ANC Referat
ANC Referat
PENDAHULUAN
A. Definisi
Antenatal care dicanangkan pada awal tahun 1990 memiliki fokus untuk
menurunkan angka kematian ibu yang tinggi .
Sejak dicanangkan asuhan Antenatal ini angka kematian ibu telah turun
dari 690 per 100.000 kelahiran pada tahun 1920 menjadi 50 per 100.000 pada
tahun 1955.
1
C. Tujuan Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal memiliki tujuan sebagai berikut :
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan paembedahan
Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
asi eksklusif
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
2. Taksiran partus
2
3. Pemeriksaan fisik umum
3
Terdapat masalah-masalah khusus obstetric pada masing-masing trimester
yaitu sebagai contoh abortus spontan sering pada trimester pertama dan
kejadian hipertensi dalam kehamilan pada trimester ketiga.
Menurut WHO untuk wanita hamil yang tidak memiliki faktor risiko dalam
kehamilannya, minimal dapat melakukan ANC sebanyak 4 kali yaitu 1 kali saat
TM I, 1 kali saat TM II, dan 2 kali saat TM III.
4
Mengulang pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan penyakit pasien
Catat kondisi pasien yang tidak ditemukan sewaktu kunjungan pertama
(kecelakaan, penyakit, perdarahan/keputihan dari vagina, dll)
Catat setiap perubahan pada tubuh pasien
Tanya gerakan bayi
Periksa BJA
Tanya tentang kebiasaan ibu : merokok, alcohol, dll
Periksa tekanan darah
Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan vagina bilapada kunjungan pertama tidak dilakukan.bila terjadi
perdarahan pemeriksaan vagina dilarang.
Pemeriksaan Hb ulang jika pada pemeriksaan Hb pertama < 7 gr%
Pemberian suplemen besi
Pemberian nasehat dan edukasi tentang kehamilan
Member tahu jadwal kunjungan berikutnya yaitu pada kehamilan mendekati
usia 32 minggu
5
setiap 2 minggu sampai 36 minggu dan setelah itu setiap minggu. Pada
kehamilan tanpa penyulit jumlah kunjungan dapat lebih sedikit.
6
postmatur untuk multipara
9 Minggu ke 39 Surveilans TD, jadwal induksi
postmatur
10 Minggu ke 40 Surveilans TD, jadwal induksi
postmatur
11 Minggu ke 41 Surveilans TD, jadwal induksi
postmatur
1. Uterus
Ukuran : untuk akomodasi pertumbuhan janin rahim membesar akibat
hipertrofi otot polos rahim. Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30x25x20 cm
dengan kapasitas lebih dari 400cc.
Berat : berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 g menjadi 1000g pada
akhir kehamilan (40 pekan)
Posisi rahim dalam kehamilan :
- Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau rotro fleksi
- Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis setelah itu
mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati.
- Vaskularisasi : pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah
- Cervik uteri : servik bertambah vaskuarisasinya dan menjadi lunak (soft)
disebut tanda Godell.
Ismus menjadi hipertropi sehingga ismus menjadi panjang dan lunak, ini terjadi
pada hamil muda. Tanda ini disebut tanda hegar.
2. Ovarium
Ovulasi berhenti
Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya cirri yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
7
3. Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat
hiper vaskualrisasi vagina dan vulva lebih merah / kebiruan warna livid pada
vagina dan portio servik disebut tanda Chadwick.
4. Payudara (mammae)
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat
teraba nodus- nodus akibat hipertrofi kelanjar alveoli bayangan vena-vena
lebih membiru hiper pigmentasi pada putting susu dan areola payudara.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan & menyebabkan robeknya
serabut elastis di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut
pada linea alba bertambah pigmentasinya disebut linia nigra.
2. Saluran pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan nafas pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan oleh uterus yang membesar kearah
diafragma, sehingga diafragma tidak leluasa bergerak
3. Saluran pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah
tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan, resorbsi
makanan baik, namun menimbulkan obstipasi.
8
melunak (softening). Apabila pemberian maknan tidak dapat memenuhi
kebutuhan kalsium janin, maka kalsium maternal pada tulang-tulang
panjang akan memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi
tidak akan kekurangan kalsium.
