Anda di halaman 1dari 42

PRINSIP DAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN BERBASIS

PPH SEBAGAI INDIKATOR KETAHANAN PANGAN

DRAJAT MARTIANTO
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA IPB
JOGJAKARTA, 27 APRIL 2017
27 April 2017
OUTLINE PRESENTASI

A. MENGENAL MASALAH KETAHANAN PANGAN DAN GIZI


KITA
B. JIWA SISTEM PANGAN NASIONAL DALAM UU PANGAN
C. PERENCANAAN PANGAN DALAM UU PANGAN
D. KONSUMSI PANGAN SEBAGAI INDIKATOR KETAHANAN
PANGAN
E. PRINSIP ANALISIS KONSUMSI BERBASIS POLA PANGAN
HARAPAN DALAM PERENCANAAN PANGAN
F. TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
27 April 2017
SIKLUS PERENCANAAN
TRIPLE A CYCLE (Unicef model, 1990)

ASSESSMENT

ACTION ANALYSIS

27 April 2017
A. MENGENAL MASALAH KETAHANAN PANGAN DAN GIZI KITA

Sebanyak 159 juta anak stunting di


seluruh dunia 9 juta dari mereka
tinggal di Indonesia Angka Permasalahan Gizi
Nasional
37.2%

Indonesia termasuk ke
dalam 17 negara yang
mengalami beban ganda
permasalahan gizi
19.6%
(Global Nutrition Report,
2014) 12.1% 11.9%

UNDERWEIGHT STUNTING (TB/U) WASTING (BB/TB) OVERWEIGHT


(BB/U) (BB/TB)

Sumber: Bank Dunia (2016) Sumber: Riskesdas (2013)

27 April 2017
MENGENAL MASALAH KETAHANAN PANGAN DAN GIZI KITA

Peringkat 10 dari 45 negara


Peringkat 71 dari 113 negara
berkembang

IMPLEMENTASI
KOMITMEN
Kesenjangan antara
Komitmen dan Implementasi
27 April 2017
Sumber: GFSI 2016 dan HANCI 2016
MENGENAL MASALAH KETAHANAN PANGAN DAN GIZI KITA

APA ITU
GFSI
(GLOBAL
FOOD
SECURITY
INDEX)
DAN GHI
(GLOBAL
HUNGER
INDEX)
27 April 2017
INDONESIA PADA POSISI
13 DARI 23 NEGARA
ASIA PASIFIK

7
27 April 2017
SITUASI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI ENERGI DAN
PROTEIN NASIONAL

27 April 2017
27 April 2017
Ketahanan pangan bicara soal ketersediaan, distribusi dan akses pangan serta pemanfaatan pangan..
Tapi...ukuran akhirnya adalah masyarakat yang hidup aktif, sehat dan produktif yang tercermin dari status gizi dan kesehatannya

Kesehatan orang Indonesia saat ini ditentukan makanannya...


Dulu........

Kebanyakan Orang sakitnya batuk, pilek,


ISPA, campak, diare, malaria, TBC, dan
penyakit infeksi (menular) lainnya

Sekarang....
Penyakitnya tidak menular, disebabkan
karena pola makan dan gaya hidup tidak
sehat
2010 2013
Hipertensi (%) 7.6 9.5
Diabetes (%) 1.1 2.1
27 April 2017
Stroke (per 1000 pop) 8.3 12.1
Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di Indonesia Tahun 2010

Konsumsi Jagung di
Provinsi NTT tertinggi
di Indonesia (rata-rata
9,3% AKE)

