Kasus Yang Dapat Ditangani Dengan Hipnoterapi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

A.

Kasus yang dapat ditangani dengan Hipnoterapi

Kasus seperti apa saja yang bisa mendapatkan hipnoterapi? Erwin mengungkapkan,
pasien dengan kasus kecemasan dan fobia adalah yang paling sering mendapatkan
hipnoterapi. Bagi pasien yang mengalami gangguan kecemasan sehingga cemas pula untuk
menelan obat, hipnoterapi adalah tindakan yang utama. Gangguan kesehatan bioplasmik
(aura dan chakra), ungkap Erwin, sudah tentu harus diatasi dengan hipnoterapi. Ini karena
obat - obatan kimia tidak mampu mencapai bioplasmik tersebut. Gangguan kesehatan
bioplasmik dapat dilihat dari menurunnya ketahanan mental maupun fisik, serta berbagai
bentuk alergi. Hipnoterapi juga dilakukan untuk pasien dengan gangguan psikosomatik.
Sedangkan untuk gangguan fisik murni (somatik), hipnoterapi berperan sebagai penunjang.
Kasus kebutaan histerik, yakni kebutaan yang timbul setelah mengalami trauma
psikis, juga dapat diobati dengan hipnoterapi. Seperti halnya jenis terapi lainnya, harus ada
indikasi (alasan) untuk menggunakan hipnoterapi. Selain itu, terapi jenis ini digunakan bila
manfaatnya lebih besar dari pada kerugian yang mungkin timbul.
Lebih lanjut, hipnoterapi mempunyai manfaat sebagai berikut: Pada anak-anak,
hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti gigit kuku, menghisap jari, gagap,
ngompol, alergi / kulit merah-merah. Hipnoterapi juga diterapkan pada pasien autisme.
Pada pasien dewasa, hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti
masturbasi, merokok, judi, insomnia, penyakit kulit, kleptomania, phobia, trauma pskologis
(kekerasan, perkosaan), serta dapat mempercepat penyembuhan ketergantungan narkoba. Di
samping itu juga dapat membantu mengatasi luka bakar, melenyapkan timbulnya kutil, serta
mampu menyembuhkan penyakit seperti asma, sinusitis, arthritis, mabuk laut, gangguan
menstruasi, tekanan darah tinggi, stroke, impotensi, mengatasi rasa sakit (kasus kanker,
persalinan, dan cabut gigi ). Hipnotis juga digunakan untuk mengatasi kecemasan bawah
sadar sehingga pasien mampu untuk menghadapi realitas, seperti pada kasus phobia, cemas,
gangguan psikomatik, ataupun kebiasaan buruk (bad habits)
Di bidang psikologi belajar, hipnotis dapat diarahkan untuk mengingkatkan
konsentrasi, daya ingat, kreatifitas, ataupun kesiapan menghadapi ujian. Sementara di bidang
industri, hipnotis bermanfaat untuk meningkatkan mutu SDM sehingga diharapkan mampu
menghadapi situasi kompetitif dan efektif dalam menjalani tugas Arp.
Indikasi Hipnoterapi :
Menurut Peterfy (1973) dalam Romy Novrizal (2010), mengemukakan bahwa secara
garis besar hipnoterapi digunakan untuk menangani gangguan-gangguan seperti:
a. Gangguan psikosomatik, yaitu gangguan yang dialami berupa faktor psikologis
yang mempengaruhi kondisi fisik, jadi gejala yang nampak adalah gejala fisik.
Gangguan ini meliputi sistem kardiovaskuler, pernafasan, endokrin,
gastrointestinal, dermatologi, dan genitourinary. Hipnosis efektif pada beberapa
gangguan SSP, seperti insomnia, nyeri kepala, gagap, tik, dan lain-lain.
b. Gangguan psikiatrik, yaitu gangguan yang dialami berupa faktor psikologis yang
gejalanya nampak pada area psikologis. Hipnosis digunakan untuk mengatasi
beragam neurosis konversi, kecemasan, fobia, obsesi-kompulsif, depresi reaktif
atau depresi neurotik, dan neurotik pasca trauma.
c. Kasus-kasus pada bidang lain, seperti anastesi, nyeri persalinan, ekstraksi gigi,
mengatasi obstipasi atau retensi urin pasca bedah.

Keterkaitan Indikasi Pada Kasus :


Pada kasus diatas ada berkaitan dengan indikasi pada hipnoterapi. Karena pada kasus tersebut
terdapat beberapa point yang ada dalam indikasi hipnoterapi tersebut.
http://docslide.net/documents/hipnoterapi-562babe4ab4c4.html

Anda mungkin juga menyukai