BAB 5 Integral Lipat Dan Penggunaannya PDF
BAB 5 Integral Lipat Dan Penggunaannya PDF
MODUL 5
INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA
Satuan Acara Perkuliahan Modul 5 (Integral Lipat dan Penggunaannya) sebagai berikut.
Pertemuan Pokok/Sub Pokok Tujuan Pembelajaran
ke- Bahasan
z y
z f ( x, y)
d
D
d c
c y x
a a b
b D
x
Gambar 5.1
b d
f ( x, y)dA f ( x, y)dydx
D a c
Penyelesaian
Integralkan dulu bagian dalam terhadap y (anggap x konstanta), hasilnya kemudian integralkan
terhadap x.
2 1
(2 x y)dA (2 x y)dydx
D 0 0
2 2
[2 xy 1
2 y 2 ]10 dx (2 x 1
2 )dx [ x 2 1
2 x]02 5
0 0
3 2
CONTOH 2 Hitung (x2 y xy 2 )dxdy .
0 1
Penyelesaian
3 2 3
2 2
(x y xy )dxdy [ 13 x 3 y 1
2 x 2 y 2 ]12 dy
0 1 0
3
[ 73 y 3
2 y 2 ]dy [ 76 y 2 1
2 y 3 ]30 24
0
Interpretasi geometris integral lipat dua f ( x, y)dA adalah volume bangun di bawah
D
permukaan z f ( x, y) yang berada di atas bidang D. Jika f ( x, y) 1 , integral tersebut
1 [ 113 x 1
3 x 3 ]10 10
3
x
Gambar 5.2
y y
( y) ( y)
(x)
d
D D
(x) c
x x
a b
(a) (b)
Gambar 5.4
b ( x)
f ( x, y )dA f ( x, y )dydx
D a ( x)
d ( y)
f ( x, y )dA f ( x, y )dxdy
D c ( y)
2 2x
CONTOH 4 Hitung xydydx .
2
0 x
Penyelesaian
2 2x 2 2
2 2x
xydydx 1
[ xy ] dx
2 x2
(2 x 3 1
2 x 5 )dx [ 12 x 4 1
12 x 6 ]02 8
3 .
0 x2 0 0
4 y 2x
D 2
Aip Saripudin Modul 5 Integraly Lipat
x - 71
x
0 2
Gambar 5.3
Seri Modul Kuliah EL-121 Matematika Teknik I
D {(x, y) | 0 x 2, x 2 y 2x}
Dengan demikian, luas daerah D adalah
2 2x 2
4
A dA dydx (2 x x 2 )dx [x2 1
3 x 3 ]02
D 0 x2 0
3
z y
4 4
y 4 2x
D
y x
4 0 2
2
D {( x, y ) | 0 x 2, 0 y 4 2 x}
x
Gambar 5.5
Daerah pengintegralan (proyeksi bangun pada bidang xoy) berupa segitiga dan dapat dinyatakan
oleh D {( x, y ) | 0 x 2, 0 y 4 2 x} . Dengan demikian, volume tetrahedron
tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.
2 4 2x
V (4 2 x y)dA (4 2 x y)dydx
D 0 0
2 2
2 4 2x
[4 y 2 xy 1
2 y ] 0 dx (4(4 2 x) 2 x(4 2 x) 1
2 (4 2 x) 2 )dx
0 0
2
(16 8 x 8 x 4 x 2 1
2 (16 16 x 4 x 2 ))dx
0
2
16
(8 8 x 2 x 2 )dx [8 x 4 x 2 2
3 x 3 ]02
0
3
CONTOH 7 Hitung x 2 ydA dengan D adalah daerah yang dibatasi oleh garis y 2x
D
(2) D {(x, y) | 0 y 4, y / 2 x y} D
y x2 x y
x
0 2
2 Gambar 5.6
Untuk D {(x, y) | 0 x 2, x y 2x}:
2 2x 2 2
2 2 2 2 2x
x ydA x ydydx 1
[ x y ] dx
2 x2
(2 x 4 1
2 x 6 )dx [ 52 x 5 1
14 x 7 ]02 128
35
2
D 0 x 0 0
Untuk D {(x, y) | 0 y 4, y / 2 x y} :
4 y 4 4
5 7
2 2 3 y
x ydA x ydxdy 1
[ x y]
3 y/2 dx ( 13 y 2 1
24 y 4 )dx [ 212 y 2 1
120 y 5 ]04 128
35
D 0 y/2 0 0
Perhatikan bahwa hasil akhirnya sama. Jadi, mengubah urutan pengintegralan tidak akan
mengubah hasil akhir hasil pengintegralan.
