Laporan Resmi Alkohol PDF
Laporan Resmi Alkohol PDF
Materi :
ALKOHOL
Oleh:
Kelompok 2 Selasa Siang
Agung Satrio Wibowo (21030112140155)
Alfan Nuroini (21030112130113)
Ayu Fitriana (21030112130095)
Dewi Puspitosari (21030112130100)
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Dosen Pembimbing
RINGKASAN
Alkohol adalah senyawa yang diperlukan bagi kehidupan kita yang memiliki
gugus hidroksil yang berikatan dengan gugus alkil. Tujuan dari percobaan ini
adalah membuat alkohol dari sari buah nanas dengan membandingkan konversi
hasil proses fermentasi sesuai variabel bebas pada percobaan yaitu jumlah ragi saat
starter alkohol dan persentase volume starter saat fermentasi.Bahan yang digunakan
untuk membuat alkohol adalah bahan yang mengandung glukosa, seperti nanas
dengan kandungan total 12,1%. Variabel yang digunakan pada starter ialah
banyaknya ragi dan pH, sedangkan pada fermentasi yaitu %V starter. Langkah
pertama dalam praktikum adalah pembuatan starter dimana dihitung koloni mikroba
dengan hemositometer. Selanjutnya dilakukan fermentasi media yang meliputi
analisa glukosa standar, persiapan sari buah yang akan difermentasi, pengukuran
kadar glukosa sari buah, penentuan kadar glukosa substrat, dan fermentasi media
sari buah, dan menganalisa hasilnya.Dari percobaan, jumlah koloni starter semakin
meningkat seiring bertambahnya waktu karena dalam fase eksponensial dan semakin
banyak jumlah ragi, maka jumlah koloni juga semakin banyak karena banyak yang
membelah. Densitasnya semakin menurun karena adanya perubahan sebagian
glukosa menjadi etanol yang memiliki densitas rendah (<1). Pada tahap fermentasi,
kadar glukosa semakin menurun karena glukosa dikonversi menjadi alkohol dan
CO2. Sedangkan densitas hasil fermentasi semakin meningkat karena masih terjadi
fase eksponensial.
SUMMARY
Alcohol is a substance that is necessary for our lives which has hydroxyl group
which bond to alkyl group. The purpose of this experiment is to make alcohol from
pineapple juice by compare the conversion according to fermentation process free
variables which are the amount of yeast when starter process of alcohol and the
percentages of volumes of starters when fermentation process of alcohol. The
materials used to make alcohol is a glucose-containing materials, such as pineapple
which have a total content of glucose is 12,1%. The variables used to alcohol starter
are amount of yeast and pH, but in fermentation, the variables used is volume of
starter. First step is manufacturing the starter where counting the coloni of microbe
by hemositometer. Next is medium fermentation which includes standard glucose
analysis, preparing pineapple juice, measuring glucose-containing of pineapple juice
and substrat, and medium fermentation, and analyze the result.According to the
experiment, the coloni of starter increased exponentially with time because of the
exponential phase and the coloni increased with amout of yeast because all of them
separated. Density is decrease because of glucose conversion into ethanol which
have low density (<1). In the fermentation, glucose-containing is decrease because
of glucose conversion into alcohol and carbondioxide. Whereas, density of product is
increase because it still in the exponential phase.
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan resmi ini dapat disusun. Laporan resmi dengan judul
Alkohol disusun untuk memenuhi tuhas Praktikum Mikrobiologi Industri.
Laporan resmi ini dalam penyusunannya tidak terlepas dari bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Widayat, ST, MT selaku dosen pembimbing
2. Jufriyah selaku laboran Laboratorium Mikrobiologi Industri
3. Fahri Rizki selaku asisten pembimbing
4. Keluarga yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta teman-
teman yang memberikan dorongan dan semangat.
