S. Cipetai, warnil Bacan diduga berupa urat-urat pada batuan anclesitik berurnur TersicL
merah putih sampai merah); Kab. Sukabumi, Waluran (bcmpa Bawah).
bongkahan pada teras dan aliran S. Cihanjuang, warna putrh susu);
Kab. Sukabumi, Cijambe (berupa bongkahan pada endapan aluvial 'l'eknik Penambangan
aliran S. Cikarang, warna putih, kelabu); Kab. Sukabumi. Cigelang
(berupa bongkahan pada aliran sungai Cipanarikan, wama putih, Dilakukan dcngan alat scdcrhuna clenqan cara digali berda-
coklat, rnerah); Kab. Lebak, Kec. Sa.jira, Pasir Sandi (bcrupa sarkan atas indikasi pr,errnukaan. Llntuk cndapan sungai dalarn bentuk
bongkahan/pengisi rongga dalam batuan tuf, putih bening); Kab. krakal-bongkahan tinggal rnelakukan pensunrpulan. I)alam hal ini
Lebak, Leuwidamar (berupa urat/pengisi rongga dalam batuan tuf, ke.jelian berdasarkan pen-elalanrarr lapangan saugat rnenentukan
putih bening); Kab. Garut, Bungbulang (berupa krisopras mengisi didalam memilih bahan baku batLr mulia ini.
urat dalarn batuan gunung api ).
Jawa Tengah: Kab. Wonogiri, Kec. Batuwarna, duerah Rahtawu Pengolahan dan Pemanfaatan
(sebagai pengisian pada dasit berstruktur gigi, sistern kristal
hexagonal, tak sempurna); Kab. Wonogiri, daerah sekitar S. Pen-golahan dari kclopok kalsedon diarvali dengan pemilihan,
Tirtomoyo (sebagai pengisian rongga pada lava basalt, wama kelabu, penggergajian dan pernolesan sesuai densan bentuk yang diinginkan.
putih, kecoklatan, mikrokristalin dan translucent); Ungaran, Sema- Pemanfaatan terutama untuk hiasan dan bltu perrnata. Ketelitian
rang (sebagai pengisian rongga pada breksi andesit, wama abu-abu). didalam mengasah dan ntentbcntuk rncrniliki scni tersendiri sehingga
Jawa Timur: Kab. Ponorogo, Kec. Badegan, Kec. Cepoko, Kec. tidak mengherankan apabila hiasan/batu pcrntata vang telah berhasil
Mrayan, Kec. Ngrayun dan Kcc. Kalikedung Semar desa Badegan dibentuk mernpunyai harga sarnpli pultrhan.jutir rupiah.
il
r98 il 199

8. KUARSA KRISTAL mempunyai warna kuning-coklat disebabkan oleh larutan besi hidrat,
bila dipanaskan menjadi putih, dan apabila disinari dengan sinar-X
Kuarsa kristal dengan rumus kirnia SiOr rnempunyai bentuk berubah menjadi coklat, dipergunakan sebagai batu permata jenis
krrstal hexagonal prisma bipiramida, warna putih seperti susu. topaz dengan nama Brasilian topaz. Rosequartz, wiuna disebabkan
mengkilap lemak tidak mempunyai brdang belah (cleavage), oleh oleh oksida Mn atau titanium, dijumpai pada pegmatit, warna hilang
sebab itu sukar dibelah. Pada suhu kamar tidak akan bereaksi dengan bila dipanaskan, dan menjadi hitam bila diradiasi. Amethyst berwarna
asam atau basa kecuali dengan asam florida ( = HF). Berat jenis 2,65 violit, disebabkan oleh larutan unsur besi bervalensi tiga, bila
oC,
dengan kekerasan '7 (dan dipergunakan sebagai standaft skala Mohs). dipanaskan hingga 300 warna berubah menjadi putih, bila sampai
Kekuatan tekan besarnya luar biasa yaitu 20.000 kg/cm2, mempunyai 500 oC berubah menjadi kuning, apabila ditembak dengan sinar
daya tahan yang luar biasa terhadap abrasi (kikisan). Dipanaskan pada radioaktif berubah menjadi violet lagi. Jenis tiger's eye mengandung
suhu 1710o C akan mencair.. Bila didinginkan secara cepat akan serat-serat dari crocodiolite ( = pseudocrocidolite = riebeckite, sejenis
memberikan masa SiO2 amorf. Karena mempunyai kuat tekan yang serpentin), memperlihatkan warna kuning. Jenis falcon's eye
sangat besar didalam pemakaiannya dapat menahan beban yang sangat mempunyai warna biru. Rufilated quartz mengandung struktur jarum (
berat. Karena tidak mempunyai bidang belah maka dalam pekerjaan = acicular) berwarna kuning dan merah dari kristal rtfile. Aventurine
pemotongan tidak mudah, quartz mengandung sisik-sisik dari mika atau qutit yang memancarkan
Dialam kristal kuarsa tunggal pernah didapatkan hingga warna hijau atau coklarhijau.
mencapai berat sampai 130 kg, tetapi ada yang berbentuk kristal
sangat kecil. Hal ini sangat berkaitan dengan cara terbentuknya. Tempat Diketemukan
Kristal kuarsa (primer) terbentuk dari pembekuan magma asam,
berawal magma pegmatit-pneumatolytic pada proses hidrothermal Di Indonesia kuarsa kristal banyak dimanfaatkan sebagai batu
temperatur rendah. Dijumpai pula dalam batuan beku asam misalnya permata. Beberapa tempat yang sudah diketahui keberadaannya antara
granit, granodiorit, tonalit, juga pada batuan beku hypabisal (granit lain:
porfiri, rhyolit). Didalam batuan sedimen klastik didapatkan sebagai o Jawa Barat: Picisan, Cijambe Kab. Sukabumi (berwarna putih susu
detrital mineral, ataupun dalam batuan metamorf (phylit, kuarzit, bentuk kristal anhedral), dijumpai berupa bongkah pada endapan
granulit dan eklogit). Didalam "geode berongga" yang didapatkan aluvial di sungai); Puncak mangu, Jampang Tengah, Kab. Sukabumi
didaerah batuan piroklastik didapatkan pula kuarsa kristal dengan (berwarna putih sampai bening, bentuk kristal umumnya anhedral,
struktur bergerigi. Dikenal millqquartz, jenis yang sangat umum, dijumpai berupa bongkah-bongkah lepas, tersebar tak merata pada
warna putih sepe(i kabut semata-mata disebabkan oleh gas dan cairan tanah pelapukan breksi vulkanik berwama merah kecoklatan,
(air magma),-sering didapatkan gelembung cairan Rock crystal didapatkan jrga mengisi rongga/rekahan pada batuan breksi
didapatkan dalam geode berongga, atau pada celah-celah batuan vulkanik); Sereweh, Leuwidamar Kab. Lebak (berwama putih susu,
dolomit. Smolqquartz berwarna terang sampak coklat-hitam (yang bening ukuran kristal 2-4 mm, berupa urat-urat dalam batu gamping).
berwarna hitam disebut morion), warna ini mungkin disebabkan oleh o Jawa Tengah: Wonoleran, Kab. Wonogiri (umumnya berwama putih
pengaruh radioaktif alam, Apabila dipanaskan berubah menjadi dan ungu muda pelapukan); Kistmantoro dan Purwantoro, Kab.
kuning kemudian p$ih. Bluequartz dijumpai pada batuan metamorf, Wonogiri (warna putih susu sampai bening kusam, berupa endapan
warna disebabkan oleh mineral rutil, turmalin atau zoizite. Citrine placer didaerah aliran K. Gedek dan K. Saba); Rahtawu dan
il
200
201

sekitarnya Kab. Wonogiri (wzrna bening sampai putih, berupa urat-


Teknik Penambangan
urat dalam batuan dasit ataupun dalam bentuk lepas-lepas pada
batuan dasit yang lapuk); Tirtomoyo Kab. Wonogiri (berwarna ungu Usaha penambangan kuarsa kristal pada umumnya dilakukan
muda-ungu tua berupa urat yang kadang-kadang berstruktur sisir oleh masyarakat. Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan
dalam batuan basalt dan dasit); Sangiran, Solo (dalam bentuk geode, dengan peralatan yang sederhana. Untuk endapan sungai dilakukan
bagian dalam mengisi rongga, berstruktur sisir, ada yang berwama dengan cara mendulang. Dalam hal mendulang diperlukan ketelitian,
putih, kombinasi putih-oranye, putih-hijau, putih-kuning). kecermatan dan kesabaran.
Jawa Timur: G. Cikuk, Ngrayun, Kab. Ponorogo (warna putih susu
sampai bening, transparan, ukuran kristal 3-30 mm, berupa urat-urat
Pengolahan dan Pemanfaatan
dalam batuan tufa dan lava basalt yang telah lapuk); Badegan Kab.
Ponorogo (warna putih susu, bentuk bundar sampai bundar tanggung Di Indonesia saat ini kuarsa kristal baru dimanfaatkan sebagai
ukuran 3-10 cm, berupa bongkah dalam endapan aluvial); G. bahan baku batu permata, pengolahan dilakukan dengan pemotongan,
Juranggaleng Kab. Trenggalek (wama bening sampai putih berupa pembentukan dan pemolesan. Di samping itu kuarsa kristal dapat
urat dalam batuan dasit dengan ketebalan urat l-5 cm); Bandar Kab. dimanfaatkan untuk alat-alat optik, seperti lensa, keping kuarsa pada
Pacitan (wama putih susu sampai bening pudar, mengisi rekahan- mikroskop polarisasi. Pemanfaatan lainnya seperti halnya pasir kuarsa
rekahan pada batuan basalt dengan tebal l-8 mm); Arjosari, Kab. (periksa pembahasan pasir kuarsa)
Pacitan (warna ungu muda sampai putih susu, ukuran l-5 cm, berupa
endapan placer didaerah aliran K. Pacitan dan K. Brungkah).
Kalimantan Tengah: Daerah Ajang Balai Riam, Kab. Kotawaringin 9. STRTU
Barat (enis ametis terdapat dalam urat-urat pada granit, endapan
sekunder merupakan endapan sungai dengan diameter kristal l-5 cm, Sirtu adalah nama singkatan dari pasir dan batu, hal ini
panjang 2-10 cm); Semantun dan Nibung Terjun, Kab. Kotawaringin dipertimbangkan dipergunakan karena sirtu mempunyai komposisi
Barat (enis ametis, merupakan endapan sekunder dialur sungai, mineralogi dan ukuran yang sangat beragarn. Dengan demikian
wama bening, keruh dan putih); Prigi Naga Bulik Kab. Korawaringin apabila seseorang menyebut nama sirtu, para akadelnisi tidak dapat
Barat (enis ametis, bentuk kristal, diameter 0,5-5 cm, panjang l-10 rnenyebutkan komposisi rnineralogi dan ukurannya apabila belum
cm); Bt. Batuduyung, Naga Bulik Kab. Kotawaringin Barat (warna mengetahui batuan asal pernbentuk sirtu. Oleh sebab itu penamaan
bening transparan, kristal hexagonal, prismatik, diameter l--5 cnr, sirtu lebih bersifat praktis bukan nama akadenris. Sirtu rnerupakan
panjang 2-10 cm, sebagai endapan aluvial dan rombakan urat-urat hasil kegiatan gunung api yang tak teruraikan, tercarnpur dari
didalam pelapukan seperri di S. Kampa); S. Mentayau, Naga Bulik beberapa ukuran rnulai dari ukuran pasir sampai bongkah. berada
Kab. Kotawaringin Barat (berbentuk kristal diameter l-2 cm,panjang didataran rendah sekitar gunung api baik yang prosL-s erupsinya terjadi
2-5 cm, merupakan endapan sungai)i Suja Tapinbini Kab. pada jarnan Tersier atau Kuarter. Batuan tersebut sangat ntungkin
Kotawaringin Barat (merupakan hasil rombakan urat-urat kuarsa, diendapkan sepanjang sungai yang berhulu dilereng atas/puncak
berbentuk kristal diameter 3-20 cm, panjang l0-60 cm, sistem kristal gunung api yang bersangkutan. Sesuai dengan konsep transportasi dan
hexagonal). pemilihan rnakin .iauh dari sumbernya makin seragam konrposisi
mineralogi dan ukuran butirnya. Sancat dirrrungkinkan sirtu akan
202

mengendap di muara sungai dan mulai terpengaruh olch garam NaCl


dari air laut. Dalam hal demikian sirtu tidak direkomendasikan sebagai
bahan bangunan konstmksi.

Tempat Diketemukan
BAB VIII
Sirfu didapatkan didaerah dataran rendah lereng sekitar gunung
api. Oleh sebab itu di Indonesia sirtu didapatkan menyebar sepanjang BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA.
jalur gunung api, ataupun merupakan endapan sungai/pantai. Dalam ITAN DENGAN PROSES UBAHAN
hal sirtu merupakan bagian dari suatu litostratigrafi pada umumnya
tercampur dengan lempung sehingga menurunkan mutu. Apabila
HIDROTHERMAL
terdapat keadaan seperti ini proses pencucian dengan air akan dapat
memisahkan antara butir pasir dan lempung sehingga mutu dari sirtu
akan lebih baik. Yang termasuk dalam kelornpok ini adalah barit, talk, magnesit,
grps, toseki, pirofilit dan kaolin. Ketiga jenis bahan galian yang
tersebut terakhir pada umumnya berasosiasi satu sama lain karena
Teknik Penambangan terbentuk oleh proses dan dari sumber yang sama.
Dapat digali dengan alat sederhana. Dalam hal sirtu didapatkan
pada Formasi litostratigrafi kombinasi digali dan disemprot dengan
pompa air bertekanan tinggi akan sangat membantu (periksa pula 1. BARIT
teknik penambangan pasir gunung api).
Barit dengan rumus kimia BaSO+, bentuk kristai tabular, tidak
berwarna/putih apabila murni, kuning, merah, hijau kadang-kadang
Pengolahan dan Pemanfaatan hitarn akibat adanya kontaminasi. Kumpulan kristal dapat membentuk
Sirtu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan/bahan beton cor kenampakan seperti kipas, roset (= desert roses). Sifat kristal yang
berat. Penyeragaman ukuran butir dapat dilakukan dengan saringan lain kompak, granular, masive, ataupun berbentuk sellagui stalaktit.
kawat/baja dengan ukuran yang dikehendaki. Pasir pantai yang sudah Mempunyai kekera;.an 2,5-3,5, berat jcnis 4,48, cukup bcrat walaupun
tercemar garam NaCl dari air laut tidak direkomendasikan untuk bukan termasuk logam. Mudah pecah ntembentuk belal-r:rn prismatik
bahan bangunan konstruksi (periksa prrla pembahasan pasir gunung transparan atau translusen dengan luster vitreus, cerat putih, sulit
api). terbakar dan tidak larut dalarn asam, apabrla dipanasi memberi nyala
kuning-hijau.
Barit sangat umum sebagai mineral gang pada proses hidro-
thermal tingkat menengah sampai rendah. Barit kadang-kadang ber-
asosiasi dengan timbal, perak, sulfida antintonit. Endapan barit sangat
rnungkin berasosiasi dengan bijih crnas cpithcrrnal dan merupakan
If
204
205
salah satu mineral indeks. Saat ini bijih emas dijumpai pula barit
Pengolahan dan Pemanfaatan
mengisi celah batu gamping/dolomit 1= saat ini dikenal sebagai
endapan residual tipe Karst). Dalam jumlah sedikit terbentuk pada Barit dari penambangan pada umumnya kotor dan dilekati oleh
mata air panas (= hot springs). Terdapat juga dalam bentuk masive batuan yang lain. Sehingga langkah awal barit ini dicuci dengan air
pada iron-manganese bearing jasper, pada celah baiuan basalt dalam dengan cara disemprot. Yang bersih dan kering dapat ditumbuk dan
bentuk kristal. digerus, kemudian disaring dengan ukuran tertentu. Karena barit
mempunyai berat jenis besar (+ 4,4) maka proses floatasi dapat meng-
Tempat Diketemukan hasilkan fraksi barit murni. Pada instalasi pengolahan yang agak
modern, fraksi barit yang merupakan hasil proses pemecahan, dicuci
o Jawa Barat: Cikondang, Kec. Cineam, Kab. Tasikmalaya (berupa dengan log-washer, kemudian disaring, Fraksi yang berukuran halus
urat-urat pada celah-celah batuan tufa breksi). diproses dengan jig untuk selanjutnya dikonsentrasi dengan cara
o Jawa Tengah: Kp. Plampang Kukusan, Watutugu, Sermo, Kab. floatasi. Hasilnya dikeringkan untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk
Kulon Progo (berupa urat-urat pada celah-celah batuan andesit, tepung.
ditandai dengan kenampakan warna coklat tua); Durensari, Bagelen, Tepung barit dimanfaatkan sebagai bahan cat, industri karet,
Kab. Purworejo (seperti yang terdapat di Plampang). kaca atau gelas, kertas dan plastik. Tepung barit juga dimanfaatkan
o Kalimantan Barat: Desa Lanjut, Kec. Kendawangan, Kab. Pontianak untuk lumpur pemboran minyak dan gas (untuk mengangkut cutting
(berupa urat/pengisian pada rekahan-rekahan silicified limestone dari dasar lubang bor keatas lubang bor). Dalam hal pemakaian yang
dengan komposisi BaSO+ = 96,5-98,57o, SiO2 = 0,9-2,2Vo, FezOr = demikian barit yang sudah dipakai dapat dimanfaatkan kembali
0,3-0,57Vo. (dengan sistem sirkulasi). Karena berat jenis besar, barit cukup baik
o Nusa Tenggara Timur: Tg. Merah dan Pakuoyong (P. Lomblen), untuk bahan tambahan dalam membangun reaktor atom. Barit dicam-
Kab. Flores Timur (berupa urat-urat berasosiasi batuan kuarsa pada pur dengan f'enol-forrnal dehid, silikat, asbes dan arang kemudian
dasit); Kec. Riung Kab. Ngada (berupa urat-urat dalam batuan tufa digerus halus akan diperoleh sernen t-enolik yan_q mempunyai daya
dasit). tahan yang besar terhadap berbagai bahan kirnia.
o Sulawesi Selatan: Sangkanropi, Kab. Tanotoraja (berasosiasi dengan
bijih sulfida pada zona riolit/dasit yang terkersikkan).
2. GIPSUM
Teknik Penambangan
Gipsunr dengan rumus kirnia CaSO+ 2HrO atau dalam bentuk
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan Anhydrit CaSO+ HzO dapat terbentuk karena proses segregasi dan
yang tampak dipermukaan. Oleh sebab itu sistem penambangan yang evaporasi juga dapat terbentuk karena proses hidrothermal. Uraian
diterapkan adalah penambangan terbuka dengan peralatan sederhana. secara rinci dapat dilihat pada Bab IV nonror 8.
Pada umumnya barit terakumulasi pada retakan-retakan ataupun pada
patahan. Oleh sebab itu penambangan sistem gophering sangat
mungkin dilakukan tetapi harus sangat hati-hati karena terjadinya
runtuhan tanah akan sangat mungkin terjadi.
206 201