4. Kulit
Muka : cloasma gravidarum
Payudara : putting susu & areoal payudara
Perut : linia nigra dan strie
K. Metabolisme
1. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita hamil
4. Hindari arang, seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,
sering kencing dan kadang kala dijumpai glukosa suria yang mengingatkan kita
6. Metabolisme mineral
- Zat bezi : dibutuhkan tambahan zat bezi kurang lebih 800 mg/30- 50 per hari
9
9. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung
banyak protein
BAB II
PEMERIKSAAN KLINIS
A. ANAMNESIS
1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami,
agama, alamat untuk mengidentifikasi / mengenal pasien dan mengetahui
status sosial ekonomi untuk menentukan anjuran / pengobatan yang akan
diberikan serta penentuan prognosa kehamilan setelah mengetahui umur
pasien
2. Keluhan keluhan yang muncul pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri +/- untuk
menilai faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid terakhir penentuan taksiran partus dengan
hukum Naegele : (tanggal + 7) (bulan - 3) (tahun + 1)
4. Riwayat perkawinan kawin / tidak, berapa kali, berapa lama ( anak
mahalkah? )
5. Riwayat kehamilan sebelumnya perdarahan +/- , hiperemesis gravidarum
+/- prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya spontan / buatan, aterm +/-, perdarahan
+/-, siapa yang menolong prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ?
prognosa
8. Riwayat anak yang lahir jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir
10
9. Riwayat kehamilan sekarang kapan merasakan gerak anak, hamil muda
( mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/- ), hamil tua ( edema kaki /
muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang )
10. Riwayat penyakit keluarga penyakit keturunan +/- (DM, kelainan genetik),
riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)
11. Riwayat kontrasepsi pakai +/-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama, efek
samping
B. PEMERIKSAAN FISIK
Meliputi pemeriksaan tanda vital, yaitu tekanan darah, nadi, respirasi dan
suhu. Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala sampai ujung kaki untuk
menemukan apakah ada kelainan, termasuk status gizi, tinggi dan berat badan.
Dan pemeriksaan tanda tanda kehamilan meliputi wajah, dada, abdomen dan
genetalia eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul.
Inspeksi :
Muka chloasma gravidarum, edema +/-
Mata conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik +/-
Mulut gusi dan gigi
Leher JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe +/-,
Mammae bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar, areola
hiperpigmentasi, vaskular
Abdomen membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks +/-, terlihat
gerak anak +/-
Vulva perineum, varices +/-, flour albus +/-
Anus hemoroid +/-
Tungkai varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle, punggung kaki), sikatriks
+/-
11
Palpasi Abdomen (Leopold)
12
Pengukuran tinggi fundus uteri di atas simfisis dapat memberi informasi
yang bermanfaat. Jimenez dan rekan (1983) membuktikan bahwa antara minggu
ke-20 sampai 31 tinggi fundus dalam sentimeter setara dengan usia gestasi
dalam minggu. Quaranta dan rekan (1981) serta Calvert dan rekan (1982)
melaporkan pengamatan yang pada dasarnya serupa sampai gestasi 34 minggu.
Sebelum melakukan pengukuran, kandung kemih harus dikosongkan.
13
Pemeriksaan Genitalia :
Jarak antara ujung jari yang masuk dengan tanda tadi itulah conjugata
diagonalis.
Gb.1.Pelvimetri klinis
14
Pemeriksaan Inspekulo dan pemeriksaan dalam :
Adanya duh mukoid putih dalam jumlah sedang merupakan hal yang
normal. Adanya cairan kuning berbusa di vagina merupakan isyarat kuat adanya
Trichomonas, sedangkan adanya duh seperti susu sesuai dengan infeksi
kandida.
Bunyi jantung janin dapat didengar pertama kali antara minggu ke-16 dan 19
apabila dilakukan dengan cermat menggunakan sebuah stetoskop janin DeLee.
Kemampuan untuk mendengar bunyi jantung janin tanpa amplifikasi akan
15
bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran pasien dan ketajaman
pendengaran pemeriksa. Herbert dkk. (1987) melaporkan bahwa bunyi jantung
janin sudah dapat didengar pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita. Pada
minggu ke-21, bunyi jantung janin sudah terdengar pada 95 persen, dan pada
minggu ke-22 pada semua wanita hamil.
16
BAB III
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Penyaringan Glukosa
17
Tabel 1
Ultrasonografi
18
Selain itu, ultrasonografi juga merupakan alat penting dalam
mendiagnosis abnormalitas janin. Ultrasonografi juga telah memudahkan
diagnosis kehamilan multiple pada awal kehamilan .Perkembangan komplikasi
dalam masa kehamilan dini juga dapat dikenali dengan bantuan ultrasonografi.
Amniosentesis
19
Dahulu, CVS dilakukan melalui rute transervikal. Namun, tingginya angka
komplikasi serta kesulitan relatif teknik ini membuka jalan bagi teknik
transabdominal: jarum 19-20 G tidak diarahkan pada pool cairan ketuban,
melainkan pada plasenta dengan bimbingan ultrasonografi real-time. Dengan
demikian, pada dasarnya operasi ini serupa dengan amniosentesis.
