Anda di halaman 1dari 26

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang muncul :


1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan
2. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan
3. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
4. Hipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik
5. Risiko infeksi b/d penyakit kronis (metastase sel kanker)
6. Kerusakan eliminasi urine b/d infiltrasi kanker pada traktus urinarius
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas metabolik
terhadap kanker
8. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker serviks
9. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun
10. Inkontinensia alvi b/d peningkatan tekanan otot abdominal akibat nekrosis jaringan, kerusakan
neuromuscular
11. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuscular akibat infiltrasi kanker pada serabut saraf
lumbosakral
12. PK Gagal Ginjal
13. Gangguan pola tidur b/d depresi akibat penyakit kanker serviks
14. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai proses penyakit kanker serviks, terapi,
dan prognosisnya
15. Ansietas b/d krisis situasional
16. Berduka antisipasi b/d penyakit kronis yang diderita (kanker serviks) dan ancaman kematian
janin
17. Koping keluarga melemah b/d sakit yang berkepanjangan pada anggota keluarga terdekat
18. Defisit perawatan diri b/d kelemahan
19. Risiko cedera pada ibu b/d penurunan jumlah trombosit
20. PK Anemia
21. Mual b/d kemoterapi
22. Kerusakan integritas kulit b/d perubahan status nutrisi dan kemoterapi
23. Gangguan citra tubuh b/d proses penyakit dan kemoterapi
3. RENCANA TINDAKAN
1 : Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat
pendarahan
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
diharapkan keseimbangan volume cairan adekuat
Kriteria Hasil : 1. TTV pasien dalam batas normal, meliputi :
Nadi normal ( 60 - 100 x / menit)
Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit)
Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)
2. Membran mukosa lembab
3. Turgor kulit baik (elastis)
4. Pengisian kapiler cepat ( kembali dalam 2-3 detik setelah ditekan )
5. Ekspresi wajah pasien tidak pucat

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Awasi masukan dan haluaran. Ukur Memberikan pedoman untuk
volume darah yang keluar melalui penggantian cairan yang perlu
pendarahan diberikan sehingga dapat
mempertahankan volume sirkulasi
yang adekuat untuk transport
oksigen pada ibu dan janin.
2 Catat kehilangan darah ibu dan Bila kontraksi uterus disertai
kemungkinan adanya kontraksi uterus dilatasi serviks, tirah baring dan
medikasi mungkin tidak efektif di
dalam mempertahankan
kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan
perfusi plasenta
3 Hindari trauma dan pemberian tekanan Mengurangi potensial terjadinya
berlebihan pada daerah yang peningkatan pendarahan dan
mengalami pendarahan trauma mekanis pada janin
4 Pantau status sirkulasi dan volume Kejadian perdarahan potensial
darah ibu merusak hasil kehamilan,
kemungkinan menyebabkan
hipovolemia atau hipoksia
uteroplasenta
5 Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan Menunjukkan keadekuatan
pengisian kapiler volume sirkulasi
6 Catat respon fisiologis individual Simtomatologi dapat berguna
pasien terhadap pendarahan, misalnya untuk mengukur berat / lamanya
kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, episode pendarahan.
berkeringat / penurunan kesadaran Memburuknya gejala dapat
menunjukkan berlanjutnya
pendarahan / tidak adekuatnya
penggantian cairan
7 Kaji turgor kulit, kelembaban Merupakan indikator dari status
membran mukosa, dan perhatikan hidrasi / derajat kekurangan cairan
keluhan haus pada pasien
8 Kolaborasi : Penggantian cairan tergantung
Berikan cairan IV sesuai indikasi pada derajat hipovolemia dan
lamanya pendarahan (akut /
kronis). Cairan IV juga digunakan
untuk mengencerkan obat
antineoplastik pada penderita
kanker.
9 Kolaborasi : Transfusi darah diperlukan untuk
Berikan transfusi darah (Hb, Hct) dan memperbaiki jumlah darah dalm
trombosit sesuai indikasi tubuh ibu dan mencegah
manifestasi anemia yang sering
terjadi pada penderita kanker.
Transfusi trombosit penting untuk
memaksimalkan mekanisme
pembekuan darah sehingga
pendarahan lanjutan dapat
diminimalisir.
10 Kolaborasi : Perlu dilakukan untuk
Awasi pemeriksaan laboratorium, menentukan kebutuhan resusitasi
misalnya : Hb, Hct, sel darah merah cairan dan mengawasi keefektifan
terapi