3. KAOLIN Uwemadago (terdapat sebagai sisipan/pengisian dalam sekis, meru-


pakan ubahan dari seryentinit).
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau o Maluku: Desa Fayaul sepanjang S. Wayalele, Kec. Wasile, Halma-
tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi hera Tengah (ubahan dalam breksi serpentinit didaerah jalur patahan
sebagai akibat proses hidrothermal. Uraian secara rinci dapat dilihat -
dengan arah timur laut barat daya); Kopel Labuna, P. Bacan
pada Bab VII, nomor 4. (terdapat pada batuan ultrabasa, sekitarialur patahan).
. Irian Jaya: Dekat Ifar (pengisian rekahan dalam batuan ultrabasa).

4. TALK
Teknik Penambangan.
Talk dengan rumus kimia Mg3 Si+ Oro (OH)z merupakan Endapan talk diketahui karena tampak dipermukaan. Oleh sebab
kelompok mineral hydrous magnesium silicate, berwarna putih, putih itu sistem penambangan yang dilakukan adalah sistem tambang terbu-
kehijauan, abu-abu atau kecoklatan. Di lapangan menunjukkan perla- ka, dapat dilakukan dengan peralatan sederhana.
pisan yang sangat tipis, kenampakan seperti hersisik, memperlihatkan
foliasi. Talk mempunyai tingkat kekerasan 1 (dipakai sebagai indeks
Pengolahan dan Pemanfaatan
skala Mohs), mudah dibentuk tetapi tidak elastis, perlapisannya
mengkilat seperti berlemak, tidak larut dalam air dan tidak terbakar, Pengolahan talk yang telah berhasil dikumpulkan dari tempat
mempunyai berat jenis 2,58-2,83, penghantar panas kurang baik. Talk penambangan dapat dilakukan seperti pengolahan bentonit. Talk
terbentuk dari hasil alterasi mineral magnesium silikat dalam batuan digunakan dalam berbagai industri seperti industri cat, farmasi,
beku ultrabasa, umum didapatkan pada batuan hasil proses keramik, kosmetika, kertas, karet, isolator, tekstil dan sebagai
metamorfose regional khususnya pada batuan sekis. Talk juga dapat pembawa dalam insektisida.
terbentuk oleh proses metasomatisme pada marmer dolomitan. Talk
yang mutunya baik berasal dari batuan induk dolomit. Mineral talk
umumnya berasosiasi dengan tremolit [Ca Mg5 Sis Ozz (OH)] = 5. MAGNESIT
hydrous calcium magnesium silicate, aktinolit [Ca2 (Mg, Fe): Sir Ozz
(OH):l = hydrous calcium magnesium iron silicate, dan mineral Magnesit dengan rumus kimia MgCaOj = magnesium karbonat,
malihan lainnya. Talk yang merupakan hasil ubahan hidrotherrnal dijumpai dalam bentuk kompak dan mikrokristalin, bentuk
metamorfose sudah dapat terbentuk pada temperatur 300o C atau rhombohedral jarang didapatkan, warna putih, kuning atau abu-abu,
lebih. kadang-kadang memperlihatkan kenampakan seperti porselin dengan
fraktur konkoidal. Mineral ini mempunyai tingkat kekerasan (3,5-4,5),
berat jenis 3,0, tidak larut dalam asam klorida tetapi berbuih bila
Tempat Diketemukan
dipanaskan, tidak terbakar. Apabila disinari ultraviolet akan meman-
o Jawa Tengah: daerah Karangsambung, Luk Ulo, Kebumen; daerah carkan warna biru atau hijau. Kristal magnesit umumnya terbentuk
Bayat, Klaten (hasilalterasi batuan sekis). oleh proses dolomitisasi hidrothermal batu gamping ganggang atau
r Sulawesi Tengah: Daerah Pompongeo, Kab. Poso-Taripa, S. penggantian dolomit amfibolit, piroksenit, diabas, peridotit, riolit,

i
I
I
1
208 209

basalt dan granit. Magnesit kriptokristalin atau amorf terbentuk dari dalam industri refraktori, farmasi, kosmetik, karet, plastik, kertas
alterasi larutan serpentin atau larutan ultrabasa lainnya. Magnesit jenis (terutama kertas rokok), cat, pembuatan logam Mg, pertanian, isolator
yang tersebut terakhir ini umumnya terdapat dalam jumlah sedikit pipa.
karena sebarannya terbatas hanya dipermukaan batuan induk.

6. PIROFTLIT
Tempat Diketemukan
Di Indonesia mineral magnesit dijumpai antara lain: Pirofilit termasuk mineral hydrus alumunium silicate dengan
Daerah Istimewa Aceh: Daerah Kr. Jreue Kab. Aceh Besar (cukup rumus kimia Alz Si4 Ol0 (OH) = Al2Or 4SiO:. H:O. Seperti halnya
baik, berupa urat-urat pada bahran ultrabasa berasosiasi dengan talk). kaolin, pirofilit terbentuk pada zona ubahan argilik lanjut (hipogen)
Nusa Tenggara Timur: P. Moa (berasosiasi dengan peridotit - pada temperatur tinggi (250' C) dan PH asam. Pirofilit mempunyai
serpentinit). sistem kristal monoklin. pada umumnya memperlihatkan lapisan tipis
Timor Timur: Desa Vemasse dan Laleia antara Manatuto, Baucau atau merupakan agregat foliasi yang radial berwarna kuning-putih.
(mengisi rekahan pada batuan ultrabasa, kadar MgO = 6,75-9,24o/o). hijau pucat atau hijau-coklat. Pirofilit rlempunyai tingkat kekerasan
Sulawesi Tenggara: P. Padamarang (berasosiasi dengan batuan rendah (l-2), berat jenis 2, relatif ringan, mempunyai belahan nyata.
ultrabasa, peridotit serpentinit yang berumur Pra Tersier); P. Dalam keadaan pipih mudah dibentuk (flexible) tetapi tidak elastis.
Lambasina (berasosiasi dengan batuan ultrabasa, peridotit serpentinit Kenampakan yang lain mengkilat atau terlihat seperti berminyak tidak
yang berumur Pra Tersier). larut dalam air, dan tidak terbakar tetapi apabila dipanaskan akan
membentuk serpih. Secara megaskopis pirofilit sulit dibedakan dengan
talk kecuali dengan analisa kimia atau analisa sinar-X. Apabila
Teknik Penambangan diperhatikan rumus kimianya pirofilit termasuk jenis mineral lempung
Endapan magnesit di Indonesia kebanyakan mengisi rekah- yang berair dan rnempunyai komposisi kirnia hampir sama dengan
an/dalam bentuk urat-urat dan tampak dipermukaan. Oleh karenanya mineral lempung lainnya. Di Jepang. batuan ubahan yang banyak
teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dengan alat- mengandung pirofilit disebut sebagai roseki. Berdasarkan jenis nrine-
alat sederhana ral lenrpung yang dikandungnya pirofilit (roseki) dibedakan rnenjadi
jenis kaolinit [= 41,5i,r5(OH)+1. sericit dan roseki pirofilit. Di Indo-
nesia pirofilit terbentuknya berkaitan erat dengan sebaran Fonnasi
Pengolahan dan Pemanfaatan
Andesit Tua yang berurnur Oligo-Miosen. nrenriliki kontrol struktur
Magnesit hasil dari penambangan dibersihkan dari pengo- darr intensitas ubahan lridrothernral yarr-s kuat atau terbentuk sebagai
tor/kontaminan. Tahap berikutnya disemprot dengan air untuk meng- hasil ubahan hidrotherrnal batuan glulung api (tutir riolit atau dasit).
hilangkan kotoran yang masih menempel. Proses lanjutan dapat
diperlakukan seperti pada kaolin. Keterdapatan magnesit alam sangat
Tempat Diketemukan
terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dibuat magnesit sintetis
dari dolomit atau batu gamping dolomitan (dikenal sebagai seuwqter o Daerah Istinrewa Acelr: Takengon Kab. Acelr Tengah
magnesia). Magnesit alam dan magnesit sintetis banyak digunakan . Bengkulu: Sungai Batuintan dan S. Musna, desa Air Kopras, Kec.
210 2ll

Lebong Utara, Kab. Rejang Lebong (berwarna abu-abu muda dengan toseki dan kaolin, telah digunakan untuk pembuatan wal/
keputihan, kompak, agak keras dari tufa dasitis terubah, komposisi tile/floor tile, mutu cukup baik, komposisi SiO: = 83,417o, Al2Oi =
SiO2 = 58,48-6-5,5.17c, AlzOt = 13,25-l4,37Vo,Fe2O1= 1,2'7-2,36Vc, 12,457o, Fe2O3 - 0,307c, TiO2 - 0,58Vo); Tambakrejo Kab. Malang
MgO = 0,12-0,487c, CaO = 4,03-4,370/o). (ubahan hidrothermal dari batuan tuta dasitik, komposisi: SiO2 =
Jawa Barat: Desa Cikatulampa, Kec. Cipatujah. Kab. Tasikmalaya 53,19-69,827o, Al:Or = 19,92-30,367a, Fe2O3 = 0,20-2,257a);
(wama putih kecoklatan, berasosiasi dengan urat kuarsa, ubahan dari Pujiharjo, Ampelgading, Kab. Malang (ubahan hidrothermal tufa
tufa dasit anggota Formasi Jampang). dasirik).
Jawa Timur: Desa Mlokomanis, Temon Kab. Pacitan (hasil ubahan Nusa Tenggara Barat: Desa Wawo, Kec. Sape, Kab. Bima; Prado,
hidrothermal dari tufa dasit, komposisi SiO2 = 72,877o, AlzOr = Kab. Bima (warna abu-abu, komposisi SiO2 - 65,277a, AlzOt - l5Va,
7,224k, Fe:O: = 0,2-1o/c, NazOr + KzO = 0,05-0,4o/a, TiO2 = 0,67- Fe2O3 - 8,147r,, K2O = 0,207o, Na2O = 0,80Vo, TiO2 = 0,617o); Bukit
0,12o/a); Wonokerto, Lorok, Kab. Pacitan; G. Tales, Nglebo, Kec. Tonggo Tata, Desa Sari Kab. Birna.
Karangan, Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan a Kalimantan Tengah: Kuala Kurun Tewah.
dasit anggota dari Fomrasi Andesit Tua, hasil X-RD adalah mika a Kalimantan Barat: Desa Sememeng, Kec. Sekayam, Kab. Sanggau
serisit, kaolinit, kuarsa dan pirofilit); Wonokerto, Kec. Karangan (berasal dari tufa terubah, wama putih).
Kab. Trenggalek (ubahan hidrothermal dari Formasi Andesit Tua,
komposisi SiO2 = 61,66ok, AlzOr - 16,517o, Fe2Oj = 6,907o, K2O = Teknik Penambangan
0,087o, Na2O 0,027o, analisa X-RD = kaolinit, pirofilit, kuarsa,
=
kristobalit dan serisit); Pojok desa Mlinjon, Kec. Karangan Kab. Dilakukan seperti penambangan kaolin.
Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan dasit anggota dari
Fonnasi Andesit Tua, mutu cukup baik, telah digunakan sebagai Pengolahan dan Pemanfaatan
bahan wall tile/floor tile di pabrik keramik Tulungagung); Ngepring
Kec. Kule Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan Pengolahan dilakukan sepefii pada kaolin. Pirofilit banyak
dasit anggota Formasi Andesit Tua, setelah dibakar pada suhu 1200o digunakan pada industri keramik, refraktori, kosmetik, kertas, cat,
C warna putih, komposisi: SiOz = 83,847o, Al2Oi = 9,70Vo, FezOr = plastik, karet, dan industri kimia/sabun.
0,997a, Na2O = 0,02ck, K2O = 0,207o, TiO2 = 0,187o); Masaran, Kec.
Bendungan Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari batuan
dasit dan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, komposisi: SiOz 7. TOSEKI
= 54,43Vo, Fe2Oj = 0,997o, AlzOr - 3,37o, Na2O = 0,027a, K2O =
0,04, TiOz = 0,277a); G. Soblo, Tumpak soblah Kab. Blitar (hasil Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal.
ubahan hidrothermal dari batuan dasitik berasosiasi dengan kaolin, Toseki atau batuan kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik,
komposisi: SiO2 - 79,14Vo, AlzOr - 11,957a, FezO: = 0,407o); G. yakni pada suhu 220 nC, dan kondisi PH netral. Endapan toseki
Sampirubuh, Sembor, Gebang, Kab. Blitar (komposisi: SiO2 - 69,10- biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang berkomposisi asam
75,807o, Al2Oj = 16,68-17,147c, Fe2O3 =0,14-2,52Va); Sumberbende dan terbentuk sebagai hasil ubahan hidrothermal batuan vulkanik jenis
Kec. Sumbermanjing Wetan Kab. Malang (hasil ubahan hidrothermal tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki adalah mine-
dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, berasosiasi ral kuarsa 59-707a, serisit l5-307o, kaolinit l-12Vo, feldspar 1-3Vo.
213
2t2
Sambi, Kec. Karangan, Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal
Berdasarkan atas kandungan mineral utama toseki dibagi menjadi 3
dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, warna
tipe yaitu tipe serisit, tipe kaolinit dan tipe feldspar, sedang
kecoklatan banyak mengandung oksida besi, mutu kurang baik); G.
berdasarkan atas kandungan Fe2O3 nya toseki dikelompokan menjadi
Miri, Kec. Karangan Kab. Trenggalek (keadaan seperti di G, Sambi,
4 kelas yaitu kelas I dengan kandungan FezOr - (0,4-0,5Vo), kelas 2
Kec. Karangan); Wonokerto, Kec. Karangan, Kab. Trenggalek (hasil
dengan kandungan FezO: (0,5-0,77o); kelas 3 dengan kandungan
ubahan hidrothermal dari batuan dasitik anggota Formasi Andesit
Fe2O3 = (0,7-0,9); kelas 4 dengan kandungan TiO2 kurang dari
Tua, komposisi; SiOz = 48,17-57,147o, AlzOt = 35,69-29,llVo,Fe2O3
0,004Vo dan MgO kurang dari 0,17o. Sifat umum dari toseki'hampir
sama dengan sifat roseki khususnya pada sifat fisiknya.
= 0,99 = 0,797o, Na2O = 0,22-0,06Vo, K2O = 0,66-0,55Vo, telah
digunakan sebagai bahan baku wall tile dan floor tile oleh pabrik
keramik CV. Dian Karisma Tulung Agung; Ngentrong Kec.
Tempat Diketemukan Karangan, Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dari tufa
dasitik anggota Formasi Andesit Tua, mutu cukup baik, komposisi;
o Sumatera Barat: Barangan, Kab. Padang Pariaman.
r Bengkulu: Tambang Sawah: Muaraaman (wama putih-keabuan,
SiO2 = 74,167o, AlzOr = 14,907o, FezOr = 1,18, K2O -
lVo, Na2O3 =
1,187o, TiOr = 0,217a, sudah diusahakan untuk bahan baku wall tile
keras).
dan floor tile; Temptran Kec. Karangan, Kab. Trenggalek (hasil
o Lampung: Sukamantri, Kec. Sumberjaya, Kab. Lampung Utara, ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik anggota Formasi
komposisi: SiO2 = 88,90-94,98Vo, AlzOr =2,31-4,30Vo, FezOr = 0,89- Andesit Tua, komposisi; feldspar = 137a, kuarsa = 87o, serisit --37Vo,
7,25Vo, CaO = 0,58-0,J4Vo, MgO = 0,48-0,51Vo,TtOz= 1,'72-2,107o, lempung =25Vo, klorit = J7c dan oksida besi = l07o); G. Banjiran, G.
H2O = 0,ll-33,957o. Gliner, G. Sapu, G. Jabung, Klepu Kec. Karangan Kab. Trenggalek
o Jawa Barat: Bujal Kec. Cipanas Kab. Lebak (ubahan hidrothermal (hasil ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik anggota Formasi
dari batuan riolitik, komposisi: kuarsa = 50Va, serisit = 257o,lempung Andesit Tua, mutu kurang baik); Kp. Dringu, Kp. Dungowo, Kp.
= 22Vo, zeolit = 27o, dan bijih = l7o); Cicarucup Kec. Cikotok Kab. Jorongan, Desa Ngeni, Kec. Sutoyayan, Kab. Blitar (hasil ubahan
Lebak (ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik, komposisi; SiO2 hidrothermal dari batuan tufa riolit, di Kp. Dringu berumutu baik);
= 82,167o, AlzOr - 8,757o, Fe2Oj = 0,657o, Na2O = 0,64Vo, K2O = Pujiharjo, Lengosono, Kec. Tirtoyudo, Kab. Malang (hasil ubahan
3,027o, bijih Oksida = 2,867o); Talang, Kab. Sukabumi (komposisi; hidrothermal dari batuan dasit); Desa Sumberbende Kec.
kuarsa = 50-557a, serisit = Z5-Z9Vo,lempung = 2jVo,t:tjth = 47o). Sumbermanjing Wetan, Kab. Malang (hasil ubahan hidrothermal dari
. Jawa Tengah: Batuwarno, Wonogiri (hasil ubahan hidrothermal dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, komplek G.
batuan tufa dasitik); G. Rahtawu, Wonogiri (hasil ubahan Kitiran); Cokrokembang, Tanjung lor dan Bogoharjo, Kec. Ngadirejo
hidrothermal, baik untuk bahan baku wall tile dan floor tile, mutu Kab. Pacitan (hasil ubahan hidrothermal dari batuan dasit, banyak
cukup baik, komposisi ; SiOz = 7 1,32-7 7,897o, Al2C) 1 = 12,08- \J,97 o/o, mengandung oksida besi dan pirit, warna agak kecoklatan); G.
Fe2O3 = 1,08-3,477a). Nglenglengan, Wonosidi, Kec. Tulakan Kab. Pacitan (hasil ubahan
o Jawa Timur: Pojok, Kec. Karangan Kab. Trenggalek (hasil ubahan hidrothermal dan batuan dasit, wama putih agak kompak); G. Pelet
dari batuan tufa dasitik anggota Formasi Andesit Tua, baik untuk Kalibaru, Kaliseren, Malangsari, Kab. Banyuwangi (hasil ubahan
bahan baku wall tile danJloor /i/e, komposisi;kuarsa, serisit, mineral hidrothermal dari batuan tufa, mutu cukup baik, komposisi; SiOz =
lempung, plagioklas, telah diusahakan oleh CV. Sinar Agung; G. 76,357o, Al:Or - l2,8JVa, Fe2Oj = 0,83o/a, Na:Or = 4,l4Va, K2O =
214 2 1.5

