Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Umur
jenis kelamin
tingkat pengetahuan Kepatuhan minum obat
Pekerjaan pada penderita kusta
Penghasilan
lama minum obat
efek samping obat
peran keluarga
peran petugas kesehatan

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2 Identifikasi Variabel

3.2.1 Variabel bebas : umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan,

lama minum obat, efek samping obat, peran keluarga, dan peran petugas

kesehatan.
3.2.2 Variabel Terikat : Kepatuhan minum obat penderita kusta

3.3 Definisi Operasional


Cara dan Alat
Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala
ukur

Umur Lama waktu hidup Wawancara dan 1= Remaja (12-17 Ordinal

sejak dilahirkan(23). kuisioner tahun)

2= Dewasa (18-

40 tahun)

3= Masa tua ( >41

tahun)

Jenis Jenis kelamin Wawancara dan 1=laki-laki Nominal

Kelamin responden. kuisioner


2=perempuan

Tingkat Pengertian penderita Wawancara dan 1=pengetahuan Ordinal

pengetahuan terhadap penyakit kuisioner kurang (skor 0-

kusta dan 14)

pengobatannya yang
1=pengetahuan
meliputi penyebab,
baik (skor 15-24)
tanda awal, cara

pengobatan, cara

penularan, cara

pencegahan dan

bahayanya bila tidak


Cara dan Alat
Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala
ukur

patuh minum obat.

Pekerjaan Kegiatan yang Wawancara dan 0=tidak bekerja Nominal

dilakukan penderita kuisioner


2=bekerja
dengan tujuan

mendapatkan

imbalan ekonomi

ataupun tidak.

Penghasilan Penghasilan rata-rata Wawancara dan 1=Pendapatan Ordinal

responden dalam kuisioner rendah (<Rp

satu bulan. 1.500.000,00)

2=Pendapatan

sedang (Rp

1.500.000,00- Rp

<2.500.000)

3=Pendapatan

tinggi (Rp

2.500.000,00-Rp
Cara dan Alat
Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala
ukur

3.500.000,00)

4=Pendapatan

sangat tinggi

(>Rp

3.500.000,00)

Lama minum Lamanya minum Wawancara dan 1= <12 bulan Ordinal

obat obat penderita kuisioner


2= 12 bulan
terhitung dari

pertama kali

diberikan Multi drug

therapy (MDT).

Efek Efek yang timbul Wawancara dan 0=tidak ada efek Nominal

samping obat dan tidak diinginkan kuisioner samping

setelah minum obat.


1= ada efek
Keluhan yang
samping
ditanyakan

berdasarkan apa
Cara dan Alat
Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala
ukur

yang dirasakan

penderita.

Peran Peran seseorang Wawancara dan 1=kurang Nominal

petugas yang membantu kuisioner berperan (skor 0-

kesehatan pemantauan pasien 3)

selama masa
2= berperan (skor
pengobatan hingga
4-5)
sembuh(3).

Peran Pendapat responden Wawancara dan 1= kurang Ordinal

keluarga tentang ada tidaknya kuisioner berperan (skor 0-

dorongan moril dan 3)

bantuan untuk
2= berperan (skor
minum obat dari
4-5)
keluarga.
Cara dan Alat
Variabel Definisi operasional Hasil ukur Skala
ukur

Kepatuhan Perilaku untuk Wawancara dan 1=kepatuhan Ordinal

minum obat mentaati saran-saran kuisioner MARS rendah (skor 0-5)

atau prosedur dari


2=kepatuhan
dokter tentang
sedang (skor 6-
penggunaan obat,
24)
yang sebelumnya
3=kepatuhan
didahului oleh
tinggi (skor 25)
proses konsultasi

antara pasien (dan

atau keluarga pasien

sebagai orang kunci

dalam kehidupan

pasien) dengan

dokter sebagai

penyedia jasa

medis(8)

Tabel 3.1. Definisi Operasional

3.4 Jenis dan Rancangan


Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analisis

observasional dengan rancangan cross sectional yaitu metode penelitian yang


mempelajari korelasi antara factor-faktor beresiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat(24).

Pada penelitian ini,peneliti melakukan penelitian dengan membagikan

kuisioner dan melakukan wawancara kepada responden dalam waktu yang

bersamaan.