2 : Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
diharapkan perfusi jaringan kembali adekuat
Kriteria Hasil : 1. TTV pasien dalam batas normal, meliputi :
Nadi normal ( 60 - 100 x / menit)
Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit)
Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)
2. Pasien tidak tampak lemas
3. Pengisian kapiler cepat ( kembali dalam 2-3 detik setelah ditekan)
4. Denyut nadi teraba
5. Tidak tampak kebiruan pada permukaan kulit
6. Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban)

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Awasi tanda vital, kaji pengisian Identifikasi ketidakadekuatan derajat
kapiler dan warna dasar kuku perfusi jaringan dan membantu
dalam menentukan intervensi
2 Perhatikan status fisiologis ibu, Pada ibu hamil yang menderita
status sirkulasi, dan volume darah kanker serviks rentan mengalami
perdarahan yang potensial merusak
hasil kehamilan, dan kemungkinan
menyebabkan hipovolemia hingga
hipoksia pada uteroplasenta
3 Auskultasi dan laporkan DJJ, catat Identifikasi berlanjutnya hipoksia
bradikardi atau takikardi. Catat janin. Pada awalnya janin berespon
perubahan pada aktivitas janin terhadap penurunan kadar oksigen
(hipoaktif atau hiperaktif). dengan takikardia dan peningkatan
gerakan. Bila tetap defisit,
bradikardia dan penurunan aktivitas
terjadi.
4 Anjurkan tirah baring pada posisi Menurunkan tekanan vena cava
miring kiri inferior dan superior serta
meningkatkan sirkulasi plasenta
(janin) dan pertukaran oksigen.
5 Kolaborasi : Reduksi pada kadar Hb, Hct atau
Awasi pemeriksaan laboratorium volume sirkulasi darah mengurangi
(Hct, Hb, SDM) persediaan oksigen untuk jaringan
ibu yang akan berdampak pada janin
yang dikandungnya
6 Kolaborasi : Meningkatkan jumlah mediator
Berikan transfusi sel darah merah transport oksigen ke sel-sel tubuh
lengkap sesuai indikasi. Awasi
adanya komplikasi transfusi
7 Kolaborasi : Meningkatkan ketersediaan oksigen
Berikan terapi oksigen tambahan untuk ambilan janin, sehingga
sesuai indikasi kapasitas oksigen untuk janin
meningkat

3 : Risiko cedera pada janin berhubungan dengan penurunan perfusi plasenta


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
diharapkan risiko cedera terhadap janin dapat dicegah sehingga tidak menjadi aktual
Kriteria Hasil : 1. Tidak terjadi cedera pada janin
2. Nilai profil biofisik janin normal sesuai dengan usia kehamilan
3. DJJ berada dalam batas normal 120 - 180 x / menit
4. Gerakan janin aktif seperti biasanya
3. Bayi lahir tanpa gangguan

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Perhatikan kondisi ibu yang Faktor yang mempengaruhi atau
berdampak pada sirkulasi janin menurunkan sirkulasi / oksigenasi
ibu mempunyai dampak yang sama
pada kadar oksigen janin melalui
plasenta. Janin yang tidak
mendapatkan cukup oksigen untuk
kebutuhan metabolismenya, akan
mengalihkan menjadi metabolisme
anaerob yang menghasilkan asam
laktat yang dapat menimbulkan
kondisi asidosis
2 Awasi dan pantau DJJ dan Terjadinya hipoksia pada ibu dapat
keaktifan gerakan janin mengakibatkan kelainan SSP janin.
Krisis berulang dapat
meningkatkan prevalensi ibu dan
janin pada peningkatan mortalitas
dan laju morbiditas. Pengkajian
yang cermat dan konsisten pada
janin dapat mengidentifikasi
perubahan status janin secara dini
sehingga dapat segera menentukan
intervensi yang tepat untuk
dilakukan.
3 Diskusikan efek negatif yang Retardasi pertumbuhan intrauterus/
potensial terjadi akibat kelainan pascanatal, malformasi dan
genetik retardasi mental dapat terjadi.
4 Kolaborasi : Identifikasi dan evaluasi
Lakukan screening, pemeriksaan pertumbuhan janin
ultrasonografi (USG) sesuai
indikasi