1,53c/c, TiO2 = 0,53c/o); Sumberkuat, Karangrejo, Karangdoro, Pengolahan dan Pemanfaatan


Gleenmore, Kab. Banyuwangi (mutu belum ciiketahui).
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperli pengolahan pirofilit.
Kalimantan Barat: Lumar, Kab. Bengkoyang (hasil ubahan Kegunaan toseki umunrnya dikaitkan dengan kadar Fe2O3. Toseki
hidrothermal dari batuan tufa dasitik, mutu kurang baik). terutama untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai
Nusa Tenggara Barat: Parado Kec. Monta. Kab. Surnbawa Besar bahan keramik toseki mudah dikerjakan dan tidak memerlukan bahan
(hasil ubahan hidrothermal dan batuan tufa dasit, warna putih campuran lain.
kekunrngan, kompak); Desa Sari Kec. Sape, Kab. Bima (hasil ubahan
hidrothermal dari baruan tufa dasit, meliputi G. Ranggate dan BT.
Gopah, wama putih). 8. OKER
Nusa Tenggara Timur: Waili Kab. Sikka (hasil ubahan hidrothermal
dari batuan dasit); Wailolong Kab. Flores Timur (hasil ubahan Oker adalah tanah yang lunak terdiri dari campuran oksida besi
hidrothermal dari batuan dasi0; Sambor, Kec. Lembor Kab. dan bahan yang liat kadang terdapat juga karbonat dan pasir kuarsa
Manggarai (hasil ubahan hidrothermal batuan dasit); Kopoone. halr,rs (Darnrner Tietze, 1928 vide Basari. 1967). Selain itu, disebutkan
Wolomage, Leke, Koanaro, Kec. Wolowaru, Kab. Ende (hasil pula bahwa oker adalah tanah liat yang cukup banyak mengandung
ubahan hidrotherrnal dari dasit, warna putih-coklat, dengan oksida logarn dipergunakan sebagai bahan cat. Oksida besi yang telah
pengotoran oksida besi); Ae Bora dan Oka Moge, Wolowaru, Kab. digerus halus dan dapat dipergunakan sebagai bahan cat disebut juga
Ende (ubahan batuan ler-rkogranit oleh batuan andesit, berwarna okcr. Oker yang berwarna agak coklat atau kekuning-kuningan me-
putih, agak masif); Bukit Batuputih, Desa Labusen Bajo, Kab. ngandung bi.iih besi dalarn bentuk limonit (= 2Fe:Or 3H2O), yang
Manggarai (berasal dari tufa dasitik yang terubah). berwarna merah mengandung hematit Fe:O:. Diantaranya terclapat
Sulawesi Utara: Duhurnulyo, Kab. Gorontalo (hasil ubahan bermacam tingkatan warna yang kehitam-hitaman disebabkan oleh C
hidrothermal batuan tufa); Buhu, Kab. Gorontalo (hasil ubahan atau Ti, dan apabila berwarna agak ungu karena mengandung Mn atau
hidrothermal batuan tufa); Malitaga Kab. Bolaang Mangandow Cu.
(komposisi; KzO * 2,04c/c,, Na2O = 3.087o, Fe2Oj = 2p6Va\ Kec. Di pasaran/masyarakat dikenal 2 jenis oker yaitu oker gemuk
Tafaga (komposisi; K2O = 2,81-3,4Vc, Na20 = 2,88-3,9Ec. Fe2Oj = bilamana oker tersebut banyak mengandung tanah liat dan oker kurus
l,3l-3,43ch); Kec. Isimi (kornposisi; K2O = 2,81-3,4Vc, Na:O = 2"88- apabila oker tersebut mengandung banyak pasir dan sedikit tanah liat.
3.9c/a, Fe2O3 = I "31 -3,43). Pada umumnya oker dinilai bukan clari susunan kimianya, tetapi dari
o Sulawesi Selatan: Sadang Malingbong, Kec. Sesean, Kab. Tator kenyataannya didalam praktek setelah dicampur dengan minyak dan
(hasil ubahan hidrothermal dalam batuan tufa dasit). dipulaskan.
Oker dari Ciater, Telaga warna dan Karaha terdapat dilereng-
Teknik Penambangan lereng bekas Gunung api. Oleh karena itu oker terjadi karena proses
hidrothermal yang semula membawa bijih oksida besi dari batuan
Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki. gunung api, yang dalam hal ini biasanya bersifat basa.
fl

216 2l'7

Tempat Diketemukan 9. TAWAS


Di Indonesia cukup banyak proses hidrothermal baik yang
terjadi pada Tersier maupun selama jaman Kuarter. Walaupun Tawas atau alum merupakan persenyawaan garam komplek
dengan rumus kimia KzSO4.AI2(SO4)3 24H2O (= tawas kalium) dan
demikian tempat dimana oker diketemukan belum banyak. Beberapa
NazSO4.Alz(SO+)r 24HzO (= tawas natrium). Dialam tawas didapatkan
tempat tersebut antara lain:
. Jawa Barat: Ciatei Telaga Warna, Kawah Karaha, Kuningan'dekat dalam 2 bentuk yaitu dalam bentuk padat (dalam batuan/seperti yang
Cipasung.
dijumpai didaerah Ciater (dekat Bandung) dan dalam bentuk air
o kawah seperti yang didapatkan dikawah gunung Ijen. Pada air tersebut
Jawa Timur: Kampak, Panggul, Kab. Pacitan; Songgoriti Kab.
mengandung I gram K2O tiap satu liter dan mengandung 1,4 gram
Malang.
Na2O tiap satu liter. Tawas terjadi dari proses pelapukan dari batuan
yang mengandung mineral sulfida didaerah volkanis (solfatara) atau
Teknik Penambangan terjadi didaerah batu lempung, serpih atau batu sabak yang
mengandung pirit 1= Fe S) dan markasit (= FeSz). Kebanyakan tawas
Oker keterdapatannya ditunjukan oleh adanya singkapan di
dijumpai dalam bentuk padat pada batu lempung, seryih ataupun batu
permukaan. Oleh karenanya penambangan oker dapat dilakukan
sabak.
dengan cara tambang terbuka dengan peralatan yang sederhana. Untuk
deposit yang terbentuk gang penam-bangan dilakukan dengan sistem
gophering. Tempat Diketemukan
Beberapa tempat yang telah diketahui keberadaan tawas antara
Pengolahan dan Pemanfaatan lain:
Sebelum oker digiling, kotoran yang ada harus dibuang terlebih
r Jawa Barat: Daerah Ciater dalam keadaan padat, K. Wayang.
dahulu, kemudian dilakukan penggilingan. Untuk rnemisahkan fraksi
o Jawa Tengah: Telaga Sari, Banyun-ras.
dari serbuk dapat dilakukan penyedotan sehingga nantinya diperoleh
o Jawa Timur: Kawah Iien (dalarn bentuk cair"an); Gua Prusi, Kediri.
dalam bentuk tepung. Pada waktu tertentu proses pembakaran
diperlukan guna mendapatkan warna tertentu. Pada saat pembakaran Teknik Penambangan
besi hidrat yang semula berwama kekuningan akan berubah menjadi
merah karena airnya menguap dan terbentuk besi oksida. Pada Tawas di.junrpai pada batuan yang lunak/dijumpai dalam bentuk
pembakaran diudara yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi, ferro cair. Oleh sebab itu parda urnumnya teknik penambangan tawas
akan berubah menjadi ferri oksida yang warnanya merah tua. Oker dilakukan dengan larnbang terbuka dengan peralatan sederhana.
dimanfaatkan sebagai bahan utama cat merah, dapat pula untuk
memberi warna pada ubin atau sebagai luluh. Sebagai cat merah, oker Pengolahan dan Pemanfiratan
dicampur dengan minyak cat.
Bahan tawas yang cliperoleh dari hasil ltenarnbangan. dibentuk
dalarrr bonskah-hongkah kecrl. kenrudian cligiling dengan crusher.
Tahap kenrudian cli.jcrnur pacll panas nratuhuri dcngatr cara clibentang-
*l
II

218

kan/ditabur tipis atau dapat pula dipanggang (roasted) dengan tujuan


untuk mengoksidasikan sulfida menjadi sulfat. Pada tahap akhir bahan
yang telah diolah tersebut dibebaskan dari sulfuric acid, dan dida-
patkan tawas.
Tawas dimanfaatkan untuk menjernihkan airlair sumur yang
keruh. Air yang telah dijernihkan dengan tawas tidak boleh diminum BAB IX
secara langsung tetapi harus dimasak terlebih dahulu.
Tawas dimanfaatkan pula sebagai sumber bahan pembuatan BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKA.
natrium dan kalium, untuk bahan antiseptik, bahan industri farmasi, ITAN DENGAN BATUAN MALIHAN
untuk bahan cat, bahan penyamak kulit.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kalsit, marmer, batu


sabak, kuarsit, grafit, jade, mika dan wolastonit.

1. KALSIT

Pada Bab IV nomor 3, diatas dibahas kalsit dengan penekanan


mineral kalsit dengan komposisi CaCOr murni dan belum terpengaruh
oleh metamorfose. Kalsit yang akan dibahas adalah kumpulan mineral
kalsit (batu kalsit) yang telah terpengaruh oleh proses metamorfose
kontak tetapi tekstur aslinya masih tampak (disebut sebagai tekstur
palimses sehingga disebut sebagai kalsit meta sedimen. Tekstur
palimses yang tampak memperlihatkan seperti kumpulan butir gula
batu sehingga sering disebut sugary limestone. Pada umumnya sugary
limestone terbentuk oleh mineral kalsit murni, hampir tidak pernah
ada kontaminan yang berarti sehingga warna putih bersih.