3.5 Lokasi dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di 11 puskesmas Kota Kupang pada bulan Juli -

Agustus 2017.

3.6 Populasi dan Sampel


3.6.1. Populasi
Penderita kusta di Puskesmas di Kota Kupang periode Januari 2016 - Agustus

2017 yang berjumlah 59 orang.


3.6.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil secara non-probability sampling

dengan teknik Total Sampling yaitu teknik penentuan sampel dimana

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan sampel

menggunakan total sampling karena populasi kecil dan jumlah sampel kurang

dari 100(25). Dari teknik pengambilan sampel tersebut didapatkan 59 responden

yang merupakan penderita kusta di 11 puskesmas di Kota Kupang.

3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


3.7.1. Kriteria Inklusi
1. Penderita kusta yang terdaftar di Puskesmas di Kota Kupang dan telah

diberikan regimen Multidrug therapy (MDT).


2. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent

3.7.2. Kriteria Eksklusi

1. Penderita kusta anak (0-11 tahun)


2. Penderita kusta yang telah meninggal
3. Penderita kusta yang telah pindah fasilitas kesehatan
4. Penderita kusta yang sedang sakit berat yang tidak bisa ditemui
5. Penderita kusta yang tidak tinggal dengan keluarga
6. Penderita kusta yang sedang mengkonsumsi obat-obatan lain selain obat

kusta.

3.8 Alur Penelitian dan Cara Kerja


3.8.1 Alur Penelitian

Mengajukan judul Membuat proposal Kaji Etik


proposal penelitian kedokteran

Menentukan populasi

Persetujuan setelah penjelasan

Masuk dalam Kriteria Inklusi


kriteria
eksklusi Penentuan sampel
Tidak dijadikan penelitian
sampel
Pemberian kuesioner dan
wawancara sesuai dengan
faktor yang akan diteliti
Penyajian data dalam
laporan hasil Pengolahan dan analisis
penelitian data secara statistik
Skema 3.2. Alur penelitian
3.8.2 Cara Kerja
Tahap tahap proses pengolahan data:

a. Editing
Hasil wawancara dan kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan perlu

disunting terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan

kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner


(26)
.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan (26).


c. Memasukkan data (Input)
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau

software komputer (26).


d. Pembersihan data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi (26).

3.9 Analisis Data


3.9.1 Identifikasi Data
3.10.1 Identifikasi Data

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban kuesioner dan wawancara.
b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data mengenai jumlah pasien yang

diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Puskesmas Kota Kupang.

3.9.2 Jenis Pengolahan Data

Data dianalisa dan diinterpretasikan dengan menggunakan program komputer

dengan tahapan sebagai berikut :

1. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karateristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel yang

disajikan dalam bentuk tabel, gambar diagram maupun grafik(24).


2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan

kekuatan hubungan antara dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan

terikat. Uji statistik data digunakan bantuan program pada komputer dengan

uji Chi-square, bila tidak memenuhi persyaratan maka digunakan uji

Kolmogorov-smirnov sebagai uji alternatif(24).


3. Analisis multivariat
Analisis multivariate yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi

logistik, hal ini dikarenakan variable terikat berbentuk kategori(24).

3.10 Jadwal Kegiatan Penelitian

Uraian/ Waktu Pelaksanaan (bulan) 2017


No Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
kegiatan
Penyusunan
1.
Proposal
Seminar
2.
Proposal
Pengumpulan
3.
data
Pengolahan
4.
Data
5. Analisis Data
Penyusunan
6.
Laporan
7. Seminar Hasil

8. Ujian Skripsi

3.11 Rencana Anggaran

No Uraian Volume Biaya Total Biaya


Satuan
1 Kertas HVS A4 80 2 Rim Rp. 55.000,- Rp. 110.000,-
gram
2 Fotokopi 400 lembar Rp. 250,- Rp. 100.000,-
3 Reward Responden 60 pcs Rp. 20.000 Rp. 1.200.000,-
TOTAL Rp. 1.310.000,-
DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang: 2013.

2. Kemenkes RI, 2015. InfoDaTIN Kusta. Jakarta: Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI Kementerian Kesehatan RI.

