Alat ini terbuat dari papan kayu yang diberi tangkai di belakangnya.
Berguna untuk meratakan mortar pada plesteran dingding dan juga untuk
menghaluskan permukaan dinding yang sedang dikerjakan.
c. Waterpass
Waterpass terbuat dari almunium dan dilengkapi oleh tabung gelas yang
berisi cairan ether yang ada gelembung udara di dalamnya. Alat ini
digunakan untuk mengukur ketegakan dan kedarataran pasangan. Pada
umumnya waterpaas memiliki dua nifo. Nifo ini berfungsi mengukur
kedataran dan nifo yang lainnya berfungsi mengukur ketegakan
pasangan.
d. Palu pemotong bata
Alat ini dibuat untuk tukang batu yang berfungsi untuk memotong,
membelah, dan juga menajamkan bata yang akan digunakan. Disamping
itu alat ini juga bisa digunakan untuk memukul paku jika diperlukan.
e. Plat siku
Alat ini terbuat dari plat besi (baja) dengan membentuk sudut 900 dan
dilengkapi dengan garis-garis ukuran dengan cm. Alat ini berfungsi
untuk mengecek kesikuan suatu pasangan pada pertemuan sudut-sudut
dinding.
f. Line bobbyn
Line bobyn terbuat dari dua buah potongan kayu atau plat besi tipis yang
dibentuk sedemikian rupa dan dihubungkan dengan suatu benang. Alat
ini digunakan dengan mengaitkan benang sebagai pedoman pemasangan
batu bata.
g. Jointer
Jointer terbuat dari plat besi sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan
untuk membersihkan dan membentuk siar pada pasangan bata.
h. Meteran
Meteran biasanya terbuat dari plat baja tipis dan digulung dalam suatu
kotak untuk pelindungnya. Pada meteran tercantung garis-garis ukuran
dalam satuan inch, cm, dan juga mm. Alat ini berfungsi untuk mengukur
ketebalan, lebar, pangjang, dan tinggi dari suatu benda kerja.
i. Kotak spesi
Kotak spesi terbuat dari plat baja tipis dengan bentuk trapesium dan
sisinya diberi tangkai untuk pegangan saat mengangkatnya. Fungsi dari
alat ini adalah untuk meletakan mortar sewaktu pemasangan bata dan
untuk mengaduk adukan.
j. Tongkat ukur
Tongkat ini terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang dengan
empat sisi yang lurus dan datar. Fungsi alat ini adalah untuk menentukan
tinggi setiap lapis pasangan bata dan juga untuk membantu waterpass
dalam menentukan kedataram pasangan.
k. Jidar
Jidar terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang dan diberi lubang
atau tangkai untuk tempat pegangan sewaktu menggunakannya. Alat ini
digunakan untuk mendatarkan plesteran dinding atau lantai tembok.
l. Ayakan pasir
Ayakan pasir terbuat dari kawat mesh yang berbentuk seperti jaring yang
diberi rangkai kayu yang berbentuk empat persegi panjang. Gunanya
untuk mengayak pasir agar didapatkan butiran-butiran halus untuk
mortar.
m. Gerobak dorong
Alat ini berbentuk gerobak dengan satu roda didepannya dan dua kaki
dibelakangnya serta dua tangkai yang digunakan untuk mendorong
gerobak tersebut. Gerobak ini digunakan untuk mengangkut pasir, semen,
bata, kapur, dan juga mortar agar lebih efektif dalam pengangkutan
bahan ke lokasi pekerjaan.
n. Pegangan bata
Pegangan ini terbuat dari metal yang dibuat untuk menjepit bata saat
diangkat.
o. Mesin gergaji potong bata
Mesin ini dibuat untuk memotong bata, batu, balok beton, dan juga ubin.
Alat ini dijalankan oleh tenaga listrik dan harus digunakan hati-hati untuk
menghindari kecelakaan yang fatal. Diatas alat ini diberi pompa air yang
digunakan untuk melembabkan potongan.
p. Paku
Paku terbuat dari besi dengan bagian ujung satunya berbentuk lancip dan
tajam yang berfungsi untuk menancap paku pada bidang yang
diperlukan. Alat ini digunakan untuk pembuatan garis atau acuan yang di
inginkan.
q. Palu karet
Palu karet adalah alat yang digunakan untuk membantu pemasangan ubin
keramik agar permukaan yang cembung bisa menjadi datar saat di pukul
oleh paku karet tanpa merusak keramik tersebut.
r. Ember
Ember adalah alat yang terbuat dari plastik dan berfungsi sebagai alat
untuk membawa pasir ataupun air.
s. Cangkul
Alat ini terbuat dari plat baja tipis dan tanggai kayu atau besi. Alai ini
digunakan untuk mengaduk bahan adukan atau mortar agar tercampur
merata.
t. Sekop
Alat ini berbentuk seperti sendok besar namun berbentuk persegi. Pada
bagian ujungnya diberi pegangan agar memudahkan pengguna untuk
menggunakannya. Alat ini digunakan untuk menyendok pasir, semen dan
kapur saat diayak.
2.3.2. Bahan
a. Kapur
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur dengan air
sehingga menjadi tepung. Kapur digunakan sebagai pengganti semen
artinya kapur berperan sebagai bahan pengikat dalam campuran mortar.
Sifat kapur cenderung menyerap air sehingga kapur harus disimpan
ditempat yang tidak lembab. Oleh karena itu untuk mendapatkan kapur
dengan daya ikat yang baik maka kapur harus disimpan ditempat yang
kering dan beratap agar terhindar dari air hujan. Jika kapur sudah
berbentuk gumpalan keras dan susah dipecahkan itu pertanda bahwa
kapur sudah tidak layak digunakan.
b. Pasir