discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/287644094
CITATIONS READS
0 117
1 author:
Reynard Bonifasius
Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate, Available from: Reynard Bonifasius
letting you access and read them immediately. Retrieved on: 23 September 2016
Produksi dan Pengolahan Asam Hialuronat
Reynard*
Abstrak
_______________________________________________________________________________________
Asam hialuronat merupakan polisakarida berbentuk linear yang disusun oleh dua unit terulang, terdiri dari
asam (1,4)-glukuranonat (GlcUA) dan (1,3)-N-asetil glukosamin (GlcNAc) dengan rantai polisakarida lebih
panjang dibandingkan glikoprotein, tidak bercabang, tidak memiliki gugus sulfat, serta berikatan dengan
protein inti secara non-kovalen. Asam hialuronat terdapat pada berbagai vertebrata, terutama pada vitreous
humor dan jaringan kartilago. Asam hialuronat terdapat pula pada bakteri patogen, seperti Pasteurella
multocida dan Streptococcus. Asam hialuronat merupakan senyawa yang memiliki penggunaan luas di dunia
medis dikarenakan sifat biokompatibilitasnya yang baik. Ketika asam hialuronat diperoleh dari jaringan
hewan, protein lain dapat terbawa sehingga dapat menyebabkan respon imunologis yang tidak diharapkan.
Isolasi dan purifikasi asam hialuronat dapat berasal dari jaringan hewan ataupun dari hasil fermentasi oleh
bakteri. Isolasi dan purifikasi asam hialuronat yang berasal dari jaringan hewan umumnya dilakukan dengan
digesti enzimatik, sedangkan isolasi dan purifikasi asam hialuronat yang berasal dari fermentasi dapat
dilakukan dengan ekstraksi pelarut organik dan imprinted microbeads. Selain itu, terdapat pula metode isolasi
yang dikembangkan agar spesifik terhadap asam hialuronat yang memiliki berat molekul besar dan asam
hialuronat yang tersulfatasi. Pada umumnya, asam hialuronat yang digunakan berada dalam bentuk linear.
Meskipun demikian, banyak keperluan yang membutuhkan modifikasi secara kimia. Proses modifikasi tersebut
merupakan derivatisasi , seperti modifikasi rantai linear dan pembentukan ikatan kovalen antara rantai asam
hialuronat dengan crosslinking processes. Modifikasi tersebut menghasilkan HA dengan kualitas yang lebih
baik.
kembali pada 5% larutan natrium asetat, etanol, aseton, dan isopropanol dalam
dan disentrifugasi ulang. Protein jumlah yang banyak [17;18]. Selain itu,
dihilangkan dari supermatant dengan proses yang rumit dan waktu yang lama
pengadukan menggunakan kloroform empat akan menghasilkan biaya yang tinggi.
kali. Pada tahap selanjutnya, ditambahkan Teknologi membran yang dimanfaatkan
kembali campuran kloroform - amil alkohol pada proses tersebut [19;20] umumnya
(1:4 terhadap 1:2) sampai tidak terbentuk berfungsi untuk memekatkan HA atau
gel. Larutan terakhir didialisis dengan menyingkirkan sejumlah kecil molekul
tambahan kristal natrium asetat (untuk terlarut.
membentuk larutan Natrium asetat 5%). Dengan molecular imprinting, dibuat
Selanjutnya, larutan diasamkan sampai pH suatu lokus yang selektif terhadap polimer
4,0 dan dipresipitasi menggunakan etil sintetik menggunakan suatu template
alkohol. Presipitat didesikasi dalam kondisi molekul. Molekul target, yaitu asam
vakum menggunakan kalsium klorida hialuronat dapat digunakan sebagai
hingga terbentuk material akhir berwarna template untuk imprinting polimer dengan
putih dan berserabut (Boas, 1949) [4]. membentuk cross-link. Setelah template
awal disingkirkan, polimer yang tersisa
6. Glucuronic Acid Imprinted Microbeads akan bersifat lebih selektif. Selektivitas
dari polimer bergantung pada berbagai
Kebanyakan dari metode digesti faktor, seperti ukuran serta bentuk dari
dengan endohidrolase yang dilanjutkan ruang dan interaksi antar ikatan [16].
kromatografi berdasarkan ukuran partikel, Interaksi kovalen, non-kovalen, dan
pertukaran ion, dan HPLC berfungsi koordinasi ion metal dapat pula berfungsi
dengan baik untuk oligosakarida yang untuk mengorganisasikan gugus-gugus
terdiri dari minimal dua buah dimer asam fungsi di sekitar template.
hialuronat (HA4) dan kelipatannya [16].