2 4
x3
CONTOH 8 Hitung dydx .
0 x 2 x4 y2
Penyelesaian
Pengintegralan dengan urutan seperti di atas sulit dilakukan. Oleh karena itu, kita ubah urutan
pengintegralannya. Dari batas-batas pengintegralan di atas diperoleh daerah pengintegralannya
adalah D {(x, y) | x 2 y 4, 0 x 2}. Daerah ini diperlihatkan pada Gambar 5.7.
Daerah ini juga dapat dinyatakan sebagai D {(x, y) | 0 x y, 0 x 4} . Dengan
demikian, menghitung integralnya sebagai berikut.
2 4 4 y
x3 x3 y
dydx dxdy (*)
0 x2 x4 y2 0 0 x4 y2 y x2 x y
Untuk mengintegralkan bagian dalam (terhadap x), 4 y 4
gunakan metode substitusi:
D
u x4 y2 du 4 x 3 dx
dengan batas-batas: x 0 u y2 , 0 2
x
x y u 2y 2 Gambar 5.7
Dengan demikian, diperoleh
2
4 y 4 2y 4 4
x3 1/ 2 2
dxdy 1
4 u dudy 1
2 [u 1 / 2 ]2y 2y dy 1
2 ( 2 1) ydy
0 0 x4 y2 0 y2 0 0
[ 14 ( 2 1) y 2 ]04 4( 2 1)
Jadi,
2 4 4 y
x3 x3
dydx dxdy 4( 2 1) .
0 x2 x4 y2 0 0 x4 y2
(a) D {(x, y) | 0 x 4, x y x}
(b) D adalah daerah yang dibatasi oleh garis x 1, x 3 , dan y x 3.
2
4. Tentukan volume benda padat yang dibatasi oleh permukaan 9 x 4y2 36 0 dan
bidang 9 x 4 y 6z 0.
5. Tentukan volume bangun yang dibatasi oleh bidang 2 x y 2z 4 0 dengan bidang
koordinat.
z
z
z ( x, y)
t
dz
B
dx z ( x, y)
dy
y y
l a
y (x)
p
b
x y (x)
x
(a) (b)
Gambar 5.8
Sekarang, ambil segmen panjang pada x = dx, segmen panjang pada y = dy, dan segmen panjang
pada z = dz. Segmen volume balok adalah dV dzdydx . Daerah penginteralannya adalah
B {( x, y, z ) | 0 x p, 0 y l, 0 z t} . Volume total balok ditentukan dengan
integral lipat tiga sebagai berikut.
p l t p l p
B {( x, y, z ) | a x b, ( x) y ( x), ( x, y ) z ( x, y )} .
Bentuk integral lipat tiga dalam ditulis sebagai
b ( x) ( x, y )
f ( x, y, z )dV f ( x, y, z )dzdydx
B a ( x) ( x, y )
1 xy
CONTOH 1 Hitung xyzdzdydx .
0 x 0
Penyelesaian
1 xy 1 x 1 x
2 y
xyzdzdydx 1
[ xyz ] dydx
2 0
1
2 xy 3 dydx
0 x 0 0 x 0 x
1 1
4 x
1
8 [ xy ] x dx 1
8 ( x3 x 5 )dx 1
8 [ 14 x 4 1
6 x 6 ]10 1
96 .
0 0
1 2x 1
1
2 x 4 y 3 dydx 1
8 [ x 4 y 4 ]2x2x dx
0 x2 0
1
1
8 (16 x8 x12 )dx 1 16
8 9 [ x9 1
13 x13 ]10 119
936
0
z z
Pemukaan
Bidang y = 0 Bidang y = x z 2 1
2 x2
2 Pemukaan
z 2 1
2 x2
y 0 y
2
y=x
x
x
(a) (b)
Gambar 5.9
(a) B {( x, y, z ) | 0 x 1, 0 y 2 x, 0 z 2 x y}
2
3. Benda B dibatasi oleh bidang y z 1 dan y x . Nyatakan volume benda B dalam
bentuk integral berulang lipat tiga kemudian tentukan nilainya.