Tempat Diketemukan
Kalsit jenis ini yang diusulkan dinamakan kalsit meta dikete-
mukan didaerah dimana terdapat marmer.
xl

220 221

Teknik Penambangan gelap, mengkilat. Jenis batuan ini akan mengalami rekristalisasi pada
suhu 500 oC nta, pada tekanan + 2,5 kilobar. Dari hasil analisa
Teknik penambangan kalsit meta dapat dilakukan seperti teknik mineralogi teliti batu sabak di Indonesia tersusun oleh mineral kuarsa
penambangan batu gamping.
(307o),illite(27%a), serisit (107o), kalsit (107c), plagioklas (6clo), klorit
(57o) dolomit (4o/a), grafit (2,57a), dan rutil (0,5olo). Kandungan
Pengolahan dan Pemanfaatan mineral tersebut sangat ditentukan oleh batuan asal. dan kandungan
mineral tersebut mempengaruhi warna batu sabak, misal warna abu-
Kalsit meta komposisi kimianya tidak berbeda dengan kom- abu sampai hitam karena grafit. merah dan violet karena hematit,
posisi mineral kalsit yaitu CaCOj. Dengan demikian pengolahan dan
warna hijau karena klorit atau oksida besi.
pemanfaatan kalsit meta sama dengan pengolahan dan pemanfaatan
kalsit.
Tempat Diketemukan
r Daerah Istimewa Aceh: Daerah Goh. Kedongdong, Goh. Tebara.
2. MARMER Tanah Reubuh, Bukit Lampulo, Kr. Bidien. Kr. Jarnbuaye, Kp.
Laudo (warna abu-abu gelap).
Dalam geologi marmer adalah jenis batuan metamorf yang o Sumatera Barat: Siguntur Mudo. Kab. Pesisir Selatan. Simkam. Kab.
berasal dari batu gamping yang terkena proses metamorfose kontak
Solok dan Panti Kab. Pasaman (wama abu-abu gelap): Desa
maupun metamorfose regional. Di masyarakat/pengusaha bahan
Tanjungbalit, Kec. Lernbah Gurnanli. Kab. Solok (warna abu-abu
bangunan/istilah dagang (yang sebenarnya pendapat ini tidak benar)
pernah dimantaatkan untuk batu tulis).
marmer adalah mengkilap, batuannya dapat berupa batu gamping,
granit, basalt marmer dan jenis lainnya. Uraian telttang marmer yang
sebenarnya dapat dilihat pada Bab IV nomor 4, tentang marmer. Teknik Penambangan
Pada dasarnya batu sabak dimanfaatkan dalam bentuk yang
tipis. Oleh sebab itu sistem penambangan dilakukan dengan dibuat
3. BATU SABAK (SLATE)
dalanr bentuk balok. Apabila hal ini sudah didapar kernudian digergaji
sesuai dengan ukuran yang diinginkan demikian pula tingkat keha-
Batu sabak (= batu tulis), penamaan didasarkan pada salah satu
lusan permukaan.
kegunaanya, yaitu dapat dipergunakan untuk menulis. Batu sabak
merupakan batuan malihan yang berasal dari lernpung atau serpih
yang mengalami metamorfose regional ataupun metamorfbse kontak Pengolahan dan Pemanfaatan
tingkat rendah - medium yang dicirikan oleh facies hornfels - sub-
Balok batu sabak sesuai clengan keperluan digerga.ji dan diben-
facies hornblende hornfel. Ciri utama dari batu sabak bidang belahnya
tuk. Batu sabak yang sudah diolah dinrantaatakan untuk atap runtah.
(cleava ge) paralel tekstur lepidoblastik - granoblastik, kadang-kadang
batu tenrpel dinclirrg, batu tulis (pada rnasa lanrpau), sedang pecahan-
poikiloblastik, struktur sekistos, dengan mineral utama mika (terma-
nya dapat digerurs menjadi tcplutg sebagai bahan pengisi atau pcngem-
suk muskovit, biotiti), cordierit, andalusit, warna mengarah kewarna
bang dalarn indrrslri cal.
I
222 223

4. KUARSIT Teknik Penambangan


Kuarsit walaupun keras, tetapi hasil penambangan tidak disya-
Komposisi utama adalah mineral kuarsa yang mengalami ratkan mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur. oleh karenanya
metamorfose regional. Batuan ini akan mengalami kristalisasi pada kuarsit dapat ditambang dengan peralatan sederhana secara tambang
temperatur minimum 800' C atau pada tekanan 5,5 kilobar. Kuarsit terbuka.
terbentuk dari batuan sedimen yang banyak mengandung mineral
kuarsa yaitu jenis arkose atau graywacke, orthoquarzite, jasper, flint,
Pengolahan dan Pemanfaatan
batuan silika lainnya. Kuarsa yang ada dapat pula merupakan hasil
rombakan batuan beku asam antara lain aplit dan pegmatit. Kuarsit Pengolahan kuarsit sangat ditentukan oleh rencana pemanfa-
yang murni berwarna putih, tekstur granoblastik, mosaik kadang- atannya. Dalam keadaan belum diolah kuarsit dirnanfaatkan sebagai
kadang sakaroidal, struktur masii foliasi atau sekistose tergantung agregat bahan bangunan. sesudah diolah dengan persyaratan tertentu
banyaknya mineral pipih. Kehadiran mineral lain sebagai kontaminan kuarsit dapat dimanfaatkan seperti mineral kuarsa antara lain untuk
menyebabkan perubahan warna misalnya adanya mineral biotit, grafit pembuatan bata refraktori, bahan abrasif, industri gelas, keramik,
atau magnetik mengakibatkan warna gelap. Sifa-sifat fisik dari kuarsit agregat lantai dan dinding.
tidak jauh berbeda dengan kuarsa.

5. GRAFIT
Tempat Diketemukan
Daerah Istimewa Aceh: Daerah Seukulan, Kutapanjang, Aceh Grafit merupakan native elements dengan komposisi C (car-
Tenggara (wama putih, terdapat pada Formasi Batuan Gunung api
bon). Sistem kristal dari grafit adalah hexagonal, merupakan massa
berfoliasi atau lembaran-lembaran tipis yang terlepas, struktur opaque
Akul, komposisi: SiOz = 90Va, Al2O3 = 3,99Vo, Fe2O3 = 0,4l%o);
pada umumnya berwarna hitam. Grafit merupakan dimorphisme dari
Danau Laut Tawar, Takengoq Aceh Tenggara.
intan, tetapi mempunyai tingkat kekerasan rendah (1-2), berat jenis
Sumatera Utara: Daerah Dolok Sialang, Kab. Tapanuli Utara (warna
2,23, belahan baik/jelas apabila diraba terasa berminyak. Grafit tidak
abu-abu, masif, berbutir halus).
terbakar dan tidak mudah larut dalam air. Grafit terbentuk pada
Riau: Kec. Kampar Kiri, Kab. Kampar (warna putih abu-abu muda,
metamorfose tingkat tinggi dari batuan yang mengandung zat organik,
komposisi: kuarsa = 90Vo, Serisit = 5Vo, bijih = lVo); Logas Kec.
dapat terjadi pula karena proses magmatisme antara lain pada pegmatit
MuaraLembu.
dan juga terdapat pada hidroterrnal vein. Grafit sangat umum
Jambi: Lubuk Gedang, Muara Hemat, Kab. Kerinci (warna bening,
didapatkan dalam granit, sekis, genis, mika sekis ataupun batu
kecoklatah, coklat tua, bila lapuk berwarna putih sedikit hitam).
gamping kristalin.
Maluku: Daerah W. Limolo, pantai selatan pulau Taliabu dan (kadar
SiO2 - 98-997o, malihan dari batupasir);W. Lan. pulau Sulabesi.
Jawa Tengah: Daerah Bayat, Klatan (warna kuning dalam bentuk Tempat Diketemukan
fragmen pelapukan batuan genis). o Sumatera: Muara Saiti, Pangkalan dan Tanjung balit, Kab. Lima
puluh Kota (merupakan sisipan pada batuan sekis); Ombilin daerah
r
't1A
LL+ 225

danau Singkarakr Siberlabu. Payakumhuh. silicate.


Muscovit pada umumnya memberi kenampakan pipih (tabular),
berfoliasi, seperti sisik merupakan masa yang berlapis-lapis tipis.
Teknik Penambangan Warna putih keperakan, putih atau kuning, kadang-kadang warnanya
Grafit didapatkan merupakan asosiasi dengan batuan lain. coklat akibat kontaminasi hematit atau rutil. Sifat fisik berlapis tipis,
Apabila tersingkap dipermukaan teknik penambangan dilakukan kekerasan 2-2,25, berat jenis 2,76-2,88, fleksible dan elastis, tidak
dengan sistem tambang terbuka. Dalam beberapa hal pekerjaan pem- larut dalam asam, tetapi sulit terbakar. Muscovit merupakan mineral
bongkaran batuan yang mengandung grafit cukup memberatkan, yang sangat umum pada batuan beku dalam yang kaya akan silika dan
sehingga pilihan penambangan dengan membuat sumuran diikuti aluminium (misalnya pegmatit dan granit), batuan metamorfbse
dengan gophering tidak dapat dihindarkan. Pekerjaan tersebut dapat tingkat rendah-menengah-tinggi (misalnya green schist dan amphi-
dilakukan dengan peralatan sederhana. bolite facies), kadang dijumpai pada batupasir ataupun batuan yang
mengalami diagenesa antara lain pada batupasir atau napal.
Muscovit (var. fuchsite), memperlihatkan kenampakan sangat
Pengolahan dan Pemanfaatan
tipis, seperti bersisik, warna cerah hingga hijau, kekerasan 2-2,25,
Grafit dari hasil penambangan, masih tercampur dengan kotor- berat jenis 2,88, mudah terbakar dan mudah larut dalarn larutan asam.
anlbatuan yang lain, untuk itu dilakukan dengan sortasi. Sesudah Mineral ini terdapat pada batuan metamorfose tingkat menengah
tahap pekerjaan ini selesai dilaksanakan, grafit tersebut digiling antara lain sekis, berasosiasi dengan biotit, dijumpai pula pada
(crushing) dibentuk menjadi serbuk, kemudian dipisahkan dari marmer yang berasal dari dolomit atau calcshist.
kotorannya dengan cara floatasi. Tahap selanjutnya grafit dibentuk Phlogopite, merupakan benrukan pipih pernah didapatkan
sesuai dengan keperluan. Grafit dapat dimanfaatkan antara lain berdiameter 2 m, warna coklat muda atau kuning, kadang-kadang
sebagai bahan pensil, bahan cat, bahan imbuhan pada dapur pemanas, menunjukan foliasi, lunak yang tingkat kekerasan 2,5-3, ringan
ketel uap, permukaan tuangan sebagai bahan tahan api, campuran dengan berat jenis 2,86, belahan jelas, fleksrble, elastis, lembaran yang
metalurgi dan alat penghantar listrik. transparan memantulkan/menimbulkan warna./kilat seperti mutiara,
sulit terbakar, larut dalarn asam sultat (sedang muskovit tidak larut).
Jenis mineral ini dijumpai pada batuan r.netarnorfbse tingkat
6. MIKA menengah-tinggi yang kaya nragnesium (antara lain dolonrit. peridotit
yang mengalarni alterasi dan batuan serpentinit. Ju-ea didapatkun pada
Mika merupakan nama sekumpulan mineral yang terdiri dari batu:rn kinrberlite, batu garnping yxng terkenil kontak metarrrortbs,
muskovit (K-mika = Kalz (AISI:)Oro(OH): = hydrous potasium alumi- dun padtr hlrtrurrr pegrltrtit.
nium silicate), muskovit (var. tuchsite = K(Al,Cr)z(AlSir)O10(OH)2 = Biotite, warna hitarn, coklat atau hijlu tLla, umullnya meru-
hydrous potasium aluminium silicate), phlogopite (Mg-mika) = prakan lernbaran-lernbaran agregat, Iunak dengan tingkat kekerasan
K(Mg,Fe)3 AlSir)roro(F,OH)2 = hydrous potasium aluminium 2.-5-3 cukup be'rat dengan berat.ienis 2,8-3.2. belahan jelas tetapi kecil-
silicate), biotite (Mg-Fe-mika) = K(Mg,Fe)r(Al,Fe)SirO16 (OH,F)2 = kecil, fleksible. e'lastis. transl)aran. agak sulit terbakar. larut dalarn
hydrous potasip,. aluminiurn silicate, Lepidolite (Li-mika) = asam sullht setelah dipanaskan. Mineral ini san-qat umum pada batuan
K(Li,Al)3 (Si,Al)4Or0(F,OH), - hydrous potasium lithium alumunium bekr.r (rnisalny'a peernatit. glarrir). batuan sedirnen ataupun pada batuan
226 227

metamorf. Tempat Diketemukan


Lepidolite, bentuk pipih-pipih kecil, warna oranye, kekerasan
2,5-4, relatif ringan dengan berat jenis 2,8-2,9, belahan jelas, fleksible,
Belum banyak tempat yang telah diketahui keberadaan wola-
stonit. Tempat tersebut antara lain:
elastis, mudah terbakar, tidak larut dalam asam. Jenis mineral ini
didapatkan pada pegrnatit, pada rekahan di greisen (= batuan beku
o Sumatera Barat: Daerah Air Abu, Kab. Solok (terdapat pada batu
yang mengalami alterasi oleh cairan yang mengandung gas) beraso- gamping yang bermetamorfose kontak).
siasi dengan spodumene, ambiligonite dan furmalin.
Teknik Penambangan
Tempat Diketemukan Hasil penambangan wolastonit tidak menginginkan bentuk dan
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5. ukuran yang teratur. Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan
dengan peralatan sederhana dengan cara penambangan terbuka.

Teknik Penambangan
Pengolahan dan Pemanfaatan
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5.
Hasil akhir dari pengolahan wolastonit adalah dalam bentuk
serbuk. Oleh karenanya wolastonit yang diperoleh dari tambang
Pengolahan dan Pemanfaatan dibersihkan dai zat pengotor dan dilakukan secara manual. Tahap
Periksa Bab VI. Pembahasan tentang mika no. 5. berikutnya dicuci dengan air untuk membebaskan wolastonit diman-
faatkan sebagai bahan refraktori.

7. WOLASTONIT

Wolastonit dengan mmus kimia CaSiO: (apabila murni mempu-


nyai komposisi CaO = 48,3Vo dan SiO2 = 51,'7Va, mempunyai bentuk
kristal triklin, jarang berbentuk pipih, pada umumnya berserat, seperti
jarum atau merupakan masa yang mempunyai pola radier, warna abu-
abu ataupun tidak berwarna, tingkat kekerasan 4,5-5, berat jenis 2,8-
3,09, belahan jelas yang memberikan warna mutiara, seperti sutera
dalam bentuk serat, larut dalam asam kuat, mudah terbakar. Jenis
mineral ini terdapat pada batu gamping yang mengalami metamorfose
kontak ataupun yang mengenai batuan napal. Disamping itu dijumpai
pula pada batuan tersebut yang terkena metamorfose regional dengan
tekanan rendah.
fl

229

kaan akibat langsung dari suatu pekerjaan atau kecelakaan pada saat
sedang melakukan kerja. Sering kali program perusahaan memperluas
ruang lingkup program keselamatan kerja sehingga kecelakaan dapat
dikelompokkan pada:
BAB X o Kecelakaan akibat kerja di perusahaan
. Kecelakaan lalu lintas
KESELAMATAN KERIA . Kecelakaan di rumah.
Kecelakaan dapat menyebabkan 5 jenis kerugian (5K) yaitu:
o Kerusakan
o Kekacauan organisasi
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang ada hubungannya
o Keluhan dan kesedihan
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan
. Kelainan dan cacat
pekerjaan. Keselamatan kerja sangat penting untuk semua pelaku
r Kematian.
Penyebab kecelakaan kemungkinan besar (857") adalah tindak
kegiatan industri, tidak terkecuali para ahli geologi yang selalu bekerja
perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human
dengan penuh tantangan baik di lapangan pada saat melaksanakan
ccfs) atau kecelakaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condi-
eksplorasi, eksploitasi, pengangkutan, pengolahan maupun pada saat
tions). Upaya untuk mencari penyebab kecelakaan disebut dengan
bekerja di laboratorium.
analisis sebab kecelakaan, yang harus mencari jawaban bagaimana
Tempat-tempat yang menjadi sasaran keselamatan kerja yaitu:
dan mengapa kecelakaan tersebut dapat terladi.
di darat, di dalam tanah, di permukaan dan di dalam air serta di udara,
Pencegahan kecelakaan akibat kerja dapat dilakukan dengan
di mana terjadi kegiatan kerja seperti pertambangan, industri, perta-
melaksanakan berbagai usaha di bawah ini:
nian, perhubungan dan kegiatan-kegiatan lai n.
Keberhasilan dalam manajemen keselamatan kerja akan
o Peraturan perundangan
menghindari kecelakaan kerja dari semua orang yang terlibat dalam
o Standarisasi
kegiatan tersebut. Untuk itu telah diatur dengan berbagai undang-
. Pengawasan

undang dan peraturan yang dapat menjamin tenaga kerja selarnat sehat
o Penelitian bersifat teknik
selama dalam kegiatan kerjanya. o Riset medis
o Penelitianpsikologis
r Penelrtian statistik
1. KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHANNYA o Pendidikan
o Latihan-latihan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tak terduga (tidak ada . Penggairahan kerja
unsur kesengajaanlada perencanaan) dan tidak diharapkan (yang o Asuransi
mengakibatkan kerugian material dan penderitaan). Kecelakaan akibat o Usaha keselanratan tingkat penrsahaan.
kerja berhubungan dengan kerja di perusahaan yang meliputr; kecela-
230 231

2. STATISTIK KECELAKAAN KENJA 3. PERATURAN PERUNDANGAN DIBIDANG KESELAMAT,


AN KERJA
Statistik kecelakaan akibat kerja meliputi kecelakaan yang
disebabkan dan diderita pada waktu menjalankan pekerjaan (selama Setiap peraturan atau perundangan dibidang keselamatan kerja
menjalankan pekerjaan, ke/dari perusahaan) yang berakibat kematian dimaksudkan untuk melindungi tenaga kerja dari sesuatu yang
atau kelainan-kelainan, serta penyakit akibat kerja. Satuan peng- mungkin mendatangkan kerugian. Undang-undang Pokok Keselamat-
hitungan kecelakaan untuk statistik adalah peristiwa kecelakaan. an dan Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 dan Undang-undang No.
Statistik kecelakaan dimaksudkan untuk mengumpulkan berba- 4 Tahun 1984 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
gai jenis kasus kecelakaan yang terjadi dalam usaha kegiatan kerja adalah untuk memberi perlindungan bagi karyawan dan masyarakat
(perusahaan, industri, pertambangan dan lain-lain, baik didaerah, umumnya dari akibat yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan eko-
nasional, maupun internasional) yang terjadi dari tahun ketahun, nomi yang relatif baru di Indonesia terutama pada kegiatan industri
sehingga dapat diperbandingkah dan dapat dipantau usaha keselamat- yang menggunakan teknologi maju. Dalam Undang-undang didefini-
an kerja yang dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja. sikan berbagai hal antara lain; tempat kerja, tenaga kerja dan bahaya
Untuk dapat melakukan statistik kecelakaan akibat kerja perlu kerja. Di samping itu dalam pasal 3 juga ditetapkan kerja untuk:
diadakan keseragaman terlebih dahulu pada berbagai hal misalnya: o Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
definisi kecelakaan (dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam), o Mencegah, mengurangi dan meinadamkan kebakaran.
angka frekuensi (F) dan beratnya kecelakaan (S) (penyeragaman o Mencegah dan mengurangai bahaya peledakan.
pengukuran), klasifikasi industri dan klasifikasi kecelakaan (keadaan o Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan pada waktu
terjadinya, sifat dan letak luka atau kelainan). kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
Perhitungan angka frekuensi (F) adalah banyaknya kecelakaan o Memberi pertolongan pada kecelakaan.
untuk setiap juta jam-manusia, yang dapat dituliskan sebagai berikut: a Memberi alaGalat perlindungan pada para pekerja.
a Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya
b any akny a ke c e lakaan xl 000. 000
F_ .
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angrn,
jammanusiatotal cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
Sedang angka beratnya kecelakaan (S) yaitu jumlah total
fisik, psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
hilangnya hari kerja per-1000 jam manusia, dirumuskan sebagai
a Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
berikut:
o Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
hariker jaxl.O00 Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan
s- jumlah hlangnya
a

jam manusiatotal cara dan proses kerjanya.


Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang.
a Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
a Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perla-
rl

232 233

kuan dan penyimpanan barang. o Peledakan uap dan gas


o Mencegah sengatan aliran listrik yang berbahaya. o Peledakan debu dan noktah-noktah zat air
o Menyelesaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan o Percikan api
yang kecelakaannya menjadi benambah tinggi. o Terbakar sendiri
Pada pasal 4 menetapkan syarat-syarat keselamatan kerja.dalam o Reaksi kimiawi
perencanaan, pembuatan, pemasangan, pemakaian, penggunaan o Peristiwa-peristiwalain
pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya
kebakaran. Bahan yang Mudah Terbakar
Zat padat/cair yang terbakar adalah akibat suatu reaksi oksidasi
berantai yang dipacu oleh panas, menghasilkan gas hasil pembakaran
4. KESELAMATAN KE&IA BIDANG KEBAKARAN berupa asap yang terdiri dari uap HzO, COz, CO, C (karbon) dan lain-
lain. tergantung dari kandungan mulanya. Resiko bahaya yang mudah
Kebakaran dalam kegiatan kerja merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan. Kebakaran mengakibatkan penderitaan dan malapetaka Tabel 15. Sifat bahaya kebakaran beberapa bahan yang dipakai dalam industri.
bagi tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang tertimpa kecelakaan
dan dapat berakibat hilangnya pekerjaan. Dengan terjadinya keba-
karan tersebut, hasil usaha yang telah dirintis dalam waktu yang cukup
Amonia 0,6 gas t6-25 651 Tidak Ya
Asetilen 0,9 gas 2.5-81 300 Tidak Ya
lama dapat musnah dalam sekejap. Oleh karenanya kewaspadaan Aseton i,,n 2,0 - 18 2,6-12,8 538 Tidak Ya
terhadap bahaya kebakaran perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Bensin (gasolin) 0,80 3,4 -43 ,6
| ,4-1 371 Tidak Tidak
Peristiwa kebakaran dapat terjadi apabila oksigen, bahan yang Benzen 0,88 2,8 -il |,3-71 562 Tidak Tidak
mudah terbakar dan panas terdapat bersama-sama. Tanpa salah satu Etilalkohol 0,79 1,6 13 4.3-19 423 Tidak Ya

unsur tersebut kebakaran tidak akan terjadi. Peristiwa kebakaran dapat Etil eter 0,71 2,6 -45 r,9-48 r80 Tidak Sedikit
Eter minyak bumi (benzin) 0,60 , ( _1) r,1-5,9 288 Tidak Tidak
digambarkan sebagai suatu reaksi yang hebat dari zat yang mudah Hidrogen 0,09 0,1 gas 4.0-75 585 Tidak Sedikit
terbakar dengan zat asam. Reaksi pembakaran menghasilkan nyala Kamper 0,99 5.2 66 0,6-3,5 466 Tidak Tidak
dan panas. Bahaya kebakaran yang umum terjadi dipicu oleh; Karbon disuliida 1,26 2,6 -30 t.3-4,4 100 Tidak Tidak
merokok, zat cair yang mudah terbakar, nyala api terbuka, ketata Karbon monoksida 1,0 gas t2.5-74 609 Tidak Ya
rumah tanggaan yang jelek, mesin yang tidak terawat dan menjadi Kloretarr 0,90 2,2 -50 3,8-15,4 519 Tidak Tidak
Minyak kastroli 1,0 _ 230 _ 449 Ya Tidak
panas, kabel listrik yang salah fungsi, kelistrikan statis, alat-alat las
Minyak linsid 0.9 11n - 343 Ya Tidak
dan lain-lain. Minyak bumi dan gas bumi, cat, pertambangan batubara Minyak tanah I -38 0.7-5 229 Tidak Tidak
cukup rawan dipandang dari sudut kebakaran. Beberapa kasus yang Parafi n 0.9 - 199 - 24s Tidak Tidak
menyebabkan terjadinya kebakaran antara lain :
Kctclanglln: A = belat.ienis. E = suhu menyala sendiri,
. Nyala api dan bahan-bahan yang pijar [] = perhandingrn helat tclhadap udara F = nyala atas pemanasan,
. Penyiharan Cl = titik nyala ("C). G = carnpur dengan air
I) = hatas untuk nrcn),ala (7c).
234 235

terbakar tergantung pada titik nyala, suhu menyala sendiri, sifat Bahan yang Mudah Meledak
terbakar oleh pemanasan berat jenis, perbandingan campuran udara
dan uap, sifat bercampur dengan air, keadaan fisik dan lain-lain. Tabel Peledakan adalah suatu peristiwa akibat bebasnya energi secara
berikut adalah sifat bahaya kebakaran sejumlah bahan yang dipakai cepat dan tak dapat dikendalikan. Energi yang ada dapat dalam bentuk
dalam industri (Tabel 13). panas, sinar, suara dan kejutan mekanis, tekanan, akibat reaksi kimia.
Selain kebakaran, bahaya peledakan yang dapat mengakibatkan Misal peledakan ditambang batubara atau ledakan nuklir yang berada
kebakaran sering terjadi terutama dalam industri. Sering mengalami dalam keadaan kritis. Peledakan dapat terjadi apabila:
kesulitan untuk mengganti penggunaan bahan-bahan yang dapat o Bahan mudah terbakar
rnengakibatkan kebakaran dalam industri, sehingga perlu dilakukan o Adanya udara dan unsur penunjang lain untuk terjadinya pembakaran
usaha pencegahan atau pengurangan bahaya kecelakaan (kebakaran) o Sumber nyala atau suhu diatas suhu suatu zat terbakar.
dengan berbagai usaha. Untuk pencegahan dan perlindungan terhadap
bahaya kebakaran dapat dilakukan usaha sebagai berikut:
Tabel 16. Klasifikasi bahan-bahan yang dapat meledak menurut kecepatan naiknya
tekanan.
a. Penyimpanan Bahan-bahan kelas A (kenaikan tekanan yang lambat)

Termasuk lokasi dan disain gudang alat maupun bahan, penge- Debu logam: Antimon, Besi (tidak Aneka debu lainnya; Antrasit, Grafit,
pakan bahan yang mudah terbakar, pemisahan bahan menurut cirinya murni), Kadmium, Tembaga, Timah Karbon hitam, Kokas (tdk menguap),
(mudah terbakar, meledak, korosit, beracun dll) ventilasi udara yang hitam, Tungsen, Uap 1.2, Diklo- Kopi, kulit, teh.
retan.
baik, kelembaban, pengontrolan suhu dll.
Bahan-bahan kelas B (keceapatan menengah)

Debu atau tepung logam: Besi (yang dire Debu-debu bijian, bumbu dsb.: Alfalta,
b. Pengolahan duksi karbonit, elektrolitis, atau beras, bumbu, campuran bijian, ka-
secara hidrogen), Mangaan, Seng, cang, pati, ragi
Pencucian dan pembersihan gemuk/minyak, penggunaan bahan
Timah putih, Uap: Propilin diklorida
mudah terbakar sesedikit mungkin, penempatan bahan padat yang
Debu-debu plastik: Fenol formal dehid; Aneka debu lainnya: Arang bitumen,
tersusun secara aman, penempatan dan pengangkutan bahan bakar cair
Ftolatanhidrid dan resin-resinnya, Asam kalium lignosulfanat, bele-
melalui pipa dan dalam drum/ tanki yang aman. Metil metakrilat, Polietilen, Polis- rang, dekstrin, gabus, kumaron in-
tiren, Resin urea, Resin urea mela- den, lignin, lignit, piretrum, sirlak,
min, Selulosa asetat, Vinil butirat silikon, tepung kayu, tepung obat-
c. Meniadakan Sumber-Sumber Awal Mula Kebakaran obatan

Pemisahan yang aman antara proses yang menimbulkan panas Bahan-bahan kelas C (kecepatan tinggi)
dengan bahan yang mudah terbakar, proses pengeringan dilengkapi Debu-debu logam: Aluminium, beberapa Uap-uap dan gas: Asitilen, Aseton, Al-
dengan ventilasi yang cukup pemasahgan jaringan listrik dan peralatan hibrida logam, campuran magne- kohol (metil, etil, isopropil, butil),
memenuhi ketentuan yang berlaku. sium aluminium, magnesium titani- Eter, Etilen, Hidrokarbon, Karbon
um. zirkon. disulfida, metil etil keton, zat air
(hidrogen)
I
236
231

Beberapa jenis bahan pada keadaan yang sesuai dapat meledak


apabila dinyalakan seperti : benda. Pencegahan kebakaran dan pengurangan sangat ditentukan dan
o Debu halus zat padat yang mudah terbakar (termasuk logam)
tergantung pada:
. Uap yang mudah terbakar
o Pencegahan kecelakaan sebagai akibat kecelakaan atau kepanikan
o Gas-gas yang mudah terbakar.
o Pembuatan bangunan yang tahan api

Klasifikasi bahan yang dapat meledak menurut kecepatan


. Pengawasan yang teratur dan berkala
naiknya tekanan sesuai Norma Kebakaran Nasional Amerika Serikat o Penemuan kebakaran pada tingkat awal pemadamannya.
seperti Tabel 16. Dari tabel tersebut terlihat bahwa bahaya peledakan o Pengendalian kerusakan akibat kebakaran dan tindakan pemadaman
debu mungkin terjadi pada pengolahan bahan alamiah seperti: gula, Beberapa hal yang dilakukan dalam mencegah bahaya keba-
pati, tepung, arang dan kayu, pengolahan plastik, bahan kimia organik, karan adalah:
pengolahan logam (alumunium, titanium, magnesium) dan belerang. r Keselamatan terhadap terjadinya kebakaran atas dasar pengaturan
Dengan demikian bahaya potensial dapat terjadi dalam kegiatan per- perusahaan dan perencanaannya.
tanian, industri kimia dan logam serta pada pertambangan (misalnya o Tata letak, konstruksi bangunan dan material
batubara). o Pengawasan terhadap kemungkinan kebakaran
Keadaan yang mengarah pada terjadinya peledakan misalnya: o Sistem tanda kebakaran dalam perusahaan
kadar debu yang mudah terbakar tinggi (> l0 mg/m3, suhu tinggi 150- o Jalan untuk menyelamatkan diri
400' C), ada percikan api listrik, gesekan awan debu atau pengaruh ?

ll
. Perlengkapan pemadam dan penanggulangan kebakaran di peru-
kekerasan mekanis seperti nyala api. l' sahaan
Pencegahan bahaya ledakan diarahkan pada pengurangan o Dinas pemadam kebakaran.
konsentrasi sampai sekecil mungkin dari campuran yang dapat Pemerintah menyelenggarakan Program Operasional Serentak,
terbakar dan menghi I gkan sumber terj adi nya pembakaran.
an Singkat Padat untuk Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran,
Sering dijumpai penyebab kebakaran diakibatkan oleh listrik. mengingat pentingnya pengamanan pembangunan ditinjau dari sudut
Beberapa faktor yang sering dijumpai antara lain: kerawanan akan terjadinya kebakaran yaitu melalui.
o Instalasi listrik yang tidak memakai sekring/sekring diganti kawat e Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 158 tahtn 1972
o Pemasangan kabel yang tidak tepat sehingga terjadi hubungan tentang Program Operasi Serentak, Singkat Padat untuk Pencegahan
pendek dan Penanggulangan Kebakaran dengan 2 lampirannya.
o Instalasi yang sudah usang dan rusak. o Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 170 tahun 1970 tentang
Oleh sebab itu pencegahan kebakaran diarahkan pada perbaikan Penunjukan Pejabat yang Berwenang Menetapkan Ahli Keselamatat
dan penyempurnaan hal-hal tersebut di atas. Kerja Bidang Kebakaran bersama lampirannya.

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


5. PESAWAT/PEMBANGKIT UAP
Merupakan semua tindakan yang berhubungan dengan pen-
cegahan, pengalatan, dan pemadaman kebakaran, yang meliputi Pesawat uap adalah suatu sistem bertekanan tinggi yang
perlindungan jiwa dan'keselamatan manusia serta perlindungan harta padanya air diubah menjadi uap sebagai produk akhir oleh panas dari
238 ir 239

sumber yang bersuhq tinggi, yang biasanya berupa hasil pembakaran memenuhi syarat tertentu karena apabila tidak memenuhi akan
suatu bahan bakar. Uap yang dihasilkan dimanfaatkan untuk ke- menimbulkan kesulitan dan kerusakan dalam operasinya, pada
perluan diluar pesawat uap, pada umumnya mempunyai ukuran yang akhirnya dimungkinkan terjadi kecelakaan. Kesukaran yang terjadi
bervariasi dari yang kecil (p,ortable) sampai dengan yang berukuran apabila air tidak memenuhi standart antara lain:
raksasa. Pesawat uap merupakan suatu bentuk hasil teknologi yang o Terbentuknya kerak sebagai akibat kesadahan air
memerlukan perhatian ditinjau dari sudut keselamatan kerja, maka o Korosi sebagai akibat asam dalam air dengan PH rendah, kadar
dibuat peraturan perundangan yang dapat memaksakan penerapan oksigen dan karbon dioksida
standart yaitu: l
o Terbentuk busa oleh karena kadar zat padat dalam air ketel, lemak
o Undang-Undang Uap 1930 Stbl. No. 225 tatu:n 1930 alkali berlebihan.
r Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 4 tahun l97l yang mengatur o Terbawanya busa kedalam uap, karena busa yang banyak
biaya pemeriksaan dan ppngawasan keselamatan kerja di perusa\aan. o Retak kaustik yang diakibatkan oleh tegangan dalam dinding ketel,
Penilaian pesawat uap, yang dikaitkan dengan keselamatan kerja alkalinitas terlalu tinggi, adanya silikat.
dapat ditinjau dari: konstruksinya (bahan yang dipakai), air se!,agai Udara yang dipakai untuk pembakaran dapat berupa udara pri-
pengisi ketel uap, udara dan bahan bakar, se.rta metoda pengukuran mer, udara sekunder dan tersier atau udara bocoran. Masuknya udara
dan pengamanannya. Pesawat uap dan perlengkapannya unlqrnnya dapat dilakukan dengan tarikan alami atau dengan tarikan buatan.
terbuat dari logam, baik logam ferro (besi baja), maupun logap non Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan
ferro (perunggu, tembaga, alumunium, timbal, seng, timah putih, dll). pekerjanya, ,antara lain cerobong gas hasil pembakaran harus tinggi.
Masing-masing logam mBmpunyai sifat fisik maupun mekanik yang Disamping itu batran bakar (baik padatlcairlgas) harus mempunyai
bertalian dengan penggunaannya. Berbagai cara dilakukan untuk kotoran yang cukup rendah antara lain kandungan belerang karena
menguji sifat-sifat logam yaitu: mengakibatkan karat pada konstruksi dan mencemari lingkungan.
. Pengujian yang bersifat destruktif (merusak), misalnya menguji Metoda pengukuran dan perawatan hendaknya disusun rapi agar
kekuatan tarik dan tek?n (tenstle and compression test), pengujian pelaksanaan kerja efisien dan aman dilakukan antara lain: pada saat
lengkung (bending test), pukup tarik (impact test), [ekerasan pengosongan, pengisian serta pada operasinya.
(hardne s s) dan lainJain
o Pengujian yang bersifat non destruktif (tanpa merusak), misalnya
dengan cara radiogrifi, ultrasonik, magneflux yang bernrjuan 6. PENGAMANAN MESIN DAN ALAT MEKANIK
menelaah kemungkinan bagian yang tidak sempurna, seperti cacat,
keretakan d-an sambungan yang kurang baik. Perhitungan juga Didalam proses penambangan dan pengolahan bahan galian
dilakukan untuk menentukan tebal dinding ketel uap luar, serta industri tidak dapat terlepas dari penggunaan mesin dan alat mekanik
perkiraan leleh dari bahan konstruksinya. lainnya. Ukuran peralatan dapat besar atau kecil tergantung dari jenis
Air pengisi ketel uap adalah air yang dimasukan kedalaJn ketel peralatan tersebut. Mesin dan alat mekanik banyak dipakai dalam
untuk pengganti ais yang hilang oleh karena pengurasan dan pekerjaan penambangan. Dengan mesin dan alat mekanik produksi
penguapan, Uap dqpat diembunkan dan dipakai lagi dbbagai pengganti dan efisiensi kerja dapat ditingkatkan. Mesin-mesin dapat dike-
air ketel sedang lainnya diberikan tambahan. Air y4ng dipakai harus lompokan dalam: mesin penrbangkit tenaga, mesin penyalur kekuatan
dan mesin untuk pekerjaan. Disarnping itu berdasarkan atas sektornya
r
240 241

