Pengaruh Lingkungan
Pengaruh Lingkungan
PENGARUH LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen yang diampu oleh
Bpk. Eddy Yulianto, DR, MP
Anggota Kelompok :
Deszlaria Putri Nindiatma 145030201111041
Alvindhio Gusti Saputra 145030207111045
Bentarro Trisyahputra 145030200111113
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan petunjuk-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul Pengaruh Lingkungan dengan
lancar. Penulis menulis karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku
Konsumen di Universitas Brawijaya Malang
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar dapat kami jadikan sebagai perbaikan dalam penyusunan
karya tulis selanjutnya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada orang tua, dan semua
pihak yang telah membantu atas terselesaikannya karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I BAGIAN AWAL
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian demografi, ekonomi dan sosial 2
2.2 Karakteristik demografi, ekonomi dan sosial 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
1.1 Latar Belakang
Budaya dalam suatu masyarakat dapat dibagi menjadi lebih kecil lagi yaitu subbudaya.
Subbudaya bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat.
Pengelompokkan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal,
pekerjaan, dan sebagainya. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan kepada perbedaan
karakteristik demografi, ekonomi, dan sosial konsumen.
Karakteristik ekonomi yang paling menonjol adalah pendapatan. Jumlah pendapatan akan
menggambarkan daya beli dari seorang konsumen. Daya beli tersebut akan menggambarkan
banyaknya produk dan jasa yang akan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota
keluarganya. Dengan demikian, pendapatan sangat mempengaruhi strategi pemasaran yang
dilakukan produsen. Pendapatan yang umumnya diukur itu adalah total pendapatan dari seluruh
anggota keluarganya.
Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau
kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan mempengaruhi jenis produk, jasa dan merek yang
dikonsumsi oleh konsumen. Kelas sosial juga mempengaruhi pemilihan toko, temppat
pendidikan, dan tempat berlibur seorang konsumen.
1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum Ilahi
dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian dan
pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari
keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran menarik
dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah laku
keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan
sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk mempelajari
penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistika
dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang
mempelajari persoalan dam keadaan perubahan kependudukan manusia yang menyangkut
kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik lain. Struktur
penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu
berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.
2.1.2 Ekonomi
Menurut Pandey & Bhattacharya (2012: 3) melek ekonomi adalah kemampuan untuk
menggunakan konsep ekonomi untuk membuat keputusan tentang penghasilan, tabungan,
pengeluaran dan mengalokasikan uang. Hal ini diperjelas oleh pendapat dari Organization for
Economic Literacy (OEL) yang menegaskan bahwa melek ekonomi tidak hanya meliputi
pemahaman konsep dasar ekonomi dan fakta ekonomi, tetapi juga tentang kemampuan berpikir
kritis yang mendukung cara berpikir ekonomi yang benar. Dengan kata lain, melek ekonomi
melibatkan pengetahuan dan penerapan teori-teori ekonomi yang mendasar dalam mengambil
keputusan tentang sumber daya yang terbatas.
Menurut Mathews (1999: 2) literasi ekonomi merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kemampuan individu agar dapat mengenali atau menggunakan konsep ekonomi
dan cara berpikir ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan menurut
Jappelli (2009) pada prinsipnya literasi ekonomi merupakan alat untuk mencapai tujuan, hanya
saja pada kenyataannya tidak semua orang memiliki literasi ekonomi yang tinggi sehingga
mengkerucutkan peluang mencapai kesejahteraan. Salah satu indikatornya adalah menjadi orang
yang cerdas dalam mengelola sumber daya ekonominya guna mencapai kesejahteraan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi ekonomi
merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep dasar ekonomi dan cara berpikir kritis
dalam pembuatan keputusan ekonomi. Literasi ekonomi dapat membuat seseorang menjadi
cerdas dalam mengelola sumber daya ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dengan cara
mengaplikasikan konsep ekonomi tersebut. Selain itu, literasi ekonomi menjadi sangat penting
untuk membuka pengetahuan tentang biaya atau manfaat suatu barang dalam aktivitas ekonomi.
2.1.3 Sosial
Sosial merupakan segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan
nonindividualis. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam
kemasyarakatan, hubungan antar manusia dengan kelompok, serta hubungan manusia dengan
organisasi untuk mengembangkan dirinya. Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat
kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang
tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem
kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan
tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan
sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang
didasarkan atas kriteria ekonomi.Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah :
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
1. Jumlah Penduduk
2. Komposisi Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
A. Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64
tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk
yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
B. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga
makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin
berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
C. Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),
pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola
hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat
pedesaan.
3. Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk pada dasarnya berkaitan dengan aspek geografi atau wilayah tempat
bermukimnya suatu penduduk. Perhitungan distribusi penduduk mencakup kepadatan
penduduk dan persentase penduduk per wilayah. Faktor yang memengaruhi distribusi
populasi penduduk antara lain keadaan geografis, ekonomi, sosial dan politik. Berbicara
distribusi penduduk berarti akan berkaitan pula dengan pola pemukiman penduduk
tersebut.
Data demografi adalah serangkaian informasi mengenai profil target pasar. Data ini
dimanfaatkan sebagai dasar langkah usaha pemasaran barang/jasa. Data demografi merupakan
serangkaian data statistik yang merupakan informasi mengenai usia, gender, dan pendapatan.
Data ini umumnya digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasikan target pasar bagi barang
dan jasa mereka. Dengan data demografi kita dapat melaksanakan proses pemasaran lebih
terinci dan efisien, sesuai dengan target pasar. Dalam pemasaran data-data demografi
dikumpulkan kepada pemerintah agar pemerintah memiliki data yang lengkap dan mengetahui
karakteristik penduduk. Hal ini penting untuk menentukan arah kebijakan sebagai upaya
perlindungan konsumen. Variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan letak geografi penting untuk
dikumpulkan karena variabel-variabel tersebut mempengaruhi pola perilaku konsumen melalui
perbedaan-perbedaan sikap dan persepsi yang ditimbulkan.
2.2.2 Ekonomi
Menurut Loudon dan Bitta (dalam Fikrah Wathani, 2009: 15) menjelaskan bahwa
karakteristik produk, karakteristik pemasaran, dan karakteristik konsumen memiliki pengaruh
terhadap munculnya perilaku pembelian impulsif. Karakteristik tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1. Karakteristik produk yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif yaitu:
a) Memiliki harga yang rendah
b) Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut
c) Siklus kehidupan produknya pendek
d) Ukurannya kecil dan ringan
e) Mudah disimpan
2. Karakteristik pemasaran, hal-hal yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif antara lain:
a) Distribusi massa pada self-service outlet terhadap pemasangan iklan besar-besaran dan
material yang akan didiskon.
b) Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol turut mempengaruhi
pembelian impulsif.
3. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif, yaitu:
a) Kepribadian konsumen.
b) Demografis, karakteristik demografis terdiri dari gender, usia, status perkawinan,
pekerjaan dan pendidikan.
c) Karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungkan dengan tingkat pembelian
impulsif.
Karakteristik ekonomi adalah hal yang menggambarkan pendapat, pengeluaran rumah
tangga, serta penggunaan kredit dan kartu kredit sebagai sumberdaya ekonomi konsumen.
Secara umum, lingkungan ekonomi di negara maju dan negara berkembang memiliki
karakteristik yang berbeda. Dalam aspek SDA, negara berkenbang rata-rata lebih memiliki
keunggulan dibanding negara maju. Sedangkan dalam aspek SDM, negara berkembang unggul
dari sisi kuantitasnya, sementara dari sisi kualitasnya masih jauh tertinggal. Dengan demikian,
produsen dituntut memiliki kepekaan yang besar atas perbedaan karakteristik tersebut agar
dapat memahami perilaku konsumen.
Sebagai contoh konsumen Indonesia yang menyukai produk luar negeri. Konsumen
Indonesia semakin tidak percaya akan kemampuan produk dalam negeri. Mereka semakin
menyukai produk impor atau produk yang memiliki embel-embel luar negeri. Mereka semakin
percaya bahwa produk luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik.
2.2.3 Sosial
Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang
menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang.
Variabel Ekonomi
1) Pekerjaan
Status pekerjaan akan menentukan kelas sosial seseorang. Status sosial akan
ditentukan oleh keluarga dimana ia tinggal. Pekerjaan yang dilakukan orang tua baik
ayah ataupun ibu akan menentukan kelas sosial. Didaerah pedesaan dimana
penghargaan terhadap guru masih sangat tinggi, maka status pekerjaan sebagai guru
dianggap sebagai kelas sosial yang sangat baik atau kelas atas. Para pengusaha kaya,
para eksekutif perusahaan besar dikota-kota besar juga dianggap sebagai kelas sosial.
Dengan semakin beragamnya pekerjaan yang terspesialisasi kedalam jenis-jenis
pekerjaan tertentu, kita secara sadar atau tidak bahwa beberapa jenis pekerjaan
tertentu lebih terhormat daripada jenis pekerjaan lainnya.
