Anda di halaman 1dari 7

1.

Buah Naga Merah

Buah naga atau dragon fruit (buah dari tanaman Hylocereus undatus) termasuk
pendatang baru yang cukup popular. Masuk akal, selain penampilannya yang eksotik,
rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

Pendatang baru satu ini langsung terkenal. Bentuknya yang unik dengan warna
mencolok, mengundang keingina-tahuan orang. Kini buah naga telah dibudidayakan di
Indonesia dan ternyata, bukan cuma buahnya yang unik, bentuk pohonnya juga bagus
dengan bunga harum semerbak. Cukup cantik sebagai tanaman hias penyemarak taman.

Buah Pembawa Berkah

Di negeri asalnya, RRC, buah naga atau thang-loy tergolong buah purba. Masyarakat
setempat menganggap buah ini membawa berkah, sebab itu selalu muncul di setiap acara
pemujaan. Orang-orang suku Indian dan penduduk Mexico juga mengkonsumsi buah
naga, mereka menyebutnya dengan pitaya roja atau pitaya merah. Asal tahu saja, buah
yang di sini tergolong buah elit dan mahal ini, di Vietnam dan Thailand - jika sedang
musim -buah ini dipasarkan di wet market alias pasar becek.

Buah naga dihasilkan tanaman sejenis kaktus. Buah asal Mexico ini mempunyai sulur
batang yang tumbuh menjalar. Batangnya berwarna hijau dengan bentuk segi tiga.
Bunganya besar, berwarna putih, harum dan mekar di malam hari. Setelah bunga layu
akan terbentuk bakal buah yang menggelantung di setiap batangnya.

Kultivar aslinya tanaman ini berasal dari hutan teduh. Orang biasanya memperbanyak
tanaman dengan cara setek atau menyemai biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media
tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar mata hari dan
bersuhu antara 38-40o C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada
umur 11- 17 bulan.

1
Segar & Banyak Manfaat

Selain buah naga merah dengan daging putih, varietas buah naga banyak ragamnya. Ada
yang berkulit kuning dengan daging buah putih (selenicereus megalanthus) atau berkulit
merah dengan daging buah merah (Hylocereus costaricensis). Berat rata-rata buah ini
berkisar antara 300-500 gr. Sekilas rasa buah naga seperti buah kiwi, kombinasi antara
manis, asam dan segar. Kita bisa menyantapnya sebagai buah meja, diolah menjadi
puding, isi pai, campuran salad atau es buah.

Dibalik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang
percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Memang
belum ada penelitian pasti tentang manfaat buah ini. Namun, mengingat asalnya dari jenis
buah kaktus, kita percaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan
karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab
kanker dan memperlancar proses pencernaan. (Teks&Foto: Budi Sutomo)

Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara
harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar
swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.

Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan
produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara
dari perusahaan dan lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.

Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya
bisa bertahan sampai 20 tahun.

Buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga memiliki khasiat bagi kesehatan
manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker,
pelindung kesehatan mulut, pengurang kolestrol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan
keputihan.

Pada umumnya, buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang
dahaga, hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi (90,2 persen) dari berat buah,
serta rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 1318 briks.

Sajen buat dewa ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang kaya serat,
vitamin, dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif,
mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.

Buah naga terbilang baru dikenal di Indonesia. Meski begitu, namanya belakangan ini
menjadi buah bibir di masyarakat luas. Penampilan buah ini sangat unik dan menarik.
Ukurannya sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya
seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu buah ini dikenal sebagai dragon
fruit.
Saat ini buah naga belum dapat dijumpai di pasar tradisional, hanya bisa ditemukan di

2
supermarket. Harganya pun masih relatif mahal, yaitu sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25
ribu per kg. Rasanya manis segar dan sedikit asam.

Ada yang mengaitkannya dengan mitos mampu menurunkan kadar gula darah dan
kolesterol. Akhir-akhir ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai
tanaman hias berbuah yang ditanam di dalam pot.

Masyarakat Cina kuno menganggap buah naga membawa berkah, sehingga sering
diletakkan di antara duo ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar persembahan
kepada dewa. Warna merah buah menjadi mencolok di antara warna naga yang hijau.

Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina,
terkenal sebagai nama thang loy (buah naga). Thang loy-nya orang Vietnam ini kemudian
disebut dengan bahasa Inggis disebut dengan dragon fruit.

Kaya Serat

Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat
sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran
pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian
dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin
banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna
dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit
time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa
makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang
pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga
kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).

Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke,
kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia
saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi
serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.

Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan
provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna
dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.

Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara


dengan 1 mikrogram retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya
separuh dari betakaroten yang terserap yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira
hanya 1/6 dari kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan
dimanfaatkan oleh tubuh.

3
Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam
mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai
antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon.
Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat
antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.

Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan
paru. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu
relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan
lebih optimal terhadap munculnya kanker.

Komposisi gizi per 100 gram daging


buah naga
Komponen Kadar
Air (g) 82,5 - 83,0
Protein (g) 0,16 - 0,23
Lemak (g) 0,21 - 0,61
Serat/dietary fiber (g) 0,7 - 0,9
Betakaroten (mg) 0,005 - 0,012
Kalsium (mg) 6,3 - 8,8
Fosfor (mg) 30,2 - 36,1
Besi (mg) 0,55 - 0,65
Vitamin B1 (mg) 0,28 - 0,30
Vitamin B2 (mg) 0,043 - 0,045
Vitamin C (mg) 89
Niasin (mg) 1,297 - 1,300

Sumber: Taiwan Food Industry


Develop & Reearch Authorities (2005)

Turunkan Kolesterol

Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, buah naga sangat baik untuk sistem
peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan
racun dalam darah.