3. Kemenkes RI, 2012. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta.

Jakarta: Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan

Lingkungan.

4. WHO. 2012. Weekly Epidemiological Record. Nomor 27,49 : 216-316.


5. Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang: 2014.

6. Dinas Kesehatan Kota Kupang. Profil Kesehatan Kota Kupang. Kupang: 2015.

7. Kar, S., Ahmad, S., & Pal, R. (2010). Current Knowledge Attitudes, and

Practices of Healthcare Providers about Leprosy in Assam, India. Journal of

Global Infectious Diseases, 2(3), 212215. doi:10.4103/0974-777X.68527).

8. Horne, R.2006. Compliance, Adherence, dan Concordance : Implications for

Asthma Treatment. CHEST, Official Publication of America College of Chest

physicians, 130:65-72

9. Riani,K.2015.Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dukungan Keluarga Terhadap

Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Aceh Utara.Tesis.Banda

Aceh:Universitas Syiah Kuala.

10. Soedarto. Penyakit Menular di Indonesia. Surabaya.Sagung Seto; 2009.


11. Departemen Kesehatan RI.2009.Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit

Kusta,Jakarta: Ditjen PPM & PLP.


12. Hutabrat, B. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kepatuhan

Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Asahan Tahun 2007. Thesis.


13. Daili SF, Zubier F. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin FKUI. VII. Jakata; Badan

Penerbit FK UI; 2015.


14. Djuanda A, Menaldi S linuwih, Wisesa T wardhani, Ashadi L norawati. Kusta

Diagnosis dan Pelaksanaan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.


15. Departemen Kesehatan RI.2000.Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit

Kusta,Jakarta: Ditjen PPM & PLP.


16. McDougall AC, Yuasa Y. Atlas Kusta. Edisi Baha. Menaldi DSL, Hasibuan DY,

Mutak A, editors. Sasakawa memorial Health Foundation; 2005.


17. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Kementerian

Kesehatan RI; 2012.


18. Fauziyah N. Faktor yang berhubungan dengan Drop Out pengobatan pada

penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Salatiga

[Internet]. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2010. Diakses dari:

http://lib.unnes.ac.id/3128/1/6311.pdf.
19. Erawatyningsih E, Purwanta, Subekti H. Faktor faktor yang mempengaruhi

ketidakpatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru. Berita Kedokteran

Masyarakat [Internet]. September 2009 [dikutip 19 April 2017]; 25(3): 117-124.


20. Sianturi R. Analisis faktor yang berhubungan dengan kekambuhan TB paru

(studi kasus di BKPM Semarang tahun 2013). UJPH [Internet]. 2014 [dikutip 19

April 2017]; 3(1).

21. Perdana P. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat

Penderita TB Paru Di Puskesmas Kecamatan Ciracas (Skripsi).Jakarta Timur:

FIIK Universitas Pembangunan Nasional;2008

22. Muhari, Andy. 2011. Faktor Resiko Kejadian Kusta. Jurnal Penelitian Kesmas,

Vol 9. PP 174-182. Diambil dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kesmas.

Diakses tanggal 17 April 2017.

23. Anonim.2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Kbbi.wesb.id. diakses

pada tanggal 9 April 2017, pukul 15.35 WITA. Kupang.


24. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta; 2010.
25. Sastroamoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Sagung

Seto;2014.
26. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan 2012. PT. Bineka Cipta;

2012.

KUISIONER
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT
PENDERITA KUSTA DI KOTA KUPANG TAHUN 2017
KETERANGAN WAWANCARA