Pemisahan dan pemurnian tersebut
membutuhkan pelarut organik seperti
Dilihat dari segi kekuatan, rpm dan ditempatkan dalam bak air
spesifitas, dan pengarahan ikatan, termostatik. Reaktor kemudian dibilas
koordinasi ion metal lebih bersifat kovalen dengan nitrogen berbuih dan kemudian
[21]. Hal ini menyebabkan koordinasi ion ditutup. Temperatur reaktor dijaga konstan
metal memberikan peluang bagi penyiapan 75C selama 6 jam, dan polimerisasi
template polimer yang spesifik terhadap dirampungkan pada 90C selama 3 jam.
protein melalui pengaturan ligan Residu - residu seperti monomer yang tidak
permukaan. terkonversi, inisiator, dan pelarut yang
Molekul asam D-glukuronat (DGA) tersisa dihilangkan dengan campuran 60/40
dan N-asetil glukosamin membentuk metanol/air selama 24 jam, dan p(EDMA-
struktur asam hialuronat (HA). Gugus MAH-Cu2+-DGA), lalu dikeringkan dalam
hidroksil pada DGA berinteraksi dengan oven vakum selama 70 C. Dengan cara
ion metal serta menunjukkan interaksi yang yang sama, non-imprinted polymer (NIP)
mampu mengelat ion metal [22]. Dari hal microbeads disiapkan dengan prosedur
tersebut, dapat dikatakan, DGA berfungsi polimerisasi.
sebagai molekul template, dan N- Sebagai langkah untuk
metakriloilamido-L-histidin tembaga (II) menghilangkan monomer yang tidak
(MAH-CU(II)) merupakan kompleks yang bereaksi dan komposisi lain dari MIP dan
bergabung dengan DGA serta berfungsi NIP, maka MIP dan NIP dibilas secara
sebagai monomer pengelat metal. Molekul ekstensif dengan campuran metanol/air
DGA sebagai imprinted microbeads (60/40 %v/v) selama 24 jam pada
disiapkan bersama kompleks monomer dan temperatur ruang. Setelah pencucian,
digunakan sebagai absorben yang selektif template disingkirkan dari microbeads
untuk purifikasi asam hialuronat. menggunakan larutan 5 M KOH dalam
metanol selama 48 jam sampai tidak ada
6.1 Pembentukan Microbeads DGA yang tersisa dari larutan sisa.
asam hialuronat pada medium. Selanjutnya, garam natrium saat ini menggunakan
DGA ditempatkan pada medium penambahan 3% natrium asetat, lalu
pendesorpsi, serta diaduk selama 2 jam dihomogenkan sampai larut sempurna.
pada 25C dan 600 rpm. Desorpsi asam Metode purifikasi dengan menggunakan
hialuronat dari microbead p(EDMA-MAH- silika gel dapat menghilangkan 68%-70%
Cu2+) dilakukan dengan larutan 1 M kandungan protein. Setelah silika gel
NaOH. Determinasi dari asam hialuronat disingkirkan dengan sentrifugasi, HA
terdesorpsi dilakukan dengan dengan berat molekul besar diolah
spektrofotometer pada panjang gelombang mengguankan karbon aktif yang mampu
232 nm dengan penambahan enzim menghilangkan protein sampai 85%-90%.
hialuronidase. Satu unit aktivitas Campuran kemudian melalui pengolahan
hialuronidase didefinisikan sebagai jumlah tahap lanjut dengan diafiltrasi. Pada
enzim yang menyebabkan kenaikan diafiltrasi, terjadi pelarutan HA dengan
densitas optik sebasar 0,001 per menit pada solven seperti air bebas pirogen dengan
25C dan pH 7. jumlah yang lebih sedikit. Proses yang
melibatkan purifikasi molekul HA dengan
7. Isolasi dan Purifikasi Asam berat molekul besar sangat signifikan dalam
Hialuronat dengan Berat Molekul Besar menyebabkan penurunan volume.