Badan Litbang Pertanian RI menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar
kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta
meningkatkan kerja otak. Khasiat buah naga masih belum diketahui oleh masyarakat
luas. Selain penelitian yang masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan,
masih banyak di antara kita yang sama sekali tidak mengenal buah ini.

Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1
pada buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1 per

4
orang per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah
0,5-0,9 mg untuk anak-anak di bawah 10 tahun, serta 0,9-1,0 mg untuk orang dewasa.
Wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui perlu tambahan sebesar 0,3 mg per hari di
atas kebutuhan normalnya.

Pada prinsipnya tiamin (vitamin 131) berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa
kaya energi yang disebut ATP. Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis (beri-
beri kering), yang disebabkan oleh terganggunya transmisi saraf atau jaringan saraf
menderita kekurangan energi. Gejala kekurangan tiamin mula-mula adalah lelah, hilang
selera makan, berat badan menurun, dan gangguan pencernaan.

Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup
baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk mentralkan
racun dalam darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah hipertensi.

Kandungan air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 g
daging buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.

Dibuat Sup, Sayur dan Teh

Secara sederhana, buah naga dimakan dalam keadaan segar, yaitu setelah masak dan
empuk. Mula-mula buah naga dibelah menjadi dua, kemudian bagian daging buahnya
yang putih bertaburan biji hitam kecil-kecil dapat disendoki dan dimakan. Kulit belahan
ditaruh di atas telapak tangan, yang sekaligus berfungsi seperti mangkuk.

Cara makan seperti itu secara tradisional sudah dilakukan oleh masyarakat Indian di
Amerika Selatan. Mereka yang enggan makan seperti orang Indian, mengolah buah
menjadi pai. Ada pula yang menyantapnya sebagai dessert dalam bentuk es krim restoran
modern.

Bijinya yang mirip biji selasih, dapat dimakan tanpa mengganggu kesehatan. Daging
buahnya terasa sangat menyegarkan dan manis, sehingga sering dipromosikan lebih
manis daripada semangka, meski agak sedikit asam.

Selain dimakan langsung, buah naga juga sudah dibuat sebagai bahan baku pembuatan
wine. Di Malaysia, buah naga yang belum masak dapat dimasak sebagai sup dan
dicampur dengan daging maupun tulang. Selain itu, buah naga juga digunakan sebagai
bahan baku salad ataupun digoreng dengan sambal terasi. Selain buahnya, bunga buah
naga juga dimanfaatkan sebagai sayuran ataupun dikeringkan untuk dijadikan teh bunga.

Untuk dikonsumsi secara langsung, sebaiknya pilih buah naga yang sudah matang. Buah
naga yang berkualitas baik tidak memiliki luka-luka di bagian kulitnya. Buah yang
terluka di bagian luarnya dikhawatirkan akan berpengaruh di bagian dalamnya. Jika
ditekan sudah empuk, berarti buah sudah cukup matang untuk dikonsumsi.

5
Buah naga yang segar biasanya masih diselaputi sulur atau sisik hijau kekuningan,
sedangkan bagian luar buahnya berwarna merah jambu menawan.

Hidangan Eksklusif

Tanaman buah naga berasal dari Meksiko. Awalnya buah ini hanyalah buah hutan yang
tidak dimakan. Namun, setelah dibawa oleh orang Perancis ke Cina, ia berubah nama
menjadi buah naga. Tumbuhan tersebut kemudian ditanam secara meluas di Vietnam,
sebelum akhirnya berkembang di negara-negara lain, termasuk Malaysia.

Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak
ada perhatian di negara asalnya, sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Bahkan, di
dalam pesawat penerbangan internasional, jus buah naga menjadi hidangan eksklusif.

Saat ini Vietnam dan Thailand merupakan pemasok buah naga terbesar di dunia. Namun,
permintaan yang bisa dipenuhi baru 50 persen saja. Buah naga yang beredar di Indonesia
saat ini, umumnya berasal dari kedua negara tersebut.

Secara internasional, buah naga disebut sebagai dragon fruit Sebutan untuknya di setiap
negara berbeda-beda, misalnya Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon
(Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico),
Melano (Hawai), Rhino Fruit (Australia).

Merah, Putih, Kuning

Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini tumbuh baik pada curah hujan 600-
1.300 mm per tahun. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan menyebabkan
kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan yang lebih cepat. Temperatur
maksimum berkisar 38-40 derajat celsius.

Buah naga disebut juga kaktus manis atau kaktus madu. Buah naga termasuk dalam
keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya.
Meskipun tergolong dalam tanaman kaktus, buah naga bukan buah kaktus biasa yang kita
kenal sebagai prickly pear atau Opuntia ficus-indica.

Tanaman penghasil buah naga adalah kaktus pemanjat Hylocereus undatus. Disebut
pemanjat, karena ketika ditemukan pertama kali di tempat tumbuhnya yang asli di
lingkungan hutan belantara yang teduh, batangnya memang memanjat batang tanaman
lain. Kalau ia dicabut dari tanah, ia masih hidup terus sebagai epifit, menyerap air dan
mineral melalul akar udara pada batangnya.

Keunikan tanaman buah naga adalah batangnya berbentuk segitiga. Selain itu, durinya
pendek sekali dan tidak mencolok. Bunganya mekar pada malam hari. Buah ini
mempunyai musim sekitar bulan Juli hingga November.

6
Ada empat jenis buah naga, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah
naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus
costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).

Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan
diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar dan tiga jenis buah naga lainnya,
buah naga daging putih juga terasa lebih segar karena mengandung rasa masam yang
khas.

Di Malaysia dan Singapura, buah naga isi merah adalah spesies yang paling disukai
karena rasanya lebih manis dibandingkan jenis lainnya. (senior)

Anda mungkin juga menyukai