Anda di halaman 1dari 4

TAWAF DAN KESEHATAN

Thawaf merupakan Salah satu rukun yang tidak bisa ditinggalkan dalam
pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Selain sebagai ibadah, thawaf memiliki
keutamaan dan energi yang sangat dahsyat. Dan hanya bisa dirasakan oleh
masing-masing individu sesuai kualitas dan pengalaman ibadahnya.

Thawaf secara harfiyah berarti berputar. Sedang menurut syariat adalah


mengelilingi kabah sebanyak tujuh putaran deangan posisi kabah berada di
sebelah kiri kita, bukan di sebelah kanan dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah SWT.

Berputar akan membentuk sudut 360 derajat. Dan kenyataannya seluruh


alam ini pun ikut berputar membentuk sudut 360 derajat. Bumi dan bulan
mengitari matahari selama 1 tahun membentuk putaran dan sudut 360
derajat. Demikian juga halnya planet-planet lain di angkasa. Mereka dalam
porosnya masing-masing berputar dalam lingkaran galaksi. Dan arah putaran
planet-planet pun sama dengan arah putaran thawaf, yakni berlawanan
dengan arah jarum jam, ini yang menyebabkan tidak cepat lelahnya orang
berthawaf karena seirama dengan arah putaran bumi.

Putaran ke arah kiri juga sesuai dengan arah putaran baling-baling


helicopter. Mengapa helicopter mempunyai baling-baling berputar se arah
dengan putaran orang yang thawaf? Karena putaran seperti itulah yang
dapat mengangkat badan pesawat ke atas. Ini sesuai dengan sebuah
keterangan bahwa orang yang berthawaf, pahalanya akan diangkat seperti
para malaikat yang bertahwaf mengelelilingi arsy.

Adapun putaran thawaf yang berlawanan dengan arah jarum jam


mengandung hikmah menapaki dan merenungkan waktu yang telah
dilaluinya, apakah waktu yang kita lewati diisi dengan hal poistif atau
negative?. Ini sesuai dengan anjuran Allah SWT yang berfirman: dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (QS. Al-Hasyr: 18)

Kekuatan Niat
Tahap awal yang harus dilakukan sebelum menjalani thawaf atau
ibadah yang lain adalah niat. Niat adalah rukun yang tidak bisa
ditinggalkan, dan ibadah tidak sah apabila tidak diniat kan.
Niat terletak di prefrontal cortex, disanalah dilakukan pertimbangan
untuk merencanakan perbuatan, sebagai komponen yang mengarahkannya
secara sadar, untuk melakukan sesuatu atau tidak. Sistem pengambilan
keputusan bekerja sangat cepat yaitu dalam hitungan sepersekian detik. Ia
dimulai dari daerah visual cortex (penglihatan yang melihat sebuah benda).
Masukan ini dikirim ke visual association area (memori penglihatan) untuk
dilacak. Sementara itu dari auditory cortex (pendengaran), termonitor bunyi
yang dilacak di auditory association area (memori bunyi). Semua informasi
ini diolah di processing of multisensorial information (prosesor memori
terpadu).
Kesimpulannya, suatu mobil berkecapatan tinggi sedang melaju
kearahnya, dikirim ke prefrontal cortex untuk menetapkan niat dan membuat
perencanaan sikap.
Dengan pertimbangan yang dilakukan oleh akal dan nafsu, niat
diambil dan perencanaan dibuat. Perintah dikirimkan ke brocas area
(antisipasi) dan motor association cortex untuk melakukan tindakan yang
memadai.
Niat berdasarkan ilmu dan informasi yang memadai, memudahkan
amal untuk istiqamah. Selain itu memudahkannya dengan menetapkan hati.

Thawaf Untuk Sehat

Dikisahkan bahwa ibadah pertama kali yang dilakukan Nabi Adam setelah
turun dari langit adalah thawaf. Lalu, para malaikat menemuinya sambil
berkata, "Semoga ibadahmu mabrur wahai Adam, dan kami pun telah
melakukan tawaf di Baitullah ini sejak dua ribu tahun sebelum kamu."
Demikian diceritakan Muhammad bin Munkadir.

Begitu pula ketika para malaikat merasa bersalah karena telah membantah
Allah SWT, mereka segera berthawaf untuk menebus kesalahannya.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa melakukan thawaf di Baitullah maka
Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan satu keburukan bagi
setiap langkahnya." (HR Al Azraqy).