1. No. Urut kuisioner : ......


2. Tanggal wawancara : ..
IDENTITAS RESPONDEN
4. Nama : ...
5. Umur (Thn) : ...
6. Jenis kelamin : ...
7. Pekerjaan : ...........
8. Alamat : ...
PENGETAHUAN
9. Menurut bapak/ibu apakah penyebab penyakit kusta?
a. Disebabkan oleh kuman kusta
b. Disebabkan oleh setan
c. Penyakit turunan
d. Merupakan penyakit karena kutukan Tuhan
e. Tidak tahu
10. Menurut bapak/ibu bagaimana tanda awal dari penyakit kusta?
a. Bercak putih atau kemerahan dikulit dah hilang rasa
b. Bercak hitam
c. Benjol-benjol
d. Ada pembengkakan
e. Tidak tahu
11. Menurut bapak/ibu bagaimana cara penularannya?
a. Kontak langsung dan lama
b. Melalui udara
c. Melalui luka
d. Melalui binatang
e. Tidak tahu
12. Menurut bapak/ibu bagaimana jika penderita teratur minum obat?
a. Akan sembuh dan tidak menular lagi
b. Tidak menular lagi
c. Dapat menular lagi
d. Dapat kambuh lagi
e. Tidak tahu
13. Menurut bapak/ibu apa akibat bila tidak selesai pengobatan penyakit kusta?
a. Sumber penularan
b. Bertambah parah
c. Kuman penyakit sudah mati
d. Kuman penyakit tidak menular lagi
e. Tidak tahu
14. Menurut bapak/ibu setelah minum obat apakah hal dibawah ini terjadi?
a. Warna kulit hitam, buang air kecil warna merah
b. Gatal-gatal dan kemerah-merahan pada kulit
c. Pusing
d. Muntah
e. Tidak tahu
f.
PENGHASILAN
15. Berapa penghasilan rata-rata bapak/ibu setiap bulannya?
a. Akan sembuh dan tidak menular lagi
b. Tidak menular lagi
c. Dapat menular lagi
d. Dapat kambuh lagi
e. Tidak tahu
LAMA MINUM OBAT
16. Sudah berapa lama bapak/ibu minum obat kusta?
a. < 12 bulan
b. 12 bulan
EFEK SAMPING OBAT
17. Apakah bapak/ibu pernah buang air kecil berwarna merah selama minum obat?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah bapak/ibu pernah buang air besar berwarna merah selama minum obat?
a. Ya
b. Tidak
19. Apakah bapak/ibu pernah menderita gatal-gatal yang hebat/bintik-bintik merah
atau gelap pada kulit selama minum obat?
a. Ya
b. Tidak
20. Apakah bapak/ibu pernah mengalami warna kulit menjadi hitam/gelap selama
minum obat?
a. Ya
b. Tidak

PERAN KELUARGA
21. Selama bapak/ibu menderita kusta apakah pernah dikucilkan oleh keluarga?
a. Pernah
b. Tidak pernah
22. Selama bapak/ibu menjalankan pengobatan apakah keluarga pernah
memberikan saran agar minum obat teratur
a. Pernah
b. Tidak pernah
23. Selama pengobatan apakah keluarga pernah memberikan bantuan biaya
transport?
a. Pernah
b. Tidak pernah
24. Selama minum obat, apakah bapak/ibu pernah diawasi oleh keluarga?
a. Pernah
b. Tidak pernah
25. Selama minum obat apakah anggota keluarga pernah menggantikan untuk
mengambilkan obat ke puskesmas?
a. Pernah
b. Tidak pernah
PERAN PETUGAS KESEHATAN
26. Apakah petugas kesehatan pernah menjelaskan/memberikan penyuluhan tentang
penyakit yang bapak/ibu derita?
a. Pernah
b. Tidak pernah

27. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan minum obat secara teratur
sesuai takaran?
a. Pernah
b. Tidak pernah
28. Apakah petugas kesehatan pernah menyampaikan bahayanya apabila tidak
minum obat secara teratur?
a. Pernah
b. Tidak pernah
29. Kalau bapak/ibu ke puskesmas/fasilitas kesehatan, apakah petugas kesehatan
pernah memberikan pesan kepada bapak/ibu??
a. Pernah
b. Tidak pernah
30. Selama bapak/ibu sakit, apakah pernah didatangi oleh petugas kesehatan?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Kuisioner MARS (Medication Adherence Rating Scale)

Pertanyaan Pilihan pertanyaan

Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


kadang pernah

Saya lupa minum obat saya

Saya mengubah dosis obat


saya

Saya berhenti minum obat


saya untuk beberapa waktu

Saya memutuskan untuk


tidak menaati dosis
Saya minum obat kurang
dari aturan yang tertera

Anda mungkin juga menyukai