mesin dapat dibagi dalam mesin industri, pertanian, kehutanan, per- harus bebas dari patahan-patahan, sudut-sudut yang runcing, tepi-tepi
tambangan dan lain-lain. yang kasar atau sumber-sumber kecelakaan lain.
Pengamanan mesin digunakan untuk mengurangi/mencegah . Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal tak
efek negatif dari mesin yang ada. Pagar mesin dan alat mekanis serta terduga dan tidak melulu hanya terhadap bahaya yang sudah
perlengkapan pengamanan mesin disebut pengaman mesin. Penga- diperkirakan.
turan keselamatan mesin dibawah Undang-Undang No. I Tahun 1970
tentang keselamatan kerja. Pasal 2 ayat 2 dari Undang-Undang
tersebut menyatakan bahwa ketentuan-ketentuan yang diatur oleh 7. BAHAN BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KERIA
Undang-Undang berlaku dalam tempat kerja yang padanya dibuat,
dicoba dipakai atau dipergunakan mesin. Untuk pengawasannya Bahan berbahaya adalah bahan yang pada saat pembuatannya,
ditugaskan pengawai pengawas dan ahli keselamatan kerja (pasal 5 pengolahan, pengangkutan. penyimpanan dan penggunaannya mung-
ayat 1 UU No. I Tahun 1970). Dari uraian tersebut diambil kesim- kin menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap, gas, serat
pulan ada kewajiban pemasangan pengaman mesin untuk pencegahan atau radiasi mengion yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran,
kecelakaan. ledakan, korosi. mati lemas, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah
Dalam Model Code of
Safety Regulation for Industial yang memungkinkan gangguan kesehatan orang berkaitan dengan-nya
Establishment yang dirumuskan dalam Konferensi Teknis Tripartit atau menyebabkan kerusakan pada barang atau harta benda.
OPI di Geneva tahun 1948 disebutkan persyaratan antara lain: Pada saat ini telah diketahuijutaan persenyawaan bahan kimia,
e Pengaman mesin harus memberi perlindungan yang positif. sementara bahan berbahaya meliputi kurang lebih 12.000 jenis.
. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja kesemua Bahan-bahan berbahaya dapat dikelompokan sebagai berikut:
tempat atau daerah berbahaya selama proses atau kegiatan o Bahan eksplosif; yang dapat meledak sendiri atau dalam campuran
berlangsung tertentu, atau jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan
. Pengaman tidak menyebabkan ketidak nyamanan dan gangguan bagi dapat mengakibatkan peledakan yang diikuti kebakaran. Beberapa
tenaga kerja. bahan mungkin menjadi eksplosif karena perubahan sendiri dalam
o Pengaman tidak boleh secara langsung/tak langsung mengganggu struktur kirnia tanpa pengaruh luar tertentu, seperti oksidasi.
produksi Contohnya antara lain garam logam yang peka.
o Pengaman harus cocok bagi pekerjaan dan mesin o Bahan yang mengoksidasi. Bahan ini kaya akan oksigen yang
o Sebaiknya pengaman merupakan bagian keseluruhan dari mesin mendukung terjadinya kebakaran, antara lain khlorat dan perma-
o Pengaman harus memungkinkan perminyakan, penggemukan, penge- nganat. Bahan tersebut dapat menyebabkan nyala api pada bubuk
cekan penyetelan dan perbaikan. kayu atau jerami jika terjadi gesekan. Asam kuat teftentu misalnya
o Pengaman harus tahan terhadap efek pemakaian mesin yang lama asam sulfat dan asam nitrat dapat menyebabkan pembakaran jika
dan kuat terhadap bekerjanya dan goncangan mesin dengan bersentuhan dengan bahan organik.
perawatan yang minim. r Bahan yang mudah terbakar. Methan, acethylene, bahan bakar gas
o Pengaman harus tahan dan juga tahan terhadap api dan korosi. dikelompokan dalam bahan yang mudah terbakar, bahan yang sangat
. Pengaman tidak boleh merupakan bahaya tersendiri dan khususnya mudah terbakar, bahan yang dapat mudah terbakar di udara secara
spontan.
242 243

Tingkat bahaya ditentukan dengan titik bakarnya Bahan yang mudah meledak
Bahan beracun, yang dapat dikelompokkan menjadi debu berbahaya, Meliputi bahan peledak, korek api, garam-garam metalik yang peka
debu beracun, beracun melalui kontak kulit, berbahaya jika termakan perlu pengamanan yang ketat antara lain: tempat kokoh, selaltr
terminum, bahaya bila terhirup, tertelan, gas-gas beracun, gas-gas tak terkunci, jauh dari tempat ramai terutdrha surnber tenaga, bangunan
berbau tetapi beracun, uap-uap yang berbahaya dan lain-lain. kokoh, ventilasi baik bebas dari kelembaban, dengan penerangan.
Bahan korosif, meliputi asam-asam, bahan kuat lainnya yang dapat Lebih baik mempergunakan perlindunpan alam seperti bukit, tanah
membakar bagian tubuh yang dikenai, atau merangsang kulit, mata cekung yang bebas dari tumbuhan kering.
atau sistem pernafasan atau berakibat kerusakan pada benda. Bahan peledak untuk penambangan bahan galian harus disimpan
Bahan radioaktif, misalnya bahan yang rneliputi isotop-isotop dan dalam tempat penyimpanan khusus, dijauhkan dari alat detonatot,
semua persenyawaan yang mengandung zat radioaktif. alat atau barang lain, penempatannya sesuai dengan aturan yang
Ada beberapa bahan yang memiliki bahaya sama, misalnya berlaku (periksa pada pembahasan bahan peledak). Untuk membuka
benzena menyebabkan keracunan jika uapnya terhirup, cairan tersebut wadah bahan peledak dipakai alat bukan logam.
dapat menyebabkan kebakaran bahkan uapnya mengakibatkan pele- Bahan-bahan yang mengoksidasi
dakan. Untuk dapat menangani bahan berbahaya tersebut dianjurkan Baharr yang mengandung banyak oksigen ini dapat membebaskan
agar nama dagang selalu disertai dengan nama dan rumus kimia oksigen selama waktu penyimpanan, seddrtg yang lain mungkin perlu
bahan, komposisi serta sifat-sifat pokoknya (misal: berat jenis, berat pemanasan lebih lanjut. Resiko bahaya dapat dikurangi apabila
molekul, titik didih, penyimpanan. penggunaan, dll). Pemasangan ditempatkan terpisah, terutama jangan berdekatan,dengan bahan yang
label dan tanda yang mempergunakan tulisan atau gambar/lambang mudah terbakar. Tempat penyimpanan harus sejuk dan ada ventilasi
pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yang sangat penting. yang baik pada bangunan tahan aPi.
Pada waktu bahan kimia diproduksi, pekerja melakukan usaha Bahan yang mudah terbakar
keselamatan secara baik. Sedangkan bahan kimia dalam wadah/botol Gas tersebut antara lain hidrogen, propan, butan, etilen, acetilen,
pada saat pensangkutan atau pada saat digunakan konsumen, mereka hidtogen sulfida, gas arang batu dan etena. Pembakaran dapat terjadi
sering heiurrr mengenal betul sifat bahan tersebut. Dalam hal inilah jika campuran gas dan udara dalam batas "flarueability Limit", maka
maka pemberian label sangat penting. Peringatan dengan label baik penyimpanan ditempat sejuk berventilasi. Instalasi listrik diatur
dalam bentuk uraian kata/kalimat ataupun dengan lambang merupakan sebaik-baiknya, dihubungkan dengan tanah dan diperiksa secara
syarat penting perlindungan, namun tidak berasi perlindungan secara berkala atau dengan alat pengaman otomatis' Katup tangki cairan
lengkap atau usaha keselamatan kerja lain tidak diperlukanlagi. diberi label dan pipa-pipa saluran dicat dengan warna yang mudah
dibedakan, dengan tandajelas macam cairan dan arah aliran. Tangki
tersebut ditempatkan jauh dari bangunan. Pada tempat datar harus
Penyimpanan dibuat parit agar dapat menampung cairan sehingga tidak menyebar,
Bahan-bahan berbahaya harus disimpan secara tepat untuk me- dengan kapasitas 1,5 kali isi tangki. Tempat dilengkapi dengan
lindungi kemungkinan bahaya. Selain itu harus dijaga agar bahan ter- pemadam kebakaran dan merokok dilarang.
setrut'tidak bereaksi dengan bahan lain yang disimpan. Segenap baha- Bahan-bahan beracun
ya harus diperhatikan dan diamankan. Keselamatan yang bertalian Sangat sulit untuk menutup kebocoran dengan sempurna. Oleh sebab
dengan penyimpanan bahan-trahan berbahaya adalah sebagai berikut:
245
244

o dengan tekanan
Gas ditekan, dicairkan atau dilarutkan
itu diusahakan pertukaran, tempat sejuk, tak terkena sinar matahari yang dapat menyala sendiri' bahan
secara langsung dan jauh dengan bahan lain yang dapat
o Cairan yang dapat terbakar' zat
Uifu UJrsentufran dengan air dapat
mengeluarkan gas yang dapat
menghasilkan reaksi dengannYa. V*g
terbakar
Bahan korosif
Antara lain asam florida, asam khlorida, asam nitrat, asam semut dan
o Bahan-bahan Yang mengoksidasi
o menimbulkan infeksi
Bahan beracun dan bahan yang dapat
asam perkhlorat. Bahan tersebut dapat merusak tempat penyimpanan,
bereaksi dengan logam tertentu, atau menguap dan bereaksi dengan
o Bahan berbultaYa lainnYa'
berbahaya, bahaYa utama
Dalam kegiatan pengangkutan bahan
bahan organik atau zat kinua lainnya. Beberapa jenis gas beraksi
clelgan uap air, menghasilkan kabut asam yang korosit dan sangat adalah peledakan dan kebakaran'
mengganggu pekerja. Dalam beberapa hal perlu pendinginan sampai
diatas titik bekunya (asam acetat beku berubah volumenya dan dapat
memecahkan wadah). Bahan korosif mungkin juga berbahaya karena 8. ALAT-ALAT TANGAN
sifat lain (misal: asam peikhlorat adalah oksidator kuat). Air raja dengan alat tangan
(campuran asam khlorat dan asam nitrat) juga oksidator kuat yang Banyak pekerjaan geologi yang dilakukan
pisau' kikir' gergaji'
dalam keadaan panas dapat membebaskan nitrasil khlorida yang misalnya palu, obeng' kuici baut' kunci .rantai'
namun
beracun. dll. Parta unlumnya kecelakaan oleh alat tersebut banyak
termasuk ringan. Meskipun dernikian
luka yang diakibatkan dapat
f)aerah penyimpanan bahan korosif harus terpisah dari bangunan lain kehilangan waktu keria' Faktor
dengan dinding dan lantai yang tahan korosi dilengkapi perlengkapan berbahaya dan menyetabkan
untuk penyaluran tumpahan. Ventilasi harus baik' Asam fluorida kecelakian yang terjadi disebabkan oleh:
tidak boleh disimpan dalam botol gelas tetapi dengan botol khusr.rs. o Terlepas dari pegangan pada saat dipergunakan
Disediakan tempat pertolongan pertama seperti pancaran air untuk o Cara pemakaian Yang salah
mandi dan air untuk cuci mata ditempat penyimpanan. o Ketidak hatian dan salah Pakai
. Penyimpanan alat yang kurang baik'
egar peLerjoun J"ngon alat tangan memberi tingkat
kese-
Pengangkutan sebagai berikut:
lamatanlnng tinggi perlu diikuti persyaratan
Keamanan pengangkutan sehubungan dengan bahan-bahan oAlat-alattanganharusterbuatdaribalranberkualitasbaikdan
yang berbahaya sangat penting. Pencegahan bahaya dilakukan bagr memenuhi keperluan pekerjaan yan g memerlukannya
dengan rnaksud
tenaga kerja, masyarakat dan kerusakan harta benda termasuk alat o Alat-alat tangan ttanya boleh dipakai sesuai
angkut. Untuk angkutan udara IATA mengeluarkan ketentuan pembuatannYa
pengangkutan bagi bahan berbahaya antara lain larangan membawa o Pegangan-pegangan kayu dari alat-alat tallgan harus memenuhi
tepat' halus' tanpa
bahan eksplosif dan bahan yang mudah terbakar. Untuk angkutan laut p.iryoiurun iLrotit,t baik, bentuk dan ukuran
terdapat Norma-norma Maritim Internasional Bahan-bahan Berbahaya ietakan atau pinggir-pinggir yang tajant)'
(lntemational Maritim DangeroLts Goods Code). Klasifikasi bahan oJikaterdapatkemungkinatrleclakandarihahandiudaraolehlorrcatan
loncatan api'
berbahaya sehubungan d_engan pengangkutan adalah sebagai berikut: api. semua tangan haius bebas dari kemungkinan
o Bahan petedak
246 247

Palu, pemotong, pembuat lubang dan alat-alat sejenis harus terbuat 9. ANEKA PENDEKATAN KESELAMATAN LAIN
dari baja yang dipilih dengan kekerasan cukup untuk menahan
perubahan bentuk berlebih oleh pukulan tetapi tidak terlalu keras Untuk mendukung terciptanya keselamatan kerja diperlukan:
sehingga pecah, . perencanaan kerja yang tePat
Kepala alat tangan yang mendapat pukulan harus dibentuk kembali o ketata rumah tanggaan yang baik
segera setelah terjadi perubahan bentuk o pakaian kerja yang tePat
Alat-alat tangan harus dibuat, dibentuk dan diperbaiki hanya oleh . penggunaan alat-alat perlindungan diri
orang yang memiliki keahlian. o pengaturan warna
Apabila tidak dipakai, alat-alat tangan yang tajam atau runcing harus o tanda-tandaperingatan
mendapat perlindungan terhadap bagian-bagian tajam atau run- o tanda-tanda petunjuk
cingnya. o label-label
Alat-alat tangan tidak boleh tergeletak dilantai, jalanan lalulintas, . penerangan lampu yang baik
tangga atau pada tempat lain yang mungkin orang lewat atau bekerja (. pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha terhadap
atau tergeletak disuatu ketinggian dengan kemungkinan jatuh dan
kebisingan
menimpa orang.
Lemari, penggantung atau rak yang tepat dan baik penempatannya
harus tersedia pada bangku kerja atau mesin untuk alat tangan. Perencanaan
Tenaga kerja harus mendapat bimbingan dan terlatih dalam Perencanaan harus mempertimbangkan; lokasi, fasilitas pengo-
menggunakan alat tangan secara tepat.
lahan dan penyimpanan material serta peralatan, lantai, penerangan,
Alat-alat perawatan dan perbaikan harus tersimpan secara baik dan ventilasi, lift, ketel uap, bejana bertekanan, instalasi listrik, mesin-
harus diperiksa secara teratur oleh orang yang berkompeten. mesin, fasilitas perawatan dan perbaikan sefta pencegahan terhadap
Tenaga yang ditugaskan untuk pekerjaan perbaikan dan perawatan bahaya kebakaran. Prinsip yang seharusnya diikuti oleh seorang
harus dilengkapi dengan kantung alat khusus atau peti alat yang dapat pimpinan perusahaan dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi
dibawa atau disediakan kereta dorong untuk memindahkan alat-alat produksi antara lain:
berat yang diperlukan. o Usahakan pengolahan material dan bahan dengan kontak sesedikit
Pada perusahaan besar, lemari atau peti alat disediakan pada suatu mungkin.
tempat khusus untuk perawatan dan perbaikan r Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga,
Semua pekerja yang terlibat dengan perawatan dan perbaikan harus dataran kerja, lorong dan sebagainya.
dilengkapi dengan lampu batere yang terang dan dari jenis yang tak o Menyediakan lahan yang cukup luas untuk mesin dan perawatan.
mungkin menimbulkan kebakaran. I Ivienr.rpayakan keadaan seaman mungkin kesetiap tempat yang
menjaditujuan Peke{a.
o Mengadakan keselamatan sebaik nu.rngkin bagi pekerja yang
melakukan perbaikan dan perawatan.
. Fasilitas transportasi harus disertai keselamatannya.
248 249

