Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Motor listrik merupakan salah satu peralatan pengubah energi listrik


menjadi energi mekanis. Energi mekanis ini dalam penerapannya digunakan
sebagai mesin untuk proses produksi seperti mesin angkat, mesin angkut, mesin
peniup, mesin penghisap dan mesin penggetar. Motor listrik lebih efisien
dibandingkan dengan motor bakar karena energi yang terbuang lebih sedikit.
Selain itu, motor listrik juga lebih ramah lingkungan karena sedikit menghasilkan
polusi.

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk menghasilkan steam. Pada industri yang memanfaatkan tenaga
uap, boiler merupakan suatu komponen yang sangat penting. Penggunaan boiler
cukup efektif untuk menggantikan fungsi boiler konvensional yang dirasa tidak
aman. Selain itu, boiler konvensional menghasilkan cukup banyak asap yang
dapat mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan
memahami prinsip kerja dan aplikasi penggunaan motor listrik dan boiler
sehingga dapat meningkatkan efektifitas produksi.

Tujuan

Mengetahui dan memahami definisi, jenis-jenis, dan prinsip kerja dari


motor listrik dan boiler serta aplikasi penggunaannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

[Terlampir]

Pembahasan

Motor listrik merupakan salah satu peralatan pengubah energi listrik


menjadi energi mekanis. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,
dll. Energi mekanis ini dalam penerapannya digunakan sebagai mesin untuk
proses produksi seperti mesin angkat, mesin angkut, mesin peniup, mesin
penghisap dan mesin penggetar.
Motor DC atau Motor Arus Searah adalah mesin listrik yang mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanik. Terdapat 2 (dua) prinsip dasar
yang melatarbelakangi kerja motor DC. Yang pertama yaitu adanya aliran arus
yang melewati sebuah konduktor dimana akan timbul medan magnet mengelilingi
penghantar tersebut. Arah garis gaya magnet (fluks magnet) ini sesuai kaidah
tangan kiri. Yang kedua adalah gaya pada penghantar bergerak dalam medan
magnet. Besarnya gaya yang didesakkan untuk menggerakkan berubah sebanding
dengan kekuatan medan magnet, besarnya arus yang mengalir pada penghantar,
dan panjang penghantar (Zamroni 2010).
Prinsip kerja motor DC yaitu aliran arus di dalam penghantar yang berada
di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Sumber arus yang
digunakan yaitu berupa arus listrik searah. Besarnya gaya pada penghantar akan
bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar. Terdapat dua
bagian pada motor DC yaitu bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator.
Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil
(elektro magnet) ataupun magnet permanen. Bagian kedua adalah bagian yang
berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.
Motor DC banyak ditemui pada peralatan eletronik arus lemah, perangkat
portable, dan mainan (Harifuddin 2008).
Motor AC atau motor arus bolak-balik adalah motor listrik yang mengubah
tenaga listrik arus bolak-balik menjadi tenaga mekanik. Mirip dengan prinsip
kerja motor DC yaitu aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan, yang membedakan motor
AC dengan motor DC yaitu sumber arus listrik yang digunakan, motor AC
menggunakan sumber arus listrik bolak-balik. Berdasarkan prisnsip kerjanya,
motor listrik AC dibedakan menjadi motor sinkron dan motor induksi. Motor
sinkron merupakan motor yang kerja antara komponen mesinnya teratur. Pada
motor induksi kumparan rotor tidak menerima energi listrik secara langsung,
tetapi secara induksi seperti yang terjadi pada energi kumparan transformator.
Pada dasarnya semua jenis motor induksi mempunyai rotor dan stator, dimana
rotor merupakan bagian yang berputar, sedangkan stator merupakan bagian yang
diam (statis). Beberapa bagian dari stator yaitu gandar, Inti kutub magnet dan
lilitan penguat magnet, sikat, kumutator, jangkar dan lilitan jangkar. Gandar
berfungsi tempat mengalirnya fluks magnet dan melindungi bagian-bagian mesin.
Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik agar terjadi
proses elektromagnetis. Sikat berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus dari
sumber. Komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik. Motor AC banyak
ditemui pada peralatan industri sebagai sumber penggerak, dan peralatan
elektronik (Harifuddin 2008).
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang mentransfer
energi- energi kimia atau energi otomis menjadi kerja (usaha) (Muin 1988). Boiler
atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air
dengan bahan bakar (Yohana dan Askhabulyamin 2009). Boiler mengubah energi-
energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler
dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber
pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar. Boiler berfungsi
sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia (potensial)
dari bahan bakar menjadi energi panas .
Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, boiler dikalsifikasikan
menjadi boiler pipa api dan boiler pipa air. Boiler pipa api adalah jenis boiler yang
pada bagian tubenya dialiri dengan gas pembakaran dan bagian lainnya yaitu sell
dialiri air yang akan diuapkan. Tube-tubenya langsung didinginkan oleh air yang
melindunginya. Jumlah pass dari boiler tergantung dari jumlah laluan horizontal
dari gas pembakaran diantara furnace dan pipa-pipa api. Sementara itu, pada
boiler pipa air tube-tubenya dialiri dengan air dan gas pembakaran dari furnace
dilewatkan ke pipa-pipa yang berisi air yang akan diuapkan tersebut (Effendy
2013).
Perbedaan mendasar boiler pipa api dan boiler pipa air adalah prinsip
kerjanya yang berkebalikan. Pada boiler pipa api pemanasan air dilakukan dengan
panas yang dihasilkan dari pipa yang dilewatkan oleh gas pembakaran. Sedangkan
pada boiler pipa air, air mengisi pipa-pipa yang dikelilingi oleh api. Pada jenis
boiler pipa api terjadi perpindahan panas dari gas panas menuju air kemudian air
berubah menjadi uap, hal ini dikarenakan gas panas hasil pembakaran (flue gas)
mengalir melalui pipa-pipa yang bagian luarnya diselimuti air. Tipe boiler pipa api
memiliki karakteristik menghasilkan tekanan steam dan kapasitas yang rendah.
Susunan pipa dalam ketel ini dibuat pass per pass, tujuannya agar perpindahan
panas dari gas panas atau api ke air lebih efektif. Artinya, arahnya dapat bolak-
balik terhadap burnernya ketika gas panas melewati pipa-pipa dalam ketel. Cara
kerja dari boiler pipa api ini adalah di dalam pipa terjadi proses pengapian,
kemudian panas yang dihasilkan dalam proses tersebut langsung dihantarkan ke
dalam boiler yang berisi air. Kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler
dipengaruhi oleh besar besar dan konstruksi boiler (Nawafi 2010).
Boiler pipa api biasa digunakan untuk memanaskan air dalam pada suatu
bejana, sehingga tidak memerlukan area yang besar. Namun, boiler pipa memiliki
efisiensi yang rendah karena banyak energi yang terbuang dalam proses
pemanasannya. Sedangkan, boiler pipa air cenderung lebih efisien karena tidak
banyak energi yang terbuang. Namun, boiler pipa air memiliki skala yang lebih
kecil sehingga memerlukan area yang luas. Untuk industri skala kecil dan
menengah penggunaan boiler pipa api lebih menguntungkan karena tidak
memerlukan area yang luas. Sedangkan untuk industri besar, lebih
menguntungkan menggunakan boiler pipa air (Raharjo dan Karnowo 2008).

Berbeda dengan boiler pipa api, boiler pipa air ini dapat beroperasi pada
tekanan yang sangat tinggi yaitu hingga lebih dari 100 Bar. Boiler pipa air
memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.
Berdasarkan jenis ketelnya, konstruksi yang dipasang dalam ketel dapat lurus dan
melengkung. Secara parallel dipasang pipa-pipa yang lurus di dalam ketel
dihubungkan dengan 2 buah header. Secara horizontal diatas susunan pipa
dipasang header yang dihubungkan dengan drum uap. Susunan kedua header
memiliki kecondongan tertentu yang bertujuan dapat mengatur sirkulasi uap
dalam ketel.
Cara kerja pipa boiler air adalah diluar pipa terjadi proses pengapian,
kemudian dihasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi
air. Melalui economizer air tersebut terlebih dahulu dikondisikan, kemudian
dihasilkan steam yang terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum.
Melalui tahap secondary superheater dan primary superheater setelah tekanan dan
temperature sesuai baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa
air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap mineral atau kandungan
lain yang terlarut dalam air. Hal ini harus diperhatikan pada tipe ini karena
menjadi faktor utama (Nawafi 2010).
Kelebihan boiler pipa api antara lain adalah tidak membutuhkan setting
khusus sehingga proses pemasangannya mudah dan cepat, investasi awal untuk
boiler pipa api relatif murah, bentuknya lebih compact dan portable, tidak
memerlukan area yang besar. Sedangkan kelebihan boiler pipa air adalah kapasitas
steam besar hingga 450 TPH dan tekanan operasi mencapai 100 Bar, water tube
boiler memiliki nilai effisiensi yang lebih tinggi. Namun, terdapat beberapa
kekurangan pada masing-masing boiler. Kekurangan boiler pipa api adalah
tekanan operasi steam terbatas, kapasitas steamnya relative kecil (13.5 TPH),
tempat pembakarannya sulit dijangkau, banyak energi kalor yang terbuang
langsung menuju stack sehingga nilai effisiensinya rendah. Sedangkan
kekurangan boiler pipa air adalah investasi awal relative lebih mahal, penanganan
air yang masuk ke dalam boiler dalam sistem lebih sensitif sehingga perlu dijaga
dan memerlukan komponen pendukung, konstruksinya membutuhkan area yang
luas.