4 : Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, diharapkan nyeri
pasien berkurang atau terkontrol
teria hasil : 1. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun
2. Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh / efek samping
minimal
3. TTV pasien dalam batas normal, meliputi :
Nadi normal ( 60 - 100 x / menit)
Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit)
Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
Suhu normal (36,5oC - 37,5oC)
4. Ekspresi wajah pasien tidak meringis
5. Pasien tampak tenang (tidak gelisah)
6. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk
mengontrol nyeri

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Lakukan pengkajian nyeri secara Membantu membedakan
komprehensif [catat keluhan, lokasi penyebab nyeri dan
nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas memberikan informasi tentang
(skala 0-10) dan tindakan penghilangan kemajuan atau perbaikan
nyeri yang dilakukan] penyakit, terjadinya
komplikasi dan keefektifan
intervensi.
2 Pantau tanda - tanda vital Peningkatan nyeri akan
mempengaruhi perubahan
pada tanda - tanda vital
3 Dorong penggunaan keterampilan Memungkinkan pasien untuk
manajemen nyeri seperti teknik berpartisipasi secara aktif
relaksasi dan teknik distraksi, misalnya untuk mengontrol rasa nyeri
dengan mendengarkan musik, yang dialami, serta dapat
membaca buku, dan sentuhan meningkatkan koping pasien
terapeutik.
4 Berikan posisi yang nyaman sesuai Memberikan rasa nyaman
kebutuhan pasien pada pasien, meningkatkan
relaksasi, dan membantu
pasien untuk memfokuskan
kembali perhatiannya.
5 Dorong pengungkapan perasaan pasien Dapat mengurangi ansietas
dan rasa takut, sehingga
mengurangi persepsi pasien
akan intensitas rasa sakit.
6 Evaluasi upaya penghilangan nyeri / Tujuan yang ingin dicapai
kontrol pada pasien melalui upaya kontrol adalah
kontrol nyeri yang maksimum
dengan pengaruh / efek
samping yang minimum pada
pasien.
7 Tingkatkan tirah baring, bantulah Menurunkan gerakan yang
kebutuhan perawatan diri yang penting dapat meningkatkan nyeri
8 Kolaborasi pemberian analgetik sesuai Nyeri adalah komplikasi
indikasi tersering dari kanker,
meskipun respon individual
terhadap nyeri berbeda-beda.
Pemberian analgetik dapat
mengurangi nyeri yang
dialami pasien
9 Kolaborasi untuk pengembangan Rencana manajemen nyeri
rencana manajemen nyeri dengan yang terorganisasi dapat
pasien, keluarga, dan tim kesehatan mengembangkan kesempatan
yang terlibat pada pasien untuk mengontrol
nyeri yang dialami. Terutama
dengan nyeri kronis, pasien
dan orang terdekat harus aktif
menjadi partisipan dalam
manajemen nyeri di rumah.
10 Kolaborasi untuk pelaksanaan prosedur Mungkin diperlukan untuk
tambahan, misalnya pemblokan pada mengontrol nyeri berat
saraf (kronis) yang tidak berespon
pada tindakan lain

5 : Hipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
diharapkan keseimbangan suhu tubuh pasien kembali normal
Kriteria Hasil : 1. Suhu tubuh dalam batas normal ( 36,5oC - 37,5oC)
2. Denyut nadi dalam batas normal ( 60 - 100x / menit)
3. Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16- 24x/ menit)
4. Kulit tidak tampak memerah
5. Pasien tidak mengalami kejang

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Pantau derajat dan pola perubahan suhu Peningkatan suhu hingga
pasien 38,9oC-41,1 oC menunjukkan
adanya proses penyakit
infeksius. Pola peningkatan
suhu dapat membantu dalam
identifikasi diagnosis dini
2 Pantau suhu lingkungan, atur jumlah Suhu ruangan dan jumlah
linen tempat tidur sesuai indikasi selimut harus diatur untuk
mempertahankan suhu tubuh
pasien agar mendekati suhu
normal
3 Berikan kompres hangat Membantu mengurangi
peningkatan suhu tubuh pasien
4 Kolaborasi : Dapat digunakan untuk
Berikan antipiretik mengurangi demam dengan
bereaksi pada termoregulasi
sentral tubuh di hipotalamus.