4. Tentukan volume benda yang dibatasi oleh bidang koordinat dan bidang x z 1 dan
y 2z 2 di oktan pertama.
y
x r cos P(x, y)
y r sin r y
r2 x2 y2 x x
0
Gambar 5.10
Integral lipat dua dalam koordinat polar Tinjau Gambar 5.11. Pada Gambar 5.11(a), daerah
pengintegralan dinyatakan oleh D {( r , ) | a r , } . Pada Gambar 5.11(b),
segmen luas dA dapat dinyatakan oleh dA rdrd maka
b
f (r , )dA f (r , )rdrd
*
D a
=
r=b rd
r=a D dA
= d
dr
Sumbu polar
(a) (b)
Gambar 5.11
Penyelesaian
2
r 3 sin drd
0 0
r
= =0 x
2 0 2
1 4 2
4 [r ] sin d 0
0 Gambar 5.12
8 sin d 8[ cos ]0 16
0
Transformasi Integral Lipat Dua pada Koordinat Polar Hubungan antara integral lipat dua
dalam koordinat bidang dan koordinat polar sebagai berikut.
f ( x, y)dA f (r , )rdrd .
*
D D
2
y2
CONTOH 2 Hitung ex dA dengan S adalah bidang lingkaran x 2 y2 4.
S
Penyelesaian
2 2 y
Persamaan x y 4 adalah lingkaran berpusat di
(0, 0) dan berjari-jari 2. Dengan demikian, daerah
pengintegralanya dapat dinyatakan oleh 2
2 2
S {( x, y ) | x y 4} seperti diperlihatkan pada
Gambar 5.13. Dalam bentuk polar, daerah ini dinyatakan r =0
S *
{(r, ) | 0 r 2, 0 2 } . Dengan x
oleh 2 0 = 2
2
transformasi koordinat, r x2 y 2 , maka
2 2 2
x2 y 2 r2 r2
e dA e dA e rdrd
S S* 0 0 Gambar 5.13
2 2
2
1
2 [e r ]02 d 1
2 (e 4 1) d (e 4 1)
0 0
1 1 x2
1
CONTOH 3 Hitung d ydx .
0 0 1 x2 y2
Penyelesaian
y y 1 x2 y2 1 x2
= /2 x2 y2 1 r2 1
1 2
y 1 x sehingga diperoleh
D* {(r, ) | 0 r 1, 0 / 2}
r
=0 Dengan transformasi koordinat ke koordinat polar,
x
0 1
1 x2 y2 1 r2
Gambar 5.14
dA dydx rdrd
maka
1 1 x2 /2 1 /2 /2
1 1 1
d ydx rdrd 1 r2 0d d .
0 0 1 x2 y2 0 0 1 r2 0 0
2
1 1 y2
Penyelesaian
x 1 y2 x2 1 y2 x2 y2 1 r2 1
sin( x 2 y2 ) sin r 2
dA dxdy rdrd
maka
1 1 y2 /2 1 /2
sin( x 2 y 2 )dxdy (sin r 2 )rdrd 1
2 [ cos r 2 ]10 d .
0 y /4 0 /4
/2
1
2 (1 cos1) d 4 (1 cos1)
/4
u y
x = g(u, v)
y = h(u, v)
(u, v) (x, y)
v x
Gambar 5.16
x x
( x, y ) u v x y y x
J (u, v)
(u, v) y y u v u v
u v
( x, y ) x y y x 1 2 1 1 1
(u , v) u v u v 3 3 3 3 3
Batas-batas daerah S sebagai berikut.