PENUTUP

Kesimpulan

Motor listrik merupakan salah satu peralatan pengubah energi listrik


menjadi energi mekanis. Terdapat dua bagian utama dari motor listrik yaitu stator
dan rotor. Stator merupakan bagian yang diam (stasioner), sedangkan rotor
merupakan bagian yang bergerak. Terdapat dua jenis motor listrik, yaitu motor AC
dan motor DC. Motor AC memanfaatkan arus bolak-balik, sedangkan motor DC
memanfaatkan arus searah. Berdasarkan prinsip kerjanya motor AC dibagi
menjadi motor sinkron dan motor induksi.
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang mentransfer
energi-energi kimia atau energi otomis menjadi kerja (usaha). Boiler atau ketel
uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk
menghasilkan steam. Berdasarkan fluida yang mengalir terdapat dua jenis boiler,
yaitu boiler pipa api dan boiler pipa air. Pipa-pipa pada boiler pipa air diisi oleh
air, sedangkan pada boiler pipa api pipa diisi oleh gas pembakaran. Boiler pipa api
biasa digunakan pada industri skala kecil dan menengah, sedangkan boiler pipa air
biasa digunakan pada industri skala besar.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy D A. 2013. Rancang Bangun Boiler Untuk Proses Pemanasan Sistem Uap
Pada Industri Tahu Dengan Menggunakan Catia V5. [Skripsi]. Semarang
(ID). Universitas Negeri Semarang.
Harifuddin. 2008. Pemodelan dan Pengendalian Motor Dc Terkendali
Jangkar. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 3(1): 1-13.
Muin dan Syamsir A. 1988. Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap).
Jakarta (ID): Rajawali Pers.
Nawafi F, D Puspita D. 2010. Optimasi Tungku Sekam Skala Industri Kecil
Dengan Sistem Boiler. Jurnal Fisika Teori, Eksperimen, dan Fisika
Aplikasi. 13(3): 1-2.
Raharjo W D dan Karnowo. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang (ID):
Universitas Negeri Semarang Press.
Yohana E dan Askhabulyamin. 2009. Perhitungan Efisiensi Dan Konversi Dari
Bahan Bakar Solar Ke Gas Pada Boiler Ebara HKL 1800 KA. Jurnal
Rotasi. 11(3): 13-16.
Zamroni M. 2010. Kendali Motor Dc Sebagai Penggerak Mekanik pada Bracket
Lcd Proyektor dan Layar Dinding Berbasis Mikrokontroler At89s51.
Jurnal Teknik Elektro. 1(1): 1-14.

LAMPIRAN

Sumber : www.insinyoer.com www.perangkatelektronik.com

Gambar 1 (a) motor AC, dan (b) komponen motor AC

Sumber : www.insinyoer.com www.perangkatelektronik.com


Gambar 2 (a) motor DC, dan (b) komponen motor DC

Sumber : www.insinyoer.com

Gambar 3 Contoh aplikasi motor listrik AC

Sumber : www.alibaba.com

Gambar 4 Contoh aplikasi motor listrik DC


Sumber : www.insinyoer.com

Gambar 5 (a) Boiler pipa api, (b) Boiler pipa air

Anda mungkin juga menyukai