Dx 6 : Risiko infeksi b/d proses penyakit kronis (metastase sel kanker)


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, pasien
tidak mengalami infeksi
Kriteria Hasil : 1. Tidak tampak tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor,
fungsio laesia)
2. TTV pasien dalam batas normal, meliputi :
Nadi normal ( 60 - 100 x / menit)
Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit)
Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)
3. Nilai WBC (sel darah putih) dari pemeriksaan laboratorium berada dalam batas normal (4 - 9
103/L)

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Kaji tanda / gejala infeksi secara Pengenalan dini dan intervensi
kontinyu pada semua sistem tubuh segera dapat mencegah
(misalnya : pernafasan, pencernaan, perkembangan infeksi lebih
genitourinaria) lanjut
2 Pantau perubahan suhu pasien Peningkatan suhu pada ibu hamil
dengan kanker serviks dapat
terjadi karena proses
penyakitnya, infeksi, dan efek
samping kemoterapi yang
dijalaninya. Identifikasi dini
proses infeksi memungkinkan
terapi yang tepat untuk dimulai
segera
3 Kaji janin untuk melihat adanya tanda Deteksi dini terhadap reaksi
infeksi seperti takikardi dan penurunan infeksi yang bisa berdampak
keaktifan gerakan janin pada janin dan menghambat
pertumbuhan janin.
4 Pertahankan teknik perawatan aseptik. Menurunkan risiko kontaminasi
Hindari / batasi prosedur invasif agen infeksius
5 Utamakan personal hygiene Membantu mengurangi pajanan
potensial sumber infeksi dan
menimalisir paparan
pertumbuhan sekunder patogen
6 Kolaborasi : Diferensial dan peningkatan
Awasi hasil laboratorium untuk WBC merupakan salah satu
melihat adanya diferensial atau respon tubuh untuk mengatasi
peningkatan WBC infeksi yang timbul oleh antigen
7 Kolaborasi : Mengidentifikasi organisme
Dapatkan kultur sesuai indikasi penyebab dan terapi yang tepat

8 Kolaborasi : Digunakan untuk menghambat


Berikan antibiotik sesuai indikasi perkembangan agen infeksius

7 : Kerusakan eliminasi urine b/d infiltrasi kanker pada traktus urinarius


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, pola
eliminasi urine pasien kembali normal (adekuat)
Kriteria Hasil : 1. Tidak terjadi hematuria
2. Tidak terjadi inkontinensia urine
3. Tidak terjadi disuria
4. Jumlah output urine dalam batas normal ( 0,5 - 1 cc / kgBB /
jam)

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Catat keluaran urine, selidiki Penurunan aliran urine tiba-tiba
penurunan / penghentian aliran urine dapat mengindikasikan adanya
tiba-tiba obstruksi / disfungsi pada traktus
urinarius
2 Kaji pola berkemih (frekuensi dan Identifikasi kerusakan fungsi
jumlahnya). Bandingkan haluaran vesika urinaria akibat metastase
urine dan masukan cairan serta catat sel-sel kanker pada bagian
berat jenis urine tersebut
3 Observasi dan catat warna urine. Penyebaran kanker pada traktus
Perhatikan ada / tidaknya hematuria urinarius (salah satunya di vesika
urinaria) dapat menyebabkan
jaringan di vesika urinaria
mengalami nekrosis sehingga
urine yang keluar berwarna merah
karena bercampur dengan darah
4 Observasi adanya bau yang tidak enak Identifikasi tanda - tanda infeksi
pada urine (bau abnormal) pada jaringan traktus urinarius
5 Dorong peningkatan cairan dan Mempertahankan hidrasi dan
pertahankan pemasukan akurat aliran urine baik
6 Awasi tanda vital. Kaji nadi perifer, Indikator keseimbangan cairan
turgor kulit, pengisian kapiler, dan dan menunjukkan tingkat hidrasi
membran mukosa
7 Kolaborasi : Pemeriksaan diagnostik dan
Siapkan untuk tes diagnostik, prosedur penunjang misalnya pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi retrograd dapat digunakan untuk
mengevaluasi tingkat infiltrasi
kanker pada traktus urinarius
sehingga dapat menjadi dasar
untuk intervensi selanjutnya
8 Kolaborasi : Kadar BUN dan kreatinin yang
Pantau nilai BUN dan kreatinin abnormal dapat menjadi indikator
kegagalan fungsi ginjal sebagai
akibat komplikasi metastase sel-
sel kanker pada traktus urinarius
hingga ke organ ginjal.

