Thawaf merupakan Salah satu rukun yang tidak bisa ditinggalkan dalam
pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Selain sebagai ibadah, thawaf memiliki
keutamaan dan energi yang sangat dahsyat. Dan hanya bisa dirasakan oleh
masing-masing individu sesuai kualitas dan pengalaman ibadahnya.
Kekuatan Niat
Tahap awal yang harus dilakukan sebelum menjalani thawaf atau
ibadah yang lain adalah niat. Niat adalah rukun yang tidak bisa
ditinggalkan, dan ibadah tidak sah apabila tidak diniat kan.
Niat terletak di prefrontal cortex, disanalah dilakukan pertimbangan
untuk merencanakan perbuatan, sebagai komponen yang mengarahkannya
secara sadar, untuk melakukan sesuatu atau tidak. Sistem pengambilan
keputusan bekerja sangat cepat yaitu dalam hitungan sepersekian detik. Ia
dimulai dari daerah visual cortex (penglihatan yang melihat sebuah benda).
Masukan ini dikirim ke visual association area (memori penglihatan) untuk
dilacak. Sementara itu dari auditory cortex (pendengaran), termonitor bunyi
yang dilacak di auditory association area (memori bunyi). Semua informasi
ini diolah di processing of multisensorial information (prosesor memori
terpadu).
Kesimpulannya, suatu mobil berkecapatan tinggi sedang melaju
kearahnya, dikirim ke prefrontal cortex untuk menetapkan niat dan membuat
perencanaan sikap.
Dengan pertimbangan yang dilakukan oleh akal dan nafsu, niat
diambil dan perencanaan dibuat. Perintah dikirimkan ke brocas area
(antisipasi) dan motor association cortex untuk melakukan tindakan yang
memadai.
Niat berdasarkan ilmu dan informasi yang memadai, memudahkan
amal untuk istiqamah. Selain itu memudahkannya dengan menetapkan hati.
Dikisahkan bahwa ibadah pertama kali yang dilakukan Nabi Adam setelah
turun dari langit adalah thawaf. Lalu, para malaikat menemuinya sambil
berkata, "Semoga ibadahmu mabrur wahai Adam, dan kami pun telah
melakukan tawaf di Baitullah ini sejak dua ribu tahun sebelum kamu."
Demikian diceritakan Muhammad bin Munkadir.
Begitu pula ketika para malaikat merasa bersalah karena telah membantah
Allah SWT, mereka segera berthawaf untuk menebus kesalahannya.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa melakukan thawaf di Baitullah maka
Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan satu keburukan bagi
setiap langkahnya." (HR Al Azraqy).
Ka'bah adalah sebagai pusat konsentrasi ibadah shalat, karena menjadi arah
kiblat. Ka'bah juga telah mendapatkan perlakuan istimewa dari Allah dan
makhluk-makhluknya.
Di dalam buku yang lain di ceritakan juga sejarah Ka'bah. Tidak pernah ada
seorang pun yang berhasil ketika hendak berbuat jahat terhadap Ka'bah.
Bahkan, jika ada orang yang hendak berbuat zalim terhadap kita,
berlindunglah kepadanya. Karena sesungguhnya Ka'bah memunyai pemilik
yang akan mendengarkan keluhan dan masalah yang kita alami.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang berkesempatan melaksanakan haji atau
umrah, perbanyaklah thawaf. Thawaf ibarat pintu yang akan menghantarkan
Anda ke ruang rahmat, kebaikan, dan pengabulan doa Anda
Jika kita melihat orang-orang yang sedang berthawaf dari layar televisi atau
dari lantai tiga atap masjidil Haram, maka kita akan merasa nikmat melihat
pemandangan itu. Namun jika kita masuk ke dalamnya dan ikut berthawaf,
maka kita akan merasakan sesak dan sulitnya melakukan thawaf itu. Namun
meski sulit dan berdesakan bahkan tersikut, kita tidak akan membalas
sikutan atau menyakiti orang, bahkan kita tetap konsentrasi mengelilingi
kabah hingga usai.
Ini sama dengan jika kita melihat kehidupan ini secara zahir. Begitu indahnya
kita melihat dunia dan isinya. Akan tetapi jika kita hidup dan bergelut dii
dunia ini, ternyata tidak seindah pandangan mata kita. Dalam kehidupan ini
tidak jarang kita tersikut dan terdesak pihak lain. Akan tetapi jika kita
memaknai hidup seperti thawaf, maka meskipun kita disikut orang, kita tidak
akan sikut kanan sikut kiri. Kita harus konsentrasi menyelesaikan thawaf
(putaran) hidup kita dengan husnul khatimah.
Sisi lain dari rahasia Thawaf adalah disunnahkannya kita idhtiba, yakni
membuka bagian bahu kanan serta berlari-lari kecil di tiga putaran pertama.
Hal ini pernah dilakukan Rasulullah saw saat pertama umroh ke Makkah
setelah beliau hijrah ke Madinah. Saat itu, Rasulullah saw mendapat berita
dari malaikat Jibril bahwa kedatangan orang-orang muslim ke Makkah akan
diejek oleh orang Quraisy dari arah Jabal Abu Qubais, bahwa orang-orang
Muslim Madinah kurus-kurus dan berpenyakitan.
Pasalnya, siapa pun yang melaksanakan tawaf, akan merasa sangat dekat
dengan Allah SWT.