Anda di halaman 1dari 12

2. 1.

Pelaratan dan Bahan


2.3.1. Pelaratan
a. Sendok spesi

Sendok spesi oval untuk Sendok spesi segi tiga untuk


pemasangan batu kali pemasangan batu bata
Alat ini terbuat dengan tangkai dari kayu dan plat baja. Daun sendok ada
yang berbentuk segitiga yang digunakan untuk pemasangan batu bata,
ada juga daun sendok yang berbentuk oval yang digunakan untuk
pemasangan batu kali. Sendok spesi merupakan alat yang sangat penting
dalam kontruksi batu, karena berfungsi sebagai alat untuk mengambil
atau memasang mortar dalam pemasangan dinding batu bata.
b. Ruskam

Alat ini terbuat dari papan kayu yang diberi tangkai di belakangnya.
Berguna untuk meratakan mortar pada plesteran dingding dan juga untuk
menghaluskan permukaan dinding yang sedang dikerjakan.
c. Waterpass

Waterpass terbuat dari almunium dan dilengkapi oleh tabung gelas yang
berisi cairan ether yang ada gelembung udara di dalamnya. Alat ini
digunakan untuk mengukur ketegakan dan kedarataran pasangan. Pada
umumnya waterpaas memiliki dua nifo. Nifo ini berfungsi mengukur
kedataran dan nifo yang lainnya berfungsi mengukur ketegakan
pasangan.
d. Palu pemotong bata

Alat ini dibuat untuk tukang batu yang berfungsi untuk memotong,
membelah, dan juga menajamkan bata yang akan digunakan. Disamping
itu alat ini juga bisa digunakan untuk memukul paku jika diperlukan.
e. Plat siku

Alat ini terbuat dari plat besi (baja) dengan membentuk sudut 900 dan
dilengkapi dengan garis-garis ukuran dengan cm. Alat ini berfungsi
untuk mengecek kesikuan suatu pasangan pada pertemuan sudut-sudut
dinding.
f. Line bobbyn

Line bobyn terbuat dari dua buah potongan kayu atau plat besi tipis yang
dibentuk sedemikian rupa dan dihubungkan dengan suatu benang. Alat
ini digunakan dengan mengaitkan benang sebagai pedoman pemasangan
batu bata.
g. Jointer

Jointer terbuat dari plat besi sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan
untuk membersihkan dan membentuk siar pada pasangan bata.
h. Meteran

Meteran biasanya terbuat dari plat baja tipis dan digulung dalam suatu
kotak untuk pelindungnya. Pada meteran tercantung garis-garis ukuran
dalam satuan inch, cm, dan juga mm. Alat ini berfungsi untuk mengukur
ketebalan, lebar, pangjang, dan tinggi dari suatu benda kerja.
i. Kotak spesi

Kotak spesi terbuat dari plat baja tipis dengan bentuk trapesium dan
sisinya diberi tangkai untuk pegangan saat mengangkatnya. Fungsi dari
alat ini adalah untuk meletakan mortar sewaktu pemasangan bata dan
untuk mengaduk adukan.
j. Tongkat ukur

Tongkat ini terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang dengan
empat sisi yang lurus dan datar. Fungsi alat ini adalah untuk menentukan
tinggi setiap lapis pasangan bata dan juga untuk membantu waterpass
dalam menentukan kedataram pasangan.
k. Jidar
Jidar terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang dan diberi lubang
atau tangkai untuk tempat pegangan sewaktu menggunakannya. Alat ini
digunakan untuk mendatarkan plesteran dinding atau lantai tembok.
l. Ayakan pasir

Ayakan pasir terbuat dari kawat mesh yang berbentuk seperti jaring yang
diberi rangkai kayu yang berbentuk empat persegi panjang. Gunanya
untuk mengayak pasir agar didapatkan butiran-butiran halus untuk
mortar.
m. Gerobak dorong
Alat ini berbentuk gerobak dengan satu roda didepannya dan dua kaki
dibelakangnya serta dua tangkai yang digunakan untuk mendorong
gerobak tersebut. Gerobak ini digunakan untuk mengangkut pasir, semen,
bata, kapur, dan juga mortar agar lebih efektif dalam pengangkutan
bahan ke lokasi pekerjaan.
n. Pegangan bata

