Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada percobaan kali ini adalah membahas tentang Uji rangking. Uji ranking merupakan
uji skalar karena hasil pengujian oleh panelis telah dinyatakan dalam besaran kesan dengan jarak
atau interval tertentu. Prinsip dari uji ranking, panelis diminta untuk membuat urutan dari yang
diuji menurut perbedaan tingkat mutu sensorik. Penilaian ini bersifat subjektif karena panelis
memberikan nilai dari kesukaannya sendiri. Dalam uji rangking tidak disertakan contoh
pembanding.

Sampel yang digunakan dalam uji rangking yaitu sampel 4 jenis gula berbeda. Dalam
pengujian rangking jumlah sampel tidak boleh melebihi 6 sampel, karena dapat mempengaruhi
konsentrasi dari panelis, sehingga dalam pengujiannya mengalami bias. Hasil yang bias
diakibatkan panelis sudah jenuh karena terlalu banyak sampel yang harus diuji.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat pada hasil data pengamatan
bahwa, 14 orang dari 20 orang menyatakan benar pada pemberian pengurutan sampel dari
tingkat kemanisan. Sedangkan 6 orang lainnya menjawab salah (memiliki urutan berbeda-beda).
Ini membuktikan bahwa perbedaan tingkat kemanisan sangat nyata dikarenakan jumlah dari
panelis yang menjawab benar lebih banyak daripada jumlah panelis yang menjawab salah. Pada
pengujian tersebut membuktikan bahwa panelis dapat membedakan daripada sampel yang
disediakan oleh penyaji.

Sebagai panelis, Lama kesan berbeda-beda tergantung pada jenis rangsangan dan jenis
alat indera. Kesan dapat tertinggal lama dirasakan oleh indera, tetpi dapat juga sebentar. Rasa
pahit dapat lama dirasakan oleh pangkal lidah sebaliknya rasa manis akan cepat hilang segera
setelah benda perangsangnya hilang. Kesan yang lama tertinggal disebut kesan kemudian
atau aftertaste (Soekarto, 1985).

Aftertaste merupakan sifat yang tidak diinginkan dalam bahan karena dapat
mempengaruhi cita rasa dari bahan tersebut. Apabila kesan terlalu lama terasa pada mulut setelah
memakan suatu bahan maka akan terasa tidak enak pada mulut dalam beberapa waktu, selain itu
karena adanya sifat ini mempengaruhi terhadap penilaian selanjutnya.
Sehingga dalam hal ini merupakan salah satu penyebab panelis yang menjawab salah
karena adanya aftertaste daripada beberapa gula tersebut.

Dalam industri pangan uji ranking dapat digunakan untuk mengurutkan nilai mutu suatu
produk sehingga dapat dipakai dalam mengelompokan mutu suatu produk. Selain itu uji ranking
juga dapat digunakn sebagai memilih yang terbaik dan menghilangkan yang terjelek, sehingga
dapat digunakan untuk mendapatkan produk yang baik dan dapat diterima oleh konsumen.

Kesimpulan
Uji rangking ini dapat disimpulkan bahwa pada uji keempat sampel memiliki perbedaan
sangat nyata, dimana lebih banyak yang menyatakan benar dalam pengurutan tingkat kemanisan
dari pada yang menjawab salah pada sampel 4 jenis gula.

http://bayuapriliawan22.blogspot.co.id/2016/01/bahan-laporan-evaluasi-sensoris-uji-
rangking.html

http://www.academia.edu/12694981/Laporan_Uji_Hedonik

https://id.scribd.com/doc/226736991/Makalah-Uji-Rangking

http://wasil28.blogspot.co.id/2016/06/uji-rangking.html

http://dewiagustiyani.blogspot.co.id/2015/05/uji-indrawi-uji-ranking.html

https://id.scribd.com/doc/45981352/SENSORIS-UJI-RANGKING

Anda mungkin juga menyukai