2) Pendapatan
Pendapatan akan menentukan daya beli seseorang, yang selanjutnya akan
mempengaruhi pola konsumsinya. Semaki tinggi pendapatan seseorang, semakin
besar peluangnya ia masuk kedalam kategori kelas atas. Variabel pekerjaan dan
pendapatan merupakan variabel yang paling penting dalam menentukan kelas sosial
individu. Kedua variabel ini mempunyai kepentingan kritis karena apa yang orang
kerjakan untuk nafkah tidak hanya menentukan berapa banyak yang harus
dibelanjakan oleh keluarga, tetapi juga sangat penting dalam menentukan kehormatan
yang diberikan kepada anggota keluarga.
3) Kekayaan
Kekayaan adalah hasil dari akumulasi pendapatan masa lalu. Dalam bentuk
tertentu seperti pemilikan perusahaan atau saham dan obligasi, kekayaan adalah
sumber pendapatan masa datang yang memungkinkan keluarga mempertahankan
kelas sosialnya (yang tinggi) generasi demi generasi. Untuk memahami peran uang
dalam menentukan strata sosiai/kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada
dasamya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Artinya bahwa pada kelas-kelas
sosial tertentu, memiliki cara hidup atau pola hidup tertentu pula, dan untuk
menopang cara hidup tersebut diperlukan biaya dalam hal ini uang memiliki peran
untuk menopang cara hidup kelas sosial tertentu.
4) Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam
dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua,
jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosia. Pendidikan
tidak hanya sekedar memberikan ketrampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan
mental, selera, minat, tujuan, etiket, cara berbicara perubahan dalam keseluruhan
cara hidup seseorang.
Variabel Interaksi
1) Prestise pribadi
Kelas sosial akan ditentukan oleh penghargaan yang diberikan orang lain kepada
seseorang. Seseorang dikatakan memiliki prestise pribadi jika ia dihormati oleh orang
lain dan orang-orang disekelilingnya. Orang mempunyai prestise tinggi bila orang
lain mempunyai sikap respek atau menghormati mereka. Prestise adalah sentimen di
dalam pikiran orang yang mungkin tidak selalu mengetahui bahwa hal itu ada di sana.
Untuk analisis konsumen,prestise mempunyai dua cara: dengan menayakan orang
mengenai sikap respek mereka terhadap orang lain dan dengan menanyakan orang
memperhatikan perilaku mereka dalam hal-hal seperti peniruan gaya hidup dan
pemakaian produk.
2) Asosiasi
Asosiasi adalah variabel yang berkenaan dengan hubungan sehari-hari. Orang
mempunyai hubungan sosial yang erat dengan orang yang suka mengajarkan hal-hal
yang sama seperti yang mereka kerjakan, dengan cara yang sama, dan dengan siapa
mereka merasa senang.
3) Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses dimana individu belajar keterampilan, sikap dan kebiasaan
untuk berpartisipasi di dalam kehidupan komunitas bersangkutan. Banyak penelitian
biologis menyimpulkan bahwa perilaku dan nilai-nilai kelas sosial dipelajari secara
dini di dalam siklus kehidupan. Posisi kelas orang tua jelas dibedakan pada anak-anak
pada waktu mereka mencapai masa remaja, bukan hanya untuk pola perilaku dasar,
tetapi variabel kepribadian yang bervariasi menurut kelas sosial seperti harga diri.
Variabel Politik
1) Kekuasaan
Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk menjalankan kehendak
mereka atas orang lain. Namun pemasar kurang tertarik secara langsung terhadap
variabel ini meskipun hal ini merupakan pokok dalam analisis banyak teoretikus kelas
sosial.
2) Mobilitas
Mobilitas adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau instabilitas
sistem stratifikasi. Suksesi mengacu kepada proses anak-anak yang mewarisi posisi
kelas orang tua mereka. Mobilitas mengacu pada proses pergerakan naik atau turun
yang berhubungan dengan orang tua mereka. Bila mobilitas terajadi di dalam arah
naik, kemungkinan ada bahwa konsumen akan perlu belajar seperangkat perilaku
konsumen yang baru; produk dan merek yang konsisten dengan status baru mereka.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Khasali, Rhenald (1998). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning.
Jakarta: PT. Gramedia Utama.
Kotler Philip. Amstrong Gary (2008). Prinsip Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 2, Erlangga,
Jakarta.
F. Engel, Jamies. Roger D Blackwel. Paul W Miniard (1995). Perilaku Konsumen Jilid 1,
Binarupa Aksara, Jakarta.