Tiada gading yang tak retak dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan dari laporan resmi ini sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki laporan-laporan
yang selanjutnya. Semoga laporan resmi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
memberikan kontribusi pada Laboratorium Mikrobiologi Industri.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
RINGKASAN ......................................................................................................... iii
SUMMARY ............................................................................................................ iv
PRAKATA.............................................................................................................. v
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
I.2. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 1
I.3. Manfaat Percobaan .................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
II.1. Spesifikasi Bahan Baku............................................................................ 3
II.2. Alkohol..................................................................................................... 3
II.3. Starter ....................................................................................................... 4
II.4. Fermentasi Alkohol .................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN............................................................... 7
III.1. Bahan dan Alat yang Digunakan ............................................................ 7
III.2. Gambar Alat............................................................................................ 7
III.3. Variabel Percobaan ................................................................................. 8
III.4. Cara Kerja ............................................................................................... 8
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 12
IV.1. Starter...................................................................................................... 12
IV.2. Fermentasi............................................................................................... 14
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 17
V.1. Kesimpulan .............................................................................................. 17
V.2. Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18
LAMPIRAN
A. Lembar Perhitungan .................................................................................... A-1
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Buah Nanas Menurut Direktorat Gizi Departemen
Kesehatan (Muljoharjo, 1984)................................................................ 3
Tabel 4.1. Data Hasil Percobaan Starter ................................................................. 10
Tabel 4.2. Data Hasil Percobaan Fermentasi .......................................................... 10
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2. Alkohol
Alkohol sering disebut sebagai etanol. Etanol merupakan hasil dari fermentasi
glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Proses destilasi dapat
menghasilkan etanol dengan kadar 95% volume, untuk digunakan sebagai bahan
bakar perlu pemurnian lagi hingga mencapai 99% yang lazim disebut fuel grade
II.3. Starter
Dalam pembentukan alkohol melalui proses fermentasi, peran mikroorganisme
sangat besar dan biasanya mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi
mempunyai beberapa syarat yaitu mempunyai kemampuan untuk memfermentasikan
karbohidrat yang cocok secara cepat, mempunyai genetik yang stabil, toleran
terhadap tekanan osmosa yang tinggi, dan toleran terhadap kadar alkohol yang tinggi
(Rahim, 2008).
Starter yang digunakan pada fermentasi alkohol ialah Saccharomyces
cerevisiae yang merupakan cendawan berupa khamir (yeast) sejati tergolong eukariot
mempunyai kemampuan yang tinggi sebagai imonostimulan dan bagian yang
bermanfaat adalah dinding selnya (Rahim, 2008). Khamir jenis ini dapat berproduksi
tinggi, toleran terhadap alkohol yang cukup tinggi, tahan terhadap kadar gula yang
tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu 4-32oC (Musanif, 2008).
Mikroba ini dapat tumbuh dengan baik dalam kodisi aerob maupun anaerob. Tapi
dalam kondisi anaerob, bakteri akan memfermentasi substrat menjadi gula sangat
cepat dan akan segera dikonversi menjadi etanol (Wardhani, 2008). Mikroba ini
menghasilkan enzim zimase yang berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa (Azizah, 2012).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1. 2. 3.
1. 5. 6.
7. 8.
9. 10.
Gambar 3.1. Gambar Alat yang Digunakan
Fermentasi Media
1. Analisa Glukosa Standar
a. Glukosa standar disiapkan.
( )
% = 100% 0,0025
4. Penentuan Kadar Glukosa Substrat
a. Kadar glukosa substrat sebelum fermentasi diatur sebesar 10%.
Contoh : Bila dalam substrat kita menginginkan kadar glukosanya 14%.
Bila %SB > 14 %, perlu diencerkan:
%
14% = 100%
( )+( )
Bila %SB <14%, perlu ditambah sukrosa:
180 + (% )
14% = 100%
342 + ( )
Analisa Hasil
1. Densitas setelah fermentasi diukur.
2. F dan M dicari.
3. Kadar glukosa hasil fermentasi dianalisa dengan rumus:
( )
% = 100% 0,0025
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Stater
IV.1.1. Pengaruh waktu terhadap jumlah koloni
4,5E+10
4E+10
3,5E+10 stater 1
jumlah koloni
3E+10
2,5E+10 stater 2
2E+10
1,5E+10
1E+10
5E+09
0
0 1 2
waktu (hari)
5E+09
starter 1
4E+09 starter 2
3E+09
2E+09
1E+09
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
jumlah ragi (gr/liter)
1,06
stater 2
1,055
1,05
1,045
1,04
1,035
1,03
0 1 2
Waktu (hari)
IV.2. Fermentasi
IV.2.1. Pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar glukosa
25
Variabel 1
20 Variabel 2
Kadar Glukosa (%)
Variabel 3
15 Variabel 4
variabel 5
10 Variabel 6
Variabel 7
5 Variabel 8
0
0 1 2
Waktu fermentasi (hari)
mengalami penurunan yaitu pada variabel 4,6, dan 7. Hal ini disebabkan karena
glukosa lebih banyak yang sudah dikonversi menjadi alkohol.
