I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia diurusan kefarmasian telah diarahkan
guna tercapainya derajad kesehatan yang optimal yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan untuk mencapai terwujudnya Indonesia sehat 2010. Pelayanan farmasi
Rumah Sakit merupakan salah satu kegiatan di Rumah Sakit yang menunjang
pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi
Rumah Sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan
Rumah Sakit yang berorientasi pada pasien, penyediaan obat yang bermutu yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (Drug Oriented)
ke paradigma baru (Patient Oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care
(pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan
yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasikan, mencegah dan
menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Tenaga kefarmasian juga dituntut untuk melakukan pelayanan yang berorientasi
kepada pasien. Sehubungan dengan tersebut maka dipandang perlu adanya suatu
orientasi/pengenalan pada staf ketenagaan farmasi agar tercapai pelayanan yang
paripurna di lingkup Rumah Sakit.
Program dan kegiatan Rumah Sakit adalah multi komplek yang secara
umum dapat dilihat dari jenis dan kualifikasi tenaga yang bertugas sangat
hiterogen, begitu juga dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan mulai dari dengan
jenis kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pelayanan kesehatan/medis,
administrasi rekam medis dan keuangan, jasa boga sampai tehnik elektrometik.
Sedangkan apabila ditinjau dari strategi dan kebijaksanaan operasional, setiap
Rumah Sakit mempunyai orientasi program dan arah tujuan yang berbeda. Hal ini
sangat tergantung pada spesifikasi pengembangan daerah dan kebijaksaan
pembangunan Rumah Sakit. Untuk itu para petugas/staf Rumah Sakit harus
mengetahui apa, bagaimana dan kemana arah serta orientasi pengembangan
pelayanan kesehatan masyarakat pada saat ini dan masa mendatang. Istilah
orientasi bukan semata-mata untuk staf petugas baru, tetapi juga dari
pindahan/mutasi maupun tenaga baru selesai pendidikan yang bertugas di Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk wajib melaksanakan orientasi untuk meligat unit,
seksi, instalasi, fasilitas/peralatan dan atau diperkenalkan dengan staf/petugas
lainnya tetapi lebih mendasar kearah proses merubah pengetahuan sikap dan
perilaku terhadap falsafah, tujuan, fungsi dan peran Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk, serta penjabaran operasional dalam bentuk-bentuk pelayanan terpadu
dan paripurna.
III. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Peserta mampu beradaptasi dengan lingkungan dan situasi kerja di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
3.2 Tujuan Khusus
1. Peserta mampu memahami Visi dan Misi Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
2. Peserta mampu memahami pelayanan dan lingkungan kerja di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
3. Peserta mampu bekerja sama dengan semua petugas di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
4. Peserta mampu memahami uraian tugas, tanggungjawab dan
fungsinya di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Nganjuk.
5. Peserta mampu memahami mutu pelayanan di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.
VI. SASARAN
Semua pegawai baru atau pindahan terdiri dari apoteker dan Tenaga
Tehnik Kefarmasian.
VII. JADWAL ORIENTASI
7.1 Tenaga Apoteker
NO MATERI BIMBINGAN WAKTU PEMBIMBING
1. Materi manajemen
1 hari
a. Susunan organisasi IFRS
1 hari
b. Visi misi tugas pokok
Kepala Instalasi
SPO IFRS 1 hari
Farmasi
c. Kebijakan IFRS 1 hari
d. Hak dan kewajiban
pegawai
2. Pengelolaan sediaan
Farmasi, Alkes dan Bahan
Medis Habis Pakai 1 hari
1 hari
a. Perencanaan
1 hari
b. Penerimaan Kepala Instalasi
1 hari
c. Penyimpanan
4 hari Farmasi
d. Distribusi
4 hari
e. UPP 1 reguler
4 hari
f. UPP 1 BPJS PBI
4 hari
g. UPP 2
4 hari
h. UPP 3
i. Pencatatan
3. Pelayanan Kefarmasian
2 hari
a. Skrining resep
4 hari
b. PIO dan konseling Kepala Instalasi
3 hari
c. Visite
3 hari Farmasi
d. Rekonsiliasi
3 hari
e. PTO
3 hari
f. MESO
4. Administrasi Keuangan 2 hari Kepala Instalasi
Famasi
5. Keuangan Instalasi Farmasi 2 hari Kepala Instalasi
Farmasi