8 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan aktivitas


metabolik terhadap kanker
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi secara optimal dan seimbang
a Hasil : 1. Berat badan pasien stabil (sesuai dengan BB pasien dalam
kondisi normal)
2. Pasien menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan
3. Tidak terjadi mual ataupun muntah
4. Pasien tidak tampak pucat / lemas

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Pantau masukan makanan setiap hari Mengidentifikasi defisiensi
nutrisi
2 Ukur tinggi, berat badan. Pastikan Membantu dalam identifikasi
jumlah penurunan berat badan saat ini. malnutrisi protein dan kalori
Timbang berat badan setiap hari khususnya bila berat badan dan
pengukuran antropometrik
kurang dari normal
3 Dorong pasien untuk makan diet Kebutuhan jaringan metabolik
tinggi kalori dan nutrien dengan ditingkatkan begitu juga cairan
masukan cairan yang adekuat. Dorong (untuk menghilangkan produk
penggunaan suplemen sisa). Suplemen dapat membantu
untuk mempertahankan masukan
kalori dan protein yang adekuat
untuk pertumbuhan ibu serta
perkembangan janin
4 Kontrol faktor lingkungan (misalnya : Untuk menurunkan potensial
bau makanan yang terlalu kuat, terjadinya respon mual dan
kebisingan lingkungan, makanan yang muntah
terlalu pedas, terlalu manis, dan
berlemak)
5 Lakukan oral hygiene pada pasien Kebersihan mulut yang terjaga
dapat meningkatkan sensasi
pengecapan dan nafsu makan
6 Kolaborasi : Membantu dalam
Tinjau ulang pemeriksaan mengidentifikasi derajat
laboratorium sesuai indikasi, misalnya ketidakseimbangan biokimia dan
transferin serum dan albumin malnutrisi yang terjadi akibat
pertumbuhan sel-sel kanker,
dapat mempengaruhi dalam
penentuan intervensi diet
selanjutnya.
7 Kolaborasi : Defisiensi vitamin A, C, D, E
Pemberian vitamin A, B6, C, D, E. dapat menghambat proses
absorbsi zat-zat nutrisi pada vili
intestinum, menghambat
proliferasi sel-sel epitel normal,
dan menghambat pembentukan
antioksidan tubuh. Defisiensi
vitamin B6 dapat memperberat
perasaan depresi yang dirasakan
pasien
8 Kolaborasi : Memberikan rencana diet khusus
Rujuk pada ahli gizi / tim pendukung untuk memenuhi kebutuhan ibu
nutrisi dan janin yang dikandungnya,
serta menurunkan potensial
komplikasi yang terjadi
berkenaan dengan malnutrisi
protein / kalori dan defisiensi
mikronutrien

9 : Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker
serviks
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
diharapkan aktivitas seksual pasien tetap adekuat pada tingkat yang sesuai dengan kondisi
fisiologis tubuhnya
a Hasil : 1. Pasien mampu mengungkapkan pemahamannya tentang efek
kanker serviks yang dialaminya terhadap fungsi seksualitasnya
2. Pasien mau mendiskusikan masalah tentang gambaran diri,
perubahan fungsi seksual dan hasrat seksual dengan orang terdekat yang dialaminya