Resiko lain CVS jika dilakukan pada kehamilan kurang dari 10 minggu
adalah insiden defek ekstremitas yang lebih besar, tetapi mekanisme pasti untuk
hal ini tidak diketahui. Masalah lain dalam menginterprestasikan hasil biakan vili
korion adalah insiden tinggi bentuk moasik, yang dapat disalahartikan sebagai
abnormalitas kariotipe janin. Dalam hal ini, diperlukan konfirmasi dengan
amniosentesis.
Fetoskopi
Gb.8. Fetoskopi
20
Kordosintesis
21
PEMERIKSAAN TAMBAHAN SESUAI INDIKASI
22
American College of Obstetricians and Gynecologists Committee on Obstetrics
(1996) dan Centers for Disease Control and Prevention (1996) menganjurkan
salah satu dari dua strategi. Yang pertama adalah mengobati wanita dengan
kemoprofilaksis semata-mata berdasarkan faktor resiko tanpa melakukan
penipisan pembiakan. Yang kedua adalah melakukan penipisan biakan pada
minggu ke-35 sampai 37, dan menawarkan terpai intrapartum dengan penisilin
apabila biakan positif.
BAB IV
ANJURAN DAN SARAN
A. NUTRISI
23
daerah eropa yang menyebabkan angka median berat lahir bayi menurun sekitar
250 gram dan meningkat lagi setelah makanan tersedia. Namun, angka kematian
perinatal tidak berubah,demikian pulainsiden malformasi tidak meningkat secara
bermakna.
Bukti-bukti gangguan perkembangan otak dapat ditemukan pada
sebagian janin hewan yang induknya mengalami kekurangan gizi berat.
24
Pertambahan total yang
BMI prahamil
dianjurkan
Pon Kilogram
janin tunggal\ Untuk wanita dengan janin kembar adalah 16-20 kg.
25
A (g RE) 800 800 1300
D (g) 10 10 12
E (TE) 8 10 12
55 65 65
K (g)
Vitamin larut air
60 70 95
C (mg) 180 400 280
Folat (g) 15 17 20
Niasin (mg) 1,3 1,6 1,8
Riboflavin (mg) 1,1 1,5 1,6
Tiamin (mg) 1,6 2,2 2,1
Piridoksin (mg) 2,0 2,2 2,6
Kobalamin (g)
1200 1200 1200
Mineral
1200 1200 1200
Kalsium (mg)
150 175 200
Fosfor (mg) 15 30 15
Iodium (g) 280 320 355
Besi (mg besi 12 15 19
fero)
Magnesium
(mg)
Seng (mg)
Secara umum, nasehati wanita hamil untuk makan apa yang ia inginkan
dalam jumlah sesuai kebutuhannya; makanan diberi garam, agar lezat.
Pastikan bahwa tersedia cukup makanan untuk dikonsumsi, terutama
pada kasus wanita yang keadaan sosioekonominya kurang.
Pastikan bahwa ia mengalami pertambahan berat, dengan sasaran
sekitar 25 sampai 35 pon (11,5-16 kg) pada wanita dengan indeks massa
tubuh normal.
26
Secara berkala, nilai asupan makanan dengan anamnesis. Dengan cara
ini, kadang-kadang kita dapat mengungkapkan diet kandungan nutrisinya
tidak sesuai.
Berikan tablet garam besi yang mengandung paling sedikit 30 mg besi
setiap hari. Berikan suplementasi folat sebelum dan pada minggu-minggu
awal kehamilan.
Periksa ulang hematokrit atau konsentrasi hemoglobin pada minggu ke-
28 sampai 32 untuk mendeteksi adanya penurunan yang bermakna.
Bila terdapat udem pada kaki sebaiknya tidak memakan makanan yang
mengandung garam.
B. ANJURAN
a. Olah raga
Wanita hamil tidak harus membatasi olah raga, asalkan ia tidak mengalami
kelelahan atau berisiko cedera, seperti jogging. Clapp (1989) melaporkan bahwa
18 wanita hamil yang terjaga kesehatannya malah mengalami perbaikan dalam
efisiensi metabolik mereka selama berolah raga. Konsumsi oksigen, denyut nadi,
isi sekuncup, dan curah jantung, semua meningkat secara wajar selama mereka
olah raga. Pivarnik dkk. (1994) memperlihatkan bahwa wanita hamil yang berolah
raga secara teratur memiliki volume darah yang lebih besar secara bermakna.
Wanita yang bugar karena berolah raga aerobic atau berlari terbukti
mengalami fase persalinan aktif yang lebih singkat dan mengalami lebih sedikit
persalinan dengan SC, pencemaran mekonium dalam air ketuban, dan gawat
janin selama persalinan, namun memang menyebabkan berat lahir berkurang
yang terutama mengenai massa lemak neonatus.
b. Pekerjaan
27
Manshande dkk. (1987) melaporkan peningkatan insiden janin BBLR
sebesar 7 x lipat pada wanita dari Zaire yang bekerja di lading. Teitelamn dkk.