y 2x 4 2x y 4 u 4
y 2x 7 2x y 7 u 7
y x 2 x y 2 v 2
y x 1 x y 1 v 1
y u
7 y 2x 7 v = 1 v=2
y x 1 u=7
4 S
u=4
y x 2
D
1
x v
2 7/2
y 2x 4
Gambar 5.17
2x2 xy y2 (2 x y )( x y) uv
Dengan demikian,
2 7 2
1
1 1 2 7
uv( 3 )dudv [ 2 u v]4 dv
14
3 1
2
1 11 1 2 2 33
33vdv [2 v ] 1
6 1 2 4
y u
y 2x v 1
2 v 2
u 4
x 2y S
D
xy 4
u 1
xy 1
0 x 0 v
Gambar 5.18
Pilih u xy dan v y / x . Kita juga dapat menentukan determinan Jacobi dengan terlebih
dahulu menentukan turunan parsial u dan v masing-masing terhadap x dan y sebagai berikut.
u u v y v 1
y; x; ;
x y x x2 y x
(u , v) u v v u 1 y y
y x 2 2v
( x, y ) x y x y x x2 x
maka
( x, y ) 1 1
J (u, v)
(u, v) (u, v) 2v
( x, y )
Persamaan garis pada bidang-uv yang berkaitan dengan garis pada bidang-xy sebagai berikut.
xy 1 u 1
xy 4 u 4
y
y 2x 2 v 2
x
y 1 1
x 2y v
x 2 2
Keempat garis tersebut pada bidang-uv diperlihatkan pada Gambar 5.18. Dari gambar jelas bahwa
daerah S yang bersesuaian dengan daerah D adalah S {( u , v) | 1 u 4, 12 v 2} .
Dengan demikian, luas daerah D adalah
2 4 2
1 3 3 3
dxdy | J (u, v) | dudv dudv dv [ln v]12/ 2 ln 4 .
D S 1/ 2 1
2v 1/ 2
2v 2 2
x2 y2 r2 x
Gambar 5.18
Transformasi Integral Lipat Tiga pada Koordinat Tabung Tinjau benda pejal B pada Gambar
5.19. Pada Gambar 5.19(a), proyeksi B pada bidang-xy adalah daerah D yang dapat dinyatakan
oleh D {( r , ) | 1 2 , r1 ( ) r r2 ( )} . Pada sumbu-z, benda B dibatasi oleh
z z1 (r , ) dan z z2 (r , ) . Dengan demikian, benda pejal B dapat dinyatakan oleh
B {( r , , z ) | 1 2 , r1 ( ) r r2 ( ), z1 (r , ) z z 2 (r , )} .
z z2(r,) z
dr
B dz
z1(r,)
y d y
2 rd
D
x 1 x
r2()
r1()
(a) (b)
Gambar 5.19
Gambar 5.19(b) memperlihatkan elemen volume dV. Elemen volume ini dapat dinyatakan oleh
dV rdzdrd
Dengan menggunakan transformasi koordinat: (x, y, z) (r, , z), diperoleh hubungan antara
integral lipat tiga pada koordinat bidang dan koordinat tabung sebagai berikut.
2 r2 ( ) z2 ( r , )
f ( x, y, z )dV F (r , , z )rdzdrd
B 1 r1 ( ) z1 ( r , )
2
CONTOH 1 Benda B dibatasi oleh tabung x y2 4 , bidang xoy, dan bidang
y 2z 2 . Tentukan volume benda B.
Penyelesaian
Benda B seperti diperlihatkan pada Gambar 5.20(a). Daerah pengintegralan dalam koordinat
tabung ditentukan sebagai berikut.
Proyeksi benda B pada bidang xoy adalah daerah D yang diperlihatkan pada Gambar 5.20(b). Jika
ditransformasikan ke koordinat tabung, diperoleh
x2 y2 4 r2 4r 2
Dengan demikian, daerah D dapat dinyatakan oleh D {( r , ) | 0 2 , 0 r 2} .
z y
z 1 1
2 y x2 y2 4
x
2 2
y
x
D {( r , ) | 0 2 , 0 r 2}
(a) (b)
Gambar 5.20
Batas-batas pada sumbu z adalah bidang xoy (z = 0) dan bidang y 2z 2 . Dalam koordinat
tabung,
y 2z 2 r sin 2z 2 z 1 1
2 r sin
1
sehinga diperoleh batas-batas pada sumbu z adalah 0 z 1 2 r sin . Jadi, secara
keseluruhan daerah pengintegralannya adalah
1
B {( r , , z ) | 0 2 , 0 r 2, 0 z 1 2 r sin }
Selanjutnya, volume benda B ditentukan sebagai berikut.
