Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa
1) Terapi Obat
Keratolytic agent
Dapat menyebabkan epitelium yang menanduk menjadi mengembang, lunak,
maserasi kemudian deskuamasi.
- Amonium lactat lotion
Mengandung asam laktat dan asam alfa hidroxi yang mempunyai daya
keratolitik dan memfasilitasi pelepasan sel-sel keratin. Sedian 15% dan 5%
strenght; 12% strenght dapat menyebabkan iritasi muka karena menjadikan sel-
sel keratin tidak beradesi.
- Trichloroacetic acid
Membakar kulit, keratin dan jaringan lainya. Dapat menyebabkan iritasi lokal.
Pengobatan keratosis seboroik dengan 100% trichloroacetic acid dapat
menghilangkan lesi, tepi penggunaanya harus ditangan profesional yang ahli.

Terapi topikal dapat digunakan tazarotene krim 0,1% dioles 2 kali sehari dalam
16 minggu menunjukkan perbaikan keratosis seborik pada 7 dari 15 pasien.

2) Terapi Bedah
- Krioterapi atau Pembekuan
Lesi yang mengganggu pasien baik dari segi gejala atau kosmetik bisa diobati.
Krioterapi mungkin pilihan pengobatan untuk kebanyakan jenis lesi. Suatu
pembekuan seukuran 1 mm diameter di sekitar lesi menggunakan kapas atau
semprotan biasanya menghasilkan respon yang bagus. Jika ada bekas lesi, atau
muncul lagi, ulangi pengobatan tadi. Setelah krioterapi, pasca peradangan
hipopigmentasi atau hiperpigmentasi bisa saja terjadi. Walaupun bersifat
sementara, perubahan-perubahan pigmen ini bisa bertahan pada pasien berkulit
gelap dan bisa sangat mengganggu.
- Elektrodesisasi
Cara pengobatan lainnya berupa elektrodesisasi diikuti dengan pengangkatan
lesi dengan mudah menggunakan kuret diikuti dengan elektrodesisasi ringan.
- Laser
Terapi laser menggunakan laser pigmen lesi juga efektif, dan ketika digunakan
untuk mengobati keratosis seboroik datar, bisa menyebabkan peradangan
pasca pigmentasi atau bekas lesi ketika dibandingkan dengan krioterapi atau
elektrodesisasi.
- Bedah Scalpel
Pemotongan melalui cara bedah juga efektif, tapi ini bukan pilihan pengobatan
karena efek terbalik dari bekas lesinya. Salah satu bahaya besar menangani
keratosis seboroik selain dari pemotongan dengan cara bedah adalah lesi
yang ditangani bisa menjadi lesi displastik melanositik atau melanoma
maligna. Sangat disarankan kalau lesi itu bukan common seborrheic keratosis,
maka harus dilakukan pemeriksaan histologi.
- Dermabrasi
Prosedur dermabrasi dikerjakan menggunakan instrumen yang digerakkan
motor 24,000 rpm dengan silinder sandpaper / wire brush. Menggunakan
anestesi lokal atau narkose. Perbaikan terjadi karena dermis yang ditipiskan
dengan tehnik ini tidak akan menebal kembali. Setelah luka sembuh ditutupi
epitel baru yang terbentuk diatas raw surface. Keberhasilan dan cepatnya
penyembuhan tergantung pertumbuhan sel-sel epitel, foilikel rambut, kelenjar
keringat yang ada. Proses ini menyerupai penyembuhan pada donor-site skin
graft.

2. Non-Medikamentosa
Belum ada dan biasanya tidak perlu diobati.

3. Pencegahan dan Edukasi


Karena etiologi belum pasti, salah satu cara untuk mencegah keratosis seboroik adalah
dengan mengedukasikan untuk menghindari faktor resikonya yaitu radiasi sinar UV.
Caranya dengan:
- Mengurangi lamanya/meminimalisir paparan dari sinar matahari
- Menggunakan pelindung tubuh seperti payung, topi, jaket, ataupun celana
panjang
- Menggunakan tabir surya.

Anda mungkin juga menyukai