Melakukan test tracer adalah prosedur yang cukup sederhana, memerlukan kepatuhan
terhadap protokol tertentu. Selama kita mengikuti langkah langkah yang tepat dengan
urutan yang benar, test memiliki peluang bagus untuk sukses. Kegagalan dalam mengikuti
langkah-langkah ini mengakibatkan hasil test menjadi ambigu. Mengingat biaya melakukan
tracer test, dan sejauh mana dampak satu desain test terburuk dibandingkan kegunaan yang
dirasakan dengan menggunakan tracer, implementasi desain adalah lebih buruk daripada
tidak melakukan test sama sekali.
Meskipun tracer test telah berkembang untuk mengikuti pergerakan air bawah tanah pada
awal tahun 1900an, namun tes ini diabaikan oleh industri petroleum hingga pertengahan
tahun 1950an. Saat ini, petroleum engineers mulai mengadakan tracer test untuk menentukan
aliran fluida pada waterflooded reservoir.
Jenis Jenis Tracer
Suatu proyek penginjeksian tracer memerlukan ketelitian dalam memilih jenis tracer yang
tepat untuk digunakan. Penggunaan tracer ini harus dipertimbangkan karakteristik fluida
injeksinya, karena ini akan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan proyek ini. Tracer yang
biasa digunakan adalah :
1. Konvensional Tracer
Yang termasuk kedalam konvensional tracer itu ada lima jenis, yang biasa digunakan, yaitu :
a. Radioactive Tracer
Tracer radioaktif adalah senyawa kimia yang mengandung isotop radioaktif yang dapat
hancur menjadi keadaan stabil dan dapat menghasilkan radiasi beta atau gamma, tergantung
pada isotopnya. Isotop-isotop ini dapat diidentifikasi berdasarkan tipe dan energi radiasi
emisinya untuk memberikan ciri yang unik dari isotop tersebut. Yang termasuk kedalam jenis
tracer ini adalah : Tritium (3H), Thiocyante (14CNS), Cobalt 60 (60Co(CN)6-3, Chlorine 36,
dan Sodium 33.
b. Dyes (Non-Radioactive Tracer)
Yang termasuk kedalam jenis tracer ini adalah fluorescein, Eosin dan Rhodomine. Dyes
murah dibeli dan mudah untuk dianalisa. Walaupun demikian, tracer jenis ini cenderung
menyerap dalam reservoir dan sebagian menyatu dengan minyak. Oleh karena itu, tracer ini
terbatas dalam memecahkan masalah seperti fracturing.
c. Garam
Jenis tracer ini antara lain ; Chlorid, Bromide, Iodide, dan Nitrat. Garam ini sangat mudah
diperoleh dan gampang untuk dianalisa. Sedangkan fluida reservoir sendiri memiliki
kandungan Chloride dan Bromide yang cukup tinggi.
d. Alkohol
Tracer jenis alkohol ini antara lain ; Metanol, Isopropanol, Propanol dan Etanol. Tracer jenis
ini merupakan tracer yang cukup murah dan sangat baik untuk memperkirakan cadangan
minyak sisa (Sor).
e. Gas
Gas yang digunakan sebagai tracer disini yaitu gas yang tergolong jenis hidrokarbon,
Crypton, Sulfur hexafluorida, Freons, Perflucarbon dan Xenon. Pada injeksi CO2 dan N2,
dengan terproduksinya gas CO2 dan N2 tadi tidak berguna untuk mengidentifikasi bahwa
antar sumur injeksi dan sumur produksi berhubungan.
2. Tracer Isotag
Tracer jenis ini tergolong masih sangat baru pada tracer test. Dengan kandungan Karbon
halogenated organic acid yang rendah dan tidak bercampur dengan air membentuk species
ion dengan sedikit interaksi.
3. Partitioning Tracer
Tracer air idealnya hanya mengikuti jalan air dan bergerak dengan kecepatan air. Kehadiran
fase minyak di reservoir tidak memiliki dampak langsung terhadap jalan tracer atau
kecepatannya. Ini diinginkan untuk melacak air. Jika kita ingin menyelidiki fase minyak kita
membutuhkan sebuah tracer yang dapat berinteraksi dengan air. Salah satu cara untuk
melakukan ini adalah untuk mencampurkan non ideal water tracer yang dapat memisahkan
antara fasa minyak dan fasa air. Tracer yang terlarut dalam fase air seperti halnya dalam fase
minyak dan gas yang terdapat dalam reservoir disebut partitioning tracer.
Mengestimasi residual oil saturation. Hal ini membutuhkan injeksi simultan dari dua
tracer yang memiliki koefisien partitioning berbeda terhadap minyak. Perbedaan
waktu retensi dari dua tracer memberikan estimasi residual oil saturation.
Penentuan keberadaan volume attic. Dua atau lebih tracer diinjeksikan dari injektor
yang sama dalam waktu berbeda. Kedatangan bersamaan dari tracer-tracer tersebut
dapat mengindikasikan keberadaan dari suatu volume attic.
Pada subsurface (aplikasi untuk satu sumur), dilkukan untuk perhitungan neraca
massa dan pengukuran saturasi.
Pada surface/permukaan, untuk menguji efisiensi pemisahan, survei pipa transportasi
(transport lines) dan kilang minyak.
Dengan melakukan tracer test, akan diperoleh data-data mengenai karakteristik dan dinamika
reservoir. Data-data ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi recovery.
Periode minimal injeksi tracer sehingga bisa mendeteksi breakthrough yang cepat
Injeksi tracer sama seperti rate pada injeksi air untuk sumur
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan syarat syarat tracer yang layak
untuk dipergunakan pada suatu lapangan minyak. Metode yang paling lama dan paling
mudah adalah berdasarkan jumlah total air di reservoir. Metode lain yang digunakan adalah
Metode Brigham. Persamaannya diambil untuk menentukan massa tracer yang
dibutuhkansebagai fungsi ketebalan reservoir, porositas, saturasi air, konsentrasi tracer yang
diinginkan, koefisien pencampuran dan jarak dari injektor ke produser. Kedua metode ini
digunakan untuk menafsirkan jumlah tracer yang akan dipakai dalam suatu studi.
2. Baldwin, membagi five spot kedalam elemen radial dan menggunakan penyelesaian
dari persamaan dipersi untuk menentukan dan mengkonversi aliran radial. Dia juga
menganalisa sebuah lapangan yang di test tracer dengan tujuan untuk memodelkan
perlapisan dan mengambil angka angka stratifikasi.
3. Wagner dan Backer, membuat suatu modifikasi versi dari model perhitungan Brigham
Baldwin Smith untuk mengurangi efek yang bertujuan dalam penambahan
beberapa pedoman untuk program design suatu tracer.
4. Lantz, menunjukkan simulator reservoir yang tidak saling campur, dapat digunakan
untuk menghitung pendesakan yang saling bercampur dengan suatu pemilihan yang
layak dari permeabilitas relatif dan hubungan tekanan kapiler. Metoda ini
diaplikasikan pada suatu test tracer dalam suatu reservoir water out.
5. Hagoort, memperlihatkan aliran tracer dalam reservoir water out yaitu pada aliran
dua fasa antara minyak dengan air.