(1990) menggolongkan wanita hamil sesuai jenis pekerjaan yang mereka jalani
yaitu:
1) Pekerjaan Berdiri : kasir, teller bank, dokter gigi, yang memerlukan berdiri
dalam posisi yang sama selamalebih dari 3 jam sehari
2) Pekerjaan Aktif : dokter, pelayan, agen, yang harus berjalan secara
kontinu atau intermiten.
3) Pekerjaan Sedentary : pustakawan,petugas pembukuan, sopir bis,yang
memerlukan berdiri kurang dari 1 jam sehari.
c. Bepergian
Wanita hamil yang sehat dan bepergian tidak berefek buruk terhadap
kehamilannya. Perjalanan di pesawat udara dengan tekanan udara yang
memadai tidak menimbulkan risiko yang spesifik asalkan tidak dalam 7 hari
menjelang tanggal perkiraan persalinan. Untuk penggunaan sabuk pengaman,
tidak terdapat bukti bahwa sabuk pengaman meningkatkan kemungkinan cedera
pada janin.
d. Mandi
Tidak ada larangan mandi selama hamil atau masa nifas. Hati-hati
sewaktu mandi untuk menghindari jatuh atau terpeleset.
28
e. Busana
f. Kebiasaan BAB
g. Koitus
h. Perawatan Gigi
i. Imunisasi
Campak, gondongan, dan varisela-zoster : dikontraindikasikan
Tifoid, Japanese Encephalitis, kolera : risiko vs manfaat
Polio : tidak dianjurkan
Influenza : setelah TM 1
Rabies, Hepatitis A dan B, Pneumokokus, Meningokokus, hemofilus,
tetanus, difteri : sama seperti keadaan tidak hamil
j. Merokok
29
Merokok pada wanita hamil dapat menyebabkan cedera janin, persalinan
premature, BBLR, gangguan pertumbuhan janin, kematian janin, serta solusio
plasenta.
k. Alkohol
l. Kafein
m. Obat Terlarang
n. Obat
Hampir semua obat yang menimbulkan efek sistemik pada ibu akan
menembus plasenta dan mencapai janin. Apabila suatu obat diberikan selama
kehamilan, maka keuntungan yang diperoleh harus lebih besar daripada risiko
yang terkandung dalam pemakaiannya
30
Biasanya mual dan muntah dimulai antara terlambat haid pertama dan
kedua dan berlanjut sampai sekitar 14 minggu. Biasanya lebih parah pada pagi
hari tetapi mungkin berlanjut sepanjang hari.
Untuk meminimalisasi gejala, anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil
tetapi lebih sering dan berhenti sebelum kenyang.
p. Nyeri Punggung
Nyeri punggung bawah dilaporkan oleh separuh dari wanita hamil. Nyeri
yang ringan timbul akibat perenggangan berlebihan atau kelelahan serta
membungkuk,mengangkat, atau berjalan berlebihan. Faktor risikonya adalah
riwayat nyeri punggung sebelumnya dan kegemukan.
q. Varises
31
penggunaan bantalan karet berbusa yang ditekankan ke vulva dengan bantuan
sabuk.
Nyeri ulu hati adalah salah satu keluhan tersering pada wanita hamil, dan
disebabkan oleh refluks isi lambugn ke esophagus, yang disebabkan oleh
pergeseran ke atas dan penekanan lambung oleh uterus disertai melemasnya
sfingter esophagus bagian bawah. Gejala bersifat ringan dan dapat menghilang
dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari posisi
berbungkung dan tidur berbaring datar. Antasida dapat mengurangi gejala
(jangan menggunakan preparat natrium bikarbonat).
s. Pika
t. Kelelahan
Pada awal kehamilan, sebagian besar wanita mengeluh kelelahan dan ingin
tidur terus menerus. Keadaan ini biasanya mereda dengan sendirinya pada
bulan keempat kehamilan. Hal ini mungkin disebabkan oleh efek mengantuk
yang ditimbulkan oleh progesterone.
u. Nyeri Kepala
v. Leukorea
32
Wanita hamil sering mengalami peningkatan duh vagina,yang pada banyak
kasus tidak bersifat patologis. Hal ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan
mucus oleh kelenjar serviks sebagai respon terhadap hiperestrogenemia jelas
ikut berperan. Kadang-kadang leukokorea yang mengganggu disebabkan oleh T.
vaginalis atau C. albicans.
w. Tanda-Tanda Persalinan
33
DAFTAR PUSTAKA
4. Wiknjosastro H, Prof, dr, DSOG, dkk, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono P, Jakarta, 1997
34
35