Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MATERI SKI/TARIKH

MULTIKOMPONEN
Disusun guna memenuhi tugas perkuliahan
pada mata kuliah tarikh di madrasah
Semester gasal tahun akademik 2016/2017

Dosen Pengampu : Drs. H. Yusuf A. Hasan, M.Ag

Disusun Oleh :

Ebit Sutrisna (20140720144)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016/2017
Judul buku : Sejarah Kebudayaan Islam

ISBN : 978-602-293-077-8 (Jilid-2)

Kelas : VIII (Delapan) MTs

Bab : 3. Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah

II. KOMPONEN EVALUASI

SUBKOMPONEN

A. Proses Evaluasi

1. Evaluasi terjadi di sepanjang uraian materi

Pada buku ini evaluasi tidak terjadi di sepanjang uraian materi,


namun hanya terjadi di akhir materi. Meski begitu evaluasi mencakup
banyak aspek seperti kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu
evaluasi juga diintegrasikan dengan mapel lain.

Buku ini disusun oleh Direktorat Pendidikan Madrasah,


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik
Indosesia pada tahun 2015. Berbeda dengan buku susunan
kemendiknas, buku ini terkesan terlalu bertele-tele. Materinya sangat
banyak namun evaluasi diberikan di akhir, sehingga dapat
menimbulkan kejenuhan bagi siswa.

Kegiatan siswa yang tertulis dalam buku ini sangat bagus, tidak
kalah dengan buku terbitan kemenag. Kegiatan itu antara lain; (1)
Pengamatanku, (2) Pertanyaanku, (3) Wawasanku, (4) Aktifitasku, (5)
Analisaku, (6) Ceritaku, (7) Refleksi Pemahamanku, (8) Refeksi
Perilakuku, (9) Rencana Aksiku, (10) Uji Kompetensi.

Ketika membuka daftar isi pada buku ini untuk pertama kali,
maka pembaca akan terkesan aneh. Dikaenakan daftar isi bukan terdiri
dari sub-bab sebuah materi, namun berisi kegiatan-kegiatan siwa yang
di antaranya adalah kesepuluh kegiatan di atas. Akan tetapi, dengan
menjadikan kegiatan siswa di atas sebagai daftar isi, maka siswa
maupun guru dapat menjadikan kegiatan-kegiatan siswa ini di awal
pelajaran, di tengah, atau di akhir. Sehingga menjadika siswa tidak
bosan ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2. Perpaduan kegiatan evaluasi dari mata pelajaran mata pelajaran yang


diintegrasikan

Ada banyak perpaduan kegiatan evaluasi dari mata pelajaran


mata pelajaan yang diintegrasikan dengan buku ini. mata pelajaran
yang terintegrasi tersebut yaitu, aqidah, akhlak, IPs, dan PKn. Dari ke-
empat mapel tersebut, mata pelajaran akhlak adalah mata pelajaran
yang mendominasi atau dijadikan sasaran utama dalam melakukan
kegiatan evaluasi.

Sebagaimana seminar-seminar kurikulum 2013, bahwasannya


kurikulum ini lebih menekankan pada karakter/ sikap siswa. Hal ini
dapat dilihat pada setiap kagiatan evaluasi pada buku ini. Sebagai
contoh kegiatan evaluasi yang berpadu dengan aqidah dapat dilihat
pada lampiran hal. 99, pada rencana aksiku tabel no. f. tentang
rencana yang dilakukan, (untuk agama). Uraiannya sebagai berikut;
aku akan menjunjung tinggi nilai dan ajaran agama dalam
kehidupanku. Dari uraian ini siswa diminta untuk melakukan suatu
kegiatan/ aksi setelah mendapatkan pelajaran atau materi bab 3
(peradaban emas dinastu abbasiyah).