Pada fermentasi hari ke-2, kadar glukosa sisa setiap variabel juga ada
yang meningkat dari fermentasi hari sebelumnya yaitu pada variabel 2, 3, 4, 6,
7, dan 8. Hal ini disebabkan karena masih adanya pemecahan disakarida
menjadi glukosa, sedangkan glukosa yang terbentuk belum seluruhnya
terkonversi menjadi alkohol. Ada juga yang mengalami penurunan dari
fermentasi hari sebelumnya yaitu pada variabel 1 dan 5. Hal ini disebabkan
karena lebih banyak glukosa yang sudah terkonversi menjadi alkohol (Azizah,
2012).
1,03
Variabel 2
1,02
1,01 Variabel 3
1 Variabel 4
0,99 variabel 5
0,98 Variabel 6
0,97 Variabel 7
0 1 2
Variabel 8
Waktu (hari)
pH 6,5 dan suhu 25oC. Persiapan yang perlu dilakukan adalah melarutkan 50 gr
medium dalam 1 liter distilled water, kemudian dididihkan. Disterilisasi
dengan autoclave pada 118oC selama 15 menit. Medium tersebut selanjutnya
disimpan pada suhu 2-8oC. Yeast utmbuh dengan baik pada media yang
memiliki glukosa dan garam dalam jumlah kecil. Media yang akan digunakan
dalam metode ini mengandung glukosa (dengan penambahan dekstrosa setelah
di autoclave), garam, dan protein (Guthri, 1991).
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Jumlah koloni meningkat seiring pertambahan waktu. Peningkatan paling
maksimum terjadi saat hari ke-2 karena mikroorganisme mengalami fase
eksponensial.
2. Semakin banyak yeast yang ditambahkan, maka semakin banyak pula
mikroorganisme yang membelah. Pembelahan yang terjadi pada fase
eksponensial ini mengakibatkan koloni bertambah banyak.
3. Densitas starter 1 dan starter 2 mengalami penurunan dan kenaikan.
Penurunan densitas untuk kedua starter disebabkan karena perubahan
sebagian glukosa menjadi etanol sedangkan densitas naik karena adanya
nutrisi makro dan mikro.
4. Kadar glukosa sisa setiap variabel ada yang mengalami peningkatan dan
penurunan. Kadar glukosa yang mengalami peningkatan disebabkan karena
masih terjadi pemecahan disakarida menjadi monosakarida. Sedangkan,
kadar glukosa yang turun disebabkan karena glukosa dikonversi menjadi
alkohol.
5. Semakin meningkatnya densitas saat fermentasi disebabkan karena
mikroorganisme masih dalam fase eksponensial.
6. Salah satu metode untuk mengembangbiakkan Saccharomyces cereviceae
adalah dengan YPD Broth dengan menambahkan dekstrosa dan pepton pada
pH 6,5 dan suhu 25oC.
V.2. Saran
1. Sterilkan bahan sebelum praktikum.
2. Pastikan mengatur pH dengan teliti sesuai prosedur.
3. Cermat dalam pengamatan jumlah koloni menggunakan mikroskop.
4. Tutup rapat erlenmeyer dengan alumunium foil.
5. Perhatikan perubahan warna titrasi saat TAT.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N., et al. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kadar Alkohol, pH,
dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
Substitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol. 1 No. 2.
Chanprasartsuk, On-ong, et al. 2012. Pineapple Wine Fermentation with Yeasts
Isolated from Fruit as Single and Mixed Starter Cultures. Asian Journal of
Food and Agro-Industry 5(02), 104-111.
Chojnacka, K. 2011. Fermentation Products. Encyclopedy of Life Support System
Chemical Engineering and Chemical Process Technology Vol. V.
Dutta, Rajiv. 2008. Fundamentals of Biochemical Engineering. Springer. New York.
Fardiaz, Winarno. 1984. Biofermentasi dan Biosintesa Protein. Angkasa. Bandung.
Guthri, Christine and Gerald Fink. 1991. Guide to Yeast Genetics and Molecular
Biology. Methods in Enzymology Vol.4.