Pegangan ini terbuat dari metal yang dibuat untuk menjepit bata saat
diangkat.
o. Mesin gergaji potong bata
Mesin ini dibuat untuk memotong bata, batu, balok beton, dan juga ubin.
Alat ini dijalankan oleh tenaga listrik dan harus digunakan hati-hati untuk
menghindari kecelakaan yang fatal. Diatas alat ini diberi pompa air yang
digunakan untuk melembabkan potongan.
p. Paku
Paku terbuat dari besi dengan bagian ujung satunya berbentuk lancip dan
tajam yang berfungsi untuk menancap paku pada bidang yang
diperlukan. Alat ini digunakan untuk pembuatan garis atau acuan yang di
inginkan.
q. Palu karet
Palu karet adalah alat yang digunakan untuk membantu pemasangan ubin
keramik agar permukaan yang cembung bisa menjadi datar saat di pukul
oleh paku karet tanpa merusak keramik tersebut.
r. Ember

Ember adalah alat yang terbuat dari plastik dan berfungsi sebagai alat
untuk membawa pasir ataupun air.
s. Cangkul

Alat ini terbuat dari plat baja tipis dan tanggai kayu atau besi. Alai ini
digunakan untuk mengaduk bahan adukan atau mortar agar tercampur
merata.
t. Sekop

Alat ini berbentuk seperti sendok besar namun berbentuk persegi. Pada
bagian ujungnya diberi pegangan agar memudahkan pengguna untuk
menggunakannya. Alat ini digunakan untuk menyendok pasir, semen dan
kapur saat diayak.
2.3.2. Bahan
a. Kapur
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur dengan air
sehingga menjadi tepung. Kapur digunakan sebagai pengganti semen
artinya kapur berperan sebagai bahan pengikat dalam campuran mortar.
Sifat kapur cenderung menyerap air sehingga kapur harus disimpan
ditempat yang tidak lembab. Oleh karena itu untuk mendapatkan kapur
dengan daya ikat yang baik maka kapur harus disimpan ditempat yang
kering dan beratap agar terhindar dari air hujan. Jika kapur sudah
berbentuk gumpalan keras dan susah dipecahkan itu pertanda bahwa
kapur sudah tidak layak digunakan.
b. Pasir

Pasir merupakan butiran-butiran mineral atau agregat yang berukuran


halus atau berkisar 0-4 mm. Pasir berasal dari hasil tambang baik itu dari
sungai, gunung maupun gilingan batu. Fungsi dari bahan ini adalah
sebagai bahan pengisi dalam adukan.
Untuk mengetahui mutu pasir yang baik dilapangan dapat digunakan cara
sebagai berikut :
Jika pasir digenggam lalu digosokkan ke permukaan tangan dan
meninggalkan bekas kotor sekali dan juga lengket itu menandakan bahwa
pasir mengandung banyak lumpur dan tidak layak digunakan kecuali
dicuci terlebih dahulu. Tetapi jika pasir tidak meninggalkan kotor yang
begitu banyak dan tidak lengket itu menandakan pasir layak digunakan.
Pasir dimasukkan kedalam botol bening lalu tambahkan air dan kocok-
kocok sekitar 5-10 menit. Kemudian diamkan botol selama 30 menit lalu
lihat hasil air sampai kembali jernih. Pada bagian botol akan terlihat
butiran pasir dibagian bawah dan lumpur dibagian bawah. Kadar lumpur
yang terkadung dalam pasir tidak boleh lebih dari 15% artinya apabila
kadar lumpur lebih pasir tersebut tidak layak digunakan.
Penyimpanan pasir yang baik diharuskan diberi alas yang biasanya
terbuat dari kayu atau plat besi. Hal ini bertujuan agar kebersihan pasir
tetap terjaga dari lumpur dan tanah. Dibagian atas timbunan diberi
penutup terpal dikarenakan agar tidak tercampur dengan air hujan, sebab
apabila pasir cenderung basah akan sulit menentukan campuran air yang
tepat.
c. Air
Air yang digunakan untuk pengadukan mortar hendaklah air yang bersih
atau air yang dapat diminum. Air berfungsi untuk menghomogenkan
adukan mortar atau untuk mengaktifkan daya ikat kapur atau semen.
Selain itu air berfungsi untuk meredamkan bata dan membersihkan
pasangan bata atau ubin sebelum dipasang.
Air yang digunakan untuk mortar haruslah terbebas dari kotoran, minyak,
alkali, zat besi, garam dan keasaman tinggi, sebab kandungan tersebut
dapat mengurangi kekuata pasangan.
Pemakaian air tegantung dari jenis adukan yang digunakan, diantaranya :
Untuk adukan kedap air dari semen kira-kira 22% dari isi bahan yang
dicampur.
Untuk kedap air dari kapur dan teras kira-kira 20%.
Untuk adukan kedap air dari kapur kira-kira 8-10%.
d. Batu bata lokal
Batu bata adalah suatu bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat
dengan atau tanpa tambahan bahan campuran lain seperti serbuk gergaji,
sekam padi atau pasir. Kemudian dicetak dalam ukuran tertentu
berbentuk balok dan dikeraskan oleh proses pembakaran dengan
temperatur 1050 , sehingga tidak hancur apabila direndam dalam air.
Ukuran standar batu bata di Indonesia adalah :
52 mm X 115 mm X 240 mm
50 mm X 110 mm X 230 mm
Menurut mutunya, batu bata dapat dibagi menjadi 3 tingkatan
Kuat Tekan Rata-Rata
Mutu Bata
(Kg/cm2 )
Tingkat I >> 100
Tingkat II 100 80
Tingkat III 80 60