. Menyediakan jalan penyelamatart yang tepat jika terjadi kecelakaan. Pemakaian warna, Peringatan, Tanda-tanda dan Label
. Menyediakan ruangan untuk pengembangan.
o Mengisolasi proses-proses berbahaya seperti penyemprotan cat, dan Pemakaian wama, peringatan, tanda dan label sangat penting
proses dengan resiko besar peledakan dan kebakaran. bagi keselamatan kerja. Misalnya warna menandakan daerah bahaya,
o Membeli mesin yang disertai perlengkapan keamanan. peralatan penanggulangan bahaya kebakaran, perlengkapan PPPK,
Kerja sama dalam perencanaan antar bagian-bagian organisasi
jalan keluar/pengaman, lalulintas dan sebagainya. Disamping itu
tugas akan mengurangi bahaya kecelakaan. warna dapat menunjukkan isi khusus dalam silinder gas, pipa-pipa,
dan lain-lain.
Peringatan dan tanda-tanda juga dimaksudkan untuk berbagai
Pakaian Kerja tujuan misalnya membawa suatu pesan, memberi keterangan. Label
Pakaian kerja termasuk sepatu harus digunakan sesuai dengan dipergunakan biasanya pada wadah berbahaya.
fungsinya. Pakaian tua dan usang menunjukan mutu kegiatan/ke-
hidupan yang rendah. Apabila pakaian kerja cepat rusak oleh karena Penerangan
sifat pekerjaan yang berat, udara lembab dan penuh kotoran maka
pengusaha harus menyediakan pakaian yang sesuai atau pekerja Pe4erangan merupakan aspek lingkungan fisik yang penting
membeli sendiri pakaian tersebut. Pakaian kerja harus berfungsi pula bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Penerangan/pencahayaan yang
sebagai alat perlindungan misalnya terhadap logam panas, bagian- tepat disesuaikan dengan pekerjaannya menghasilkan kinerja dan
bagian yang melayang dan lain-lain disesuaikan dengan sifat produk maksimal. Penerangan yang tidak memadai akan mengundang
pekerjaan. kecelakaan kerja. Akhirnya keselamatan kerja adalah merupakan
tanggung jawab bersama, disiplin kerja, mengikuti aturan yang benar,
ketelitian dan kehati-hatian serta bertanggung jawab penuh pada
Peralatan Perlindungan Diri pekerjaan merupakan modal awal dalam mencapai keselamatan kerja.
Untuk mencegah bahaya kecelakaan, selain pengaman mesin
dan peralatan lain juga diperlukan alat perlindungan diri bagi pekerja
yaitu:
o masker untuk perlindungan terhadap debu
a kaca mata untuk perlindungan terhadap debu dan cahaya menyengat
a sepatu, untuk melindungi kaki terhadap kemungkinan terantuk benda
tajam atau barang keras {
a helm, untuk melindungi kepala terhadap benturar/benda jatuh
a sarung tangan, melindungi telapak tangan terhadap kemungkinan
terluka/terkena benda kasar/keras
penutup telinga untuk menutup kebisingan
251

1. PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN

Didalam Undang-Undang Pertambangan no. 37 Tahun 1960


dan Undang-UndangFokokPenambangan no. t1 Tahun 1957 pasal3,
bahan galian di Indonesia dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut:
BAB XI . Bahan galian golongan A (bahan galian strategis) adalah bahan galian
yang mempupyai peranan penting untuk kelangsungan kehidupan
STRATEGI PENGELOLAAN negara, misalnya; minyak bumi, gas alam, batubara, timah putih,
SUMBERDAYA MINERAL besi, nikel dll, Bahan galian ini sepenuhnya dikuasai oleh negara.
o Bahan galian golongan B (bahan galian vital) adalah bahan galian
yang mempunyai peranan penting untuk kelangsungan kegiatan
palam Undang'Undang Dasar 19945, pasal 33 ayat (3): bumi perekonomian negar-a dan dikuasai oleh negara dengan menyertakan
dan air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai rakyat, misalnya emas, perak" intan, timah hitam, belera4g_, air raksa
oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dll. Bahan galian ini dapat diusahakan oleh Badan Usaha Milik
rakyat. Dari kata-kata itu tersirat bahwa Pemerintah mempunyai Negara ataupun bersarna-gama dengan, rakyat.
wewenang untuk mengatur pengelolaan dan pemanfaatannya. Bumi . Bagan galian golon&n e (tidak teqrna_suk strategis dan trdak vitaty
dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber- adalah bahan galian yang dapat diusahakan oleh rakyat ataupun
daya mineral. Dalam Be-ngertian umum yang dimaksudkan sebagai badan usaha milik rakyat, rnisalnya batugarnping, narmer,
sumberdaya rnineral adalah bahan galian. batusabak, pasir dll.
Secara singkat pengertian bahan galian adalah bahan yang Di dalam perkembangannya penguasaan dan pengelolaan telah
dijumpai didalam bai,k berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun banyak dikeluarkan aturan-aturan yang pada prinsipnya memberi
segala macam batuan. Didalam pengertian ini termasuk bahan galian keluasan usaha masyarakat. Disamping itu apabila dicermati lebih
yang berbentuk padat (rnisalnya emas, perak, batu gamping, lempung lanjut penggolongan bahan galian seperti yang tersebut didalam
dll), berbentuk cair (misalnya minyakbumi dan yodium dll), maupun Undang'Undang didasarkan atas;
yang berbentuk gas (misalnya gas alam). . Memiliki peranan yang tinggi dalam pertahanan, pembangunan dan
Sebenarnya untuk memperoleh bahan-bahan tersebut tidak perekonomian negara.
semuanya harus dengan cara digali tetapi dapat pula dengan cara o Memiliki peranan penting bagi hajat hidup orang banyak
disemprot dengan air, disedot dengan pipa ataupun dipompa. Dari o Banyak tidaknya bahan galian tersebut didapatkan.
kenyataan tersebut lalu diusulkan dan saat sekarang telah diterima . Teknik pengolahan bahan galian tersebut
oleh masyarakat bidang ilmu yang bersangkutan, bahan galian disebut e Penggunaan bahan galian tersebut dalam industri.
pula sebagai bahan tambang. Dengan mempertimbangkan Undang-
Undang Pertambangan No.37 Tahun 1960, juga didalam Undang-
Undang Pokok Pertambangan No.ll Tahun 1967 pasal 3 pada
penggolongan bahan galian, maka sampai saat ini disebut dengan
nama bahan galian.
252 253

2. USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN 3. PENGUSAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN

Dimaksudkan dengan Usaha Pertambangan adalah semua usaha Yang dapat menjadi pengusaha pertambangan di Indonesia
yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/badan usaha untuk dibagi menjadi beberapa golongan. Penggolongan ini bertitik tolak
mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih dari kedudukan masing-masing bahan galian yang bersangkutan di
lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha pertambangan bahan galian dalam Undang-Undang. Untuk bahan galian golongan A hanya dapat
yang dimaksud dalam Undang-Undang meliputi kegiatan: diusahakan oleh Badan Usaha Milik Negara, bahan galian golongan B
. Penyelidikan Umum dapat diusahakan oleh badan Usaha Milik Negara ataupun bekerja
o Eksplorasi sama dengan swasta, sedang bahan galian golongan C dapat diu-
. Eksploitasi Pengolahan dan Pemumian sahakan oleh Badan Usaha Swasta ataupun rakyat. Khusus di Indo-
o Pengangkutan nesia untuk bahan galian golongan C dapat dilakukan oleh perse-
o Penjualan
orangan/pengusaha yang tunduk pada hukum yang berlaku di
Di dalam Undang-Undang pokok pertambangan usaha_usaha Indonesia. Untuk jenis bahan galian ini didalam Undang-Undang yang
tersebut dirumuskan sebagai berikut: berlaku di Indonesia pengusahaannya telah dilimpahkan kepada
a) Usaha Pertambangan Penyelidikan umum ialah penyelidikan geologi Pemerintah Daerah Tingkat I. Untuk itu maka ditiap Daerah Tingkat I
(Propinsi) telah dibentuk Dinas Pertambangan. Di dalam Undang-
ataupun geofisika secara umum, baik didaratan, perairan ataupun dari
udara dengan maksud untuk membuat peta geologi umum dalam Undang ataupun Peraturan yang diterbitkan oleh instansi terkait
usaha untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian.
disebutkan bahwa apabila pengusahanya adalah perseorangan, maka
b) usaha Pertambangan Eksplorasi ialah segala usaha penyelidikan harus warga negara Indonesia dan bertempat tinggal di wilayah
geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/lebih saksama Indonesia. Rakyat setempat, anggota suatu masyarakat hukum adat
adanya, sifat dan letak bahan galian.
tertentu diperkenankan melakukan penambangan bahan galian
c) Usaha Pertambangan Eksploitasi ialah usaha pertambangan dengan
golongan manapun juga, tetapi dilaksanakan secara kecil-kecilan
maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. dalam usaha untuk memenuhi kehidupannya, dilakukan dengan
d) Usaha Pertambangan Pengolahan dan pemurnian ialah pengerjaan peralatan sederhana dan dikategorikan sebagai Pertambangan Rakyat.
untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfa_
atakannya dan memperoleh uns;ur-unsur yang terdapat dalam bahan
galian tersebut. 4. KUASA PERTAMBANGAN
e) Usaha Pertambangan Pengangkutan ialah segala usaha pemindahan
bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi atau dari tempat Kuasa Pertambangan disingkat dengan K.P., adalah ijin untuk
pengolahan/pemumian ketempat lai n. melakukan kegiatan penambangan, dengan demikian K.P., adalah
dasar untuk melaksanakan Usaha Pertambangan.
fl Usaha Pertambangan Penjualan ialah segala usaha penjualan dari
Dengan memiliki K.P., maka seseorang ataupun suatu badan
hasil pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.
hukum boleh melaksanakan Usaha Pertambangan (meliputi penye-
lidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan ataupun penjualan). Kuasa Pertambangan hanya
254 255

memberikan kuasa untuk melaksanakan Usaha Pertambangan, tidak bangan dan Energi.
memberikan hak pemilikan pertambangan kepada sipemegang Kuasa o Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan. Surat Keputusan
Pertambangan. Berbeda dengan konsesi yang dapat memberikan hak ini diberikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi kepada
terlalu kuat dan luas serta langsung hak pemilikan atas hasil Perusahaan Daerah, Badan Koperasi, Perusahaan Swasta ataupun
pertambangan yang bersangkutan. Perseorangan. Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan ini
adalah yang terpenting bagi pengusaha.
o Surat ljin Pertambangan Daerah. Surat Ijin Pertambangan Daerah
5. BENTUK KUASA PERTAMBANGAN ini adalah suatu bentuk Kuasa Pertambangan yang dikeluarkan oleh
I
Gubernur/Kepala Dati (Propinsi) kepada pengusaha/badan usaha
Bentuk Kuasa Pertambangan (KP) ada 4 macam yaitu: ataupun perseorangan untuk melakukan Usaha Pertambangan bahan
o Surat Keputusan Penugasan Pertambangan galian golongan C.
o Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat
o Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan
o Surat Ijin Pertambangan Daerah. 6. ISI KUASA PERTAMBANGAN
Keterangan rinci tentang hal tersebut di atas adalah sebagai
berikut: Suatu Kuasa Pertambangan berisi hal-hal penting sebagai
Surat Keputusan Penugasan Pertambangan. Ini adalah bentuk Kuasa berikut:
Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertambangan dan Letak wilayah/daerah dimana pemegang KP akan melakukan Usaha
Energi kepada instansi pemerintah sendiri misalnya kepada BATAN, Pertambangan disertai dengan peta dan batas-batasnya.
Direktorat Geologi/Puslitbang Geologi. Luas wilayah KP:
Surat Keputusan ljin Pertambangan Ralqtat.Ini adalah bentuk Kuasa o KP Penyelidiknn Umum. untuk satu KP maksimum 5.000 ha, dan
Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertambangan dan paling banyak 5 KP yaitu 25.000 ha.
Energi kepada rakyat setempat. Usaha pertambangan yang dilakukan o KP Eksplorasi; untuk satu KP maksimum 2.000 ha, dan paling
harus bersifat sederhana, skala kecil untuk memenuhi kehidupan banyak lima KP atau 10.000 ha.
sehari-hari dengan luas terbatas maksimum 5 hektar. Oleh karena o KP El<sploitasi; untuk satu KP maksimum 1.000 ha dan paling
sifatnya seperti tersebut dan juga keragaman dari bahan galian yang banyak lima KP atau 5.000 ha.
ada disuatu daerah berbeda dengan daerah lain, maka Menteri Bahan galian (yang diperkirakan) akan ditambang
Pertambangan dan Energi memberikan wewenang untuk membe- Dalam hal ini harus tercantum bahan galian apa yang akan
rikan Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat kepada Guber- diambil/ditambang. Adakalanya disertakan pula mineral/bahan
nur/Kepala Daerah Dati I (Propinsi), dengan catatan memperhatikan ikutannya misalnya minyakbumi dengan bahan ikutannya gas alam,
pedoman dan petunjuk yang diberikan oleh Menteri Pertambangan emas dengan bahan ikutannya perak dan tembaga.
dan Energi. Hal tersebut perlu diperhatikan agar tidak timbul kesalah Jangka waktu berlakunya Kuasa Pertambangan:
pahaman/salah pengertian antara rakyat yang melakukan suatu Usaha . KP Penyelidiknn Umum, diberikan dalam jangka waktu 1 tahun
Pertambangan Rakyat dengan pengusaha/perorangan yang meme- dengan kemungkinan perpanjangan 1 tahun lagi.
gang Kuasa Pertambangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertam-
256
257