Hikmiyati, Nopita dan Noviea Sandrie Yanie. 2010. Pembuatan Bioetanol dari
Limbah Kulit Pisang melalui Proses Hidrolisa Asam dan Enzimatis.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Kusnadi. 2010. Mikrobiologi. FMIPA UPI. Bandung.
Kwartiningsih, Endang dan Ln. Nuning Sri Mulyati. 2005. Fermentasi Sari Buah
Nanas Menjadi Vinegar. Ekuilibrium Vol. 4. No. 1, 8-12.
MSDS Commercial Alcohols. 2009.
Muljoharjo, M. 1984. Nanas dan Teknologi Pengolahannya. Liberty. Bandung.
Musanif, Jamil. 2008. Bio-ethanol. Departemen Pertanian. Jakarta.
Oktarina, Eva. 2008. Penapisan dan Uji Akttivitas Bakteri Alkalo Termofilik
Penghasil Xilanase. Universitas Indonesia. Jakarta.
Rahim, Dicha. 2008. Produksi Etanol oleh Saccaromyces cereviceae var enipsodeus
dari Sirup Dekstrin Pati Sagu (Mettroxylon sp.) Menggunakan Metode Aerasi
Penuh dan Aerasi Dihentikan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Santi, Sintha Soraya. 2008. Pembuatan Alkohol dengan Proses Fermentasi Buah
Jambu Mete oleh Khamir Saccaromyces cereviceae. Teknik Kimia UPN
Veteran. Surabaya.
Wardhani, Agnes Dwi dan Dyani Prasasti. 2008. Pengaruh Bakes Yeast terhadap
Pembuatan Ethanol dari Buah Nangka Sortiran. Jurusan Teknik Kimia
Universitas Diponegoro. Semarang.
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Hasil Percobaan
Stater
Volume picno = 26 mL
Tabel.4.1. Data Hasil Percobaan Stater
Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2
Variabel Jumlah Jumlah Jumlah
(gr/ml) koloni (gr/ml) koloni (gr/ml) koloni
1 1,062 3,75 x 109 1,046 1,5 x 1010 1,046 2 x 1010
2 1,069 6,25 x 109 1,046 3 x 1010 1,05 4 x 1010
Fermentasi
% SB = 14,34%
Pengenceran dengan menambah aquadest sebanyak 745 ml.
Tabel 4.2. Data Hasil Percoban Fermentasi
Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2
Variabel
%h (gr/ml) %h (gr/ml) %h (gr/ml)
1 14,85 1,01 17,47 1,03 14,13 1,04
2 15 1 15,37 1,015 15,96 1,04
3 15,54 1,01 16,27 1,02 20,33 1,038
4 11,94 1,03 10,14 1,035 19,02 1,046
5 12,91 1,03 13,33 1,035 9,25 1,038
6 12,37 1,035 10,31 1,038 17,88 1,04
7 12,62 1,03 4,83 1,035 16,47 1,038
8 9,71 1,03 11,59 1,035 19,17 1,038
2. Perhitungan
a. Stater
Massa picno kosong = 24,8 gr
Massa aquadest + picno = 50,8 gr
Massa aquadest = (50,8-24,8) gr = 26 gr
V picno = = /
= 26
Starter 2:
1
100 250 14 = 3,0 10
80 25. 10 10
- Jumlah Koloni hari ke-2
Starter 1:
1
100 250 16 = 2,0 10
80 25. 10 10
Starter 2:
1
100 250 32 = 4,0 10
80 25. 10 10
b. Fermentasi
Kadar glukosa nanas
F = 23 mL
M = 8 mL
= 1,046 gr/mL
( )
% = 100% 0,0025
( )
% =
(23 8 )
% = = 14,34%
1,046 /
Kadar yang diminta adalah 10%, karena kadar kurang dari yang diminta
