Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayahNya, saya dapat menyelesaikan makalah kardiovaskuler
dengan judul ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG tepat pada waktunya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Kardiovaskuler yang telah memberikan dukungan serta bimbingannya
kepada saya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Judul
........................................................................................................................
1
Kata Pengantar
........................................................................................................................
2
Daftar Isi
..............................................................................................................................
3
Daftar Gambar
..............................................................................................................................
5
Bab I Pendahuluan
1 .1 Latar Belakang
..............................................................................................................................
6
1 .2 Tujuan
.......................................................................................................................................
6
1 .3 Rumusan Masalah
..............................................................................................................................
6
1 .4 Manfaat
..............................................................................................................................
6
2 .1 Anatomi Jantung
3
............................................................................................................................
7
2.1.1 Siklus Jantung
..................................................................................................................
10
2.1.2 Bunyi Jantung
......................................................................................................
11
2.1.3 Debaran jantung
......................................................................................................
11
2.1.4 Sifat Otot jantung
......................................................................................................
12
2.1.5 Daya Pompa Jantung
......................................................................................................
12
2.1.6 Katup Jantung
......................................................................................................
12
2.2 Fisiologi Jantung
...................................................................................................................
13
2.2.1 Fisiologi Otot Jnatung
...................................................................................................................
13
2.2.2 Siklus Jantung
...................................................................................................................
14
2.2.3 Fungsi Atrium Sebagai Pompa Jantung
...................................................................................................................
14
2.2.4 Fungsi Ventrikel Sebagai Pompa Jantung
...................................................................................................................
15
2.2.5 Fungsi Katup
...................................................................................................................
16
2.2.6 Sistem Eksitasi dan Konduksi pada Jantung
...................................................................................................................
17
2.2.7 Curah Jantung
4
...................................................................................................................
19
2.2.8 Volume Sekuncup Jantung
...................................................................................................................
21
2.2.9 Energi untuk Kontraksi Jantung
...................................................................................................................
21
2.2.10 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Jantung
...................................................................................................................
21
3 .1 Kesimpulan
..............................................................................................................................
23
Daftar Pustaka
..............................................................................................................................
24
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lapisan Jantung
..............................................................................................................................
8
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui anatomi serta fisiologi
pada sistem kardiovaskuler.
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang anatomi dan
fisiologi pada sistem kardiovaskuler, sehingga dapat bermanfaat bagi para
perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang. Tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonomi).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul
(pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebalah bawah agak runcing
yang disebut apeks kordis. Letak jantung didalam rongga dada sebelah depan
(kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,
diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosta V dan VI
dua jari dibawah papila mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung
yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
8
Di antara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk
menjaga agar pergesekan antara perikadium pleura tidak menimbulkan gangguan
terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu
membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah. Pembuluh darah yang terpenting
dan memberikan darah untuk jatung dari aorta asendens dinamakan arteri
koronaria.
LAPISAN JANTUNG
Endokardium Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah
dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau
selaput lendir yang melapisi permukaan rongga
jantung.
9
Gambar 1. Lapisan jantung
Ransangan ini diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat pada
atrium dekstra dekat masuknya vena kava yang disebut nodus sinoatrial (sinus
knop simpul keith flak). Dari sini rangsangan akan diteruskan kedinding atrium
dan juga ke bagian septum kordis oleh nodus atrioventrikular atau simpul tawara
melalui berkas wenkebach. Dari simpul tawara rangsangan akan melalui bundel
atrioventrikular (berkas his) dan pada bagian cincin yang terdapat antara atrium
dan ventrikel yang disebut anulus fibrosus, rangsangan akan terhenti kira-kira
1
10 detik.
10
Seterusnya ransangan tersebut akan diteruskan ke bagian apeks kordis dan
melalui berkas purkinje disebarkan ke seluruh dinding ventrikel, dengan demikian
jantung berkontraksi.
1
jantung berhenti kira-kira 10 detik. Pada waktu kira-kira beristirahat
Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi seingga darah
lebih banyak dialirkn keseluruh tubuh. Kerja jantung dapat diketehui dengan
jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri
akan mengembang jika ke dalamnya mengalir gelombang darah. Gelombang
darah ini menimbulkan denyutan pada arteri. Sesuai dengan kuncupnya
jantung yang disebut denyut nadi. Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut
nadi bergantung dari kembang-kempisnya jantung.
11
Gambar 2. Struktur interior jantung (Dari: Wingered, the human body: concepts of
anatomy & physiology, hlm. 372, 1994, Harcourt College Publisher).
Lama kontriksi ventrikel lebih kurang 0,3 detik dan tahap pengendoran
selama 0,5 detik. Kontriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi
ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih
kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan
tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel kanan juga mempompakan darah
yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah ke sekitar paru-paru
ketika tekanannya lebih rendah.
12
yang bernada rendah dan sedikit memanjang dan disebabkan oleh
menutupnya katup antrioventrikel, dan bunyi kedua yang berbunyi dup
yang lebih singkat dan bernada tinggi dan disebabkan karena menutupnya
katup aorta dan arteri pulmonar setelah konstriksi dari ventrikel.
Bunyi pertama memiliki durasi sekitar 0,15 detik dan frekuensi 25-45 Hz.
Bunyi ini lembut saat kecepatan denyut jantung lambat, karena ventrikel terisi
penuh oleh darah dan daun-daun katup AV mengapung bersama sebelum
sistolik. Bunyi kedua berlangsung sekitar 0,12 detik dengan frekuensi 50 Hz.
Bunyi ini keras dan tajam apabila tekanan diastolik di aorta atau arteri
pulmonalis meningkat, yang menyebabkan katup-katup menutup dengan
cepat pada akhir sistolik. Interval antara penutupan katup aorta dan
pulmonalis selama inspirasi sering cukup panjang sehingga bunyi kedua
mengalami reduplikasi (pemisahan fisiologis bunyi jantung kedua).
Pemisahan juga terjadi pada berbagai penyakit. Dalam keadaan normal
jantung tidak membuat bunyi lebih keras, tetapi bila arus darah cepat atau
kalau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bising.
13
Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama seklai dialirkan dari
vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan
ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantug maka vena-vena
dekat jantung akan membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena
naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.
14
sehingga serat ini bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi
jantung.
15
memungkinkan atruim berkontraksi mendahului ventrikel, karena itu
memompa darah ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang
sangat kuat. Jadi, atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan
ventrikel kemudian menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan
darah melalui sistem vaskular.
16
meningkatkan tekanan yang cukup untuk mendorong katup
semilunaris (aorta dan pulmonalis) membuka melawan tekanan dalam
aorta dan artri pulmonalis. Selama periode ini terjadi kotraksi pada
ventrikel tetapi tidak terjadi pengosongan. Periode ini dinamakan
periode kontraksi istemik (isovolemik = seluruh tubuh). Arti istilah ini
adalah bahwa tegangan dalam otot menigkat tetapi tidak terjadi
pemendekan serabut-serabut otot.
c. Periode ejeksi
Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mmHg, dan
tekanan ventrikel kanan sedikit di atas 8 mmHg, tekanan ventrikel
sekarang mendorong membuka katup semilunaris. Segera darah mulai
dikeluarkan dari ventrikel, sekitar 60% pengosongan terjadi selama
seperempat pertama sistole dan biasanya sebagian besar 40% sisanya
dikeluarkan selama dua perempat berikutnya. Tiga perempat bagian
sistole ini dinamakan periode ejeksi.
d. Protodiastole
Selama seperempat terakhir sisitole ventrikel, hampir tidak ada aliran
darah dari ventrikel masuk ke dalam arteri besar; walaupun otot-otot
ventrikel tetap berkontraksi. Periode ini dinamakan protodiastole.
Selama periode ini tekanan arteri turun karena darah dalam jumlah
besar mengalir dari arteri-arteri ke pembuluh-pembuluh perifer.
e. Periode relaksasi isometrik (isovolemik)
Pada akhir sisitole, relaksasi ventrikel mulai dengan tiba-tiba,
memungkinkan tekanan dalam ventrikel turun dengan cepat.
Peningkatan tekanan dalam arteri besar tiba-tiba mendorong darah
kembali ke arah ventrikel, menimbulkan bunyi penutupan katup aorta
dan pulmonal yang keras. Selama 0,03 sampai 0,06 detik selanjutnya
otot ventrikel relaksasi dan tekanan dalam ventrikel turun dengan cepat
kembali ke tekanan diastole yang sangat rendah. Kemudian katup-
katup A-V membuka, mengawali siklus pompa ventrikel yang baru.
17
balik dari aorta dan atrteri pulmonallis ke dalam ventrikel selama diastole.