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Dengarkan pernyataan pasien / Masalah seksualitas seringkali
orang terdekat menjadi masalah yang tersembunyi,
yang seringkali diungkapkan
sebagai humor / melalui pernyataan
yang tidak gamblang
2 Informasikan pada pasien tentang Pedoman antisipasi dapat
efek dari proses penyakit kanker membantu pasien dan orang
serviks yang dialaminya terhadap terdekat untuk memulai proses
fungsi seksualitasnya (termasuk di adaptasi pada keadaan yang baru
dalamnya efek samping dari
pengobatan kanker yang akan
dijalani)
3 Bantu pasien untuk menyadari / Mengakui proses kehilangan /
menerima tahap kehilangan perubahan pada fungsi seksual
tersebut secara nyata dapat meningkatkan
koping pasien
4 Dorong pasien untuk berbagi Komunikasi terbuka dapat
pikiran dengan orang terdekat membantu dalam identifikasi
masalah dan meningkatkan diskusi
untuk menemukan pemecahan
masalah

10 : Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam,
aktivitas pasien dapat meningkat secara optimum / fungsi tercapai
a Hasil : 1. Pasien mampu melakukan aktivitas biasa dengan normal tanpa
bantuan perawat / orang terdekat
2. Pasien mengatakan lebih bertenaga dan tidak lemas

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Pantau respon fisiologis terhadap Toleransi sangat bervariasi
aktivitas, misalnya perubahan tekanan tergantung pada tahap proses
darah dan frekuensi jantung serta penyakit, status nutrisi,
pernafasan keseimbangan cairan, serta
oksigenasi.
2 Jelaskan alasan perlunya tirah baring, Tindakan ini ditujukan untuk
penggunaan posisi rekumben lateral mempertahankan janin jauh dari
kiri/miring, dan penurunan aktivitas. serviks dan meningkatkan
perfusi uterus. Tirah baring
dapat menurunkan peka
rangsang uterus.
3 Berikan tindakan kenyamanan seperti Menurunkan tegangan otot dan
gosokan punggung, perubahan posisi, kelelahan serta meningkatkan
atau penurunan stimulus dalam ruangan rasa nyaman
(misalnya lampu redup)
4 Evaluasi laporan kelelahan. Perhatikan Menentukan derajat dari
kemampuan tidur / istirahat dengan ketidakmampuan pasien
tepat
5 Kaji kemampuan untuk berpartisipasi Mengidentifikasi kebutuhan
pada aktivitas yang diinginkan / individual dan membantu dalam
dibutuhkan pemilihan intervensi
6 Identifikasi faktor stres / psikologis Mungkin mempunyai efek
yang dapat memperberat kumulatif terhadap kondisi fisik
yang dapat terus berlangsung
bila masalah tersebut belum
diatasi
7 Buat tujuan aktivitas realistis dengan Memberikan rasa kontrol dan
pasien perasaan mampu menyelesaikan
8 Dorong pasien untuk melakukan Meningkatkan rasa membaik
aktivitas ringan, bila mungkin. dan mencegah terjadinya frustasi
Tingkatkan tingkat partisipasi pasien pada pasien
sesuai toleransi pasien
9 Rencanakan periode istirahat adekuat Mencegah kelelahan berlebihan
dan menghemat energi untuk
proses penyembuhan
10 Berikan bantuan dalam aktivitas sehari- Memungkinkan berlanjutnya
hari sesuai dengan derajat aktivitas yang dibutuhkan pasien
ketidakmampuan pasien
11 Dorong masukan nutrisi Masukan nutrisi adekuat perlu
untuk memenuhi kebutuhan
energi ibu untuk beraktivitas dan
pertumbuhan serta
perkembangan janin
12 Kolaborasi : Adanya hipoksemia dapat
Berikan suplemen 02 sesuai indikasi menurunkan ketersediaan 02
untuk ambilan seluler ibu dan
plasenta janin dan dapat
memperberat terjadinya
intoleransi pada aktivitas

4 diagnosa yang berhubungan dengan psikologis pasien :

15 : Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai proses penyakit kanker


serviks, terapi, dan prognosisnya
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 30 menit, diharapkan
pengetahuan pasien tentang penyakitnya meningkat
a Hasil : 1. Pasien mengangguk sebagai respon bahwa ia mengerti dengan
penjelasan yang diberikan oleh perawat
2. Ekspresi wajah pasien tidak tampak bingung
3. Pasien mampu menjelaskan pengertian dan penyebab
penyakitnya
4. Pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakitnya
5. Pasien mampu menjelaskan tentang terapi penyakitnya serta
manfaat terapi tersebut
6. Pasien menyatakan persetujuan dan kemauannya untuk
mengikuti prosedur pengobatan terhadap penyakitnya