27 April 2017
Keberhasilan Diversifikasi Terigu dan Western Food

27 April 2017
580 GERAI 168 GERAI 207 GERAI

27 April 2017
Permendag No 7/2013: Maksimal 250 Gerai
B. JIWA SISTEM PANGAN NASIONAL DALAM UU PANGAN

JIWA UU NO 18/2012 TENTANG PANGAN

27 April 2017
Ketahanan Pangan adalah Kemandirian Pangan adalah Kedaulatan Pangan adalah
kondisi terpenuhinya kemampuan negara dan hak negara dan bangsa yang
Pangan bagi negara sampai bangsa dalam memproduksi secara mandiri menentukan
dengan perseorangan, yang Pangan yang beraneka ragam kebijakan pangan yang
tercermin dari tersedianya dari dalam negeri yang menjamin hak atas
Pangan yang cukup, baik
dapat menjamin Pangan bagi rakyat dan
jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, pemenuhan kebutuhan yang memberikan hak bagi
merata dan terjang-kau Pangan yang cukup masyarakat untuk
serta tidak bertentangan sampai di tingkat menentukan sistem Pangan
dengan agama, keyakinan, perseorangan dengan yang sesuai dengan potensi
dan budaya masya-rakat, memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
untuk dapat hidup sehat, sumber daya alam, manusia,
aktif, dan produktif secara sosial, ekonomi, dan kearifan
berkelanjutan lokal secara bermartabat.

Ketahanan pangan bicara soal ketersediaan, distribusi dan akses pangan serta pemanfaatan pangan..
Tapi...ukuran akhirnya adalah masyarakat yang hidup aktif, sehat dan produktif yang tercermin dari status gizinya
27 April 2017
B. PERENCANAAN PANGAN DALAM UU PANGAN

BAB III : PERENCANAAN


PASAL : Pasal 6 11
Pasal 6 : Tujuan perencanaan
Pasal 7 : Faktor yang harus diperhatikan
Pasal 8 : Proses dan tanggungjawab para pihak
Pasal 9 : Keterkaitan perencanaan pusat-daerah
Pasal 10: Wujud perencanaan = RENCANA PANGAN
Pasal 11: Rincian isi Rencana Pangan

27 April 2017
PERENCANAAN PANGAN DALAM UU PANGAN

Pasal 6 : Tujuan perencanaan


Perencanaan Pangan dilakukan untuk merancang Penyelenggaraan
Pangan ke arah Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan
Ketahanan Pangan.

Pasal 7 : Tujuan perencanaan


Perencanaan Pangan harus memperhatikan:
a. pertumbuhan dan sebaran penduduk;
b. kebutuhan konsumsi Pangan dan Gizi;
27 April 2017
PERENCANAAN PANGAN DALAM UU PANGAN

c. daya dukung sumber daya alam, teknologi, dan kelestarian


lingkungan;
d. Pengembangan sumber daya manusia dalam Penyelenggaraan
Pangan;
e. kebutuhan sarana dan prasarana Penyelenggaraan Pangan;
f. potensi Pangan dan budaya lokal;
g. rencana tata ruang wilayah; dan
h. rencana pembangunan nasional dan daerah.
27 April 2017
PERENCANAAN PANGAN DALAM UU PANGAN

Pasal 11: Rincian isi Rencana Pangan, antara lain:


Kebutuhan konsumsi pangan dan status gizi masyarakat
Penganekaragaman (diversifikasi) pangan
Keamanan Pangan

27 April 2017
C. KONSUMSI PANGAN SEBAGAI INDIKATOR KETAHANAN PANGAN

Ketahanan Pangan adalah kondisi


terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin
dari tersedianya Pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman,
beragam, bergizi, merata dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
AMANAT UU PANGAN 18/2012:
produktif secara berkelanjutan (UU
PERLUNYA MENGUKUR NILAI PENCAPAIAN KOMPOSISI
Pangan No. 18/2012) POLA PANGAN DAN GIZI SEIMBANG

27 April 2017
ASPEK KONSUMSI PANGAN DALAM UU NO 18/2012

Pasal 60
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan
penganekaragaman konsumsi Pangan untuk memenuhi
kebutuhan Gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif,
dan produktif.
(2) Penganekaragaman konsumsi Pangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dan membudayakan pola konsumsi Pangan yang
beragam, bergizi seimbang, dan aman serta sesuai dengan
potensi dan kearifan lokal.
27 April 2017
ASPEK KONSUMSI PANGAN DALAM UU NO 18/2018

Pasal 62
Tercapainya penganekaragaman konsumsi Pangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 60 diukur melalui pencapaian nilai komposisi
pola Pangan dan Gizi seimbang. Pangan Lokal

INDIKATOR KUANTITATIF YANG ADA SAAT INI ADALAH


POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
27 April 2017
ARAH KEBIJAKAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN (RPJMN 20152019)

4 Strategi Utama:
1. Peningkatan ketersediaan melalui penguatan kapasitas
produksi dalam Negeri.
2. Peningkatan Kualitas Distribusi Pangan dan
Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Pangan.
3. Perbaikan Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi
Masyarakat.