secara Spesifik Diafiltrasi dengan sistem kontinu perlu
melibatkan dilusi yang steril, air bebas
Asam hialuronat dengan berat pirogen, filter dengan diameter pori 0,22
molekul besar merupakan terminologi yang m, dan filtrasi aseptik. Sebagai alternatif
digunakan untuk asam hialuroant dari tambahan, natrium hialuronat dapat
garam hialuronat yang memiliki berat dipresipitasi ulang dengan isopropanol
molekul minimal 1000 kDa [24]. Metode untuk menghasilkan HA dengan berat
purifikasi yang melibatkan penyingkiran molekul besar. Selanjutnya, HA dapat
pengotor protein dari asam hialuronat diliofilisasi sampai diperoleh kandungan air
menggunakan filtrasi dengan silika gel dan kurang dari 5 %. Proses tersebut tidak
pengolahan karbon aktif. Selain membutuhkan penurunan pH sampai
menggunakan filtrasi dengan silika, dapat kondisi asam, penggunaan surfaktan, atau
digunakan filtrasi menggunakan diafiltrasi. pun detergen. Selain itu, proses
Diafiltrasi merupakan sebuah proses yang penghilangan protein tidak melibatkan
menggunakan filtrasi crossflow yang bahan kimia berbahaya seperti formalin.
menyebabkan spesi molekul dengan berat Penggunaan solven dengan jumlah sedikit
molekul rendah, air, dan solven dapat mengurangi pula beban masukan pada alat
keluar dari membran secara lebih cepat dan liofilisasi [24].
mudah tanpa mengubah volum larutan,
serta menyisakan molekul asam hialuronat 8. Metode Lain
dengan berat molekul besar [24].
Berdasarkan EP 2 216 412 A2, dengan Pemisahan asam mukopolisakarida
diafiltrasi, maka jumlah solven yang menjadi fraksi yang memiliki gugus sulfat
digunakan dalam proses akan berkurang. dan tidak memiliki gugus sulfat diperoleh
Setelah inkubasi, kaldu fermentasi didilusi dengan menggunakan kompleks setil
dengan air dan diklarifikasi. Selanjutnya, piridium (Scott,1960) [4]. Purifikasi akhir
HA yang terdapat pada kaldu dipresipitasi dilakukan dengan menggunakan DEAE-
ulang dengan volume yang sama dengan Sephadex anion exchanger A-25
pelarut yang sesuai, namun tidak terbatas (Schmidt,1962)[4]. Presipitasi kromatograsi
pada isopropanol. Molekul HA dengan sentrifugal (Shinomiya, Kabasawa, Toida,
berat molekul besar yang terpresipitasi Imanari, dan Ito, 2001)[4], elektrodeposisi,
kemudian dikonversi menjadi garam ultrafiltrasi-diafiltrasi [25] merupakan
hialuronat. Selanjutnya, garam hialuronat piranti-piranti lain yang memiliki arti
dapat disolubilisasi pada prosedur purifikasi penting dalam memisahkan segmen asam
selanjutnya. Pengubahan HA menjadi hialuronat.
Reynard, Produksi dan Pengolahan Hilir Asam Hialuronat, 2015 9
1 Penampakan larutan Larutan jernih, absorbansi larutan yang diukur pada 600 nm tidak
lebih dari 0,01
3 pH Antara 5,0-8,5
5 Protein Tidak lebih dari 0,3%. Untuk keperluan parenteral tidak boleh lebih
dari 0,1%
8 Kadar logam Tidak boleh lebih dari 95% dan tidak lebih dari 105.0% natrium
hialuronat yang dihitung dengan dasar kering
Reynard, Produksi dan Pengolahan Hilir Asam Hialuronat, 2015 12
11. Kesimpulan
mers/biotechnological-production-
Asam hialuronat dapat dihasilkan characterization-and-applicationof-
melalui fermentasi ataupun melalui purifikasi hyaluronan
jaringan hewan. Asam hialuronat yang berasal [6] Lapcik L.,Lapcik L. 1998. Hyaluronan :
dari proses fermentasi memiliki kualitas yang Preparation, Structure, Properties, dan
lebih baik karena bebas dari protein-protein Applications. Chem Rev 98(8) : 2663-
yang dapat menyebabkan respon imunologis. 2684.
