Bab Ii Pembahasan Kab Agam
Bab Ii Pembahasan Kab Agam
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.Penamaan
kabupaten ini dengan nama Kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, dimana sebelumnya
beberapa nagari yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal
juga dengan nama Luhak Agam. Kata agam dalam bahasa Minang hanya untuk merujuk
kepada nama suatu kawasan, namun jika dirujuk dari bahasa Ibrani (agam), dapat
bermaksud dengan danau atau kolam atau rawa-rawa serta juga dapat serumpun dengan
kata agamon yang berarti alang-alang.
Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada
dalam kawasan Luhak Agam, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini
dijadikan Onderafdeeling Oud Agam dengan kota Bukittinggi sebagai ibukotanya pada
masa itu. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan
pada 7 Januari 1998, ibukota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke Lubuk
Basung.
Secara geografis, Kabupaten Agam berada pada pada 000 01 34 - 000 28 43 LS dan
990 46 39 - 1000 32 50 BT. Terbagi ke dalam 16 kecamatan, 82 nagari, dan 467 jorong.
Kabupaten Agam terletak pada kawasan yang sangat strategis, dimana dilalui jalur Lintas
Tengah Sumatera dan Jalur Lintas Barat Sumatera dan dilalui oleh Fider Road yang
menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera yang
berimplikasi pada perlunya mendorong daya saing perekonomian, pentingnya
1 | Makalah Geografi Penduduk
Kabupaten Agam
Page
memanfatkan keuntungan geografis. Kabupaten Agam adalah kawasan
perbukitan/pegunungan dan pesisir yang didominasi oleh kawasan lindung dengan basis
ekonomi pertanian (perkebunan lahan kering dan hortikultura) namun sekaligus adalah
kawasan rawan bencana dengan sebaran potensi bahaya tsunami, abrasi, gerakan
tanah/longsor dan gempa serta letusan gunung berapi. Demikian juga terhadap
pemenuhan berbagai infrastruktur yang masih terbatas.
Batas-batas daerah:
Luas daerah seluas 2.232,30 km atau (5,29 %) dari luas wilayah Provinsi Sumatera
Barat yang memiliki luas 42.229,04 kmdengan batas-batas daerah:Utara: Kabupaten
Pasaman Timur: Kabupaten 50 Kota Selatan: Kabupaten Padang Pariaman dan
Kabupaten Tanah Datar Barat: Samudera Indonesia.
C. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur tahun 2005
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Piramida Penduduk Kab Agam, 2010
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam 2010
Dapat dilihat dari piramida di atas untuk kelompok usia muda masih tinggi, sehingga
dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran masih tinggi dan angka kelahiran masih
rendah. Perkawinan muda bisa menjadi penyebabnya.
Gambar 1.2
Piramida Penduduk Kab Agam, 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam 2015
Dapat dilihat terdapat pada gambar diatas bahwa kelompk umur muda masih
dalam presentasi yang lebih tinggi dari presentase kelompok umur tua. Angka
kelahiran masih tinggi dan angka kematian masih rendah.Sehinga laju pertumbuhan
nya cepat.
Jadi dapat disimpulkan dari tiga piramida penduduk untuk tahun 2005,2010,dan
2015 Kab Agam untuk kelahiran pada tahun 2005 angka kelahiran tinggi dan pada
Gambar 1.3
Perbandingan Dependensi Rasio dan Sex Rasio Kab Agam tahun 2005, 2010, dan
2015
Dependensi rasio adalah angka yang menunjukkan besarnya penduduk golongan umur
produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa ekonomi bagi golongan umur muda
dan umur tua. Jadi untuk perbandingan Dependensi Rasio untuk tahun 2005, 2010, 2015
perbandingannya tidak terlalu signifikan. Untuk tahun 2005 angka beban ketergantungan
nya adalah 71 orang , dimana dari 100 penduduk terdapat 71 penduduk yang produktif.
Dan mengalami penurunan pada tahun 2010 angka beban ketergantungan nya menjadi 65,
dimana dari orang penduduk terdapat 65 orang yang produktif. Dan terus mengalami
penurunan pada tahun 2015, dimana dari 100 orang terdapat 61 orang yang produktif.