B. Cakupan Evaluasi

1. Mencakup asssesmen kognitif

Skor yang saya berikan dalam penilaian assesmen kognitif pada


buku ini saya berikan nilai maksismal yaitu 8 (delapan). Dikarenakan
kegiatan evaluasi mengajak siswa untuk berpikir kritis,
membandingkan dengan kehidupan sekarang atau keadaan di
Indonesia, berdiskusi, berpendapat, menilai, dll. Sangat banyak
kegiatan yang mencakup ranah kognitif siswa pada buku ini. sehingga
tanpa ragu penulis memberikan nilai 8 pada buku ini.

2. Mencakup assesmen keterampilan

Hanya dengan melihat judul kegiatan siswa, maka sudah dapat


diketahui bahwasannya terdapat assesmen keterampilan pada buku ini.
Kegiatan siswa tersebut berjudul rencana aksiku. Pada kegiatan ini
siswa diminta untuk melakukan berbagai aksi, di rumah, di madrasah,
di organisasi, di lingkungan bermain, dll. Satu contoh kegiatan aksi di
madrasah yaitu; membuat majalah dinding (mading) masjid, juga
peninggalan lainnya yang menggambarkan keindahan arsitektur masa
Dinasti Abbasiyah. Dari kegiatan ini maka jelaslah bahwa siswa akan
memiliki suatu keterampilan yang baik. (lihat lampiran buku, hal 99.

3. Mencakup assesmen afektif

Pada assesmen ini juga mendapatkan nilai maksismal yaitu 8


(delapan). Dikarenakan pada buku hal. 98, terdapat suatu kegiatan
siswa yang betuliskan refleksi perilakuku. Pada kegiatan ini siswa
memberikan komentar terkait dengan sebuah kasus. Contoh, a. peserta
didik yang tidak menghargai nilai positif suatu peristiwa sejarah. Dari
kasus ini siswa memberikan komentar di kolom yang telah tersedia.
Dengan memberikan komentar maka sama halnya bahwa komentar ini
adalah sikap siswa sendiri dalam berperilaku. Jika siswa menganggap
itu bukan suatu masalah, maka siswa ini memiliki pribadi yang kurang,
yang harus dibangun lagi oleh guru. Namun jika siswa menganggap
perbuatan tersebut salah, berarti siswa memiliki sikap yang baik.

4. Mengukur tingkat pencapaian kompetensi mapel secara individu dan


mapel-mapel yang terintegrasi
Nilai 7 saya rasa sesuai dengan subkomponen ini. Tidak terlalu
buruk, pada buku ini terdapat uji kompetensi, namun, uji kompetensi
ini tidak berintegrasi dengan mata pelajaran lain. Uji kompetensi
berrsifat uraian, siswa diminta untuk menganalisa dan memberikan
pendapat dari sebuah pertanyaan. Dapat dikatakan bahwa uji
kompetensi ini lebih ke ranah kognitif (pemahaman dari sebuah
materi).

5. Mengukur kemampuan, pemahaman, keterampilan dan sikap siswa


secara menyeluruh

Pengukuran subkomponen di atas lebih diberikan secara


terpisah, bukan menyeluruh. Adapun di setiap kegiatan siswa sering
memadukan aspek-aspek di atas, seperti aspek sikap, dan pemahaman.
(lihat lampiran buku hal. 100). Dengan tidak lengkapnya evaluasi ini,
maka sebagai analisator saya memberikan nilai 6 pada sub komponen
ini.

6. Merupakan perpaduan kegiatan evaluasi dari mata pelajaran mata


pelajaran yang diintegrasikan

Dalam subkomponen ini sama dengan subkomponen proses


evaluasi poin 2, yang mana evaluasi banyak dipadukan dengan mata
pelajaran yang lain seperti aqidah, akhlak, IPS, dan PKn. Akan tetapi,
perpaduan ini ditemukan secara acak dalam setiap kegiatan evaluasi.
Untuk perpaduan mapel IPS dan PKn saya menaksir bahwa ini bukan
unsur kesengajaan, namun kebetulan. Dikarenakan hal ini sedikit
sekali tersiratnya di dalam buku ini. Terlebih mata pelajaran IPs dan
PKn kelas VIII itu sudah tidak diberikan lagi.

Anda mungkin juga menyukai