Anda di halaman 1dari 9

30

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan case control yang merupakan

penelitian dengan membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok

kontrol untuk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya

paparan.

Rancangan penelitian case control dapat di gambarkan sebagai berikut :

Terekspos
Kasus (terpapar)
Tidak Terekspos

Populasi
(Sampel)

Terekspos
Kontrol (tidak
terpapar)
Tidak Terekspos

Gambar 4.1 Skema rancangan case control

4,2 Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di desa Waimital Kecamatan Kairatu

Kebupaten Seram Bagian Barat.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan Juni 2022.


31

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang ada di desa

Gemba pada kelompok tani sayur ngudi buko berjumlah 40 petani/responden.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah karateristik yang di miliki oleh

populasi yang di gunakan untuk penelitian. Sampel dalam penelitian ini

terdiri dari kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan menggunakan

perbandingan 1:1 yang artinya kasus = 1 (36 responden) dan kontrol = 1 (36

responden) sehingga berjumlah 72 sampel/responden.

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proposive

Random Sampling dengan rumus pengambilan sampel menggunakan rumus

Slovin sebagai berikut :

N
n=
(1+N (d²)
dimana :
n = Besar sampel
N = Jumlah besar populasi
d = Nilai kepercayaan (0,05) ²
Jadi :
N
n=
1+N (d²)
32

40
=
1+ 40 (0,05)²
40
=
1 + 40. 0,0025
40 40
= = = 36
1 + 0,1 1,1
= 36 sampel/responden
4.4. Variabel Penelitian

4.5.1. Variabel Bebas (Variable Independent)

Variabel merupakan yang dapat mepengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulya veriabel terikat (Dependent). Variabel bebas

pada peneletian ini adalah jenis kelamin, masa kerja, frekuensi penyemprotan

dan penggunaan APD.

4.5.1 Variable Terikat (Variabel Dependent)

Variabel terikat merupakan variable yang di pengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variable bebas (independen). Variable terikat

pada penelitian ini adalah gejala keracunan pestisida.

4.5 Defenisi Operasional dan Pengukurannya

Variabel Defenisi Opersional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Variabel Independen
Jenis kelamin petani
1 = laki-laki
penyemprot pestisida
2 = perempuan
Jenis Kelamin yang dijadikan Nominal
(UU RI Nomor 36 Tahun
sebagai responden
2009 Tentang Kesehatan)
33

1 = masa kerja lama (≥ 10


tahun)
Lama bekerja sebagai 2 = masa kerja baru (< 10
petani penyemprot tahun)
pestisida hingga saat (Peraturan Menteri Tenaga
Ordinal
Masa Kerja dilakukan penelitian Kerja RI Nomor:
yang dinyatakan PER-03/MEN/1986 Tentang
dalam satuan tahun Syarat-Syarat Keselamatan
dan Kesehatan di Tempat
Kerja yang Mengelola
Pestisida)
Penggunaan Kebiasaan pemakaian Observasi 1 = buruk (menggunakan < 3 Ordinal
APD Alat Pelindung Diri dan jenis APD)
(APD) saat kuesioner 2 = baik (menggunakan ≥ 3
melakukan jenis APD)
penyemprotan (Peraturan Menteri Tenaga
pestisida. Kerja dan Transmigrasi RI
Nomor
Per.08/MEN/VII/2010
Tentang Alat Pelindung Diri)
Frekuensi Jumlah penyemprotan Kuesioner 1= ≥ 2 x/minggu Ordinal
penyemprotan yang dilakukan 2 = < 2 x/minggu
responden dalam 1 (Peraturan Menteri Tenaga
minggu Kerja RI Nomor:
PER-03/MEN/1986 Tentang
Syarat-Syarat Keselamatan
dan Kesehatan di Tempat
Kerja yang Mengelola
Pestisida)
Variabel Dependen
Keterpaparan Keadaan seseorang 1. Terpapar jika nilai skor Ordinal
pestisida pada saat melakukan Kuesioner jawaban > dari nilai median
penyemprotan dengan 2. Tidak terpapar jika nilai
menggunakan skor jawaban ≤ nilai
pestisida pada median
tanaman

4.6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner, lembar

observasi dan berupa alat tulis menulis.


34

4.7. Prosodur Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang ditemukan dari hasil proses penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari data kelompok tani yang

ada di Desa Waimital.

4.8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Editing, biasanya di lakukan untuk memerikasa kelengkapan dan

kebenaran data seperti pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi

pengisian setiap jawaban keosioner. Editing juga meneliti lagi daftar

pertanyaan yang telah di isi apakah yang di tulis di situ benar atau

sudah sesuai dengan yang di maksud.

b. Coding, adalah proses mengklasifikasikan data dan pemberian kode

jawaban responden. Dilakukan saat pembuatan koesioner untuk

mempermudah pengolahan data selanjutnya.

c. Entry, merupakan proses memasukan data hasil koesioner yang suda di

berikan kode pada masing – masing variable, kemudian di lakukan

anlisis data dengan memasukan data – data tersebut dengan software

statistik untuk di lakukan univariat.

d. Cleaning, merupakan pengecekan kembali data yang telah di masukan

untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan

demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.