KP Eksplorasi, diberikan dalam jangka waktu 3 tahun dengan 8. PBMINDAHAN KUASA PERTAMBANGAN
kemungkinan perpanjangan 2 kali 1 tahun lagi. Apabila dalam
waktu tersebut pemegang KP berhasil menyatakan akan
Kuasa Pertambangan pada prinsipnya tidak boleh dipindahkan
melanjutkan dengan Usaha Pertambangan Eksploitasi maka dapat
kepada pihak lain, tidak boleh diperjualbelikan. Apabila karena hal
diberikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi waktu selama 3 yang dianggap "wajar" ingin memindah KP tersebut maka pemegang
tahun untuk masa pembangunan sarana dan prasarana yang KP harus mengajukan permohonan dan permasalahannya kepada
diperlukan.
Menteri Pertambangan dan Energi. Apabila pertimbangan Menteri da-
KP Eksploitasi, diberikan waktu maksimum 30 tahun dengan pat mengeluarkan surat izin pemindahan kuasa pertambangan tersebut.
kemungkinan perpanjangan 2 kali 1 0 tahun lagi.
KP Pengolahan dan Pemurnian, maksimum diberikan selama 30
tahun dengan kemungkinan perpanjangan 2 kali 10tahun. 9. HUBUNGAN KUASA PERTAMBANGAN DENGAN HAK
KP Pengangkutan dan Penjualan (yang terpisah dari KP Eks- TANAH PERMUKAAN (BUMI)
ploitasi) diberikan selama l0 tahun dengan kemungkinan perpan-
jangan Zkali 5 tahun. Pada pasal 26 dan 27 Undang-Undang Pokok Pertambangan
No. I I Tahun 1967 mengatur sebagai berikut:
o Apabila telah didapat izin Kuasa Pertambangan atas suatu daerah
7. PERANAN GUBERNUR/KEPALA DAERAH DATI I.PRO- atau wilayah mereka yang berhak atas tanah diwajibkan mem-
PINSI perbolehkan pekerjaan pemegang KP atas tanah yang bersanglrutan
apabila kepadanya:
Apabila akan diberikan suatu KP Eksplorasi dan atau Eks- o Sebelum pekerjaan dimulai diberitahukan maksud tempat bekerja
ploitasi, maka Gubernur/Kepala Daerah Dati I selalu dimintai serta diperlihatkan surat Kuasa Pertambangan.
pendapat oleh Menteri Pertambangan dan Energi. o Diberi ganti kerugian atau jaminan ganti kerugian itu terlebih
Kalau usaha pe(ambangan itu dianggap merugikan masyarakat dahulu.
(setelah berusaha diselesaikan/dievaluasi), maka Gubernur dapat . Apabila telah ada hak atas sebidang tanah yang bersangkutan dengan
menyatakan keberatannya. Kesempatan menyatakan keberatan itu wilayah Kuasa Pertambangan, maka kepada yang berhak diberikan
terbatas dalam waktu 3 bulan. Apabila tidak menjawab menyatakan ganti rugi yang jumlahnya ditentukan bersama antara pemegang
keberatannya, berarti Gubernur tidak keberatan (demi hukum). Dalam Kuasa Pe(ambangan dengan yang mempunyai hak atas tanah
hal ini Kanwil Dep. Pertambangan dan Energi memiliki peranan tersebut.
penting dalam memberikan masukan untuk bahan pertimbangan . Apabila telah diberikan Kuasa Pertambangan pada sebidang tanah
Gubernur dalam mengambil keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diatasnya tidak terdapat hak tanah, maka atas sebidang tanah
yang diambil akan lebih cepat dan tepat. tersebut atau bagian-bagiannya tidak dapat diberi hak tanah kecuali
dengan persetujuan Menteri Pertambangan.
Di sini terlihat bahwa penggalian bahan galian dapat didahu-
lukan pelaksanaannya dibandingkan pengolahan tanah untuk perke-
bunan dan pertanian. Bila diperlukan diberi penggantian atas tanaman
258 259

yang tumbuh di atas tanah yang dimaksud. 12. MACAM BAHAN GALIAN YANG DIUSAHAKAN

Pertambangan Rakyat ini boleh mengusahakan bahan galian


10. PEMILIK BAHAN GALIAN golongan A, B atau C.

Pemilik bahan galian dapat dikelompokkan menjadi Z yaitu:


o Pada saat bahan galian belum ditambang/digali. Bahan galian dalam 13. KUASA (rZIN) PERTAMBANGAN
posisi sepelti inr berdasarkan Undang-Undang Pokok pertambangan
no.11 Tahun 1967, pemiliknya adalah seluruh bangsa Indonesia. Untuk penertiban diperlukan juga kuasa (izin) pertambangan.
o Pada saat bahan galian telah ditambang/telah digali dan telah Izin Pertambangan disini nilainya sama dengan Kuasa pertambangan,
berada dipermuknan tanaUbumi. Bahan galian dilam posisi seperti hanya karena isinya lebih sederhana maka dikeluarkan dalam bentuk
ini berdasarkan Undang-Undang Pokok Peftambangan no. I I tahun lzin Pertambangan. Pengurusannya tetap berada dalam tangan
1967, maka pemiliknya adalah orang yang menarhbang menjadi Pemerintah Pusat yaitu Dep. Pertambangan dan Energi, tetapi karena
bahan galian tersebut dengan syarat: lebih sederhana dan untuk memudahkan pelaksanaannya maka izin
o Ada/memiliki Kuasa Pertambangan (yang sah) Pertambangan dilimpahkan kepada Pemerintah PropinsilGubernur
o Telah membayar iuran pasti dan iuran produksi pertambangan. Kepala Daerah Tk.I. Propinsi sebagai pejabat yang diserahi tugas
tersebut oleh Menteri Pertambangan dan Energi.
Waktu terjadinya pemilikan bahan galian diatur dengan Pera-
turan Pemerintah No. 32 Tahun 1969, yang merupakah pelaksanaan
Undang-Undang Pokok Pertambangan 14. YANG MELAKUKAN PENAMBANGAN
Pemegang KP yang berhasil melakukan penambangan bahan
galian menjadi pemilik bahan galian yang diperoleh apdbila telah Yang melakukan penambangan adalah rakyat setempat, yaitu
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan diper- yang berada didaerah penambangan tersebut. Bisa saja ada tambahan
olehnya bahan galian tersebut sewaktu diadakan eksplorasi maupun Bangsa lndonesia dari daerah lain yang kemudian pindah ke tempat
sewaktu dilakukan eksploitasi. tersebut. Dengan cara yang lazim dan diterima oleh masyarakat
setempat.

11. BATASAN PERTAMBANGAN RAKYAT


15. BENTUK USAHAPERTAMBANGAN
Pada prinsipnya Pertambangan Rakyat adalah usaha pertam-
bangan bahan galian oleh rakyat setempat, secara sendiri atau Bentuk Usaha Pertambangan Rakyat harus sederhana, dilaku-
bergotong-royong, diusahakan secara kecil-kecilan, dengan peralatan kan oleh keluarga kecil dengan peralatan sederhana.
sederhana, untuk mata pencarian sendiri.
26t
260

jumlahnya besar (puluhan ton), tidak dikenakan Iuran Eksplorasi.


16. TUJUAN ADANYA PERTAMBANGAN RAKYAT Besarnya,Iuran Eksplorasi sekitar 4Va dat', produksi/bahan galian
yang diambil.
Tujuan usaha Pertambangan Rakyat ini adalah sekedar rakyat
dapat membiayai kehidupan sehari-hari beserta keluarganya. o luran Eksploitasi
Besarnya iuran ini sekitar 4Vo dari jurnlah produksi yang
diperoleh. Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi biasanya disebut
17. PUNGUTAN NEGARA BERKAITAN DENGAN KUASA dengan royalty, atau Iuran Produksi.
PERTAMBANGAN 2. Pembayaran iuran
Pada dasarnya si pemegang Kuasa Pertambangan mempunyai kewa-
Pungutan Negara yang langsung berhubungan/berkaitan de- jiban sebagai pembayar Iuran Tetap, atau Iuran Eksplorasi dan Iuran
ngan:
Eksploitasi.
1. Macam-macam Pungutan Negara
J. Pembagian Hasil Pungutan Negara
Pungutan negara yang berhubungan dengan Kuasa Pertambangan
Pada Peraturan Pemerintah tentang Pertambangan No. 32 Tahun
yaitu berupa:
1969, Lembaran Negara 1969 No. 60 pasal 62 menegaskan bahwa
o Iuran Tetap
hasil Iuran Tetap, Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi dari suatu
o Iuran Eksplorasi
usaha pertambangan diberikan
o luran Eksploitasi
:

70Va kepada Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan


Iuran Tetap 307o kepada Pemerintah Pusat
luran Tetap ini dikenakan kepada pemegang KP Penyelidikan Untuk kutdrent, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi. Iuran Tetap ini dipungut atas menetapkan (1971):
dasar perhitungan luas daerah/tanah permukaan bumi dari KP 507o untuk Direktorat IPEDA
yang diperolehnya, iuran ini sering disebut dengan landrent. 507o untuk Dep. Pertambangan dan Energi.
Besarnya Iuran Tetap per-hektarnya untuk KP penyelidikan dari bagian Departemen Pertambangan dan Energi ini dibagi
Umum lebih murah dibandingkan dengan untuk KP Eksplorasi. lagi yaitu:
Demikian pula untuk KP Eksplorasi lebih murah dibandingkan 307o untuk Pemerintah Pusat atas nama Dep. Pertambangan
Iuran Tetap untuk KP Eksploitasi, perhektarnya. l07o tntuk Pemerintah Daerah,
dari bagian Pemerintah Daerah ini,
Iuran Eksplorasi
707o tntukPemda Dati I, dan
Pada usaha Pertambangan Eksplorasi biasanya telah ditemukan
307o untuk Pemda Dati II.
bahan galian. apabila hasil bahan galian eksplorasi tersebut dijual
oleh penemunya (misalnya untuk meringankan biaya eksplorasi)
maka terhadap bahan galian hasil produksinya tersebut dikenakan
Iuran Eksplorasi, tetapi kalau bahan galian yang diambil tersebut
hanya untuk contoh (mrsalnya untuk dianalisa) walaupun
263

Bisri, K. dan Perman&, D., 1991. Bahan Galian Industri Fosfat,


PPTM-Bandung.
Bisri, K. dan Riyanto, A., 1990. Bahan Galian Industri Kaolin.
PPTM-Bandung.
Boegel. H., 1976. Mineral and Gemstones, Thames & Hudson,
DAFTAR PUSTAKA Singapore.
Boque, R.H., 1947. The Chemistry of Portland Cement. Reinhold
Publ. Corp. New York.
Cox, K.G., Bell.J.D. and Pankhurst R.J., 1981. The Interpretation of
An, P.K. dan Kay, H.S., 1993, Rahasia Batu Permala, PT.Mandira,
Igneous Rocks, George Allen & Unwin London.
Semarang.
Hardatmo, Ruseno, dan Sariman, 1991. Pengkajian dan Pemrosesan
Anderson, B.W., 1982. Gem Testing, Butterworths Scientefic,
Bijih Mangaan Karangtunggal di Tasikmalaya. Jawa Barat.
London.
Bul. PPTM vol. 13 No. 10, hal. 8-23. Bandung.
Anonim, 1987. Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C
Harsoyo, D., Dohar, S. dan Darmoko, S., 1992. Pertambangan
beserta Petunjuk Pelaksanaannya, Propinsi Dati I Jawa Tengah,
Bauksit (dalam Pengantar Pertambangan) Indonesia Asos.
Semarang.
Pertamb. Indonesia. Jakarta, hal. 416-440.
Anonim, 1995, Indonesia, Brief Notes and Summaries on Mineral
Hatch, F.H., Wells, A.K. and Wells, M.K., 1972. Petrology of the
Prospecting Activities, Indonesia Mining Association Jakarta.
Igneous Rocks, Thomas Murby & Co, London.
Anonim, 1995. Profi.l Bahan Galian Golongan C untuk Bahan Baku
Katili, J.A., 1985. Advancement of Geoscience in the Indonesian
Industri Semen di Kabupanten Dati II Barito Selatan, Region,IAGI Bandung.
Kalimantan Tengah.
Katili, J.A., 1986. Sumberdaya Alam dan Perubahan Global, PPIM-
Anonim, I975. Buku Tahunan Pertambangan Indonesia, Departemen
Bandung.
Pertambangan RI, Jakarta. .
Martadipura, T., Amir dan Zulfahmi, 1977. Batu gamping dan
Anonim, 1987. Feasibility Study Industri Kaolin di Yogyakarta, Dinas
Dolomit di Indonesia. Dir. Geologi. Bandung.
Perindustrian dan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mohana, A., Crispi, R and Liborio, G, . 1988, Guide to Roclcs and
Anonim, 1987. Bahan Galian Industri Granit dan Andesir-PPTM- Minerals, Simon & Schuster Inc. Publ. Tokyo.
Bandung.
Murachman, B., 1995. Keselamatan Kerja, Fak. Teknik. UGM.
Basari, S, 1967. Bahan-Bahan Galian di Indonesia Sebagai Bahan
Pough, F.H. 1976. Field Guide to Rocks and Minerals. Hougton
B aku B an gunan. Dirjen Cipta Karya-B andung.
Mifflin Co. Boston.
Bisri, K., l98l'. Bahan Galian Industri Feldspar, PPTN-Bandung.
Riyanto, A.,1991. Bahan Galian Industri Zeolit. PPTM-Bandung.
Bisri, K. dan Kunrat, T.S., 1991. Bahan Galian Industi Gipsum, Riyanto, A.,1992. Bahan Galian Industri Belerang, PPTM-Bandung.
PPTM-Bandung.
Riyanto, A.,1992. Bahan Galian Industri Bentonit, PPTM-Bandung.
Bisri, K. dan Lukmatr, A., 1992. Bahan Galian Industri Batu dan Riyanto, A. dan Harsodo, 1990. Bahan Galian Industri Tras, PPTM-
Pasir, PPTM-Bandung.
Bandung.
Bisri, K. dan Lukman, A., 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM- Santoso, S., 1994. Kualitas Tras Daerah Pegunungan Kulon Progo
Bandung.
{

264

P ropins i D IY. Laporan Penelitian STTNAS Yogyakarta.


Sanusi, B., 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Bina Aksara
Jakarta.
Simatupang, M. dan Sigit, S., (Ed) 1992. Pengantar Pertambangan
Indonesia Asos. Pertamb. Indonesia Jakarta.
Simatupang, M dan Wahyu, B.N., 1993. Invironmental Aspects of
Mining in Indonesia. Indonesian Mining Association, Jakarta.
Skinner, 8.J., 1976. Sumber Daya Bumi. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Soetiarto, N.A., 1979. Hukum Tambang, Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Sudradjat, A., 1991. Sumberdaya Alam Dalam Upayo Pengentasan
Kemiskinan (dalam Ilustrusi Geologi), G. Tatamedia Jakarta.
Suhayat, Y.P.,1997. Potensi Sumber Daya Bahan Galian lndustri tli
Indonesia dan Permasalahan Pengembangannya. Dir. Sumber
Daya Nasional Bandung. Foto l. ( arlt pcrt:tttthlrttg.trt hrekst cl i:urlrrtklttt rllrt lttttr.ttl
Sukandarrumidi, 1983. Obsidian Sebagcri Bahan Pentbucrt Perlit. Pivungun. Yogvakltrla.
Forum Teknik UGM. Yogyakarta jilid l3 no. 2. hal. 63-69.
Sukandamrmidi, 1995. Bahan Baku lJatu lvlulia. Studi Kasus di
Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, Lemb. Penel. UGM.
Tirtosoekotjo, S dan Afandi, A., l9ll. Pcrsir Kuursu lndonesiu,
PPTM-Bandung.
Tsitsishvili, G.V., Kirov, G.N. and Filizova, L.D., 1992. Nuturul
Zeolit, Ellis Horwood, New York.
Tushadi, M., Sarno, H., Sutaatmadia, J., Supardan, M., Noer, M.R..
Rachmat, Sabri, Sulaeman, A.A, Yusuf, A.F. dan Zulfikar..
1990, Bahan Galian Indus,;ri, Dir. SDM Bandung.
Wicijaja, S.K., Ruseno, Harsono, M. Sinugroho, C. dan Aksa, 2.,
1976. Pembakaran Kapur Dengun Bahan Bokur Bcrtuboru, BPT
& PBH Jakarta.
Z.en, M.T. 1984. Sumber Daya dan Industri Mineral. Gadjah Mada
University Press, Yogy akarta.

Foto 2. Cara pcttantbltt-uart battt gatttl.ttltg lattg slrl;th tllttl bcrblrh.rrlr.


Foto 3. Penambangan batu gamping secara tradisional di daerah Bayat, Klaten. Folo 5. [)cPostt keo]ttt tlt .llier,rlt \\ ()lt()!rrl

Foto 4. Daerah bekas penambangan intan di Kecamatan Permata Intan, Kalimantan


I oto 6. I)oposrt Jaspcr dr dacrah W'onogtrt
E!

@
p
o oc
(D
!. i(
o

E
p
2.
s
c
p
o
D

a
1
o
C-

Foto 10. Deposit bentonit di daerah Lengkong, Sukabumt.

bahan galian lempung di Foto 11. Salah satu unit pabrik pcngolahan bentonit di
Tasikmalaya.
r
211

-a
-=
O
.)
o

C
C]
al)
a':.i:4
'tril;
-
-o
6
,!a Z

u
,,Hl :
I
E
(
-l
-al)
a
a=
7.
t
.;,
u
1
a
al)
- HD6 \\i,
= o
-al)
C
-tO
Ni-r
E Foto l-1. l-anrbang-lrnrhang gambar bahaya: i. bahaye kcracunan. 2. blhaya ledakan,
j,
.1. h.rhuyu kehukarun,,l. birhrvl oksidlsi.5. buhaya korosi. (r. hirhlyaradiasi l.lren.gion.

t":

C
iu
=2
ET

-\/
n-
.iE
F'oto 14. Jebakan bant dalam bentuk vetn di daerah Plampang, Kecamatan Kokap,
Kulon Progo.

Foto L5. Lrnsa bijih mangan yang terdapat di dalam lapisan batu gamping
di daerah
Kembang, Kliripan, Kulon progo.

Anda mungkin juga menyukai