4. Mitigasi Gangguan Terhadap Ketahanan Pangan


27 April 2017 Sumber: Badan Ketahanan Pangan (2016)
D. PRINSIP ANALISIS KONSUMSI BERBASIS POLA PANGAN HARAPAN
(PPH) DALAM PERENCANAAN PANGAN

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

Salah satu parameter sederhana, untuk menilai tingkat keanekaragaman dan


mutu gizi ketersediaan dan konsumsi pangan
FAO-RAPA (1989) :
PPH adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila
dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya.
Susunan beragam pangan didasarkan atas proporsi keseimbangan
energi dari 9 kelompok pangan dengan mempertimbangkan segi
daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama.
24
POLA PANGAN HARAPAN MENURUT FAO-RAPA (1989)
DAN DEPTAN(2001)

FAO-RAPA (1989) Deptan (2001)


No. Kelompok Pangan Est. gram
% Min-maks % Bobot Skor

1 Serealia 40.0 40.0 - 60.0 50.0 0.5 25.0 275.0

2 Umbi-Umbian 5.0 0.0 - 8.0 6.0 0.5 2.5 90.0

3 Pangan hewani 20.0 5.0 - 20.0 12.0 2.0 24.0 140.0

4 Minyak & Lemak 10.0 5.0 - 15.0 10.0 0.5 5.0 25.0

5 Biji Berminyak 3.0 0.0 - 3.0 3.0 0.5 1.0 10.0

6 Kacang-kacangan 6.0 2.0 - 10.0 5.0 2.0 10.0 35.0

7 Gula 8.0 2.0 - 15.0 5.0 0.5 2.5 30.0

8 Sayur dan Buah 5.0 3.0 - 8.0 6.0 5.0 30.0 230.0

9 Bumbu-bumbu 3.0 0.0 - 5.0 3.0 0.0 0.0 15.0

100 100.0 100.0

25
PRINSIP ANALISIS KONSUMSI BERBASIS POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
DALAM PERENCANAAN PANGAN

ANGKA KECUKUPAN GIZI WNPG 2004 (atau 2013)


Aspek Kuantitas
Kecukupan Energi Protein
Tingkat Kecukupan Konsumsi 2.000 kkal/2150 52 gram/57
Zat Gizi Ketersediaan 2.200 kkal/ 57 gram

POLA PANGAN HARAPAN (DEPTAN 2001)


EVALUASI
Kelompok Pangan Kontribusi Skor
Pola Konsumsi Padi-padian 50% 25
Pangan Umbi-umbian 6% 2.5
Pangan Hewani 12% 24
Aspek Kualitas Minyak & Lemak 10% 5
Buah/Biji Bminyak 3% 1
Skor Pola Pangan Kacang-kacangan 5% 10
Harapan (PPH) Gula 5% 2.5
Sayur & Buah 6% 3
Lain-lain 3% 0
Total 100% 100

27 April 2017
PRINSIP ANALISIS KONSUMSI BERBASIS POLA PANGAN HARAPAN
(PPH) DALAM PERENCANAAN PANGAN

PRINSIP DASAR
DASAR PEMBOBOTAN

Zat Zat Pengatur Lauk Sayur &


Pembangun (33.3%) Pauk Buah
(33.3%) (33.3%) (33.3%)

Zat Pangan
Tenaga Pokok
(33.3%) (33.3%)

