Anda di halaman 1dari 3

SPO KATARAK PADA

PASIEN DEWASA
No. Dokumen : 272/SOP/PU/IV/2016
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit:
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Sri Retno Wulandari

GUMELAR NIP.197006152002122002
1. Pengertian No. ICPC-2 : F92 Cataract
No. ICD-10 : H26.9 Cataract, unspecified
Tingkat Kemampuan 2

Masalah Kesehatan
Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan
penurunan tajam penglihatan (visus). Katarak paling sering
berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di
atas 40 tahun (katarak senilis). Selain katarak senilis, katarak juga
dapat terjadi akibat komplikasi glaukoma, uveitis, trauma mata,
serta kelainan sistemik seperti diabetes mellitus, riwayat
pemakaian obat steroid, dan lain-lain. Katarak biasanya terjadi
bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).
2. Tujuan Semua pasien yang datang ke Puskesmas mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.514 tahun


2015 tentang panduan klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara
perlahan seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran
kacamata semakin bertambah, silau, dan sulit membaca.

Faktor Risiko
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus
3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan kepala
puskesmas Gumelar
1/3
4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian
pinhole
2. Pemeriksaan shadow test positif
3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat
dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm)
menggunakan oftalmoskop sehingga didapatkan media
yang keruh pada pupil. Teknik ini akan lebih mudah
dilakukan setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata
Tropikamid 0.5% atau dengan cara memeriksa pasien pada
ruang gelap.

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan visus dan pemeriksaan lensa
Komplikasi
Glaukoma dan uveitis

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Pasien dengan katarak yang telah menimbulkan gangguan
penglihatan yang signifikan dirujuk ke layanan sekunder yang
memiliki dokter spesialis mata untuk mendapatkan
penatalaksanaan selanjutnya. Terapi definitif katarak adalah
operasi katarak.
Konseling dan Edukasi
1. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan
penglihatan yang dapat diperbaiki.
2. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah
didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan kepala
puskesmas Gumelar
2/3
Kriteria Rujukan
1. Katarak matur
2. Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang
signifikan
3. Jika timbul komplikasi

Peralatan
1. Senter
2. Snellen chart
3. Tonometri Schiotz
4. Oftalmoskop

Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam

6 Diagram
Alir (bila
perlu)
7. Unit terkait 1 Dokter
2 Perawat.
8.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan kepala
puskesmas Gumelar
3/3

Anda mungkin juga menyukai