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Kaji tingkat pengetahuan pasien Informasi mengenai tingkat
pengetahuan pasien dapat
membantu dalam menentukan
metoda yang efektif untuk
memberikan pendidikan kepada
pasien.
2 Berikan informasi mengenai kanker Pemberian informasi yang jelas
serviks : pengertian, penyebab, proses, membuat pasien dan keluarga
serta penanganannya dengan jelas. cepat memahami sehingga
Informasikan juga kemungkinan pengetahuannya terhadap
pengaruhnya terhadap kondisi janin penyakit kanker serviks
meningkat
3 Berikan informasi dalam bentuk tertulis Kelemahan dan depresi dapat
dan verbal mempengaruhi kemampuan
untuk menerima informasi /
mengikuti program medik
4 Berikan penguatan bila pasien mampu Pasien akan lebih mudah
menyebutkan kembali apa yang sudah mengingat jika diberi
dijelaskan. reinforcement oleh perawat
mengenai pemahamannya.
5 Anjurkan pasien untuk menanyakan Eksplorasi pengalaman dengan
kepada pasien di samping, untuk pasien lain dapat membantu
berbagi pengalaman meningkatkan pengetahuan
pasien dan keluarga.

16 : Ansietas b/d krisis situasional


uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, ansietas pasien dapat
berkurang / teratasi
Kriteria Hasil : 1. TTV dalam batas normal
Nadi normal ( 60 - 100 x / menit)
Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit)
Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)
2. Pasien melaporkan bahwa ansietas / ketakutan yang
dirasakannya menurun sampai tingkat yang dapat ditangani / dikontrol
3. Pasien tampak lebih tenang

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Observasi perubahan TTV, misalnya Perubahan pada TTV dapat
denyut nadi, frekuensi pernafasan menunjukkan tingkat ansietas /
gangguan psikologis yang
dialami pasien
2 Obervasi respon verbal dan nonverbal Kecemasan dapat ditutupi oleh
pasien yang menunjukkan adanya pasien dengan komentar/
kecemasan kemarahan yang ditunjukkan
pasien kepada pemberi
perawatan
3 Tinjau ulang pengalaman pasien / Membantu dalam identifikasi
orang terdekat sebelumnya dengan rasa takut dan kesalahan
kanker interpretasi konsep pada
pengalaman kanker sebelumnya
4 Dorong pasien untuk mengungkapkan Memberikan kesempatan untuk
pikiran dan perasaannya mengidentifikasi rasa takut yang
dialami serta kesalahan konsep
tentang diagnosis
5 Dengarkan keluhan pasien dengan Menunjukkan rasa menghargai
penuh perhatian dan menerima pasien, dan dapat
membantu meningkatkan rasa
percaya pasien kepada pemberi
perawatan.
6 Pertahankan kontak sering dengan Memberikan keyakinan bahwa
pasien. Berikan sentuhan terapeutik pasien tidak sendiri atau ditolak.
bila perlu
7 Instruksikan pasien menggunakan Meningkatkan pelepasan
teknik relaksasi endorfin pada sistem saraf
sehingga menimbulkan rasa
tenang pada pasien dan dapat
mengurangi ansietas yang
dirasakan pasien
8 Berikan informasi yang akurat dan Pengetahuan / informasi yang
sesuai mengenai diagnosa, pengobatan, diberikan diharapkan dapat
dan konsistensi prognosis penyakit menurunkan ansietas,
pasien memperbaiki kesalahan konsep,
dan meningkatkan kerjasama
pasien dengan pemberi
perawatan
9 Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan Memudahkan pasien
yang tenang beristirahat, menghemat energi,
dan meningkatkan kemampuan
koping pasien
10 Dorong dan kembangkan interaksi Mengurangi perasaan isolasi.
pasien dengan sistem pendukung Bila sumber pendukung
keluarga tidak adekuat, sumber
luar dapat diberdayakan
misalnya kelompok penderita
kanker
11 Libatkan orang terdekat bila keputusan Menjamin sistem pendukung
mayor akan dibuat untuk pasien dan
memungkinkan orang terdekat
terlibat dengan tepat

