Latar Belakang
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk menghasilkan steam. Pada industri yang memanfaatkan tenaga
uap, boiler merupakan suatu komponen yang sangat penting. Penggunaan boiler
cukup efektif untuk menggantikan fungsi boiler konvensional yang dirasa tidak
aman. Selain itu, boiler konvensional menghasilkan cukup banyak asap yang
dapat mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan
memahami prinsip kerja dan aplikasi penggunaan motor listrik dan boiler
sehingga dapat meningkatkan efektifitas produksi.
Tujuan
Hasil Pengamatan
[Terlampir]
Pembahasan
Berbeda dengan boiler pipa api, boiler pipa air ini dapat beroperasi pada
tekanan yang sangat tinggi yaitu hingga lebih dari 100 Bar. Boiler pipa air
memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.
Berdasarkan jenis ketelnya, konstruksi yang dipasang dalam ketel dapat lurus dan
melengkung. Secara parallel dipasang pipa-pipa yang lurus di dalam ketel
dihubungkan dengan 2 buah header. Secara horizontal diatas susunan pipa
dipasang header yang dihubungkan dengan drum uap. Susunan kedua header
memiliki kecondongan tertentu yang bertujuan dapat mengatur sirkulasi uap
dalam ketel.
Cara kerja pipa boiler air adalah diluar pipa terjadi proses pengapian,
kemudian dihasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi
air. Melalui economizer air tersebut terlebih dahulu dikondisikan, kemudian
dihasilkan steam yang terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum.
Melalui tahap secondary superheater dan primary superheater setelah tekanan dan
temperature sesuai baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa
air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap mineral atau kandungan
lain yang terlarut dalam air. Hal ini harus diperhatikan pada tipe ini karena
menjadi faktor utama (Nawafi 2010).
Kelebihan boiler pipa api antara lain adalah tidak membutuhkan setting
khusus sehingga proses pemasangannya mudah dan cepat, investasi awal untuk
boiler pipa api relatif murah, bentuknya lebih compact dan portable, tidak
memerlukan area yang besar. Sedangkan kelebihan boiler pipa air adalah kapasitas
steam besar hingga 450 TPH dan tekanan operasi mencapai 100 Bar, water tube
boiler memiliki nilai effisiensi yang lebih tinggi. Namun, terdapat beberapa
kekurangan pada masing-masing boiler. Kekurangan boiler pipa api adalah
tekanan operasi steam terbatas, kapasitas steamnya relative kecil (13.5 TPH),
tempat pembakarannya sulit dijangkau, banyak energi kalor yang terbuang
langsung menuju stack sehingga nilai effisiensinya rendah. Sedangkan
kekurangan boiler pipa air adalah investasi awal relative lebih mahal, penanganan
air yang masuk ke dalam boiler dalam sistem lebih sensitif sehingga perlu dijaga
dan memerlukan komponen pendukung, konstruksinya membutuhkan area yang
luas.
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Effendy D A. 2013. Rancang Bangun Boiler Untuk Proses Pemanasan Sistem Uap
Pada Industri Tahu Dengan Menggunakan Catia V5. [Skripsi]. Semarang
(ID). Universitas Negeri Semarang.
Harifuddin. 2008. Pemodelan dan Pengendalian Motor Dc Terkendali
Jangkar. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 3(1): 1-13.
Muin dan Syamsir A. 1988. Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap).
Jakarta (ID): Rajawali Pers.
Nawafi F, D Puspita D. 2010. Optimasi Tungku Sekam Skala Industri Kecil
Dengan Sistem Boiler. Jurnal Fisika Teori, Eksperimen, dan Fisika
Aplikasi. 13(3): 1-2.
Raharjo W D dan Karnowo. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang (ID):
Universitas Negeri Semarang Press.
Yohana E dan Askhabulyamin. 2009. Perhitungan Efisiensi Dan Konversi Dari
Bahan Bakar Solar Ke Gas Pada Boiler Ebara HKL 1800 KA. Jurnal
Rotasi. 11(3): 13-16.
Zamroni M. 2010. Kendali Motor Dc Sebagai Penggerak Mekanik pada Bracket
Lcd Proyektor dan Layar Dinding Berbasis Mikrokontroler At89s51.
Jurnal Teknik Elektro. 1(1): 1-14.
LAMPIRAN
Sumber : www.insinyoer.com
Sumber : www.alibaba.com