Dalam Hadits yang lainnya, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya pada


setiap hari, Allah menurunkan 120 rahmat, 60 untuk orang-orang yang
berthawaf, 40 untuk orang yang shalat, dan 20 lagi untuk orang yang
memandangi Ka'bah." (HR Al Azraqy)

Di dalam lafaznya, makna kebaikan dan rahmat masih bersifat umum.


Kebaikan ini meliputi kebaikan dunia, akhirat dan lahir - batin. Kebaikan ini
bisa berupa energi dahsyat yang memancarkan kekuatan pada diri Anda.
Karenanya, segala aspek yang akan menghalangi keinginan, cita-cita, dan
kesuksesan Anda menjadi luluh.

Ka'bah adalah sebagai pusat konsentrasi ibadah shalat, karena menjadi arah
kiblat. Ka'bah juga telah mendapatkan perlakuan istimewa dari Allah dan
makhluk-makhluknya.

Di dalam buku yang lain di ceritakan juga sejarah Ka'bah. Tidak pernah ada
seorang pun yang berhasil ketika hendak berbuat jahat terhadap Ka'bah.
Bahkan, jika ada orang yang hendak berbuat zalim terhadap kita,
berlindunglah kepadanya. Karena sesungguhnya Ka'bah memunyai pemilik
yang akan mendengarkan keluhan dan masalah yang kita alami.

Oleh sebab itu, bagi Anda yang berkesempatan melaksanakan haji atau
umrah, perbanyaklah thawaf. Thawaf ibarat pintu yang akan menghantarkan
Anda ke ruang rahmat, kebaikan, dan pengabulan doa Anda

Jika kita melihat orang-orang yang sedang berthawaf dari layar televisi atau
dari lantai tiga atap masjidil Haram, maka kita akan merasa nikmat melihat
pemandangan itu. Namun jika kita masuk ke dalamnya dan ikut berthawaf,
maka kita akan merasakan sesak dan sulitnya melakukan thawaf itu. Namun
meski sulit dan berdesakan bahkan tersikut, kita tidak akan membalas
sikutan atau menyakiti orang, bahkan kita tetap konsentrasi mengelilingi
kabah hingga usai.

Ini sama dengan jika kita melihat kehidupan ini secara zahir. Begitu indahnya
kita melihat dunia dan isinya. Akan tetapi jika kita hidup dan bergelut dii
dunia ini, ternyata tidak seindah pandangan mata kita. Dalam kehidupan ini
tidak jarang kita tersikut dan terdesak pihak lain. Akan tetapi jika kita
memaknai hidup seperti thawaf, maka meskipun kita disikut orang, kita tidak
akan sikut kanan sikut kiri. Kita harus konsentrasi menyelesaikan thawaf
(putaran) hidup kita dengan husnul khatimah.
Sisi lain dari rahasia Thawaf adalah disunnahkannya kita idhtiba, yakni
membuka bagian bahu kanan serta berlari-lari kecil di tiga putaran pertama.
Hal ini pernah dilakukan Rasulullah saw saat pertama umroh ke Makkah
setelah beliau hijrah ke Madinah. Saat itu, Rasulullah saw mendapat berita
dari malaikat Jibril bahwa kedatangan orang-orang muslim ke Makkah akan
diejek oleh orang Quraisy dari arah Jabal Abu Qubais, bahwa orang-orang
Muslim Madinah kurus-kurus dan berpenyakitan.

Mendengar berita itu, Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk


melakukan idhtiba (membuka bagian bahu kanannya) dan berlari-lari kecil
pada tiga putaran pertama thawaf. Hal ini untuk menunjukkan izzah
(kemuliaan) kaum muslimin, bahwa kaum kaum muslimin kekar dan sehat-
sehat, tidak seperti yang disangka dan dituduhkan oleh orang Quraisy.

Pasalnya, siapa pun yang melaksanakan tawaf, akan merasa sangat dekat
dengan Allah SWT.

Dengan demikian, thawaf adalah kebutuhan kita, kebutuhan alam, dan


kebutuhan rohani kita.
Subhanallah!, tidak ada suatu syariat dan harakat (gerakan) dalam ibadah,
melainkan mempunyai hikmah dan tujuan yang Allah SWT rencanakan.
Wallahu alam bish-shawab.

Anda mungkin juga menyukai