Purifikasi asam hialuroant dapat dilakukan [7] Brown MB, Jones SA, 2005. Hyaluronic
dengan digesti enzimatik, ekstraksi dengan acid : a unique topical vehicle for the
localized delivery of drugs to the skin.
pelarut organik-natrium asetat, dan imprinted
J.Eur Acad Dermatol Venereol 19(3) :
microbeads. Proses purifikasi yang dipilih 308-18
dapat didasarkan dari proses awal [8] Matarasso SL,2004. Understanding and
pembentukan asam hialuroanat, seperti using hyaluronan. Aesthetic Surg J 24 :
fermentasi atau isolasi dari jaringan hewan. 361-364
Selain itu, berat molekul asam hialuroant [9] Murray CA, Zloty D. Warshawski
yang ingin diperoleh dapat menentukan proses L.,2005. The evolution of soft tissue fillers
yang dipilih dalam pemurnian. Setelah melalui in clinical practice. Dermatol Clin 23 :
purifikasi, asam hialuronat yang dihasilkan 343-363.
perlu diuji kualitasnya dengan standar-standar [10] Stern R, Kogan G, Jedrzejas M, Soltes
L,2007. The many ways to cleave
yang telah ditentukan. Umumnya, senyawa
hyaluronan Adv 25 :537-557.
turunan asam hialuronat lebih banyak [11] Laurent UBG, Reed RK, 1991. Turnover
dimanfaatkan dalam industri. Hal tersebut of hyaluronan in the tissues. Adv Drug
menyebabkan perlu dilakukan modifikasi Deliv Rev 7 :237-256.
secara kimia pada asam hialuroanat. [12] Becker, Lillian C.,et all, Final report of the
Safety Assesment of Hyaluronic Acid,
Potassium Hyaluronate, and Sodium
Daftar Pustaka Hyaluronate, International Journal of
Toxixology 28 (2209) 5-67.
[1] Selyanin, Mikhail A., Boykov, Petr Ya., [13] Rangaswamy V dan Jain D.,2008. An
dan Khabarov, Vladimir N., Hyaluronic efficient process for production and
Acid, Wiley, Moscow, 2014. purification of hyaluronic acid from
[2] Boeriu, Carmen G.,et all, Production Streptococcus equi subsp. zooepidemicus.
Methods for Hyaluronan, International Biotechnol Lett 30 : 493-496.
Jounal of Carbohydrate Chemistry [14] Vazquez, J.A., Montemayor, M.L.,
Volume 2013 (2013) Fraguas, J., & Murado, M.A. (2010).
[3] Reddy, K.J., Karunakaran K.T., Hyaluronic Acid production by
Purification and characterization of Streptococcus zooepidemicus in marine
hyaluronic acid produced by by-products media from mussel
Streptococcus zooepidemicus strain processing wastewaters and tuna peptone
35237, J.BioSci.Biotech.2013, 2(3) : 173- viscera. Microbial Cell Factories,9, 46-56.
179. [15] Volpi, N, (2003). Milligram-scale
[4] Giji,Sadhasivam dan Arumugam, preparation and purification of
Muthuvel, Isolation and Characterization oligosaccharides of defined length
of Hyaluronic Acid from Marine possessing the structure of chondroitin
Carbohydrates : Fundamentals and from defructosylated capsular
Applications, Part A,2014,pp.61-73. polysaccharide K4. Glycobiology, 13(9),
[5] Chiara Schiraldi, Annalisa La Gatta, dan 635-640.