maka perlu ditambahkan sukrosa, penambahannya :
Bila %SB >10%, perlu ditambah sukrosa:
%
10% = 100%
( )+( )
14,34 5 1,046 /
10% = 100%
( 1 / ) + (26 1,046 / )
V aq = 745 ml
( )
% = 100% 0,0025
( )
% = 100% 0,0025
hari ke-0
Volume = 26 mL
F =23 mL
- Variabel 1
Massa : 26,2gr
26,2
= = = 1,01 /
26
M= 8 mL
( ) (23 8)
% = = = 14,85 %
1,01 /
- Variabel 2
Massa : 26gr
26
= = =1 /
26
M= 8,5 mL
( ) (23 8,5)
% = = = 15%
1 /
- Variabel 3
Massa : 26,2gr
26,2
= = = 1,01 /
26
M= 7,3 mL
( ) (23 7,3)
% = = = 15,54 %
1,01 /
- Variabel 4
Massa : 26,8gr
26,8
= = = 1,03 /
26
M= 10,7 mL
( ) (23 10,7)
% = = = 11,94 %
1,03 /
- Variabel 5
Massa : 26,8gr
26,8
= = = 1,03 /
26
M= 9,7 mL
( ) (23 9,7)
% = = = 12,91 %
1,03 /
- Variabel 6
Massa : 26.9gr
26,9
= = = 1,035 /
26
M= 10,2 mL
( ) (23 10,2)
% = = = 12,37 %
1,035 /
- Variabel 7
Massa : 26,8gr
26,8
= = = 1,03 /
26
M= 10 mL
( ) (23 10)
% = = = 12,62 %
1,03 /
- Variabel 8
Massa : 26,8gr
26,8
= = = 1,03 /
26
M= 13 mL
( ) (23 13)
% = = = 9,71 %
1,03 /
hari ke-1
Volume = 26 mL
F = 24,3 mL
- Variabel 1
Massa : 26,7gr
26,7
= = = 1,03 /
26
M= 6,3 mL
( ) (24,3 6,3)
% = = = 17,47 %
1,03 /
- Variabel 2
Massa : 26,4gr
26,4
= = = 1,015 /
26
M= 8,7 mL
( ) (24,3 8,7)
% = = = 15,37 %
1,015 /
- Variabel 3
Massa : 26,5gr
26,5
= = = 1,02 /
26
M= 7,7 mL
( ) (24,3 7,7)
% = = = 16,27 %
1,02 /
- Variabel 4
Massa : 26,9gr
26,9
= = = 1,035 /
26
M= 13,8 mL
( ) (24,3 13,8)
% = = = 10,14%
1,035 /
- Variabel 5
Massa : 26,9gr
26,9
= = = 1,035 /
26
M= 10,5 mL
( ) (24,3 10,5)
% = = = 13,33%
1,035 /
- Variabel 6
Massa : 27
27
= = = 1,038 /
26
M= 13,6 mL
( ) (24,3 13,6)
% = = = 10,31%
1,038 /
- Variabel 7
Massa : 26,9 gr
26,9
= = = 1,035 /
26
M= 19,3 mL
( ) (24,3 19,3)
% = = = 4,83%
1,035 /
- Variabel 8
Massa : 26,9 gr
26,9
= = = 1,035 /
26
M= 12,3 mL
( ) (24,3 12,3)
% = = = 11,59%
1,035 /
hari ke-2
Volume = 26 mL
F = 32,1 mL
- Variabel 1
Massa : 27,1 gr
27,1
= = = 1,04 /
26
M= 17,4 mL
( ) (32,1 17,4)
% = = = 14,13%
1,04 /
- Variabel 2
Massa : 27,1 gr
27,1
= = = 1,04 /
26
M= 15,5 mL
( ) (32,1 15,5)
% = = = 15,96%
1,04 /
- Variabel 3
Massa : 27 gr
27
= = = 1,038 /
26
M= 11 mL
( ) (32,1 11)
% = = = 20,33 %
1,038 /
- Variabel 4
Massa : 27,2gr
27,2
= = = 1,046 /
26
M= 12,2 mL
( ) (32,1 12,2)
% = = = 19,02%
1,046 /
- Variabel 5
Massa : 27 gr
27
= = = 1,038 /
26
M= 22,5 mL
( ) (32,1 22,5)
% = = = 9,25%
1,038 /
- Variabel 6
Massa : 27,1
27,1
= = = 1,04 /
26
M= 12,5mL
( ) (32,1 13,5)
% = = = 17,88%
1,04 /
- Variabel 7
Massa : 27gr
27
= = = 1,038 /
26
M= 15 mL
( ) (32,1 15)
% = = = 16,47%
1,038 /
- Variabel 8
Massa : 27gr
27
= = = 1,038 /
26
M= 12,2 mL
( ) (32,1 12,2)
% = = = 19,17%
1,038 /