Semua katup ini menutup dan membuka secara pasif. Yaitu mereka
menutup bila selisih tekanan yang membalik mendorong darah kembali,
dan mereka membuka bila selisih tekanan ke depan mendorong darah ke
arah depan. Karena alasan-alasan anatomis yang nyata, katup-katup A-V
yang tipis seperti selaput hampir tidak memerlukan aliran balik untuk
menyebabkan penutupan katup semilunaris yang jauh lebih berat
memerlukan aliran balik yang agak kuat selama beberapa milidetik.
SIMPUL SINO-ATRIAL
18
Simpul sino-atrial (SA) merupakan kepingan berbentuk sabit dari otot
yang mengalami spesialisasi dengan lebar kira-kira 3 mm dan panjang 1 cm;
simpul ini terletak pada dinding posterior atrium kanan tepat di bawah dan medial
terhadap muara vena kava superior. Serabut-serabut simpul ini masing-masing
bergaris tengah 3-5 mikron, berbeda dengan serabut otot atrium sekitarnya yang
bergaris tengah 15-20 mikron. Tetapi, serabut SA berhubungan langsung dengan
serabut atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada simpul SA segera
menyebar ke atrium. Nodus ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung, dari
sini impuls akan diteruskan ke atrioventrikuler node.
19
Sehingga penundaan selanjutnya dalam penghantaran terjadi waktu impuls
berjalan melalui simpul AV ke dalam serabut-serabut transisional dan akhirnya ke
dalam berkas AV.
Mulai dari AV bundel berjalan ke arah depan pada pinggir posterior dan
pinggir bawah pars membranasea septum interventrikulare. Pada bagian cincin
yang terdapat antara atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus, rangsangan
terhenti 1/10 detik selanjutnya menuju apeks kordis dan bercabang dua:
SERABUT PURKINJE
20
80 cc, maka pada akhir sistole masih tersisa 40 cc darah dalam ventrikel.
Jumlah darah yang tertinggal ini dinamakan volume residu. Besar curah
kjantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada keaktifan
tubuhnya. Curah jantung orang dewasa pada keadaan istirahat lebih kurang
5 liter dapat turun naik pada berbagai keadaan (meningkat pada waktu
kerja berat, stress, peningkatan suhu lingkungan, dan keadaan hamil;
sedangakan curah jantung menurun pada waktu tidur).
21
volume sekuncup sekitar 70 ml, tetapi dalam keadaan-keadaan yang sesuai
dengan kehidupan, volume sekuncup dapat turun smapai beberapa mililiter
per denyut dan dapat meningkat sampai sekitar 140 ml per denyut pada
jantung normal dan sampai lebih dari 200 ml per denyut pada orang
dengan jantung yang sangat besar, seperti pada beberapa atlit.
22
Bila saraf simpatis yang menuju ke jantung dirangsang maka
ketegangan kseluruhan akan bergeser ke atas atau ke kiri atau
meningkatkan kontraktilitas, frekuensi dan irama jantung juga
mempengaruhi kontraktilitas. Bila sebagian dari miokard
ventrikel tidak berfungsi maka kerja ventrikel akan berkurang
menyebabkan depresi (menurunnya) kontraktilitas setiap unit
miokard.
3. Beban Akhir
Resistansi (tahanan) yang harus diatasi waktu darah
dikeluarkan dari ventrikel, suatu beban ventrikel kiri untuk
membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah selama
kontraksi. Peningkatan drastis beban akhir akan meningkatkan
kerja ventrikel, menigkatkan kebutuhan oksigen dan
mengakibatkan kegagalan ventrikel.
4. Frekuensi Jantung
Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat
pekerjaan jantung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jantung merupakan organ yang termasuk kategori penting demi
kelangsungan hidup manusia. Dimana jantung adalah pusat pompa darah
untuk ke seluruh tubuh. Dimana kelangsungan metabolisme dan lainnya tidak
akan berjalan apabila jantung berhenti untuk memompakan darah ke seluruh
tubuh. Darah yang dipompa oleh jantung selain membawa oksigen juga
membawa nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.
Letak jantung didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum
anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma,
dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosta V dan VI dua jari
dibawah papila mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang
disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ganong W.F. Review of Medical Physiolohy (1995). Alih bahasa Adji Darma.
(Fisiologi kedokteran.) Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
Ganong W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa dr. H. M. Djauhari
Widjajakusumah. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Guyton, A. C., et al.: Circulation Physiology: cardiac output and Its Regulation,
2nd Ed. Philadelphia, W.B. Saunders co., 1973.
24