35

e. Tabulating, yang mengelompokan data sesuai variabel akan diteliti

guna memudahkan analisis data.

2. Analisis Data

Uji statistik yang digunakan adalah uniivariat dan bivariat dengan

menggunakan jasa komputerisasi yakni Program Statistical Product and

Service Solution (SPSS). Dalam analisis data meliputi:

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan dari tiap variabel dari hasil penelitian

berupa distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

b. Analisis bivariat

(O−E)²
∑ Analisis bivariabel dilakukan untuk melihat hubungan
E

antara variabel-variabel independen dan variabel dependen menggunakan data

kategorik, maka uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat (X2)

dengan taraf signifikasi (α) 0,05% atau tingkat kepercayaan 95% dengan

rumus:

(O−E) ²
X² = ∑
E

Dimana :
X² : Chi Square
O : Nilai observasional (pengamatan)
E : Nilai Expected (harapan)
∑ : Sigma
Interpretasi: Hipotesis Alternatif diterima bila X² hitung > X² tabel
36

Uji statistik yang digunakan untuk membandingkan antara kasus dan

kontrol terhadap faktor risiko (variabel independent) adalah menggunakan

tabel 2 x 2 dan dilakukan perhitungan Odds Ratio (OR) Tujuan dilakukannya

analisis multivariat adalah :

a. Mengetahui variabel independen mana yang paling besar pengaruhnya

terhadap variabel dependen

b. Mengetahui variabel independen berhubungan dengan variabel

dipengaruhi variabel lain atau tidak.

Tabel 4.1 Kontingensi 2x2 untuk Odds Ratio (RO)

Kelompok Studi
Faktor Risiko Total
Kasus Kontrol
+ a b a+b
- c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Keterangan :

a : jumlah kasus dengan faktor risiko positif (+)

b : jumlah kontrol dengan faktor risiko positif (+)

c : jumlah kasus dengan faktor risiko negatif (-)

d : jumlah kontrol dengan faktro risiko negatif (-)

Selain itu untuk menghitungan estimasi besar risiko masing-

masing variabel terikat dihitung digunakan nilai Odds Rasio (OR).

OR : Odds Ratio dalam kejadian diabetes mellitus


37

a/b : rasio antara jumlah kasus dengan faktor risiko positif (+) dan

jumlah control dengan faktro risiko positif (+)

c/d : rasio antara jumlah kasus dengan factor risiko negatif (-) dan

jumlah kontrol dengan factor risiko negatif (-)

Untuk menentukan apakah nilai OR yang telah diperoleh

mempunyai pengaruh kemaknaan maka harus dihitung besarnya nilai batas

atas maupun nilai bawah. Nilai batas atas dan nilai batas bawah dapat

dihitung berdasarkan rumus. (Pengujian tes hipotesis terhadap nilai OR

dilakukan dengan cara menemukan interval keperayaan (CI) untuk OR) :

1) CI upper = 𝑂𝑅 (𝜀−𝐹)

2) CI lower = 𝑂𝑅 (𝜀𝐹)

Ketentuan digunakan Odss Ratio tersebut adalah :

1. Interval kepercayaan atau confidence interval sebesar 95 %

2. Nilai kemaknaan untuk melihat hubungan faktor risiko dengan kasus

ditentukan berdasarkan pada limit, dikatakan memiliki hubungan

bermakna jika upper limit dan Lower limit tidak mencakup nilai 1.

Interpretasi :

a. OR>1:menunjukkan bahwa variabel independen merupakan faktor

risiko dalam gejala keracunan pestisida

b. OR=1:menunjukkan bahwa variabel independen bukan merupakan

faktor risiko dalam gejala keracunan pestisida

c. OR<1: menunjukkan bahwa variabel independen merupakan faktor

protektif dalam gejala keracunan pestisida


38

4.10. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Responden bersedia diteliti, setelah diberikan permintaan menjadi

responden harus mencantumkan tanda tanggan. Jika respondent menolak

untuk diteliti maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati

hak – hak responden.

2. Tanpa Nama( Anonimity )

Untuk menjaga kerahasiaan respondent, peneliti tidak mencantumkan

nama respondent. Peneliti hanya mencantumkan nama inisialresponden.

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang di berikan harus

dirahasikan sehingga tidak perlu mencantumkan nama identitas subjek.

3. Kerahasiaan ( Confidentiality )

Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang di berikan

harus di rahasikan.Kerahasiaan responden dan informasi yang telah di

kumpulkan di jamin oleh peneliti.Data tersebut hanya disajikan dan

dilaporkan kepada beberapa kelompok yang berhubungan dengan

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai