Anda di halaman 1dari 3

Kato Nan Ampek (Kearifan Lokal Minang

Kabau)
OPINI | 28 March 2011 | 03:21 Dibaca: 1534 Komentar: 8 0

bicara budaya minang kabau tidak akan lepas dari berbagai macam falsafah
adatnya yang kaya akan makna dan filosofi kehidupan masyarakatnya yang
sangat memegang teguh adat.

berbagai macam filosofi atau ungkapan ungkapan adat yang memberikan


contoh untuk bertindak bagi masyarakat minang kabau. diantaranya ialah
ungkapan adat tau di kato nan Ampek tahu dengan kata yang Empat.

kato mandaki (kata mendaki)

merupakan sebuah ungkapan pendidikan bagai mana cara berbicara dan


bersikap kepada orang yang lebih tu dari kita. kato mandaki merupakan sikap
sikap yang kita tunjukan kepada orang yang lebih tu seperti kalau berbicara
tidak membentak/ kasar, mendengarkan nasihatnya, tidak membantah
pembicaraan atau pengajarannya. Ungkapan kata mendaki ini adalah cara
pergaulan kepada orang yang lebih tua seperti anak kepada orang tuanya,
kemanakan kepada mamak, murid kepada guru dan adik kepada kak.

kato manurun (kata menurun)

ungkapan yang menggambarkan bagai mana cara bersikap, berbicara


seseorang dengan yang lebih muda dengannya. di artikan juga dengan
tindakan mengayomi, menyayangi yang lebih kecil dari kita. ungkapan ini di
gunakan oleh orang tua kepada anak, guru kepada murid ,mamak kepada
kemanakan dll.

kato mandata (kata mendatar)

kato mandata ialah ungkapan sikap berbuatan atau tindakan, cara berbicara
kepada yang sama besar dengan kita. ungkapan ini digunakan oleh teman
sepermainan. saling menghormati dan menghargai sebaya dengan kita.

kato malereng

ungkapan sikap tindakan dan cara berbicara dengan orang yang kita segani,
hormati. ungkapan ini ditujukan dalam pergaulan sehari hari antara mando jo
sumando, ipa jo bisan

ungkapan kato nan ampek atau biasa juga disebut dengan jalan nan
Ampek sudah menjadi ciri khas pergaualan masyarakat Minang kabau dari
nenek moyang sampai pada saat sekarang ini. orang minang yang salah
berperilaku atau menempatkan posisinya disebut dengan indak tau jo nan
ampek atau urang indak baradaik.

pergaulan sehari hari orang Minang Kabau dapat digambarkan dengan


ungkapan adat:

nan tuo di hormati

nan ketek di sayangi

samo gadang baok baiyo.

Anda mungkin juga menyukai