TRIGUNA MAKANAN POLA PANGAN


27 April 2017
PENTINGNYA ANALISIS KONSUMSI BERBASIS POLA PANGAN HARAPAN
(PPH) DALAM PERENCANAAN PANGAN

PRINSIP DASAR
DASAR PEMBOBOTAN
Triguna Makanan 1. Serealia 50%
2. Umbi-umbian 6%
Sumber Tenaga 3. Minyak & lemak.. 10% Bobot
(Karbohidrat, Lemak) 4. Biji berminyak.. 3% (33.3/74)=0.5
5. Gula 5%
Sub total 74%

Sumber Zat Pembangun 1. Pangan hewani 12%


Bobot
(Protein) 2. Kacang-kacangan 5%
(33.3/17)=2.0
Sub total 17%

Sumber Zat Pengatur 1. Sayur & buah 6% Bobot


(Vitamin & Mineral) (33.3/6)=5.0

Lain-lain 1. Bumbu-bumbu . 3%
27 April 2017
PROSEDUR PERHITUNGAN PPH
LANGKAH POKOK
1. Konversi bentuk, jenis, dan satuan
2. Mengelompokan pangan menjadi 9 kelompok mengacu pada
standar pola pangan harapan.
3. Menghitung sub total kandungan energi menurut kelompok
pangan.
4. Menghitung kontribusi energi terhadap Angka Kecukupan Energi
(AKE = 2100 kkal ATAU 2150 kkal) setiap kelompok pangan (%).
27 April 2017
PROSEDUR PERHITUNGAN PPH
LANGKAH POKOK

6. Menghitung skor AKE berdasarkan kontribusi AKE dikalikan bobot


masing-masing kelompok pangan.
7. Memverifikasi skor AKE masing-masing kelompok pangan dengan
skor maksimum dengan ketentuan gunakan skor maksimum jika
skor AKE > skor maksimum.
8. Menghitung total skor Pola Pangan Harapan (PPH) (dengan skor
ideal 100).

27 April 2017
CONTOH PENGHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

% Terhadap AKE = 2000 Kkal/Kap/Hari % AKE x Sama Dengan Skor


Bobot AKE atau Gunakan
Skor Maks jika
Skor AKE>Skor
Mak

EnergiA Komposi Skor Skor Skor


No Kelompok Pangan % AKE Bobot
ktual si Ideal AKE Maks PPH
1 Padi-padian 1150 57.5 0.5 50.0 28.8 25.0 25.0
2 Umbi-umbian 75 3.8 0.5 5.0 1.9 2.5 1.9
3 Pangan Hewani 100 5.0 2.0 12.0 10.0 24.0 10.0
4 Minyak dan Lemak 600 30.0 0.5 10.0 15.0 5.0 5.0
5 Buah/Biji Berminyak 50 2.5 0.5 3.0 1.3 1.0 1.0
6 Kacang-kacangan 65 3.3 2.0 5.0 6.5 10.0 6.5
7 Gula 50 2.5 0.5 5.0 1.3 2.5 1.3
8 Sayur dan Buah 85 4.3 5.0 6.0 21.3 30.0 21.3
9 Lain-lain 10 0.5 0.0 3 0.0 0.0 0.0
Total 2,185 109.3 132.7 100.0 71.9

27 April 2017
KEGUNAAN PENGHITUNGAN SKOR PPH
Penghitungan Skor PPH dimaksudkan untuk menganalisis pola
konsumsi pangan suatu masyarakat terhadap pola konsumsi
pangan yang ideal (Pola Pangan Harapan). Skor PPH ini berfungsi
sebagai:
Indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi atau pangan.
Baseline data untuk mengestimasi kebutuhan pangan ideal di
suatu wilayah.
Baseline data untuk menghitung proyeksi konsumsi dan
penyediaan pangan ideal untuk suatu wilayah