Mario De Rosa (2010). Biotechnological [16] Akdamar,H.Aelya,et all, Separation and
Production and Application of purification of hyaluronic acid by
Hyaluronan, Biopolymers, Magdy glucuronic acid imprinted microbeads, in:
Elnashar (Ed.), ISBN : 978-953-307-109- Materials Science and Engineering C,
1, InTech, Available from : Elsevier-Science Direct, 200, pp.1401-
http://www.intechopen.com/books/biopoly 1408.
Reynard, Produksi dan Pengolahan Hilir Asam Hialuronat, 2015 13
[17] K.K. Brown, L.L.C. Ruiz, r.Ivo, ologomer content on physical, mechanical,
N.D.Greenner, Patent US5316926 (1994). and biologic properties of divinyl sulfone-
[18] G.Westphal,M.Hahn,E.Lippert,K.Hoffma Crosslinked hyaluronic acid hydrogels.
nn,P.Kaukel, Patent DE10019868 (2002). J.Biomed.Mater.res.94A:355-370.
[19] D.C.Ellwood,C.G.Evans,G.M.Dunn,N,Mc [32] Larsen, N.E., Pollak, C.T., Reiner, K.,
Innes,R.G.Yeo,K.J.Smith,C.Evans,R.Yeo, Leshchiner, E., Balazs, E.A., 1993. Hylan
C.G.T.Evans, Patent USS6660853 (1996). gel biomaterial : dermal and immunologic
[20] A.Presscott, M.Groton, Patent US5563051 compatibility. J. Biomed.Mater.Res.27 (9)
(1996). : 1129-1134.
[21] A.A. zcan, R.Say, A.Denizli, A.Ersz, [33] Segura,T.,Anderson,B.C.,Chung,P.H.,We
Anal.Chem.78(2006) 7253. bber,R.E.,Shull,K.R.,Shea,L.D.,2005.Cros
[22] A.Denizli, B.Garipcan, A.Karabakan, slinked hyaluronic acid hydrogels : a
R.Say, S.Emir, S.Patir, strategy to functionalize and pattern.
Sep.Purif.Technol.30(2003) 3. Biomaterials 26 : 359-371.
[23] nler, zlem Bien, et all, Separation
and purification of hyaluronic acid by
embedded glucuronic acid imprinted
polymers into cryogel, in : Jounal of
Chromatography B : Biomedical Sciences
and Applications, Elsevier-Science Direct,
2013, pp.46-52.
[24] Process for Production and Purification of
High Molecular Weight Hyaluronic Acid,
european Patent Application 92010) EP 2
216 412 A2
[25] Murado,M.A., Montemayor, M.L., Cabo
M.P. (2012). Optimization of extraction
and purification process of hyaluronic acid
from fish eyeball. Food and Bioproducts
Processing, 90(3), 491-498.
[26] Magnani A.,Albanese A.,Lamponi S.,
Barbucci R.,1996. Blood-interaction
performance of differently sulphated
hyaluronic acids. Thromb Res 81(3) :383-
395.
[27] Vindigni V., Cortivo R., Iacobellis
L.,Abatangelo G., Zavan B.,
2009.Hyaluronan benzyl ester as a
scaffold for tissue engineering.
Int.J.Mol.Sci.10 : 2972-2985.
[28] Shu, X.Z., Liu, Y., Palumbo F.,
Prestwich G.D., 2003. Disulfide-
Crosslinked hyaluronan-gelatin hydrogel
films : a covalent mimic of the
extracellular matrix for in vitro cell
growth. Biomaterials 24 : 3825-3834.
[29] Young, J.J., Cheng, K.M., Tsou, T.L.,
Liu,H.W., Wang, H.J.,2004. Preparation
of Crosslinked hyaluronic acid film using
2-chloro-1-methylpyridinium iodide or
water-soluble 1-ethyl-(3,3-dimethyl
aminopropyl) carbodiimide. J . Biomater.
Sci. polymer Ed. 15(6) : 767-780.
[30] Radice, M., Postorello, A., Pavesio, A.,
Callegaro R.,2002. Injectable hyaluronic
acid derivative with pharmaceuticals
cells.USP 00768110.
[31] Ibrahim S., Kang O.K., Ramamurthi,
A.,2010.The impact of hyaluronic acid