1
2 21 2
r sin 2 2
1
1 r sin
V dV rdzdrd [rz ]0 2
drd
B 0 0 0 0 0
2 2 2
2
(r 1
2 r sin )drd [ 12 r 2 1
6 r 3 sin ]02 d
0 0 0
2
(2 8
6 sin )d [2 8
6 cos ]02 4
0
D {( r , ) | 0 2 , 0 r 2} .
Dalam koordinat tabung,
x2 y2 r 2 ; dV rdzdrd
z 4 x2 y2 4 r2
B {(r, , z) | 0 2 , 0 r 2, 0 z 4 r 2} .
z y
B
2 2
D
y x
2 D 2
Gambar 5.21
Dengan demikian,
2 2 4 r2 2 2
2 2 r2
(x y )dV r 2 rdzdrd [r 3 z ]04 drd
B 0 0 0 0 0
2 2 2 2
16 32
( 4r 3 r 5 )drd [r 4 1
6 r 6 ]02 d d
0 0 0
3 0 3
Elemen volume dV dalam koordinat bola diperlihatkan pada Gambar 5.23. Besarnya adalah
dV r 2 sin drd d
Hubungan antara integral lipat tiga dalam koordinat bidang dan koordinat bola dinyatakan oleh
2 2( ) r2 ( , )
2
f ( x, y, z )dV r sin drd d
B 1 1( ) r1 ( , )
dr
d
r rd
r sin d
d
y
d
x r sin d
Gambar 5.23
4 3
CONTOH 1 Buktikan bahwa volume bola berjari-jari R adalah R .
3
Penyelesaian
2 2 B
[ 13 r 3 sin ]0R d d 1
3 R 3 sin d d
0 0 0 0 y
R
2 R
1
3 R 3 sin [ ]02 d R 3 sin d
3 x
0 0
2 4 3
R 3 [ cos ]0 R Gambar 5.24
3 3
3 9 x2 9 x2 z 2
3
CONTOH 2 Hitung (x2 y2 z 2 ) 2 dydzdx .
3 9 x2 9 x2 z 2
Penyelesaian
Kita selesaikan integral di atas dengan mengubahnya ke koordinat bola. Daerah pengintegralannya
adalah
B {(x, y, z ) | 3 x 3, 9 x2 z 9 x2 , 9 x2 z2 y 9 x2 z2 }
z
Daerah ini diperlihatkan pada Gambar 5.25. Dalam
koordinat bola, daerah pengintegralannya dapat dinyatakan
oleh 3
B* {(r, , ) | 0 r 3, 0 , 0 2 }
Integran dan elemen volumenya B
y
3 3
2 2 2 2 3 3
(x y z ) 2
(r ) 2
r
dV r 2 sin drd d x
3 9 x2 9 x2 z 2 2 3
3
2 2 2
(x y z ) dydzdx
2
r 5 sin drd d
3 9 x2 9 x2 z 2 0 0 0
2 2
[ 16 r 6 sin ]30 d d 243
2 sin d d
0 0 0 0
243 243
sin [ ]02 d 2 sin d
2 0 2 0
243 [ cos ]0 486
1 1 x2 2 4 y2
2 2 ( x2 y 2 )
(a) (x y )dydx (b) e dxdy
0 x 0 0
3. Gunakan koordinat polar untuk menentukan volume benda padat di oktan pertama yang
berada di dalam paraboloida z x2 y 2 dan di dalam silinder x 2 y2 9.
y
4 2
1
2x y
4. Gunakan transformasi Jacobi untuk menentukan integral berikut: dxdy
0 y 2
2
5. Jika D adalah daerah di kuadran pertama bidang-xy yang dibatasi oleh hiperbola xy 1,
xy 9 , dan garis y x , y 4 x . Gunakan transformasi x u / v dan y uv dengan
u 0 dan v 0 untuk mengubah integral:
y
x xy dxdy
D