27 April 2017
Contoh...analisis gap
Gap konsumsi energi di Provinsi X tahun 2014 dengan PPH
Nasional
Standar Tahun 2014 Gap
Konsu Konsu
Kelompok msi Konsumsi msi
% Skor % Skor % Skor
Pangan (Kal/ka (Kal/kap (Kal/k
AKE PPH AKE PPH AKE PPH
p/ /hr) ap/
hr) hr)
Padi-padian 1000 50 25 1.041 52,1 25,0 41 2 0
Umbi-umbian 120 6 2.5 24 1,2 0,6 -96 -5 -2
Pangan
240 12 24 287 14,3 24,0 47 2 0
Hewani
Minyak dan
200 10 5 216 10,8 5,0 16 1 0
Lemak
Buah/Biji
60 3 1 19 0,9 0,5 -41 -2 -1
Berminyak
Kacang-
100 5 10 107 5,4 10,0 7 0 0
kacangan
Gula 100 5 2.5 55 2,7 1,4 -45 -2 -1
Sayur dan
120 6 30 69 3,4 17,2 -51 -3 -13
Buah
Lain-lain 60 3 0 63 3,1 - 3 0 0
Total 2000 100 100 1.880 94,0 83,6 -120 -6 -16
27 April 2017
Contoh kasus: KONSUMSI TEMPE DAN KEDELAI DI INDONESIA
Potret Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia

APA ISYU PENTING DAN


BAGAIMANA CARA
MENGATASINYA:
Strategi peningkatan
konsumsi
- Daya Terima?
- Strategi melawan
kompetitor?
- Strategi meningkatkan daya
beli?
Strategi pengadaan kedelai
(swasembada vs import)
Potret Konsumsi Kedelai
Kedele merupakan penyum-
bang protein yang cukup
penting dalam pola konsumsi
pangan masyarakat
Indonesia (ketiga setelah
beras/padi-padian, dan
pangan hewani):
Kontribusi relatif sama
pada berbagai kelompok
pendapatan,
Meski penting, namun
kontribusinya menurun
seiring waktu
Sumber: Data Susenas (Diolah)
Potret Konsumsi Kedelai

Konsumsi kedele per kapita terus menurun, pada tahun 2014


sebesar 7.67 kg/kap/thn dengan kontribusi protein 5 gram per
kapita per hari (bandingkan dengan kontribusi beras-padi2an
dan pangan hewani.
Potret Konsumsi Tempe

Konsumsi Tempe Menurut Kuintil Pendapatan


10.0

8.0

Konsumsi Tempe
(kg/kap/thn)
6.0

4.0

2.0

0.0
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
2002 2005 2008 2011 2014

Sumber: diolah dari Data Susenas

KONSUMSI TEMPE PER KAPITA SEKITAR 6 KG/KAP/THN


KONSUMSI TERTINGGI PADA KUINTIL 1 DAN 5
CENDERUNG MENURUN SEIRING WAKTU
Potret Harga Kedelai
Penurunan konsumsi kedelai
diduga terkait dengan
peningkatan tajam dari harga
kedelai di Indonesia
Kenaikan harga kedelai dipicu
oleh kenaikan harga produsen
dan semakin melebarnya
selisih (margin) harga
produsen dan konsumen yang
mengindikasikan tidak
Sumber: Kementan (2015)
sempurnanya distribusi
kedelai, meski ada
Perkembangan Harga Kedelai Tingkat kecenderungan menurun pada
Produsen dan Konsumen di Indonesia,
1983-2015
setelah tahun 2012
Tantangan Peningkatan Konsumsi Kacang-kacangan (kedelai)
Sebagian besar bahan baku (kedelai) masih diimpor: isyu politis
dan keamanan pangan (GMO). Untuk saat ini peranan kedelai
impor tidak bisa diabaiakan begitu saja dalam kontribusinya
untuk perbaikan gizi, pertumbuhan ekonomi (industri) dan
pendapatan pemerintah (pajak dll) : Apa win-win strateginya????
Tantangan Peningkatan Konsumsi Kacang-kacangan (kedelai)
Swasembada kedelai harus didukung, meski harus lakukan secara seksama dan realistis
terkait kompetisi penggunaan lahan, kualitas kedelai sesuai permintaan industri
tempe/produk olahan kedele, produktivitas lahan, harga produk, dll strategi? Kedelai
estate di luar jawa (lahan gambut, lahan kering) ??
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

27 April 2017

Anda mungkin juga menyukai