Sebelum digunakan biasanya bata mera harus diremdam terlebih dahulu


dikarenakan daya serapnya yang tinggi, sehingga bata merah dapat
menyerap air terlalu banyak pada mortar sehingga dapat menggangu daya
ikat mortar itu sendiri.
Penimbunan bata dilapangan, diharuskan memakai alas agar air tanah
tidak terserap oleh batu bata karena batu bata memiliki daya serap yang
tinggi. Pada bagian atasnya pun harus ditutupi oleh terpal agar terlindung
dari cuaca yang bisa mengurangi mutu bata. Selain itu, dalam
penyusunannya batu bata disusun secara selang seling dan tidak lebih
dari 2 m, tujuannya selain mempermudah pengambilannya juga
menghindari bagian bawah retak atau pecah.
Cara menguji batu bata dilapangan :
Warna harus merah merata secara keseluruhan
Apabila diketuk berbunyi nyaring
Apabila dijatuhkan kepermukaan tanah yang padat, dan bata terbelah
dua maka batu bata tergolong baik, apabila lebih dari dua belahan, maka
bata tergolong bermutu jelek
Dilihat dari bentuk, batu bata mempunyai ukuran yang seragam dengan
sudut yang siku satu sama lain
e. Super bata
Super bata adalah bahan bangunan yang dibentuk dan kegunaanya sama
seperti bata merah lokal. Super bata terbuat dari tanah liat dan pasir
halus. Perbedaannya super bata dibuat melalui proses mekanis sehingga
permukaannya halus dan ukurannnya sama.
Super bata dibuat tidak penuh atau berlubang, tujuannnya agar
menghemat bahan baku, lebih ringan dan memiliki daya ikat yang kuat
karena mortar dapat ngisi bagian yang berlubang dan memberi ikatan
yang kuat.
Dikarenakan permukaannya yang halus, biasanya super bata tidak
diplester lagi dan digunakan untuk artistik dikarenakan bentuknya yang
beragam. Selain itu super bata bisa digunakan untuk dinding tahan gempa
dikarenakan daya ikatnya yang kuat dan juga dapat digunakan untuk
ruangan kedap udara dikarenakan adanya rongga pada bata yang bisa
meredam udara dari luar.
Penyimpanan super bata dilapangan, sama dengan bata merah biasa dan
juga super bata tidak perlu direndam sebelum digunakan cukup dibahasi
saja. Hal ini dikarenakan permukaannya yang berlubang yang dapat
mengkokohkan ikatan antara mortar dan bata
f. Rooster
Rooster atau lubang angin berfungsi membuat sirkulasi udara menjadi
lancar dan pemanis tampilan dinding. Rooster dibuat dari berbagai
macam bahan, diantaranya yaitu dari beton, semen pasir yang
dipadatkan, keramik, dan tanah liat. Motifnya pun kini beragam, seperti
motif kotak, motif bulat, dan motif bunga.
Penyimpanan rooster hampir sama dengan batu bata merah biasa dan
dalam pemasangannya juga sama dengan batu bata biasa namun tidak
perlu direndam terlebih dahulu.
g. Ubin

Ubin adalah bahan bangunan yang terbuat dari adukan pasir yg di


campurkan dengan semen dan di gunakan untuk permukaan lantai
maupun dinding. Ubin dengan mesin press dan salah satu permukaannya
di finishing dengan semen supaya lantai menjadi halus dan licin. Pada
bagian belakang ubin, permukaannya dibuat kasar yang berfungsi untuk
mengikatkan ubin dengan acian. Biasanya ubin yang dipasang didinding
memiliki permukaan halus dan ubin yang dipasang dilantai
permukaannya kasar misalnya lantai toilet yang bertujuan agar tidak
licin.

Anda mungkin juga menyukai