Menurun nya angka beban ketergantungan dapat disebabkan oleh sukses Kabupaten
Agam menjalankan program KB(Agam, infopublik, 2016). Program KB menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi angka beban ketergantungan / dependensi rasio, seperti
kegagalan dalam menurunkan angka kelahiran/fertilitas akan memperbesar proporsi
6 | Makalah Geografi Penduduk
Kabupaten Agam
Page
penduduk penduduk nonproduktif dan berdampak pada meningkatkannya angka beban
ketergantungan.
Perhitungan Dependensi Rasio juga dapat digunakan sebagai alat ukur perekonomian
suatu negara. Dengan kata lain dependensi rasio juga dijadikan suatu indikator
pengukuran tingkat perekonomian negara. Dalam hal ini dependensi rasio juga mampu
menentukan suatu negara tersebut sebagai negara maju atau negara berkembang. Dan
perbandingan seks rasio berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang
berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-
laki dan perempuan secara adil. Misalnya, karena adat dan kebiasaan jaman dulu yang
lebih mengutamakan pendidikan laki-laki dibanding perempuan, maka pengembangan
pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis kelamin dengan
mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan dalam unsur yang sama.
Informasi tentang rasio jenis kelamin juga penting diketahui oleh para politisi, terutama
untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam parlemen.
D. Ketenagakerjaan
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan. Tenaga kerja adalah penduduk yang berada pada usia kerja.
Ini adalah diagram yang menunjukkan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di
Kabupaten Agam pada tahun 2005, dapat disimpulkan lebih banyak presentase orang
yang bekerja di Kabupaten Agam karena Kabupaten Agam kaya akan hasil
perairannya. Karena Kabupaten Agam memiliki potensi besar dibidang perairan.
Sebagian penduduk Kab Agam juga menggeluti bidang pertanian. Kabupaten Agam
juga berpotensi besar pada sektor perkebunan terutama dengan komoditi andalannya,
yaitu kelapa sawit.
Dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Agam memiliki jenis
pekerjaan di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Berikut penjelasannya :
Sebagai mata pencarian utama dari penduduk di Kabupaten Agam adalah pada
bidang pertanian, dengan padi sebagai produk unggulan. Produksi padi dari kawasan
ini dapat mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti kol, kentang, tomat, cabe
dan wortel merupakan komoditi pertanian yang cukup dominan dan menjadi
pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan
untuk pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup sekitar 36% dari luas
wilayahnya. Selain itu perkembangan komoditi sayuran sangat didukung pula oleh
kondisi fisik wilayah yang sebagian besar berada pada daerah ketinggian. Kabupaten
Agam berpotensi sebagai sektor perkebunan, terutama dengan komoditi andalannya,
Kabupaten Agam memiliki potensi yang sangat besar di bidang perairan. Kabupaten
Agam memiliki danau, yaitu Danau Maninjau dengan luas sebesar 9.737,5 ha da
beberapa sungai besar yang memiliki potensi perikanan yang dapat dikembangkan
untuk menjadi sumber pendapatan asli daerah. Danau Maninjau terletak di
kecamatan Tanjung Raya. Pemanfaatannya di sektor perikanan terfokus pada
kegiatan budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA). Usaha berkembang pesat
sejak tahun 1997, dan pada saat ini tercatat 15.000 unit KJA yang beroperasi di
kawasan danau tersebut. Usaha KJA terkendala dengan kondisi kualitas air danau
yang terus mengalami penurunan. Berdasarkan beberapa penilitian diketahui usaha
KJA menjadi bagian dari sumber pencemaran organik yang turut menyebabkan
menurunnya kualitas air danau. Tidak ada pembatasan jumlah KJA yang sampai pada
akhir tahun 2008 serta peraturan yang tidak tertata baik, menyebabkan
perkembangan usaha KJA berkembang tanpa terkendali. Usaha KJA di Maninjau
terkena bencana kematian ikan massal yang cukup besar. Melalui Peraturan Bupati
Agam No. 22 Tahun 2009, mulai diterapkan jumlah KJA sesuai dengan daya dukung
perairan Danau Maninjau. Namun secara teknis cukup berat dijalankan dalam waktu
singkat, mengingat jumlah KJA telah melampaui jumlah yang diperbolehkan.
Sehingga dalam waktu panjang perlu pengalihan sebagian usaha ini ke bentuk usaha
lain yang dapat mensubstitusi usaha yang sudah berjalan. Pengembangan perikanan
air tawar diantaranya ikan nila, juga terus ditingkatkan terutama pada kecamatan
Tanjung Raya dan Lubuk Basung. Pembudidayaan dengan pola intensif ini dilakukan
dengan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Air Tawar (KAT) 544.94 ha, Kolam
Jarinng Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan Sawah (SWH) 37.70
ha. Dari hasil produksi perikanan ini berpotensi untuk di ekspor, terutama dalam
bentuk fillet ikan nila.
10 | Makalah Geografi Penduduk
Kabupaten Agam
Page
E. Perekonomian
Kabupaten Agam sebagai salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera
Barat menghadapi menghadapi fenomena yang sama dengan kabupaten/kota yang
ada di Indonesia. Rosyadi (2000) menyatakan bahwa terdapat pola hubungan satu
arah antara pertumbuhan penduduk dan pengeluaran pembangunan. Dalam jangka
pendek pengeluaran pembangunan berpengaruh dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dan penanaman modal usaha atau investasi swasta juga
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Agam seperti yang dapat di lihat
di tabel.
Tabel 1.1
Perkembangan Investasi Swasta , tenaga kerja, dan inflasi di Kabupaten
Agam dari tahun 2000-2009
Tahun Investasi swasta Perkembangan Tenaga kerja Perkembangan Inflasi
F. Pendidikan
Ketersediaan sekolah dan prasarana sekolah
Keberhasilan pembangunan dalam bidang pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana pelayanan pendidikan, antara lain gedung sekolah. Berikut ini
perbandingan jumlah sekolah, guru, dan murid untuk tahun 2005 dan 2010.
Gambar 1.7
Sumber : http://www.KabAgam.html
Gambar 1.8
Sumber : http://www.KabAgam.html
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan penduduk usia 7-18 tahun
yang terdaftar pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA kemudian dibagi dengan
penduduk berusia 7-18 tahun. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia
sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM di Kabupaten Agam selama 5 tahun
terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Bisa dilihat pada
grafik di bawah ini :
Sumber : : http://www.KabAgam.html
Pada tahun 2005 APM untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 90.11% meningkat
menjadi 91.54% pada tahun 2010. Dari data tersebut terlihat bahwa kenaikan APM
setiap tahunnya relatif lamban, sehingga belum mampu memenuhi target APM
tingkat SD/MI 100%. Dilihat dari kecamatan, hanya 5 kecamatan yang berhasil
memenuhi dan melampaui target,yaitu :
Gambar 1.10
Angka Pendidikan yang Ditamatkri (APT ) dari tahun 2005 sampai dengan 2010
meningkat dari 31,98% menjadi 38,08% pada tingkat SD. Sedangkan tingkat SMP
pada tahun 2005 sebesar 20,77% menigkat menjadi 25,81% pada tahun 2010.
Selanjutnya pada tingkat SMA tahun 2005 sebesar 31,98% meningkat menjadi
38.08% pada tahun 2010. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat hanya dapat menyelesaikan pendidikan SD. Apabila dikaitkan dengan
aspek ketenagakerjaan sebagian tenaga kerja yang tersedia baru tamat Sekolah Dasar
atau sederajat.oleh karena itu dalam menghadapi tingkat persaingan yang berat dan
semakin ketat, upaya utuk mewujudkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mutlak
menjadi prioritas untuk 5 tahun yang akan datang.
G. Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang sangat menetukan
Gambar 1.12
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Barat
Dapat disimpulkan bahwa angka harapan hidup yang ada di Kabupaten Agam
mengalami peningkatan pada tahun 2005, 2010, dan 2015. Ini menunjukkan
bahwadalam hal kesehatan Kabupaten Agam mengalami peningkatan. Ini disebabkan
oleh tataan pemerintahan Kabupaten Agam yang baik serta memperhatikan
Perkawinan adalah hubugan yang sah dari dua orang yang berlainan jenis
kelamin. Atau bisa didefenisikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam proses biologis seorang wanita melahirkan merupakan hal yang terus-
menerus berulang kali sampai dengan masa menopause,biasanya pada umur 45-49
tahun. Sejak seorang wanita meningkat dewasa dan melangsungkan perkawinan
kemudian mempunyai anak akan selalu melalui proses tersebut. Karena di negara
kita jarang terjadi kelahiran tanpa perkawinan, maka dalam proses biologis tersebut
tidak terdapat garis yang berasal dari dewasa langsung ke konsepsi tanpa melalui
perkawinan, begitu pula untuk janda dan cerai, padahal dalam fertilitas bisa saja
terjadi.
Dari pola kehidupan tersebut terutama bagi wanita maka perlu dilihat bagaimana
hubungan antara perkawinan dengan faktor sosial budaya. Dari sini bisa kita lihat
adanya hubungan antara sistem kekeluargaan dengan tingkah laku manusia dalam
perkawinan, antara lain sistem kekeluargaan matrilinear, patrilinear, dan bilinear.
Hubungan antara perkawinan dan fertilitas seperti disebutkan oleh Malinoaki dalam
hubungannya dengan principle of legitimacy yaitu no child should be bought into the
world without a men, dengan demikian maka perkawinan merupakan faktor utama
yang mempengaruhi fertilitas, sebaliknya perceraian adalah merupakan penghambat
tingkat fertilitas. Perceraian kadang-kadang terjadi karena salah satu tidak subur. Jadi
bukan bercerai mengakibatkan tidak subur, tetapi sebaliknya tidak subur
mengakibatkan bercerai. Akibat perceraian terhadap fertilitas adalah menurunnya
angka kelahiran, sehingga akan mengurangi status perkawinan dari status kawin
menjadi status cerai. Perceraian dan perkawinan mempunyai hubungan yang erat
dengan faktor sosial budaya. Berikut adalah perbandingan perkawinan dan
19 | Makalah Geografi Penduduk
Kabupaten Agam
Page
perceraian di Kabupaten Agam tahun 2005 dan 2010 sebagai berikut :
Gambar 1.12
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.
Dapat di lihat bahwa perbandingan Perkawinan dan Perceraian pada tahun 2005 dan
2010 untuk menikah pada tahun 2005 sebanyak 4.378 dan meningkat menjadi 5.148.
untuk angka cerai tahun 2005 sebanyak 16 dan mengalami penurunan sebanyak 10
pada tahun 2010. Untuk rujuk pada tahun 2005 dan 2010 tidak ada.
I. Pariwsata
4. Danau Maninjau
Lokasi : Kecamatan Tanjung Raya, Danau Maninjau adalah sebuah danau di
kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Danau ini
terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36
kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten
Agam. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50
meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km dan memiliki
kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang
bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit
sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang,
keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
7. Pantai Tiku
Lokasi : Kecamatan Tanjung Mutiara, Pantai Tiku terletak setelah pantai Bandar
Mutiara dari Pariaman. Pantai Tiki biasanya sering digunakan sebagai tempat acara-
acara tahunan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun dari daerah
luar. Pengunjung yang datang biasanya dapat menikmati keindahan pantai dan
kemeriahan acara yang diadakan beberapa kali dalam setahun, misalnya perayaan
hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan Tujuh Belasan. Pantai ini terletak di jorong Pasir
tiku, Kenagarian Tiku Selatan.
8. Kelok 44
Lokasi : Kecamatan Tanjung Raya, Kelok 44 dapat dijadikan wisata alam yang
menarik untuk dinikmati, karena sepanjang perjalanan,dapat dinikmati keindahan
22 | Makalah Geografi Penduduk
Kabupaten Agam
Page
danau dan kera-kera jinak yang berkeliaran sepanjang jalan. Kelok 44 dimulai di
kelok 1 dari Danau Maninjau menuju Bukittinggi.
Lokasi : Kecamatan Tanjung Mutiara, Pantai bandar Mutiara berada tidak jauh
dari jalan raya Pariaman - Lubuk basung, dengan jarak lebih kurang 100 meter dari
jalan raya. Dari Kota Padang, pantai ini berjarak kira-kira 100 km atau 20 km jika
dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Pantai ini terletak di Jorong Banda
Gadang, Kenagarian Tiku Selatan.
Lokasi : Kecamatan Baso, Jika melewati mulut Ngalau Baso maka ujung dari
ngalau ini adalah Ngalau Simarasok. Kedua ngalau ini saling berhubungan di dalam
perut bukit.
Lokasi : Kecamatan Sungai Puar, Gunung Merapi yang juga dikenal sebagai
Merapi atau Berapi memiliki ketinggian 2891,3 m dari permukaan air laut.
Sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Sumatera, Merapi sudah sering
meletus. Terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454
kali melatus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala
kecil dengan mengeluarkan abu belerang.