17 : Koping keluarga melemah b/d sakit yang berkepanjangan pada anggota keluarga
uan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, koping keluarga
kembali adekuat
a Hasil : 1. Keluarga / orang terdekat tampak terlibat aktif dalam proses
perawatan dan pengobatan pasien
2. Keluarga / orang terdekat tidak menarik diri dari pasien
3. Keluarga / orang terdekat tetap berkomunikasi secara terbuka dengan pasien
4. Keluarga / orang terdekat tidak mengungkapkan reaksi pribadi (ketakutan, kelelahan, perasaan
bersalah, kecewa, kecemasan) atas perubahan status kesehatan pasien

NO INTERVENSI RASIONALISASI
1 Perhatikan komponen keluarga, Membantu untuk mengetahui
adanya suami, keluarga besar, siapa yang ada untuk membantu
ataupun teman perawatan dan memberikan
dukungan pada pasien
2 Identifikasi pola komunikasi dalam Memberikan informasi tentang
keluarga dan pola interaksi antar keefektifan komunikasi dan
anggota keluarga mengidentifikasi masalah yang
mempengaruhi kemampuan
keluarga untuk membantu pasien
dan menilai positif pada diagnosa/
pengobatan kanker
3 Kaji harapan peran dari anggota Setiap orang dapat melihat situasi
keluarga dan dorong mereka untuk dengan cara mereka sendiri,
mendiskusikan hal ini identifikasi yang jelas tentang
harapan dari anggota keluarga
dapat meningkatkan pemahaman
untuk dasar intervensi selanjutnya
4 Hadapi anggota keluarga dengan cara Memberi perasaan empati dan
yang hangat, perhatian, dan meningkatkan rasa harga diri
menghargai. Berikan informasi individu untuk mengatasi situasi
(verbal / tertulis) dan tekankan bila saat ini
perlu
5 Akui kesulitan tentang situasi Mengkomunikasikan penerimaan
tersebut (misalnya : diagnosa kanker realitas bagi pasien dan keluarga
dan ancaman kematian yang
mungkin muncul)
6 Identifikasi dan dorong penggunaan Kebanyakan orang telah
perilaku koping ke arah yang adaptif mengembangkan keterampilan
koping efektif yang dapat
bermanfaat untuk mengatasi
situasi yang baru
7 Tekankan pentingnya dialog terbuka Meningkatkan pemahaman,
yang kontinyu antar anggota membantu anggota keluarga untuk
keluarga dengan pasien mempertahankan komunikasi
yang jelas, yang nantinya
diharapkan dapat mengatasi
masalah dengan efektif
8 Kolaborasi : Mungkin perlu bantuan tambahan
Rujuk pada kelompok terapi keluarga untuk mengatasi masalah yang
sesuai indikasi seringkali muncul dari diagnosa
potensial penyakit terminal seperti
kanker serviks
DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi Kedua. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Hamilton, Persis. 1995. Dasar - Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta : EGC

Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3. Jakarta :
EGC

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medika

Doengoes, Marylynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC

Price, Sylvia. 2002. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 6,
Volume 2. Jakarta : EGC

Guyton and Hall. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth. 1996. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1. Jakarta : Media Ausculapius

Robbins. 1999. Dasar Patologi Penyakit Edisi 5. Jakarta : EGC

Sjaifoellah Noer. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta : FKUI

http://id.wikipedia.org/wiki/kanker_serviks (akses : 8 Oktober 2009)

http://healthycaus.blogspot.com/2009/07/askep-ibu-dengan-gangguan-sistem-reproduksi.html
(akses : 10 Oktober 2009)

http://infokesehatan2009.html (akses 10 Oktober 2009)


http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=9636 (akses : 11 Oktober
2009)

Diposkan oleh suyawan di 00.12


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini

HUBUNGI SAYA...DITABANAN

Amazon MP3 Clips


Ada kesalahan di dalam gadget ini

Entri Populer
CA CERVIX

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


KANKER SERVIKS ...

strok

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN STROKE NON


HAEMORAGIK (SNH) A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1....

Pengikut
Arsip Blog
2011 (2)

o Maret (1)

o Januari (1)

CA CERVIX

Mengenai Saya
suyawan
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai