Anda di halaman 1dari 3

Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif mengarah kepada bentuk pertentangan atau konflik yang
berwujud persaingan, kontravensi, pertikaian, dan konflik. Bentuk-bentuk interaksi sosial
disasosiatif terdiri dari persaingan, kontravensi, dan pertentangan.

1. Persaingan
Persaingan merupakan bentuk interaksi disosiatif yang banyak kita temukan di lingkungan
kehidupan kita. Di dalam sebuah pertandingan, pasti kita menemukan persaingan. Persaingan
merupakan perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar
memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik.

Dalam arti sempit, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan jual beli barang/jasa. Dalam pasar setiap penjual bersaing untuk mendapatkan
pembeli paling banyak. Tetapi para pedagang tersebut tetap hidup rukun dan saling membantu.
Itulah gambaran persaingan dalam kehidupan ekonomi.

2. Kontravensi
Kontravensi adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi
seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan atau konflik.

Dilihat dan prosesnya kontravensi mencakup lima proses berikut.

Proses yang umum, yakni adanya penolakan, keengganan, gangguan terhadap pihak lain,
pengacauan terhadap rencana pihak lain, dan sebagainya.

Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca,


memfitnah, dan lain sebagainya.

Kontravensi yang intensif, seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan sebagainya.

Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat,
dan sebagainya.

Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, provokasi, dan lain sebagainya.

3. Konflik
Konflik merupakan interaksi sosial akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang
mendasar, sehingga menimbulkan jarak yang terbatas di antara mereka yang berkonflik. Mereka
berkonflik umumnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak wajar bahkan saling menjatuhkan.
Perebutan wilayah oleh tentara Belanda pada saat agresi II pada dapat dikategorikan dalam
konflik. Konflik dapat berupa tindakan yang berupaya mengalahkan lawan secara memaksa.
Sebagai contoh konflik fisik antara kelompok masyarakat dan konflik antar negara yang dapat
menjadi perang terbuka.

Konflik terjadi karena beberapa faktor berikut.

Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Berprasangka buruk kepada pihak lain.

Individu yang kurang bisa mergendalikan emosi.

Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok, misalnya di bidang


politik, ekonomi, dan sosial.

Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi.

Ref : http://belajarips.blogspot.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial.html

Tulisan Sejenis
Bahan Karet dan Pemanfaatannya

Bahan Serat dan Pemanfaatannya

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun

Struktur dan Fungsi Jaringan Batang

Keragaman Sosial Budaya sebagai Hasil Dinamika Interaksi Manusia

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya, dan Ekonomi

Label:Kelas VIII,Tema 4

0 komentar:

Post a Comment

Newer Post Older PostHome


Pencarian

Mengulas Cerpen Nasihat untuk AnakkuMembandingkan Teks UlasanKaidah Kebahasaan


Teks Dongeng Utopia Masyarakat BorjuisMengulas Cerpen Emak dan Sepotong Roti

Anda mungkin juga menyukai